LKP : Sistem Informasi Inventory Alat Tulis Kantor pada PT Berlian Jasa Terminal Indonesia.

(1)

SISTEM INFORMASI INVENTORY ALAT TULIS KANTOR PADA PT BERLIAN JASA TERMINAL INDONESIA

KERJA PRAKTEK

Disusun Oleh :

Alfian Sutrisno (08.41010.0024)

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA


(2)

Sistem Informasi inventory dan alat tulis kantor adalah sebuah sistem yang digunakan untuk memasukkan data-data alat tulis kantor ke dalam database, sehingga tidak terjadi kesalahan dalam input, output data, dan pembuatan laporan berdasarkan data yang diinginkan. Berdasarkan survei dan wawancara dengan kepala bagian gudang PT BJTI, didapatkan informasi bahwa sistem yang ada di bagian gudang PT BJTI masih manual. Oleh karena itu, sistem yang akan dibuat oleh penulis adalah hasil replikasi dari sistem yang telah ada di bagian gudang PT BJTI.

Selain proses input dan output barang, pada sistem informasi ini juga dilengkapi fitur pembuatan laporan data, input, dan output barang, dan pencarian data barang berdasarkan nama barang. Dengan adanya Sistem informasi inventory dan alat tulis kantor ini diharapkan dapat bermanfaat bagi bagian gudang PT BJTI.

Dengan diterapkannya sistem ini pada bagian gudang PT BJTI, maka diharapkan dapat mengurangi kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi. Sistem ini juga diharapkan dapat lebih mempercepat proses input, output, dan pembuatan laporan yang pada akhirnya dapat membantu bagian gudang PT BJTI.

Kata kunci : input, output, inventory.


(3)

DAFTAR ISI

ABSTRAKSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 2

1.4 Tujuan ... 3

1.5 Kontribusi ... 3

1.6 Sistematika Penulisan ... 3

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 6

2.1 Sejarah ... 6

2.2 Visi dan Misi ... 6

2.3 Profil PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (BJTI) ... 7

2.4 Struktur Organisasi ... 9

BAB III LANDASAN TEORI ... 10

3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 10

3.1.1 Sistem... 10

3.1.2 Sistem Informasi ... 10

3.1.3 Analisa Dan Perancangan Sistem ... 11

3.2 Konsep Dasar Basis Data ... 15


(4)

3.2.2 Database ... 16

3.2.3 Database Management System ... 17

3.3 Interaksi Manusia Dan Komputer ... 19

3.4 Microsoft Visual Basic .NET 2005 ... 19

3.5 Testing dan Implementasi Sistem ... 21

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN ... 23

4.1 Analisa Sistem ... 23

4.2 System Flow ... 23

4.3 Data Flow Diagram ... 27

4.4 Entity Relational Diagram ... 29

4.5 Struktur Database ... 30

4.6 Desain Input & Output ... 34

4.7 Implementasi dan Evaluasi ... 39

4.7.1 Sistem yang digunakan ... 39

4.7.2 Penjelasan pemakaian program ... 40

BAB V PENUTUP ... 49

5.1 Kesimpulan ... 49

5.2 Saran ... 49

DAFTAR PUSTAKA ... 51

LAMPIRAN ... 52

Lampiran 1: Acuan Kerja ... 52

Lampiran 2: Garis Besar Rencana Kerja Mingguan ... 53

Lampiran 3: Log Harian dan catatan perubahan acuan kerja ... 54

Lampiran 4: Kehadiran Kerja Praktek ... 56


(5)

Lampiran 5: Kartu Bimbingan ... 57 Lampiran 6: Listing Program ... 58


(6)

Tabel 4.1 Master Barang ... 31

Tabel 4.2 Tabel Detail Input ... 31

Tabel 4.3 Tabel Input ... 32

Tabel 4.4 Tabel Detail Output ... 32

Tabel 4.5 Tabel Output ... 33


(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT Berlian Jasa Terminal Indonesia ... 9

Gambar 3.1 Simbol Eksternal Entity ... 14

Gambar 3.2 Simbol Data Flow ... 14

Gambar 3.3 Simbol Process ... 14

Gambar 3.4 Simbol Data Store ... 15

Gambar 4.5 Desain Menu Login ... 34

Gambar 4.6 Desain Form Menu Utama ... 35

Gambar 4.7 Desain Form Master Barang ... 35

Gambar 4.8 Desain Form view daftar barang ... 36

Gambar 4.9 Desain Form Input ... 36

Gambar 4.10 Desain Form Output ... 37

Gambar 4.11 Desain Laporan data pengadaan barang ... 38

Gambar 4.12 Tampilan Form Login ... 40

Gambar 4.13 Tampilan Form menu utama ... 41

Gambar 4.14 Tampilan Form Master barang ... 42

Gambar 4.15 Tampilan Form view barang ... 43

Gambar 4.16 Tampilan Form Menu ... 44

Gambar 4.17 Tampilan Form output ... 45

Gambar 4.18 Tampilan Form laporan data pengadaan barang ... 46

Gambar 4.19 Tampilan Form laporan data input barang ... 47

Gambar 4.20 Tampilan Form laporan data output barang ... 47

Gambar 4.21 Tampilan Form Menu tutorial ... 48


(8)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sistem informasi merupakan aransemen dari orang, data, proses yang

berinteraksi untuk mendukung dan memperbaiki beberapa pekerjaan sehari‐hari

dalam suatu bisnis, termasuk memecahkan masalah untuk membuat keputusan manejemen dan para pengguna yang berpengalaman di bidangnya. Perkembangan teknologi informasi ini sudah banyak dirasakan manfaatnya dari berbagai kalangan bisnis maupun non bisnis. Pemanfaatan teknologi informasi dapat membantu segala jenis bisnis meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses bisnis, pengambilan keputusan manajerial dan kerjasama kelompok kerja, hingga memperkuat posisi kompetitif dalam pasar yang cepat sekali berubah.

Peningkatan yang cukup pesat benar-benar terjadi dalam perkembangan teknologi informasi misalnya mulai dari pengumpulan informasi, pengolahan informasi sampai pendistribusian informasi. Hal ini terjadi akibat keinginan manusia untuk mendapatkan informasi dalam segala hal dalam waktu yang cukup singkat.

Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pelabuhan dengan wilayah kerja yang luas, PT Berlian Jasa Terminal Indonesia tentu saja harus mempunyai infrastruktur yang menunjang dalam memudahkan pertukaran informasi secara cepat antar kantor untuk mempermudah pelayanan kepada masyarakat. Selama ini proses maintenance inventory pada PT Berlian Jasa Terminal Indonesia masih dilakukan secara manual, mulai dari proses pemesanan


(9)

2

alat tulis kantor, pemeriksaan stok di gudang, dan permintaan alat tulis kantor, sehingga hasil yang diinginkan tidak sesuai dengan harapan. Dari permasalahan diatas dapat disimpulkan bahwa perusahaan tersebut memerlukan suatu jaringan dan sistem informasi terpadu yang mampu mengatasi berbagai macam masalah, serta pemanfaatan sistem manajemen yang mampu mengontrol kinerja jaringan.

1.2 Perumusan Masalah

Dengan melihat latar belakang masalah yang ada, maka dapat disimpulkan bahwa permasalahan yang dihadapi PT Berlian Jasa Terminal Indonesia Bagian Umum adalah sebagai berikut:

Bagaimana membuat suatu sistem inventory keluar masuk alat tulis kantor yang efektif dan efisien, serta mampu membuat laporan persediaan alat tulis kantor, laporan transaksi masuk dan keluar alat tulis kantor.

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah yang digunakan, yaitu:

1. Sistem ini memproses penanganan masalah stok alat tulis kantor yang ada di

gudang, pengadaan alat tulis kantor, laporan persediaan alat tulis kantor, laporan transaksi masuk dan keluar.

2. Sistem ini hanya digunakan oleh PT Berlian Jasa Terminal Indonesia Bagian


(10)

1.4 Tujuan

Tujuan dari kerja praktek ini adalah:

Membuat suatu sistem informasi inventory alat tulis kantor pada PT Berlian Jasa Terminal Indonesia Bagian Umum, serta mampu membuat laporan inventory alat tulis kantor, laporan transaksi masuk dan keluar barang.

1.5 Kontribusi

Sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka kontribusi yang dapat diberikan dari kerja praktek ini adalah proses entry data alat tulis kantor yang selama ini dilakukan secara manual tidak lagi dibutuhkan, karena semuanya dilakukan secara komputerisasi. Dengan demikian pengolahan data alat tulis kantor di PT Berlian Jasa Terminal Indonesia Bagian Umum dapat dilakukan secara cepat, akurat, dan mudah.

1.6 Sistematika Penulisan

Agar para pembaca dapat memahami isi laporan dengan mudah, maka penyusun berusaha untuk menuliskan laporan ini dalam beberapa bab yang di dalamnya terdapat penjabaran masalah dari tiap judul yang dituliskan, yakni:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini mengutamakan perumusan dan penjelasan masalah umum, sehingga dapat diperoleh gambaran umum mengenai seluruh penelitian yang dilakukan oleh penulis. Bab ini menyangkut beberapa masalah yang meliputi tentang: Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah,


(11)

4

Pembatasan Masalah, Tujuan, Kontribusi, dan dilanjutkan oleh Sistematika Penulisan Kerja Praktek.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab ini menjelaskan tentang sejarah didirikannya perusahaan, dasar hukum perusahaan, bidang pekerjaan, visi dan misi serta motto perusahaan, struktur organisasi, kelompok bisnis, mitra strategis, implementasi sumber daya manusia, dan peluang ke depan.

BAB III LANDASAN TEORI

Pada bab ini teori penunjang yang diharapkan dapat menjelaskan secara singkat mengenai landasan teori yang berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan: Database, Interaksi Manusia dan Komputer, Konsep Dasar Sistem Informasi, Konsep Dasar Basis Data, Testing dan Implementasi Sistem, serta Sistem inventory itu sendiri. BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

Pada bab ini dibahas mengenai gambaran sistem yang sedang berjalan dalam bentuk System Flow, Data Flow Diagram, Entity Relationship Diagram mengenai perancangan sistem yang dibuat. Selain itu juga desertai struktur tabel dan desain input/output serta detil sistem administrasi dan persediaan barang, cara peng-install-an hingga detil dan features yang ada pada aplikasi. Selain itu disertai pula dengan hasil uji coba dari aplikasi sistem informasi ini.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini dibahas mengenai kesimpulan dari pembuatan sistem informasi administrasi dan persediaan barang terkait dengan tujuan dan


(12)

permasalahan yang ada, serta saran untuk pengembangan sistem di masa mendatang.


(13)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah

PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (PT BJTI) merupakan salah satu anak perusahaan PT Pelabuhan Indonesia III yang mana adalah Badan Usaha Milik Negara selaku penyelenggara jasa pelabuhan.

PT BJTI berdiri dan mulai melakukan aktifitas sebagai port terminal operator terhitung sejak awal Januari 2002. Pendirian PT BJTI dilakukan melalui Spin OFF dari salah satu unit bisnis PT Pelabuhan Indonesia III Cabang Pelabuhan Tanjung Perak yang bernama Divisi Usaha Terminal Serbaguna (DUTS) dengan fokus usaha pelayanan jasa Cargo and Container Handling pada terminal konvensional. DUTS sudah berpengalaman operasi sejak tahun 1974.

2.2 Visi dan Misi

Sebagai organisasi bisnis, mempunyai tujuan yang tercantum di visi dan misi organisasi.

Visi

Menjadi operator terminal terbaik di Indonesia dan mitra logistik terpercaya.

Misi

1. Menyediakan dan mengoperasikan fasilitas terminal pelabuhan dan peralatan

tepat guna.

2. Menyediakan SDM yang profesional dibidang operasi terminal dan logistik.


(14)

3. Memberikan jasa layanan logistik tepat waktu dan efisien.

4. Turut mengembangkan perekonomian negara dan memupuk keuntungan.

Moto

1. Mengutamakan pada kepentingan dan kepuasan pelanggan.

2. Unggul dalam penerapan tarif atau biaya pelayanan.

3. Tampil beda dalam mutu dan pelayanan.

2.3 Profil PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (BJTI)

PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (BJTI) anak perusahaan Pelindo III resmi menjadi Badan Usaha Pelabuhan (BUP) melalui surat Menteri Perhubungan Freddy Numberi Kepmenhub Nomor: KP.410/2010. Dasar pemberian ijin BUP-BJTI meliputi Surat ijin Dirjen Perhubungan Laut No.BX-527/PU.60 tanggal 8 September 2010. Undang-undang No.17 tahun 2008 tentang pelayaran dan peraturan pemerintah No.61 tentang kepelabuhanan, dan kondisi riil BJTI di lapangan.

