Pendahuluan T1 692011033 Full text

8

1. Pendahuluan

Lembah Kamuning Dairy Farm LKDF merupakan peternakan sapi yang berada di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Lembah Kamuning Dairy Farm ini masuk dalam sebuah himpunan koperasi Gapura Sehat yang dipimpin oleh Bapak H. Sudarmoko yang juga menjadi pengelola LKDF itu sendiri. Bisnis utama di LKDF ini yaitu susu sapi namun punya spesifikasi yang berbeda dari peternakan lain yaitu pengolahan limbah dan produk – produk sampingan dari hasil pengolahan limbah tersebut. Kabupaten Kuningan terletak di lereng gunung Ciremai yang cocok untuk peternakan sapi perah karena bersuhu relatif dingin. LKDF ini selain menyediakan peternakan sapi perah mereka juga mempunyai fasilitas lain yaitu berupa wahana wisata bagi anak-anak TK hingga SD. Di tempat ini anak-anak dikenalkan pada dunia peternakan terutama peternakan sapi perah, mulai dari cara memerah susu, merawat dan memberi makan sapi-sapi yang dimilikinya, hingga mengerti manfaat susu itu sendiri. LKDF sebagai pengelola peternakan merasa perlu untuk membagikan pengalaman baik ini kepada anak-anak usia dini. Selama ini LKDF menggunakan slide presentasi sebagai menyapaian infonya. Media ini tentu memerlukan seseorang yang bertugas menyapaikan informasi dislide tersebut. Media seperti ini memiliki kelemahan yaitu saat LKDF kedatangan anak-anak yang ingin melakukan wisata edukasi dan orang yang bertugas sebagai pengantar informasi ini berhalangan hadir maka informasi yang diberikan LKDF tidak dapat disampaikan dengan baik ke anak-anak tersebut. Sedangkan penggunaan media seperti ini tidak selaras dengan kepribadian masing-masing anak yang berbeda-beda, dimana mereka menerima sesuatu hal, sehingga penerimaanya pun berbeda pula. Media edukasi yang diam dan bukan sesuatu yang bergerak tidak akan memacu otak dan keaktifan anak, sedangkan anak sejak dini membutuhkan masukan yang bersifat edukatif dan menarik bagi pertumbuhannya. Anak-anak PAUD hingga SD masih merupakan anak-anak di tahap golden age usia 2-6 tahun. Anak diusia ini memiliki tiga aspek pertumbuhan, yaitu pertama aspek kognitif dimana mereka sedang mengembangkan semua yang menyangkut aspek kognitif didirinya, kedua aspek afektif, dimana perkembangan sosial dan moral mereka berkembang dengan pesat, dan ketiga aspek motorik, dimana anak-anak senang bergerak dan melakukan percobaan. Ketiga aspek ini merujuk pada taksonomi yang dibuat oleh Bloom untuk tujuan pembelajaran. Menurut Joseph Frank 1995, dalam Asfandiyar, 2007:6 salah satu metode efektif yang dapat mengembangkan tiga aspek tersebut adalah metode storytelling karena anak-anak secara alamiah senang mendengankan cerita. Disamping itu, cerita dapat membantu mereka mengembangkan keterampilan bahasa [1]. Metode storytelling dapat dikemas dalam beberapa cara, salah satunya menggunakan multimedia audio video. Subroto 1992 dalam bukunya mencantumkan riset oleh Patricia Marks Greenfield yang melibatkan anak-anak umur 6 tahun. Anak-anak ini dibagi menjadi empat kelompok yang berbeda. Setiap anak diberikan kesempatan menonton film kartun animasi melalui televisi, pada waktu yang berbeda, kelompok lain diberi kesempatan untuk mendengarkan media kaset atau radio. Setelah di uji ingatannya, hasilnya ternyata anak yang menonton film lebih baik daripada yang mendengarkan radio. Hal ini dikarenakan media televisi memiliki tambahan berupa ilustrasi visual yang dinamis [2]. 9 Berdasarkan permasalahan yang ada, maka dirancang Video Animasi 2D Peternakan Lembah Kamuning Sebagai Media Edukasi Untuk Anak-Anak guna membantu penyampaian infromasi yang diberikan oleh LKDF kepada anak-anak yang mengikuti wisata edukasi ditempat ini serta membuat video animasi ini menarik bagi anak-anak.

2. Tinjauan Pustaka