AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN

`

I. LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI.
Konsolidasi adalah dua buah perusahaan yang bergabung bubar demi hukum dan
sebagai gantinya didirikan suatu perusahaan dengan nama yang baru meskipun
secara financial perusahaan baru tersebut mengambil alih asset hak dan kewajiban
dari 2 perusahaan yang bubar tersebut.
Laporan Keuangan Konsolidasi adalah Laporan yang menyajikan posisi
keuangan dan hasil operasi untuk induk perusahaan (entitas pengendali) dan satu
atau lebih anak perusahaan (entitas yang dikendalikan) seakan-akan entitas-entitas
individual tersebut merupakan satu entitas atau perusahaan / satu perusahaan.

i.

PELAKSANAAN PENGGABUNGAN USAHA
MELALUI AKUISISI SAHAM.
Hubungan Induk – Anak
Suatu perusahaan yang memiliki lebih dari 50 % saham berhak suara perusahaan
lain dapat mengendalikan perusahaan tersebut melalui kepemilikan sahamnya, dan
hubungan yang terjadi antara kedua perusahaan tersebut adalah hubungan induk

– anak. Pada saat hubungan ini terjadi, perusahaan – perusahaan tersebut saling
berafiliasi.
Struktur afiliasi dengan dua perusahaan anak dapat diilustrasikan sebagai berikut :
Perusahaan X
90 %
Perusahaan A

80 %
Perusahaan B

Perusahaan X memiliki 90% saham berhak suara perusahaan A dan 80% saham
berhak suara perusahaan B. Pemegang saham diluar struktur afiliasi ini disebut

`

pemegang saham minoritas, dan kepemilikannya disebut hak minoritas yaitu 10%
di perusahaan A dan 20% di perusahaan B.

Kebijakan Konsolidasi
Kondisi yang lazim untuk konsolidasi adalah kepemilikan lebih dari 50% berhak

suara perusahaan lain. Berdasarkan PSAK No.4, ”Laporan Keuangan
Konsolidasi”, Perusahaan anak tidak dikonsolidasi jika :
1. Pengendalian yang dimaksudkan untuk sementara, karena saham
perusahaan anak dibeli dengan tujuan untuk dijual atau dialihkan
dalam jangka pendek.
2. Perusahaan anak dibatasi oleh suatu retriksi jangka panjang sehingga
mempengaruhi secara signifikan kemampuanya mentransfer dana
kepada perusahaan induk.

Peusahaan Induk dan Perusahaan Anak dengan Periode Fiskal yang
berbeda.
PSAK No. 4, ”Laporan Keuangan Konsolidasi” paragraf 09 dan 10.
Laporan keuangan perusahaan induk dan perusahaan anak yang digunakan
dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi lazimnya adalah laporan
keuangan dengan tanggal pelaporan yang sama. Apabila ternyata tanggal
pelaporannya berbeda, perusahaan anak biasanya menyusun laporan keuangan
dengan tanggal pelaporan yang sama dengan perusahaan induk. Apabila
penyesuain tanggal tersebut tidak dapat dilakukan, laporan keuangan dengan
tanggal yang berbeda tersebut dapat juga digunakan untuk tujuan konsolidasi
sepanjang perbedaan tanggal pelaporan tersebut tidak lebih dari 3 bulan. Sesuai

dengan asas konsisitensi, baik jangka waktu periode laporan maupun perbedaan
tanggal pelaporan harus selalu sama dari waktu ke waktu.

ii. NERACA KONSOLIDASI PADA TANGGAL AKUISISI.
Penting untuk dicatat bahwa entintas terkonsolidasi adalah suatu entintas
pelaporan tidak nyata yang tidak mempunyai transaksi-transaksi dan tidak
menyelenggarakan buku besar.

`

Induk Memperoleh 100 Persen Perusahaan Anak Pada Nilai Buku.
Perbedaan utama antara neraca perusahaan terpisah dan neraca konsolidasi dapat
di lihat sebagai pada kasus berikut. PT Primer memperoleh 100% PT Sekunder
pada saat nilai buku dan nilai wajar sabesar Rp40.000.000 dalam suatu
penggabunga usaha secara pembelian pada tanggal 1 Januari 19X1. Neraca-neraca
yang tampak di sajikan sesaat setelah investasi. “PT Primer pada PT Sekunder”
tampak pada neraca terpisah pada PT Primer, tetapi tidak terdapat pada neraca
konsolidasi PT Primer dan perusahaan anak. Ketika neraca (PT Primer dan PT
Sekunder) di konsolidasi, akun investasi pada PT Sekunder (buku PT Primer) dan
akun ekuitas pemegang saham (Buku PT Sekunder) di eliminasi karena akun

tersebut resiprokal dan keduanya mewakili aktiva bersiih PT Sekunder pada
tanggal 1 Januari 19X1. Akun-akun PT Primer dan PT Sekunder yang tidak
resiprokal dimasukkan kedalam neraca konsolodasi PT Primer dan perusahaan
anak.
Neraca Terpisah
PT. Primer
(000)
AKTIVA
Aktiva Lancar
Kas
Aktiva Lancar lainnya
Total Aktiva Lancar
Aktiva Tetap
Akum. Penyusutan Aktiva Tetap
Total Aktiva Tetap
Investasi pada PT. Skunder – 100%
Total AKTIVA
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Kewajiban Lancar
Hutang Usaha