Ijin BUP memberikan kewenangan pada BJTI untuk mengelola pelabuhan

beserta fasilitasnya. Karena itu, BJTI berhak melakukan sembilan kewenangan meliputi :

1. Penyediaan dan pelayanan jasa tambat.

2. BBM, air bersih, fasilitas naik-turun penumpang atau kendaraan.

3. Jasa dermaga bongkar muat barang dan petikemas

4. Jasa gudang dan tempat penimbunan.

5. Alat bongkar muat serta peralatan pelabuhan.


(15)

8

7. Curah cair serta kering juga RoRo.

8. Jasa distribusi dan konsolidasi

9. Jasa penyediaan dan pelayanan jasa penundaan kapal.

BJTI juga harus melakukan penyediaan dan pemeliharaan kelayakan

fasilitas pelabuhan, Melayani sesuai standar pemerintah, Menjaga keamanan, keselamatan, ketertiban, memelihara kelestarian lingkungan, memenuhi kewajiban sesuai konsesi dalam perjanjian dan mematuhi ketentuan perundang-undangan. BJTI juga berhak melakukan kegiatan usaha lebih dari satu terminal.

Pelayanan jasa pelabuhan membutuhkan kecepatan, peningkatan

produktivitas bongkar muat, dan memiliki daya saing. BJTI selama ini telah melayani kegiatan bongkar-muat barang dan petikemas baik internasional maupun domestik, meliputi petikemas dan nonpetikemas, seperti curah kering dan roro. BJTI juga memiliki peralatan dan fasilitas yang cukup. Seperti alat bongkar muat, transportasi darat, gudang, lapangan penumpukan maupun fasilitas pendukung lainnya. BJTI telah menerapkan standar pelayanan internasional sebagaimana ketentuan organisasi PBB International Maritime Organization (IMO).

Beberapa tenaga pada perusahaan BJTI merupakan lulusan luar negeri

khusus di bidang kepelabuhanan. Tentang pengembangan usaha BJTI pasca diraihnya izin BUP, perusahaan BJTI tetap memberikan pelayanan di Surabaya, khusus bagi pelayaran yang membutuhkan pelayanan secara cepat.


(16)

2.4 Struktur Organisasi

Tugas pada struktur organisasi perusahaan BJTI meliputi tanggung jawab, wewenang dan hubungan antar personil yang mengelola, melaksanakan dan memeriksa pekerjaan digambarkan dalam struktur organisasi, uraian pekerjaan (job description), kebijakan operasional, prosedur dan instruktur. Berikut ini adalah struktur organisasi PT Berlian Jasa Terminal Indonesia :


(17)

BAB III LANDASAN TEORI

3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi

Konsep dasar dari Sistem Informasi terbagi atas dua pengertian. Yang pertama adalah sistem, dan yang kedua adalah sistem informasi itu sendiri.

3.1.1 Sistem

Definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan secara prosedur dan pendekatan secara komponen. Berdasarkan pendekatan prosedur, sistem didefinisikan sebagai kumpulan dari beberapa prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Sedangkan berdasarkan pendekatan komponen, sistem merupakan kumpulan dari komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu.

Dalam perkembangan sistem yang ada, sistem dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka merupakan sistem yang dihubungkan dengan arus sumber daya luar dan tidak mempunyai elemen pengendali. Sedangkan sistem tertutup tidak mempunyai elemen pengontrol dan dihubungkan pada lingkungan sekitarnya. (Herlambang, 2005:116)

3.1.2 Sistem informasi

Data adalah fakta-fakta atau kejadian-kejadian yang dapat berupa angka-angka atau kode-kode tertentu. Data masih belum mempunyai arti bagi penggunanya. Untuk dapat mempunyai arti data diolah sedemikian rupa sehingga


(18)

dapat digunakan oleh penggunanya. Hasil pengolahan data inilah yang disebut sebagai informasi. Secara ringkas, Informasi adalah data yang telah diolah dan mempunyai arti bagi penggunanya. Sehingga sistem informasi dapat didefinisikan sebagai prosedur-prosedur yang digunakan untuk mengolah data sehingga dapat digunakan oleh penggunanya. (Herlambang, 2005:121)

3.1.3 Analisa dan perancangan sistem

Analisis sistem dilakukan dengan tujuan untuk dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan, sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

Perancangan sistem merupakan penguraian suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian komputerisasi yang dimaksud, mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, menentukan kriteria, menghitung konsistensi terhadap kriteria yang ada, serta mendapatkan hasil atau tujuan dari masalah tersebut serta mengimplementasikan seluruh kebutuhan operasional dalam membangun sebuah aplikasi

Analisa dan perancangan sistem dipergunakan untuk menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan sistem informasi terkomputerisasi. Berikut ini adalah proses dalam analisis dan perancangan sistem:

1. Entity Relationship Diagram

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah gambaran pada sistem dimana di dalamnya terdapat hubungan antara entity beserta relasinya. Entity merupakan sesuatu yang ada dan terdefinisikan di dalam suatu organisasi,


(19)

12

dapat abstrak dan nyata. Untuk setiap entity biasanya mempunyai atribute yang merupakan ciri entity tersebut. Relasi adalah hubungan antar entity yang berfungsi sebagai hubungan yang mewujudkan pemetaan antar entity. (Kendall, 2003:7)

Atribute adalah kolom di sebuah relasi. Macam-macam atribute yaitu: a. Simple Atribute

Atribute ini merupakan atribute yang unik dan tidak dimiliki oleh atribute lainnya, misalnya entity mahasiswa yang atribute-nya NIM.

b. Composite Atribute

Composite Atribute adalah atribute yan memiliki dua nilai harga, misalnya nama besar (nama keluarga) dan nama kecil (nama asli).

c. Single Value Atribute

Atribute yang hanya memiliki satu nilai harga, misalnya entity mahasiswa dengan atribute-nya Umur (tangal lahir).

d. Multi Value Atribute

Multi Value Atribute adalah atribute yang banyak memiliki nilai harga, misalnya entity mahasiswa dengan atribute-nya pendidikan (SD, SMP, SMA).

e. Null Value Atribute

Null Value Atribute adalah atribute yang tidak memiliki nilai harga, misalnya entity tukang becak dengan atribute-nya pendidikan (tanpa memiliki ijazah).

