LKP : Implementasi Copy Writing Pada Adobe Audition di Arek TV.

(1)

IMPLEMENTASI COPY WRITING PADA ADOBE AUDITION DI AREK TV

Kuliah Praktik Program Studi

S1 DesainKomunikasi Visual

Oleh:

Daniel Kurniawan 11420100014

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA


(2)

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan ... 3

1.5 Manfaat ... 3

1.6 Pelaksanaan ... 4

1.7 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Definisi Media ... 7

2.2 Divisi Kreatif ... 8

2.2.1 Copywriter ... 9

2.2.2 Visualiser ... 10

2.3 Copywriting ... 15


(3)

2.4.2 Microphone ... 20

2.5 Teori Khusus ... 20

2.5.2 Produksi Program televisi ... 20

2.5.3 Format Berita televisi ... 23

2.6 Noise ... 26

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN ... 27

3.1 Teknik Pengumpulan Data ... 28

3.2 Alat dan Bahan ... 29

3.3 Recording Audio ... 29

3.4 Editing ... 29

3.4.1 Normalize Gain ... 30

3.4.2 Noise ... 32

3.4.3 Peak normalize ... 33

3.4.4 Cut ... 35

3.4.5 Save As... 37

3.4.6 Fhinising ... 38

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 39

4.1 Profile PT. Arek Tv ... 39

4.2 Visi dan Misi PT. Arek Tv ... 41


(4)

BAB V IMPLEMENTASI KARYA ... 45

5.1 Hasil Karya ... 45

5.1.1 Copywriting Script ... 45

5.1.2 File audio VO ... 49

BAB VI PENUTUP ... 50

6.1 Kesimpulan ... 50

6.2 Saran ... 50


(5)

Gambar 3.2 Block Normalize ... 30

Gambar 3.3 Normalize Proses ... 31

Gambar 3.4 Hasil Normalize ... 31

Gambar 3.5 Block Noise ... 33

Gambar 3.6 Noize hilang ... 33

Gambar 3.7 Block Peak ... 34

Gambar 3.8 Normalize Peak... 34

Gambar 3.9 Hasil Normalize ... 35

Gambar 3.10 Block gain yang berlebihan ... 36

Gambar 3.11 Save as ... 37

Gambar 3.11 Plih lokasi save ... 37

Gambar 4.3 : Foto Studio PT. AREK TV dan MCR ... 42

Gambar 4.4 Foto Maps AREK TV ... 43

Gambar 5.1 Copywriting Script ... 48


(6)

Lampiran 2 Kartu Bimbingan ... 53

Lampiran 3 Acuan Kerja ... 55

Lampiran 4 Log Harian kerja Praktek ... 57


(7)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Pendahuluan

Seiring berkembangnya zaman, semakin banyak multimedia bermunculan. Hal ini mempengaruhi khalayak untuk selalu menonton dan mendengarkan televisi. Berita merupakan salah satu media informasi yang bertujuan secara persuasif guna mengajak masyarakat mengetahui perkembangan zaman dan seputar peristiwa disekitarnya.

Berdasarkan perspektif tersebut, diperlukan sebuah konten multimedia yang memiliki maksud mengajak masyarakat untuk lebih mengerti berita secara jelas dan lugas. Dengan audio yang dikemas secara sederhana, melalui implementasi voice

over yang diintegrasikan dalam durasi dari tiga hingga lima menit, maka akan

menjadi cuplikan berita berdedikasi tinggi untuk membuka pandangan masyarakat, mengenai pentingnya sebuah informasi berita.

Salah satunya ialah PT AREK TV. Perusahaan ini berkecimpung di bidang pertelevisian yang menginformasikan banyak hal. AREK TV berdiri tanggal 20 Mei 2008. Perusahaan ini Sebagai stasiun televisi lokal, program siaran AREK TV dirancang membumi, dekat, intim, dan interaktif. Artinya, program AREK TV dirancang dekat dengan pemirsa, baik kedekatan secara geografis maupun kedekatan secara emosi.


(8)

Program AREK TV dirancang bersumber pada realitas sehari-hari, inspiratif dan bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Program AREK TV melibatkan pemirsa baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu manajemen mengoptimalkan talenta-talenta muda yang dimiliki AREK TV, karena AREK TV memang dikelola arek-arek dalam arti usia muda. Untuk itu AREK TV menerapkan azas manajemen yang efesien dan efektif dengan prinsip “3 S” (SMART – SMALL – SOLID) dengan motto: kreatif, bermoral, sejahtera.

Namun demikian, menyadari bahwa media televisi pada dasarnya adalah media hiburan, semangat idealisme tersebut tetap dikreasi dengan kemasan yang menghibur sehingga tidak membosankan untuk ditonton. Demikian pula sebaliknya, meskipun menghibur tetapi tetap mengindahkan aspek tata karma, sopan santun, norma, dan agama.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang maka dapat dirumuskan permasalahan, yaitu :

1. Bagaimana cara merekam atau proses copywriting pada adobe audition di AREK TV?

2. Bagaimana mengimplementasikan copywriting dengan menggunakan Adobe Soundbooth/Audition.?


(9)

1.3Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dari system implementasi copywriting,

Hanya sebatas cara mengimplementasikan copywriting dengan menggunakan Adobe Soundbooth/Audition

1.4Tujuan

Adapun tujuan dilakukan perancangan ini adalah sebagai berikut: 1. Mengimplementasikan copywriting pada Adobe audition di AREK TV. 2. Penerapan teknik copywriting untuk memperjelas jalan cerita dengan

penambahan suara narator pada video. 1.5Manfaat

Manfaat penelitian ini terbagi dua, yaitu manfaat secara teoritis dan manfaat secara praktis.

1.5.1 Teoritis

Secara teoritis, hasil dari penulisan ini diharapkan dapat menjadi refrensi atau masukan bagi copywriter dan menambah kajian ilmu yang diterapkan penayangan program acara berita.

1.5.2 Praktis

Secara praktis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak yang memproduksi berita dalam pengimplementasikan copywriting. Dan bagi pihak lain penelitian ini juga diharapkan dapat membantu pihak lain dalam penyajian informasi untuk mengadakan penelitian serupa.


(10)

1.6Pelaksanaan Detail Perusahaan

Nama Perusahaan : PT. AREK TV

Jasa : Pertelevisian

Alamat : Jl.Kahuripan Raya, Kompleks Pazkul 1

Kahuripan Nirwana Village, Sidoarjo, Jawa Timur

Phone : 031-9100048

Email : -Arektv48@gmail.com

Website : www. arektelevisi.tv Periode

Tanggal Pelaksanaan : 4 Agustus 2014 – 4 September 2014 Waktu : 08.00 – 16.00 WIB (Pagi)

14.00 – 22.00 WIB (Sore)

1.7Sistematika Penulisan

Agar para pembaca dapat memahami dengan mudah persoalan dan pembahasannya, maka penulisan dari laporan kerja praktek ini akan dibuat dengan sistematika yang terdiri dari beberapa bab yang di dalam nya terdapat penjabaran masalah, yakni:


(11)

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini akan membahas tentang perumusan dan penjelasan masalah umum, sehingga nantinya akan memperoleh suatu gambaran umum mengenai seluruh penelitian yang dilakukan oleh penulis. Di dalam bab ini akan menyangkut beberapa masalah yang nantinya akan meliputi tentang: Latar Belakang, Perumusan Masalah, Pembatasan Masalah, Kontribusi, dan dilanjutkan oleh sistematika Penulisan Kerja Praktek.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan membahas tentang teori penunjang yang diharapkan menjelaskan secara singkat mengenai landasan teori yang berkaitan dangan permasalahan yang dihadapi.