Kewajiban Lancar Lainya
Total Kewajiban Lancar
Ekutas
Modal Saham
Laba Ditahan
Total Ekuitas
Tatal KEWAJIBAN DAN EKUITAS

PT. Skunder
(000)

Neraca
Konsolidasi
PT. Prmer &
Pers. Anak
(000)

Rp. 20.000
45.000
65.000

75.000
(15.000)
60.000
40.000
Rp. 165.000

Rp. 10.000
15.000
25.000
45.000
(5.000)
40.000
65.000

Rp. 30.000
60.000
90.000
120.000
(20.000)
100.000


Rp. 20.000
25.000
45.000

15.000
10.000
25.000

Rp. 35.000
35.000
70.000

100.000
20.000
120.000
Rp. 165.000

30.000
10.000

40.000
Rp. 65.000

100.000
20.000
120.000
Rp. 190.000

190.000

`

Induk Memperoleh 100 Persen Perusahaan Anak – Dengan Goodwill
Jika pada ilustrasi di atas PT Primer membeli semua saham PT Sekunder dengan
harga Rp50.000.000, maka akan ada kelebihan investasi terhadap nilai buku yang
di peroleh sebesar Rp10.000.000. dalam hal ini bahwa ketiadaan bukti menjadi
aktiva bersih yang dapat di identifikasi terlalu rendah, maka aktiva ini
(Rp10.000.000) dapat di asumsikan sebagai goodwill.
PT. PRIMER DAN
Penyesuain dan

Neraca
PERUSAHAAN ANAK
eliminasi
Konsolidasi
KERTAS KERJA NERACA
PT. Primer
PT. Skunder
PT. Prmer
KONSOLIDASI
(000)
100%
Debet
Kredit
& Pers.
(000)
Anak (000)
AKTIVA
Aktiva Lancar
Kas
Rp. 10.000

Rp. 10.000
Rp. 20.000
Aktiva Lancar lainnya
45.000
15.000
60.000
Total Aktiva Lancar
55.000
25.000
80.000
Aktiva Tetap
75.000
45.000
120.000
Akum. Penyusutan Aktiva Tetap
(15.000)
(5.000)
(20.000)
Total Aktiva Tetap
60.000

40.000
100.000
Investasi pada PT. Skunder –
50.000
50.000
100%
Goodwill
10.000
10.000
Total AKTIVA
Rp. 165.000
65.000
190.000
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Kewajiban Lancar
Hutang Usaha
Rp. 20.000
15.000
Rp. 35.000
Kewajiban Lancar Lainya
25.000
10.000
35.000
Total Kewajiban Lancar
45.000
25.000
70.000
Ekutas
Modal Saham – PT. Primer
100.000
100.000
Laba Ditahan – PT. Primer
20.000
20.000
Modal Saham – PT.
30.000 30.000
Skunder
10.000 10.000
Laba Ditahan – PT. Skunder
Total Ekuitas
120.000
40.000
120.000
Tatal KEWAJIBAN DAN
Rp. 165.000
Rp. 65.000
Rp.
EKUITAS
190.000

Agar lebih mudah dapat menggunakan jurnal sebagai berikut :

`

Modal Saham
30.000.000
Laba ditahan
10.000.000
Goodwill
10.000.000
Investasi Pada PT. Skunder
50.000.000
Ayat jurnal diatas hanya penyesuain dalam kertas kerja dan eliminasi, tidak dicatat
dalam akun perusahaan induk ataupun perusahaan anak.

Perusahaan Induk Memperoleh 90 Persen Perusahaan Anak –
Dengan Goodwill
Dalam kasus ini di asumsikan sebagai ganti akuisisi semua saham beredar PT
‘]Rp50.000.000. kelebihan biaya investasi terhadap nilai buku yang di peroleh
adalah Rp14.000.000. Dan ada hak minoritsas pada PT Sekunder sebesar
Rp4.000.000 (Rp40.000.000x10% hak minoritas). Ayat jurnal kertas kerja untuk
mengkonsolidasi neraca PT Primer dan PT sekunder dan mengakui hak minoritas
PT Sekunder pada tanggal akuisisi adalah:
Modal Saham – PT. Skunder
Laba ditahan - PT. Skunder
Goodwill
Investasi Pada PT. Skunder
Hak Minoritas

iii.