Entity Relationship Diagram ini diperlukan agar dapat menggambarkan hubungan antar entity dengan jelas, dapa menggambarkan batasan jumlah


(20)

entity dan partisipasi antar entity, mudah dimengerti pemakai dan mudah disajikan oleh perancang database. Untuk itu Entity Relationship Diagram dibagi menjadi dua jenis model, yaitu:

a. Conceptual Data Model

Conceptual Data Model (CDM) adalah jenis model data yang mengambarkan hubungan antar tabel secara konseptual.

b. Physical Data Model

Physical Data Model (PDM) adalah jenis model data yang mengambarkan hubungan antar tabel secara fisikal. (Marlinda, 2004 : 28)

2. Data Flow Diagram

Pada tahap ini, penggunaan notasi dapat dapat membantu komunikasi dengan pemakai sistem untuk memahami sistem tersebut secara logika. Diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem ini dikenal dengan nama Diagram Arus Data (Data Flow Diagram). DFD berfungsi untuk mengambarkan proses aliran data yang terjadi di dalam sistem dari tingkat yang tertinggi sampai yang terendah, yang memungkinkan untuk melakukan dekomposisi, membagi sistem kedalam bagian-bagian yang lebih kecil dan yang lebih sederhana.

DFD fokus pada aliran data dari dan ke dalam sistem serta memproses data tersebut (Kendall, 2003 : 241).

Simbol-simbol dasar dalam DFD antara lain: a. Eksternal Entity

Suatu Eksternal Entity atau entitas merupakan orang, kelompok, departemen, atau sistem lain di luar sistem yang dibuat dapat menerima atau memberikan


(21)

14

informasi atau data ke dalam sistem yang dibuat. Gambar 3.1 merupakan simbol entitas dalam DFD dalam model Gene dan Sarson.

Entt_1

Gambar 3.1 Simbol Eksternal Entity

b. Data Flow

Data Flow atau aliran data disimbolkan dengan tanda panah. Data Flow menunjukan arus data atau aliran data yang menghubungkan dua proses atau entitas dengan proses. Gambar 3.2 merupakan simbol Data Flow.

Gambar 3.2 Simbol Data Flow

c. Process

Suatu Proses dimana beberapa tindakan atau sekelompok tindakan dijalankan. Gambar 3.3 merupakan simbol Process.

Gambar 3.3 Simbol Process

0 Prcs_2


(22)

d. Data Store

Data Store adalah simbol yang digunakan untuk melambangkan proses penyimpanan data. Gambar 3.4 merupakan simbol file penyimpanan/Data Store.

Gambar 3.4 Simbol Data Store

3.2 Konsep Dasar Basis Data

Konsep dasar dari basis data terbagi atas tiga bagian, yaitu sistem basis data, database, dan database management system.

3.2.1 Sistem basis data

Sistem basis data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola records mengunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara dan operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan sehinga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan.

Pada sebuah sistem basis data terdapat komponen-komponen utama yaitu perangkat keras (hardware), sistem operasi (operating system), basis data (database), sistem (aplikasi atau perangkat lunak) pengelola basis data (DBMS), pemakai (user), dan aplikasi (perangkat lunak) lain (bersifat operasional).

Keuntungan sistem basis data adalah:

1. Mengurangi kerangkapan data, yaitu data yang sama disimpan dalam berkas data yang berbeda-beda sehingga update dilakukan berulang-ulang.


(23)

16

2. Mencegah ketidak konsistenan.

3. Keamanan data dapat terjaga, yaitu data dapat dilindungi dari pemakai yang tidak berwenang.

4. Integritas dapat dipertahankan. 5. Data dapat digunakan bersama-sama. 6. Menyediakan recovery.

7. Memudahkan penerapan standartisasi. 8. Data bersifat mandiri.

9. Keterpaduan data terjaga, memelihara keterpaduan data berarti data harus akurat.

Kerugian sistem basis data adalah: 1. Diperlukan tempat penyimpanan yang besar.

2. Diperlukan tenaga yang terampil dalam mengolah data. 3. Perangkat lunaknya mahal.

4. Kerusakan sistem basis data dapat mempengaruhi departemen yang terkait. (Marlinda, 2004:1)

3.2.2 Database

Database merupakan sekumpulan data yang berisi informasi yang saling berhubungan. Pengertian ini sangat berbeda antara database Relasional dan Non Relasional. Pada database Non Relasional, sebuah database hanya merupakan sebuah file. (Yuswanto, 2005:2)

Database adalah suatu kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi perusahaan yang dikelola dan disimpan secara terintegerasi dengan


(24)

menggunakan metode tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakainya.

Penyusunan suatu database digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data yaitu redundansi dan inkosistensi data, kesulitan pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, multiple user, masalah keamanan, masalah integerasi, dan masalah data independence. (Marlinda, 2004:1)

3.2.3 Database Management System

Database Management System (DBMS) merupakan kumpulan file yang saling berkaitan dan program untuk pengelolanya. Basis Data adalah kumpulan datanya, sedang program pengelolanya berdiri sendiri dalam suatu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data, dan melaporkan data dalam basis data.

Bahasa-bahasa yang terdapat dalam DBMS adalah:

1. Data Definition Language

Pola skema basis data dispesifikasikan dengan satu set definisi yang diekspresikan dengan satu bahasa khusus yang disebut DDL. Hasil kompilasi perintah DDL adalah satu set tabel yang disimpan di dalam file khusus yang disebut data dictionary/directory.

2. Data Manipulation Language

Bahasa yang memperbolehkan pemakai mengakses atau memanipulasi data sebagai yang diorganisasikan sebelumnya model data yang tepat.


(25)

18

3. Query

Pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi. Merupakan bagian DML yang digunakan untuk pengambilan informasi.