BAB III METODE PERANCANGAN

Pada bab ini akan membahas mengenai metode pelaksanaan kerja prktek, mulai dari teknik hingga proses kerja.

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Pada bab ini akan membahas tentang informasi umum PT AREK TV, visi dan misi, struktur organisasi.


(12)

BAB V IMPLEMENTASI KARYA

Pada bab ini akan membahas implementasi karya, dimana hasil pernacangan selama kerja praktek di PT AREK TV berdasarkan permasalahan dan metode perancangan yang telah dikerjakan.

BAB VI PENUTUP

Pada bab ini akan membahas mengenai kesimpulan dari pengimplementasian

copywriting yang terkait dengan tujuan dan permasalaham yang ada, bagi organisasi


(13)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Media

Pengertian media menurut Purnamawati dan Eldarni (2001:4), media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar.

Gerlach dan Ely (1971), menjelaskan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh penegtahuan, keterampilan, atau sikap.

Selain itu, AECT (Association of Education and Communication Technology, 1997) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi.

Dijabarkan juga oleh Djamarah (1995:136), media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran. Media menurut pengertian kamus adalah sebuah alat, sarana komunikasi, penghubung, atau yang terletak diantara dua pihak. Media memiliki beragam pengertian, karena adanya perbedaan sudut pandang, maksud, dan tujuan. (http://wawan-jaunaidi.blogspot.com)


(14)

2.2 . Divisi Kreatif

Divisi Kreatif sangat dibutuhkan dalam suatu lembaga atau organisasi. Pengertian kreatif menurut bahasa adalah menciptakan sesuatu yang baru tanpa ada contoh sebelumnya. Karena menghasilkan sesuatu yang bersifat kreatif itu bentuk akhirnya akan mempunyai ciri-ciri kebaruan dan keunikan, meskipun unsur-unsur dasarnya sudah ada sebelumnya. Seperti halnya promosi dan pemasaran lainnya, aspek kreatif periklanan dipandu oleh tujuan dan susunan spesifik. Strategi kreatif memfokuskan pada apa yang harus dikomunikasikan yang akan memandu pengembangan seluruh pesan yang digunakan dalam kampanye periklanan. Iklan yang baik adalah iklan yang mampu menarik perhatian konsumen agar suatu pesan yang terkandung didalamnya bisa di terima konsumen.

Divisi kreatif merupakan bagian yang bisa dianggap sebagai tangan kanan dari promosi dibanding dengan strategi pemasaran lainnya, karena dengan ide-ide yang menarik maka dapat mendukung keberhasilan branding activation. Pada divisi kreatif ini seseorang dituntut untuk dapat memiliki ide-ide yang bisa diandalkan untuk dapat membuat sesuatu yang menarik perhatian khalayak. Biasanya jika suatu hal yang menarik bagi khalayak ini bisa diingat oleh khalayak dan masuk pada pikiran khalayak maka brand telah berhasil dipromosikan.

Divisi kreatif memiliki sebauh tim yang saling berkerja sama, diantara keduanya memiliki hubungan yang erat. Keduanya harus selalu berkerjasama untuk hasil iklan yang matang. Ide kreatif serta kemampuan desain diolah menjadi satu untuk menciptakan karya. Copywriter wajib untuk berkerjasama dengan visualiser,


(15)

peran utama copywriter terhadap visualiser adalah memberikan gagasan sesuai konsep yang telah copywriter kerjakan, bagaimana iklan mesti diberi ilustrasi, sebaliknya visualiser menampung gagasan dan mengolah hasil copywriter untuk diberikan ilustrasi namu seorang visualiser juga memberikan pengertian kepada copywriter untuk menyarankan berapa banyak mengolah kata dan kalimat sehingga sesuai dengan layout dan pesan dapat tersampaikan dengan komposisi yang seimbang. Tim kreatif diterdiri dari dua anggota, yaitu :

2.2.1 Copywriter

Seorang copywriter bertugas membuat dan menyiapakan teks untuk iklan, melakukan penulisan naskah secara keseluruhan. Meliputi kata-kata, kalimat, baris-baris peraga, slogan / tag line, bentuk huruf yang akan digunakan, dan berbagai rangkaian teks untuk isi iklan.

Penulisan naskah untuk iklan memiliki peran penting dalam sebuah kampanye periklanan sebuah produk. Berfikir secara visual untuk meciptakan ide dan tema pokok iklan mulai dari tulisan berupa pesan teks, bentuk huruf (font) dimana seoarang copywriter harus berilustrasi untuk membayangkan isi / makna tulisan dengan bentukbentuk huruf yang menarik

“Copywriting adalah seni penulisan pesan penjualan. Copywriting merupakan kewiraniagaan melalui media cetak. Jika penulisan penjualan tersebut gagal menarik perhatian (attention), ketertarikan (interest), keinginan (desire), keyakinan(conviction), dan tindakan (action) sebagaimana yang diinginkan, maka


(16)

pesan penjualan atau copy ikklan itu telah gagal. Copy iklan harus di dukung oleh bentuk kreativitas lain seperti gambar, tipografi dan mungkin juga warna. Penulis iklan dalam menyusun pesan penjualan harus berfikir secara visual dan mengarahkan bentuk-bentuk kreativitas gunameraih tujuanna.” (Frank Jefkins, 1996 : 227)

2.2.2 Visualiser

Perancang/ desainer pada biro iklan yang khusus bertugas membuat desain atau menafsirkan copy dan menuangkannya dalam satu rancangan kasar yang nantinya akan dipakai dalam kampanye periklanan. Visualiser merupakan bentuk komunikasi yang disampaikan secara terlihat, bentuk komunikasi berupa desain / gambar. Komunikasi visual berupa gambar mempergunakan alat penglihatan audience (mata) untuk memahaminya isi pesan yang terkandung didalamnya.