30.000.000
10.000.000
14.000.000

NERACA KONSOLIDASI SETELAH AKUISISI.

50.000.000
4.000.000

`

Saldo - saldo akun baik perusahaan induk maupun perusahaan anak berubah
untuk merefleksikan operasi masing –masing setelah hubungan induk – anak di
bentuk, Selanjutnya, penyesuaian – penyesuaian lain diperlukan untuk
mengeliminasi saldo – saldo yang resiprokal.
Berikut Neraca PT. Primer dan PT. Skunder pada tanggal 31 Desember 19X1,
satu tahun setelah afiliasi.

Kas
Piutang Deviden
Aktiva Lancar Lainya
Aktivat Tetap
Akum. Penyusutan Aktiva tetap
Investasi pada PT. Skunder (90%)
Total Aktiva
Hutang Usaha
Hutang Deviden
Kewajiban Lancar Lainya
Modal Saham
Laba Ditahan
Total Ekuitas

PT. Primer
Rp. 22.400.000
9.000.000
41.000.000
75.000.000
(20.000.000)
57.600.000
Rp. 185.000.000
Rp. 30.000.000
20.000.000
100.000.000
35.000.000
Rp. 185.000.000

PT. Skunder
Rp. 15.000.000
28.000.000
45.000.000
(8.000.000)
Rp. 80.000.000
15.000.000
10.000.000
5.000.000
30.000.000
20.000.000
Rp. 80.000.000

ASUMSI :
1. PT. Primer memperoleh 90% kepemilikan PT. Skunder seharga Rp.
50.000.000 Pada tanggal 1 Januari 19X1 ketika ekuitas pemegang
saham Rp. 40.000.000
2. Hutang Usaha PT. Skunder Termasuk hutangnya pada PT.Primer
Sebesar Rp. 5.000.000
3. Goodwill di amortisasi selama 10 tahun.
4. Selama tahun 19X1 PT. Skunder memperoleh pendapatan Rp.
20.000.000 dan mengumumkan deviden sebesar Rp. 10.000.000.
Perhitungan saldo akun investasi pada tanggal 31 Desember 19X1 adalah
sebagai berikut :
Investasi 1 Januari 19X1
Tambah : 90% X Rp. 20.000.000 laba bersih PT. Skunder
Kurang : 90% X Rp 10.000.000 deviden PT.Skunder
Kurang : Amortisasi Goodwill (Rp. 14.000.000/10 Tahun)
Saldo akun Investasi 31 Desember 19X1

Rp. 50.000.000
18.000.000
(9.000.000)
(1.400.000)
Rp. 57.600.000

`

Berikut ini adalah kertas kerja konsolidasi 31 Desember 19X1 :
PT. PRIMER DAN
PERUSAHAAN ANAK
KERTAS KERJA NERACA
KONSOLIDASI
AKTIVA
Aktiva Lancar
Kas
Piutang Deviden
Aktiva Lancar lainnya
Total Aktiva Lancar
Aktiva Tetap
Akum. Penyusutan Aktiva Tetap
Total Aktiva Tetap
Investasi pada PT. Skunder
Goodwill
Total AKTIVA
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Kewajiban Lancar
Hutang Usaha
Hutang Deviden
Kewajiban Lancar Lainya
Total Kewajiban Lancar
Ekutas
Modal Saham – PT. Primer
Laba Ditahan – PT. Primer
Modal Saham – PT.
Skunder
Laba Ditahan – PT. Skunder
Hak Minoritas
Total Ekuitas
Tatal KEWAJIBAN DAN
EKUITAS

Penyesuain dan
eliminasi
PT. Primer
(000)

Rp. 22.400
9.000
41.000
72.400
75.000
(20.000)
55.000
57.600

PT. Skunder
100%
(000)

Kredit

Rp. 15.000

Rp. 37.400
9.000
5.000

28.000
43.000
45.000
(8.000)
37.000
-

Rp. 185.000

80.000

Rp. 30.000

15.000
10.000
5.000
30.000

20.000
50.000

Debet

64.000
101.400
120.000
(28.000)
92.000

57.600
12.600

12.600
206.000

5.000
9.000

Rp. 40.000
1.000
25.000
66.000

100.000
35.000

100.000
35.000
30.000
20.000

30.000
20.000
5.000

135.000
Rp. 185.000

Neraca
Konsolidasi
PT. Prmer &
Pers. Anak
(000)

50.000
Rp. 80.000

5.000
140.000
Rp. 206.000

`