Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMAMA Kelas XII Program IPA dan IPS
82
Ditinjau dari jumlah klausa atau polanya, kalimat 1 disebut kalimat tunggal berpola S – P – O, sedangkan kalimat 2 adalah kalimat majemuk berpola S – P – O – S – P.
Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri atas satu pola satu S danatau satu P atau satu klausa. Variasi pola kalimatnya, antara lain
a. S – P :
Saya belum berangkat. S
P b. S – P – O
: Tiara sedang menghafal rambu-rambu lalu lintas.
S P
O c. S – P– K
: Suny pergi ke Bali.
S P
K d. S – P – Pelengkap :
Asmin sedang belajar menyetir. S
P Pel
e. S – P – O – K :
Indonesia membeli gerbong kereta dari Jepang. S
P O
K Jika sebuah kalimat memiliki dua pola, yang berarti mempunyai dua klausa, maka disebut
kalimat majemuk. Satu pola kalimat bisa diwakili oleh satu S danatau satu P. Ada tiga jenis kalimat mejemuk, yaitu setara, bertingkat, dan campuran.
1. Kalimat majemuk setara KMS
Dalam KMS hubungan antarunsurklausanya setara atau sederajat. KMS meliputi: a. KMS penggabungan konjungtornya: dan, lalu, kemudian, serta, dan lain-lain.
Contoh: Saya pergi ke Bali dan mereka pergi ke Surabaya.
b. KMS pemilihan konjungtornya: atau
Contoh: Mereka bisa naik kereta api atau naik pesawat.
c. KMS pertentangan konjungtornya tetapi, melainkan, sedangkan
Contoh: Bus sudah siap di depan sekolah tetapi para peserta datang terlambat. 2. Kalimat majemuk bertingkat KMB
Dalam KMB hubungan unsur-unsurnya tidak setara. Satu unsurklausa yang utama disebut induk kalimat, unsurklausa lain disebut anak kalimat.
KMB mencakup jenis-jenis, antara lain:
a. KMB hubungan waktu konjungtornya, antara lain: ketika, sewaktu, sejak, sesudah, dan manakala
Perhatikan contoh berikut
1 Kepadatan transportasi darat jalur pantura meningkat sejak pemerintah induk kalimat anak kalimat
mengumumkan tanggal libur Lebaran. anak kalimat
2 Sejak pemerintah mengumumkan tanggal libur Lebaran, kepadatan transportasi darat jalur pantura meningkat.
Karena anak kalimat mendahului induk, maka dipisahkan tanda koma
Di unduh dari : Bukupaket.com
Lalu Lintas dan Transportasi
83 b. KMB hubungan syarat konjungtornya: jika, seandainya saja, andaikan, asalkan,
kalau, dan apabila
Contoh:
1 Kecelakaan lalu lintas dapat dikurangi secara signifikan jika pengguna jalan menaati rambu-rambu yang ada.
2 Jika pengguna jalan menaati rambu-rambu yang ada, kecelakaan lalu lintas dapat dikurangi secara signifikan.
c. KMB hubungan tujuan konjungtornya: agar, supaya, biar
Contoh:
1 Pemerintah perlu menyusun perangkat hukum yang tegas agar ada jaminan keselamatan dalam menggunakan jasa transportasi.
2 Agar ada jaminan keselamatan dalam menggunakan jasa transportasi, pemerintah perlu menyusun perangkat hukum yang tegas.
d. KMB hubungan sebab konjungsinya: sebab, karena e. KMB hubungan akibat konjungsinya: akibatnya, sehingga, sampai-sampai, maka
f. KMB hubungan perbandingan konjungsinya: seperti, ibaratnya, daripada, bagaikan, alih-alih, laksana, dan lain-lain
g. KMB perlawanankonsesif konjungsinya: walaupun, meskipun, kendatipun, dan lain- lain
h. KMB penjelasan konjungsinya: bahwa i. KMB atributifketerangan konjungsinya: yang
Contoh:
1 Busnya yang jurusan Jakarta-Bogor mogok di Tangerang. keterangan subjek 2 Mereka berangkat naik kereta yang tiga bulan lalu didatangkan dari Jepang.
keterangan objek 3 Gadis-gadis cantik yang memakai seragam berwarna putih kehijauan itu pramugari
pesawat. keterangan subjek 4 Orang itu pamanku yang kemarin baru tiba dari Surakarta. keterangan predikat
3. Kalimat majemuk campuran KMC