Kolokium Hasil Lapangan – DIM, 2005 49-2
1. PENDAHULUAN
Sumber daya mineral mempunyai sifat tak terbaharui, jumlah dialam sangat terbatas.
Sedangkan nilai ekonomis tergantung kemajuan teknologi penambangan dan permintaan pasar,
juga pengelolaannya mudah menimbulkan kerusakan lingkungan dan keterdapatannya tak
bisa dipindahkan. Dalam rangka optimalisasi pemanfaatan bahan galian tersebut perlu
dilakukan penerapan konservasi, meliputi perumusan kebijakan, pemantauan sumber daya
dan cadangan, penambangan dan pengolahan serta pengawasan.
Untuk mendukung upaya tersebut di atas, telah dilakukan Pemantauan dan Evaluasi
Konservasi Sumber Daya Mineral. Secara administrasi daerah kegiatan termasuk ke dalam
Kelurahan Pasir Panjang, Desa Pangke, Kecamatan Meral dan Kecamatan Tebing,
Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau. Di daerah ini terletak konsesi penambangan batu
granit dengan nama PT. Karimun Granit. Secara geografis daerah Kabupaten Karimun terletak
pada 113
° 30’00’’-114
° 00’00’’Bujur Timur dan
° 35’00’’-01
° 10’00’’Lintang Utara Gambar.1.
Suhu udara di daerah ini rata-rata antara 23,1º- 33.2ºC dan kelembaban udara rata-rata antara
60-98. Vegetasi daerah Kabupaten Karimun
sebagian berupa hutan sekunder, sebagian dijadikan perkebunan karet, kelapa, cengkeh dan
palawija. Pertanian terdiri dari sayur-sayuran dan buah-buahan.
Jenis ternak peliharaan yang adanya umumnya adalah ternak unggas, ayam ras
pedaging, petelur, ayam kampung dan itik. Produksi perikanan dimanfaatkan untuk
kebutuhan dalam negeri dan diekspor, umumnya nelayan menggunakan perahu bermotor dan
tidak bermotor. 2. GEOLOGI
Morfologi pulau Karimun pada umumnya bergelombang, terdiri dari pebukitan dan
pegunungan yang merupakan sisa-sisa erosi. Kemiringan lereng daerah ini lebih dari 45 dan
ditumbuhi oleh hutan primer. Pulau Karimun dan pulau-pulau
disekitarnya sebagian besar ditempati oleh batuan granit. Batu ini menerobos batuan gabro,
meta hornblende, amphibol dan sekis hornblende. Batuan tersebut diperkirakan
berumur dari Karbon sampai dengan Trias. Hasil dari pneumatolisa berupa greisen,
turmalin berwarna hitam. Granit yang terdapat di Pulau Karimun adalah granit biotit muscovite.
Dekat permukaan banyak terdapat noda-noda coklat tua karena oksidasi besi dan dibagian
tertentu ditempati endapan permukaan tua dan muda. Terdapat urat-urat kuarsa yang mengisi
ruang sesar dan kekar dengan ketebalan ± 1 cm sampai dengan ± 1 dm.
Struktur yang terdapat di tambang ini berupa struktur sesar dan kekar. Struktur kekar
cukup rapat, arah kekar yang dominan adalah N 90º E dengan kemiringan yang hampir tegak dan
hampir mendatar. Sesar yang diisi urat kuarsa mempunyai jurus dan kemiringan yang sama
Gambar 2
Pelapukan batu granit membentuk lengkungan-lengkungan dan terakumulasi hasil
pelapukan yang mencapai beberapa meter 3-10 meter dan dibawahnya terletak batu granit yang
segar. Akibat erosi yang terjadi maka terdapat tonjolan-tonjolan batu granit di permukaan.
Potensi bahan galian di PT. Karimun Granit mempunyai cadangan batu granit sebesar
40.000.000 ton Bambang,PPTM,1998. 3. BAHAN GALIAN
Bahan Galian pada Wilayah Kerja Penambangan P.Karimun dan sekitarnya muncul
dari permukaan laut sebelum zaman Tersier. Sejak zaman itu terjadi proses pelapukan dan
erosi yang menyebabkan terbentuknya lembah- lembah dengan dataran alluvial.
Morfologi berupa gunung gunung granit, dataran bergelombang dan sedikit dataran
alluvial. PT. Karimun Granit, mempunyai cadangan granit biotit muskovit yang “tidak
terbatas”, seluruh wilayah menempati daerah intrusi batuan granit. Perhitungan cadangan
dibagi menjadi blok-blok bagian wilayah. Cadangan tertambang yang
dikembangkan, dengan perhitungan “Mean Area” saat ini
adalah ± 60.000.000 juta ton pada wilayah kuari seluas 165 ha
3.1
Bahan Galian yang ada di dalam dan luar Wilayah Kerja Penambangan.
Bahan galian hasil pemercontoan di dalam dan di luar wilayah penambangan di daerah
Karimun pada umumnya adalah batuan granit Tabel.1. Di daerah Teluk Longkap, Kelurahan
Kolokium Hasil Lapangan – DIM, 2005 49-3
Pongkar, Kecamatan Tebing terdapat danau bekas galian timah Foto.1. Danau bekas galian
timah kolong dipergunakan untuk media angkut tongkang-tongkang membawa hasil
penambangan granit. Hasil analisis batuan granit Tabel.2, granit dapat dipergunakan untuk
agregat, penyanggah ombak ditepi pantai, abrasi, bahan cor beton dan masa dasar pembuatan
jalan.
PT. Karimun Granit melakukan eksploitasi semenjak 1972, terletak lebih kurang 30 mil
sebelah barat daya negeri Singapura. Daerah Kontrak Karya ini terletak di tiga lokasi, yaitu
lokasi A terletak di Kelurahan Pasir Panjang, Karimun Besar, lokasi B di bagian utara pulau
Karimun Besar dan lokasi C di Pulau Karimun Kecil. Semula, luas total Kontrak Karya ini
6000 ha. Kemudian setelah pada tahun 1975 ada kegiatan penambangan timah oleh PT Timah,
konsesi ini menciut menjadi 4000 ha. Selanjutnya pada tahun 2002 dilakukan
penciutan relinguish lagi sehingga menjadi 2761 ha.
Kegiatan penambangan terletak di lereng sebelah barat Gunung Betina, lebih kurang 500
meter dari Pantai Pasir Panjang
.
Gambar 3 Kontrak Karya ini telah diperpanjang izin
eksploitasi hingga 30 September 2013, yang semula telah selesai pada tanggal 30 September
2003. Pemegang saham terbesar adalah Group Perusahaan Hong Liong Asia dari Singapura .
Unit pengolahan crushing plant, sarana perbengkelan, perkantoran dan wisma guest
house terletak di dataran rendah. Pengapalan produksi dilakukan melalui dua pelabuhan
jetty, yaitu pelabuhan B dan pelabuhan C yang saling berhadapan di Pantai Pasir Panjang.
Sistem penambangan yang diterapkan PT. Karimun Granit adalah tambang terbuka.
Kegiatan penambangan dimulai dengan perencanaan, pembukaan kuari mine
development, pembongkaran, peledakan Foto.1, pemuatan dan pengangkutan. Kegiatan
penambangan dilakukan secara mekanis dengan menggunakan peralatan, antara lain : Front end
loaders, Dump trucks, Excavators, Bolldozer, Drills, Rockbreakers dan Graders Gambar.4,
ditunjang oleh 500 karyawan yang bekerja secara bergiliran selama 24 jam.
4. PEMBAHASAN
KONSERVASI BAHAN GALIAN
PT. Karimun Granit mempunyai wilayah yang terdiri lokasi A, B dan C. Dari tiga lokasi
tambang tersebut, yang aktifhanya pada lokasi A, sementara lokasi B dan C belum ada kegiatan
penambangan. Hasil perhitungan menggunakan metoderumus Mean Area pada daerah seluas 165
ha di kuari A saat ini menghasilkan jumlah cadangan layak tambang 60.000.000 ton Foto.3
Penambangan aktifaktif kuari A, diproduksi sejak tahun 1972 produksi rata-rata saat ini
400.000bulan. Hasil produksi berupa bongkah berukuran 1–10 ton dan hasil crusher berukuran
0 – 5 mm ukuran pasir sampai dengan 30 – 150 mm. Produksi terdiri dari 100.000 ton batu
granit digunakan untuk mencegah abrasi tepi pantai, sebagai pengisi bahan cor beton, masa
dasar pembuatan jalan dan pengurukan pantai.
PT. Karimun Granit pernah melakukan pemolesan batu granit untuk keperluan industri
bangunan, namun hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan, sehingga tidak dilanjutkan.
Hasil pelapukan batu granit disimpan pada suatu tempat, jika harga pasar membaik dijual atau
digunakan untuk reklamasi.
Sisa cadangan tambang aktif pada kuari A hingga bulan Agustus 2004 sebesar 10.000.000
ton, pada posisi kedalaman – 88 meter dibawah permukaan laut . Penambangan pada kuari A
direncanakan sampai dengan kedalaman – 90 meter dibawah permukaan laut. Penambangan
pada kuari A diperkirakan akan selesai sampai dengan kurang lebih 1,5 tahun yang akan datang.
Kegiatan penambangan menggunakan kontraktor Petrosea dari Australia, sedangkan untuk
produksi loading dilakukan oleh Jeni Prima Putra Indonesia dan ASL dari Singapura.
Perhitungan Stripping ratio tidak dilakukan, karena di daerah ini hanya ditempati batu granit.
Recovery penambangan dicapai hampir 100 dengan penempatan plant A dekat dengan mulut
tambang
.
Recovery pengolahan juga dicapai hampir 100 karena hasil dari crusher dengan media
belt conveyor, langsung ke jetty.A, menghasilkan berbagai ukuran batuan granit
sesuai dengan kebutuhan pasar.
Hasil produksi batu granit yang dijual ke dalam negeri yaitu ke Bontang, Palembang,
Lhokseumawe, Sumatra Utara, Balikpapan, Batam, Bali, Dumai, Padang, Semarang.
Bangladesh, Myanmar, Malaysia dan Singapura adalah konsumen luar negeri yang paling besar
Tabel 3
Peningkatan jumlah cadangan pada kuari A telah dilakukan dengan cara memperbesar sudut
penambangan setelah penambangan mencapai level –90. Upaya penambangan ini dapat
dilakukan, untuk optimalisasi bahan galian. Pada saat tim pemantauan berada di kuari A,
penambangan di kedalaman – 88 meter dibawah permukaan laut, tidak terlihat perembesan air
laut di batuan granit yang impermeable, hanya
Kolokium Hasil Lapangan – DIM, 2005 49-4
faktor struktur geologi yang harus menjadi perhatian.
Kegiatan penambangan, penghancuran crusher dan pengangkutan dilakukan dengan
baik. Paska penambangan kuari A direncanakan digunakan untuk Geowisata, Reservoar atau
Pelabuhan dalam. Rencana penambangan akan dilanjutkan ke bagian selatan kuari A. Pada
wilayah Kontrak Karya ini tidak ditemukan bahan galian lain
Terjadi juga pencurian batu granit dari stock hasil crusher di tepi pantai, diangkut
dengan perahu menuju tongkang yang siap menampung. kegiatan ini jelas-jelas terlihat dari
kantor PT Karimun Granit.
5. KESIMPULAN