Metode Penelitian T1 672010024 Full text

8 Penelitian kedua yang berjudul Rancang Bangun Aplikasi Pendeteksi Pencurian Handphone Berbasis Android yang membahas tentang pengambilan koordinat GPS yang dikirimkan melalui SMS. Temuan pada penelitian pertama yang diterapkan pada penelitian ini yaitu pemanfaatan fungsi SMS dapat dimanfaatkan untuk membantu menemukan lokasi handphone yang dicuri berada [3]. Penelitian yang dilakukan ini memanfaatkan pengambilan koordinat menggunakan GPS dan mengirimkannya melalui SMS ke nomor yang telah didaftarkan oleh pengguna. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian - penelitian terdahulu adalah perintah yang dilakukan oleh aplikasi dijalankan secara native atau segala proses yang dilakukan berjalan di dalam device mobile, sedangkan penelitian – penelitian terdahulu berjalan secara hybrid. Pembuatan aplikasi Emergency Button ini berbasiskan Android yang merupakan salah satu sistem operasi berbasis Linux untuk smartphone maupun komputer tablet. Android merupakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi. [4]. Database yang digunakan pada aplikasi Emergency Button adalah SQLite. SQLite merupakan sebuah database OpenSource seperti halnya MySQL, Firebird dan lain – lain. Dengan ukuran file yang sangat kecil SQLite layak dipertimbangkan untuk pemilihan sebuah database relasional RDBMS. Di dalam pustaka SQLite terdapat beberapa fasilitas yang dapat digunakan untuk memanipulasi data ataupun mendefinisikan data [5]. Aplikasi ini juga memanfaatkan GPS untuk pengambilan koordinat. Global Positioning System GPS sendiri merupakan sebuah sistem navigasi berbasis radio yang menyediakan informasi koordinat posisi, kecepatan, dan waktu kepada pengguna di seluruh dunia. Penggunaan satelit GPS tidak dikenakan biaya dan pengguna hanya membutuhkan GPS Receiver untuk dapat mengetahui koordinat lokasi. Keakuratan koordinat lokasi dari GPS itu sendiri tergantung pada tipe receiver [6]. Selain itu koordinat yang didapat melalui GPS dapat ditampilkan dengan bantuan Google Maps. Google Maps adalah layanan aplikasi peta online yang disediakan Google secara gratis. Layanan peta Google Maps secara resmi dapat diakses melalui situs http:maps.google.com. Layanan ini dibuat sangat interaktif, di dalamnya peta dapat digeser sesuai keinginan pengguna, mengubah level zoom, serta mengubah tampilan jenis peta [7]. Pemanfaatan google maps pada aplikasi Emergency Button adalah secara terpisah dalam artian untuk mempermudah pembacaan koordinat dari lokasi device berada.

3. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, digunakan metode kuantitatif dengan tahapan penelitian yang secara garis besar terbagi ke dalam enam tahapan, yaitu : [8] 9 1. Rumusan Masalah Pada tahap ini masalah dirumuskan yaitu tentang bagaimana aplikasi Emergency Button dapat berfungsi dengan baik di saat darurat. 2. Landasan Teori Dilakukan studi pustaka berupa sumber buku, artikel, jurnal dan penelitian terdahulu untuk mencari teori untuk menjawab rumusan masalah. Kemudian ditentukan untuk menggunakan metode kuesioner yang akan digunakan untuk pengumpulan informasi keinginan responden terhadap aplikasi yang dibuat. Survei dilakukan untuk mencari tahu tentang tingkat kewaspadaan dari seseorang akan kemungkinannya tindak kriminal di sekitar mereka dan perlunya alat pertahanan diri. Sampel untuk survei merupakan pengguna handphone Android kisaran usia 15 – 40 tahun. 3. Perumusan Hipotesis Pada tahap ini dirumuskan bahwa perancangan aplikasi Emergency Button dapat menjawab rumusan masalah. Kemudian dilakukan analisis lebih jauh mengenai sistem yang akan dibangun berdasarkan hasil survei yang dilakukan semisal perancangan database, alur program, pengaturan dari konfigurasi yang dibutuhkan sistem serta analisis dari output sistem. 