Akuntansi keuangan 2

Nama: Azzadina Raiza
NIM.125030207111046
Resume Akuntansi Keuangan 2 (Piutang)

PIUTANG
Piutang dagang(piutang usaha) menunjukkan piutang yang timbul dari penjualan barangbarang atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Dalam kegiatan perusahaan yang normal,
biasanya piutang dagang akan dilunasi dalam jangka waktu kurang dari satu tahun,
sehingga di kelompokkan dalam aktiva lancar.
Piutang yang timbul bukan dari penjualan barang-barang atau jasa yang dihasilkan
perusahaan tidak termasuk dalam kelompok piutang dagang tetapi dikelompokkan
tersendiri dengan judul piutang dalam dagang (buku usaha). Yang termasuk piutang
bukan usaha antara lain:
1. Persekot dalam kontrak pembelian
2. Klaim terhadap perusahaan pengangkutan untuk barang-barang rusak atau hilang
3. Klaim terhadap perusahaan asuransi atas kerugian-kerugian yang
dipertanggungkan
4. Klaim terhadap pegawai perusahaan
5. Klaim terhadap restitusi pajak
6. Tagihan terhadap langganan untuk pengambilan tempat barang
7. Uang muka pada anak perusahaan
8. Uang muka pada pegawai perusahaan

9. Piutang deviden
10. Piutang pesanan pembelian saham dan lain-lain
Penggunaan dasar waktu dalam akuntansi mengakibatkan adanya pengakuan terhadap
penghasilan-penghasilan yang masih akan diterima. Biasanya piutang penghasilan
akan diterima uangnya dalam jangka waktu yang relative pendek, sehingga
dimasukkan dalam kelompok aktiva lancer.

PENILAIAN PIUTANG
Piutang termasuk dalam komponen aktiva lancer. Dalam hubungannya dengan
penyajian piutang di dalam neraca digunakan dasar pengukuran Nilai
Realisasi/Penyelesaian.
Dalam prinsip diatas dapat diketahui bahwa untuk melaporkan piutang dalam neraca
adalah sebesar jumlah yang akan direalisasikan yaitu jumlah yang diharapkan akan
dapat ditagih.

Apabila jelas bahwa piutang sudah tidak dapat ditagih maka rekening cadangan
kerugian piutang didebit dan piutangnya dihapuskan, pada saat ini buku pembantu
piutang baru dikredit.

CADANGAN KERUGIAN PIUTANG

1. Jumlah Penjualan
Apabila kerugian piutang itu dihubungkan dengan proses pengukuran laba yang
teliti maka dasar perhitungan kerugian piutang adalah jumlah penjualan.
2. Saldo Piutang
Apabila saldo piutang digunakan sebagai dasar perhitungan kerugian piutang
maka arahnya adalah menilai aktiva dengan teliti.
Penggunaan masing-masing dasar sebagai berikut:
1. Kerugian Piutang Dihitung Atas Dasar Jumlah Penjualan
Kerugian piutang dihitung dengan cara mengalihkan presentase tertentu dengan
jumlah penjualan periode tersebut.
2. Kerugian Piutang Atas Dasar Saldo Piutang
Perhitungan kerugian atas dasar piutang akhir periode dapat dilakukan dengan 3
cara yaitu, jumlah cadangan dinaikkan sampai presentase tertentu dari saldo
piutang, cadangan ditambah dengan presentase tertentu dari saldo piutang dan
jumlah cadangan dinaikkan sampai suatu jumlah yang dihitung dengan
menganalisis umur piutang.
PENGHAPUSAN PIUTANG
Piutang yang jelas-jelas tidak dapat ditagih karena debiturnya lari, meninggal, bangkrut
atau sebab lain harus dihapuskan dari rekening piutang.
METODE PENGHAPUSAN LANGSUNG

Metode ini biasanya digunakan dalam perusahaan-perusahaan kecil atau perusahaan yang
tidak dapat menaksir kerugian piutang dengan tepat.
Penggunaan metode penghapusan langsung tidak dapat menunjukkan jumlah piutang
yang diharapkan akan ditagih dalam neracan karena neraca hanya menunjukkan jumlah
piutang bruto.

PIUTANG DAGANG
Hal-hal yang berkaitan dengan piutang dagang adalah :
>

> Pengakuan piutang dagang

>

> Penilaian piutang dagang

>

> Pengalihan piutang dagang.


Apabila suatu piutang diyakini tidak dapat ditagih lagi, maka kerugian atas piutang
tersebut langsung didebetkan ke dalam rekening kerugian piutang dan mengkredit
rekening piutang dagang.
Dalam metode ini, rekening kerugian piutang hanya akan menunjukkan jumlah kerugian
yang sesungguhny diderita dan piutang dagang akan dilaporkan dalam neraca sejumlah
brutonya, selain itu kerugian seringkali dilaporkan pada periode yang berbeda dari
periode penjuaalannya sehingga tidak dapat memberikan gambaran tentang nilai piutang
bersih yang dapat direalisasi, oleh karena itu metode ini tidak diakui untuk pelaporan
keuangan kecuali bila kerugian piutangnya jumlahnya tidak material/kecil.
Piutang usaha dapat dijaminkan untuk memperoleh pinjaman ung dari bank atau lembaga
keuangan lainnya. Penagihan piutang usaha yang dijaminkan tetep dilakukan oleh
perusahaan peminjam. Hasil penagihan tersebut kemudian digunakan untuk membayar
pinjaman kebank. Jika pinjaman sudah lunas sisa piutang usaha menjadi milik peminjam.

DAFTAR PUSTAKA

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Diana%20Rahmawati,
%20M.Si./AKT%20PIUTANG.pdf