Mellisa Paendong 391
3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Uji Validitas dan Reliabilitas
Dari output dibawah didapat X1.1= 0,000 X1.2= 0,003, X1.3=0,000, X1.4=0,007. X2.1= 0,000, X2.2= 0,000, X2.3= 0,001, X2.4= 0,000, X2.5= 0,000, X2.6= 0,000. Y1= 0,000, Y2= 0,007, Y3=
0,000, Y4= 0,000, Y5= 0,000, Y6= 0,000 Karena nilai seluruh indikator 0,05, berarti indikator X1, X2, dan Y dinyatakan valid.
Tabel 4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas
Variabel Pernyataan
Sig Status
Cronbach Alpha
Status
Kebutuhan X
1
X
1.1
0,000 Valid
0,672 Reliabel
X
1.2
0,003 Valid
Reliabel X
1.3
0,000 Valid
Reliabel X
1.4
0,007 Valid
Reliabel X
1.5
0,000 Valid
Reliabel X
1.6
0,000 Valid
Reliabel Gaya HidupX
2
X
2.1
0,000 Valid
0,624 Reliabel
X
2.2
0,000 Valid
Reliabel X
2.3
0,001 Valid
Reliabel X
2.4
0,000 Valid
Reliabel X
2.5
0,000 Valid
Reliabel X
2.6
0,000 Valid
Reliabel Keputusan Pembelian Y
Y
1.1
0,000 Valid
0,722 Reliabel
Y
1.2
0,007 Valid
Reliabel Y
1.3
0,000 Valid
Reliabel Y
1.4
0,000 Valid
Reliabel Y
1.5
0,000 Valid
Reliabel Y
1.6
0,000 Valid
Reliabel
Sumber: Hasil Olahan Data, 2016
UJI ASUMSI KLASIK Uji Asumsi Klasik Normalitas
Gambar 4.1 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Sumber: Hasil Olahan Data, 2016
Mellisa Paendong 392
Gambar diatas menunjukkan bahwa grafik Normal P-P of Regression Standardized Residual menggambarkan penyebaran data di sekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah
garis diagonal grafik tersebut, maka model regresi yang digunakan dalam penelitian ini memenuhi asumsi normalitas.
Uji Heteroskesdastis
Gambar 4.2 Grafik Uji Heterokedastisitas
Sumber: Hasil Olahan Data, 2016 Gambar 4.2 diatas grafik Scatterplot yang ditampilkan untuk uji heterokesdastisitas
menampakkan titik-titik yang menyebar secara acak dan tidak ada pola yang jelas terbentuk serta dalam penyebaran titik-titik tersebut menyebar dibawah dan diatas angka 0 pada sumbu Y. Hal
tersebut mengidentifikasikan tidak terjadinya heterokesdastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi variabel Keputusan PembelianY
Uji Multikolinearitas Tabel 4.2
Uji Multikolineraritas
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
Constant Kebutuhan
.943 1.060
Gaya Hidup .943
1.060 Sumber: Hasil Olahan Data, 2016
Berdasarkan hasil diatasdapat dilihat pada output coefficient model, dikatakan tidak terjadi gejala multikolinearitas jika nilai VIF 10. Hasil perhitungan menghasilkan nilai VIF untuk Kebutuhan
X
1
dan Gaya HidupX
2
dibawah angka 10maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas dalam model regresi tersebut.
Mellisa Paendong 393
Analisa Regresi Linier Berganda
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan program SPSS seperti pada tabel dibawah maka dapat dilihat bahwa model regresi yang diperoleh adalah:
Tabel 4.3 Regresi Linier Berganda
Model Unstandardized
Coefficients B
Std. Error
1 Constant 3.947
2.656 Kebutuhan
.264 .089
Gaya Hidup .556
.094 Sumber: Hasil Olahan Data, 2016
Persamaan regresi Y = 3,947 + 0,264 X
1
+ 0.556 X
2
menggambarkan bahwa variabel bebas independen Kebutuhan X
1
dan Gaya HidupX
2
dalammodel regresi tersebut dapat dinyatakan jika satu variabel independen berubah sebesar 1 satu dan lainnya konstan, maka perubahan
variabel terikat dependen Keputusan PembelianY adalah sebesar nilai koefisien b dari nilai variabel independen tersebut.
Konstanta sebesar 3,947 memberikan pengertian bahwa jika Kebutuhan X
1
dan Gaya HidupX
2
secara serempak atau bersama-sama tidak mengalami perubahan atau sama dengan nol0 maka besarnya Keputusan PembelianY sebesar 3,947 satuan.
Jika nilai b
1
yang merupakan koefisien regresi dari Kebutuhan X
1
sebesar 0,264 artinya mempunyai pengaruh positif terhadap variabel dependen Y mempunyai arti bahwa jika variabel
Kebutuhan X
1
bertambah 1 satuan, maka Keputusan PembelianYjuga akan mengalami kenaikkan sebesar 0,264 satuan dengan asumsi variabel lain tetap atau konstan.
Jika nilai b
2
yang merupakan koefisien regresi dari Gaya HidupX
2
sebesar 0.556 yang artinya mempunyai pengaruh positif terhadap variabel dependen Y mempunyai arti bahwa jika variabel
Gaya Hidup X
2
bertambah 1 satuan, maka Keputusan PembelianY akan mengalami kenaikkan sebesar 0.556 satuan dengan asumsi variabel lain tetap atau konstan.
Koefisien Korelasi R dan Koefisien Determinasi R
2
Tabel 4.4 Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate 1
.617
a
.381 .367
1.77305 Sumber: Hasil Olahan Data SPSS 20, 2016
Mellisa Paendong 394
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan program SPSS 20 seperti yang ada pada tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai R yangdihasilkan adalah sebesar 0.617 artinya
mempunyai kuat. Nilai R square adalah 0,367 atau 36,7 Artinya pengaruh semua variable bebas : Kebutuhan X1 dan Gaya Hidup X2 terhadap variable independent Keputusan Pembelian
adalah sebesar 36,7 dan sisanya sebesar 63,3 di pengaruhi variabel lain
Pembahasan Pengaruh Kebutuhan terhadap Keputusan Pembelian
Kebutuhan adalah keinginan manusia akan suatu barang atau jasa yang diharapkan dapat memberikan kepuasaan jasmani ataupun rohani, dimana kebutuhan manusia bersifat nyata dan
tidak nyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. artinya setiap terjadi peningkatan kebutuhan maka akan
meningkatkan keputusan pembelian secara signfikan. Kebuhan merupakan hal mendasarkan yang harus dipenuhi terlebih dahulu sehingga orang-orang yang membutuhkan suatu barang atau jasa
akan melakukan keputusan pembelian
Pengaruh Gaya Hidup terhadap Keputusan Pembelian
Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang iekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Hasil penelitian menujukkan bahwa gaya hidup berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian. Artinya setiap terjadi peningkatan gaya hidup akan meningkatkan keputusan pembelian konsumen. Hal itu terjadi karena perubahan zaman yang semakin modern
sehingga orang-orang berlomba untuk mengikuti trend gaya hidup.
4. PENUTUP