Jenis kelamin Terlibat perkelahian Status tempat tinggal Perilaku agresif Pola asuh
                                                                                JOM PSIK VOL. 1 NO 2 OKTOBER 2014
4
Berdasarkan  tabel  1  deketahui  bahwa mayoritas  responden  berumur  17  tahun
42,7,  mayoritas  responden  berjenis kelamin  laki-laki  90,  riwayat  terlibat
perkelahian  mayoritas  tidak  pernah  terlibat 85,4  dan status tempat tinggal mayoritas
tinggal dengan orang tua 96,6 .
Tabel 2
Pengaruh pola asuh terhadap perilaku agresif
Variabel Perilaku agresif
Total P
value Pola asuh
Tinggi Rendah
Rentan
24 25,5
13 13,8
37 39,4
0,002
Tidak Rentan
18 19,1
39 41,5
57 60,6
Total
42 44,7
52 55,3
94 100
Berdasarkan  tabel  2  diketahui  bahwa terdapat  pengaruh yang bermakna  P value
0,05  antara  pola  asuh  p
value=
0.002, dengan perilaku agresif remaja.
Tabel 3
Pengaruh teman sebaya terhadap perilaku agresif
Variabel Perilaku agresif
Total P
value
Teman sebaya
Tinggi Rendah
Tinggi
13 13,8
13 13,8
0,000 Rendah
29 30,9
52 55,3
81 86,2
Total
42 44,7
52 55,3
94 100
Berdasarkan  tabel  3  diketahui  bahwa terdapat    pengaruh  yang  bermakna  P
value0,05
antara teman
sebaya p
value=
0.000,  dengan  perilaku  agresif remaja.
Tabel 4
Pengaruh pola asuh terhadap perilaku agresif
Variabel Perilaku agresif
Total P
value Frustasi
Tinggi Rendah
Rentan
22 23,4
13 13,8
35 37,2
0,006
Tidak Rentan
20 21,3
39 41,5
59 62,8
Total
42 44,7
52 55,3
94 100
value=
0.006  dengan  perilaku  agresif remaja.
Tabel 5
Pengaruh media elektronik terhadap perilaku agresif
Variabel Perilaku agresif
Total P
value Media
elektronik
Tinggi Rendah
Tinggi
25 26,6
21 22,3
46 48,9
0,065 Rendah
17 18,1
31 33,0
48 51,1
Total
42 44,7
52 55,3
94 100
Berdasarkan  tabel  5  diketahui  bahwa  tidak  terdapat pengaruh  yang  bermakna    P  value    0,05  antara
media  elektronik  p
value=
0.065  dengan  perilaku agresif remaja.
PEMBAHASAN
A.
Analisa Univariat 1.
Umur
Hasil penelitian
menunjukkan mayoritas
responden  berumur  17  tahun  yang  merupakan remaja  tengah.  Sarwono  2006  menyatakan
remaja menggunakan perilaku agresif sebagai cara atau  jalan  untuk  mendapatkan  apa  yang  mereka
inginkan.  Berdasarkan  pengalaman  yang  mereka peroleh, maka perilaku agresif tersebut cenderung
bertahan  dan  terus  diulang.  Remaja  juga  mudah terpengaruh  oleh  lingkungan  sosialnya,  baik
berupa pengaruh positif maupun negatif.