c. Campuran C terdiri dari 10 semen + 5 pasir + 85 tanah dengan banyak sampel 3 buah.
Selain uji kuat tekan dilakukan pula uji berat jenis tiap campuran yang nantinya akan dibandingkan dengan berat jenis tanah asli dan berat jenis
paving block pasca pembakaran.
7. Tahapan Pembakaran
Pada tahapan ini sampel yang tersisa sebanyak 18 buah sampel. Sampel tersebut telah diangin-anginkan selama 7 hari. Langkah selanjutnya setelah
pemeraman adalah pembakaran benda uji. Pembakaran dilakukan kurang lebih 2 x 24 jam untuk mendapatkan hasil yang baik. Setelah proses
pembakaran, sampel diangin - anginkan sebentar lalu sampel tersebut sudah bisa digunakan untuk tahapan selanjutnya.
8. Tahapan Pengujian Paving Block Pasca Pembakaran
Pada tahapan pasca pembakaran akan dilakukan pengujian berat jenis, uji kuat tekan dan daya serap air terhadap paving block dengan komposisi
campuran material tanah, semen, dan pasir dengan kadar tertentu untuk mengetahuidaya serap air optimum dan kuat tekan optimum paving block
tersebut. Sampel yang diuji adalah sebanyak : a. Campuran A terdiri dari 6 semen + 5 pasir + 89 tanah terdiri
dari 3 sampel untuk pengujian kuat tekan dan 3 sampel lainnya untuk pengujian daya serap airnya.
b. Campuran B terdiri dari 8 semen + 5 pasir + 87 tanah terdiri dari 3 sampel untuk pengujian kuat tekan dan 3 sampel lainnya untuk
pengujian daya serap airnya. c. Campuran C terdiri dari 10 semen + 5 pasir + 85 tanahterdiri
dari 3 sampel untuk pengujian kuat tekan dan 3 sampel lainnya untuk pengujian daya serap airnya.
Hasil pengujian kuat tekan paving block pasca pembakaran akan dibandingkan nilai uji kuat tekan paving block sebelum pembakaran dan
klasifikasi kuat tekan paving block berdasarkan SNI 03-0691-1996 untuk jalan lingkungan.
Pada pengujian untuk berat jenis tanah campuran sebelum dan sesudah dibakar akan dibandingkan dengan berat jenis tanah asli untuk melihat
perubahan yang terjadi pada tanah asli jika dicampurkan dengan semen dan pasir.
D. Metode Pembakaran
Adapun metode pembakaran yang dipakai sama seperti pembakaran batu bata atau genteng secara tradisional. Pada proses pembakaran sangat
memperhatikan kecepatan pembakaran untuk mencapai suhu tinggi serta kecepatan untuk mencapai pendinginan.
Pada proses pembakaran ini pertama-tama yang dilakukan adalah memasukan Paving Block yang sudah selesai dicetak dan diperam lalu disusun menjadi
satu di dalam tungku pembakaran. Pembakaran menggunakan kayu bakar,