Kopling Mekanis Manual Clutch

321 berkedudukan pada as primer inputmain shaft misalnya: Honda CB 100 dan CB 125, Yamaha, Suzuki dan Kawasaki. Sistem kopling mekanis terdiri atas bagian-bagian berikut yaitu a mekanisme handel terdiri atas: handel, tali kopling kabel kopling, tuas batang dan pen pendorong. b mekanisme kopling terdiri atas gambar 7.2: gigi primer kopling driven gear, rumah clutch housing, plat gesek friction plate plat kopling plain plate, per coil spring, pengikat baut, kopling tengah centre clutch, plat tutup atau plat penekan pressure plate, klep penjamin dan batang penekanpembebas release rod. Rumah kopling clutch housing ditempatkan pada poros utama main shaft yaitu poros yang menggerakkan semua roda gigi transmisi. Tetapi rumah kopling ini bebas terhadap poros utama, artinya bila rumah kopling berputar poros utama tidak ikut berputar. Pada bagian luar rumah kopling terdapat roda gigi diven gear yang berhubungan dengan roda gigi pada poros engkol sehingga bila poros engkol berputar maka rumah kopling juga ikut berputar. Agar putaran rumah kopling dapat sampai pada poros utama maka pada poros utama dipasang hub kopling clutch sleeve hub. Untuk menyatukan rumah kopling deng hub kopling digunakan dua tipe pelat, yaitu pelat tekan clutch driven plateplain plate dan pelat gesek clutch drive platefriction plate. Pelat gesek dapat bebas bergerak terhadap hub kopling, tetapi tidak bebas terhadap rumah kopling. Sedangkan pelat tekan dapat bebas bergerak terhadap rumah kopling, tetapi tidak bebas pada hub kopling. Gambar 7.2 Konstruksi kopling plat banyak dengan penggerak tipe coil spring pegas keong 322 Cara kerja kopling mekanis adalah sebagai berikut: Bila handel kopling pada batang kemudi bebas tidak ditarik maka pelat tekan dan pelat gesek dijepit oleh piring penekan clutch pressure plate dengan bantuan pegas kopling sehingga tenaga putar dari poros engkol sampai pada roda belakang. Sedangkan bila handel kopling pada batang kemudi ditarik maka kawat kopling akan menarik alat pembebas kopling. Alat pembebas kopling ini akan menekan batang tekan pushrod atau release rod yang ditempatkan di dalam poros utama. Pushrod akan mendorong piring penekan ke arah berlawanan dengan arah gaya pegas kopling. Akibatnya pelat gesek dan pelat tekan akan saling merenggang dan putaran rumah kopling tidak diteruskan pada poros utama, atau hanya memutarkan rumah kopling dan pelat geseknya saja. Ilustrasi aliran tenaga putaran dari mesin ke transmisi adalah seperti terlihat pada gambar 7.3, 7.4 dan 7.5 berikut ini. Gambar 7.3 mengilustrasikan saat handel kopling ditekan sehingga kopling saat ini tidak meneruskan putaran dari mesin ke transmisi. Pada gambar 7.4 mengilustrasikan saat handel kopling mulai dilepas sehingga saat ini plat–plat pada kopling mulai berhubungan antara satu dengan yang lainnya sehingga putaran dari mesin chranshaft mulai diteruskan ke transmisi. Sedangkan pada gambar 7.5 mengilustrasikan saat handel kopling dilepas penuh sehingga putaran dari mesin diteruskan dengan sempurna ke transmisi karena antara plat kopling dan plat gesek pada kopling sudah saling berhubungan. Gambar 7.3 Putaran mesin tidak diteruskan ke transmisi saat handel kopling ditekan 323 Gambar 7.4 Putaran mesin mulai diteruskan ke Transmisi saat handel kopling mulai dilepas Gambar 7.5 Putaran mesin diteruskan dengan sempurna ke transmisi saat handel kopling dilepas Pada tipe kopling mekanik terdapat dua cara untuk membebaskan kopling putaran mesin tidak diteruskan ke transmisi, yaitu secara manual dan hidrolik. Metode pembebasan kopling secara manual adalah dengan menggunakan kabel kopling yang ditarik oleh handel kopling. 324 Terdapat tiga tipe untuk pembebasan kopling secara manual, yaitu: 1 Tipe dengan mendorong dari arah luar outer push type Pada tipe ini, jika handel kopling ditarik, plat penekan pressure plate akan ditekan ke dalam dari arah sebelah luar. Dengan tertekannya plat penekan tersebut, plat kopling akan merenggang dari plat penekan, sehingga kopling akan bebas dan putaran mesin tidak diteruskan ke transmisi. Gambar 7.6 Pembebas kopling dengan outer push type 2 Tipe dengan mendorong ke arah dalam inner push type Pada tipe ini, jika handel kopling ditarik, plat penekan pressure plate akan ditekan ke luar dari arah sebelah dalam. Dengan tertekannya plat penekan tersebut, plat kopling akan merenggang dari plat penekan, sehingga kopling akan bebas dan putaran mesin tidak diteruskan ke transmisi. Gambar 7.7 Pembebas kopling dengan inner push type 325 3 Tipe rack and pinion Pada tipe ini, dimungkinkan kopling dapat dihubungkan dan dilepas secara langsung. Konstruksinya sederhana namun mempunyai daya tahan yang tinggi sehingga cocok untuk sepeda motor bermesin putaran tinggi Gambar 7.8 Pembebas kopling dengan rack and pinion type Sedangkan metode pembebasan kopling tipe mekanik dengan menggunakan sistem hidrolik adalah dengan mengganti fungsi kabel kopling oleh cairan hidrolik. Cara kerjanya hampir sama dengan sistem rem yang menggunakan cairanfluida hidrolik. Jika handel koplingtangkai kopling ditarik, batang pendorong pushrod pada master cylinder mendorong cairan hidrolik yang berada pada slang. Kemudian cairan hidrolik tersebut menekan piston yang terdapat pada silinder pembebas release cylinder. Gambar 7.9 Pembebas kopling dengan sistem hidrolik 326 Akibatnya piston bergerak keluar dan mendorong pushrod yang terdapat pada bagian dalam poros utama transmisi. Pergerakan pushrod pada poros utama transmisi tersebut akan menyebabkan plat penekan pada kopling tertekan sehingga kopling akan terbebas dan putaran mesin tidak diteruskan ke transmisi. Metode pembebasan kopling tipe mekanik dengan menggunakan sistem hidrolik mempunyai keuntungan, antara lain; lembut dan ringan dalam membebaskan dan menghubungkan pergerakan kopling, bebas penyetelan dan perawatan terkecuali pemeriksaan berkalarutin pada sistem hidrolik seperti ketinggian cairan hidrolik, dan penggantian cairan dan perapat seal hidrolik. Dengan pergerakan yang ringan tersebut, maka tipe ini bisa menggunakan pegas kopling clutch spring yang lebih kuat dibanding kopling tipe mekanik yang menggunakan kabel kopling. Pegas kopling yang lebih kuat akan menyebabkan daya tekancengkram plat penekan menjadi lebih kuat juga saat kopling tersebut terhubung, sehingga proses penyambungan putaran mesin ke transmisi akan lebih baik.

