TA : Pengembangan Aplikasi Pembelajaran Menulis Huruf Arab Berbasis Android.

(1)

TUGAS AKHIR

Oleh:

Nama : Andhi Yunindra Rochmansyah NIM : 08.41010.0111

Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA


(2)

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana Komputer

Oleh:

Nama : Andhi Yunindra Rochmansyah NIM : 08.41010.0111

Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA


(3)

“Man Jadda Wajada”


(4)

Kupersembahkan kepada Ayah, Ibu, dan Adikku tercinta


(5)

Pada umumnya media pembelajaran menulis huruf arab yaitu berupa Lembar Kegiatan Belajar (LKB), yang didalamnya terdapat pola berupa titik – titik yang membentuk huruf arab. Pola tersebut yang menuntun peserta didik untuk belajar menulis huruf arab, biasanya dengan cara menebalkan pola tersebut menggunakan pensil. Perkembangan teknologi seluler saat ini dapat dimanfaatkan untuk membuat suatu inovasi media pembelajaran yang disebut m-learning.

M-learning (mobile learning) telah menjadi sebuah cara belajar baru yang

memungkinkan pembelajaran dapat dilakukan secara mobile dengan memanfaatkan device bergerak, khususnya telepon genggam (handphone).

Dengan kemajuan media pembelajaran dan teknologi, maka penulis akan mengembangkan media pembelajaran yang interaktif yaitu aplikasi pembelajaran menulis huruf arab berbasis Android. Android adalah sebuah sistem operasi berbasis Linux yang berjalan pada linux 2.6 kernel didalam Smartphone. Dalam membangun aplikasi Android, dibutuhkan user interface sebagai media interaksi dengan manusia. Dalam user interface dibutuhkan elemen View untuk menampung event yang berjalan dalam aplikasi yang digunakan dalam menangani sentuhan jari yang disebut SurfaceView. Dengan adanya SurfaceView pada Android, penulis dapat membuat aplikasi pembelajaran menulis huruf arab yang diharapkan dapat membantu pengguna dalam proses pembelajaran menulis huruf arab, dan mengenali pola penulisan 28 huruf arab sesuai aturan.

Keywords : Android, Huruf Arab, SurfaceView, Menulis.


(6)

ABSTRAK ...vi

KATA PENGANTAR ...vii

DAFTAR ISI ...ix

DAFTAR GAMBAR ...xi

DAFTAR TABEL ...xiv

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1 Latar Belakang ...1

1.2 Perumusan Masalah ...3

1.3 Pembatasan Masalah ...3

1.4 Tujuan ...4

1.6 Sistematika Penulisan ...4

BAB II LANDASAN TEORI ...6

2.1 Android ...6

2.2 SurfaceView ...14

2.3 Interaktif ...14

2.4 Huruf Arab ...15

2.5 Media Pembelajaran ...21

2.5 SQLite ...26

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM………28

3.1 Analisis Sistem ...28

3.2 Perancangan Sistem ...31

3.2.1 Use Case Diagram Aplikasi Pembelajaran Menulis Huruf Arab ...35


(7)

3.2.4 Diagram Sekuensial Menulis Badan Huruf Arab dengan Harokat ...40

3.2.5 Diagram Sekuensial Menulis Badan Huruf Arab Sambung ...41

3.2.6 Class Diagram Aplikasi Pembelajaran Menulis Huruf Arab ...42

3.2.7 Component Diagram Aplikasi Pembelajaran Menulis Huruf Arab ....61

3.3 Perancangan User Interface ...62

3.4 Desain Uji Coba...70

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ...74

4.1 Implementasi ...74

4.2 Evaluasi Sistem ...84

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...115

5.1 Kesimpulan ...116

5.2 Saran ...117

DAFTAR PUSTAKA ... 118


(8)

Gambar 2.1 Arsitektur Android ...14

Gambar 2.2 Huruf Arab ...17

Gambar 2.3 Dale’s Cpne of Experience ...23

Gambar 3.1 Blok Diagram Aplikasi Pembelajaran Menulis Huruf Arab ...32

Gambar 3.2 Contoh Koordinat (x,y) pada device 7 inch ...33

Gambar 3.3 Pola Huruf Alif ...34

Gambar 3.4 Koordinat Deteksi Sentuhan ...35

Gambar 3.5 Use Case Diagram Aplikasi Pembelajaran Menulis Huruf Arab ..36

Gambar 3.6 Diagram Sekuensial Daftar Pengguna...37

Gambar 3.7 Diagram Sekuensial Menulis Badan Huruf Arab ...39

Gambar 3.8 Diagram Sekuensial Menulis Huruf Arab dengan Harokat ...40

Gambar 3.9 Diagram Sekuensial Menulis Huruf Arab Sambung ...42

Gambar 3.10 Class Pengguna ...44

Gambar 3.11 Class Koordinat Badan ...46

Gambar 3.11 Class Koordinat Harokat ...46

Gambar 3.11 Class Koordinat Sambung ...46

Gambar 3.12 Notasi Class Menu Utama ...47

Gambar 3.13 Notasi Class Daftar Pengguna ...48

Gambar 3.14 Notasi Class Pilih Menu ...49

Gambar 3.15 Notasi Class Petunjuk ...50

Gambar 3.16 Notasi Class PetunjukHarokat ...50

Gambar 3.17 Notasi Class PetunjukSambung ...51


(9)

Gambar 3.20 Notasi Class MenuHurufSambung ...54

Gambar 3.21 Notasi Class MenuContoh ...55

Gambar 3.22 Notasi Class Surfaceview ...56

Gambar 3.23 Notasi Class DBAdapter ...57

Gambar 3.24 Relasi Class Diagram Tampilan ...58

Gambar 3.25 Relasi Class Diagram Daftar Pengguna ...59

Gambar 3.26 Relasi Class Diagram Menulis Badan Huruf ...59

Gambar 3.27 Relasi Class Diagram Menulis dengan Harokat ...60

Gambar 3.28 Relasi Class Diagram Menulis Huruf Sambung ...61

Gambar 3.29 Component Diagram Aplikasi Pembelajaran Menulis Arab ...61

Gambar 3.30 Tampilan Menu Utama...63

Gambar 3.31 Tampilan Menu Daftar Pengguna ...63

Gambar 3.32 Tampilan Pilih Menu ...64

Gambar 3.33 Tampilan Petunjuk ...65

Gambar 3.34 Tampilan Menu Huruf Arab ...66

Gambar 3.35 Tampilan Halaman Menulis Huruf Tunggal ...67

Gambar 3.36 Tampilan Halaman Menulis Huruf dengan Harokat ...68

Gambar 3.37 Tampilan Halaman Menulis Huruf Sambung ...68

Gambar 3.38 Tampilan Menu Contoh ...69

Gambar 3.39 Tampilan Hasil Menulis ...69

Gambar 4.1 Tampilan Menu Utama...74

Gambar 4.2 Tampilan Menu Daftar Pengguna ...75


(10)

Gambar 4.5 Tampilan Menu Huruf Arab ...78

Gambar 4.6 Tampilan Halaman Menulis Huruf Tunggal ...79

Gambar 4.7 Tampilan Halaman Menulis Huruf dengan Harokat ...80

Gambar 4.8 Tampilan Halaman Menulis Huruf Sambung ...81

Gambar 4.9 Tampilan Menu Contoh ...82

Gambar 4.10 Tampilan Menu Huruf Hasil Menulis ...82

Gambar 4.11 Tampilan Hasil Menulis ...83

Gambar 4.12 Tampilan Detil Hasil Menulis ...83


(11)

Tabel 2.1 Tabel Nama Huruf Arab Beserta Letak dan Bunyi ...18

Tabel 2.2 Contoh Penyambungan Huruf Arab ...20

Tabel 2.3 Contoh Penulisan Harakat Fathah ...20

Tabel 2.4 Contoh Penulisan Harakat Kasrah ...21

Tabel 2.5 Contoh Penulisan Harakat Dhumah ...22

Tabel 3.1 Koordinat Pola Huruf Alif ...33

Tabel 3.2 Koordinat Deteksi Area Sentuhan...34

Tabel 3.3 Desain Uji Coba Daftar Pengguna ...69

Tabel 3.4 Desain Uji Coba Event ...71

Tabel 3.5 Desain Uji Coba Hasil Penulisan ...73

Tabel 4.1 Data Nama Pengguna ...85

Tabel 4.2 Hasil Uji Coba Daftar Pengguna ...85

Tabel 4.3 Hasil Uji Coba Event ...87

Tabel 4.4 Hasil Uji Coba Hasil Penulisan ...88

Tabel 4.5 Hasil Penulisan Badan Huruf Alif ...89

Tabel 4.6 Hasil Penulisan Badan Huruf Ba ...91

Tabel 4.7 Hasil Penulisan Badan Huruf Ta ...93

Tabel 4.8 Hasil Penulisan Badan Huruf Tsa ...94

Tabel 4.9 Hasil Penulisan Badan Huruf Jim ...96

Tabel 4.10 Hasil Penulisan Badan Huruf Kha ...98

Tabel 4.11 Hasil Penulisan Badan Huruf Kho ...99

Tabel 4.12 Hasil Penulisan Huruf Alif dengan Harokat ...102

Tabel 4.13 Hasil Penulisan Huruf Ba dengan Harokat ...103


(12)

Tabel 4.16 Hasil Penulisan Huruf Jim dengan Harokat ...106

Tabel 4.17 Hasil Penulisan Huruf Kha dengan Harokat ...108

Tabel 4.18 Hasil Penulisan Huruf Kho dengan Harokat ...109

Tabel 4.19 Hasil Penulisan Huruf Sambung Alif...110

Tabel 4.20 Hasil Penulisan Huruf Sambung Ba...111

Tabel 4.21 Hasil Penulisan Huruf Sambung Ta ...112

Tabel 4.22 Hasil Penulisan Huruf Sambung Tsa ...112

Tabel 4.23 Hasil Penulisan Huruf Sambung Jim ...113

Tabel 4.24 Hasil Penulisan Huruf Sambung Kha ...114

Tabel 4.25 Hasil Penulisan Huruf Sambung Kho ...115


(13)

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada umumnya media pembelajaran menulis huruf arab yaitu berupa Lembar Kegiatan Belajar (LKB), yang didalamnya terdapat pola berupa titik – titik yang membentuk huruf arab. Pola tersebut yang menuntun peserta didik untuk belajar menulis huruf arab, biasanya dengan cara menebalkan pola tersebut menggunakan pensil. Saat peserta didik menulis pada pola huruf arab, maka peserta tersebut telah mengenali apa yang ditulisnya, meskipun tidak sama persis seperti huruf aslinya atau tulisan tidak selalu melewati pola (titik – titik).

Perkembangan teknologi seluler saat ini dapat dimanfaatkan untuk membuat suatu inovasi media pembelajaran yang disebut m-learning. M-learning

(mobile learning) telah menjadi sebuah cara belajar baru yang memungkinkan pembelajaran dapat dilakukan secara mobile dengan memanfaatkan device

bergerak, khususnya telepon genggam (handphone). Menurut Tamimuddin (2007) istilah mobile learning (m-learning) mengacu kepada penggunaan perangkat /

device teknologi informasi (TI) genggam dan bergerak, seperti PDA, telepon

genggam, laptop dan tablet PC, dalam pengajaran dan pembelajaran. M-Learning

merupakan bagian dari electronic learning (e-learning).

Swajati (2005) mengemukakan bahwa e-learning merupakan sebuah proses untuk melakukan tranformasi belajar mengajar yang ada di sekolah ke dalam bentuk digital. Pada pengembangannya Swajati (2005:2) mengemukakan bahwa e-learning akan disampaikan menggunakan Personal Digital Assistant,


(14)

bahkan lewat piranti wireless seperti telepon selular. Hal ini merupakan inovasi terbaru dalam dunia pendidikan.

