Pendidikan Kewarganegaraan 4
98
B. Misi Kebudayaan Internasional
“Pak, saya mau bertanya. Apakah kebudayaan kita juga terpengaruh adanya globalisasi?” tanya Atep.
“Benar Atep. Globalisasi telah memengaruhi seluruh aspek kehidupan, termasuk kebudayaan. Kebudayaan merupakan kepribadian suatu bangsa.
Apakah budaya itu? Budaya itu adalah pikiran dan akal budi. Beberapa contoh budaya bangsa adalah nyanyian dan lagu, berbagai tari-tarian,
berbagai alat musik yang khas, berbagai seni pertunjukan, dan berbagai budaya khas lainnya. Wilayah Indonesia membentang dari Sabang sampai
Merauke, karena itulah Indonesia memiliki wilayah yang sangat luas. Masing-masing daerah di Indonesia memiliki ciri khas sendiri-sendiri.
Di setiap daerah di wilayah Indonesia, pastilah memiliki suku masing- masing. Tiap-tiap suku memiliki budaya yang berbeda-beda. Apabila
disatukan, akan menjadi modal kekuatan bagi Indonesia, khususnya di bidang seni dan budaya.
Sebagai sebuah bangsa yang baik, kita juga harus bergaul dengan bangsa lain yang kebudayaannya berbeda. Akan tetapi, tidak semua budaya
asing yang masuk kita terima. Kita perlu menyaring dan memilih budaya asing yang masuk, sehingga tidak berdampak buruk bagi budaya asli kita.
Kita harus melestarikan budaya kita sendiri. Sebab kebudayaan asli kita tentu jauh lebih baik karena sesuai dengan kepribadian bangsa kita,” jelas
Pak Darma.
“Bagaimanakah cara memperkenalkan kebudayaan kita, Pak?” tanya Ida.
“Dengan melakukan misi kebudayaan internasional ke manca negara. Tujuan melakukan misi kebudayaan internasional yaitu untuk memperkenal-
kan budaya Indonesia di mata dunia, sehingga diharapkan dapat menarik wisatawan mancanegara ke Indonesia, pada akhirnya akan menambah
devisa negara. Hal ini merupakan keuntungan bagi bangsa Indonesia yang terdiri atas berbagai macam suku dan mempunyai beraneka ragam
kebudayaan,” jawab Pak Darma.
“Adakah kesenian negara kita yang pernah tampil di tingkat internasional?” tanya Togar.
“Ada, Togar. Berikut ini contoh beberapa tim kesenian yang tampil di tingkat internasional.
1. Kelompok kesenian Bougenville yang berasal dari Kalimantan Barat
diundang ke Madrid, Spanyol. Pada 21 sampai 28 Oktober 2003,
Mengenal Globalisasi
99
kelompok kesenian Bougenville ini tampil untuk mengikuti Festival Asia. Pertunjukkan kesenian Melayu mereka yang dipadu dengan kesenian
Dayak mendapat sambutan yang meriah. Kegiatan ini dapat meningkatkan kerja sama kebudayaan antara kedua negara.
2. Grup seni tradisional Indonesia, Nanglang Danasih, tampil di Roma,
Italia. Grup ini tampil dalam festival seni internasional dan meraih dua juara. Kegiatan ini untuk memperkenalkan kesenian di kalangan
masyarakat internasional.
3. Tim kesenian Sumatra Selatan ke Malaysia. Grup ini tampil dalam
acara festival Gendang Nusantara 10 - 15 April 2003. Mereka me- wakili Indonesia. Acara ini yang juga diikuti oleh utusan negara-negara
tetangga kita.
4. Tim kesenian Bali ke Chili dan Peru. Dalam rangka memenuhi undangan
KBRI Tim dari pulau Dewata ini menampilkan tari Saman Aceh, tari Maengket Sulawesi, dan sejumlah tari Bali. Pementasan ini bertujuan
untuk menjalin kerja sama dan dapat memberikan informasi tentang Indonesia.
5. Tim kesenian Jaipong dan Rampak Gendang ke Irak. Tim kesenian
Indonesia untuk kesekian kalinya tampil dalam Festival Internasional Babylon. Para duta budaya ini mampu membuat para penonton yang
memenuhi teater Babylon yang dapat membuat 15.000 orang, terpesona dengan goyangan para penari Jaipong dan bunyi gendang rampak
yang dinamis. Mereka juga terkesan dengan bagian dalam memeriahkan festival kebudayaan internasional di India. Atas undangan
Indian Council For Cultural Relations Ministry External Affairs ICCR. Tim kesenian Indonesia tampil memukau ribuan penonton. Dalam
pementasan, tersebut, duta seni dari Bali mendapat perhatian dari masyarakat di sana.
6. Wayang Kulit
Ki Manteb Sudarsono dalang wayang kulit dari kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah go internasional. Karena Ki Manteb menerima
penghargaan UNESCO Award yang diserahkan langsung di Paris, Prancis. Sebelumnya UNESCO lembaga di bawah Perserikatan
Bangsa-Bangsa PBB melakukan telaah terhadap kesenian wayang, termasuk mempelajari penelitian dari komunitas dalang Indonesia. Ki
Manteb Sudarsono yang terkenal dengan sabetannya menampilkan kepiawaiannya mendalang di beberapa negara di Eropa. Cerita yang