Suatu Tinjauan Tentang Penerapan Undang-Undang Nomor23 Tahun 2004 Terhadap Pelaku Kekerasan Dalam...
SUATU TINJAUAN TENTANG PENERAPAN UNDANGUNDANG NOMOR 23 TAHUN 2004 TERHADAP PELAKU
KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA
(STUDI KASUS PUTUSAN NOMOR 27/PID.B/2005/PN/LP-LD
DI PENGADIALAN NEGERI LUBUK PAKAM)
TESIS
Oleh :
FIRDAUS
037005057/HK
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2006
Firdaus : Suatu Tinjauan Tentang Penerapan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 Terhadap …, 2006
USU Repository © 2007
ABSTRACT
An Analyze About Implementation of Regulation No. 23 On 2004 Towards The Doer Of
Household Hardness (A Case Study Of Decision Nomor 27/Pid.B/2005/PN/LP-LD At
Public Court Of Justice For Lubuk Pakam)
Firdaus*
Occasionally, the household hardness is more than an interested phenomenon happening
in the society is global issue talked everyone. Eventually, a variety problem of household
hardness is usually rising and impacts the major of woman and other side of life girls
trading, depraved, violation and so on. It indicates that a wide measure for women to reach
their rights especially law protection is still available. The main reason for this matter is an
unbalancing position between man and woman among the society. The husband said that
wives are legal through their marriage, so they can do anything to their wives and nobody
can stop it.
Formally, the problem that issued by this analyzing is how the regulation on the
household hardness towards both criminal low and regulation No. 23 on 2004 about
abolishment of household hardness. How to protect the victim of household hardness
through justice system and how the law determination through Public Court of Justice
Lubuk Pakam decision No. 27/PID.B/2005/PN-LP-LD.
The find out the accurate answer for this case, both jury and normative analyze
by using descriptive method must be carried out. The second data will be taken from library
(library research) namely Nation Regulation, Government Regulation, a kind of
references, paper and some documents talked about this problem. Using juridical
analyzed by qualitative approaching through both of deductive and inductive thought
where the main analyzing talked about regulation and Public Court of Justice for Lubuk
Pakam No. 27/PID.B/2005/PN-LP-LD about Household Hardness Case. The available
conclusion of analyze is the answer of descriptive style.
Regarding the analyze, the result denotes that one of regulation that can protect the
victim of household hardness is formally criminal law with the framework doer (Police
and Judge) who carry out their own tasks as an integrated in court of criminal justice
system. But, recently the fact that happens among the society is criminal law and court of
justice can not protect women yet as victim of household hardness because of social fact
that problem provides patriarchy value. So, establish law structure without women
perspective. It caused a problem for the victim of household hardness to promote the case to
the court of justice. The Regulation No. 23 Tahun 2004 about abolishment of household
hardness hope the protection for the mostly women as victims of household and can
complete the weakness on both of
* Student at Postgraduate Program Faculty of Law USU Medan
Firdaus : Suatu Tinjauan Tentang Penerapan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 Terhadap …, 2006
USU Repository © 2007
KUH Pidana and KUHAP, where those has described the preventive, protection
and restoration for victims of household hardness, The analyze of Public Court of Justice
Decision for Lubuk Pakam No. 27/PID.B/2005/PN-LP-LD denoted the balanced and
excellence valued because of the comparative between criminal sanction based on
general prosecutor and decision of Judge of Public Court of Justice for Lubuk Pakam
never provides significance difference, where the Judge decided this case and followed
up by comprehensive determination. It means that the Judge determination on criminal
law sanction is not only limited on aggravation and alleviate for the accused and the victim,
life background of milieu of accused and victim that caused the crime.
Eventually, the writer hope both the mutual collaboration and coordination
between Police and Court of Justice for Lubuk Pakam Instution and Rehabilitation
Institution and also with hospital to easier investigation and protect the victim. In
criminal justice process, the position of victim must be done fairly and
implementation of regulation No. 23 Tahun 2004 about abolishment oh household
hardness can run smoothly.
