Termokopel Penguat Operasional Op Amp

Berdasarkan cara penggunaanya penguat operasional ada dua jenis yaitu penguat linier dan penguat tidak linier. Penguat linier adalah penguat yang mempertahankan bentuk sinyal masukan seperti penguat instrumentasi, diferensial, tak membalik, dan membalik sedangkan Penguat tak linear merupakan penguat yang sinyal keluarannya berbeda dengan sinyal masukannya seperti komparator, integrator, dan diferensiator Penguat Instrumentasi merupakan penguat serbaguna yang terdiri dari penguat diferensial dan penguat penyangga. Rangkaian penguat instrumentasi terdiri dari tiga penguat operasional dan tujuh tahanan seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 2.2 Gambar 2.2 Op-Amp Instrumentasi [Arifin, Jaenal, 2009] Besarnya tegangan keluaran ditunjukkan oleh persamaan 2.1 2.1 Dimana : o V = tegangan keluaran Volt 1 V = tegangan masukan 1 Volt 2 V = tegangan masukan 2 Volt a = penguatan pada potensiometer R Untuk mengatur besarnya tegangan keluaran maka kita dapat mengubah nilai a 3

2.3. Analog to Digital Converter ADC

ADC adalah suatu rangkaian yang berfungsi untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital, biasanya sinyal analog tersebut berupa tegangan. ADC dapat menganalisa sinyal- sinyal yang diakibatkan oleh suhu, tekanan, kecepatan angin, berat benda dan lain-lain. Ketelitian sebuah ADC ditentukan oleh jumlah bit keluarannya. Makin besar jumlah bit keluaran, makin tinggi ketelitiannya. Jika jumlah bit keluaran adalah n maka ketelitiannya adalah : Resia,1997 2.2 Waktu konversi merupakan waktu yang diperlukan oleh ADC untuk mengubah tegangan menjadi kombinasi bit. Chip ADC yang banyak digunakan dan ditemukan di pasaran adalah ADC jenis 0804, 0808, dan 0809 yang dibuat dengan teknologi CMOS dan data keluarannya adalah data digital 8 bit. Keistimewaan dari chip ADC ini adalah kecepatan konversi yang cukup tinggi dan konsumsi daya yang rendah.

2.4. ADC 0804

ADC 0804 termasuk dalam tipe SAR yang memiliki waktu konversi 100 μ s. ADC 0804 memiliki dua prinsip dalam melakukan konversi diantaranya free running dan mode control. ADC 0804 memiliki 20 pin seperti terlihat dalam Gambar 2.3 Gambar 2.3. Pin-Pin ADC 0804 [Datasheet ADC0804] 4

2.4 Mikrokontroler AT89S51

Mikrokontroler MCS-51 adalah buatan Atmel dengan dua versi yaitu versi 20 pin dan versi 40 pin yang dilengkapi dengan Flash Programble Erasable Read Only Memory Flash PEROM sebagai media memori program dan susunan kaki kedua IC tersebut sama tiap versinya. Salah satu versi 40 kaki dari mikrokontroler MCS-51 adalah mikrokontroler AT89S51. Mikrokontroler bekerja pada frekuensi antara 4 MHz - 40 MHz. Budiharto, Widodo, 2005. Beberapa karakteristik dari mikrokontroler AT89S51 adalah : 1 Memiliki 4 kB Flash PEROM yang dapat digunakan untuk menyimpan program. Flash dapat ditulis dan dihapus sebanyak 1000 kali. 2 Tegangan operasi dinamis dari 4,5 - 5,5 volt. 3 Operasi clock dari 0-33 MHz. 4 Memiliki internal RAM 128x8 bit. 5 Memiliki IO 32 line. 6 2 buah timercounter 16 bit. 7 Menagani 6 sumber interupsi 8 Memiliki port parallel. Pin-pin dari mikrokontroler AT89S51 seperti ditunjukkan dalam Gambar 2.4. Gambar 2.4. Pin-Pin Mikrokontroller AT89S51 [datasheet AT89S51] Penjelasan masing-masing pin dari mikrokontroler AT89S51 yaitu : 1. Pin 1-8 Merupakan port 1 P1.0 - P1.7 yang menjadi saluran inputoutput 8 bit dua arah. 5