Keabsahan Data METODE PENELITIAN

19

1. Gerak Tari Adaninggar Kelaswara

Tari Adaninggar Kelaswara merupakan jenis tari pethilan. Jenis tari pethilan mempunyai ciri yaitu mengambil dari sebagian cerita, kostum tidak selalu sama, karakter setiap tokoh tidak selalu sama, tidak selalu menampilkan tema heroik tetapi jika menampilkan tema heroik akan kelihatan mana yang menang dan mana yang kalah. Sebagai tari berpasangan, tari Adaninggar Kelaswara memiliki dua ragam gerak yang sama tetapi cara membawakannya yang berbeda. Tokoh Adaninggar merupakan sosok Putri Cina yang bersifat lanyap, gesit, dan sombong jadi pada gerakannnya Adaninggar lebih kemayu, lebih lincah, dan lebih tegas. Berbeda dengan Adaninggar, tokoh Kelaswara yang merupakan Putri Jawa mempunyai sifat lebih anteng, lembut, tetapi juga tegas. Berikut ini merupakan komposisi gerak pada tari Adaningggar Kelaswara: a. Maju gendhing 1 Ada – ada Kedua tokoh kapang-kapang keluar dari belakang panggung menuju gawang supana. 2 Srepeg Sl. 9 Kedua tokoh jengkeng nikelwarti dilanjutkan sembahan. Kemudian berdiri sabetan, dilanjutkan dengan lumaksana ridong sampur kemudian ombak banyu srisig penari menuju gawang beksan 20 b. Isi 1 Ladrang Gondo Suli Sl. 9 Laras nikelwarti dilanjutkan sembahan. Kemudian berdiri sindet, dilanjutkan laras sawit kedua tokoh berhadapan, setelah itu lumaksana ngancap-ngancap kemudian kedua tokoh kengser dilanjutkan dengan kipat srisig. Setelah kipat srisig kedua tokoh srisig menuju gawang masing- masing, dilanjutkan dengan ridhong geblagan dan setelah itu kedua tokoh enjer ridhong sampur kedua tokoh berhadap-hadapan. Kemudian kengser srisig ginthing, dilanjutkan srisig mundur kemudian sindhet. Setelah sindhet dilanjutkan dengan gajah- gajahan kolong. Kemudian jalan miring ukel karna dilajutkan ngancap kupu tarung. Setelah ngancap kupu tarung kemudian srisig ngancap dilanjutkan dengan ngalap sari ngancap nubruk glebagan ngancap kemudian endan. 2. Lancaran Kedu Sl. 9 perang cundrik Kedua tokoh kengseran dilanjutkan dengan srisig. Kemudian tusuk endan dilanjutkan dengan srisig mundur. Setelah itu kedua penari ngancap menuju gawang jeblos. Kedua tokoh melakukan gerak perang tusuk- endan- sikutan- trek cundrik kemudian srisig. Dilanjutkan dengan colongan tusuk endan- cengkah- kengser, kemudian srisrig mundur