Key words : 1. Doer (Accused).
2. Hardness.
3. Household.
Firdaus : Suatu Tinjauan Tentang Penerapan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 Terhadap …, 2006
USU Repository © 2007
ABSTRAK
Suatu Tinjauan Tentang Penerapan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004 Terhadap
Pelaku Kekerasan Dalam Rumah Tangga (Studi Kasus Putusan Nomor 27/Pid.B/2005/PN/LPLD Di Pengadilan Negeri Lubuk Pakam)
Firdaus*
Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) merupakan sebuah fenomena menarik
yang terjadi di masyarakat dan sudah merupakan isu global. Munculnya berbagai persoalan
kekerasan dalam rumah tangga kerap terjadi dan selalu menimpa kaum perempuan,
kemudian permasalahan lain muncul dalam berbagai aspek kehidupan seperti
perdagangan anak perempuan, pelecehan, perkosaan dan sebagainya. Hal ini
menunjukkan bahwa masih terbentangnya jurang yang lebar bagi kaum perempuan dalam
meraih hak-haknya, khususnya hak untuk mendapatkan perlindungan hukum. Penyebab
paling besar terjadinya kekerasan dalam rumah tangga adalah fakta bahwa lelaki dan
perempuan kekuasaannya tidak sama di dalam masyarakat. Suami menganggap bahwa
perempuan yang menjadi isterinya adalah sah milik mereka lewat perkawinan, sehingga
mereka boleh berbuat apa saja terhadap perempuan yang menjadi isterinya itu, tanpa
seorangpun yang berhak melarang.
Permasalahan yang diambil pada penelitian ini adalah mengenai Bagaimana
pengaturan kekerasan dalam rumah tangga dalam hukum pidana dan Undang-undang
Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga.
Bagaimana perlindungan hukum terhadap korban kekerasan kekerasan dalam rumah
tangga melalui sistem peradilan dan Bagaimana pertimbangan hukum terhadap Putusan
Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor 27/PID.B/2005/PN-LP-LD.
Untuk mengetahui jawaban dari permasalahan di atas, dilakukan penelitian yang
berbentuk yuridis normatif dengan metode deskriptif analitis. Data sekunder diperoleh
melalui penelitian kepustakaan (library research) yaitu Undang-undang, Peraturan
Pemerintah, buku-buku referensi, makalah dan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan
penelitian ini. Analisis data dilakukan secara yuridis dengan pendekatan kualitatif,
melalui metode berpikir deduktif dan induktif, dimana pembahasan mengutamakan
tinjauan dari segi peraturan perundang-undangan dan Putusan Pengadilan Negeri Lubuk
Pakam Nomor 27/PID.B/2005/PN-LP-LD, tentang Kasus Kekerasan Dalam Rumah
Tangga (KDRT). Dari hasil pembahasan dan analisa diperoleh kesimpulan yang
memberikan jawaban atas permasalahan yang diteliti, serta ditulis dalam bentuk deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Salah satu aturan yang dapat
melindungi korban kekerasan dalam rumah tangga adalah hukum pidana dengan
seperangkat alat penegak hukumnya (Polisi, Jaksa dan Hakim) yang masing-masing
bekerja secara terintegrasi sebagai sebuah sistem peradilan pidana. Akan tetapi
Mahasiswa Sekolah Pascasarjana Ilmu Hukum USU Medan
Firdaus : Suatu Tinjauan Tentang Penerapan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 Terhadap …, 2006
USU Repository © 2007
kenyataan sosial yang terjadi dalam masyarakat menunjukkan bahwa sampai saat
ini, hukum pidana dan sistem peradilan pidana belum dapat melindungi perempuan sebagai
korban kekerasan dalam rumah tangga, karena kenyataan sosial itu sarat dengan nilai
patriarkhi sehingga menciptakan struktur hukum yang jauh dari pengalaman yang
berspektif perempuan. Hal ini mengakibatkan sering terjadinya kendala bagi korban
kekerasan dalam rumah tangga untuk mengajukan perkaranya ke pengadilan. Dengan
adanya Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam
Rumah Tangga, diharapkan mampu memberikan perlindungan terhadap korban kekerasan
dalam rumah tangga yang kebanyakan perempuan dan mampu menutupi kelemahan yang
terdapat pada KUHP dan KUHAP, dimana undang-undang ini telah mengatur mengenai
