2.2.1.2. Medan Magnet
Medan magnet adalah daerah di sekitar magnet yang masih merasakan adanya gaya magnet. Arah medan magnetik suatu ruangan didefinisikan sebagai
arah yang ditunjukkan oleh kutub utara jarum kompas yang diletakkan di sekitar medan magnet tersebut Afza, 2011.
Dalam medan magnet terdapat momen magnetik, Momen magnetik menunjukkan dua buah kutub magnet yang berlawanan
+ m
dan –
m
terpisah sejauh
l
, satuan momen magnetik dalam SI adalah A. . Sedangkan kuat medan
magnet ⃗⃗
pada suatu titik yang berjarak
r
dari didefinisikan sebagai gaya
persatuan kuat kutub magnet, dengan r adalah jarak titik pengukuran dari
m.
⃗⃗ mempunyai satuan Am dalam SI.
2.2.1.3. Bahan Magnetik
Bahan magnetik adalah bahan yang terpengaruh oleh medan magnet berupa penyearahan dipol-dipol magnetik pada bahan magnetisasi yang
memenuhi hubungan: M =
2.1
Keterangan M = Magnetisasi yang timbul pada bahan
=
Suseptibilitas
magnetik bahan H
= Kuat medan magnet yang diberikan pada bahan Nilai
suseptibilitas
magnetik berbeda-beda untuk masing-masing material. Ada beberapa jenis material magnetik dilihat dari sifat-sifatnya, antara lain Salomo,
2012: a.
Diamagnetik Diamagnetik adalah bahan yang tidak dapat dipengaruhi oleh medan
magnet. Material diamagnetik ini mempunyai nilai
suseptibilitas
magnetik negatif dan sangat kecil, beberapa material yang termasuk golongan ini adalah
timah, tembaga, intan, emas, air raksa, perak, hidrogen 1 atm dan nitrogen Tipler,1996.
Bahan dapat bersifat magnet apabila susunan atom dalam bahan tersebut mempunyai spin elektron yang tidak berpasangan. Dalam bahan diamagnetik
hampir semua spin elektron berpasangan, akibatnya bahan ini tidak menarik garis gaya.
Permeabilitas
bahan diamagnetik adalah .
b. Paramagnetik
Paramagnetik adalah bahan yang dapat ditarik lemah oleh magnet dan tidak dapat dimagnetkan. Material paramagnetik memiliki
suseptibilitas
magnetik yang positif dan sangat kecil dalam rentang
sampai m
3
kg, sedangkan
permeabilitasnya adalah μ Tipler, 1996. Apabila tidak terdapat
medan magnetik luar, momen magnetik ini tersusun secara acak, tetapi jika diberi medan magnet luar momen magnetik ini akan cenderung menyearahkan sejajar
dengan medannya. Contoh material yang termasuk paramagnetik adalah alumunium, magnesium dan wolfram.
c. Feromagnetik
Material feromagnetik merupakan material yang memiliki banyak spin elektron yang tidak berpasangan dan masing-masing spin elektron yang tidak
berpasangan ini akan menimbulkan medan magnetik, sehingga medan magnet total yang dihasilkan oleh satu atom menjadi lebih besar Halliday dan Resnick,
1998. Sifat bahan feromagnetik biasanya terdapat dalam bahan ferit. Contoh material yang termasuk feromagnetik adalah besi murni, kobalt dan nikel.
2.2.1.4. Magnet keras dan magnet lunak