Analisis Hasil Pelaksanaan dan Refleksi

21 pembelajaran yang matang. dalam satu bulan, pembelajaran di ruang sumber telah dilakukan sebanyak tujuh kali. Dari tujuh kali tersebut dua kali mengalami kegagalan dalam belajar dikarenakan berbagai faktor bisa karena dari guru maupun murid. Dari tujuh kali pertemuan, dua kali banyak mainnya dan tiga kali cukup kondusif, sesuai dengan tujuan pembelajaran. Berdasarkn pembelajaran di ruang sumber sebanyak tujuh kali, kemajuan siswa yaitu: a. Pada materi opersi hitung pengurangan dengan meminjam, konsep perkalian, dan konsep pembagian anak mampu mengerjakan dengan baik. Walaupun terkadanga butuh sedikit bimbingan. b. Pada materi operasi hitung campuran dan perkalian tersusun antara puluhan dengan satuan, anak mampu mengerjakan dengan baik dan benar. c. Pada materi operasi hitung perkalian tersusun antara puluhan dengan puluhan anak mengalami kendala. Hal ini dikarenakan baru dilaksanakan satu kali dan pada saat pembelajaran anak belum makan pagi sehingga perhatian dan daya konsentrasi menurun. Faktor pendukung dan penghambat dalam kegiatan pembelajaran yaitu diantaranya a. Teman belajar Dalam kontrak belajar pertama kali, guru langsung mengajukan tentang belajar bersama teman sekelasnya dengan beberapa syarat. Anak langsung mau, walaupun dalam prakteknya beberapa kali ganti teman belajar dikarenakan kemampuan temannya yang berbeda atau tingkah laku temannya yang sulit diatur. b. Waktu Pelaksanaan Waktu pelaksanaan menjadi hal yang perlu diperhatikan. Dua kali pembelajaran gagal dikarenakan waktu pelaksanaan ada di jam terakhir 7 dan 8. Lebih baik pembelajaran dilaksanakan pada jam pertama dikarenak pikiran anak masih fresh sehingga lebih mudah dalam menerima pembelajaran. c. Kondisi Perut Beberapa kali anak mengeluh dalam belajar dikarenakan belum makan dan hal ini membuat subjek pusing dan kesal ketika disuruh mengerjakan soal. Solusinya, guru pernah membolehkan anak makandulu, kemudian, setelahnya baru mengerjakan soal lagi atau dengan mengurangi soal yang harus dikerjakannya. d. Komunikasi 22 Dua kali melakukan pembelajaran gagaltidak kondusif dikarenakan salahkurang komunikasi antara guru dan murid. Yang pertama, guru menginginkan belajar di ruang sumber namun dalam kondisi tidak janjian terlebih dahulu dengan anak dan anak sedang belajar SBK, dan letih sehabis latihan drumband. Selanjutnya, anak mengira bahwa ada kelas sumber padahal tidak. Sehingga guru mengajar tidak mempersiapkan media, strategi, dan metode pembelajaran sama sekali. Hal ini mengakibatkan kegagalan dalam belajar. e. Kontrak Belajar Pembuatan kontrak belajar, reinforcemetn, dan hukuman diperlukan sewaktu-waktu tergantung dengan situasi. Kontrak belajar dibuat bersama dengan anak akan membuat sama-sama komitmen. Hukuman yang tidak memberatkan menjadi hal penting bagi anak yang telah seusia Nanda ketika anak melakukan hal di luar batas. Hal ini bertujuan supaya anak mengetahui bahwa anak telah melakukan kesalahan yang besar. f. Hubungan guru dan murid Dalam pembelajaran di ruang sumber, supaya berjalan dengan baik maka harus menanamkan bonding antara guru dan siswa sehingga proses pembelajaran lebih terkontrol. Dalam waktu sebulan, bonding baru tumbuh antara guru dan siswa sekitar 1-2 minggu sebelum penarikan. Perubahan sikap subjek pada pembelajaran di ruang sumber, mulai tampak saat di minggu terakhir. Anak mulai menyukai pembelajaran di ruang sumber dan dalam menyerap pembelajaran yang diberikan cukup baik dibandingkan dengan sebelum-sebelumnya. g. Media pembelajaran Media pembelajaran sebagai daya tarik bagi anak merupakan hal yang sangat penting untuk berjalan dengan maksimalnya pembelajaran. h. Strategi dan metode pembelajaran Dalam menyusun strategi diperlukan perencanaan yang matang dan beberapa options sebelum melakukan pembelajaran di ruang sumber. Hal ini penting supaya tujuan pembelajaran tercapai. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa setiap faktor pendukung bisa menjadi faktor penghambat dan sebaliknya. Hal ini tergantung pada seorang guru dalam merencanakan dan melaksanakan 23 pembelajaran. Di kelas klasikal, posisi tempat duduk bagi anak dengan kesulitan belajar sangat penting diatur supaya perhatian anak tidak banyak banyak teralihkan oleh hal diluar pelajaran dan guru mudah mengkondisikan kelas. Seni dalam mengkondisikan kelas merupakan hal terpenting dan cukup sulit dipelajari jika baru 23 kali mengajar. 2. Refleksi Hasil Pelaksanaan PPL PPL yang dilakukan selama kurang lebih satu bulan yaitu dari tanggal 10 Agustus 2015 sampai 12 September 2015 berjalan dengan lancar. Meskipun dalam pelaksanaannya terdapat hambatan-hambatan namun hal tersebut tidak menjadi masalah yang berarti. Banyak manfaat dan pengalaman yang didapat mahasiswa selama melaksanakan PPL di SD Gadingan Kulon Progo. Hal yang dipelajari dari pribadi mahasiswa adalah bagaimana menentukan secara nyata antara kebutuhan siswa, permintaan orang tua siswa dan kebijakan dari pemerintah mengenai materi, bahan ajar khususnya kurikulum dan RPP yang akan diberikan pada siswa. Mahasiswa dapat lebih mematangkan mental sebagai calon guru untuk dapat lebih meningkatkan loyalitas, kreativitas, dan kerjasama dari berbagai pihak demi tujuan dan demi pengembangan potensi peserta didik. 24