DBMS memiliki fungsi sebagai berikut:

a. Data Definition

DBMS harus dapat mengolah pendefinisian data.

b. Data Manipulation

DBMS harus dapat menangani permintaan-permintaan dari pemakai untuk mengakses data.

c. Data Security dan Integrity

DBMS dapat memeriksa security dan integrity data yang didefinisikan oleh DBA.

4. Data Recovery dan Concurrency

a. DBMS harus dapat menangani kegagalan-kegagalan pengaksesan basis

data yang dapat disebabkan oleh kesalahan sistem, kerusakan disk, dan sebagainya.

b. DBMS harus dapat mengontrol pengaksesan data yang konkuren yaitu

bila satu data diakses secara bersama-sama oleh lebih dari satu pemakai pada saat yang bersamaan.

5. Data Dictionary


(26)

3.3 Interaksi Manusia dan Komputer

Interaksi Manusia dan Komputer (IMK) adalah sebuah disiplin ilmu yang mempelajari desain, evaluasi, implementasi dari sistem komputer interaktif untuk dipakai oleh manusia, beserta studi tentang faktor-faktor utama dalam lingkungan interaksinya.

Deskripsi lain dari IMK adalah suatu ilmu yang mempelajari perencanaan dan desain tentang cara manusia dan komputer saling bekerja sama, sehingga manusia dapat merasa puas dengan cara yang paling efektif. Dikatakan juga bahwa sebuah desain antar muka yang ideal adalah yang mampu memberikan kepuasan terhadap manusia sebagai pengguna dengan faktor kapabilitas serta keterbatasan yang terdapat dalam sistem.

Pada implementasiannya, IMK dipengaruhi berbagai macam faktor antara lain organisasi, lingkungan, kesehatan, pengguna, kenyamanan, antar muka, kendala dan produktifitas. (Rizky, 2006:4)

3.4 Microsoft Visual Basic .NET 2005

Visual Basic .NET 2005 adalah salah satu bahasa pemrograman yang ada di dalam Visual Basic .NET 2005 mulai dari tampilan kontrol, mendukung penuh OOP (Object Oriented Programming), tersedianya fasilitas GUI (Graphic Universal Interface) sampai dengan cara melakukan koneksi database yang lebih sempurna dari pendahulunya. Pada pemrograman database, Visual Basic .NET 2005 sangat tepat jika disandingkan dengan Microsoft SQL Server 2005.


(27)

20

Tidak berlebihan jika para pemakai program Visual Basic harus bermigrasi ke Visual Basic .NET 2005, karena beberapa alasan berikut :

1. Adanya fasilitas penanganan kesalahan (bug) yang real time

background compiler sehingga developer Visual C# dapat mengetahui kesalahan kode secara up-to-date.

2. Visual Basic .NET 2005 menyediakan model pemrograman data akses

ActiveX Data Object (ADO), ditambah dengan XML baru berbasis Microsoft ADO.NET.

3. Visual Basic .NET 2005 menghasilkan Visual Basic .NET 2005 untuk

web.

4. Mendukung pembuatan aplikasi client-server, terdistribusi, serta

aplikasi yang berbasis Windows maupun web.

5. Net Framework Com memungkinkan pemakai dapat berinteraksi

dengan sistem yang sudah ada, dengan menggunakan XML web service.

6. Net Framework mendukung integrasi lebih dari 20 bahasa

pemrograman.

7. Penyebaran program yang mudah, baik untuk aplikasi Windows

maupun aplikasi web karena sudah tersedia wizard secara khusus dengan fasilitas tambahan yang menarik. (Yuswanto, 2008)


(28)

3.5 Testing dan Implementasi Sistem

Menurut standart ANSI/IEEE 1059, Testing adalah proses menganalisa suatu entitas software untuk mendeteksi perbedaan antara kondisi yang ada dengan kondisi yang diinginkan (defects/Error/bugs) dan mengevaluasi fitur-fitur dari entitas software.

Testing software adalah proses mengopersikan software dalam suatu kondisi yang dikendalikan untuk:

1. Verifikasi

Apakah telah berlaku sebagaimana yang di tetapkan (menurut spesifikasi)?

2. Mendeteksi Error

Apakah telah bebas dari kesalahan software?

3. Validasi

Apakah spesifikasi yang di tetapkan telah memenuhi keinginan atau kebutuhan pengguna yang sebenarnya? (Romeo, 2003:3)

Test Case merupakan tes yang dilakukan berdasarkan pada suatu inisialisasi, masukan kondisi ataupun hasil yang telah ditentukan sebelumnya. (Romeo, 2003:33). Metode Testing ini dibagi menjadi dua, yaitu:

1. White box Testing

White Box Testing atau glass box Testing atau clear box Testing adalah suatu metode test case yang menggunakan struktur kendali dari desain prosedural. Metode desain test case ini dapat menjamin:

1. Semua jalur (path) yang independen/terpisah dapat dites setidaknya sekali


(29)

22

2. Semua logika keputusan dapat ditesdengan jalur yang salah atau jalur yang

benar.

3. Semua loop dapat dites terhadap batasannya dan ikatan operasional.

4. Semua struktur internal data dapat dites untuk memastikan validasinya.

2. Black box Testing

Black box Testing atau behavioral Testing atau specification-based Testing, input/output Testing atau functional Testing dilakukan tanpa sepengetahuan detil struktur internal dari sistem atau komponen yang dites. Black box Testing berfokus pada kebutuhan fungsional pada software, berdasarkan spesifikasi kebutuhan dari software.

Menggunakan black box Testing, perekayasa software dapat

menggunakan sekumpulan kondisi masukan yang dapat secara penuh memeriksa keseluruhan kebutuhan fungsional pada suatu program. Kategori Error dapat diketahui melalui black box Testing, antara lain:

1. Fungsi yang hilang atau tidak benar.

2. Error dari antar muka.

3. Error dari struktur data atau akses eksternal database. 4. Error dari kinerja atau tingkah laku.


(30)

ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisa Sistem

Sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka kontribusi yang dapat diberikan dari kerja praktek ini adalah proses entry data alat tulis kantor yang selama ini dilakukan secara manual tidak lagi dibutuhkan, karena semuanya dilakukan secara komputerisasi. Dengan demikian pengolahan data alat tulis kantor di PT Berlian Jasa Terminal Indonesia Bagian Umum dapat dilakukan secara cepat, akurat, dan mudah.