Dengan kemajuan media pembelajaran dan teknologi saat ini, telah tersedia aplikasi pembelajaran menulis huruf arab yang berjalan pada device Android yaitu Belajar Menulis Hijaiyah. Tetapi pada aplikasi tersebut tidak terdapat fitur pendaftaran pengguna yang berfungsi untuk menyimpan nama para pengguna sebelum melakukan pembelajaran, jadi para pengguna tidak memiliki lembar kerja sendiri. Aplikasi tersebut juga tidak dapat menyimpan hasil penulisan yang dilakukan oleh pengguna yang nantinya dapat dilihat oleh pengguna. Materi yang ada dalam aplikasi tersebut hanya menulis huruf tunggal tanpa ada harokat / tanda baca.

Dari penjelasan di atas, maka penulis akan mengembangkan pembelajaran menulis huruf arab berbasis Android yang telah ada. Android adalah sebuah sistem operasi berbasis Linux yang berjalan pada linux 2.6 kernel didalam Smartphone. Dalam membangun aplikasi Android, dibutuhkan user interface sebagai media interaksi dengan manusia, dan untuk menangani event (event handling). Dalam user interface dibutuhkan elemen View untuk menampung event yang berjalan dalam aplikasi. Elemen view yang digunakan dalam menangani event penulisan huruf arab dengan jari, sesuai dengan koordinat – koordinat yang membentuk pola huruf arab disebut SurfaceView. Surfaceview bertanggungjawab menerima event yang digunakan untuk menangkap aktifitas pengguna pada aplikasi (Developer, 2008). Saat pengguna menulis dengan jari pada layar device dengan mengikuti pola – pola huruf arab yang ditampilkan, maka pengguna telah mengenali penulisan huruf arab tersebut. Pengguna juga dapat mengulangi


(15)

penulisan sehingga pengguna dapat membiasakan menulis huruf arab. Dengan adanya SurfaceView pada Android, penulis dapat membuat aplikasi pembelajaran menulis huruf arab.

Diharapkan aplikasi ini dapat membantu pengguna dalam proses pembelajaran menulis huruf arab. Pengguna dapat mengenali pola penulisan 28 huruf arab sesuai aturan, baik menulis huruf tunggal, huruf dengan harokat, maupun huruf sambung.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan diatas, maka dapat ditulis perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana membangun aplikasi Smartphone yang dapat membantu proses pembelajaran menulis huruf arab pada sistem operasi Android versi 2.2? 2. Bagaimana membangun aplikasi Smartphone yang dapat membantu proses

pengenalan pola penulisan huruf arab?

3. Bagaimana membangun aplikasi pembelajaran menulis huruf arab sebagai media pembelajaran yang interaktif?

1.3 Pembatasan Masalah

Agar tidak menyimpang dari tujuan yang akan dicapai maka pembahasan masalah dibatasi pada hal-hal sebagai berikut:

1. Aplikasi yang dibangun merupakan media pembelajaran menulis huruf arab secara pisah maupun huruf sambung, sesuai dengan aturan-aturan menulis huruf arab.


(16)

2. Aplikasi ini ditujukan untuk anak – anak usia Sekolah Dasar (SD) dan para pemula

3. Untuk pengguna anak – anak usia SD dibutuhkan bimbingan orang tua. 4. Tidak dapat melakukan zoom in / zoom out pada tampilan aplikasi.

5. Harakat/tanda yang digunakan hanya 3 (tiga) yaitu fathah, kashrah, dan dhumah.

6. Android yang digunakan adalah device tablet dengan ukuran 7-inch 7. Aplikasi ini dibangun pada sistem operasi Android versi 2.2.

1.4 Tujuan

Sesuai dengan perumusan masalah di atas maka tujuan dari tugas akhir ini adalah:

1. Membangun aplikasi Smartphone yang dapat membantu proses pembelajaran menulis huruf arab pada sistem operasi Android versi 2.2.

2. Membangun aplikasi Smartphone yang dapat membantu proses pengenalan pola penulisan huruf arab.

3. Membangun aplikasi pembelajaran menulis huruf arab sebagai media pembelajaran yang interaktif.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penyusunan Tugas Akhir ini akan dijabarkan dalam setiap bab dengan pembagian sebagai berikut :


(17)

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dibahas latar belakang masalah, peumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan dari Tugas Akhir ini, serta sistematika penulisan yang berisi penjelasan singkat pada masing-masing bab.

BAB II : LANDASAN TEORI

Pada bab ini dibahas secara singkat teori-teori yang berhubungan dan mendukung dalam pembuatan tugas akhir ini. Adapun teori yang dibahas meliputi: Android, SurfaceView, Interaktif, Huruf Arab, Media Pembelajaran, dan SQLite.

BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem yang terdiri atas analisis sistem, perancangan sistem, perancangan user interface, sampai dengan desain uji coba Aplikasi Pembelajaran Menulis Arab berbasis Android.

BAB IV : IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Bab ini menjelaskan tentang implementasi program, berisi langkah – langkah implementasi program dan hasil implementasi program,serta analisis terhadap kinerja sistem tersebut.

BAB V : PENUTUP

Pada bab ini membahas tentang kesimpulan dan saran dari penggunaan program aplikasi, dan saran pengembangan selanjutnya.


(18)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Android

Menurut Safaat (2011), Android adalah sebuah kumpulan perangkat lunak untuk perangkat mobile yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi utama mobile. Android memiliki 4 (empat) karakteristik sebagai berikut:

1. Terbuka

Android dibangun untuk benar-benar terbuka sehingga sebuah aplikasi dapat memanggil salah satu fungsi inti ponsel seperti membuat panggilan, mengirim pesan teks, menggunakan kamera, dan lain-lain. Android menggunakan sebuah mesin virtual yang dirancang khusus untuk mengoptimalkan sumber daya memori dan perangkat keras yang terdapat di dalam perangkat. Android merupakan open source, dapat secara bebas diperluas untuk memasukkan teknologi baru yang lebih maju pada saat teknologi tersebut muncul. Platform ini akan terus berkembang untuk membangun aplikasi mobile yang inovatif.

2. Semua Aplikasi dibuat sama

Android tidak memberikan perbedaan terhadap aplikasi utama dari telpon dan aplikasi pihak ketiga (third-party application). Semua aplikasi dapat dibangun untuk memiliki akses yang sama terhadap kemampuan sebuah telepon dalam menyediakan layanan dan aplikasi yang luas terhadap para pengguna.


(19)

3. Memecahkan hambatan pada aplikasi

Android memecah hambatan untuk membangun aplikasi yang baru dan inovatif. Misalnya, pengembang dapat menggabungkan informasi yang diperoleh dari web dengan data pada ponsel seseorang seperti kontak pengguna, kalender, atau lokasi geografis.

4. Pengembangan aplikasi yang cepat dan mudah

Android menyediakan akses yang sangat luas kepada pengguna untuk menggunakan library yang dipergunakan tools yang dapat digunakan untuk membangun aplikasi yang semakin baik. Android memiliki sekumpulan tools yang dapat digunakan sehingga membantu para pengembang dalam meningkatkan produktivitas pada saat membangun aplikasi yang dibuat.

Google Inc. Sepenuhnya membangun Android dan menjadikan bersifat terbuka (open source) sehingga para pengembang dapat menggunakan Android tanpa mengeluarkan biaya untuk lisensi dari Google dan dapat membangun Android tanpa adanya batasan-batasan. Android Software Development Kit (SDK) menyediakan alat dan Application Programming Interface (API) yang diperlukan untuk mulai mengembangkan apliaksi pada platform Android menggunakan bahasa pemrograman java.

2.1.1 Sejarah OS Android

Menurut Safaat (2011), Android adalah sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis Linux.Android menyediakan platform yang bersifat open source bagi para pengembang untuk menciptakan sebuah aplikasi.Awalnya, Google Inc. mengakuisi Android Inc. yang mengembangkan software untuk


(20)

ponsel yang berada di Palo Alto, California Amerika Serikat. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, yaitu konsorsium dari 34 perusahaan hardware, software, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia. Telepon pertama yang memakai sistem operasi Android adalah HTC Dream, yang dirilis pada 22 Oktober 2008. Pada penghujung tahun 2009 diperkirakan di dunia ini paling sedikit terdapat 18 jenis telepon seluler yang menggunakan Android.

2.1.2 Android Versi 2.2 (Froyo)

Android 2.2 atau yang biasa dikenal dengan Froyo dirilis pada tanggal 20 Mei 2010, Froyo dibangun di atas Linux kernel 2.6.32, Froyo memang merupakan versi baru dari sistem operasi Android yang telah dirilis oleh google untuk melengkapi versi terdahulu. Walaupun secara resmi telah dirilis oleh google, namun tidak semua ponsel Android dapat menggunakan Froyo. Pengguna masih harus menunggu notifikasi resmi yang dikeluarkan masing-masing vendor ponsel. Berikut ini adalah peningkatan performa dari Android 2.2 Froyo:

a. Peningkatan performa meningkat hingga dua kali lipat dari sistem sebelumnya (Eclair).

b. Pengujian kinerja prosesor dalam mengolah multimedia, hingga kemampuan grafis untuk menangani konten 3D.

c. Free memory yang ada juga lebih besar dari sebelumnya. Jika biasanya pengguna hanya mendapatkan sekitar 100MB, kini dapatmenggunakan sekitar 250MB dari total 512MB memory yang ada. Otomatis hal tersebut


(21)

makin meningkatkkan performa meski pengguna menjalankan beragam aplikasi sekaligus.

d. Perubahan lain dari HTC melalui sistem operasi Froyo Desire adalah dapat meletakkan aplikasi di sd card berbeda dengan sitem operasi terdahulu yang hanya dapat meletakkan semua aplikasi pada memory utama. Dengan sistem operasi Froyo, pengguna dapat meletakkan seluruh file installasi pada memory eksternal.

e. Merekam video dengan kualitas HD.Jika sebelumnya pengguna hanya dapat merekam gambar bergerak pada resolusi maksimal 800x480pixel, kini dengan Froyo, resolusi pengambilan video dapat ditingkatkan hingga 1280x720pixel yang setara dengan kualitas High Definition.

f. Setelah upgrade ke Froyo, pengguna akan menemukan icon baru pada deretan aplikasi yang ada yaitu Wi-Fi Hotspot. Seperti namanya, aplikasi ini memungkinkan ponsel pengguna dijadikan sebagai access point.

g. Selain itu masih ada lagi aplikasi tambahan seperti Flashlight, App Sharing, dan Navigation. Khusus untuk navigasi peta, hanya tersedia dalam versi beta dan belum dapat digunakan di beberapa lokasi.

2.1.3 Android SDK (Software Development Kit)

Menurut Safaat (2011), Android SDK adalah tools API (Application Programming Interface) yang diperlukan untuk mulai mengembangkan aplikasi pada platform Android menggunakan bahasa pemrograman Java. Android memberi kesempatan untuk membuat aplikasi yang dibutuhkan, namun bukan


(22)

merupakan aplikasi bawaan Handphone/Smartphone. Beberapa fitur-fitur Android yang paling penting adalah:

a. Framework aplikasi yang mendukung penggantian komponen dan reusable. b. Mesin Virtual Dalvik dioptimalkan untuk perangkat mobile.

c. Integrated browser berdasarkan engine open source WebKit.

d. Grafis yang dioptimalkan dan didukung oleh libraries grafis 2D, grafis 3D berdasarka spesifikasi opengl ES 1,0 (Opsional akselerasi hardware).

e. SQLite untuk penyimpanan data (database).

f. Media Support yang mendukung audio, video, dan gambar (MPEG4, H.264, MP3, AAC, AMR, JPG, PNG, GIF), GSM Telephony (tergantung hardware). g. Bluetooth, EDGE, 3G, dan WiFi (tergantung hardware)

h. Kamera, GPS, kompas, dan accelerometer (tergantung hardware).

i. Lingkungan development yang lengkap dab kaya termasuk perangkat emulator, tools untuk debugging, profil dan kinerja memori, dan plugin untuk IDE Eclipse.

