Analisis Komparasi Pelaksanaan Undang-Undang Dan Peraturan UAP Tahun 1930 Pada Subsektor Industri

Analisis Komparasi Pelaksanaan Undang-Undang Dan Peraturan UAP Tahun 1930
Pada Subsektor Industri Pengolahan Dan Sektor Pertanian/Perkebunan Pemakai
Pesawat Uap Di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2005
Salomo Perangin-Angin
Sekolah Pascasarjana
Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara
Abstrak
Perusahaan sub sektor industri pengolahan dan sub sektor pertanian/perkebunan (pabrik
kelapa sawit) paling banyak memakai pesawat uap didalam kegiatan produksi yang potensial
menimbulkan kecelakaan. Pelaksanaan Undang-undang dan Peraturan Uap tahun 1930
merupakan salah satu upaya pencegahan kecelakaan.
Tujuan umum penelitian adalah untuk mengetahui pelaksanaan Undang-undang dan
Peraturan Uap tahun 1930 pada sub sektor industri pengolahan dan sub sektor
pertanian/perkebunan (pabrik kelapa sawit) sebagai pemakai pesawat uap di Provinsi Sumatera
Utara.
Penelitian dilakukan pada 13 perusahaan pada sub sektor industri pengolahan yang belum
menerapkan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK 3) dengan sampel
penelitian sebanyak 13 orang manajemen, 10 orang pegawai pengawas pesawat uap dan 14 orang
operator pesawat uap; dan 25 perusahaan sub sektor pertanian/perkebunan (pabrik kelapa sawit)
yang telah menerapkan SMK 3 dengan sampel penelitian sebanyak 25 orang manajemen, 10

orang pegawaipengawas pesawat uap dan 50 orang operator pesawat uap. Data dikumpulkan
dengan melakukan wawancara menggunakan kuesioner yang disusun mengacu pada Undangundang dan Peraturan Uap tahun 1930 sesuai dengan kewajiban manajemen, pegawai pengawas
pesawat uap dan operator pesawat uap.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pelaksanaan Undang-undang dan Peraturan
Uap tahun 1930 oleh manajemen pada sub sektor industri pengolahan dan sub sektor
pertanian/perkebunan (pabrik kelapa sawit) masing-masing termasuk kategori buruk (