3
kegiatan pengumpulan data mengenai objek pajak yang bertujuan menggali potensi suatu daerah agar tercapainya target penerimaan perpajakan daerah.
Unsur-Unsur Pajak adalah subyek pajak dan obyek pajak. Subyek pajak adalah orang pribadi atau badan yang dapat dikenakan pajak daerah. Obyek pajak adalah
segala sesuatu yang menurut Undang-Undang dijadikan dasar atau sasaran pemungutan pajak [5].
E-Government adalah suatu mekanisme interaksi modern antara pemerintah dengan masyarakat dan kalangan lain yang berkepentingan yang
melibatkan penggunaan teknologi informasi terutama Internet dengan tujuan memperbaiki mutu pelayanan yang telah berjalan menjadi lebih baik [6].
Web Service adalah suatu sistem perangkat lunak yang dirancang untuk mendukung interoperabilitas dan interaksi antar sistem pada suatu jaringan. Web
service digunakan sebagai suatu fasilitas yang disediakan oleh suatu website untuk menyediakan layanan dalam bentuk informasi kepada sistem lain sehingga
sistem lain dapat berinteraksi dengan sistem tersebut melalui layanan-layanan service yang disediakan oleh suatu sistem yang menyediakan web service. Web
service bertujuan untuk menungkatkan kolaborasi antar pemrograman dan perusahaan yang memungkinkan sebuah fungsi didalam web service dapat
dipinjam oleh aplikasi lain tanpa perlu mengetahui detail pemrograman yang terdapat didalamnya [7].
Analisis biaya dan manfaat memerlukan dua komponen yaitu komponen biaya dan komponan efektivitas. Komponen biaya yang berhubungan dengan
pengembangan sistem informasi dapat diklasifikasikan ke dalam 4 kategori utama, yaitu : Biaya pengadaan procurement cost, Biaya persiapan operasi start
‐up cost, Biaya proyek project
‐related cost, Biaya operasi on going cost dan biaya perawatan maintenance cost. Sedangkan komponen manfaat atau efektifitas
yang dapat diklasifikasikan sebagai berikut : manfaat mengurangi biaya, manfaat mengurangi kesalahan
‐kesalahan, manfaat meningkatkan kecepatan aktivitas, manfaat meningkatkan perencanaan dan pengendalian manajemen. Selain itu
Manfaat dari sistem informasi dapat juga diklasifikasikan dalam bentuk keuntungan berujud tangible benefits dan keuntungan tidak berujud intangible
benefits [8].
3. Metode Penelitian
Menurut The British Standards Institude 2005, Inclusive Design merupakan “Desain produk yang dapat di akses dan digunakan oleh sebanyak
mungkin orang tanpa perlu adaptasi khusus atau desain khusus.” Penulis menggunakan metode inclusive design model waterfall
http:www-edc.eng.cam.ac.uk dikarenakan metode ini mempunyai tahapan- tahapan yang harus diselesaikan terlebih dahulu untuk menghindari terjadinya
pengulangan sehingga pengembangan sistem yang dilakukan dapat memperoleh hasil yang diinginkan. User dan pembangun sistem dapat saling bekerja sama.
Pada metode ini terdapat 4 empat tahap untuk mengembangkan suatu perangkat
4
lunak yaitu Discover, Translate, Create, dan Develop. Tahap-tahap perancangan perangkat lunak diuraikan sebagai berikut:
Pada metode ini terdapat 4 empat tahap untuk mengembangkan suatu perangkat lunak yaitu Discover, Translate, Create, dan Develop. Tahap-tahap perancangan
perangkat lunak diuraikan sebagai berikut:
1. Discover Menemukan yaitu penulis menemukan permasalahan awal yang sesuai dengan kenyataan. Titik fokus discover adalah mempertimbangkan interaksi
antara user dan sistem yang akan dibangun serta mempertimbangkan tujuan dan kebutuhan user. Dalam proses discover penulis menemukan permasalahan awal
yaitu: What, Why, Where, Who, dan When. What : Kegiatan apa yang memiliki kendala dalam proses pengolahan data? Salah
satu kegiatan DPPKAD yang memiliki kendala dalam proses pengolahan data adalah kegiatan sensus pajak.
Why : Mengapa proses pengolahan data sensus pajak mengalami kendala? DPPKAD mengelola data sensus dengan cara yang masih sederhana yaitu dengan
mengisi formulir sensus kemudian data dimasukkan ke dalam komputer. Dengan data yang sangat banyak, tidak efektif bila hanya disimpan menggunakan
Microsoft Excel. Where: Bidang mana yang membutuh pengelolaan data yang lebih efektif dan
efisien? DPPKAD memiliki banyak bidang dalam kegiatannya mengelola pendapatan dan asset daerah. Bidang yang mengelola sensus pajak adalah bidang
pendaftaran dan pendataan. Who: Siapa yang bertugas mengelola data sensus pajak? Sensus pajak dikelola
oleh Kepala Pengolahan Data dan Dokumentasi dan staff bidang pendaftaran dan pendataan.