“Komunikasi visual adalah segala sesuatu yang dapat dilihat dan dapat dipakai untuk menyampaikan arti, makna, atau pesan. Metodologi dalam desain komunikasi visual merupakan sebuah proses kreatif yang dilakukan seorang visualiser untuk mengolah desain iklan.” (Adi Kusrianto, 2007 : 10)

Seorang visualiser bertanggung jawab atas isi iklan, selain tulisan dari copywriter komposisi pesan disempurnakan oleh visualiser. Pemaparan bentuk desain visual berupa bentuk skets atau gambar dan foto. Desain grafis berperan untuk menerjemahan naskah iklan yang diciptakan copywriter. Naskah diolah kembali dengan bentuk typografi, gaya warna desain dan penempatan komposisi iklan, namun visualiser tidak mengubah isi pesan. Oleh sebab itu, dalam penciptaan sebuah iklan


(17)

seorang kreatif harus tahu formula untuk membantu perencanaan dalam pembuatan suatu iklan secara bukan hanya dapat diterapkan pada suatu iklan hard-selling. Selain hanya dapat diterapkan pada naskah iklan atau copy iklan, layout, dan topografi saja, tetapi juga dapat diterapkan pada pemilihan media, ukuran ruang iklan, dan posisi iklan itu dalam suatu media publikasi. Formula ini sering disebut dengan formula AIDCA (attention, interest, desire, conviction, Action) berikut adalah pembahasan atas lima unsur formula ini, pembahasan ini akan menjelaskan secara lebih jelas. Penjabaran AIDCA Menurut Frank Jefkins :

1. Perhatian (Attention)

Kecuali suatu iklan berhasil memenangkan perhatian, memecahkan perhatian pembaca dan berita editorial atau iklan lain, iklan yang kita hasilkan tidak akan diperhatikan sedikit pun oleh pembaca. Perhatian mungkin dapat diraih dengan memanfaatkan posisi dalam publikasi (apakah itu berupa iklan satu halaman penuh atau iklan sebagian halaman), atau dengan memanfaatkan ukuran atau bentuk iklan itu sendiri. Suatu iklan mini pun akan mampu menarik perhatian jika iklan itu diletakkan pada posisi yang tepat (misalnya iklan suatu rumah untuk dijual atau iklan suatu resort untuk berlibur diiklankan pada suatu seksi publikasi tentang liburan). Umumnya, posisi di atas sebelah kanan pada halaman sebelah kanan akan meraih perhatian paling besar apabila iklan tidak menempati seluruh atau setengah halaman. Selain itu, perangkat kreatif juga dapat digunakan untuk menarik perhatian, misalnya warna, headline, ilustrasi bersama dengan layout keseluruhan, dan pilihan jenis huruf.


(18)

Jadi, upaya menarik perhatian pembaca mungkin bergantung pada faktor yang beragam, tanpa melupakan subjek iklan itu sendiri

2. Ketertarikan (Interest)

Tidak ada suatu patokan tertentu dalam penggunaan perangkat kreatif ini guna membuat orang tertarik pada iklan kita kecuali iklan itu juga berhasil meraih rasa ketertarikan mereka. Hal itu mungkin berlaku secara selektif dan pembaca tertentu akan merasa tertarik pada iklan tertentu, misalnya, iklan kosmetik, makanan, pakaian, perumahan, kendaraan bermotor, atau komputer. Rasa tertarik mungkin dapat dimunculkan dengan pewarnaan, gambar, atau copy iklan yang menarik, dan hal ini pada gilirannya akan semakin diperkuat oleh keorisinilan penampilan dan penyusunan kalimat dalam copy iklan.

3. Keinginan (Desire)

Pembaca harus dibuat lebih dari sekadar merasa tertarik dan terpikat, mereka harus didorong untuk menginginkan produk atau jasa yang diiklankan. Bagaimanakah, secara kreatif, suatu iklan dapat dibuat menimbulkan keinginan konsumen untuk memiliki produk yang diiklankan? Kentungan apakah, yang ditawarkan oleh produk melalui iklan tersebut? Ada suatu situasi pertukaran: apa yang akan pembaca dengan


(19)

mengeluarkan sejumlah uang untuk produk yang diiklankan? Mengapa mereka harus mengorbankan uang yang mereka untuk mendapatkan barang atau jasa yang diiklankan itu?

4. Keyakinan(Conviction)

Adalah sudah sangat bagus bila kita mampu menciptakan keinginan untuk membeli, memiliki atau menikmati produk atau jasa yang diiklankan. Namun, kita juga perlu menciptakan iklan yang mampu memunculkan keyakinan bahwa memang layak untuk melakukan pembelian dan hal itu akan memberikan kepuasan sebagaimana yang mereka inginkan. Untuk mewujudkan hal ini, kita mungkin memerlukan fakta-fakta yang meyakinkan, bukti-bukti dari penampilan-penampilan, kesaksian-kesaksian dan fakta-fakta lain yang berkaitan dengan produk yang diiklankan. Para pembaca, biasanya akan kehilangan ketertarikan jika informasi penting tidak ada pada iklan.

5. Tindakan (Action)

Bagaimanakah iklan mampu menimbulkan respon? Iklan cetak bersifat statis, dan tidak mudah untuk membuat pembaca melakukan tindakan sesuai yang diinginkan. Tentu saja, mungkin ada suatu pendekatan yang langsung memunculkan aksi pada headline, atau mungkin implisit di keseluruhan iklan. Namun demikian, perangkatperangkat tertentu mungkin dapat digunakan untuk membuat pembaca melakukan tindakan, misalnya dengan mencantumkan kupon, undangan untuk


(20)

mencoba sampel, dorongan untuk mengunjungi „dealer‟ atau „showroom‟, atau daftar penyimpan produk (stockist) yang mempermudah untuk mencari penyuplai. Beberapa iklan tertentu hanya bersifat mengingatkan; yang lainnya membangun interest dan keinginan untuk masa yang akan datang ketika pembelian mungkin dilakukan, tetapi lainnya mungkin mengharapkan aksi segera. Hal ini, sering ditemukan dalam iklan respon langsung (direct response advertising) yang mencari order dari jasa pos atau telepon, dan satu cara untuk mempermudah konsumen adalah dengan memberi ilustrasi kartu kredit yang dapat diterima.

”Karya akan lebih bernilai bila mampu menjual daripada sekedar bernilai belaka. Iklan bukanlah hiburan atau seni melainkan sebuah medium informasi.” Dalam perumusan strategi kreatif terdiri dari tiga tahapan yaitu: (Khasali, 1995: 81).

1. Mengumpulkan data dan mempersiapkan informasi pemasaran yang tepat agar orang-orang kreatif dapat dengan segera menentukan strategi kreatif informasi yang akan sangat bermanfaat adalah informasi rencana pemasaran dan komunikasi, hasil penelitian tentang konsumen sasaran, data-data tentang produk, persaingan di pasar, serta rencana dasar tentang strategi media.

2. Selanjutnya orang-orang kreatif lebih fokus pada informasi tersebut untuk menentukan sebuah posisi dalam penjualan serta menentukan tujuan yang akan dihasilkan. Kedua hal ini akan dapat memberikan gambaran yang jelas kepada orang-orang kreatif mengenai cara yang paling efektif


(21)

3. Langkah terakhir adalah melakukan presentasi dihadapan pengiklan atau klien untuk memperoleh persetujuan sebelum rancangan iklan yang telah dibuat dieksekusi atau diproduksi dan dipublikasikan melalui media-media yang telah ditentukan.

2.3 Copywriting

Copywriting adalah seni atau keterampilan menulis naskah berisi pesan iklan, promosi, untuk menarik minat konsumen pengguna jasa atau barang. Menciptakan naskah yang menarik, bersahabat dan meyakinkan merupakan tugas penting seorang copywriter. Naskah yang menarik akan menjadi daya tarik bagi audience. Untuk membuat naskah iklan seorang copywriter mengunggulkan nilai positif dari produk yang bersangkutan, namun seorang copywriter harus memperhatikan aturan dasar penulisan naskah iklan. Aturan tersebut digunakan untuk mencapai hasil yang maksimal dari pembuatan naskah iklan.