pencegahan dan perlindungan serta pemulihan terhadap korban kekerasan dalam rumah
tangga. Analisis terhadap Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor
27/PID.B/2005/PN-LP-LD telah menunjukkan kesesuaian dan cukup memuaskan, karena
perbandingan antara sanksi pidana berdasarkan tuntutan Jaksa Penuntut Umum dan putusan
yang dijatuhkan Hakim Pengadilan Negeri Lubuk Pakam tidak banyak menunjukkan
perbedaan, dimana hakim telah memutuskan perkara ini seyogyanya diimbangi dengan
pertimbangan secara komprehensif, artinya pertimbangan hakim dalam menjatuhkan
pidana tidak sebatas pada apa yang memberatkan dan yang meringankan bagi terdakwa,
namun pertimbangannya juga didasari pada latar belakang terjadinya tindak pidana baik
kepada pelaku dan korban, catatan tentang riwayat hidup pelaku maupun korban,
termasuk latar belakang lingkungan pelaku maupun korban sehingga terjadinya kejahatan.
Penulis menyarankan perlu adanya kerjasama dan koordinasi yang baik antara
pihak Kepolisian, Kejaksaan, Pengadilan bahkan Lembaga Pemasyarakatan, juga dengan
pihak rumah sakit dalam rangka mempermudah penyidikan dan memberikan
perlindungan yang baik terhadap korban. Dalam proses peradilan pidana, kedudukan
korban sebagai pihak dalam perkara yang harus mendapat perlakukan yang wajar dan
pelaksanaan Undang-Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan
Kekerasan Dalam Rumah Tangga diterapkan dengan baik.
Kata Kunci : 1. Pelaku.
2. Kekerasan.
3. Rumah Tangga.
Firdaus : Suatu Tinjauan Tentang Penerapan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 Terhadap …, 2006
USU Repository © 2007
KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA
(STUDI KASUS PUTUSAN NOMOR 27/PID.B/2005/PN/LP-LD
DI PENGADIALAN NEGERI LUBUK PAKAM)
TESIS
Oleh :
FIRDAUS
037005057/HK
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2006
Firdaus : Suatu Tinjauan Tentang Penerapan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 Terhadap …, 2006
USU Repository © 2007
ABSTRACT
An Analyze About Implementation of Regulation No. 23 On 2004 Towards The Doer Of
Household Hardness (A Case Study Of Decision Nomor 27/Pid.B/2005/PN/LP-LD At
Public Court Of Justice For Lubuk Pakam)
Firdaus*
Occasionally, the household hardness is more than an interested phenomenon happening
in the society is global issue talked everyone. Eventually, a variety problem of household
hardness is usually rising and impacts the major of woman and other side of life girls
trading, depraved, violation and so on. It indicates that a wide measure for women to reach
their rights especially law protection is still available. The main reason for this matter is an
unbalancing position between man and woman among the society. The husband said that
wives are legal through their marriage, so they can do anything to their wives and nobody
can stop it.
Formally, the problem that issued by this analyzing is how the regulation on the
household hardness towards both criminal low and regulation No. 23 on 2004 about
abolishment of household hardness. How to protect the victim of household hardness
through justice system and how the law determination through Public Court of Justice
Lubuk Pakam decision No. 27/PID.B/2005/PN-LP-LD.
The find out the accurate answer for this case, both jury and normative analyze
by using descriptive method must be carried out. The second data will be taken from library
(library research) namely Nation Regulation, Government Regulation, a kind of
references, paper and some documents talked about this problem. Using juridical
analyzed by qualitative approaching through both of deductive and inductive thought
where the main analyzing talked about regulation and Public Court of Justice for Lubuk
Pakam No. 27/PID.B/2005/PN-LP-LD about Household Hardness Case. The available
conclusion of analyze is the answer of descriptive style.