2.1.4 Arsitektur Android

Menurut Safaat (2011), secara garis besar Arsitektur Android dapat dijelaskan dan digambarkan sebagai berikut:

1. Application dan Widgets

Application dan Widgets ini adalah layer yang berhubungan dengan aplikasi saja, biasanya dilakukan download kemudian di-install dan aplikasi tersebut dijalankan. Di layer terdapat aplikasi inti termasuk klien email, program


(23)

SMS, kalender, peta, browser, kontak, dan lain-lain. Semua aplikasi ditulis menggunakan bahasa pemrograman Java.

2. Applications dan Frameworks

Android adalah “Open Development Platform” yaitu Android menawarkan kepada pengembang atau memberi kemampuan kepada pengembang untuk membangun aplikasi yang bagus dan inovatif. Pengembang bebas untuk mengakses perangkat keras, akses informasi resources, menjalankan service background, mengatur alarm, dan menambahkan status notifications, dan sebagainya. Pengembang memiliki akses penuh menuju API framework seperti yang dilakukan oleh aplikasi yang kategori inti. Arsitektur dirancang agar dapat dengan mudah menggunakan kembali komponen yang sudah digunakan (reuse).

Jadi, Applications Frameworks ini adalah layer dimana para pembuat aplikasi melakukan pengembangan/pembuatan aplikasi yang akan dijalankan di sistem operasi Android, karena pada layer ini lah aplikasi dapat dirancang dan dibuat, seperti content-providers yang berupa sms dan panggilan telpon.

Komponen-komponen yang termasuk didalam Applications Frameworks adalah sebagai berikut:

a) Views

Digunakan untuk mengambil sekumpulan button, list, grid, dan text box yang digunakan didalam antarmuka pengguna.

b) Content Provider

Digunakan untuk memungkinkan aplikasi mengakses data dari aplikasi lain (seperti contacts) atau untuk membagikan data mereka sendiri.


(24)

c) Resource Manager

Digunakan untuk mengakses sumber daya yang bersifat bukan code seperti string lokal, bitmap, deskripsi dari layout file dan bagian eksternal lain dari aplikasi.

d) Notification Manager

Digunakan untuk mengatur tampilan peringatan dan fungsi-fungsi lain. e) Activity Manager

Mengatur siklus dari aplikasi dan menyediakan navigasi backstack untuk aplikasi yang berjalan pada proses yang berbeda.

f) Package Manager

Untuk meacak aplikasi yang di-instal pada perangkat. g) Telephony Manager

Berisi sekumpulan API yang diperlukan untuk memanggil aplikasi.

3. Libraries

Android memiliki sekumpulan library C/C++ yang digunakan oleh berbagai komponen dalam sistem Android. Kemampuan-kemampuan ini dilihat oleh para pengembang melalui kerangka kerja aplikasi.

Beberapa dari library utama dijelaskan sebagai berikut : a. System C Library

b. Media Libraries c. Surface Manager d. LibWebCore


(25)

f. 3D Libraries g. Free Type Library h. SQLite

4. Android Runtime

Merupakan lokasi dimana komponen utama dari DVM ditempatkan. DVM dirancang secara khusus untuk Android pada saat dijalankan pada lingkungan yang terbatas, dimana baterai yang terbatas, CPU, memori dan penyimpanan data menjadi fokus utama. Android memiliki sebuah tool yang terintegrasi yaitu “dx” yang mengkonversi generated byte code dari (JAR) ke dalam file (DEX) sehingga byte code menjadi lebih efisien untuk dijalankan pada prosesor yang kecil. Hal ini memungkinkan untuk memiliki beberapa jenis dari DVM berjalan pada suatu peralatan tunggal pada waktu yang sama. Core libraries ditulis dalam bahasa Java dan berisi kumpulan class, I/O dan peralatan lain.

5. Linux Kernel

Arsitektur Android berdasarkan pada Linux 2.6 kernel yang dapat digunakan untuk mengatur keamanan, manajemen memori, manajemen proses, network stack, dan driver model. Kernel juga bertindak sebagai lapisan abstrak antara perangkat keras dan seluruh software stack. Gambar 2.1 menunjukkan arsitektur Android.


(26)

Gambar 2.1 Arsitektur Android

2.2SurfaceView

SurfaceView merupakan salah satu bagian kecil dari framework android yang menggunakan bahasa XML untuk scripting nya, termasuk salah satu view yang merupakan elemen dasar User Interface. Sebagai contoh area kotak pada layar yang bertanggungjawab untuk tampilan dan menerima event (event handling) (Developer, 2008).

2.3 Interaktif

Menurut Seels dan Glasgow dalam Arsyad (2002;36), media pembelajaran interaktif adalah suatu sistem penyampaian pengajaran yang menyajikan materi video rekaman dengan pengendalian komputer kepada penonton (siswa) yang tidak hanya mendengar dan melihat video dan suara, tetapi juga memberikan respon yang aktif, dan respon itu yang menentukan kecepatan dan sekuensi penyajian.


(27)

Pembelajaran interaktif sebagian besar digunakan dalam bentuk e-learning. Swajati 2005 mengemukakan bahwa e-learning merupakan sebuah proses untuk melakukan tranformasi belajar mengajar yang ada di sekolah ke dalam bentuk digital. Pada pengembangannya Swajati (2005:2) mengemukakan bahwa e-learning akan disampaikan menggunakan Personal Digital Assistant, bahkan lewat piranti wireless seperti telepon selular. Hal ini merupakan inovasi terbaru dalam dunia pendidikan. Media ini digolongkan dalam bentuk media pendidikan bergerak (mobile education) yang disebut sebagai m-learning.

2.4Huruf Arab

2.4.1 Sejarah Huruf Arab

Menurut Azhar (2003) huruf arab sudah ada sejak berabad-abad yang lalu, ketika Al Quran pertama kali diturunkan menggunakan arab, karena pada kali pertama Al Quran diturunkan yaitu di Arab. Kenapa penting bagi kita mempelajari huruf Arab, karena huruf ini dipergunakan dalam penulisan Al Quran. Kita umat Islam wajib hukumnya untuk mempelajari Al Quran. Al Quran adalah kitab suci yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. Yang menjadi petunjuk bagi seluruh umat manusia. Al Quran diturunkan untuk menjadi pegangan bagi mereka, yang ingin mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Tidak diturunkan hanya untuk satu umat atau untuk satu abad, tapi untuk seluruh umat manusia dan untuk sepanjang masa, karena itu luas ajaran-ajarannya adalah sama dengan luasnya umat manusia. Maka dari itu, anak-anak harus mempelajari huruf arab agar dapat memahami kandungan Al Quran secara keseluruhan.


(28)

2.4.2 Perkembangan Huruf Arab

Menurut Azhar (2003) huruf arab termasuk jenis huruf yang bersuara sebagaimana huruf latin yang telah kita kenal dan dipakai saat ini. Tidak seperti huruf China atau huruf Mesir kuno atau hieroglif dimana masing-masing hurufnya berupa suatu simbol mewakili gambar-gambar tertentu. Meskipun huruf arab memiliki kesamaan bentuk dengan huruf latin, namun berbeda dalam hal cara penulisannya. Perbedaan yang paling pokok adalah huruf arab ditulis dari kanan ke kiri sedangkan huruf latin yang kita kenal cara penulisannya dari kiri ke kanan dan mempunyai bentuk penulisan yang berbeda untuk masing-masing hurufnya tergantung letak dari penulisannya.

Huruf arab berbeda bentuknya jika ditulis dengan letak yang berdiri sendiri (huruf tunggal), menyambung ke kiri atau sebagai awal kata, menyambung di tengah serta menyambung ke kanan atau sebagai akhir kata. Masing-masing huruf arab mempunyai empat bentuk huruf yang berbeda untuk tiap-tiap penulisan hurufnya, tetapi ada beberapa huruf arab yang penulisannya tidak bisa menyambung ke kiri atau di tengah. Selain bentuk huruf, huruf arab juga mempunyai bentuk tanda baca atau fonem yang sedikit berbeda dengan huruf latin, karena bentuk tanda baca huruf arab ada yang dibaca panjang dibaca pendek serta ada yang tidak dibaca. Sehingga huruf arab ini sifatnya lebih kompleks penulisannya jika dibandingkan dengan cara menulis huruf latin yang kita pakai sekarang ini (Azhar : 2003).

Huruf arab saat ini telah mengalami kemajuan, dari desain dan variasi hurufnya. Ini dapat dilihat dari karya seni seperti Kaligrafi yang memperindah


(29)

huruf arab ini. Bahkan dari kumpulan-kumpulan huruf ini dapat terbentuk suatu benda atau sebuah tulisan lain. Huruf Arab ada 29, seperti pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Huruf Arab

2.4.3 Cara Menulis Huruf Arab

Menurut Susiyanto (2002), penulisan hurus arab dapat mengikuti kaidah – kaidah berikut :

1. Penulisan huruf arab dimulai dari kanan ke kiri. 2. Jumlah huruf arab atau huruf hijaiyah ada 29 huruf.

3. Huruf - huruf itu ada yang dapat menyambung dan disambung, ada yang bisa disambung tetapi tidak bisa menyambung. Masing - masing mempunyai bentuk huruf sesuai posisinya (di depan, tengah, belakang atau terpisah). Di antara huruf - huruf itu terdapat beberapa huruf yang dapat disambung dan menyambung dan beberapa huruf yang hanya dapat disambung.

4. Semua huruf Arab adalah konsonan, termasuk alif, wawu dan ya (sering disebut huruf illat), maka mereka memerlukan tanda vokal (sakal).


(30)

2.4.4 Huruf Arab dan Cara Penulisannya

Susiyanto (2002), dalam penulisan huruf Arab perlu menguasai huruf - huruf Arab. Berikut ini adalah Tabel 2.1 Nama huruf Arab beserta letaknya dan bunyinya.


(31)

2.4.5 Cara Menyambung Huruf Arab

Susiyanto (2002), Di antara 28 huruf hijaiyah terdapat huruf yang dapat disambung dan menyambung, ada yang dapat disambung tetapi tak dapat menyambung. Di bawah ini adalah huruf - huruf yang dapat disambung tetapi tak dapat menyambung.

ا

د

ذ

ر

ز

و

Selain enam huruf di atas, semua huruf dapat menyambung dan disambung. Huruf hijaiyah yang dapat disambung terlihat pada Tabel 2.2.


(32)

Tabel 2.2 Contoh Penyambungan Huruf Arab

2.4.6 Harakat/Tanda A. Harakat/Tanda fat-hah (َ )

Harakat fat-hah ditulis di atas huruf (ـــَـــ) menandakan bunyi “a” Contoh :

Tabel 2.3 Contoh Penulisan Harakat Fathah

Arab Latin Arab latin

َﺖـَﺑَا Abata َصَﺮــَﺧ Charasha

َﻢـــَﻠَﺳ salama َﻊــَﻔَﯾ Yafa’a

Perlu diketahui, ada 8 huruf yang berbaris fathah tidak dibaca “a”, tetapi dibaca tebal seperti “o” pada kata bahasa Inggris “for”. Huruf-huruf itu adalah

Dho َض Sho َص Ro َر Cho َخ gho َغ qo َق dzo َظ tho َط

Khusus bagi huruf ‘lam’ dalam kata jalalah (nama Allah/ ﷲ), maka dibaca ‘o’ seperti bunyi “for” dalam bahasa Inggris. ﷲ = Alloh, bukan Allah.

