Kompensasi Pada Perusahaan Penyedia Jasa Pekerja

19 dilakukan untuk mengevaluasi hasil kinerja dari karyawan outsourcing serta sebagai bahan pertimbangan untuk pemberian sanksi maupun pemutusan hubungan kerja.

8. Kompensasi Pada Perusahaan Penyedia Jasa Pekerja

Para karyawan outsourcing berhak mendapatkan hak yang sama seperti para karyawan tetap, yaitu berupa kompensasi. Dalam hal ini pada perusahaan penyedia jasa pekerja hanya membantu dalam pengelolaan kompensasi. Kompensasi merupakan imbal jasabagi pekerja atas kerja mereka. Menurut Handoko 2012 kompensasi adalah pemberian kepada karyawan dengan pembayaran financial sebagai balas jasa untuk pekerjaan yang dilaksanakan. Sementara Notoatmodjo 1992 menjelaskan kompensasi merupakan sesuatu yang diterima oleh karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Dalam suatu perusahaan kompensasi merupakan salah satu hal yang penting untuk diperhatikan. Apabila kompensasi diberikan secara tepat dan benar, para karyawan akan memperoleh kepuasan kerja dan termotivasi untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Akantetapi apabila kompensasi yang diberikan kurang tepat, maka prestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja karyawan akan menurun. Bentuk kompensasi selain gaji yang diterima oleh karyawan outsourcing diantaranya adalah memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja Yasar, 2011. Hal tersebutsesuai dengan peraturan perundangan,karyawanoutsourcing setidaknya memiliki hak antara lain adalah, upah minimum seperti yang diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor 01 Tahun 1999 Tentang Upah Minimum. 20 Kemudian upah kerja lembur sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 102 Tahun 2004 Tentang Waktu Kerja Lembur dan Upah Kerja Lembur.Tunjangan Hari Raya THR seperti yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik IndonesiaNomor 04 Tahun 1994 Tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan Bagi Pekerja di Perusahaan.Jaminan Sosial Tenaga Kerja Jamsostek yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik IndonesiaNomor 150 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja Bagi Tenaga Kerja Harian Lepas, Borongan dan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu. Selain itu, Yasar2011 menjelaskan hak-hak yang didapat oleh karyawan outsourcing diantaranya ialah mendapatkan hak cuti cuti haid, cuti tahunan sebanyak 12 kali dalam 1 tahun, hak cuti melahirkan dan lain-lain, mendapat upah lembur, mendapatkan THR, serta mendapatkan pelindungan Jamsostek. Oleh karena itu, kompensasi yang didapat oleh para karyawan oursourcing secara umum sama dengan yang didapat oleh karyawan tetap. Sementara itu, progam Jamsostek atau dikenal sebagai progam K3 sendiri diwajibkan berdasarkan Pasal 2 ayat 3 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1993 bagi perusahaan, yang memiliki kriteria perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja 10 orang atau lebih dan perusahaan yang membayar upah paling sedikit Rp 1.000.000,00 satu juta rupiah per bulan. Jamsostek sendiri memberikan perlindungan progam yang mencangkup progam jaminan kecelakaan kerja JKK, jaminan kematian JKM, jaminan hari tua JHT, 21 dan jamianan pemeliharaan kesehatan JPK bagi seluruh tenaga kerja dan keluarganya. Dengan demikian, hak-hak yang didapat oleh karyawan outsourcing yakni berupa upah minimum, upah lembur, tunjangan hari raya serta jaminan sosial tenaga kerja untuk mengurangi dan menghindari resiko kecelakaan kerja.

9. Pemutusan Hubungan Kerja pada Perusahaan Penyedia Jasa Pekerja