4. Pengumpulan Data Dilakukan pengumpulan data dengan cara pengujian fungsi utama aplikasi, pengujian situasi darurat dan melalui kuesioner terhadap tingkat persetujuan terhadap kinerja aplikasi. Sampel untuk kuesioner dan pengujian merupakan pengguna handphone Android kisaran usia 15 – 40 tahun. 5. Analisis Data Pada tahap ini dilakukan pembandingan apakah hasil yang didapat sudah sesuai dengan yang diharapkan dan dapat menjawab masalah yang sebelumnya telah dirumuskan. Menggunakan metode kuesioner yang dilakukan sebelumnya akan diketahui apakah pemakai aplikasi sudah puas akan kinerja dari aplikasi atau belum. 6. Kesimpulan dan Saran Setelah melakukan proses pengujian dan pengumpulan data melalui kuesioner terhadap aplikasi Emergency Button didapatkan hasil bahwa aplikasi Emergency Button bisa diterapkan untuk menghadapi situasi darurat seperti saat lari dari penjahat dengan cara aplikasi bisa sewaktu – waktu diaktifkan tanpa melihat layar dan bisa melakukan serangkaian proses dengan sekali aktivasi termasuk mengirim sms terutama terkait pengguna dalam bahaya dan lokasi device berada. Hasil pengujian terhadap 30 orang responden mendapatkan hasil bahwa 82.42 setuju terhadap kinerja aplikasi Emergency Button. Alur pemodelan pada metode penelitian dapat dilihat pada Gambar 1. 10 Gambar 1 Metode Penelitian [8] Dalam pemodelan aplikasi Emergency Button ini model proses yang digunakan adalah model Waterfall. Model Waterfall dapat dilihat pada Gambar 2 . Gambar 2 Metode Pengembangan Sistem [9] Proses perancangan program yang dilakukan berdasarkan tahapan-tahapan dalam Gambar 2 adalah sebagai berikut: - Analisis Kebutuhan: Pada tahap ini dilakukan kuesioner untuk mengetahui keinginan user terhadap aplikasi yang ingin dibuat. Hal yang didapatkan berupa gambaran sistem bekerja, tentang fungsi utama aplikasi, dan gambaran awal Rumusan Masalah Landasan Teori Perumusan Hipotesis Pengumpulan Data Populasi Sampel Analisis Data Kesimpulan dan Saran Pengembangan Instrumen Pengujian Instrumen 11 dari user interface yang diharapkan. Setelah didapatkan data – data yang dibutuhkan, maka dilakukan analisis tentang bagaimana agar aplikasi Emergency Button yang dibuat dapat memenuhi keinginan user. Setelah dilakukan analisis pada data yang didapatkan melalui kuesioner maka aplikasi Emergency Button yang dibuat harus dapat mengirimkan pesan dengan cepat melalui penekanan tombol yang jumlahnya dan dengan interval waktu yang ditentukan. - Desain Sistem: Kemudian tahap selanjutnya adalah mendesain aplikasi atau lebih tepatnya user interface atau tampilan dan alur program dari Emergency Button. Hasil yang didapat adalah tombol Emergency Button diletakkan di tengah – tengah lockscreen dan dibuat besar, sedangkan fungsi lainnya diletakkan di pinggir atau sisi – sisi dari layar. Alur dari program Emergency Button adalah penekanan tombol Emergency Button akan memanggil fungsi pengambilan data koordinat lokasi dari GPS yang kemudian dimasukkan ke pesan singkat dan dikirimkan ke nomor – nomor yang telah disimpan pada aplikasi terus menerus dalam interval waktu tertentu yang ditentukan sebelumnya sampai program dinon-aktifkan melalui tombol di kiri atas layar. - Penulisan Kode Program: Setelah analisis dan desain sistem telah dibuat, selanjutnya dilakukan perancangan aplikasi Emergency Button hingga aplikasi tersebut dapat berfungsi sesuai analisis dan desain awal yang telah dibuat. - Pengujian Program : Setelah program selesai akan dilakukan pengecekan terhadap fungsi – fungsi utama aplikasi alpha testing. Jika semua fungsi utama dari aplikasi bekerja dengan baik, maka dilakukan tahap pengetesan selanjutnya yaitu beta testing atau pengujian aplikasi terhadap keinginan user. Aplikasi akan diujikan kepada pengguna untuk menguji apakah aplikasi sudah sesuai atau belum terhadap keinginan user. Jika aplikasi belum sesuai maka dilakukan pengulangan pada tahap satu sampai