Analisa Data Kasus 1 Perhitungan Kasus 2 secara Manual

a Pada Gannt Chart diatas Mesin 1 mulai mengerjakan Job 4 pada menit ke 0 dan berakhir pada menit ke 3 dan selanjutnya mengerjakan job sesuai dengan urutan yaitu job 3 – 2 – 5 – 1 – 6 dan selesai pada menit ke 37,3 b Pada Gannt Chart diatas Mesin 2 mulai mengerjakan Job 4 pada menit ke 3 karena masih menunggu mesin satu menyelesaikan job 4 dan berakhir pada menit ke 7 dan selanjutnya mengerjakan job sesuai dengan urutan yaitu job 3 – 2 – 5 – 1 – 6 dan selesai pada menit ke 40,3 Dari Gantt chart di perhitungan Software dapat kita ketahui Makespan di mesin 6 karena aliran gannt chart terpanjang ada pada mesin 6 = 40,3 Satuan waktu Jadi Makespan dapat dilihat pada perhitungan Gantt chart diakhir mesin ke 2 yaitu Job 6 .

4.3.1.3 Analisa Data Kasus 1

Pada perhitungan kasus 1 ini baik secara manual dan software hasilnya sama tidak terjadi selisih. Dari kasus 1 ini dapat kita ketahui bahwa urutan pengerjaan job 4 – 3 – 2 – 5 – 1 – 6. Dan hasil dari perhitungan Makespan sebesar 40,3

4.3.2.1 Perhitungan Kasus 2 secara Manual

OrderJo b ti,1 ti,2 ti,3 Ti,4 1 20 5 17 15 2 10 15 33 10 3 13 20 15 23 4 25 10 20 30 Karena memiliki mesin sebanyak 4 maka : PRAKTIKUM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI 88 K = m – 1 = 4 – 1 = 3 Karena dari perhitungan diatas telah diketahui hasil K = 3 maka dari tabel waktu operasi diatas akandibuat 2 tabel semu seperti berikut : K = 1 K = 2 K = 3 ti,1 ti2 ti1 ti2 ti1 ti2 20 15 25 32 42 37 10 10 25 43 58 58 13 23 33 38 48 58 25 30 35 50 55 60 Perhitungan : Untuk K =1 a Ti,1 = ∑ k=1 k ti , k Ti,1= ∑ k=1 1 ti , 1 Ti,1= ti,1 Hasil dapat dilihat ditabel diatas b Ti,2 = ∑ k=1 k ti , m−k+1 Ti,1= ∑ k=1 1 ti , 1 Ti,2 = ti,4 Hasil dapat dilihat ditabel diatas Untuk K = 2 a Ti,1 = ∑ k=1 k ti , k PRAKTIKUM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI 89 Ti,1= ∑ k=1 2 ti , 1 + ∑ k=1 2 ti , 2 Ti,1= ti,1 + ti, 2 Hasil dapat dilihat ditabel diatas b Ti,2 = ∑ k=1 k ti , m−k+1 Ti,2= ∑ k=1 2 ti , 2 + ∑ k=1 2 ti , 3 Ti,2= ti,3 + ti, 4 Hasil dapat dilihat ditabel diatas Untuk K = 3 a Ti,1 = ∑ k=1 k ti , k Ti,1= ∑ k=1 3 ti , 1 + ∑ k=1 3 ti , 2 + ∑ k=1 3 ti , 3 Ti,1= ti,1 + ti, 2 + ti, 3 Hasil dapat dilihat ditabel diatas b Ti,2 = ∑ k=1 k ti , m−k+1 Ti,2= ∑ k=1 3 ti , 2 + ∑ k=1 3 ti , 3 + ∑ k=1 3 ti , 4 Ti,2= ti,2 + ti, 3 + ti,4 Hasil dapat dilihat ditabel diatas PRAKTIKUM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI 90 Menetukan urutan joborder dengan menggunakan algoritma Johnson : Untuk K = 1 1 2 3 4 ti,1 20 ti,2 10 23 30 Maka dari tabeldiatas urutan job untuk K =1 dengan menggunakan algoritma Johnson sebagai berikut : Job 2 Job 3 Job 4 Job 1 Untuk K = 2 1 2 3 4 ti,1 ti,2 32 43 38 50 Maka dari tabel diatas urutan job untuk K = 2 dengan menggunakan algoritma Johnson sebagai berikut : Job 1 Job 2 Job 3 Job 4 Untuk K = 3 1 2 3 4 ti,1 42 58 ti,2 58 58 60 Maka dari tabel diatas urutan job untuk K = 3 dengan menggunakan algoritma Johnson sebagai berikut : PRAKTIKUM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI 91 Job 3 Job 4 Job 2 Job 1 Karena pada K = 1, K = 2 dan K = 3 memiliki urutan job yang berbeda maka dibuat tiga gannt chart untuk menentukan nilai makespan seperti berikut : a Gantt chart untuk K = 1 Dari Gantt Chart diatas dapat disimpulkan bahwa makespan dari job tersebut sebesar 141 satuan waktu dari urutan job 2 – 3 – 4 – 1 b Gantt Chart untuk K = 2 Dari Gantt Chart diatas dapat disimpulkan bahwa makespan dari job tersebut sebesar 146 satuan waktu dari urutan job 1 – 2 – 3 – 4 . c Gantt Chart untuk K = 3 PRAKTIKUM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI 92 Dari Gantt Chart diatas dapat disimpulkan bahwa makespan dari job tersebut sebesar 133 satuan waktu dari urutan job 3 – 4 – 2 – 1 . Dengan demikian penjadwalan mengikuti urutan yang ke tiga : 3 – 4 – 2 – 1 karena memberikan nilai Makespan yakni 133.

4.3.2.2 Perhitungan kasus 2 dengan Software