B. Tanda Kasrah (ــِـــ )


(33)

Tabel 2.4 Contoh Penulisan Harakat Kasrah

Arab Latin Arab latin

ِﺖــِﺑِا Ibiti ِصِﺮــِﺧ Chirishi

ِﻢـِﻠــِﺳ silimi ِﻊـِﻔــ ِ◌ِي Yifi’i

C. Tanda Dhumah (ــُــ ِ◌)

Harakat Dhumah ditulis di atas huruf (ــُــ ِ◌) menandakan bunyi “u”. contoh:

Tabel 2.5 Contoh Penulisan Harakat Dhumah

Arab Latin Arab latin

ُﺖــُﺑُا ubutu ُ◌ِص ِ◌ُﺮــُﺧ churushu

ُﻢـُﻠــُﺳ sulumu ُﻊـُﻔـُﯾ Yufu’u

2.5Media Pembelajaran

2.5.1 Pengertian Media Pembelajaran

Menurut Bovee dalam Sudrajat (2008) Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan. Media merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang berasal dari bahasa latin yang berarti “antara”. Istilah media dapat kita artikan sebagai segala sesuatu yang menjadi perantara atau penyampai informasi dari pengirim pesan kepada penerima pesan.

Pembelajaran adalah sebuah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar dan bahan ajar. Komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana penyampai pesan atau media. Pesan yang akan dikomunikasikan adalah isi pembelajaran yang ada dalam kurikulum yang dituangkan oleh pengajar atau fasilitator atau sumber lain ke dalam simbol-simbol komunikasi, baik simbol verbal maupun simbol non verbal atau visual.


(34)

Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar (Sudrajat : 2008). Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pembelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran / pelatihan. Menurut Supriatna (2009) media pembelajaran interaktif merupakan salah satu alat bantu untuk menciptakan pembelajaran yang lebih berfariasi, dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Interaktif yang berarti suatu kegiatan yang terdapat proses interaksi atau timbal balik dari subjek ke objek, atau memiliki kemampuan untuk mengakomodasi pengguna.

Menurut Briggs dalam Sudrajat (2008) media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. Kemudian menurut National Education Associaton dalam Sudrajat (2008) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras.

Untuk menyampaikan pesan pembelajaran dari guru kepada siswa, biasanya guru menggunakan alat bantu mengajar berupa gambar, model, atau alat-alat lain yang dapat memberikan pengalaman konkrit, motivasi belajar, serta mempertinggi daya serap atau yang kita kenal sebagai alat bantu visual. Dengan berkembangnya teknologi pada pertengahan abad ke 20 guru juga menggunakan alat bantu audio visual dalam proses pembelajarannya. Hal ini dilakukan untuk


(35)

menghindari verbalisme yang mungkin terjadi jika hanya menggunakan alat bantu visual saja.

Penggunaan media dalam pembelajaran dapat membantu anak dalam memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa. Penggunaan media dalam pembelajaran dapat mempermudah siswa dalam memahami sesuatu yang abstrak menjadi lebih konkrit. Hal ini sesuai dengan pendapat Jerome S Bruner dalam Sudrajat (2008) bahwa siswa belajar melalui tiga tahapan yaitu enaktif, ikonik, dan simbolik. Tahap enaktif yaitu tahap dimana siswa belajar dengan memanipulasi benda-benda konkrit. Tahap ikonik yaitu suatu tahap dimana siswa belajar dengan menggunakan gambar atau videotapes. Sementara tahap simbolik yaitu tahap dimana siswa belajar dengan menggunakan simbol-simbol.

Prinsip tahapan pembelajaran dari Jerome S Bruner dalam Supriatna (2009) ini dapat kita terapkan dalam “Kerucut Pengalaman” atau “cone of experience” yang dikemukan Edgar Dale dalam Supriatna (2009), seperti yang terdapat pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3 Dale’s Cone of Experience Sumber: (Supriatna : 2009 : 4)


(36)

2.5.2 Jenis Media Pembelajaran

Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung dalam suatu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal. Media pembelajaran adalah komponen integral dari sistem pembelajaran

Terdapat enam jenis dasar dari media pembelajaran menurut Heinich and Molenda dalam Sudrajat (2008) yaitu:

1. Teks.

Merupakan elemen dasar bagi menyampaikan suatu informasi yang mempunyai berbagai jenis dan bentuk tulisan yang berupaya memberi daya tarik dalam penyampaian informasi.

2. Media Audio.

Membantu menyampaikan maklumat dengan lebih berkesan embantu meningkatkan daya tarikan terhadap sesuatu persembahan. Jenis audio termasuk suara latar, musik, atau rekaman suara dan lainnya.

3. Media Visual

Media yang dapat memberikan rangsangan-rangsangan visual seperti gambar/foto, sketsa, diagram, bagan, grafik, kartun, poster, papan buletin dan lainnya.

4. Media Proyeksi Gerak.

Termasuk di dalamnya film gerak, film gelang, program TV, video kaset (CD, VCD, atau DVD), komputer dan sejenisnya.


(37)

5. Benda-benda Tiruan/miniatur

Seperti benda-benda tiga dimensi yang dapat disentuh dan diraba oleh siswa. Media ini dibuat untuk mengatasi keterbatasan baik obyek maupun situasi sehingga proses pembelajaran tetap berjalan dengan baik.

6. Manusia.

Termasuk di dalamnya guru, siswa, atau pakar/ahli di bidang/materi tertentu.

2.4.5 Manfaat Media Pembelajaran

Secara umum media pembelajaran mempunyai manfaat sebagai berikut: 1. Memperjelas penyajian suatu pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis 2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera seperti:

a. Obyek yang terlalu besar, dapat digantikan dengan realita, gambar, film bingkai, film, gambar video, atau model

b. Obyek yang kecil dibantu dengan proyektor mikro, film slide, gambar video atau gambar

c. Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan timelapse, highspeed photografi atau slow motion playback video

d. Kejadian atau peristiwa yang terjadi pada masa lalu dapat ditampilkan lagi melalui rekaman film, video, atau foto

e. Obyek yang terlalu kompleks dapat disajikan dengan model, diagram, dll f. Konsep yang terlalu luas dapat divisualkan dalam bentuk film, slide,


(38)

3. Dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif siswa. Dalam hal ini media pembelajaran berguna untuk:

a. Menimbulkan gairah belajar

b. Memungkinkan interaksi langsung antara siswa dengan lingkungan dan kenyataan

c. Memungkinkan siswa belajar sendiri menurut minat dan kemampuannya 4. Dengan sifat yang unik pada siswa juga dengan lingkungan dan pengalaman

yang berbeda-beda, sedangkan kurikulum dan materi pembelajaran yang sama untuk setiap siswa, masalah ini dapat diatasi dengan media pembelajaran dalam kemampuannya:

a. Memberikan perangsang yang sama b. Menyamakan pengalaman

c. Menimbulkan persepsi yang sama

2.5 SQLite

Menurut Android SDK Docs (2010), Android menyediakan dukungan penuh untuk SQLite database. Setiap database yang anda buat akan dapat diakses dengan nama untuk tiap class dalam aplikasi, tapi bukan di luar aplikasi. Android SDK berisi sqlite3 database tools yang memungkinkan dapat menelusuri isi tabel, menjalankan perintah SQL, dan melakukan fungsi-fungsi berguna lainnya pada database SQLite. Menurut the Android Open Source Project (2010), adapun spesifikasi dari SQLite pada platform Android yaitu:

1. Tanpa server SQL database engine 2. Source code adalah domain publik


(39)

3. Ringan (kurang dari 300kb)

a) Berguna untuk embedded application b) Berguna untuk perangkat mobile 4. Dukungan cross platform

5. Read dan writes sebuah file disk biasa

Tidak mendukung GRANT dan REVOKE karena hanya dapat mendukung hak akses privileges file normal.


(40)

Dalam pembuatan aplikasi ini menerapkan konsep Systems Development Life Cycle (SDLC) yang berfungsi untuk menggambarkan tahapan – tahapan dan langkah – langkah dari setiap tahapan. Langkah – langkah yang akan dilakukan dalam pembuatan Pengembangan Aplikasi Pembelajaran Menulis Huruf Arab berbasis Android yaitu sebagai berikut:

3.1Analisis Sistem

Belajar menulis huruf arab pada dasarnya sama seperti belajar menulis huruf latin dimulai dengan memperkenalkan huruf-huruf yang akan dipelajari dan kemudian dirangkai menjadi satu suku kata dan disebut metode eja (Zuchdi, 2001). Metode pengajaran huruf arab ini merupakan metode menulis yang mutlak harus dilalui seseorang yang ingin belajar menulis dalam bahasa arab dengan baik dan benar (Muhammad, 1980). Pengajaran menulis huruf arab bertujuan agar siswa dapat mengenali huruf-huruf Arab, dapat membedakannya dengan huruf lainnya, dan dapat menuliskannya dengan baik dan benar (Muhammad, 1980). Tahapan pembelajarannya dimulai dari :

1. Menulis huruf lepas

2. Merangkaikan huruf dengan huruf lain dalam kata (menulis huruf sambung) Pada umumnya media pembelajaran menulis huruf arab yaitu berupa Lembar Kegiatan Belajar (LKB), yang didalamnya terdapat pola berupa titik – titik yang membentuk huruf arab. Pola tersebut yang menuntun peserta didik untuk belajar menulis huruf arab, biasanya dengan cara menebalkan pola tersebut


(41)

menggunakan pensil. Saat peserta didik menulis pada pola huruf arab, maka peserta tersebut telah mengenali apa yang ditulisnya, meskipun tidak sama persis seperti huruf aslinya atau tulisan tidak selalu melewati pola (titik – titik).

Perkembangan teknologi seluler saat ini dapat dimanfaatkan untuk membuat suatu inovasi media pembelajaran yang disebut m-learning. M-learning

(mobile learning) telah menjadi sebuah cara belajar baru yang memungkinkan pembelajaran dapat dilakukan secara mobile dengan memanfaatkan device

bergerak, khususnya telepon genggam (handphone). Menurut Tamimuddin (2007) istilah mobile learning (m-learning) mengacu kepada penggunaan perangkat/device teknologi informasi (TI) genggam dan bergerak, seperti PDA, telepon genggam, laptop dan tablet PC, dalam pengajaran dan pembelajaran.

M-Learning merupakan bagian dari electronic learning (e-learning).

Swajati (2005) mengemukakan bahwa e-learning merupakan sebuah proses untuk melakukan tranformasi belajar mengajar yang ada di sekolah ke dalam bentuk digital. Pada pengembangannya Swajati (2005:2) mengemukakan bahwa e-learning akan disampaikan menggunakan Personal Digital Assistant, bahkan lewat piranti wireless seperti telepon selular. Hal ini merupakan inovasi terbaru dalam dunia pendidikan. Media ini digolongkan dalam bentuk media pendidikan bergerak (mobile education) yang disebut sebagai m-learning.

Dengan kemajuan media pembelajaran dan teknologi saat ini, maka penulis akan mengembangkan media pembelajaran yang interaktif yaitu aplikasi pembelajaran menulis huruf arab berbasis Android. Android adalah sebuah sistem operasi berbasis Linux yang berjalan pada linux 2.6 kernel didalam Smartphone. Dalam membangun aplikasi Android, dibutuhkan user interface sebagai media


(42)

interaksi dengan manusia, dan untuk menangani event (event handling). Dalam user interface dibutuhkan elemen View untuk menampung event yang berjalan dalam aplikasi. Elemen view yang digunakan dalam menangani event penulisan huruf arab dengan jari, sesuai dengan koordinat – koordinat yang membentuk pola huruf arab disebut SurfaceView. Surfaceview bertanggungjawab menerima event yang digunakan untuk menangkap aktifitas pengguna pada aplikasi (Developer, 2008). Saat pengguna menulis dengan jari pada layar device dengan mengikuti pola – pola huruf arab yang ditampilkan, maka pengguna telah mengenali penulisan huruf arab tersebut. Pengguna juga dapat mengulangi penulisan sehingga pengguna dapat membiasakan menulis huruf arab. Dengan adanya SurfaceView pada Android, penulis dapat membuat aplikasi pembelajaran menulis huruf arab. Aplikasi yang dibuat menampilkan titik-titik berbentuk pola huruf arab dan berfungsi untuk menuntun pengguna dalam menulis huruf arab sesuai dengan aturan yang benar. Dengan adanya media pembelajaran yang dapat memberikan timbal balik berupa suara dan gambar kepada pengguna maka proses belajar akan lebih interaktif, karena media yang digunakan untuk belajar juga menampilkan pesan berhasil setelah pengguna menyelesaikan seluruh tulisan pada pola yang tersedia. Di akhir penulisan akan ditampilkan contoh penggunaan huruf dalam kata, sehingga pengguna lebih memahami implementasi huruf arab.

Aplikasi ini diharapkan dapat membantu pengguna dalam proses pembelajaran menulis huruf arab. Pengguna dapat mengenali pola penulisan 28 huruf arab sesuai aturan, baik menulis huruf tunggal, huruf dengan harokat, maupun huruf sambung.


(43)

3.2Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan tahap pengembangan setelah analisis sistem dilakukan. Aplikasi Pembelajaran Menulis Huruf Arab yang akan dibangun merupakan media pembelajaran untuk anak yang membantu dalam memahami penulisan huruf arab secara benar sesuai dengan aturan. Aplikasi ini akan menuntuk pengguna dalam belajar menulis huruf mulai dengan mengikuti pola huruf yang dibentuk dari susunan beberapa titik koordinat pada layar.

Pembuatan Aplikasi Pembelajaran Menulis Huruf Arab menggunakan database sebagai media penyimpanan hasil penulisan untuk masing-masing pengguna yang terdaftar pada database. Untuk menangkap aktifitas yang dilakukan pengguna pada layar digunakan event touch, sedangkan untuk menampilkan keseluruhan pola huruf dan menangani event yang berjalan digunakan surfaceView. Desain blok diagram untuk Aplikasi Pembelajaran Menulis Huruf Arab dapat dilihat pada gambar 3.1.

Fungsi-fungsi yang dapat dijalankan pada aplikasi yaitu penyimpanan nama pengguna, belajar menulis badan huruf, belajar menulis dengan harokat, belajar menulis huruf sambung, menyimpan hasil penulisan dan menampilkan hasil penulisan untuk masing-masing pengguna. Titik-titik koordinat yang membentuk pola huruf arab disimpan pada sebuah array dua dimensi untuk masing-masing huruf pada class koordinat.


(44)

Gambar 3.1 Blok Diagram Aplikasi Pembelajaran Menulis Huruf Arab

Gambaran umum sistem yang ada dalam aplikasi ini secara garis besar adalah sebagai berikut:

1. Sebelum memulai pembelajaran, pengguna mendaftarkan diri terlebih dahulu. Jika telah mendaftar, nama pengguna akan masuk ke database dan selanjutnya dapat melakukan pembelajaran.

2. Pembelajaran pertama yaitu pengguna dapat belajar menulis badan huruf arab atau huruf arab tunggal.

3. Pada pembelajaran berikutnya pengguna dapat memulai pembelajaran huruf dengan harokat, yaitu pengguna akan belajar menulis huruf tunggal dengan harokat yang terdiri dari fathah, kasrah, dan dhumah.

4. Pembelajaran berikutnya pengguna akan belajar menulis huruf arab sambung yang terdiri dari huruf sambung.

5. Penulisan yang telah sesuai dengan pola, maka akan muncul penilaian benar. Dan pada huruf yang telah dipelajari dengan benar akan diberi tanda “Berhasil”. Pemberian tanda tersebut ditujukan agar pengguna tahu huruf mana yang telah dipelajari dengan benar.


(45)

Pola huruf arab dibangun menggunakan koordinat (x,y) pada device dengan ukuran 7 inch. Pola huruf dibangun diatas user interface yang memiliki elemen view. Elemen view tersebut adalah SurfaceView yang bertanggungjawab menerima event yang digunakan untuk menangkap aktifitas pengguna pada aplikasi. Sumbu koordinat (x,y) berada pada pojok kiri atas device yang dapat dilihat pada Gambar 3.2.

Device

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

2

3

4

5

Gambar 3.2 Contoh Koordinat (x,y) pada device 7 inch

Sebagai contoh saat membangun pola huruf alif yaitu dengan menentukan titik – titik koordinat yang membentuk pola huruf alif pada SurfaceView yang telah tersedia pada layar device. Berikut ini adalah koordinat huruf alif yang sudah ditentukan.

Tabel 3.1 Koordinat Pola Huruf Alif x y

5 2 5 3 5 4 5 5


(46)

Setelah koordinat ditentukan, maka koordinat tersebut akan dimasukkan ke dalam array dua dimensi yang terdapat pada class Koordinat. Gambar 3.3 menunjukkan hasil koordinat pola huruf alif yang telah dimasukkan ke dalam array dua dimensi, kemudian koordinat tersebut muncul pada layar device dalam bentuk lingkaran – lingkaran berwarna putih yang membentuk pola huruf alif.

Device

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

2

3

4

5

X

Y

Gambar 3.3 Pola Huruf Alif

Setelah itu membuat area deteksi sentuhan pada setiap lingkaran yang nantinya akan digunakan untuk mendeteksi sentuhan jari saat menulis. Diasumsikan lingkaran berwarna putih berukuran 5 dp (Density-independent Pixel). Lalu area deteksi sentuhan dibuat dengan ukuran sebagai berikut:

Tabel 3.2 Koordinat Deteksi Area Sentuhan x y

10 10 -10 -10


(47)

Setelah menentukan ukuran area sentuhan pada Tabel 3.2, maka koordinat tersebut akan dimasukkan kedalam array dua dimensi, kemudian apabila digambarkan akan tampil seperti Gambar 3.4.

Device

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

2

3

4

5

X

Y

Gambar 3.4 Koordinat Deteksi Sentuhan

Koordinat deteksi sentuhan digambarkan berupa lingkaran bewarna abu – abu yang digunakan untuk mengecek sentuhan jari saat menulis. Jadi saat menulis, jari tidak harus terkena lingkaran tetapi cukup melewati lingkaran deteksi sentuhan dari awal sampai lingkaran terakhir.

3.2.1 Use Case Diagram Aplikasi Pembelajaran Menulis Huruf Arab

Pada gambar 3.5 terdapat use case diagram Aplikasi Pembelajaran Menulis Huruf Arab. Pada use case diagram terdapat 1 orang sebagai aktor bisnis untuk Aplikasi Pembelajaran Menulis Huruf Arab. Aktor bisnis atau business actor adalah seseorang atau sesuatu yang ada di luar organisasi dan berinteraksi dengan organisasi yang terlibat dalam kegiatan bisnis organisasi sedangkan


(48)

pekerja bisnis atau business worker adalah suatu peranan di dalam organisasi, bukan posisi. Seseorang boleh memainkan banyak peran tetapi memengang hanya satu posisi. (Sholiq, 2006).

Pada gambar 3.5 terlihat bahwa pengguna sebagai aktor bisnis yang dapat mengakses seluruh fitur pada aplikasi. Masingt-maisng use case yang terhubung dengan pengguna artinya bahwa fitur yang terdapat pada apliaksi dilakukan dan diakses langsung oleh pengguna, sedangkan untuk membuka menu contoh dilakukan oleh aplikasi secara otomatis setelah pengguna selesai menuliskan seluruh pola huruf arab pada lembar kerja aplikasi.

Daftar Pengguna

Menulis Badan Huruf

Menulis Dengan Harokat Pengguna

Menulis Huruf Sambung

Petunjuk Mengerjakan Halaman Contoh

Gambar 3.5 Use Case Aplikasi Pembelajaran Menulis Huruf Arab

Petunjuk mengerjakan merupakan salah satu fitur aplikasi yang ditampilkan pada saat pengguna memilih menu untuk memulai pembelajaran menulis. Petunjuk mengerjakan berisi perintah dan penjelasan yang harus


(49)

dilakukan oleh pengguna untuk dapat menggunakan aplikasi dan menulis pola huruf arab sesuai dengan aturan.

3.2.2 Diagram Sekuensial Daftar Pengguna

Diagram sekuensial (sequence diagram) digunakan untuk menunjukkan alur fungsionalitas yang melalui sebuah use case yang disusun dalam urutan waktu. Diagram sekuensial menggambarkan interaksi yang dilakukan oleh obyek-obyek dalam sistem. Kerja sama antar obyek-obyek-obyek-obyek dilaksanakan dengan saling mengirimkan pesan yang membentuk sebuah alur kerja sama.

: Pengguna

: Pengguna : Form Daftar Pengguna : Form Daftar Pengguna : DBAdapter : DBAdapter : DaftarPengguna : DaftarPengguna

membuka aplikasi

load daftar pengguna

memasukkan / memilih nama pengguna

mengirim nama pengguna

menyimpan / mencari nama pengguna

menampilkan nama pengguna

menampilkan history belajar

Gambar 3.6 Diagram Sekuensial Daftar Pengguna

Pada gambar 3.6 dijelaskan pada diagram sequensial daftar pengguna dimulai ketika pengguna membuka aplikasi kemudian akan tampil form daftar pengguna yang didalamnya terdapat daftar nama pengguna yang tersimpan dalam


(50)

database. Pengguna dapat memilih untuk memasukkan nama baru atau melanjutkan pembelajaran yang telah disimpan sebelumnya dengan cara memilih nama pengguna yang terdapat pada daftar pengguna.

Setelah pengguna memilih salah satu nama pada daftar pengguna maka aplikasi akan menampilkan hasil penulisan paling terakhir dari pengguna tersebut. Hasil belajar untuk masing-masing pengguna disimpan dalam database berupa hasil capture pola penulisan yang dibentuk oleh masing-masing pengguna.

3.2.3 Diagram Sekuensial Menulis Badan Huruf Arab

Gambar 3.7 menunjukkan diagram sekuensial untuk proses menulis badan huruf. Dalam proses pembelajaran menulis huruf arab, sebaiknya seseorang mengenali terlebih dahulu badan huruf sebelum kemudian ditambahkan dengan harokat dan digunakan pada sebuah kata dalam bentuk huruf sambung.

Kegiatan menulis bdan huruf dimulai dari pengguna memilih menu menulis badan huruf, kemudian aplikasi akan menampilkan petunjuk cara menulis badan huruf. Setelah pengguna memahami petunjuk yang diberikan maka pengguna harus menekan tombol mulai untuk memulai belajar menulis. Setelah tombol mulai dipilih akan ditampilkan halaman untuk memilih huruf yang akan dikerjakan, kemudian setelah pengguna memilih huruf akan ditampilkan halaman untuk menulis.


(51)

: Pengguna

: Pengguna : Form Petunjuk : Form Petunjuk : FormDaftarHuruf : FormDaftarHuruf : FormMenulis : FormMenulis : SurfaceView : SurfaceView : badanHuruf : badanHuruf : FormContoh : FormContoh

memilih menu menulis badan

memilih tombol mulai

membuka form daftar huruf

load history belajar

menampilkan form menulis

mulai menulis sesuai petunjuk

cek tulisan pengguna

cocokkan dengan koordinat load petunjuk menulis

tampilkan contoh penggunaan huruf

Gambar 3.7 Diagram Sekuensial Menulis Badan Huruf Arab

Pada halaman menulis, aplikasi memiliki control bernama surfaceView yang berfungsi untuk mendeteksi letak koordinat titik-titik penyusun bentuk huruf sehingga pengguna mengikuti titik berwarna merah yang tampil setelah pengguna berhasil menyentuh koordinat titik berwarna biru. Untuk mendeteksi setuhan tangan dari pengguna digunakan event touch down kemudian untuk mendeteksi pergeseran sentuhan digunakan event touch move, apabila sentuhan tangan pengguna sesuai dengan koordinat titik berwarna biru yang disimpan pada koordinatBadanHuruf maka titik yang berwarna merah akan berpindah ke koordinat selanjutnya. Setiap huruf memiliki beberapa titik yang terletak pada beberapa koordinat x dan y, sehingga tersusun menjadi satu bentuk yang utuh. Untuk mendeteksi sentuhan pada layar yang terlepas atau pada saat pengguna mengangkat jari digunakan event touch up.