Copywriting adalah penulisan naskah iklan atau promosi sebuah produk (barang atau jasa). Dengan kata lain, copywriting adalah aktivitas membuat dan menghasilkan tulisan (teks/naskah) untuk kepentingan iklan. “copywriter harus selalu mencoba menyusun copy iklan dengan membayangkan penampakan iklan jadi dalam pikirannya” (frank jefkins , 1996 : 227)

Menurut Frank Jefkins, agar copywriting yang diciptakan membuat target audience memiliki satu interprestasi sesuai yang diharapkan seorang pembuat iklan, maka sangat penting untuk memahami karakter dasar dari sebuah copywriting. Berikut merupakan karakter dasar copywriting :


(22)

1. Copy iklan yang ditulis harus bersifat menjual

2. keberhasilan iklan adalah pengulangan. Apakah menggunakan sistem pengulangan continyu atau pengulangan dalam tubuh copy iklan itu sendiri.

3. Pesan iklan harus memanfaatkan secara maksimal kata-kata dan menyampaikan pesannya dengan segera.

4. Kata-kata pesan harus mudah dipahami sehingga tidak menimbulkan keraguan dibenak pembaca.

5. menggunakan kata-kata yang singkat, kalimat-kalimat yang pendek, paragraf yang tidak terlalu panjang. Sehingga pembaca mudah mengerti dan memahami maksud copy iklan dengan cepat. (frank jefkins , 1996 : 228)

Copywriter harus berjiwa kreatif agar naskah yang dihasilkannya menarik, jika perlu menghibur, dan efektif menyampaikan pesan kepada publik sehingga publik bukan saja tertarik, berminat membeli, tapi juga yakin bahwa produk yang diiklankan sesuai dengan kebutuhan/keinginan mereka dan tanpa ragu segera membeli atau menggunakannya.

Seorang Copywriter juga harus memperhatiakan elemen-elemen copywriting, berikut merupakan elemen-elemen copywriting :

2.3.1 Elemen Copywriting 1. Tipografi

Tipografi adalah seni memilih jenis huruf, dari ratusan jumlah rancangan atau desain jenis huruf yang tersedia : menggabungkannya sejumlah kata yang sesuai


(23)

dengan ruang yang tersedia ; dan menandai naskah untuk proses typesetting, menggunakan ketebalan dan ukuran huruf yang berbeda. (Frank Jefkins, 1996 : 248)

2. Teks

Untuk menciptakan sebuah iklan seorang desainer dituntut untuk memadukan unsur yang satu dengan unsur lainya sehingga menghasilkan suatu kesatuan visualisasi yang menarik, komunikatif, dan sugestif. Selain desain grafis, ada unsur penting yang harus diperhatikan oleh desainer yaitu mengeni teks (tulisan) Teks terdiri dari bagian-bagian judul (headline), sub judul, naskah (body copy), dan kata penutup (closing word)

a. Judul (head line)

Judul merupakan bagian terpenting dari teks yang menarik perhatian dan merupakan hal yang pertama kali dibaca. Judul mampu mengarahkan pembaca untuk lebih jauh mengetahui tentang isi pesan atau produk yang ada di dalamnya. Judul hendaknya ekspresif, mempertegas kata-kata yang singkat dan berfungsi untuk mengkombinasikan watak sebuah tulisan (Pujiriyanto, 2005: 38)

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat judul adalah : 1) Bentuk huruf mendukung judul dan memancarkan watak tulisan. 2) Judul kontras dengan teks lainya (warna, ukuran, bentuk). 3) Tempatkan dalam frame atau bingkai


(24)

5) Tempatkan judul di tengah-tengah.

6) Hindari judul dengan huruf kapital semua.

7) Bentuk visualisasi menunjang isi pesan seirama dengan isi dan maksud.

b. Subjudul

Dalam penulisan subjudul seorang copywriter didorong untuk menulis copy iklan dengan membayangkan dan menggambarkan bentuk visual iklan yang digarapnya karena subjudul ini sangat membantu sekali terhadap desain dan

tipografi iklan . (Frank Jefkins, 1996 : 234)

Subjudul merupakan lanjutan keterangan dari judul yang menjelaskan makna atau arti daripada judul dan umumnya lebih panjang dari judul. Subjudul dapat juga disebut sebagai kalimat peralihan yang mengarahkan pembaca dari judul ke kalimat pembuka dari naskah (body copy). (Pujiriyanto, 2005: 39)

c. Naskah (body copy)

Naskah adalah kalimat yang menerangkan lebih rinci tentang isi pesan yang disampaikan, berfungsi untuk mengarahkan pembaca dalam mengambil sikap, berpikir dan bertindak lebih lanjut. Untuk iklan biasanya naskah mengunggulakan nilai positif dari produk. secara kreatif bentuk naskah atau body copy dapat dikombinasikan dengan gambar dengan berbagai bentuk. (Pujiriyanto, 2005: 39)


(25)

d. Kata penutup (Closing Word)

Closing Word adalah kalimat pendek yang jelas, singkat, jujur dan jernih yang biasanya bertujuan untuk mengarahkan pembacauntuk membuat keputusan. (Pujiriyanto, 2005: 41)

2.4 Voice Over

Voice Over ialah sebuah narasi tambahan yang berupa suara manusia yang

membacakan sebuha naskah/cerita yang berhubungan dengan video yang dibuat didalamnya. Voice Over sering dipasangkan dengan sound effect sebagai back sound.

Voice Over sangat perlu diperhatikan dalam pembuatan video, karena ini berpengaruh

pada proses selanjutnya.

Dalam prakteknya Voice Over menggunakan perangkat perekam suara yang support dengan komputer untuk mempermudah pekerjaanya. Kemudian stelah proses perekaman suara narrator/ Voice Over Talent, dilanjutkan dengan editing suara record

Voice Over, misalnya dengan pembersihan noise, manaikkan gain dan lainya.

Sehingga hasil dari Voice Over siap digabungkan dengan video.

2.4.1 Voice Over Talent

Seorang pelaku Voice Over sering disebut VO Talent, Vo Talent ialah orang melakukan record suara untuk menggambarkan sebuah kejadian di dalam video tersebut, dalam hal ini biasa berupa narasai atau cerita. VO Talent diharuskan


(26)

membaca terlebih dahulu untuk menentukan suara, intonasi yang pas saat proses record.

2.4.2 Microphone

Microphone ialah sebuah transducer yang dapat mengubah sinyal suara menjadi sinyal – sinyal listrik sesuai pola suara yang diterima. System elektronik akan merespon sinyal-sinyal suara menggunakan komponen ini baik direkam maupun dikenali

2.5 Teori Khusus

2.5.1 Produksi Program Televisi

Dalam produksi program televisi yang melibatkan banyak peralatan, orang dan biaya yang besar, selain memerlukan suatu organisasi yang rapi juga perlu suatu tahap pelaksanaan produksi yang jelas dan efisien. Setiap tahap harus jelas kemajuannya dibandingkan dengan tahap sebelumnya. Tahapan produksi terdiri dari tiga bagian di televisi yang lazim disebut standard operation procedure (SOP), seperti berikut: (Wibowo,2009:38-44)

1. Pra Produksi (Pelaksanaan dan Persiapan)

Tahap ini sangat penting, sebab jika tahap ini dilaksanakan dengan rinci dan baik, sebagian pekerjaan dari produksi yang direncanakan sudah selesai. Tahap pra produksi meliputi tiga bagian, sebagai berikut:


(27)

a. Penemuan Ide

Tahap ini dimulai dalam suatu rapat redaksi, ketika seorang produser menemukan ide atau gagasan, membuat riset dan menuliskan naskah atau meminta penulis naskah menggambarkan gagasan menjadi naskah sesudah riset

b. Perencanaan

Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time schedule), penyempurnaan naskah, pemilihan crew-crew yang bertugas, lokasi dan peralatan.

c. Persiapan

Tahap ini meliputi pemberesan semua kontrak, perijinan, surat-menyurat, pembuatan setting, meneliti dan melengkapi peralatan yang diperlukan. Semua pekerjaan ini paling baik diselesaikan menurut jangka waktu kerja (time schedule) yang sudah ditentukan.