4.2 System Flow

System Flow Diagram adalah suatu diagram alur dengan simbol-simbol tertentu yang menggambarkan suatu aliran data proses dan hubungan antara proses satu dengan yang lain dalam suatu sistem komputer. Oleh karena itu, seorang analis dapat menginformasikan jalannya suatu aplikasi serta memahami sistematika suatu program.

1. System Flow Barang Masuk

Gambar 4.1 menjelaskan tentang System Flow proses barang masuk. Supplier mengirimkan barang yang sudah dipesan sebelumnya, bagian store keeper menerima barang tersebut. Store keeper memasukkan data barang yang telah ada, setelah itu daftar barang yang telah dimasukkan sebelumnya akan tampil di layar. Komputer akan melakukan proses memasukkan


(31)

24

data barang tadi ke dalam database barang apabila terdapat barang yang tidak pernah dimasukkan database sebelumnya.

Barang Masuk

Store Keeper Supplier End Start Input Barang Daftar Barang Update Database Input Input

Detail Input Barang Barang

Diterima

Update Database Barang

Database Barang Pengiriman Barang Cek Barang Ya Pengembalian Barang Tidak


(32)

2. System Flow Barang Keluar

Gambar 4.2 menjelaskan tentang System Flow proses barang keluar. Divisi mengirimkan form permintaan pengadaan barang kepada store keeper. Bagian store keeper memasukkan data barang yang diminta, dan komputer akan mengecek apakah barang yang diminta tersebut ada atau tidak. Apabila barang yang diminta tersebut ada, maka akan langsung diberikan kepada divisi yang memberikan form pengadaan barang, jika barang yang dimaksud tidak ada, maka bagian store keeper akan memasukkan data tersebut ke dalam laporan untuk pengadaan barang pada bulan berikutnya.


(33)

26

Barang Keluar

Store Keeper Divisi End Start Input Barang Output Detail Output Barang Request Permintaan Barang Form Pengadaan Barang Form Pengadaan Barang Diterima Cek Barang Daftar Barang Ada Barang? Tidak Barang Diberikan Ya Update Database Input Ya File Pemesanan Pengiriman Barang Form Pengiriman Barang


(34)

4.3 Data Flow Diagram

Gambar 4.3 menunjukkan context diagram sistem ini, yang terdiri dari dua entity, yang pertama adalah admin dan yang kedua adalah manajer. Admin memberikan daftar permintaan barang dan alat tulis kantor kepada sistem. Sedangkan manajer menerima laporan barang, barang masuk, barang keluar, dan daftar barang. Admin juga menerima data barang dari sistem.

Laporan Barang Keluar Laporan Barang Masuk Data Barang Keluar

Data Barang Masuk

Laporan Data Barang

Data Barang

Daftar Permintaan Barang

1 Sistem Informasi Inventory dan Alat

Tulis Kantor + Admin

Manajer


(35)

28

Sedangkan gambar 4.4 menunjukkan diagram sub-proses level 0. Pada diagram ini terdapat tiga macam proses. Yang pertama adalah proses barang masuk, yang kedua adalah proses barang keluar, dan yang terakhir adalah proses pembuatan laporan. Sedangkan pada database, terdapat lima database, yang pertama adalah database barang, Input barang, detail Input barang, Output barang, detail Output barang.

Gambar 4.4 DFD Level 0 Proses Sistem Informasi Inventory dan Alat Tulis Kantor


(36)

4.4 Entity Relational Diagram

Pada entity relational diagram terdapat dua diagram, yaitu conceptual data modelling dan physical data modelling. Pada gambar 4.5 menjelaskan tentang conceptual data modelling, yang terdiri dari 3 tabel yang saling berhubungan.

Mengeluarkan Barang

Memasukkan Barang Master Barang

ID Barang Nama Barang Jumlah Satuan Harga Status

Input Barang ID Input Tanggal

Output Barang ID Output Tanggal Divisi

Gambar 4.5 Conceptual data modelling

Sedangkan pada gambar 4.6 menjelaskan tentang physical data modelling yang telah di generate dari conceptual data modelling yang sebelumnya. Pada physical data modelling terdapat 5 tabel.


(37)

30

ID_INPUT = ID_INPUT ID_BARANG = ID_BARANG

ID_OUT PUT = ID_OUT PUT ID_BARANG = ID_BARANG

MASTER_BARANG ID_BARANG varchar(10) NAMA_BARANG varchar(50) JUMLAH varchar(50) SATUAN varchar(50) HARGA varchar(50) STATUS varchar(50) INPUT_BARANG ID_INPUT varchar(10) TANGGAL date OUTPUT_BARANG ID_OUTPUT varchar(10) TANGGAL date DIVISI varchar(50) DETAIL_OUTPUT_BARANG ID_BARANG varchar(10) ID_OUTPUT varchar(10) NAMA_BARANG varchar(50) JUMLAH varchar(50) DETAIL_INPUT_BARANG ID_BARANG varchar(10) ID_INPUT varchar(10) NAMA_BARANG varchar(50) JUMLAH varchar(50)

Gambar 4.6 Physical Data Model

4.5 Struktur Database

Dalam sub bab ini akan dijelaskan struktur dari tabel-tabel yang akan digunakan dalam pembuatan sistem data stock barang dan alat tulis kantor pada

PT Berlian Jasa Terminal Indonesia. Data-data dibawah ini akan menjelaskan

satu-persatu detil dari struktur tabel untuk setiap tabelnya.

