A. Pemrograman Tran
Pemrograman T sistem operasinya ditent
kode ID
yang Pengiriman kode-kode
mobile atau
group dipanggil, dan pengirim
ini juga menentukan yang dapat dilayani. Ber
parameter yang dapa pada system operasi
disesuaikan hampir semu
B. Programming Setup
Sebelum menj
program aplikasi
te dilaksanakan
s dilaksanakannya
setup menyesuaikan paramete
digunakan oleh
sof perangkat
keras ha
mendukung beroperasin digunakan. Salah satu
dibutuhkan untuk
transceiver pada sistem radio LTR dan control
Software pem
Johnson Viking diranca dioperasikan pada suat
personal computer yang
C. Remote Programmi RPI
Remote Program dilengkapi dengan
i komputer
dengan tra
mengubah level-level log berasal dari komputer
level TTL transistor- yang dibutuhkan oleh transc
D. EEPROM Data Storage
Informasi yang setiap
saat dari
transceiver disimpan o Erasable
Programm EEPROM
pada ra
ransceiver
Transceiver pada entukan oleh kode-
g ditransmisikan.
kode ID menetukan oup
mobile yang
iman kode-kode ID n panggilan mana
eragam parameter- pat diprogramkan
si penerima dapat mua kebutuhan.
etup
enjalakan suatu
terlebih dahulu
setup. Tujuan
tup adalah untuk
eter-parameter yang software
dengan hardware
yang sinya software yang
tu peralatan yang uk
memprogram stem logic trunked
rol unit. pemrograman
E.F ncang khusus untuk
suatu IBM PC atau ng kompatibel.
ming Interface
rogramming Interface interface
antara transceiver.
RPI l logic RS-232 yang
puter menjadi level- or-transistor logic
transceiver.
Storage
ng dapat diubah transceiver
ke n oleh Electrically
mable Memory
rangkaian papan
rangkaian logika. OL memory yang diguna
adalah nonvolatile, da jangka waktu yang
dengan
demikian dikeluarkan
dari t
mempengaruhi Pengoperasian program
disimpan untuk sement Flash U404 pada rang
program ini perlu unt pemrograman ulang di
menggunakan setup pr
E. Parameter-Param Utama
Menu utama
program mulai dijalanka digunakan memilih f
ditunjukkan, Membua baru, file yang telah
atau file yang sement dicetak, disimpan ata
transceiver. Menu utam untuk mengambil sebua
mengcopy, member menghapus file pada
ditunjukkan pada gam
.
Gambar 1. Tampila
Di dalam pa menu utama terdapat f
yang lengkap yang di transceivernya.
F. Pemrograman Par
Parameter Radio Parameter-para
untuk semua system layar
tampilan pa
radio seperti pada gam Layar
tampilan pa
81 Leh karena itu tipe
gunakan EEPROM , data disimpan untuk
ang tidak terbatas, n
baterai dapat
transceiver tanpa
pemrograman. gram pada transceiver
entara oleh memory angkaian logic. Jika
u untuk diperbaharui, ditunjukkan dengan
up program yang sama.
arameter Menu
ma muncul
saat lankan. Menu utama
h fungsi yang akan buat file konfigurasi
ah ada untuk diedit, entara diedit untuk
atau dihubungkan ke utama juga digunakan
sebuah file dari radio, ber nama lain, atau
da disk. Menu utama ambar diberikut
pilan menu utama.
parameter-parameter at fungsi penggunaan
disesuaikan dengan
Parameter- adio
parameter yang sama m diprogram melalui
parameter-parameter gambar 2 berikut ini.
parameter-parameter
82 radio dipilih pada fungsi “Edit Current
Worksheet” pada EDIT menu
Gambar 2. Tampilan Parameter-parameter
radio.
G. Pemrograman Parameter- parameter Sistem Dan Group
Pemrograman parameter-
parameter system dan group untuk system LTR ditunjukkan pada gambar 3
dibawah ini:
\
Gambar 3. Tampilan pemrograman system LTR
Pada pemrograman parameter system dan group yang terpenting
terbagi dua yaitu : - Pemrograman Nomor Repeater
- Pemrograman Nomor Kanal
H. Pemrograman Transceiver dengan Transceiver yang lain
Suatu transceiver
dapat digunakan
untuk memprogram
transceiver yang lain dengan jenis transceiver yang sama. Dengan demikian
untuk memprogram Transceiver tipe SI tidak
dapat digunakan
Transceiver Viking GT. Proses Pemrograman dari
suatu transceiver yang lain Cloning adalah sebagai berikut:
1. Menyambungkan kabel cloning antara konektor mikropon dengan
transceiver sebelumnya didahului dengan
meng-offkan power
transceiver. 2. Meng-on-kan transceiver master
dan transceiver slave. 3. Pemrograman
di indikasikan
dengan “CLONING” melalui
tampilan alphanumeric
dan tampilan
indikator-indikator scanning pada masing-masing
transceiver. Sementara itu nomor system
dan nomor
group ditampilkan
pada transceiver
master. 4. Bilamana pemrograman telah
selesai, tampilan kembali dalam keadaan normal.
III. METODOLOGI PERENCANAAN