METODE PENELITIAN Hubungan kuantitatif struktur aktifitas senyawa nitrasi etil p -metoksisinamat terhadap aktivitas anti tuberkulosis melalui pendekatan hansch secara komputasi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1. Tempat Penelitian dilaksanakan bertempat di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan FKIK Universita Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI Serpong. 3.1.2. Waktu Penelitian dilaksanakan selama program komputasi dijalankan pada bulan Febuari dan Maret 2015. 3.2. Alat 3.2.1. Perangkat keras Notebook Compac Serial CNF02588L3 dengan spesifikasi Intel® Core ™ i5 CPU M 450 2.40GHz 2.40GHz, RAM Random Access Memory 2.00 gigabyte , dan jenis system 32-bit Operating System, x64-based processor, Notebook terhubung dengan ACDC adapter dan terkoneksi internet. 3.2.2. Perangkat lunak Sistem operasi menggunakan Windows 8 Pro, Autodock Tools, Python 2.5.2 dan MGLTools 1.5.6 Scripps Research Institute, Discovery Studio 3.5 Visualizer Accelrys Enterprise Platform, Open Babel 2.3.2, Autodock Vina, Pymol De Lano Scitientific LLC, LigPlot, Marvin Sketch 5.5.1.0 http:www.chemaxon.com , CDK Descriptor Calculator http:rguha.netcodejavacdkdesc.html , Microsoft Exel, Protein Data Bank http:www.rcsb.orgpdb . 3.3. Bahan 3.3.1. Struktur Nitrasi EPMS Ligan yang digunakan adalah ligan dari nitrasi etil p-metoksisinamat EPMS yang telah beikatan dengan NAD+, dan kontrol positif isoniazid dibuat dengan Marvin Sketch 5.5.1.0 dengan format.sdf. Senyawa nitrasi EPMS yang digunakan ada 6, yaitu 2-nitro-4-methylcinnamaldehyde, 3-nitrocinnamic acid, 4- UIN Syarif Hidayatullah Jakarta nitrocinnamic acid, 4-nitrophenyl 4-coumarate, 2E ‐3‐4‐methoxyphenyl‐N,N‐ dioxoprop ‐2‐enamide, dan 2E‐3‐4‐methoxy‐3,5‐dinitrophenyl‐N,N‐dioxoprop‐ 2 ‐enamide, yang dibuat dengan MarvinSketch. 3.3.2. Struktur Tiga Dimensi 3D inhA Makromolekul protein yang dipilih adalah inhA. Struktur tiga dimensi inhA diunduh dari Bank Data Protein melalui situs http:www.rcsb.orgpdb dan diunggah dengan format text gz atau .pdb. Protein dengan identitas 1ZID yang berasal dari organisme Mycobacterium tuberculosis. 3.4. Cara kerja 3.4.1. Hubungan kuantitatif struktur aktifitas model Hansch Hubungan kuantitatif struktur dan aktifitas diperoleh dengan menggunakan program CDK Descriptor. Data senyawa disimpan dalam bentuk Microsoft Exel. Browse input file dengan nama senyawa yang akan diuji dengan format .mol . Pada kolom output tentukan nama dan lokasi file hasil. 3.4.1.1. Pemilihan Deskriptor Descriptor yang dipakai ada tiga jenis, yaitu LogP dan Harary Index, dari program Marvin Sketch, serta Charged Partial Surface Areas CPSA dari program CDK Deskriptor. Dengan menggunakan Marvin sketch, senyawa yang diuji diubah dalam bentuk aromatis dan dibersihkan secara 3 dimensi, lalu pilih calculating → partition → LogP untuk memperoleh nilai logP. Selanjutnya, untuk nilai sterik pilih calculating → geometrical → Topology Analysis → Harary Index → ok. Untuk memperoleh nilai elektronik, menggunakan program CDK Deskriptor, pada folder electro ni → Charged Partial Surface Areas. Kemudian semua data yang diperoleh disatukan dalam Microsoft exel sesuai kelompok masing-masing set. 3.4.1.2. Senyawa Training Set, Test Set dan Sample Set Dari 10 senyawa turunan sinamat dan EPMS yang diperoleh dari referensi, 5 senyawa untuk training set, dan 5 senyawa lainnya untuk test set. Guzman, 2014. Sedangkan untuk sample set, digunakan 6 senyawa nitrasi EPMS yang akan diuji aktifitasnya, sekaligus dijadikan sebagai ligan penambatan. Dua UIN Syarif Hidayatullah Jakarta senyawa terakhir dari sample set adalah senyawa yang dirancang sendiri dan diberi nama secara IUPAC, dan sisanya diambil dari refensi yang sama dengan training set dan test set. Senyawa yang diambil dari referensi ini adalah senyawa yang telah disintesis dan telah diujikan kepada Mycobacterium tuberculosis secara in vivo dan menghasilkan nilai MIC Minimum Inhibit Concentration Data digunakan untuk memperoleh regresi HKSA. Tabel 1. Senyawa Training Set No Nama Senyawa MIC uM Struktur 1 Ehretiolide 41 2 4-O-prenylcoumaric