(52)

Aplikasi menyediakan tiga bentuk yang sama untuk setiap huruf, sehingga pengguna harus menulis sebanyak tiga kali untuk masing-masing huruf. Setelah pengguna selesai menulis semua huruf aplikasi akan menampilkan contoh penggunaan badan huruf pada sebuah kata dalam bahasa arab. Sehingga pengguna lebih memahami penggunaan huruf tersebut.

3.2.4 Diagram Sekuensial Menulis Huruf Arab dengan Harokat

Diagram sekuensial ini merupakan gambaran dari pembelajaran level 2 yaitu menulis huruf arab dengan harokat. Dimulai dari pengguna memulai pembelajaran. Lalu tampil menu level dan pengguna memilih menu menulis huruf dengan harokat sebagai tahap pembelajaran berikutnya. Setelah itu akan tampil petunjuk penulisan yang dapat digunakan oleh pengguna sebagai acuan belajar menulis huruf arab dengan harokat pada lembar kerja. Pengguna dapat memilih harokat fathah, kasrah, atau dhumah, lalu dilanjutkan dengan menulis pada titik-titik putih yang membentuk pola huruf arab dan harokat sesuai petunjuk penulisan.

: Pengguna

: Pengguna : Form Petunjuk : Form Petunjuk : FormDaftarHuruf : FormDaftarHuruf : FormMenulis : FormMenulis : SurfaceView : SurfaceView : badanHuruf : badanHuruf pilih menu menulis dengan harokat

menampilkan daftar huruf

menampilkan titik-titik koordinat huruf memilih huruf

mulai menulis huruf

mendeteksi event

mencocokkan koordinat


(53)

Dari aktifitas menulis yang dilakukan pengguna, surfaceView mengecek apakah penulisan yang dilakukan oleh pengguna telah melewati koordinat-koordinat yang membentuk pola huruf arab dan harokat. Jika penulisan tersebut telah melalui koordinat-koordinat yang ada, maka akan tampil pesan berhasil. Huruf ditampilkan satu per satu secara berurutan mulai dari huruf pertama yaitu huruf Alif, sampai dengan huruf Ya’. Diagram Sekuensial Menulis Huruf Arab dengan Harokat dapat dilihat pada Gambar 3.8.

3.2.5 Diagram Sekuensial Menulis Huruf Arab Sambung

Diagram sekuensial ini merupakan gambaran dari pembelajaran level 3 yaitu menulis huruf arab sambung. Proses diawali dari pengguna memulai pembelajaran, lalu memilih level 3. Berikutnya akan tampil petunjuk penulisan yang dapat digunakan oleh pengguna sebagai acuan belajar menulis huruf arab sambung pada lembar kerja level 3. Pengguna dapat memilih letak sambung depan, tengah, atau belakang, lalu dilanjutkan dengan menulis pada index – index yang membentuk pola huruf arab sambung sesuai petunjuk penulisan. Dari aktifitas menulis yang dilakukan pengguna, Kontrol mengecek apakah penulisan yang dilakukan oleh pengguna telah melewati koordinat-koordinat yang membentuk pola huruf arab sambung. Jika penulisan tersebut telah melalui koordinat-koordinat yang ada, maka akan tampil pesan berhasil. Huruf ditampilkan satu per satu secara berurutan mulai dari huruf pertama yaitu huruf Alif, sampai dengan huruf Ya’. Diagram Sekuensial Menulis Huruf Arab Sambung dapat dilihar pada Gambar 3.9


(54)

: Pengguna

: Pengguna : MenuUtama : MenuUtama : MenuLevel : MenuLevel : LembarKerja : LembarKerja : Kontrol : Kontrol : Index : Index

Memulai Pembelajaran

Membuka Menu Level

Memilih Level 1

Membuka Lembar Kerja

Menulis Sesuai Petunjuk

Ambil Index Cek Index

Menampilkan Pesan Berhasil Menampilkan Pilihan Level

Menampilkan Petunjuk

Mengirim Aktifitas Memilih Letak Sambung

Gambar 3.9 Diagram Sekuensial Menulis Huruf Arab Sambung

3.2.6 Class Diagram Aplikasi Pembelajaran Menulis Huruf Arab

Class diagram digunakan untuk menampilkan kelas-kelas atau paket-paket dalam sistem dan relasi antar mereka. Biasanya, dibuat beberapa diagram kelas untuk satu sistem. Satu diagram kelas menampilkan subset dari kelas-kelas dan relasinya. Diagram kelas lainnya mungkin menampilkan kelas-kelas termasuk attribut dan operasi dari kelas-kelas pembentuk diagram.

Diagram kelas adalah alat perancangan terbaik untuk tim pengembang perangkat lunak. Diagram kelas membantu tim pengembang mendapatkan pola kelas-kelas dalam sistem, struktur sistem sebelum menuliskan kode program, dan


(55)

membantu untuk memastikan bahwa sistem adalah rancangan terbaik dari beberapa alternatif rancangan.(Sholiq, 2010:150)

Berdasarkan perencanaan sistem pada use case diagram, dibutuhkan class-class untuk membangun dan mendukung jalannya aplikasi. Hubungan antar class-class tersebut dapat digambarkan dalam sebuah class diagram. Class diagram dari sistem yang dibangun tidak ditampilkan secara keseluruhan, melainkan ditampilkan secara terpisah sesuai relasi-relasi yang ada untuk mempermudah pembacaan.

Class yang dibuat untuk aplikasi ini menggunakan pemodelan UML dengan konsep pemodelan Model-View-Controller (MVC). Class model merupakan class yang akan menangani segala sesuatu yang berhubungan dengan entitas. Class view merupakan class yang akan menangani segala sesuatu yang berhubungan dengan tampilan user interface. Class controller merupakan class yang menangani segala proses seperti proses pencarian data dan segala proses yang berhubungan dengan penyimpanan data. Class yang dapat digunakan dalam class diagram pada sistem informasi penjualan yaitu:

A. Class Model

Class Model atau class entitas adalah class yang digunakan menangani informasi yang mungkin disimpan secara permanen. Berikut ini merupakan class model yang ada dalam sistem informasi penjualan beserta atribut dan operasi dalam class tersebut.


(56)

A. 1 Class Pengguna

Class pengguna digunakan untuk menyimpan nama pengguna yang melakukan pembelajaran menulis huruf arab pada aplikasi. Kemungkinan aplikasi digunakan oleh banyak orang merupakan salah satu alasan dibuatnya database untuk menampung nama pengguna dan hasil pembelajaran yang telah dikerjakan.

Gambar 3.10 Class Pengguna

Atribut yang terdapat pada class pengguna yaitu namaPengguna yang berfungsi untuk menyimpan nama pengguna aplikasi. Operasi yang terdapat pada class pengguna yaitu setNama digunakan untuk menyimpan nama pengguna dan getNama digunakan untuk mengambil nama pengguna sesuai dengan daftar nama yang dipilih oleh pengguna aplikasi.

A. 2 Class KoordinatBadan

Class KoordinatBadan digunakan untuk menyimpan koordinat-koordinat pembentuk pola badan huruf untuk masing-masing huruf arab. Koordinat-koordinat itu disimpan dalam sebuah array yang dimasukkan secara manual, dan untuk menampilkan pada layar digunakan perintah set sebagai pemanggil array huruf yang dimaksud. Pada gambar 3.11 merupakan notasi class KoordinatBadan.


(57)

A. 3 Class KoordinatHarokat

Class KoordinatHarokat digunakan untuk menyimpan koordinat-koordinat pembentuk pola badan huruf disertai harokat (fathah, kasrah, dzumah) untuk masing-masing huruf arab. Koordinat-koordinat itu disimpan dalam sebuah array yang dimasukkan secara manual, dan untuk menampilkan pada layar digunakan perintah set sebagai pemanggil array huruf yang dimaksud. Pada gambar 3.11 merupakan notasi class KoordinatHarokat.

A. 4 Class KoordinatSambung

Class KoordinatSambung digunakan untuk menyimpan koordinat-koordinat pembentuk pola huruf sambung untuk masing-masing huruf arab. Koordinat-koordinat itu disimpan dalam sebuah array yang dimasukkan secara manual, dan untuk menampilkan pada layar digunakan perintah set sebagai pemanggil array huruf yang dimaksud. Pada gambar 3.11 merupakan notasi class KoordinatSambung.


(58)

(59)

B. Class View

Class view yaitu kelas yang terletak diantara sistem dengan sekelilingnya. Semua form, laporan, user interface, termasuk dalam kategori Class View. Berikut ini Class View pada Aplikasi Pembelajaran Menulis Arab.

B. 1 Class Utama

Class MenuUtama digunakan untuk menangani fungsi-fungsi pada menu utama sebagai tampilan awal pada aplikasi pembelajaran menulis arab. Atribut yang digunakan pada MenuUtama yaitu tombolMulai, tombolKeluar, gambar dan labelJudul. Operasi yang dimiliki class MenuUtama yaitu masukMenu, dan keluarAplikasi. Notasi Class MenuUtama dapat dilihat pada Gambar 3.12.

Gambar 3.12 Notasi Class MenuUtama

B. 2 Class DaftarPengguna

Class DaftarPengguna digunakan untuk menangani fungsi-fungsi simpan dan pilih pengguna. Ketika aplikasi mulai dijalankan akan ditampilkan menu daftar pengguna. Pada menu tersebut pengguna dapat melakukan penyimpanan nama pengguna yang baru, atau memilih nama pengguna yang telah ada. Atribut


(60)

yang terdapat pada daftarpengguna adalah labelpengguna, textboxnama yang digunakan untuk mengisi nama pengguna baru, tombolsimpan digunakan untuk melakukan insert nama pengguna baru ke dalam database, dan listview yang digunakan untuk menampilkan nama-nama pengguna yang tersimpan pada database. Notasi class DaftarPengguna dapat dilihat pada gambar 3.13.

Gambar 3.13 Notasi Class DaftarPengguna

Operasi-operasi yang terdapat pada class DaftarPengguna ada tiga, yaitu tampilPengguna, pilihPengguna dan simpanPengguna. Operasi tampilPengguna digunakan untuk menampilkan seluruh daftar pengguna yang tersimpan pada database sehingga pengguna mendapatkan informasi apakah namanya sudah ada dalam daftar tersebut atau belum. Operasi pilihPengguna digunakan untuk memilih nama pengguna sesuai dengan hasil yang ingin dilihat dan nama pengguna yang dipilih akan ditampilkan pada lembar kerja penulisan. Operasi simpanPengguna digunakan untuk menyimpan nama pengguna yang baru dan memasukkannya pada database untuk dapat digunakan kembali pada pembelajaran selanjutnya.

B. 3 Class PilihMenu

Class pilihMenu digunakan untuk menangani fungsi-fungsi pemilihan menu yang dilakukan oleh pengguna. Dalam class pilihMenu terdapat tiga buat tombol


(61)

yang dapat dipilih oleh pengguna akan melakukan latihan menulis. Tersedia tiga level dalam latihan menulis, yaitu menulis badan huruf, menulis huruf dengan harokat, dan menulis huruf sambung. Notasi class DaftarPengguna dapat dilihat pada gambar 3.14.