When: Kapan kegiatan sensus dilaksanakan? Kegiatan sensus dapat dilaksanakan setiap waktu karena petugas sensus melakukan survey lapangan beberapa kali
dalam seminggu, sehingga data dapat berubah setiap waktu.
2. Translate : Berdasarkan permasalahan yang ditemukan dalam tahap discover kemudian penulis menerjemahkan ke dalam spesifikasi informasi dalam bentuk
yang jelas. Dalam proses translate dibutuhkan pemahaman Understanding tentang kebutuhan sistem yang akan dibangun. Dari proses identifikasi kebutuhan maka,
penulis melakukan wawancara secara langsung kepada Kepala Pengolahan Data dan Dokumentasi DPPKAD mengenai kebutuhan sistem. Hasil dari wawancara
tersebut antara lain: a
Apakah DPPKAD khususnya bagian pendaftaran dan pendataan sudah memiliki sistem untuk sensus pajak? Jawab : Selama ini belum ada
sistem khusus untuk mengelola data sensus pajak daerah. b
Apa masalah yang dihadapi bidang pendaftaran dan pendataan dalam mengelola data sensus pajak? Jawab : Ketersediaan data pengusaha di
Kota Salatiga, Pengusaha yang sudah memiliki izin tidak terdata di DPPKAD maupun BPPT dan PM, data tidak saling berhubungan dan terintegrasi. Data
yang sudah ada hanya dikelola menggunakan Microsoft Excel. Data tersebut juga sering mengalami perubahan sehingga perlu di update setiap waktu.
5
c Bagaimana proses bisnis sensus pajak? Jawab : Petugas sensus
melakukan survey lapangan untuk memperoleh data seluruh objek pajak yang terdapat di Kota Salatiga baik yang belum terdaftar maupun yang sudah
terdaftar, baik obyek pajak lama atau baru. Data subjek dan obyek dicatat oleh petugas sensus secara manual menggunakan formulir sensus pajak.
Berdasarkan data yang telah diperoleh dapat ditentukan besar pajak yang wajib dibayar oleh subyek pajak. Berdasarkan survey lapangan tersebut data
dimasukkan ke dalam komputer.
d Sistem seperti apa yang dibutuhkan untuk sensus pajak? Jawab :
Sistem yang akan dibangun merupakan sistem informasi berbasis web; Sistem yang akan dibangun terdiri dari 3 pengguna user yaitu : admin DPPKAD,
admin BPPT dan PM, serta masyarakat yang membutuhkan informasi sensus pajak; Belum ada suatu sistem aplikasi khusus yang mengelola data sensus
pajak daerah; Pendataan sensus pajak yang masih sederhana mengunakan Microsoft Excel; Sistem yang akan dibangun berfungsi untuk : mengelola data
sensus pajak, yaitu Subyek pajak dan Obyek pajak, melihat potensi dan jumlah seluruh obyek pajak Kota Salatiga, integrasi data obyek pajak dengan
perizinan BPPT dan PM; Sistem yang dibutuhkan adalah sistem yang dapat mengintegrasi data berupa informasi yang saling melengkapi antara DPPKAD
serta BPPT dan PM. Informasi tersebut adalah data obyek pajak yang belum atau sudah memiliki izin usaha tetapi belum terdaftar dalam sensus begitu juga
sebaliknya sehingga tidak perlu dilakukan survey secara berulang-ulang.
3. Create : Proses pembuatan desain sistem. Desain tersebut antara lain: desain sistem menggunakan diagram usecase, activity; desain database berupa diagram
class, dan struktur tabel; serta desain jaringan berupa skema yang menggambarkan alur koneksi internet dari DPPKAD agar dapat terhubung dengan BPPT dan PM.
4. Develop : Setelah kebutuhan user diperoleh maka penulis menemukan konsep sistem yang akan dibangun. Dari kebutuhan-kebutuhan yang telah diketahui, maka
dilakukan pengembangan ide-ide agar sensus pajak dapat terintegrasi dengan perizinan. Ide tersebut adalah mengintegrasikan data sensus menggunakan web
service sebagai perantara antara database DPPKAD dengan database BPPT dan PM. Integrasinya terdapat pada proses input data obyek pajak, data dari perizinan
akan masuk dalam form input obyek pajak jika obyek sudah terdaftar izinnya dan data akan kosong jika data belum terdaftar izinnya. Proses yang terakhir adalah
evaluasi. Penulis menunjukkan konsep dan ide kepada DPPKAD agar sesuai dengan kebutuhan dan requirement. Jika terjadi ketidaksesuaian, penulis berusaha
memperbaiki kesalahan.
6
Gambar 1 Inclusive Design dengan Model Waterfall http:www-edc.eng.cam.ac.uk.
4. Hasil dan Pembahasan