1. Tabel Master Barang

Nama Tabel: Master Barang Primary Key: ID Barang Foreign Key: -


(38)

Tabel 4.1 Master Barang

Field Tipe Data Ukuran Data Keterangan

ID_Barang Varchar 10 Not null

Nama Barang Varchar 50 Not null

Jumlah Varchar 50 Allow null

Satuan Varchar 50 Allow null

Harga Varchar 50 Allow null

Status Varchar 50 Allow null

2. Tabel Detail Input Barang

Nama Tabel: Detail Input Barang Primary Key: ID_Barang, ID_Input Foreign Key: -

Fungsi: Untuk meyimpan semua keterangan Detail Input Barang Tabel 4.2 Tabel Detail Input

Field Tipe Data Ukuran Data Keterangan

ID_Barang Varchar 10 not null

ID_Input Varchar 10 not null

Nama_Barang Varchar 50 not null

Jumlah Varchar 50 Allow null

3. Tabel Input Barang

Nama Tabel: Input _Barang Primary Key: Id_Input Foreign Key: -


(39)

32

Tabel 4.3 Tabel Input

Field Tipe Data Ukuran Data Keterangan

Id_Input Varchar 10 Not null

Tanggal Date Allow null

4. Tabel Detail Output Barang

Nama Tabel: Detail Output Barang Primary Key: Id_Output

Foreign Key: -

Fungsi: Untuk meyimpan detail data transaksi keluar

Tabel 4.4 Tabel Detail Output

Field Tipe Data Ukuran Data Keterangan

ID_Barang Varchar 10 Not null

ID_Output Varchar 10 Not null

Nama_Barang Varchar 50 Not null

Jumlah Varchar 50 Allow null

5. Tabel Output

Nama Tabel: Output Primary Key: ID_Output Foreign Key: -


(40)

Tabel 4.5 Tabel Output

Field Tipe Data Ukuran Data Keterangan

ID_Output Varchar 10 Not null

Tanggal Varchar Allow null


(41)

34

4.6 Desain Input & Output

Desain Input /Output merupakan rancangan Input /Output berupa form untuk memasukan data barang, transaksi masuk, transaksi keluar dan laporan barang masuk dan juga barang keluar sebagai informasi yang dihasilkan dari pengolahan data. Desain Input /Output juga merupakan acuan pembuat aplikasi dalam rancang bangun sistem informasi administrasi dan persediaan barang.

1. Desain Input

Desain input merupakan perancangan desain proses memasukkan data dan informasi mengenai administrasi dan barang. Kemudian akan disimpan ke dalam database. Desain input ini terdiri dari Menu Login, Form Menu Utama, Form Master Barang, Form view daftar barang, Form Input , Form Output .

USERNAME :

PASSWORD : USER LOGIN

ICON

CANCEL LOGIN


(42)

MASTER

MENU TRANSAKSI REPORT HELP

SISTEM INFORMASI DATA STOCK BARANG ICON

Gambar 4.6 Desain Form Menu Utama

SAVE

“MASTER BARANG” ICON

ID BARANG : NAMA BARANG : JUMLAH : SATUAN : HARGA : STATUS :

EDIT CANCEL

CARI :


(43)

36

CARI :

Gambar 4.8 Desain Form view daftar barang

FIND

“FORM INPUT” ICON

ID BARANG : NAMA BARANG : JUMLAH :

ADD CANCEL

CARI : ID INPUT :

TANGGAL : SAVE


(44)

“FORM OUTPUT” ICON

ADD CANCEL

CARI :

FIND ID BARANG :

NAMA BARANG : JUMLAH : ID OUTPUT : TANGGAL :

SAVE

DIVISI :

Gambar 4.10 Desain Form Output

2. Desain Output

Desain Output merupakan perancangan desain laporan yang merupakan hasil dari data yang tersimpan pada database yang kemudian akan diolah menjadi informasi yang berguna bagi pengguna sistem informasi. Desain Output ini, yaitu Laporan daftar pengadaan alat tulis kantor.


(45)

38

NO.

DAFTAR PENGADAAN ATK PT BJTI PERIODE BULAN XXX TAHUN XXX

URAIAN RENCANA PENGADAAN HARGA SATUAN JUMLAH


(46)

4.7 Implementasi dan Evaluasi

Implementasi sistem ini akan menjelaskan detail sistem informasi inventory alat tulis kantor. Penjelasan hardware/software pendukung, evaluasi dan hasil uji coba sistem.

4.7.1 Sistem yang digunakan

Sistem yang digunakan untuk menjalankan sistem informasi inventory alat tulis kantor terdiri dari hardware dan software pendukung. Adapun hardware dan software pendukung yang digunakan adalah sebagai berikut:

Spesifikasi hardware pendukung terdiri dari: 1. Microprocessor Pentium 4 atau yang lebih tinggi.

2. Memory RAM 1 GB atau yang lebih tinggi.

3. Hardisk minimal 40 GB atau yang lebih tingi. Spesifikasi Software pendukung terdiri dari:

1. Sistem Operasi Microsoft Windows XP/Vista/7 all version.

2. Microsoft Visual Basic 2005 atau yang lebih tinggi. 3. Microsoft SQL server 2005 atau yang lebih tinggi.


(47)

40

4.7.2 Penjelasan pemakaian program

Dibawah ini adalah penjelasan penggunaan masing-masing form pada sistem informasi inventory alat tulis kantor pada PT Berlian Jasa Terminal Indonesia.

1. Form Login

Gambar 4.40 merupakan tampilan form Login saat aplikasi dijalankan. Pada form ini user diharuskan mengisi username dan password. Pada form ini juga terdapat button login untuk masuk ke dalam menu utama pada sistem ini serta button cancel yang berfungsi untuk keluar dari aplikasi.


(48)

2. Form Menu utama

Gambar 4.41 merupakan tampilan form menu utama. Pada form ini terdapat beberapa icon button yang apabila di klik akan mengeluarkan menu yang akan menuju ke form-form lain di dalamnya. Yang pertama adalah icon button Master, kedua yaitu icon button transaksi, ketiga adalah icon button report, dan yang terakhir adalah help.


(49)

42

3. Form Master barang

Gambar 4.42 merupakan tampilan form master barang. Pada form ini user diharuskan mengisi data-data pada database master barang. Terdapat 6 textbox yang harus diisi, yaitu Id barang, nama barang, jumlah, satuan, harga, dan status. pada form ini juga terdapat button save yang digunakan untuk memasukkan data ke dalam database master barang, button edit yang digunakan untuk mengubah data-data yang salah, dan yang terakhir adalah cancel yang digunakan untuk menghapus data-data yan telah diisi sebelumnya.


(50)

4. Form view barang

Gambar 4.43 merupakan tampilan form view barang. form ini digunakan untuk mempermudah user dalam memasukkan data-data pada form input barang. Terdapat juga fasilitas cari untuk mencari barang dengan lebih mudah.