Regarding the analyze, the result denotes that one of regulation that can protect the
victim of household hardness is formally criminal law with the framework doer (Police
and Judge) who carry out their own tasks as an integrated in court of criminal justice
system. But, recently the fact that happens among the society is criminal law and court of
justice can not protect women yet as victim of household hardness because of social fact
that problem provides patriarchy value. So, establish law structure without women
perspective. It caused a problem for the victim of household hardness to promote the case to
the court of justice. The Regulation No. 23 Tahun 2004 about abolishment of household
hardness hope the protection for the mostly women as victims of household and can
complete the weakness on both of
* Student at Postgraduate Program Faculty of Law USU Medan
Firdaus : Suatu Tinjauan Tentang Penerapan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 Terhadap …, 2006
USU Repository © 2007
KUH Pidana and KUHAP, where those has described the preventive, protection
and restoration for victims of household hardness, The analyze of Public Court of Justice
Decision for Lubuk Pakam No. 27/PID.B/2005/PN-LP-LD denoted the balanced and
excellence valued because of the comparative between criminal sanction based on
general prosecutor and decision of Judge of Public Court of Justice for Lubuk Pakam
never provides significance difference, where the Judge decided this case and followed
up by comprehensive determination. It means that the Judge determination on criminal
law sanction is not only limited on aggravation and alleviate for the accused and the victim,
life background of milieu of accused and victim that caused the crime.
Eventually, the writer hope both the mutual collaboration and coordination
between Police and Court of Justice for Lubuk Pakam Instution and Rehabilitation
Institution and also with hospital to easier investigation and protect the victim. In
criminal justice process, the position of victim must be done fairly and
implementation of regulation No. 23 Tahun 2004 about abolishment oh household
hardness can run smoothly.
Key words : 1. Doer (Accused).
2. Hardness.
3. Household.
Firdaus : Suatu Tinjauan Tentang Penerapan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 Terhadap …, 2006
USU Repository © 2007
ABSTRAK
Suatu Tinjauan Tentang Penerapan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004 Terhadap
Pelaku Kekerasan Dalam Rumah Tangga (Studi Kasus Putusan Nomor 27/Pid.B/2005/PN/LPLD Di Pengadilan Negeri Lubuk Pakam)
Firdaus*
Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) merupakan sebuah fenomena menarik
yang terjadi di masyarakat dan sudah merupakan isu global. Munculnya berbagai persoalan
kekerasan dalam rumah tangga kerap terjadi dan selalu menimpa kaum perempuan,
kemudian permasalahan lain muncul dalam berbagai aspek kehidupan seperti
perdagangan anak perempuan, pelecehan, perkosaan dan sebagainya. Hal ini
menunjukkan bahwa masih terbentangnya jurang yang lebar bagi kaum perempuan dalam
meraih hak-haknya, khususnya hak untuk mendapatkan perlindungan hukum. Penyebab
paling besar terjadinya kekerasan dalam rumah tangga adalah fakta bahwa lelaki dan
perempuan kekuasaannya tidak sama di dalam masyarakat. Suami menganggap bahwa
perempuan yang menjadi isterinya adalah sah milik mereka lewat perkawinan, sehingga
mereka boleh berbuat apa saja terhadap perempuan yang menjadi isterinya itu, tanpa
seorangpun yang berhak melarang.
Permasalahan yang diambil pada penelitian ini adalah mengenai Bagaimana
pengaturan kekerasan dalam rumah tangga dalam hukum pidana dan Undang-undang
Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga.
Bagaimana perlindungan hukum terhadap korban kekerasan kekerasan dalam rumah
tangga melalui sistem peradilan dan Bagaimana pertimbangan hukum terhadap Putusan
Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor 27/PID.B/2005/PN-LP-LD.
