Analisa Hasil Pengujian Berat Jenis ASTM –D-854-92 Uji Berat Volume

No. Saringan Ukuran Partikel mm Persentase Lolos Pan 0,00 Hasil pengujian analisis saringan ditunjukkan pada Tabel 4.3 yang menunjukkan bahwa sampel tanah yang digunakan memiliki persentase lolos saringan No. 200 0,075 mm sebesar 85,87.

5. Uji Hidrometer ASTM–D-1682-90

Selanjutnya dilakukan pengujian hidrometer yang bertujuan untuk menentukan pembagian ukuran butir yang lolos saringan No.200. Menentukan besaran butir tanah yang sangat kecil dengan disaring menggunakan saringan yang lebih kecil dari No. 200 tidak lagi efektif. Oleh karena itu, tanah dicampur dengan air yang ditambah bahan dispersi, sehingga tanah dapat terurai, kemudian dipantau dengan menggunakan alat hidrometer. Pada penelitian ini pengujian hidrometer dilakukan satu kali, dengan hasil pengujian yang ditunjukkan pada Tabel 4.4. Tabel 4.4. Hasil Pengujian Hidrometer Waktu T menit Diameter butir mm Persen Massa Lebih Kecil P 2 0,0292 81,50 5 0,0192 71,31 15 0,0116 54,33 30 0,0084 40,75 60 0,0064 33,96 250 0,0033 20,37 1440 0,0014 16,98 Gambar 4.1. Grafik Hasil Analisa Saringan dan Hidrometer Menurut sistem klasifikasi tanah Unified Soil Classification System USCS, berdasarkan nilai persentase butiran lolos saringan No. 200 sebesar 100 lebih besar dari 50, maka berdasarkan tabel klasifikasi tanah USCS, sampel tanah yang diambil dari Daerah Rawa Sragi, Desa Belimbing Sari, Kecamatan Jabung, Kabupaten Lampung Timur secara umum diketegorikan pada golongan tanah berbutir halus lempung.

6. Uji Batas Atterberg ASTM–D-4318-95

Batas Atterberg adalah batas plastisitas tanah yang terdiri dari batas atas kondisi plastis disebut batas plastis plastic limit dan batas bawah kondisi plastis disebut batas cair liquid limit. Adapun hasil pengujian batas Atterberg pada sampel tanah asli ini dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut ini : Tabel 4.5. Hasil Pengujian Batas Atterberg Tanah Asli LL PL PI Tanah Asli 90,92 53,78 37,1385 Keterangan: LL = Batas Cair PL = Batas Plastis PI = Indeks Plastisitas = LL – PL Berdasarkan hasil pengujian seperti pada tabel 6, nilai batas plastis PL tanah asli adalah sebesar 53,78, artinya kadar air yang dibutuhkan oleh tanah tersebut untuk mentransisi tanah dari keadaan semi-padat ke keadaan plastis adalah sebesar 53,78. Sedangkan hasil pengujian batas cair LL tanah asli adalah sebesar 90,92, artinya kadar air yang dibutuhkan oleh tanah asli tersebut untuk mentransisi tanah dari keadaan plastis ke keadaan cair adalah sebesar 90,92. Serta nilai indeks plastisitas PI sebesar 37,1385.

B. Data Hasil Pengujian Pemadatan Tanah

Dilakukan pengujian pemadatan tanah ini bertujuan untuk meningkatkan kekuatan tanah dengan cara dipadatkan sehingga rongga-rongga udara pada sampel tanah asli dapat berkurang yang mengakibatkan kepadatan menjadi meningkat. Hal tersebut dilakukan dengan cara memberikan beban yang ditumbuk secara berulang sehingga didapat lah nilai kadar air optimum dan nilai berat isi kering maksimum. Pengujian pemadatan tanah dilakukan dengan menggunakan metode pemadatan