Gambar 3.14 Notasi Class PilihMenu

Class PilihMenu digunakan untuk menampilkan pilihan menu pembelajaran penulisan huruf arab. Atribut untuk menampilkan pilihan menu disimpan pada btnHurufTunggal, btnHarokat, dan btnHurufSambung. Ketika salah satu atribut itu dipilih untuk melanjutkan proses pembelajaran menulis huruf arab maka aplikasi akan menampilkan halaman penulisan sesuai dengan histori hasil penulisan yang telah dikerjakan sebelumnya, sesuai dengan nama pengguna yang dipilih pada halaman daftar pengguna.

B. 4 Class Petunjuk

Class petunjuk digunakan untuk menampilkan gambar petunjuk cara menulis pada halaman belajar. Gambar yang ditampilkan menunjukkan cara menggunakan aplikasi, sehingga pengguna tidak kebingungan untuk menggunakannya. Selain gambar petunjuk, terdapat juga tombol yang digunakan untuk melanjutkan ke halaman penulisan dan tombol kembali yang dibukana


(62)

untuk kembali pada menu pilihan. Notasi class petunjuk dapat dilihat pada gambar 3.15 berikut.

Gambar 3.15 Notasi Class Petunjuk

B. 5 Class PetunjukHarokat

Class petunjukHarokat digunakan untuk memberikan petunjuk pada pengguna tata cara penulisan huruf arab menggunakan harokat. Operasi yang terdapat pada class petunjukHarokat sama seperti yang ada pada class petunjuk. Notasi class petunjukHarokat dapat dilihat pada gambar 3.16.

Gambar 3.16 Notasi Class PetunjukHarokat

Class petunjukHarokat digunakan untuk menampilkan petunjuk cara menulis huruf arab yang telah diberi harokat. Cara menulis huruf arab yang telah diberi harokat sedikit berbeda dengan cara menulis badan huruf arab. Operasi


(63)

yang terdapat pada class petunjukHarokat yaitu operasi lanjut yang digunakan untuk melanjutkan ke penulisan huruf selanjutnya dan kembali untuk menampilkan huruf sebelumnya.

B. 6 Class PetunjukSambung

Aturan yang digunakan untuk menulis huruf sambung berbeda dengan cara menulis badan huruf dan huruf dengan harokat sehingga diberikan halaman petunjuk tata cara penulisan huruf sambung. Notasi class petunjukSambung dapat dilihat pada gambar 3.17.

Gambar 3.17 Notasi Class PetunjukSambung

Class petunjuk sambung memiliki dua operasi yaitu lanjut dan kembali. Operasi lanjut digunakan untuk melanjutkan pada penulisan huruf selanjutnya, sedangkan operasi kembali digunakan untuk membuka peulisan pada huruf sebelumnya.

B. 7 Class MenuBadanHuruf

Class menu badan huruf digunakan untuk menampilkan seluruh jenis huruf arab yang harus dikerjakan. Pada class tampilan ini, pengguna dihadapkan dengan sejumlah gambar yang dapat dipilih untuk kemudian dikerjakan pada halaman


(64)

penulisan. Atribut gridView digunakan untuk menampung gambar-gambar huruf arab, tombolPetunjuk digunakan untuk menuju ke halaman petunjuk dan tombolKembali digunakan untuk kembali ke halaman pilihan.

Gambar 3.18 Notasi Class BadanHuruf

Pada class MenuBadanHuruf terdapat tiga operasi yaitu pilihHurufTunggal yang digunakan untuk menampilkan seluruh gambar huruf tunggal sebelum pengguna melakukan pembelajaran menulis pada lembar kerja. Operasi lain yaitu tampilPetunjuk yang digunakan untuk menampilkan halaman petunjuk cara menuliskan badan huruf ketika pengguna memilih tombol petunjuk. Yang terakhir adalah operasi tampilPilihMenu yang digunakan untuk membuka halaman menu pilihan huruf pada saat pengguna memilih tombol kembali.

B. 8 Class MenuHarokat

Class menuAlphabet digunakan untuk menampung gambar-gambar huruf arab dengan harokatnya. Fungsi dari class menuHarokat tidak jauh berbeda dengan class menuBadanHuruf. Pada class menuAlphabet terdapat atribut gridView yang digunakan untuk menampilkan keseluruhan menu huruf yang dapat dikerjakan, atribut tombolPetunjuk digunakan untuk menyimpan perintah


(65)

menampilkan menu petunjuk dan atribut tombolKembali digunakan untuk menyimpan perintah kembali ke menu pilihan huruf.

Gambar 3.19 Notasi Class MenuHarokat

Operasi yang terdapat pada class MenuHarokat adalah pilihHurufHarokat yang digunakan untuk menampilkan halaman lembar kerja penulisan sesuai huruf yang dipilih pengguna. Operasi tampilPetunjuk digunakan untuk menampilkan halaman petunjuk cara menuliskan badan huruf ketika pengguna memilih tombol petunjuk, sedangkan operasi tampilPilihMenu digunakan untuk membuka halaman menu pilihan huruf pada saat pengguna memilih tombol kembali.

B. 9 Class MenuHurufSambung

Class menuHurufSambung digunakan untuk menampung gambar-gambar dari huruf sambung yang dapat dipilih oleh pengguna huruf yang mana yang akan dikerjakan. Atribut pada operasi yang dimiliki class menuHurufSambung sama dengan class MenuAlphabet karena fungsinya juga sama. Atribut gridView digunakan untuk menyimpan gambar huruf yang dapat dipilih oleh pengguna sesuai keinginan akan mengerjakan huruf mana terlebih dahulu.


(66)

Gambar 3.20 Notasi Class MenuHurufSambung

Operasi yang terdapat pada class MenuHurufSambung adalah pilihHurufSambung yang digunakan untuk menampilkan halaman lembar kerja penulisan sesuai huruf yang dipilih pengguna. Operasi tampilPetunjuk digunakan untuk menampilkan halaman petunjuk cara menuliskan badan huruf ketika pengguna memilih tombol petunjuk, sedangkan operasi tampilPilihMenu digunakan untuk membuka halaman menu pilihan huruf pada saat pengguna memilih tombol kembali.

B. 10Class MenuContoh

Class menuContoh digunakan untuk menampilkan contoh penggunakan huruf dalam sebuah kata. Class ini akan ditampilkan setelah pengguna selesai menulis pada lembar penulisan dan class menuContoh akan muncul sesuai dengan tuk menampilkan contoh, huruf yang telah ditulis. Atribut gambar digunakan untuk menampilkan contoh penggunaan huruf dalam katta, atribut tombolLanjut digunakan untuk menyimpan perintah melanjutkan penulisan ke halaman selanjutnya, atribut tombolKembali digunakan untuk menyimpan perintah kembali ke penulisan huruf sebelumnya dan tombol keluar digunakan untuk menyimpan perintah keluar dari aplikasi.


(67)

Gambar 3.21 Notasi Class MenuContoh

Operasi yang terdapat dapa class MenuContoh yaitu operasi lanjut yang digunakan untuk melanjutkan pada halaman penulisan huruf, operasi kembali digunakan untuk membuka halaman penulisan yang sudah dikerjakan oleh pengguna dan operasi keluar digunakan untuk menyimpan perintah keluar dari aplikasi.

C. Class Controller

Class Controller bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan terhadap class lainnya. Class ini bersifat optional, tetapi jika class control ini diputuskan untuk digunakan dalam sistem, maka lazimnya satu class control untuk satu use case. Class control digunakan untuk mengatur urutan kejadian dalam use case tersebut. Class controller pada aplikasi pembelajaran menulis huruf arab yaitu:

C. 1 Class SurfaceView

Class surfaceView digunakan pada aplikasi pembelajaran menulis huruf arab untuk membaca aktifitas penulisan dari pengguna. Atribut yang digunakan dalam Class Kontrol yaitu x,y,x1,y1 yang merupakan atribut untuk menyimpan


(68)

pembacaan koordinat pada layar. Operasi yang terdapat pada Class surfaceView yaitu ourView, run, pause, onTouch, action_down, actionMove, onCreate, onStart, dan onStop. Notasi Class surfaceView dapat dilihat pada Gambar 3.22.

Gambar 3.22 Class SurfaceView

Operasi ourView digunakan untuk menyimpan keseluruhan titik-titik yang digambar pada koordinat tertentu sehingga membentuk pola huruf arab yang akan dikerjakan. Operasi run digunakan untuk menggambar keseluruhan titik-titik koordinat pembentuk pola huruf arab. Operasi pause digunakan untuk mendeteksi aktifitas jari pengguna yang berhenti pada satu titik dan operasi resume digunakan untuk mendeteksi aktifitas jari pengguna pada saat pengguna kembali menggerakkan jarinya.

Operasi action_up digunakan untuk mendeteksi aktifitas jari pengguna pada saat mengangkat jari dari posisi awal menyentuh layar, action_down digunakan untuk mendeteksi aktifitas sentuhan ke layar dari posisi awal tidak menyentuh layar dan action_move digunakan untuk mendeteksi aktifitas pergerakan jari yang menyentuh layar dari koordinat satu ke koordinat lain.


(69)

Operasi onCreate digunakan untuk menggambar hasil gerakan jari pengguna yang berpindah dari koordinat satu ke koordinat lain, onStart digunakan untuk mendeteksi gerakan jari pengguna ketika mulai digerakkan untuk menggambar pola dan onStop digunakan untuk mendeteksi gerakan jari pengguna ketika tidak lagi bergerak ke koordint lain.

C. 2 Class DBAdapter

Class DBAdapter merupakan class yang digunakan untuk mengontrol aktifitas aplikasi yang berhubungan dengan penyimpanan dalam database. Ketika pengguna menyimpan nama baru akan dijalankan dengan operasi insertPengguna.

Gambar 3.23Class DBAdapter

Pada class DBAdapter atribut namaPengguna digunakan untuk menampung nama pengguna yang akan disimpan ke dalam database dan atribut gambar digunakan untuk menampung gambar yang akan ditampilkan sebagai hasil belajar sebelumnya. Operasi insertPengguna digunakan untuk menyimpan nama pengguna ke dalam database, operasi getGambar digunakan untuk mengambil hasil penulisan sebelumnya yang berupa capture sesuai dengan nama pengguna yang dipilih. Operasi getNamaPengguna digunakan untuk mengambil nama pengguna yang dipilih pada saat menu daftar pengguna ditampilkan.


(70)

D. Relasi Class Diagram Tampilan

Pada gambar 3.24 menampilkan relasi antar class view yang menjelaskan alur dari class diagram tampilan pada aplikasi pembelajaran menulis huruf arab. Gambar 3.24 menjelaskan keterkaitan masing-masing class dengan class lainnya dalam sistem.

daftarPengguna

menuBadanHuruf

menuHarokat PilihMenu

menuHurufSambung

Gambar 3.24 Relasi Class Diagram Tampilan

E. Relasi Class Diagram Proses dan Entitas

Seluruh proses yang berlangsung dalam aplikasi pembelajaran menulis huruf arab membutuhkan koneksi dengan entitas yang ada dalam sistem. Entitas yang dimaksud dapat berupa tabel yang terbentuk dalam database sistem. Berikut ini disajikan relasi class diagram antara proses dengan entitas.