dengan tiga sesuai kebutuhan. - Penerapan Program dan Pemeliharaan: Terakhir setelah pengujian terhadap aplikasi telah selesai dilakukan maka aplikasi dapat diterapkan atau dikomersialkan tergantung kegunaan. Aplikasi nantinya akan mengalami perubahan yang disebabkan oleh penyesuaian akan lingkungan baru atau situasi baru maupun perkembangan fungsional. Diagram UML Unified Modeling Language yang digunakan dalam merancang sistem terdiri dari use case diagram, dan class diagram. Pada use case diagram, user yang dimaksud adalah pengguna telepon genggam atau handphone Android yang dapat memanggil fungsi Emergency Button dan melakukan pengaturan pada Option. Pada Gambar 3 dijelaskan bahwa user wajib melakukan registrasi data awal terlebih dahulu saat aplikasi pertama kali diaktifkan. Saat Emergency Button diaktifkan, secara otomatis sistem akan mengambil koordinat melalui GPS dan mengirimkan SMS ke nomor-nomor yang telah didaftarkan oleh user melalui menu option. Agar dapat mengakses menu option serta menjalankan fungsi didalamnya user diwajibkan untuk login terlebih dahulu. Setelah login, user dapat memilih menu yang ada, seperti menambah data kontak emergency, melakukan pengaturan emergency button atau kembali ke lockscreen. 12 Gambar 3 Use Case Diagram Activity diagram menggambarkan proses-proses yang terjadi pada sebuah aktifitas mulai dari awal mula aktifitas tersebut dimulai hingga aktifitas tersebut berhenti. Gambar 4 menjelaskan proses aktifitas yang dimiliki oleh user. Gambar 4 Activity Diagram Sistem Emergency Button 13 Gambar 4 merupakan activity diagram Sistem Emergency Button, dimana pengguna harus melakukan registrasi awal terlebih dahulu sebelum dapat mengakses sistem. Tampilan awal yang akan dijumpai oleh user setelah registrasi awal adalah lockscreen, yang didalamnya terdapat tombol Emergency Button dan option. Saat Emergency Button ditekan, program akan secara otomatis mengambil koordinat x dan y melalui GPS dan mengirimkannya melalui SMS ke nomor yang sudah didaftarkan oleh user pada registrasi awal dan menu option. Program Emergency Button akan terus berjalan dengan interval tertentu yang dapat diatur di menu option sampai ada perintah untuk menghentikannya. Gambar 5 Class Diagram Sistem Gambar 5 menunjukkan Class Diagram pada sistem. Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan atau yang disebut atribut suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi tersebut yang disebut fungsi. Class memiliki tiga area pokok yaitu nama dan stereotype, atribut, metoda. Sistem aplikasi Emergency Button yang dirancang memiliki beberapa class antara lain LockScreen, Login, EmergencyOption, dan DataKontakEmergency yang relasinya dijelaskan pada Gambar 5. Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem termasuk pengguna, display, dan sebagainya berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal waktu dan dimensi horizontal objek-objek yang terkait. Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Pada sistem aplikasi ini akan dijelaskan sequence diagram untuk emergency button. 14 Gambar 6 Sequence Diagram Sistem Emergency Button Sequence Diagram pada Gambar 6 menunjukkan apa yang terjadi di dalam sistem saat user menjalankan fungsi Emergency Button. Proses dimulai dengan pengecekan apakah user telah melakukan registrasi awal atau belum. Setelah registrasi dan menambahkan resipien penerima sms, maka user dapat kembali ke lockscreen. Di lockscreen, user dapat menekan tombol Emergency Button yang berada di tengah layar dan secara otomatis program akan bekerja untuk mengambil lokasi GPS dan mengirimkannya dalam bentuk sms ke resipien yang telah terdaftar. Program Emergency Button akan terus berulang dalam interval waktu tertentu hingga program dihentikan secara manual oleh user dengan cara menekan tombol X di kiri atas layar.

4. Hasil dan Pembahasan