u
= tekan air pori kNm
2
’
= sudut gesek dalam tanah efektif derajat Ada beberapa cara untuk menentukan kuat geser tanah, antara lain :
a. Pengujian geser langsung Direct shear test
b. Pengujian triaksial Triaxial test
c. Pengujian tekan bebas Unconfined compression test
d. Pengujian baling-baling Vane shear test
Namun dalam penelitian ini yang digunakan untuk menentukan kuat geser tanah adalah pengujian geser langsung Direct shear test.
G. Penelitian Terdahulu
1. Uji Kuat Tekan Bebas
Pengujian ini bertujuan untuk menentukan kekuatan tekan bebas tanpa ada tekanan horizontal atau tekanan samping, dalam keadaan asli maupun
buatan. Penambahan aditif semen memberikan hasil yang lebih efektif atau lebih
baik dari aditif kapur dalam usaha perbaikan kekuatan tanah pada pengujian kuat tekan bebas Enita Suardi, 2005.
Pembasahan Dan Pengeringan Proses pembasahan adalah tahap dimana terjadinya peningkatan kadar pori - pori tanah, sedangkan Proses
pengeringan adalah tahap dimana kondisi kadar air dalam pori – pori
mengalami penurunan. Moch. Sholeh 2010
Perubahan cuaca membuat mengakibatkan terjadinya siklus pembasahan dan pengeringan secara berulang sehingga tanah akan mengalami
perubahan volume tanah akibat perubahan kadar air. Hal ini menyebabkan perubahan tekanan menurut Enita Suardi 2005 penambahan aditif semen
memberikan hasil yang lebih efektif atau lebih baik dari aditif kapur dalam usaha perbaikan kekuatan tanah kadar semen
Proses pembasahan adalah tahap dimana terjadinya peningkatan kadar air pada pori tanah, sedangkan Proses pengeringan adalah tahap dimana
kondisi pori mengalami Perubahan cuaca membuat mengakibatkan terjadinya siklus pembasahan dan pengeringan secara berulang
– ulang, sehingga tanah akan mengalami perubahan volume tanah akibat perubahan
kadar air. Hal ini menyebabkan perubahan tekanan air pori dan kekuatan tekanan geser, Tommy dan Rano Adex 2000.
Maekawa dan Miyakita 1991. Mengatakan bahwa jumlah siklus pengeringan dan pembasahan berulang akan mengurangi kekuatan geser
tanah, sampai pada jumlah siklus tertentu. Proses pembasahan, kuat tekan qu akan menurun seiring dengan kenaikan kadar air wc dan
sebaliknya pada proses pengeringan, kuat tekan qu akan naik seiring dengan penurunan nilai kadar airnya wc, Moch. Sholeh 2010.
Pengaruh dari siklus basah dan kering inilah membuat tanah mengembang dan menyusut. Berbagai cara digunakan untuk memperbaiki kekuatan
dari tanah lempung ekspansif. .
Gambar 2. 3. Kurva perubahan nilai kuat tekan Tahap penelitian pandahuluan sebelum melakukan penelitian kuat tekan
bebas yaitu meliputi pengujian atterberg, berat jenis, analisa saringan, hydrometer, dan pemadatan Compaction, setelah penelitian pendahuluan
dilakukan maka dilakukan lah pengujian kuat tekan bebas pada sampel –
sampel proses pembasahan dan pengeringan. Dari grafik diatas menjelaskan nilai kuat tekan bebas dari proses pembasahan dan pengeringan terbagi atas 5
siklus baik proses pembasahan maupun proses pengeringan. Nilai kuat tekan bebas yang pada peroses pembasahan bernilai yang paling kecil sedangkan
ada proses pengeringan nilai kuat tekan bebas pada proses pengeringan paling tinggi.
2. Uji Geser Langsung
Pengujian ini dimaksudkan untuk memperoleh tahanan geser tanah pada tegangan normal tertentu. Tujuannya adalah untuk mendapatkan kuat geser
tanah.
Gambar 2. 4. Grafik hasil tes kuat geser 5 percobaan Berdasar kan grafik diatas dapat ditarik garis linier, sehingga didapatkan nilai
kohesi c = 24,48 Kpa dan nilai sudut geser ȹ = 22,3˚. Pada penelitian yang di lakukan oleh Sholeh M, 2010 didapat perbaikan
sifat-sifat mekanik tanah seperti kuat geser cu meningkat dari 1,249 kgcm² menjadi 2,806 kgcm² atau naik sebesar 58,66, serta prosentase swelling
sebesar 4,84, serta didapat grafik perubahan nilai kuat geser cu disebabkan adanya perubahan kadar air wc pada Lempung .