Gambar 3.25 menunjukkan relasi antara class Pengguna, class daftarPengguna dan class DBAdapter. Sebagai class tampilan daftarPengguna menampilkan nama-nama pengguna yang terdapat pada database, untuk itu memerlukan relasi dengan class DBAdapter untuk dapat melakukan penyimpanan


(71)

dan pemilihan nama pengguna dengan mengambil data yang disimpan pada class pengguna.

daftarPengguna

Pengguna DBAdapter

Gambar 3.25 Class Diagram Daftar Pengguna

Gambar 3.26 merupakan gambar class diagram proses menulis badan huruf. Pada class diagram menulis badan huruf terdapat class MenuBadanHuruf, Class surfaceView, dan class koordinatBadanHuruf. Class koordinatBadan membutuhkan relasi dengan Class surfaceView sebagai controller untuk mengecek koordinat yang ada pada Class koordinatBadan pada saat pengguna menulis pada canvas. Class surfaceView juga berelasi dengan Class koordinatBadan agar dapat mengirimkan pesan berhasil terhadap penulisan yang telah dilakukan pengguna, dan dapat disimpan untuk hasil penulisan.

menuBadanHuruf SurfaceView

koordinatBadanHuruf


(72)

Gambar 3.27 menampilkan class diagram Menulis Dengan Harokat. Class yang saling berelasi dalam class diagram menulis dengan harokat yaitu class menuHarokat, class surfaceView, dan class koordinatHarokat. Class surfaceView digunakan untuk membaca dan menerima event yang dijalankan dalam mendeteksi aktifitas dari user dan mengirimkan pesan kepada user berupa suara dan pesan berhasil.

menuHarokat SurfaceView

koordinatHarokat

Gambar 3.27 Class Diagram Menulis dengan Harokat

Class diagram berikutnya adalah class diagram Menulis Huruf Sambung. Pada gambar 3.28 diperlihatkan class yang saling berelasi adalah menuHurufSambung, surfaceView, dan class koordinatSambung. Class surfaceView digunakan untuk membaca dan menerima event yang dijalankan dalam mendeteksi aktifitas dari user dan mengirimkan pesan kepada user berupa suara dan pesan berhasil. Class menuHurufSambung berelasi dengan class surfaceView untuk menampilkan huruf sambung yang telah dipilih.

Class koordinatSambung digunakan untuk memuat koordinat-koordinat yang dimiliki masing-masing huruf dan akan digunakan untuk menampilkan pola huruf sambung yang harus dikerjakan oleh pengguna aplikasi.


(73)

koordinatSambung SurfaceView menuHurufSambung

Gambar 3.28 Class Diagram Menulis Huruf Sambung

3.2.7 Component Diagram Aplikasi Pembelajaran Menulis Arab

Pada Gambar 3.29, menunjukkan Component Diagram aplikasi pembelajaran menulis huruf arab. Komponen adalah modul fisik dari kode, komponen bisa mencantumkan pustaka kode program dan berkas-berkas runtime sekaligus. (Sholiq, 2010:209)

DaftarPe ngguna

menuBad anHuruf

menuAlph abet menuHuruf Sambung MenuPi

lihan

menuCo ntoh

Gambar 3.29 Component Diagram Aplikasi Pembelajaran Menulis Arab

Pada gambar 3.29, menunjukkan detail komponen diagram Aplikasi Pembelajaran Menulis Huruf Arab. Dengan diagram ini, seorang pengembang yang bertanggung jawab untuk mengkompilasi dan men-deploy sistem akan tahu, kode pustaka mana saja yang dikompilasi lebih dahulu sebelum yang lainnya


(74)

dikompilasi jadi diagram komponen salah satunya berguna untuk mengetahui urutan kompilasi terhadap komponen-komponen yang akan dibuat.

3.3Perancangan User Interface

Perancangan user interface sangat diperlukan agar pengguna dapat berinteraksi dengan aplikasi, sehingga dibutuhkan perancangan secara detil mengenai desain user interface aplikasi berdasarkan informasi yang ditampilkan pada layar device. Tampilan yang akan dibuat adalah tampilan menu utama, tampilan menu daftar pengguna, tampilan pilih menu, tampilan petunjuk, tampilan menu huruf arab, tampilan halaman menulis, tampilan contoh, dan tampilan hasil.

3.3.1 Tampilan Menu Utama

Menu Utama merupakan tampilan pembuka ketika aplikasi pertama kali dijalankan. Pada tampilan ini terdapat textview nama dari aplikasi yang berfungsi sebagai informasi kepada pengguna mengenai kegunaan dari aplikasi. Pada halaman menu utama terdapat tombol mulai yang digunakan untuk menuju ke halaman selanjutnya dan tombol keluar apabila pengguna ingin mengakhiri penggunaan aplikasi. Tampilan menu utama dapat dilihat pada gambar 3.30 berikut ini.


(75)

Mulai

Pembelajaran Menulis Huruf Arab

Keluar

Gambar 3.30 Menu Utama

3.3.2 Tampilan Menu Daftar Pengguna

Tampilan Menu Daftar Pengguna akan tampil setelah tombol mulai pada menu utama dipilih. Tampilan ini memiliki text field dan tombol – tombol yaitu tombol Simpan dan tombol Kembali. Pengguna dapat mendaftarkan diri dengan mengisi nama pada text field. Tombol Simpan untuk menyimpan nama pengguna pada ListView, sehingga setiap pengguna memiliki ID masing – masing untuk melakukan pembelajaran ini. Jika salah satu nama user ditekan maka masuk ke Menu Belajar. Apabila “Nama 1” dipilih, maka yang akan melakukan pembelajaran adalah “Nama 1”. Dan Tombol Kembali untuk kembali ke Menu Utama. Tampilan Menu Daftar Pengguna dapat dilihat pada Gambar 3.31.

Simpan Kembali

Masukkan Nama

Nama 1 Nama 2 Nama 3 Daftar Baru

Daftar Pengguna


(1)

113

Hendra

Pada Tabel 4.22 menampilkan hasil penulisan huruf sambung Tsa’ yang dilakukan oleh 10 pengguna sebanyak tiga kali, yaitu pada kolom pembelajaran ke-1, pembelajaran ke-2, dan pembelajaran ke-3. Dari tiga penulisan tersebut dapat dilihat bahwa para pengguna telah belajar menulis huruf sambung Tsa’ sesuai pola huruf yang tersedia, dan telah mengenali penulisan huruf sambung Tsa’.

e. Jim

Tabel 4.23 Hasil Penulisan Huruf Sambung Jim

Nama Pembelajaran Ke- 7 Pembelajaran Ke-8 Pembelajaran Ke-9 Hanum

Hendra

Pada Tabel 4.23 menampilkan hasil penulisan huruf sambung Jim yang dilakukan oleh 10 pengguna sebanyak tiga kali, yaitu pada kolom pembelajaran ke-1, pembelajaran ke-2, dan pembelajaran ke-3. Dari tiga penulisan tersebut dapat dilihat bahwa para pengguna telah belajar menulis huruf sambung Jim


(2)

sesuai pola huruf yang tersedia, dan telah mengenali penulisan huruf sambung Jim.

f. Kha

Tabel 4.24 Hasil Penulisan Huruf Sambung Kha

Nama Pembelajaran Ke- 7 Pembelajaran Ke-8 Pembelajaran Ke-9 Hanum

Hendra

Pada Tabel 4.24 menampilkan hasil penulisan huruf sambung Kha’ yang dilakukan oleh 10 pengguna sebanyak tiga kali, yaitu pada kolom pembelajaran ke-1, pembelajaran ke-2, dan pembelajaran ke-3. Dari tiga penulisan tersebut dapat dilihat bahwa para pengguna telah belajar menulis huruf sambung Kha’ sesuai pola huruf yang tersedia, dan telah mengenali penulisan huruf sambung Kha’.


(3)

115

g. Kho

Tabel 4.25 Hasil Penulisan Huruf Sambung Kho

Nama Pembelajaran Ke- 7 Pembelajaran Ke-8 Pembelajaran Ke-9 Hanum

Hendra

Pada Tabel 4.25 menampilkan hasil penulisan huruf sambung Kho’ yang dilakukan oleh 10 pengguna sebanyak tiga kali, yaitu pada kolom pembelajaran ke-1, pembelajaran ke-2, dan pembelajaran ke-3. Dari tiga penulisan tersebut dapat dilihat bahwa para pengguna telah belajar menulis huruf sambung Kho’ sesuai pola huruf yang tersedia, dan telah mengenali penulisan huruf sambung Kho’.


(4)

5.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan uji coba dan evaluasi terhadap aplikasi pembelajaran menulis huruf arab ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Aplikasi ini dapat membantu pengguna dalam proses pembelajaran menulis huruf arab dan membantu pengguna dalam proses pengenalan menulis huruf arab. Hal tersebut dapat dilihat pada hasil uji coba menulis huruf arab yang dilakukan oleh masing - masing pengguna sebanyak tiga kali pada huruf alif sampai dengan huruf kho. Apabila dibandingkan ketiga hasil penulisan tersebut pada masing – masing pengguna, maka dapat terlihat bahwa pengguna dapat menulis dan mengenali penulisan huruf arab dengan mengikuti pola huruf arab pada aplikasi.

2. Aplikasi ini dapat menjadi media pembelajaran menulis huruf arab yang interaktif, karena aplikasi dapat menampilkan animasi contoh cara penulisan huruf arab, dapat menampilkan pesan berhasil dan bunyi huruf, dan pengguna juga dapat melihat hasil penulisan pada masing – masing huruf. saat pengguna selesai menulis huruf, sehingga pengguna mendapatkan informasi dari aplikasi.


(5)

117

5.2 Saran

Adapun beberapa saran yang dapat diberikan kepada peneliti berikutnya apabila ingin mengembangkan aplikasi yang telah dibuat ini agar menjadi lebih baik adalah sebagai berikut:

1. Aplikasi pembelajaran dapat dikembangkan dengan menambahkan analisa penilaian hasil penulisan masing – masing pengguna untuk dilakukan perangkingan, agar para pengguna terpacu untuk bersaing dalam belajar menulis huruf arab.

2. Untuk pengembangannya diharapkan aplikasi dapat dibangun menggunakan

Form Factors, sehingga nantinya aplikasi dapat berjalan menyesuaikan

ukuran layar device Android.

3. Aplikasi pembelajaran ini juga dapat dikembangkan dengan menambahkan materi menulis dengan harokat tanwin.


(6)

Android Developers. 2010. Android SDK Docs. http://www.android.com/ diakses tanggal 12 April 2012.

Andrew D. Wilson and Aaron F. Bobick.“Realtime Online Adaptive Gesture

Recognition.” International Conference on Pattern Recognition,

Barcelona, Spain, September 3-8, 2000, accepted for publication.

Developer, Android. 2008. SurfaceView. Tersedia: http ://developer.android.com /reference /android/widget /package-summary.html

Azhar, Arsyad. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Dahlan, Juwairiyah, 1992. Metode Belajar Mengajar Bahasa Arab. Surabaya: Al-Ikhlas

Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara

Abubakar Muhammad,1980, Methode Khusus Pengajaran Bahasa

Arab, Surabaya: Usaha Nasional.

Riyanto. Bambang, Tamimuddin. H. Muh, Widiyanti. Sri, 2006. Perancangan

Aplikasi M-Learning Berbasis Java. Bandung: Proceedings of National

Conference E-Indonesia Initiatives.

Safaat H, Nazruddin. 2011. Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan

Tablet PC berbasis Android, Bandung: INFORMATIKA.

Sudrajat, Akhmad. 2008. Lesson Study untuk Meningkatkan Proses dan Hasil

Pembelajaran. Tersedia: http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/12

/konsep-media-pembelajaran/

Supriatna, Dadang, 2009, Pengenalan Media Pembelajaran, 16 April 2012. URL: http: //izaskia.files.wordpress.com /2010 /03 /pengenalan-media-pembelajaran.pdf.

Susiyanto, Azib. 2002. Kitabiah: Pedoman menulis Huruf Arab dan Al Quran

Sistem 5 Jam. Yogyakarta: Pustaka Kitabiah.

Swajati. 2005. Belajar Sendiri: Membuat CD-Multimedia Interaktif untuk Bahan

Ajar E-Learning.Jakarta: PT Elek Media Komputindo.

Zuchdi, Darmiyati. 2001. Pendidikan Sastra dan Bahasa Indonesia kelas rendah. Yogyakarta:PAS