2. Produksi

Setelah perencanaan dan persiapan selesai dengan baik dan benar, maka masuk kedalam tahap produksi. Pada tahap ini produser bekerja sama dengan tim atau

crew dalam merealisasikan apa yang telah direncanakan dan dipersiapkan pada tahap

pra produksi sebelumnya. Produser mengarahkan tim produksi dalam menentukan pengambilan gambar (shooting). Setelah itu, barulah tim produksi melakukan eksekusi dalam pengambilan gambar. Biasanya gambar hasil shooting dikontrol setiap malam di akhir shooting untuk melihat hasil pengambilan gambar sungguh baik. Apabila tidak maka adegan itu perlu diulang pengainbilan gambarnya. Sesudah


(28)

semua adegan di dalam naskah selesai diambil maka hasil gambar asli (original

material/row footage) dibuat catatannya untuk kemudian masuk dalam proses post production, yaitu editing.

3. Pasca Produksi

Pasca produksi memiliki tiga langkah utama, yaitu editing offline, editing

online, dan mixing. a. Editing Offline

Proses editing ini merupakan proses memadukan antara gambar satu dengan gambar lain serta pemotongan dan memperpadukan gambar menjadi satu kesatuan gambar yang bercerita, sehingga hasilnya nanti akan dapat dimengerti dan dinikmati oleh pemirsanya.

b. Editing Online

Berdasarkan naskah editing, editor mengedit hasil shooting asli. Sambungan setiap shoot dan adegan (scene) dibuat tepat berdasarkan catatan time-code dalam naskah editing. Demikian pua sound asli dimasukkan dengan level yang seimbang dan sempurna. Setelah editing online ini siap, proses berlanjut dengan mixing.

c. Mixing

Narasi yang sudah direkam dan ilustrasi musik yang juga sudah direkam, dimasukan ke dalam pita hasil editing online sesuai dengan petunjuk atau ketentuan yang tertulis dalam naskah editing. Keseimbangan antara sound effect, suara asli dan musik harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak saling mengganggu dan terdengar


(29)

jelas. Sesudah proses mixing ini boleh dikatakan bagian yang penting dalam

post-production sudah selesai. Setelah produksi selesai biasanya diadakan preview.

Apabila dalam preview tidak ada yang harus diperbaiki, maka program ini sudah siap untuk ditayangkan. Dalam hal ini, terdapat dua macam teknik editing, yaitu: editing

linear atau editing dengan teknik analog dan editing non linear atau editing dengan

teknik digital.

2.5.2 Format Berita Televisi

Format berita televisi dapat ditetapkan sesuai dengan bahan yang diperoleh. Reporter tidak dapat menentukan format secara sembarangan. Ada batasan yang dapat dijadikan acuan untuk menentukan sebuat format sesuai bahan berita yang diperoleh. Suatu berita dapat disajikan dengan beberapa bentuk format,yaitu: (Morissan,2010:34-40)

Reader (RDR)

Reader adalah format berita televisi ini yang paling dasar. Reporter cukup

menuliskan lead in / teras berita saja untuk dibacakan oleh presenter / penyiar. Berita ini sama sekali tidak memiliki gambar.


(30)

Voice Over (VO)

Voice over adalah format berita televisi yang lead in dan tubuh beritanya

dibacakan penyiar seluruhnya. Sementara penyiar tengah membacakan isi tubuh berita, gambar pun menyertainya sesuai konteks naskah.

Reader Sound on Tape (RDR SOT)

Reader SOT adalah format berita televisi yang hanya berisi lead in dan statement (pernyataan) nara sumber. Penyiar hanya membacakan lead in berita,

kemudian diikuti pernyataan nara sumber atau soundbite on tepe (SOT). SOT adalah cuplikan suara dari narasumber atau cuplikan dari wawancara panjang narasumber.

Voice over-Sound on Tape (VO/SOT)

Voice over SOT adalah gabungan antara VO dan SOT dimana VO mengenai

peristiwa atau ada kaitannya dengan apa yang diungkapkan dalam SOT.

Reader-Grafis (RDR-GRF)

Reader-GRF adalah format berita yang gambar videonya digantikan dengan

ilustrasi berupa grafis. Reader-GRF biasanya digunakan apabila stasiun TV belum mendapatkan akses untuk mengambil gambar dan merekamnya dalam kaset video.


(31)

Paket (Package/PKG)

Paket adalah format berita yang komprehensif dengan intro yang dibacakan atau dinarasikan sendiri oleh reporter atau pengisi suara. Paket merupakan laporan berita lengkap dengan narasi (voice over) yang direkam kedalam pita kaset.

Laporan Langsung (Live)

Laporan langsung digunakan apabila suatu peristiwa yang mengandung nilai berita masih berlangsung sementara program berita masih “on air", maka stasiun TV

dapat menyampaikan berita. Laporan langsung adalah format berita televisi yang dimana pelapornya langsung dari lapangan atau tempat peristiwa berlangsung.

Breaking News

Breaking news adalah format berita yang tidak terjadwal karena dapat terjadi

kapan saja seperti kecelakaan besar, serangan teror, bencana alam yang tidak dapat terditeksi sebelumnya. Durasi breaking news mulai dari dua menit hingga tidak terbatas.

Laporan Khusus

Laporan khusus adalah format berita paket, lengkap dengan narasi dan

soundbite dan sejumlah nara sumber yang memberikan pendapat dan analisis.

Laporan khusus merupakan laporan panjang yang komprehensif mengenai berbagai peristiwa atau isu politik, kriminal, hukum, dan bencana.


(32)

2.6 Noise

Noise (derau) merupakan sinyal lain yang tidak diharapkan dalam sistem

telekomunikasi karena bersifat mengganggu terhadap sinyal asli serta kehadirannya tidak bisa ditentukan (acak). Banyaknya noise tidak dapat ditentukan secara pasti, hanya dapat dirumuskan probabilitas ataupun kisaran nilai (range) nya saja.

Gangguan yang diakibatkan oleh noise dapat mengubah sinyal informasi, yang menyebabkan gelombang sinus mempunyai sinyal derau yang kecil yang bergabung didalam nya. Sehingga penerima tidak dapat membedakan sinyal informasi yang sebenarnya dari derau seperti decap-decap bibir saat proses record.

Menurut De Vito (2011: 6), noise is anything that distorts the message and

prevents the listeners from receiving your message as you intended it to be received.