b. Kopling Otomatis Automatic Clutch

Kopling otomatis adalah kopling yang cara kerjanya diatur oleh tinggi atau rendahnya putaran mesin itu sendiri, dimana pembebasan dilakukan secara otomatis, pada saat putaran rendah. Kedudukan kopling berada pada poros engkolkruk as dan ada juga yang berkedudukan pada as primer persnellingporos utama transmisi maininput shaft transmisi seperti halnya kopling mekanis. Mekanisme atau peralatan kopling otomatis tidak berbeda dengan peralatan yang terdapat pada kopling mekanis, hanya tidak ada perlengkapan handel sebagai gantinya terdapat alat khusus yang bekerja secar otomatis pula seperti: a otomatis kopling; terdapat pada kopling tengah untuk kopling yang berkedudukan pada crankshaft, b Bola baja keseimbangan gaya berat roller weight; berguna untuk menekan palat dasar waktu digas, c per kopling yang lemah; berguna untuk menetralkan menolkan kopling waktu mesin hidup langsamidle, dan 4 pegas pengembali return spring; berguna untuk mengembalikan cepat dari posisi masuk kenetral bila mesin hidup dari putaran tinggi menjadi rendah. Kopling otomatis terdiri atas dua unit kopling yaitu kopling pertama dan kopling kedua. Kopling pertama ditempatkan pada poros engkol. Komponennya terdiri atas pasangan sepatu kanvas kopling, pemberat sentrifugal, pegas pengembali dan rumah kopling. 327 Cara kerjanya adalah sebagai berikut: Pada putaran stasionerlangsam putaran rendah, putaran poros engkol tidak diteruskan ke gigi pertama penggerak primary drive gear maupun ke gigi pertama yang digerakkan primary driven gear. Ini tejadi karena rumah kopling bebas tidak berputar terhadap kanvas, pemberat, dan pegas pengembali yang terpasang pada poros engkol. Gambar 7.10 Konstruksi kopling otomatis tipe centripugal, A centripugal tipe kanvassepatu, B centripugal tipe plat Pada saat putaran mesin rendah stasioner, gaya sentrifugal dan kanvas kopling, pemberat menjadi kecil sehingga sepatu kopling terlepas dari rumah kopling dan tertarik ke arah poros engkol, akibatnya rumah kopling yang berkaitan dengan gigi pertama penggerak menjadi bebas terhadap poros engkol. Saat putaran mesin bertambah, gaya sentrifugal semakin besar sehingga mendorong kanvas kopling mencapai rumah kopling di mana gayanya lebih besar dari gaya tarik pengembali. Rumah kopling ikut berputar dan meneruskan ke tenaga gigi pertama yang digerakkan. Sedangkan kopling kedua ditempatkan bersama primary driven gear pada poros center countershaft dan berhubungan langsung dengan mekanisme pemindah gigi transmisipersnelling. Pada saat gigi persnelling dipindahkan oleh pedal pemindah gigi, kopling kedua dibebaskan oleh pergerakan poros pemindah gigi gear shifting shaft.