Prosiding Konferensi Nasional Engineering Hotel IV, Universitas Udayana, Bali, 27-28 Juni 2013 451
3. Hasil dan pembahasan
3.1. Hasil Perhitungan Uji Impact
Pengujian Impact dilakukan di Laboratorium Logam Jurusan Teknik Mesin Universitas Gajah Mada Jogjakarta. Berdasarkan pengujian Impact yang telah dilakukan, didapatkan data seperti ditunjukkan pada tabel
3.1 Tabel 3.1 Kekuatan Impact Komposit
Perlakuan Serat Fraksi Volume
Bambu NaOH
20 25
30
0.007777550 0.015500031
0.015487836
Panjang Serat 0.011627321
0.015487836 0.011631911
5 mm 0.007779092
0.015484790 0.011625023
0.011625023 0.011636476
0.023227185 0.015472607
0.011634184 0.015487836
Rata-rata 0.010856319
0.013948663 0.015491958
0.011645646 0.027098383
0.015515302
Panjang Serat 0.011634184
0.011634184 0.023231754
10 mm 0.019359795
0.015500031 0.023231754
0.015484790 0.019359795
0.023227185 0.015496992
0.015496992 0.015527528
Rata-rata 0.014724282
0.017817877 0.020146705
0.019359795 0.027098383
0.027103713
Panjang Serat 0.023231754
0.011636476 0.027125054
15 mm 0.011636476
0.027103713 0.030969580
0.015503095 0.027077062
0.019378869 0.023227185
0.023250047 0.023250047
Rata-rata 0.018591661
0.023233136 0.025565452
Bambu
0.0215385 0.0230769
0.0261538 0.0246154
0.0276923
Rata-rata 0.024615
Berdasarkan data di atas, dapat dibuat grafik hubungan antara kekuatan Impact dengan variasi panjang serat dan variasi fraksi volume serat serta dibandingkan dengan bamboo
Gambar 3.1 Grafik Pengaruh variasi panjang serat dan Fraksi volume terhadap kekuatan Impact komposit
3.2. Pembahasan Uji Impact
Dari Gambar 3.1 terlihat bahwa ada trend peningkatan kekuatan impact seiring dengan bertambahnya fraksi volume serat dan bertambahnya panjang serat. Dari Pengujian dan perhitungan data maka didapatkan nilai
kekuatan impact tertinggi pada komposit dengan panjang serat 15 mm dengan fraksi volume 30 sebesar
0.005 0.01
0.015 0.02
0.025 0.03
20 25
30 bambu
K e
ku a
ta n
I m
p a
ct Nm
m m
2
Variasi Fraksi Volume Serat
Grafik variasi fraksi volume serat dan panjang serat terhadap kekuatan impact
5 mm 10 mm
15 mm bambu
Prosiding KNEP IV 2013 • ISSN 2338 - 414X 452
0.0255 Nmmm
2
Sedangkan panjang serat 5 mm dengan fraksi volume 20 didapat nilai kekuatan impact terkecil
sebesar 0.0108 Nmmm
2
, dan nilai kekuatan impact dengan panjang serat 10 mm dengan fraksi volume 30 sebesar 0.0201 Nmmm
2
. Dari Gambar 3.1. diatas juga terlihat bahwa kekuatan impact komposit dengan komposisi panjang serat 15 mm dan fraksi volume 30 sudah dapat mengimbangi kekuatan impact dari bambu.
Hal ini menunjukkan indikasi yang berguna untuk penelitian berikutnya dimana bambu yang mengalami beban impact bisa digantikan materialnya dengan menggunakan komposit dengan komposisi fraksi volume serat 30
dan panjang serat 15 mm. 3.3. Hasil Foto Mikro
Berdasarkan Gambar 3.2 terdapat interaksi antara matrik dan serat masih cukup besar berpengaruh terhadap kekuatan impact komposit serat tapis kelapa. dimana terlihat pullout yang disebabkan kerapuhan matrik
yang menyebabkan serat terlepas, rapuhnya matrik disebabkan campuran resin dan catalis kurang sempurna dan pada saat pengadukan yang kurang merata, serta terdapatnya void. dan terlihat juga guratan-guratan matrik
matriks flow yang masih banyak pada permukaan patahan yang memiliki pengaruh juga terhadap kekuatan impact komposit tersebut. dan terdapat crack deflection yang disebabkan karena posisi serat pada permukaan
patahan miring mengikuti daerah patahan.
Komposit Ia PS 5. F 20 Komposit IIb PS 10. FV 20
Komposit IIIc PS 15. FV 20
Gambar 3.2 Foto Mikro pada komposit dengan nilai terkecil dengan pembesaran 10x pada stereo microscope
Pada Gambar 3.3 terdapat perbedaan dimana komposit dengan panjang serat 5 mm dengan fraksi 30 permukaan patahannya tampak lebih gelap yang artinya sudah semakin sedikit terjadinya interaksi antara serat
dan matrik terhadap pembebanan pada uji impact, walaupun masih terlihat ada pullout dan matrik flow yang terjadi, kecil pengaruhnya karena jumlah serat dan luas permukaan retakan sudah mengecil. Pada Gambar 3.2
pada komposit dengan kekuatan impact terkecil di daerah patahan terlihat juga partikel-partikel kecil yang menempel pada matrik yang berbentuk seperti pecahan-pecahan kecil, ini diakibatkan karena di daerah yang
mengalami pecahan-pecahan kecil masih kebayankan catalis yang disebabkan kurang merata campuran dan saat pengadukan antara resin dengan katalis.
3.3.Uji Bending
Hasil Perhitungan Komposit Ia PS 5. F
F 20 Komposit IIb PS 10. F F
Komposit IIIc PS 15. FV 20
2WNNQWV 2WNNQWV
TCEMGHNGEVKQP TCEMGHNGEVKQP
CVTKMUHNQY
TCEMGHNGEVKQP CVTKMUHNQY