(51)

44

5. Form Input

Gambar 4.44 merupakan tampilan form input . Pada form ini terdapat 3 textbox yang harus diisi user sebelum memasukkan barang yang telah datang. Button add digunakan untuk memasukkan data barang ke dalam listview, kemudian button save untuk memasukkan data-data ke dalam database input maupun detail input barang. button cancel digunakan untuk keluar dari form ini. Terdapat juga fasilitas cari untuk mencari barang dengan lebih mudah.


(52)

6. Form Output

Gambar 4.45 merupakan tampilan form output . Pada form ini terdapat 4 textbox yang harus diisi user sebelum mengeluarkan barang. Button add digunakan untuk memasukkan data barang ke dalam listview, kemudian button save untuk memasukkan data-data ke dalam database output maupun detail output barang. button cancel digunakan untuk keluar dari form ini. Terdapat juga fasilitas cari untuk mencari barang dengan lebih mudah.


(53)

46

7. Form Laporan data pengadaan barang

Gambar 4.46 merupakan tampilan form laporan data pengadaan barang


(54)

8. Form Laporan data input barang

Gambar 4.47 merupakan tampilan form laporan data input barang

Gambar 4.19 Tampilan Form laporan data input barang

9. Form Laporan data output barang

Gambar 4.48 merupakan tampilan form laporan data output barang


(55)

48

10. Form Menu tutorial

Gambar 4.49 merupakan tampilan form menu tutorial. Digunakan untuk mengetahui langkah-langkah dalm menjalankan aplikasi ini.


(56)

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan sistem informasi sistem informasi inventory dan alat tulis kantor pada PT Berlian Jasa Terminal Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil uji coba, sistem informasi inventory dan alat tulis kantor

pada PT Berlian Jasa Terminal Indonesia yang dibuat mampu berjalan secara efektif, yaitu memberikan informasi yang tepat terhadap ketersediaan stok minimal barang dan mempermudah pencarian barang yang akan dicari, Selain itu sistem informasi ini mampu menyimpan informasi barang yang ada dan barang yang akan digunakan.

2. Berdasarkan hasil uji coba didapatkan bahwa sistem informasi yang dibuat

mampu menghasilkan laporan sesuai keinginan pengguna saat ini, yaitu laporan Inventory yang dibutuhkan tiap bulannya.

5.2 Saran

Berdasarkan penjelasan tentang sistem informasi yang telah dibuat, dapat diberikan saran untuk pengembangan sistem ini sebagai berikut:

1. Sistem dapat dikembangkan menjadi lebih kompleks lagi dengan

menggabungkan dengan sistem yang lain menjadi suatu integrated system.


(57)

50

2. Pengembangan dengan menggunakan mobile application untuk proses

cek stok minimal, yang nantinya secara otomatis akan memberikan pesan peringatan kepada admin yang bersangkutan agar dapat menindak lanjuti laporan tersebut.


(58)

Haryanto, Imam, 2007, Membuat Database Dengan MS Office Access, Informatika, Bandung.

Herlambang, Soendoro, dan Haryanto Tanuwijaya, 2005, Sistem Informasi: konsep, teknologi, dan manajemen, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Kendall, dan Kendall, 2003, Analisis dan Perancangan Sistem Jilid 1, Prenhallindo, Jakarta.

Marlinda, Linda, S.Kom, 2004, Sistem Basis Data, ANDI OFFSET, Yogyakarta.

Rizky, Soetam, 2006, Interaksi Manusia dan Komputer, STIKOM, Surabaya.

Romeo, S.T., 2003, Testing dan Implementasi Sistem, STIKOM, Surabaya.

Yuswanto, 2008, Visual Basic.NET 2005, CERDAS PUSTAKA, Jakarta.


(1)

46 7. Form Laporan data pengadaan barang

Gambar 4.46 merupakan tampilan form laporan data pengadaan barang


(2)

8. Form Laporan data input barang

Gambar 4.47 merupakan tampilan form laporan data input barang

Gambar 4.19 Tampilan Form laporan data input barang

9. Form Laporan data output barang

Gambar 4.48 merupakan tampilan form laporan data output barang


(3)

48 10. Form Menu tutorial

Gambar 4.49 merupakan tampilan form menu tutorial. Digunakan untuk mengetahui langkah-langkah dalm menjalankan aplikasi ini.


(4)

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan sistem informasi sistem informasi inventory dan alat tulis kantor pada PT Berlian Jasa Terminal Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil uji coba, sistem informasi inventory dan alat tulis kantor pada PT Berlian Jasa Terminal Indonesia yang dibuat mampu berjalan secara efektif, yaitu memberikan informasi yang tepat terhadap ketersediaan stok minimal barang dan mempermudah pencarian barang yang akan dicari, Selain itu sistem informasi ini mampu menyimpan informasi barang yang ada dan barang yang akan digunakan.

2. Berdasarkan hasil uji coba didapatkan bahwa sistem informasi yang dibuat mampu menghasilkan laporan sesuai keinginan pengguna saat ini, yaitu laporan Inventory yang dibutuhkan tiap bulannya.

5.2 Saran

Berdasarkan penjelasan tentang sistem informasi yang telah dibuat, dapat diberikan saran untuk pengembangan sistem ini sebagai berikut:

1. Sistem dapat dikembangkan menjadi lebih kompleks lagi dengan menggabungkan dengan sistem yang lain menjadi suatu integrated system.


(5)

50

2. Pengembangan dengan menggunakan mobile application untuk proses cek stok minimal, yang nantinya secara otomatis akan memberikan pesan peringatan kepada admin yang bersangkutan agar dapat menindak lanjuti laporan tersebut.


(6)

Haryanto, Imam, 2007, Membuat Database Dengan MS Office Access, Informatika, Bandung.

Herlambang, Soendoro, dan Haryanto Tanuwijaya, 2005, Sistem Informasi: konsep, teknologi, dan manajemen, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Kendall, dan Kendall, 2003, Analisis dan Perancangan Sistem Jilid 1, Prenhallindo, Jakarta.

Marlinda, Linda, S.Kom, 2004, Sistem Basis Data, ANDI OFFSET, Yogyakarta.

Rizky, Soetam, 2006, Interaksi Manusia dan Komputer, STIKOM, Surabaya.

Romeo, S.T., 2003, Testing dan Implementasi Sistem, STIKOM, Surabaya.

Yuswanto, 2008, Visual Basic.NET 2005, CERDAS PUSTAKA, Jakarta.