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melaksanakan KKN-PPL, mahasiswa dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: a. Di kelas klasikal, posisi tempat duduk bagi anak dengan kesulitan belajar sangat penting diatur supaya perhatian anak tidak banyak banyak teralihkan oleh hal diluar pelajaran dan guru mudah mengkondisikan kelas. b. Seni dalam mengkondisikan kelas merupakan hal terpenting dan cukup sulit dipelajari jika baru 23 kali mengajar. c. Anak memiliki kesulitan dalam matematika dikarenakan kurang memperhatikan guru. Ketika diajari dengan 3-5 teman dalam satu kelas, anak dapat mengikuti pembelajaran dan tujuan pembelajaran tercapai dikarenakan perilaku dan perhatian anak lebih mudah untuk dikontrol. d. Anak mau belajar jika bersama teman-temannya, namun saat pembelajaran anak hampir selalu butuh bimbingan saat mengerjakan satu soal pertama pada materi tersebut dikarenakan anak kurang memperhatikan saat guru menerangkan e. Saat ini anak mampu mengerjakan soal pengurangan dengan meminjam, konsep perkalian, konsep pembagian, dan operasi hitung campuran. Serta perkalian tersusun antara puluhan dengan satuan. f. Hal yang menghambat ketika belajar adalah waktu pelaksanaan, kondisi perut siswa, dan komunikasi yang salah. g. Pembuatan kontrak belajar, reinforcemetn, dan hukuman diperlukan sewaktu- waktu tergantung dengan situasi. Kontrak belajar dibuat bersama dengan anak akan membuat sama-sama komitmen. h. Dalam pembelajaran di ruang sumber, supaya berjalan dengan baik maka harus menanamkan bonding antara guru dan siswa sehingga proses pembelajaran lebih terkontrol. Dalam waktu sebulan, bonding baru tumbuh antara guru dan siswa sekitar 1-2 minggu sebelum penarikan. i. Media pembelajaran sebagai daya tarik bagi anak merupakan hal yang sangat penting untuk berjalan dengan maksimalnya pembelajaran. j. Dalam menentukan tujuan pembelajaran bagi anak tidak terlalu tinggi dan jangan saklek. Hal ini dikarenakan subjek kita manusia. k. Dalam menyusun strategi diperlukan perencanaan yang matang dan beberapa options sebelum melakukan pembelajaran di ruang sumber. Hal ini penting supaya tujuan pembelajaran tercapai. 25 l. RPI yang telah dirancang terkadang berbeda jauh jika dibandingkan dengan pelaksanaan. m. Dari kegiatan PPL, mahasiswa memperoleh pemahaman tentang seluk beluk sekolah, lingkungan sekolah dan proses belajar mengajar siswa secara langsung. n. PPL merupakan suatu kesempatan bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman yang berhubungan dengan dunia pendidikan. o. PPL merupakan tolak ukur kemampuam mahasiswa dalam pengurusan bidang perkuliahan yang sudah ditempuh. p. PPL memberikan bekal berupa pengalaman yang nantinya dapat dipergunakan apabila mahasiswa terjun dalam pekerjaan. q. Mahasiswa mengetahui secara langsung kegiatan persekolahan yang menunjang proses belajar mengajar. r. Hubungan yang terjalin harmonis antara guru, siswa, dan karyawan dengan mahasiswa sangat membantu kelancaran PPL.

B. Saran

Demi mewujudkan pelaksanaan program PPL yang akan dapat membawa hasil secara maksimal di masa yang akan datang, yang sekiranya mendapat perhatian sehubungan dengan pelaksanaan PPL adalah sebagai berikut : 1. Untuk Mahasiswa a. Mahasiswa hendaknya lebih meningkatkan konsultasi dengan guru pembimbing, guru kelas, guru pamong dan dosen pembimbing lapangan. b. Dalam penyampaian materi pembelajaran perlu meningkatkan penggunaan metode dan media yang komunikatif dan partisipatif. 2. Untuk Pihak Sekolah a. Kerjasama dengan mahasiswa PPL hendaknya dipertahankan dan lebih ditingkatkan. b. Mempererat hubungan antar staf guru dan karyawan agar tercipta iklim belajar yang baik dan kondusif 3. Untuk Pihak LPPMP a. Perlu adanya peningkatan koordinasi antara LPPMP, Dosen Pembimbing Lapangan DPL dan sekolah tempat mahsiswa PPL melakukan praktik mengajar. b. Kejelasan tentang batasan program PPL di sekolah perlu untuk ditingkatkan sosialisasinya.