Perhitungan Kasus 1 secara Manual Perhitungan Kasus 1 dengan Software WINQSB

Joborder Urutan proses 1 2 3 1 X24 Z33 Y10 2 Y13 X18 Z15 3 Z15 Y27 X20 4 Y20 Z30 X13 Keterangan: i sesuai dnegan nomor kelompok a. Tentukan urutan pengerjaan job dengan algoritma non delay dimana aturan prioritas yang digunakan adalah heuristic dispatching rule SPT dan hitung makespan. Lakukan perhitungan manual dan menggunakan bantuan software WinQSB. b. Buat gantt chart berdasarkan urutan penjadwalan yang telah diperoleh. c. Lakukan anlisis terhadap hasil urutan pengerjan job, maksepan, dan gantt chart. 4.3 Pengolahan Data Secara Manual dan Software WinQSB 4.3.1 Pengolahan Data

4.3.1.1 Perhitungan Kasus 1 secara Manual

Mesin Joborder 1 2 3 4 5 6 1 4 8 11 2 8 9 4 Maka dari tabel diatas dengan menggunakan algoritma Johnson diperoleh urutan job atau order sebagai berikut : Job4 Job3 Job2 Job5 Job1 Job6 PRAKTIKUM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI 84 Gantt Chart : Mesin 1 Mesin 2 Perhitungan Makespan : a Menghitung makespan Makespan di mesin 6 karena aliran gannt chart terpanjang ada pada mesin 6 = 40,3 Satuan waktu Jadi Makespan dapat dilihat pada perhitungan Gantt chart diakhir mesin ke 2 yaitu Job 6 .

4.3.1.2 Perhitungan Kasus 1 dengan Software WINQSB

a. Untuk Job PRAKTIKUM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI 85 a Dari hasil outputan di atas menunjukkan bahwa job 1 pada mesin 1 akan bermula pada menit ke 22,3 dan berakhir pada menit ke 26,3, Untuk job 1 pada mesin 2 akan bermula pada menit ke 29,3 dan berkahir pada menit ke 32,3. Job 2 pada mesin 1 bermula di menit ke 8 dan berakhir di menit ke 14,3, job 2 pada mesin 2 bermula pada menit ke 17 dan berakhir di menit ke 25, untuk job 3 pada mesin 1 dimulai pada menit ke 3 dan berakhir pada menit ke 8, untuk job 3 pada mesin 2 dimulai pada menit ke 8 dan berakhir pada menit ke 17, untuk job ke 4 pada mesin ke 1 dimulai pada menit ke 0 dan berakhir pada menit ke 3, untuk job ke 4 pada mesin ke 2 dimulai dari menit ke 3 dan berakhir pada menit ke 7, untuk job ke 5 pada mesin 1 dimulai pada menit ke 14,3 dan berakhir pada menit ke 22,3, untuk job ke 5 pada mesin ke 2 dimulai pada menit ke 25 dan berakhir pada menit ke 29,3, untuk job ke 6 pada mesin ke 1 dimulai pada menit ke 26,3 dan berakhir pada menit ke 37,3, untuk job ke 6 pada mesin ke 2 dimulai pada menit ke 37,3 dan berakhir pada menit ke 40.3. b. Untuk Mesin PRAKTIKUM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI 86 a Dari outputan diatas diketahui bahwa urutan pengerjaan dimulai dari job 4 – 3 – 2 – 5 – 1 – 6. Pada mesin satu yang mengerjakan job 4 dimulai pada menit ke 0 dan selesai pada menit ke 3, untuk selanjutnya mesin satu mengerjakan sesuai dengan urutan job yaitu job 3 – 2 – 5 – 1 – 6 dan selesai pada menit ke 37,3. b Dari outputan diatas diketahui bahwa urutan pengerjaan dimulai dari job 4 – 3 – 2 – 5 – 1 – 6. Pada mesin dua yang mengerjakan job 4 dimulai pada menit ke 3 dan selesai pada menit ke 7, untuk selanjutnya mesin dua mengerjakan sesuai dengan urutan job yaitu job 3 – 2 – 5 – 1 – 6 dan selesai pada menit ke 40,3. c. Gantt Chart PRAKTIKUM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI 87 a Pada Gannt Chart diatas Mesin 1 mulai mengerjakan Job 4 pada menit ke 0 dan berakhir pada menit ke 3 dan selanjutnya mengerjakan job sesuai dengan urutan yaitu job 3 – 2 – 5 – 1 – 6 dan selesai pada menit ke 37,3 b Pada Gannt Chart diatas Mesin 2 mulai mengerjakan Job 4 pada menit ke 3 karena masih menunggu mesin satu menyelesaikan job 4 dan berakhir pada menit ke 7 dan selanjutnya mengerjakan job sesuai dengan urutan yaitu job 3 – 2 – 5 – 1 – 6 dan selesai pada menit ke 40,3 Dari Gantt chart di perhitungan Software dapat kita ketahui Makespan di mesin 6 karena aliran gannt chart terpanjang ada pada mesin 6 = 40,3 Satuan waktu Jadi Makespan dapat dilihat pada perhitungan Gantt chart diakhir mesin ke 2 yaitu Job 6 .

4.3.1.3 Analisa Data Kasus 1