PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2012
e. Kelurahan Rambung f. Kelurahan Tebing Tinggi Lama
g. Kelurahan Mandailing h. Rencana pengelolaan kawasan rawan bencana banjir meliputi :
i. Pembatasan pembangunan kawasan terbangun di daerah rawan banjir j. Mendorong pembangunan rumah panggung pada kawasan rawan bencana banjir
2. RENCANA KAWASAN BUDIDAYA
Rencana pemanfaatan ruang kawasan budidaya identik dengan rencana penggunaan lahan secara spasial. Dengan demikian rencana kawasan budidaya Kota Tebing Tinggi identik dengan rencanan
penggunaan lahan pada kawasan budidaya. Ada 3 aspek penting yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan rencana penggunaan lahan pada kawasan budidaya, yaitu:
Daya tampung dan kesesuaian lahan; Penggunaan lahan pada saat ini eksisting dan kecenderungan perubahannya;
Karateristik kegiatan yang akan ditempatkan serta persyaratan lokasi kegiatan tersebut.
Rencana pengembangan kawasan budidaya di Wilayah Kota Tebing Tinggi meliputi a.
Kawasan Peruntukan Perumahan b.
Kawasan Peruntukan Jasa Perdagangan c.
Kawasan Peruntukan Jasa Perkantoran d.
Kawasan Peruntukan Jasa Pariwisata e.
Kawasan Peruntukan Industri f.
Kawasan Peruntukan Ruang Terbuka Non Hijau g.
Kawasan Peruntukan ruang bagi Sektor Informal h.
Kawasan Peruntukan Ruang Evakuasi Bencana i.
Kawasan Peruntukan lainnya yang terdiri dari fasilias pelayanan umum dan kawasan khusus pertahanan dan keamanan
Rencana pengembangan kawasan budidaya Wilayah Kota Tebing Tinggi meliputi: a.
Memacu pertumbuhan kawasan jasa dan perdagangan dengan diarahkan pada SPPK termasuk percepatan pengembangan kawasan komersial terpadu di sekitar Terminal Bandar
Kajum dan kawasan komersial terpadu yang potensial di PPK dan SPPK Tengah, Tenggara, Barat Daya dan Barat.
b. Menetapkan sebagian besar tutupan lahan tegalan, kebun campur, sebagai kawasan
pengembangana permukiman baru berupa Lingkungan Siap Bangun yang baru c.
Mengembangkan permukiman orientasi vertikal terkait antisipasi perkuatan peran Kota Tebing Tinggi sebagai pintu terhadap Jalan Tol Medan – Tebing Tinggi dan Bandara Kuala
Namu yang meliputi pengembangan Rumah Susun Milik dan Sewa termasuk Masyarakat Berpenghasilan Rengah MBR
d. Mengendalikan potensi lahan sawah semi irigasi di Kelurahan Bulian dan Pinang Mancung
melalui penetapan kawasan strategi kota agar tidak menimbulkan dampak negatif kepada kehidupan sosial-ekonomi masyarakat.
e. Menetapkan potensi penetapan Ruang Terbuka Hijau RTH meliputi penetapan jalur hijau
pada kawasan sempadan sungai, jalur hijau sepanjang rel kereta api, pengalihan fungsi sarana olah raga yang kurang terpelihara dan pemeliharaan tempat pemakaman umum.
f. Mengendalikan sebaran daerah industri yang sebahagian besar dekat dengan badan sungai
secara ketat agar standar baku mutu air sungai dapat dipertahankan.
Bab I - 25