Untuk mengetahui jawaban dari permasalahan di atas, dilakukan penelitian yang
berbentuk yuridis normatif dengan metode deskriptif analitis. Data sekunder diperoleh
melalui penelitian kepustakaan (library research) yaitu Undang-undang, Peraturan
Pemerintah, buku-buku referensi, makalah dan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan
penelitian ini. Analisis data dilakukan secara yuridis dengan pendekatan kualitatif,
melalui metode berpikir deduktif dan induktif, dimana pembahasan mengutamakan
tinjauan dari segi peraturan perundang-undangan dan Putusan Pengadilan Negeri Lubuk
Pakam Nomor 27/PID.B/2005/PN-LP-LD, tentang Kasus Kekerasan Dalam Rumah
Tangga (KDRT). Dari hasil pembahasan dan analisa diperoleh kesimpulan yang
memberikan jawaban atas permasalahan yang diteliti, serta ditulis dalam bentuk deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Salah satu aturan yang dapat
melindungi korban kekerasan dalam rumah tangga adalah hukum pidana dengan
seperangkat alat penegak hukumnya (Polisi, Jaksa dan Hakim) yang masing-masing
bekerja secara terintegrasi sebagai sebuah sistem peradilan pidana. Akan tetapi
Mahasiswa Sekolah Pascasarjana Ilmu Hukum USU Medan
Firdaus : Suatu Tinjauan Tentang Penerapan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 Terhadap …, 2006
USU Repository © 2007
kenyataan sosial yang terjadi dalam masyarakat menunjukkan bahwa sampai saat
ini, hukum pidana dan sistem peradilan pidana belum dapat melindungi perempuan sebagai
korban kekerasan dalam rumah tangga, karena kenyataan sosial itu sarat dengan nilai
patriarkhi sehingga menciptakan struktur hukum yang jauh dari pengalaman yang
berspektif perempuan. Hal ini mengakibatkan sering terjadinya kendala bagi korban
kekerasan dalam rumah tangga untuk mengajukan perkaranya ke pengadilan. Dengan
adanya Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam
Rumah Tangga, diharapkan mampu memberikan perlindungan terhadap korban kekerasan
dalam rumah tangga yang kebanyakan perempuan dan mampu menutupi kelemahan yang
terdapat pada KUHP dan KUHAP, dimana undang-undang ini telah mengatur mengenai
pencegahan dan perlindungan serta pemulihan terhadap korban kekerasan dalam rumah
tangga. Analisis terhadap Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor
27/PID.B/2005/PN-LP-LD telah menunjukkan kesesuaian dan cukup memuaskan, karena
perbandingan antara sanksi pidana berdasarkan tuntutan Jaksa Penuntut Umum dan putusan
yang dijatuhkan Hakim Pengadilan Negeri Lubuk Pakam tidak banyak menunjukkan
perbedaan, dimana hakim telah memutuskan perkara ini seyogyanya diimbangi dengan
pertimbangan secara komprehensif, artinya pertimbangan hakim dalam menjatuhkan
pidana tidak sebatas pada apa yang memberatkan dan yang meringankan bagi terdakwa,
namun pertimbangannya juga didasari pada latar belakang terjadinya tindak pidana baik
kepada pelaku dan korban, catatan tentang riwayat hidup pelaku maupun korban,
termasuk latar belakang lingkungan pelaku maupun korban sehingga terjadinya kejahatan.
Penulis menyarankan perlu adanya kerjasama dan koordinasi yang baik antara
pihak Kepolisian, Kejaksaan, Pengadilan bahkan Lembaga Pemasyarakatan, juga dengan
pihak rumah sakit dalam rangka mempermudah penyidikan dan memberikan
perlindungan yang baik terhadap korban. Dalam proses peradilan pidana, kedudukan
korban sebagai pihak dalam perkara yang harus mendapat perlakukan yang wajar dan
pelaksanaan Undang-Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan
Kekerasan Dalam Rumah Tangga diterapkan dengan baik.
Kata Kunci : 1. Pelaku.
2. Kekerasan.
3. Rumah Tangga.
Firdaus : Suatu Tinjauan Tentang Penerapan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 Terhadap …, 2006
USU Repository © 2007