Latar Belakang Sistem Pengendalian Intensitas Cahaya Pada Rumah Kaca Menggunakan Fotodioda Berbasis Mikrokontroler AT89S52

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Cahaya merupakan elemen yang penting bagi makhluk hidup di muka bumi. Tanpa adanya cahaya, tidak mungkin ada kehidupan pada planet bumi. Manusia, hewan dan tumbuh - tumbuhan yang merupakan 3 elemen utama makhluk hidup di bumi mutlak membutuhkan cahaya. Berbagai aktifitas yang dilakukan makhluk hidup memang membutuhkan cahaya. Sehinggga tidak dapat dipungkiri lagi cahaya memang mutlak diperlukan oleh makhluk hidup. Cahaya matahari merupakan sumber energi utama bagi planet bumi. Dengan adanya energi dari cahaya matahari, maka setiap makhluk hidup dapat hidup dan dapat melakukan perkembangan dengan baik. Tumbuh - tumbuhan merupakan makhluk hidup yang mutlak membutuhkan cahaya dari matahari. Proses fotosintesis pada tumbuh - tumbuhan hanya dapat terjadi dengan adanya bantuan cahaya matahari. Rumah kaca Green house adalah bangunan di mana tanaman dibudidayakan. rumah kaca terbuat dari gelas atau plastik. Rumah kaca dapat menjadi panas karena radiasi elektromagnetik yang datang dari matahari dan memanaskan tumbuhan, tanah, dan barang lainnya di dalam bangunan ini. Rumah kaca melindungi tanaman dari panas dan dingin yang berlebihan, melindungi tanaman dari badai debu dan menolong mencegah hama. Pengontrolan cahaya dapat mengubah tanah tak subur menjadi subur. Rumah kaca digunakan untuk membudidayakan tanaman yang memiliki nilai jual yang tinggi seperti tanaman hias dan buah - buahan. Pada rumah kaca, sinar matahari dapat masuk dengan leluasa karena dinding dan atap pada rumah kaca di rancang khusus dari bahan kaca yang transparan. Universitas Sumatera Utara Sehingga dapat dikatakan cahaya yang berasal dari matahari dapat dimanfaatkan secara optimal. Telah disebutkan sebelumnya bahwa cahaya matahari mutlak diperlukan oleh setiap jenis tumbuhan hijau untuk proses fotosintesis. Dengan adanya cahaya matahari pada rumah kaca maka proses fotosintesis dapat berlangsung dengan baik sehingga pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang dibudidayakan pada rumah kaca dapat berlangsung dengan baik dan tanaman juga dapat menghasilkan produksi yang baik pula. Namun sayangnya, sinar matahari yang tersedia dalam jumlah yang cukup besar tersebut tidak dapat dimanfaatkan secara terus menerus. Karena adakalanya sinar matahari tidak ada karena faktor alam dan cuaca, karena mendung atau hujan misalnya. Hal ini tentu menjadi permasalahan dan dapat menggangu proses fotosintesis tanaman yang dibudidayakan pada rumah kaca. Selain itu, rumah kaca pada umumnya tidak dilengkapi perangkat yang dapat mengatasi hal tersebut. Karena rumah kaca pada umumnya tidak dilengkapi peralatan yang dapat mensuplai kebutuhan cahaya, apabila cahaya yang berasal dari sinar matahari tidak tersedia karena faktor cuaca seperti mendung atau hujan dalam jangka waktu yang lama seperti yang telah disebutkan diatas. Untuk itu diperlukannya perangkat tambahan pada rumah kaca yang dapat mengendalikan tingkat intensitas cahaya. Perangkat tambahan ini akan mendeteksi tingkat intensitas cahaya dalam suatu ruangan rumah kaca. Apabila intensitas cahaya matahari pada rumah kaca terlalu besar sehingga dapat meningkatkan temperatur dalam rumah kaca, maka atap pada rumah kaca akan diganti dengan warna yang lebih gelap dengan digerakkan oleh motor stepper. Sedangkan bila intensitas cahaya matahari mengalami penurunan, maka atap pada rumah kaca akan diganti dengan warna yang lebih terang transparan juga digerakkan oleh motor stepper. Apabila Universitas Sumatera Utara cahaya matahari tidak tersedia akibat faktor cahaya, maka perangkat pengendalian intensitas cahaya tersebut akan menghidupkan lampu secara otomatis dan akan mematikan lampu apabila cahaya matahari telah kembali seperti sedia kala. Dengan adanya perangkat pengendalian intensitas cahaya pada rumah kaca ini diharapkan akan memaksimalkan pemanfaatan rumah kaca sebagai media untuk membudidayakan tanaman, sehingga tanaman dapat mengalami perkembangan yang baik serta menghasilkan produksi yang baik pula.

1.2 Batasan Masalah