No. Saringan Ukuran Partikel mm
Persentase Lolos Pan
0,00
Hasil pengujian analisis saringan ditunjukkan pada Tabel 4.3
yang menunjukkan bahwa sampel tanah yang digunakan memiliki persentase lolos saringan No. 200
0,075 mm sebesar 85,87.
5. Uji Hidrometer ASTM–D-1682-90
Selanjutnya dilakukan pengujian hidrometer yang bertujuan untuk menentukan pembagian ukuran butir yang lolos saringan No.200. Menentukan besaran butir
tanah yang sangat kecil dengan disaring menggunakan saringan yang lebih kecil dari No. 200 tidak lagi efektif. Oleh karena itu, tanah dicampur dengan air yang
ditambah bahan dispersi, sehingga tanah dapat terurai, kemudian dipantau dengan menggunakan alat hidrometer. Pada penelitian ini pengujian hidrometer dilakukan
satu kali, dengan hasil pengujian yang ditunjukkan pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4.
Hasil Pengujian Hidrometer Waktu T
menit Diameter butir
mm Persen Massa Lebih
Kecil P 2
0,0292 81,50
5 0,0192
71,31 15
0,0116 54,33
30 0,0084
40,75 60
0,0064 33,96
250 0,0033
20,37 1440
0,0014 16,98
Gambar 4.1.
Grafik Hasil Analisa Saringan dan Hidrometer Menurut sistem klasifikasi tanah Unified Soil Classification System USCS,
berdasarkan nilai persentase butiran lolos saringan No. 200 sebesar 100 lebih besar dari 50, maka berdasarkan tabel klasifikasi tanah USCS, sampel tanah
yang diambil dari Daerah Rawa Sragi, Desa Belimbing Sari, Kecamatan Jabung, Kabupaten Lampung Timur secara umum diketegorikan pada golongan tanah
berbutir halus lempung.
6. Uji Batas Atterberg ASTM–D-4318-95
Batas Atterberg adalah batas plastisitas tanah yang terdiri dari batas atas kondisi plastis disebut batas plastis plastic limit dan batas bawah kondisi plastis disebut
batas cair liquid limit. Adapun hasil pengujian batas Atterberg pada sampel tanah asli ini dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut ini :
Tabel 4.5.
Hasil Pengujian Batas Atterberg Tanah Asli LL
PL PI
Tanah Asli 90,92
53,78 37,1385
Keterangan: LL
= Batas Cair PL
= Batas Plastis PI
= Indeks Plastisitas = LL
– PL
Berdasarkan hasil pengujian seperti pada tabel 6, nilai batas plastis PL tanah asli adalah sebesar 53,78, artinya kadar air yang dibutuhkan oleh tanah tersebut
untuk mentransisi tanah dari keadaan semi-padat ke keadaan plastis adalah sebesar 53,78. Sedangkan hasil pengujian batas cair LL tanah asli adalah
sebesar 90,92, artinya kadar air yang dibutuhkan oleh tanah asli tersebut untuk mentransisi tanah dari keadaan plastis ke keadaan cair adalah sebesar 90,92.
Serta nilai indeks plastisitas PI sebesar 37,1385.
B. Data Hasil Pengujian Pemadatan Tanah
Dilakukan pengujian pemadatan tanah ini bertujuan untuk meningkatkan kekuatan tanah dengan cara dipadatkan sehingga rongga-rongga udara pada sampel tanah
asli dapat berkurang yang mengakibatkan kepadatan menjadi meningkat. Hal tersebut dilakukan dengan cara memberikan beban yang ditumbuk secara berulang
sehingga didapat lah nilai kadar air optimum dan nilai berat isi kering maksimum. Pengujian pemadatan tanah dilakukan dengan menggunakan metode pemadatan