41
sebesar -0.351.Rasio Skewness dan rasio Kurtosis berada pada rentang -2 negatif dua hingga +2 positif dua sehingga keseluruhan data berdistribusi normal.Asumsi Normalitas terpenuhi.
2. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah model regresi berganda terdapat korelasi antar variabel bebas.Multikolinearitas dapat diketahui dengan indikator
Variance Inflation Factor
VIF. Ketika nilai VIF lebih kecil dari 10 sepuluh maka tidak terjadi multikolinearitas sehingga model reliabel Suliyanto,2009. Hasil pengujian multikolinearitas menunjukkan bahwa
nilai VIF sebesar 1 satu sehingga tidak terjadi multikolinearitas
3.Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah terdapat varians dalam model yang tidak sama konstans. Tidak terjadi gejala heteroskedastisitas ketika nilai p-value
0.05.Suliyanto,2009.
P-value
sebesar 0.511 sehingga lebih besar dari 0.05.Hal ini menjadi dasar bahwa tidak terjadi gejala heteroskedasitas.
4.Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah keadaan dimana variabel pengganggu pada suatu periode akan berkorelasi dengan variabel pengganggu pada periode lain. Autokorelasi diuji dengan cara nilai
Durbin Watson kemudian nilai Durbin Watson dibandingkan dengan tabel Durbin Watson yang akan menghasilkan nilai Durbin Watson berada disuatu area Suliyanto,2009. Nilai Durbin Watson
sebesar 2.236 berada pada rentang nilai antara 1.64 dan 2.36 sehingga tidak terjadi masalah Autokorelasi.
Hasil Uji Tabulasi Silang
Pada bagian hasil uji tabulasi silang ini menyajikan hasil uji 1 variabel proksi dari variabel bebas dengan 1 variabel terikat.
1. Variabel Paket Deregulasi Ekonomi dengan Tipe Opini Audit
Tabel 24 menunjukkan hasil uji tabulasi silang antara variabel proksi Jumlah Paket Kebijakan Deregulasi Ekonomi dengan Tipe Opini Audit yaitu hasil uji tabulasi silang dari
subdimensi Budaya Penghindaran Ketidakpastian dengan subdimensi Pratik Akuntansi Profesionalisme.
42 Tabel 24
Hasil Uji Tabulasi Silang Paket Deregulasi Ekonomi dengan Tipe Opini Audit Paket Deregulasi Ekonomi
Total Tipe Opini Audit
6.00 8.00
9.00 11.00
1.0Menolak memberi pendapat 1
1 4.0 Wajar tanpa pengecualian
14 27
14 14
69
Dari tabel 24 dapat kita ketahui bahwa semakin banyak paket kebijakan deregulasi yang dikeluarkan pemerintah Indonesia maka semakin menghasilkan opini audit wajar tanpa
pengecualian.
2. Variabel
GNI Percapita
dengan Tipe Opini Audit
Tabel 25 menyajikan hasil uji tabulasi silang antara
GNI percapita
dengan Tipe Opini Audit yang merupakan variabel proksi Budaya dari subdimensi Individualisme dengan praktik akuntansi
dari subdimensi Profesionalisme.
Tabel 25 Hasil Uji Tabulasi Silang
GNI Percapita
dengan Tipe Opini Audit
GNI Percapita
Tipe Opini 1950
2160 2500
2920 3420
Menolak memberi
pendapat 1
Wajar tanpa
Pengecualian 14
13 14
14 14
Hasil uji tabulasi silang
GNI Percapita
dengan Tipe Opini Audit menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai
GNI Percapita
maka semakin tinggi profesionalisme yang ditunjukkan dengan opini audit wajar tanpa pengecualian.
3. Variabel
Male Employment to Total Employment
dengan Tipe Opini Audit
Tabel 26 menyajikan hasil uji tabulasi silang antara variabel proksi
Male Employment to Total Employment
dengan Tipe Opini Audit . Variabel proksi
Male Employment to Total Employment
merupakan variabel proksi dari variabel laten bebas Maskulinitas dan Tipe Opini Audit merupakan variabel proksi dari variabel laten terikat Profesionalitas.
Tabel 26 Hasil Uji Tabulasi Silang
Male Employment to Total Employment
dengan Tipe Opini Audit Tipe Opini Audit
Male Employment to Total Employment
0.45 0.61
0.62 0.67
1.0 Menolak memberi pendapat 1
4.0 Wajar tanpa pengecualian 13
28 14
14
Dari tabel 26 dapat diketahui bahwa semakin tinggi rasio
Male Employment to Total Employment
maka semakin baik laporan audit perusahaan multinasional yaitu dengan mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian.
43
4. Variabel Rasio Anggaran Pendidikan dengan Tipe Opini Audit.