Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS. FKIP UNTAD Penerbit : E-JournalGeo-Tadulako UNTAD
ABSTRAK
Suharyadi Lumangino, 2014. Jenjang Pendidikan dan Tingkat Kelahiran Penduduk di Kecamatan
Bulagi Kabupaten Banggai Kepulauan. Skripsi, Program Studi Pendidikan Geografi, Jurusan PIPS FKIP Universitas Tadulako. Pembimbing I Drs. Syakir Mahid, M.Hum,
II Nurvita, S.Pd.,M.Pd.
Pertanyaan pokok penelitian ini adalah apakah jenjang pendidikan masyarakat di Kecamatan Bulagi Kabupaten Banggai Kepulauan berpengaruh terhadap jumlah anak yang
ada dalam setiap keluarga? Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan hubungan jenjang pendidikan terhadap jumlah anak yang ada dalam setiap keluarga di Kecamatan
Bulagi Kabupaten Banggai Kepulauan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif sehingga dapat mendeskripsikan data-data statistic maupun wawancara
menjadi sebuah hasil yang dapat menjawab pertanyaan penelitan. Pencarian data dilakukan di kantor-kantor pemerintahan, perpustakaan, dan dilengkapi hasil observasi, wawan cara
maupun angket. Penyajian data melalui proses verifikasi, interpretasi dan analisis data serta penulisan. Hasil penelitian ini menemukan tiga hal, yaitu: 1 jenjang pendidikan
penduduk di Kecamatan Bulagi umumnya masih berada pada kategori rendah. Hal ini terlihat dari banyaknya penduduk yang memiliki pendidikan setingkat SMP atau lebih
rendah; 2 sebagian besar keluarga di Kecamatan Bulagi merupakan keluarga yang ideal. Hal ini mengacu pada fakta yang ditemukan bahwa sebagian besar penduduk memiliki
anak paling banyak dua jiwa; 3 jenjang pendidikan yang dimiliki penduduk di Kecamatan Bulagi tidak terlalu berpengaruh secara langsung terhadap keputusan penduduk dalam
menentukan jumlah anak yang dimiliki. Keputusan memilih jumlah anak dalam setiap keluarga dilandasi oleh kesadaran penduduk terhadap pandangan bahwa sedikit anak lebih
baik.
Kata Kunci: Jenjang Pendidikan, Tingkat Kelahiran, Jumlah Anak dan Peran Pendidikan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Tingkat kelahiran suatu daerah tidak terlepas dari peran pendidikan, karena tingkat kelahiran banyak dipengaruhi oleh faktor pendidikan. Hal ini lebih tegas dapat dilihat pada
pendapat Mill dalam Mantra 2008:58 bahwa “dengan meningkatnya pendidikan penduduk
maka secara rasional mereka akan mempertimbangkan perlu tidaknya menambah jumlah anak sesuai dengan karir dan usaha yang ada”. Pendidikan memberikan peran penting
terhadap pengambilan keputusan orang tua dalam menentukan jumlah anak yang dimiliki. Setiap orang tua akan mempertimbangkan jumlah anak sesuai dengan kemampuannya
dalam memenuhi kebutuhan hidup. Hal ini mengakibatkan keluarga yang memiliki
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS. FKIP UNTAD Penerbit : E-JournalGeo-Tadulako UNTAD
pendidikan tinggi cenderung memiliki jumlah anak yang sedikit. Begitu juga sebaliknya. Itu disebabkan oleh adanya kesadaran orang tua terhadap pentingnya kualitas keluarga.
Pendidikan orang tua yang rendah cenderung lambat memberikan dorongan terhadap keluarga nya untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Pendidikan yang rendah pula
mengakibatkan pandangan setiap masyarakat terfokus pada tujuan ekonomi sebagai pemuas kehidupan. Masalah inilah yang terjadi di Kecamatan Bulagi secara umum. Kemampuan
ekonomi masyarakat yang rendah sebagaimana terlihat dalam data isian desa yang peneliti jumpai bahwa seluruh desa merupakan desa tertinggal, mengakibatkan masyarakatnya
memfokuskan diri untuk memperbaiki kualitas ekonomi mereka, sedangkan kualitas pendidikan penduduk seakan dinomor duakan.
Pertumbuhan penduduk yang selalu meningkat harus diimbangi dengan peningkatan kualitas pendidikannya. Kualitas pendidikan bisa baik jika sarana pendidikan yang tersedia
dapat menunjang proses pendidikan tersebut. Sarana pendidikan yang ada di Kecamatan Bulagi yaitu 16 Taman Kanak-Kanak TK, 16 Sekolah Dasar SD, 4 Sekolah Menengah
Pertama SMP, dan 3 Sekolah Menengah Umum SMU BPS Kab. Bangkep. 2010. Sarana pendidikan ini menjadi salah satu faktor penting penentu kualitas pendidikan
penduduknya. Berdasarkan pantauan peneliti ketika melakukan observasi di lokasi penelitian terlihat masih kurangnya sarana penunjang peningkatan kualitas pendidikan yang
ada di Kecamatan Bulagi. Hal ini diperparah dengan minimnya tenaga pengajar yang tersedia. Salah satu contoh yaitu Sekolah Dasar yang terdapat di Desa Sumondung
Kecamatan Bulagi. Berdasarkan pantauan peneliti, bukan hanya fasilitas belajar mengajar yang menjadi kendala, namun tenaga pengajar juga menjadi masalah yang cukup berarti.
Penelitian ini dilakukan untuk mengungkapkan fenomena kependudukan yang terjadi di Kecamatan Bulagi. Kajian ini berusaha menganalisis jenjang pendidikan dan tingkat
kelahiran yang terjadi di masyarakat dari sudut pandang ilmu geografi. Olehnya itu, penelitian ini diberi judul “Jenjang Pendidikan dan Tingkat Kelahiran Penduduk di
Kecamatan Bulagi Kabupaten Banggai Kepulauan” dengan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “apakah jenjang pendidikan masyarakat di Kecamatan Bulagi Kabupaten Banggai Kepulauan berpengaruh terhadap
jumlah anak yang ada dalam setiap keluarga?”.
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS. FKIP UNTAD Penerbit : E-JournalGeo-Tadulako UNTAD
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini yaitu mendeskripsikan hubungan jenjang pendidikan terhadap jumlah anak yang ada dalam setiap keluarga di Kecamatan
Bulagi Kabupaten Banggai Kepulauan.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini yaitu: 1. Memberikan masukan bagi mahasiswa Geografi yang selalu mengkaji berbagai
fenomena biosfer, terutama kependudukan. Kiranya dengan hasil penelitian ini mahasiswa Geografi dapat menjadikan acuan dalam menganalisa masalah
penduduk yang sering terjadi. 2. Memberikan pencerahan bagi masyarakat yang ada di Kecamatan Bulagi tentang
pentingnya kualitas keluarga itu dibangun. Kualitas keluarga dibangun dengan meningkatkan kualitas pendidikannya. Sehingga masyarakat akan lebih memilih
kualitas dibandingkan dengan kuantitas penduduk. 3. Memberikan masukan kepada pemerintah pengambil kebijakan dalam
mengambil keputusan, khususnya keputusan pembangunan di Kecamatan Bulagi. Sehingga pemerintah lebih memprioritaskan pembangunan kualitas penduduk,
karena penduduk merupakan subjek dan objek dari pembangunan tersebut.
BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Jenis Penelitian