Shading Teduh Bayangan Solar Cell

2.4 Transistor

Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung switching, stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya[5]. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya BJT atau tegangan inputnya FET, memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya. Transistor through-hole dibandingkan dengan pita ukur sentimeter Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal. Tegangan atau arus yang dipasang di satu terminalnya mengatur arus yang lebih besar yang melalui 2 terminal lainnya. Transistor adalah komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier penguat. Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil, dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori, dan komponen-komponen lainnya. Gambar 2.7 Macam – macam transistor[6] Cara kerja transistor Dari banyak tipe-tipe transistor modern, pada awalnya ada dua tipe dasar transistor, bipolar junction transistor BJT atau transistor bipolar dan field- effect transistor FET, yang masing-masing bekerja secara berbeda. Transistor bipolar dinamakan demikian karena kanal konduksi utamanya menggunakan dua polaritas pembawa muatan: elektron dan lubang, untuk membawa arus listrik. Dalam BJT, arus listrik utama harus melewati satu daerahlapisan pembatas dinamakan depletion zone, dan ketebalan lapisan ini dapat diatur dengan kecepatan tinggi dengan tujuan untuk mengatur aliran arus utama tersebut. FET juga dinamakan transistor unipolar hanya menggunakan satu jenis pembawa muatan elektron atau hole, tergantung dari tipe FET. Dalam FET, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI arus listrik utama mengalir dalam satu kanal konduksi sempit dengan depletion zone di kedua sisinya dibandingkan dengan transistor bipolar dimana daerah Basis memotong arah arus listrik utama. Dan ketebalan dari daerah perbatasan ini dapat dirubah dengan perubahan tegangan yang diberikan, untuk mengubah ketebalan kanal konduksi tersebut.

2.5 DC to DC converter step up

konverter dc ke dc dapat dipakai untuk menaikkan tegangan dc keluaran dari tegangan dc masukan[7]. Susunan penaik tegangan ditunjukkan oleh gambar 2.8. Pada saat saklar SW diaktifkan selama t1, arus induktor meningkat dan energi tersimpan di dalam induktor L. Jika saklar SW dibuka untuk waktu t2, energi yang tersimpan di dalam induktor akan ditransfer ke beban melalui D1, dan arus induktor mengecil. Dengan menganggap aliran arus kontinyu, maka bentuk gelombang arus induktor dapat digambarkan seperti pada gambar 2.8. Gambar 2.8 DC to DC converter step up[7] PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Rumus untuk perhitungan tegangan output pada rangkaian DC to DC converter adalah sebagai berikut. k Vs t t Vs t L Vs Vo 1 1 2 1 1 2 2.6

2.6 Led

LED atau singkatan dari Light Emitting Diode adalah salah satu komponen elektronik yang tidak asing lagi di kehidupan manusia saat ini[8]. LED saat ini sudah banyak dipakai, seperti untuk penggunaan lampu permainan anak-anak, untuk rambu- rambu lalu lintas, lampu indikator peralatan elektronik hingga ke industri, untuk lampu emergency, untuk televisi, komputer, pengeras suara speaker, hard disk eksternal, proyektor, LCD, dan berbagai perangkat elektronik lainnya sebagai indikator bahwa sistem sedang berada dalam proses kerja, dan biasanya berwarna merah atau kuning. LED ini banyak digunakan karena komsumsi daya yang dibutuhkan tidak terlalu besar dan beragam warna yang ada dapat memperjelas bentuk atau huruf yang akan ditampilkan. dan banyak lagi Pada dasarnya LED itu merupakan komponen elektronika yang terbuat dari bahan semi konduktor jenis dioda yang mampu memencarkan cahaya. LED merupakan produk temuan lain setelah dioda. Strukturnya juga sama dengan dioda, tetapi belakangan ditemukan bahwa lektron yang menerjang sambungan P-N. Untuk mendapatkan emisi cahaya pada semikonduktor, doping yang pakai adalah galium, arsenic dan phosporus. Jenis doping yang berbeda menghasilkan warna cahaya yang berbeda pula. Gambar 2.9 Light emitting diode[8] PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI