Tanggung Jawab terhadap Tugas yang Diembannya Keberanian dalam Mengajak Orang Lain kepada Kebaikan dan Mencegah Kejahatan Memiliki Keteguhan Iman kepada Allah swt. Suka Menolong Orang Lain

Perilaku Terpuji 37

3. Sabar dalam Menerima Ujian dari Allah swt.

Allah swt. telah menguji Nabi Ayub a.s. dengan mengambil semua harta benda yang dimiliki serta semua anaknya meninggal dunia. Bahkan Allah swt. menguji yang lebih berat lagi yaitu berupa penyakit kulit yang sangat mengerikan. Namun semua ujian tersebut tidak menggoyahkan keimanan Nabi Ayub a.s. Beliau selalu sabar dalam menerima setiap ujian dari Allah swt. Nabi Ayub a.s. senantiasa menyadari bahwa semua yang dimilikinya berasal dari Allah swt. dan kepada Allah swt. semuanya akan dikembalikan.

4. Suka Memaafkan Kesalahan Orang Lain

Setelah Nabi Ayub a.s. sembuh dari sakitnya, maka istrinya yang telah lama meninggalkannya ingin kembali lagi kepadanya. Saat itu pula Nabi Ayub a.s. memaafkan kesalahan istrinya, meskipun ia tetap melaksanakan janjinya untuk memukul istrinya, namun dengan cara yang penuh kasih sayang, yaitu caranya dengan menghimpun seratus lidi dijadikan satu ikatan dan dipukulkan sekali saja.

B. Meneladani Perilaku Nabi Musa a.s.

Beberapa perilaku Nabi Musa a.s. yang dapat kita jadikan teladan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:

1. Tanggung Jawab terhadap Tugas yang Diembannya

Nabi Musa a.s. memiliki sifat tanggung jawab yang besar terhadap tugas yang diembannya. Hal itu terlihat ketika ia menjalani tugasnya sebagai penggembala kambing saat tinggal di keluarga Nabi Syu’aib a.s. Selain itu Nabi Musa a.s. juga senantiasa selalu menyampaikan ajaran-ajaran dari Allah swt. terhadap kaumnya, bahkan juga kepada raja Firaun. Hal itu merupakan bukti bahwa Nabi Musa a.s. adalah seorang yang memiliki sifat tanggung jawab yang besar terhadap tugas yang diembannya.

2. Keberanian dalam Mengajak Orang Lain kepada Kebaikan dan Mencegah Kejahatan

Setelah Nabi Musa a.s. diangkat menjadi rasul, ia mulai berdakwah mengajak umatnya supaya menyembah Allah swt., serta selalu berbuat kebaikan dan mencegah dari kejahatan. M auiÈah Åasanah Dari Abu Yahya bin Sinam r.a., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Sangat menakjubkan orang mukmin apabila segala urusannya sangat baik baginya, dan itu tidak akan terjadi bagi seseorang yang beriman, kecuali apabila mendapatkan kesenangan ia bersyukur dan apabila tertimpa kesusahan ia bersabar, maka yang demikian itu sangat baik baginya.” H.R. Muslim Pendidikan Agama Islam Kelas V 38 Meskipun dakwah Nabi Musa a.s. mendapat banyak rintangan dan perlawanan dari umatnya termasuk raja Firaun, hal itu tidak membuat Nabi Musa a.s. merasa takut. Dengan memohon pertolongan dari Allah swt., Nabi Musa a.s. berani menentang kekafiran raja Firaun. Nabi Musa a.s. memiliki prinsip bahwa dia selalu berani membela kebenaran dan melawan kemungkaran. Bahkan terhadap seorang penguasa seperti raja Firaun sekalipun.

3. Suka Menolong Orang Lain

Pada saat Nabi Musa a.s. melihat dua wanita yang sedang kesulitan mengambil air untuk memberikan minum domba-dombanya, ia segera menolong kedua wanita tersebut walaupun sebenarnya Nabi Musa a.s. tidak mengenalnya. Hal itu menunjukkan bahwa Nabi Musa a.s. adalah orang yang memiliki sifat suka menolong terhadap orang lain.

C. Meneladani Perilaku Nabi Isa a.s.

Berikut ini beberapa perilaku Nabi Isa a.s. yang dapat kita jadikan teladan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:

1. Memiliki Keteguhan Iman kepada Allah swt.

Nabi Isa a.s. memiliki keteguhan iman kepada Allah swt. Hal ini dibuktikan dengan keteguhan imannya dalam menyampaikan ajaran Allah swt. kepada umatnya. Meskipun dalam berdakwah Nabi Isa a.s. menghadapi banyak rintangan dan perlawanan dari kaum Yahudi, namun beliau tetap teguh dan tidak menggoyahkan keimanannya kepada Allah swt. sedikit pun.

2. Suka Menolong Orang Lain

Nabi Isa a.s. ditugaskan Allah swt. supaya mengajak kaum Bani Israil untuk menyembah kepada Allah swt. Meskipun hanya sedikit dari kaum Bani Israil yang mau mengikuti ajaran Nabi Isa a.s., namun hal itu tidak membuat Nabi Isa a.s. berputus asa, beliau merubah cara berdakwahnya yaitu dengan suka menolong orang lain. Dengan dibekali mukjizat dari Allah swt., Nabi Isa a.s. dapat menolong orang lain, di antaranya: a. menyembuhkan orang yang buta sejak lahir, b. menyembuhkan orang yang tuli sejak lahir, Gambar 4.2. Umat Nabi Isa a.s. yang sedang berebut buah-buahan. Perilaku Terpuji 39 ImtiÆän c. bahkan ketika ada orang yang meminta tolong supaya anaknya yang telah meninggal dihidupkan kembali, maka atas izin Allah swt., Nabi Isa a.s. dapat menghidupkannya kembali, dan d. dapat menurunkan makanan dari langit.

3. Sifat Kasih Sayang dan Suka Memaafkan Orang Lain