De Vito membedakan antara noise dengan signal. Jika signal adalah segala macam informasi atau pesan yang ingin didengar oleh audiens maka noise adalah segala sesuatu yang tidak ingin didengar dan mengganggu audiens saat menerima signal. Karena public speaking bisa dalam bentuk verbal maupun nonverbal maka noise-nya pun juga dalam bentuk verbal dan nonverbal. Speaker hendaknya benar-benar berlatih mengelola noise ini karena acapkali noise bisa tidak terkontrol. Misalnya:


(33)

BAB III

METODE PERANCANGAN

Dalam kerja praktek ini, penulis berusaha menemukan permasalahan yang ada dan mempelajari teknik copywriting yang ada di AREK TV. Cara kerja dalam pembuatan proyek akhir ini meliputi tahap persiapan, tahap produksi dan dan tahap akhir. Mulai dari observasi, recoding audio, editing, mixing, hingga finishing untuk video. Berikut ini tahapan-tahapan dalam menyelesaikan proyek akhir ini:

Gambar 3.1 Skema Pengerjaan

Sumber : Olahan penulis Tahap Praproduksi

Tahap Produksi

Tahap Pasca Produksi

Software Hardware

Recording Audio

Editing Finishing


(34)

3.1 Pengumpulan data

Pada penelitian ini, digunakan beberapa teknik pengambilan data, antara lain :

A. Observasi

Observasi (Pengamatan), yaitu kegiatan mencermati langsung secara visual terhadap kondisi objek penelitian. Pada metode ini dilakukan perngamatan dan pencatatan secara langsung mengenai keadaan dan suasana di Arek Tv, sehingga dapat menentukan apa yang sesuai untuk penulis dalam melakukan penelitian.

B. Briefing dan wawancara

Briefing juga merupakan bagian dari observasi untuk menentukan apa yang diinginkan di proses dalam implementasi. Diantaranya apa yang ingin ditonjolkan dari berita, apa yang ingin ditampilkan, apa yang ingin dihindari, dan lain sebagainya.

Briefing juga merupakan penjelasan-penjelasan secara personal untuk memberikan gambaran secara ringkas mengenai permasalahan yang ada. Pada dasarnya pengarahan yang dilakukan adalah pengarahan, serta pelafalan intonasi yang benar untuk Vo Talent.


(35)

3.2 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan proyek akhir ini terdiri dari hardware dan software. Dimana hardware berhubungan dengan proses

Recording dan software berhubungan dengan proses proses editing

3.3 Recording audio

Pengambilan suara atau biasa disebut dengan recording audio merupakan salah satu hal yang paling mendukung dalam pembuatan sebuah video documenter. Dengan berbagai persiapan yang sudah dilakukan diharapkan mendapat hasil yang memuaskan,tanpa lupa memperhatikan aspek dalam video documenter.

3.4 Editing

Dalam cakupan pengerjaan proyek akhir ini ada sisten editing yang dikerjakan. Yaitu editing voice over yang mengacu pada perbaikan kualitas serta pemotong , penambahan dan pengurangan gain. Dalam proses pengeditan ini digunakan software Adobe Soundbooth. Pada tahap editing pertama kali adalah proses normalize atau perataan gain dimaksudkan untuk meratakan voiceover untuk memudahkan dalam proses editing, setelah tahap normalize, proses pembersihan noise yang mengganggu berupa bunyi pelafalan di awal pada level tertentu yang sangat mengganggu. Setelah tahap penghilangan noise, perlu adanya pengurangan gain volume untuk membuat suara seirama sehingga volume narasi stabil.


(36)

3.4.1 Normalize Gain

Normalize gain merupakan proses untuk menyama ratakan sejumlah

konstan gain dalam rekaman audio untuk membawa rata-rata atau puncak amplitudo ke level target (normal).

Langkah pertama block smua voice over dengan mouse seperti gambar

3.2 kemudian Normalize gain dengan menekan tombol “Q” seperti gambar 3.3

atur Normalize gain 50-60% kemudian OK. Maka voice over akan disama ratakan seprti yang ada di gambar 3.4

Gambar 3.2 Block Normalize

Sumber : Olahan penulis

Gambar menggunakan program Adobe Soundbooth untuk memudahkan dalam penyesuaian normalize gain dengan cara memblock amplitudo / sinyal suara


(37)

Gambar 3.3 Normalize Proses

Sumber : Olahan penulis

Gambar tahap proses dalam normalize gain menggunakan adobe Soundbooth memudahkan dalam penyesuaian normalize gain dengan menyesuaikan sama rata

amplitudo / sinyal suara (Normalize gain 50-60% )

Gambar 3.4 Hasil Normalize


(38)

Gambar Hasil dari Proses dalam penyesuaian normalize gain menjadi besar dan sama rata amplitudo / sinyal suara

3.4.2 Noise

Noise (derau) merupakan sinyal lain yang tidak diharapkan dalam sistem

telekomunikasi karena bersifat mengganggu terhadap sinyal asli serta kehadirannya tidak bisa ditentukan (acak). Banyaknya noise tidak dapat ditentukan secara pasti, hanya dapat dirumuskan probabilitas ataupun kisaran nilai (range) nya saja.

Gangguan yang diakibatkan oleh noise dapat mengubah sinyal informasi, yang menyebabkan gelombang sinus mempunyai sinyal derau yang kecil yang bergabung didalam nya. Sehingga penerima tidak dapat membedakan sinyal informasi yang sebenarnya dari derau seperti decap-decap bibir saat proses

record.

Langkah pertama block noise dengan mouse seperti gambar 3.5 kemudian Hilangkan noise dengan menekan tombol “Z” sehingga noise pada voiceover hilang seperti gambar 3.6


(39)

Gambar 3.5 Block Noise

Sumber : Olahan penulis

Gambar menggunakan adobe soundbooth dalam penyesuaian menghilangkan

noise dengan tahap memblock noise

Gambar 3.6 Noize hilang

Sumber : Olahan penulis

Gambar setelah tahap memblock noise menggunakan adobe soundbooth dalam penyesuaian menghilangkan noise, noise menjadi hilang

3.4.3 Peak Normalize

Peak Normalize merupakan proses untuk mengatur sejumlah konstan gain dalam rekaman audio untuk membawa amplitudo ke level yang lebih rendah ataupun lebih tinggi didalam proses record. Dengan demikian, Peak Normalize umumnya digunakan untuk mengubah volume sedemikian rupa untuk memastikan penggunaan yang optimal dari media distribusi dalam tahap mastering rekaman.


(40)

Langkah pertama block Konstan gain yang berlebihan dengan mouse seperti gambar 3.7 kemudian ubah Gain dengan menekan tombol “Q” kemudian atur normalize menjadi kecil sekitar 40-50% (Gambar 3.8) sehingga konstan gain kembali sejajar dan tidak peak saat di dengankan sesuai pada voiceover seperti gambar 3.9

Gambar 3.7 Block Peak

Sumber : Olahan penulis

Gambar menggunakan adobe soundbooth dalam penyesuaian Peak dengan tahap memblock amplitudo/singal suara


(41)

Gambar 3.8 Normalize Peak

Sumber : Olahan penulis

Gambar tahap proses dalam normalize gain menggunakan adobe Soundbooth memudahkan dalam penyesuaian peak dengan menyesuaikan sama rata amplitudo

/ sinyal suara (Normalize gain 40-50% )

Gambar 3.9 Hasil Normalize

Sumber : Olahan penulis

Gambar setelah tahap memblock peak menggunakan adobe soundbooth dalam penyesuaian sama rata amplitudo / sinyal suara

3.4.4 Cut

Merupakan proses untuk memotong / menghilangkan dalam mixing pada track audio, suara gemuruh. Instrument yang tidak pas atau jeda yang terlalu panjang.


