5
3. Metode Penelitian
Penelitian yang dilakukan, diselesaikan melalui tahapan penelitian yang terbagi dalam empat tahapan seperti ditunjukkan pada Gambar 4, yaitu: 1
Pengembangan Konsep Sistem, 2 Perancangan sistem, 3 Implementasi Sistem, 4 pengujian sistem.
Gambar 4 Tahapan Penelitian
Tahapan penelitian pada Gambar 4 dapat dijelaskan sebagai berikut.
Tahap pertama
: Pengembangan Konsep Sistem, pada tahap ini dilakukan studi pustaka yaitu mempelajari konsep dasar sistem dan mengumpulkan informasi
tentang kebutuhan sistem yang akan dibuat;
Tahap kedua
: Perancangan Sistem yang meliputi pemenuhan kebutuhan hardware dan
software
yang dibutuhkan dalam pembuatan
prototype
alat pengukur
level
cairan infus dan aplikasi pendukungnya;
Tahap ketiga
: Implementasi Sistem, pada tahap ini dilakukan implementasi sistem yang sesuai dengan perancangan sistem, dimana alat
diletakkan di atas pengait botol sebagai penimbang berat infus. Ketika tingkat cairan infus turun di bawah pada batasan tertentu, maka akan memberikan sinyal
peringatan yang akan menghidupkan
LED
. Pada saat yang sama, sinyal akan dikirim ke
host
komputer melalui jaringan ZigBee;
Tahap keempat
: Pengujian Sistem, pada tahap ini dilakukan monitoring
level
cairan infus, apakah alat dan aplikasi sudah berjalan sesuai hasil dari perancangan sebelumnya.
.Langkah-langkah atau proses yang dilakukan pada sistem ini dimana
level
tersebut dihasilkan dari pembacaan oleh sensor
load cell
dengan perintah dari mikrokontroler, setelah itu pada mikrokontroler data diolah, diatur semua dan
6
diberi parameter apabila berat infus kurang dari parameter yang telah ditentukan maka mikrokontroler akan menghidupkan
LED
warna merah kemudian apabila lebih dari parameter yang telah ditentukan maka mikrokontroler akan
menghidupkan
LED
hijau. Selanjutnya data dari mikrokontroler tersebut akan di tampilkan dengan
LCD
dan dikirim melalui
Xbee
. Data yang dikirim dari
Xbee
tersebut akan diterima oleh
Xbee
Adapter untuk dihubungkan pada
port
komputer dan data yang dihasilkan dari
port
tersebut akan ditampilkan pada aplikasi komputer. Alur sistem yang dibuat ditunjukkan pada Gambar 5.
Gambar 5 Flowchart Sistem Monitoring Infus
Perancangan sistem yang dibuat terlebih dahulu adalah blok diagram alur kerja sistem, yang terdiri dari perangkat keras serta program komputer. Rancangan
arsitektur ditunjukkan pada Gambar 6.
7
Gambar 6 Rancangan Arsitektur
Blok diagram pada Gambar 6 menjelaskan bagaimana modul terkonfigurasi dengan
board
Arduino Uno, sensor
load cell
dihubungkan dengan
board
Arduino Uno dengan pin analog
karena sinyal yang dihasilkan
load cell
kecil maka sebelum masuk pada pin analog0 diberi
Opamp
untuk penguatan sinyal untuk dapat mengirimkan data
digital
hasil pembacaan sensor ke mikrokontroler.
LED
terhubung pada pin digital 2 dan 3 berfungsi sebagai indikator
level
infuse
Low
dan
High
.
Xbee
berfungsi sebagai komunikasi
wireless, Xbee
sendiri harus dihubungkan dengan
Xbee shield
agar dapat dipasang pada
board
.
LCD
berfungsi menampilkan hasil pembacaan sensor yang terhubung pada pin digital 8,9,4,5,6,7.
Dan dari sisi komputer penerima,
Xbee
dipasang pada
Xbee adapter
dan dihubungkan dengan komputer menggunakan USB.
Secara umum sistem yang akan dibuat terdiri dari 2 blok yaitu blok pengirim
Transmitter
seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 7 dan blok penerima
Receiver
seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 8. Blok pengirim tersusun dari sensor
Load Cell,
rangkaian pengondisi sinyal RPS, mikrokontroler, modul
transmitter wireless dan
unit penampil
.
Bagian penerima tersusun atas modul
Xbee
dan
PC
8
`
Gambar 7 Diagram Blok Sistem bagian Transmiter
Gambar 8 Diagram Blok Sistem bagian Receiver
4. Hasil dan Pembahasan