DASAR PENGENAAN, CARA PENGHITUNGAN

34. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah data, keterangan danatau bukti yang dilaksanakan secara objektif dan profesional berdasarkan suatu standar pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan daerah danatau untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan daerah. 35. Penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan daerah adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh Penyidik untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana di bidang perpajakan daerah yang terjadi serta menemukan tersangkanya. 36. Penyidik adalah pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kuningan yang diberi wewenang khusus sebagai penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 37. Juru sita Pajak adalah pelaksana tindakan penagihan pajak yang meliputi penagihan seketika dan sekaligus, pemberitahuan surat paksa, penyitaan dan penyanderaan. 38. Surat Paksa adalah surat perintah membayar utang pajak dan biaya penagihan pajak. 39. Penagihan seketika dan sekaligus adalah tindakan penagihan pajak yang dilaksanakan oleh Juru Sita Pajak kepada Wajib Pajak atau Penanggung Pajak tanpa menunggu jatuh tempo pembayaran yang meliputi seluruh utang pajak dari semua jenis pajak, Masa Pajak, Tahun Pajak dan Bagian Tahun Pajak. 40. Surat Pendaftaran Objek Pajak Daerah yang selanjutnya disingkat SPOPD, adalah surat yang digunakan Wajib Pajak untuk mendaftarkan diri dan melaporkan objek pajak atau usahanya ke Dinas Pendapatan Kabupaten Kuningan. 41. Pengawasan adalah serangkaian kegiatan untuk mengawasi pemenuhan kewajiban perpajakan wajib pajak dan menegakkan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan daerah.

BAB II DASAR PENGENAAN, CARA PENGHITUNGAN

DAN MASA PAJAK Pasal 2 1 Dasar pengenaan Pajak Penerangan Jalan adalah Nilai Jual Tenaga Listrik 2 Nilai Jual Tenaga Listrik sebagaimana dimaksud pada ayat 1 ditetapkan : a. Dalam hal tenaga listrik berasal dari sumber lain dengan pembayaran, Nilai Jual Tenaga Listrik adalah jumlah tagihan biaya beban biaya tetap ditambah dengan biaya pemakaian kwhvariable yang ditagihkan dalam rekening listrik. b. Dalam hal tenaga listrik berasal dari sumber lain dengan menggunakan sistem pra bayarpulsa listrik, Nilai Jual Tenaga Listrik adalah Jumlah kwhVariabel yang tersedia dalam token. 6 c. Dalam hal tenaga listrik dihasilkan sendiri, Nilai Jual Tenaga Listrik dihitung berdasarkan kapasitas tersedia, tingkat penggunaan listrik, jangka waktu pemakaian listrik dan harga satuan listrik yang berlaku di wilayah Kabupaten Kuningan. 3 Harga satuan listrik sebagaimana dimaksud ayat 2 huruf c ditetapkan sebagai berikut : a. Jangka waktu pemakaian listrik : NO. LAMANYA PENGGUNAAN ALAT PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK FAKTOR DAYA 1 2 3 1. ≤ 2 Tahun 1,00 2. Diatas 2 Tahun SD 3 Tahun 0,93 3. Diatas 3 Tahun SD 4 Tahun 0,87 4. Diatas 4 Tahun SD 5 Tahun 0,80 5. Diatas 5 Tahun SD 6 Tahun 0,73 6. Diatas 6 Tahun SD 7 Tahun 0,67 7. Diatas 7 Tahun SD 8 Tahun 0,53 8. Diatas 8 Tahun SD 9 Tahun 0,47 9. Diatas 9 Tahun SD 10 Tahun 0,40 10. Diatas 10 Tahun SD 11 Tahun 0,33 11. Diatas 11 Tahun SD 12 Tahun 0,27 12. Diatas 12 Tahun SD 13 Tahun 0,20 13. Diatas 13 Tahun SD 14 Tahun 0,13 14. Diatas 14 Tahun 0,07 b. Jenis penggunaan, Kapasitas tersedia dan Harga satuan listrik : NO. JENIS PENGGUNAAN KELOMPOK USAHA KAPASITAS YANG TERSEDIA KVA HARGA SATUAN LISTRIKKWH 1. BisnisNiaga s.d 200 KVA Rp. 200,- 2. BisnisNiaga Diatas 200 KVA Rp. 250,- 3. Industri s.d 200 KVA Rp. 400,- 4. Industri 201 s.d 30.000 KVA Rp. 450,- 5. Industri Diatas 30.000 KVA Rp. 500,- Pasal 3 1 Besaran pokok Pajak Penerangan Jalan yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif pajak dengan dasar pengenaan pajak NJTL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2. 2 Formula Perhitungan Nilai Jual Tenaga Listrik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat 1, dikategorikan sebagai berikut: a. untuk pembangkit listrik yang memasang alat ukur, menggunakan formula sebagai berikut: NJTL = Kwh pemakaian x harga satuan listrik b. untuk pembangkit listrik yang tidak memasang alat ukur, menggunakan formula sebagai berikut: NJTL = KVA x FD x Jam Nyala x Rp.Kwh Dimana : NJTL = Nilai Jual Tenaga Listrik KVA = Kapasitas Daya Terpasang FD = Faktor Daya, yaitu tolok ukur dalam bentuk 7 angka, yang digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan alat pembangkit listrik. Jam Nyala = Jam nyala per bulan berdasarkan hasil pendataan. tingkat penggunaan listrik Rp.Kwh = Harga Satuan Listrik per Kwh. Pasal 4 1 Masa pajak penerangan jalan ditetapkan selama 1 satu bulan kalender. 2 Masa pajak sebagaimana dimaksud pada ayat 1 menjadi dasar bagi Wajib Pajak untuk menghitung, menyetorkan, dan melaporkan besarnya pajak terutang.

BAB III PENDAFTARAN DAN PENDATAAN WAJIB PAJAK