(42)

Langkah pertama block daerah yang ingin dicut/ potong dengan mouse seperti gambar 3.10 kemudian Hilangkan voiceover dengan menekan tombol “X” sehingga bagian pada voiceover hilang seperti gambar 3.11

Gambar 3.10 Block gain yang berlebihan

Sumber : Olahan penulis

Gambar menggunakan adobe soundbooth dalam penyesuaian gain yang berlebihan dengan tahap memblock amplitudo/singal suara


(43)

Sumber : Olahan penulis

Gambar setelah tahap memblock gain yang berlebihanmenggunakan adobe

soundbooth dalam sama rata amplitudo / sinyal suara menjadi hilang

3.4.5 Save As

menyimpan file dengan format lain atau nama lain dan tidak mereplace file sebelumnya.Langkah pertama tekan file >> Edit >> Save As yang ingin disimpan kemudian pilih save voiceover (gambar 3.11 ) atau dengan menekan tombol “Ctrl + Shift +S” sehingga langsung tersimpang voiceover. Pilih lokasi file >> Save seperti gambar 3.11

Gambar 3.11 Save as

Sumber : Olahan penulis

Gambar tahap setelah selesai dengan semua proses editing mencari save as


(44)

Sumber : Olahan penulis

Gambar tahap setelah selesai dengan semua proses editing mencari save as mencari lokasi yang di inginkan

3.4.6 Fhinising

Tahap terakhir dari proyek ini adalah finishing. Dalam tahap ini, dilakukan pengujian terhadap parameter yang digunakan dalam proses editing.


(45)

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1 Profile AREK TV

AREK TV berdiri tanggal 20 Mei 2008. Mengudara kali pertama berbarengan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional. Sengaja dipilih tanggal 20 Mei dengan harapan kehadiran AREK TV dapat memberi kontribusi dan turut mendorong kebangkitan televisi lokal di Surabaya, Jawa Timur, bahkan Indonesia. Bagi internal AREK TV, pemilihan momentum Hari Kebangkitan sebagai motivasi untuk terus bangkit dan berkarya menyajikan acara yang terbaik bagi pemirsa.

Dipilih nama AREK TV, sebab istilah arek sudah sangat akrab di telinga masyarakat Jawa Timur, bangsa Indonesia, bahkan dunia. Arek identik dengan semangat kepahlawanan ketika arek-arek Suroboyo dengan gagah berani mengusir penjajah pada 10 November 1945. Karenanya kultur arek layak dilestarikan, bahkan direaktualisasi sesuai konteks kekinian. Budaya arek yang positif patut dikedepankan. Kultur sejati arek yang heroik, egaliter, berani, sportif, terbuka, blak-blakan hingga semangat kolegial yang tinggi patut diabsorb, diserap, dijadikan acuan bagi AREK TV untuk membangun corporate

culture dan dalam mengembangkan program serta karakter siarannya.

Disadari bahwa untuk mewujudkan semua itu bukanlah hal yang mudah. Untuk itu manajemen mengoptimalkan talenta-talenta muda yang dimiliki AREK TV, karena AREK TV memang dikelola arek-arek dalam arti usia muda. Untuk


(46)

itu AREK TV menerapkan azas manajemen yang efesien dan efektif dengan prinsip “3 S” (SMART – SMALL – SOLID) dengan motto: kreatif, bermoral, sejahtera.

Sebagai stasiun televisi lokal, program siaran AREK TV dirancang membumi, dekat, intim, dan interaktif. Artinya, program AREK TV dirancang dekat dengan pemirsa, baik kedekatan secara geografis maupun kedekatan secara emosi. Program AREK TV dirancang bersumber pada realitas sehari-hari, inspiratif dan bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Program AREK TV melibatkan pemirsa baik secara langsung maupun tidak langsung.

Namun demikian, menyadari bahwa media televisi pada dasarnya adalah media hiburan, semangat idealisme tersebut tetap dikreasi dengan kemasan yang menghibur sehingga tidak membosankan untuk ditonton. Demikian pula sebaliknya, meskipun menghibur tetapi tetap mengindahkan aspek tata karma, sopan santun, norma, dan agama.

AREK TV mengudara di channel 48 UHF dengan kekuatan daya pancar maksimal 20.000 watt. Jangkauan siaran AREK TV ini sesuai dengan coverage area yang ditetapkan dalam perizinan meliputi Kota Surabaya, Kab Sidoarjo, Kab/Ko Mojokerto, Kab Gresik, Kab Bangkalan, Kab Lamongan, Kab/Ko Pasuruan, plus Jombang. Mulai Januari 2012, AREK TV mengudara 20 jam per hari, pukul 05.00 sampai dengan pukul 01.00 WIB, dengan sekitar 30 program acara yang bervariasi. Sumber materi acaranya sebagian besar made in arek-arek alias in house production dan sebagian kecil hasil kerjasama dengan pihak luar.


(47)

AREK TV berharap, kedepannya dapat menjadi trend setter dan menjadi televisi kebanggaan arek-arek, bahkan menjadi kebanggaan bangsa Indonesia.

4.2 Visi dan Misi Visi :

Menjadi perusahaan yang kuat di bidang penyiaran televisi dan menjadi rujukan berkembangnya televisi lokal di Indonesia.

Misi:

1.Menjadi stasiun televisi lokal yang menyediakan informasi terkini yang inovatif, solutif, mendidik, inspiratif, dan menghibur.

2.Mengajak masyarakat untuk meningkatkan dan mengasah potensi yang ada untuk menuju masyarakat modern yang berbudaya.

3.Menjalin komunikasi yang terbuka dan demokratis dengan menyajikan program inovatif, solutif, mendidik, inspiratif, dan menghibur sebagai bagian dari tujuan mencerdaskan masyarakat.

4.Menjadikan aspek bisnis untuk pengembangan usaha yang dapat memberikan keuntungan dan kesejahteraan bagi internal AREK TV dan warga masyarakat baik langsung maupun tidak langsung.

5.Menjadi TV lokal yang memiliki wawasan global serta menjadi rujukan bagi televisi lokal lainnya.


(48)

4.3Struktur Organisasi Direktur Utama/

Penaggung Jawab : Bambang Prasetyo Widodo GM Operasional/

Pemimpin Redaksi : Imung Mulyanto

GM Support : Khafid Robbi Wastuyana Manager Pemberitaan : Sentot Noerachman Manager Program/Produksi : Simon Anggadjaja

4.4 Peta Lokas dan Foto Perusahaan

Berikut gambar peta lokasi dan foto PT. AREK TV yang berlokasi di JlKahuripan Raya, Kompleks Pazkul 1

Kahuripan Nirwana Village, Sidoarjo, Jawa Timur

Gambar 4.3 : Foto Studio PT. AREK TV dan MCR Sumber : Olahan Penulis


(49)

Foto dari Pazkul sidoarjo ,Gambar ruangan MCR (Master Control Room) serta studio untuk program acara Arek Tv seperti Lobby

Gambar 4.4 : Foto Maps AREK TV Sumber : Olahan Penulis


(50)

BAB V

IMPLEMENTASI KARYA

5.1 Hasil Karya

Selama proses kerja praktik dalam satu bulan, penulis memperoleh hasil sebagai berikut:

1. Copywriting Script 2. File Audio VO 5.1.1 Copywriting Scirpt

Contoh Copywriting 7 agustus 2014

SLUG : MADIUN - PEMBATASAN SOLAR BERSUBSIDI

JUDUL : CEGAH PENIMBUNAN, POLRES MADIUN PANTAU

DISTRIBUSI SOLAR

LOKASI : KAB. MADIUN

LEAD IN

TERJADINYA ANTREAN PEMBELI SOLAR PADA SEJUMLAH SPBU DI KABUPATEN MADIUN/ MEMBUAT POLRES MADIUN MENERJUNKAN

ANGGOTANYA UNTUK PENGAMANAN// PASCA PENGUMUMAN KEBIJAKAN PEMBATASAN WAKTU PEMBELIAN SOLAR BERSUBSIDI/ POLISI JUGA MELAKUKAN PENGAWASAN DISTRIBUSI SOLAR SECARA KETAT/ AGAR TIDAK TERJADI PENIMBUNAN//

PKG/ROLL

SEJUMLAH ANGGOTA POLISI BERSENJATA/ DISIAGAKAN DI SPBU PURWOREJO KECAMATAN GEGER KABUPATEN MADIUN// LANGKAH TERSEBUT/ UNTUK MEMBANTU PENGAMANAN / SETELAH TERJADI ANTREAN PANJANG PEMBELI SOLAR //

ANTREAN MULAI TERJADI SEJAK PAGI/ YANG JUSTRU DIDOMINASI OLEH PEMBELI MEMAKAI JERIGEN/ YANG UMUMNYA BERPROFESI SEBAGAI PEDAGANG ECERAN DAN PARA PETANI// KENDARAAN RODA EMPAT JUGA TERLIHAT/ IKUT ANTREAN UNTUK MENDAPATKAN SOLAR//

ANTREAN TERJADI/ KARENA TERJADI PENINGKATAN KEBUTUHAN SOLAR DI BIDANG PERTANIAN/ UNTUK KEBUTUHAN TRAKTOR PEMBAJAK SAWAH DAN PENGAIRAN SAAT MUSIM KEMARAU BERLANGSUNG//


(51)

SEMENTARA ITU/ UNTUK MENGANTISIPASI TERJADINYA PENIMBUNAN SOLAR/ POLISI AKAN MELAKUKAN PENGAWASAN SECARA KETAT/ TERHADAP DISTRIBUSI SOLAR MULAI DARI SPBU HINGGA PENGECER//

SB : AKPB. RAKHMAD SETYADI/ KAPOLRES MADIUN//

PEMBATASAN KONSUMSI BBM BERSUBSIDI/ DILAKUKAN SETELAH KUOTA YANG DITETAPKAN DALAM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

PERUBAHAN 2014 TERANCAM TERLAMPAUI//


(52)

(53)

(54)

Sumber Olahan Penulis

Copywriting Script dibuat supaya pembaca berita maupun pendengar Arek


(55)

Gambar 5.3 : File Audio VO

Sumber Olahan Penulis

File Audio VO Merupakan hasil dari serangkaian proses recording dengan

Vo Talent yang sangat diperlukan dalam menjelaskan sebuah berita. File Audio ini dibuat untuk tanggal 7 Agustus 2014.


(56)

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang diambil dari pembuatan penulisan ini adalah :

1. Teknik recording voice over hendaknya dilakukan pada situasi yang tidak berisik, karena akan mempengaruhi pada hasil dari recording.

2. Dalam hal recording, editing suara sangat penting karena dapat merubah serta meperbaiki proses recording.

6.2 Saran

Berdasarkan penjelasan perancangan diatas maka dapat diberikan saran untuk pengembang sistem ini sebagai berikut :

Sebagai yayasan studio televisi, maka mempertahakan kenyamanan untuk proses tempat recording dimana tidak banyak orang keluar masuk. Sehingga proses recording berjalan dengan lancar.


(57)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

A Devito, Joseph. 2011. Komunikasi Antarmanusia. Tanggerang Selatan:

Karisma Publishing Group

Adi Kusrianto. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta:

Penerbit Andi.

Djamarah. 2005Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Jefkins, Frank, 1996, Periklanan, cetakan pertama, Edisi ketiga, Jakarta; PT.

Erlangga

Kasali, Rhenald. (1995). Manajemen Periklanan Konsep dan Aplikasinya di

Indonesia, Jakarta : Pustaka Utama Grafiti.

Morissan. 2010. Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Ramdina

Prakarsa.

Pujiriyanto. 2005. Desain Grafis Komputer, hlm. 43. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Purnamawati, dan Eldani. 2001. Media Pebelajaran. Jakarta : Gramedia

Wibowo, (2009), Manajemen Kinerja, Penerbit PT. Raja Grafindo, Jakarta. Alexander,


(1)

(2)

(3)

Gambar 5.1 : Copywriting Script Sumber Olahan Penulis

Copywriting Script dibuat supaya pembaca berita maupun pendengar Arek Tv dapat dengan mudah mengerti dari isi sebuah pesan atau berita tersebut.


(4)

49 5.1.2 File Audio VO

Gambar 5.3 : File Audio VO Sumber Olahan Penulis

File Audio VO Merupakan hasil dari serangkaian proses recording dengan Vo Talent yang sangat diperlukan dalam menjelaskan sebuah berita. File Audio ini dibuat untuk tanggal 7 Agustus 2014.


(5)

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang diambil dari pembuatan penulisan ini adalah :

1. Teknik recording voice over hendaknya dilakukan pada situasi yang tidak berisik, karena akan mempengaruhi pada hasil dari recording.

2. Dalam hal recording, editing suara sangat penting karena dapat merubah serta meperbaiki proses recording.

6.2 Saran

Berdasarkan penjelasan perancangan diatas maka dapat diberikan saran untuk pengembang sistem ini sebagai berikut :

Sebagai yayasan studio televisi, maka mempertahakan kenyamanan untuk proses tempat recording dimana tidak banyak orang keluar masuk. Sehingga proses recording berjalan dengan lancar.


(6)

51

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

A Devito, Joseph. 2011. Komunikasi Antarmanusia. Tanggerang Selatan:

Karisma Publishing Group

Adi Kusrianto. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta:

Penerbit Andi.

Djamarah. 2005Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Jefkins, Frank, 1996, Periklanan, cetakan pertama, Edisi ketiga, Jakarta; PT.

Erlangga

Kasali, Rhenald. (1995). Manajemen Periklanan Konsep dan Aplikasinya di

Indonesia, Jakarta : Pustaka Utama Grafiti.

Morissan. 2010. Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Ramdina

Prakarsa.

Pujiriyanto. 2005. Desain Grafis Komputer, hlm. 43. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Purnamawati, dan Eldani. 2001. Media Pebelajaran. Jakarta : Gramedia

Wibowo, (2009), Manajemen Kinerja, Penerbit PT. Raja Grafindo, Jakarta. Alexander,