acid 86.1 3 3-coumaric acid 366 4 4-coumaric acid 244 5 EPMS 242 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tabel 2. Senyawa Tes Set No Nama Senyawa MIC uM Struktur 1 4-O-geranylcoumaric acid 66.8 2 3-O-prenylcoumaric acid 172 3 3,4-methylenedioxycinnamic acid 312 4 4-coumaric acid 244 5 Trans-cinnamic acid 270 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tabel 3. Senyawa Sample Set No Nama Senyawa Struktur 1 2-nitro-4-methylcinnamaldehyde 2 3-nitrocinnamic acid 3 4-nitrocinnamic acid 4 4-nitrophenyl 4-coumarate 5 2E ‐3‐4‐methoxyphenyl‐N,N‐ dioxoprop ‐2‐enamide 6 2E ‐3‐4‐methoxy‐3,5‐ dinitrophenyl ‐N,N‐dioxoprop‐2‐ enamide 3.4.1.3. Menyingkirkan Outlier Pada training set, jika terdapat suatu data yang jauh menyimpang dibandingkan data-data lainnya, maka data ini dapat dihilangkan atau diabaikan dari hasil untuk menghasilkan nilai regresi yang baik. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 3.4.1.4. Menilai Kualitas Persamaan HKSA Dari masing-masing hasil training set, test set, dan sample set, analisa hasil regresi dan penyimpangan data dari nilai r 2 , rata-rata data SD Root mean square deviation , dan RMSD Root mean square deviation. 3.4.2. Penambatan Molekul dengan Autodock Vina 3.4.2.1. Penyiapan struktur molekul resptor inhA Pengunduhan makromolekul inhA dari Bank Data Protein melalui situs http:www.rcsb.orgpdb . Identitas molekul yaitu 1ZID. Data makromolekul diunduh dalam format text gz. 3.4.2.2. Optimasi Makromolekul Makromolekul protein yang telah diunggah, dipisahkan dari ligan dan molekul air. Pemisahan menggunakan Discovery Studio 3.5 Setelah dipisahankan, kemudian simpan dalam format .pdb. Lalu dilakukan ditambahkan hydrogen menggunakan Autodock Tool edit → Hydrogens → add dan disimpan dalam format .pdb 3.4.2.3. Menentukan Lokasi Penambatan Molekul – Ligan Penentuan lokasi penambatan molekul dilakukan berdasarkan jurnal referensi dengan menggunakan Autodock Tools. Pengaturan dilakukan dengan grid box grid → grid box yang meliputi ukuran size x, y, z, kordinat center x, y, z dan, besarnya ukuran amstrong dan disimpan file → close saving current. 3.4.2.4. Penyiapan Struktur Tiga Dimensi 3D Ligan Ligan yang digunakan adalah isoniazid diunggah melalui PubChem http:PubChem.ncbi.blm.nih.gov sebagai pembanding dan senyawa nitrasi EPMS yang dibuat dengan menggunakan Marvin Sketch yang disimpan dengan format .pdb. 3.4.2.5. Optimasi Ligan Struktur ligan yang telah dibuat, kemudian dioptimasi dengan menggunakan Autodock Tools. Kemudian, ligan yang telah dibuat ligand → input → open, disimpan dalam bentuk .pdbqt ligand → output → save as pdbqt →save. Ligan dan Protein yang telah tersimpan dalam format .pdbqt dikopi atau dipindah kedalam folder Vina. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 3.4.2.6. Penambatan Molekul Penambatan molekul diilakukan dengan AutoDock Vina. Kedalam folder vina disediakan file-file reserptor, ligan, vina, conf.txt, vina_split. reseptor, ligan, conf.txt, vina, vina_license, dan vina split. Pada file conf.txt, diisi gridbox sesuai pengaturan dengan size 70x70x70, dan autocenter. Penambatan dimulai dengan membuka program Command Prompt, dan ditulis perintah sebagai berikut: Vina --config conf.txt --log log.txt 3.4.2.7. Visualisasi Hasil Penambatan Molekul Hasil kalkulasi penambatan dilihat pada output dalam format out.pdbqt atau bentuk notepad. Hasil penambatan diperoleh dengan memilih ligan yang memiliki energi ikatan yang paling rendah, nilai ikatan dapat dilihat pada file ‗log.txt‘. Posisi ligan-ligan pada makromolekul divisualisasikan dengan perangkat lunak PyMol untuk melihat kecocokan bentuk dan volume antara ligan dan situs tambatanya. Makromolekul dan output dalam bentuk .pdbqt dibuka dengan menggunakan Wordpad. Kopi isi dalam output.pdbqt dan tambahkan kedalam makromolekul dan simpan dalam format .pdb. Visualisi interaksi makromolekul dan ligan dengan menggunakan Ligplot untuk melihat kekuatan interaksi dan ikatan pada asam amino dalam bentuk dua dimensi dan masukan file .pdb output makromolekul dan ligan. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN