Profil Keluarga Ekonomi Keluarga Dampingan

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat merupakan salah satu perwujudan dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat. Salah satu program inti dari Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Udayana KKN PPM UNUD adalah mendampingi keluarga kurang sejahtera atau keluarga prasejahtera. Tujuan dari diadakannya program ini yaitu untuk menggali potensi yang dimiliki keluarga prasejahtera tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan dengan melihat dan menganalisa permasalahan yang dihadapi serta menyelesaikan permasalahannya. Mahasiswa berperan mengidentifikasi masalah serta memecahkan untuk mencari jalan keluar atas masalah yang dihadapi oleh keluarga dampingan. Keluarga yang didampingi mahasiswa adalah keluarga yang termasuk dalam kriteria keluarga keluarga kurang sejahtera, sehingga dengan adanya mahasiswa dapat meningkatkan kesejahteraan, baik dari segi materi atau spiritualnya untuk menuju hidup yang lebih baik. Khususnya dapat memberdayakan keluarga di Keluarga Dampingan. Keluarga Dampingan dilaksanakan di beberapa keluarga yang terdapat di setiap dusun di Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. Desa Batuan memiliki 17 dusun, yaitu Dusun Dentiyis, Dusun Dlodtunon, Dusun Peninjoan, Dusun Jungut, Dusun Gede, Dusun Puaya, Dusun Jeleka, Dusun Lantangidung, Dusun Bucuan , Dusun Gerih, Dusun Tengan, Dusun Tegeha, Dusun Penataran, Dusun Penida, Dusun Geria, Dusun Geria Ciwa, Dusun Pekandelan. Keluarga Dampingan didampingi oleh satu orang mahasiswa. Pada KKN PPM Udayana 2016 periode XIII ini penulis mendampingi satu Keluarga Dampingan yang telah ditetapkan yaitu Kelurga Dampingan yang berada di Dusun Gede. Pemilihan Keluarga Dampingan ini berdasarkan rekomendasi dari kepala Prebekel Desa Batuan.

1.1 Profil Keluarga

1.1.1 Identitas Keluarga Dampingan No Nama Status Umur Tgl Lahir Pendidikan Pekerjaan Keterangan 1. Dewa Made Eka Putra Kepala Keluarga Suami 33 tahun 04-04- 1983 SD Karyawan di Restoran Babi Guling Bekrja sebagai karyawan di restoran babi guling, sebagai kasir 2. Luh Putu Sri Wulandari Istri 27 tahun 07-09- 1989 SMP Ibu Rumah Tangga Tidak bekerja karena mengurus anak di rumah 3. Desak Putu Sri Purnama Sari Anak Pertama 6 tahun 27-05- 2010 SD Pelajar Kelas 1 SD, bersekolah di SDN 3 Batuan 4. Dewa Made Adnyana Putra Anak Kedua 4 tahun 02-03- 2012 - Belum Sekolah Belum sekolah karena masih berusia 4 Tahun Bapak Dewa Made Eka Putra berserta anggota keluarga bertempat tinggal di Banjar Gede desa Batuan Kecamatan Sukawati. Bapak Dewa beserta keluarga menempati rumah seluas 5000 m2 namum tanah yang luas tersebut tidak berfungsi seluruhnya karena kebanyakan tidak terawat. Bapak Dewa hanya memiliki bangunan yang layak sebanyak tiga bangunan, diantaranya 1 bangunan untuk tempat tidur , 1 bangunan untuk kegiatan ibadah, dan 1 bangunan dapur. Bapak Dewa beserta keluarga hanya memiliki 2 kamar tidur yang berdekatan. Bapak Dewa memiliki istri yang bernama Luh Putu Sri Wulandari mereka menikah pada usia 21 tahun dan di karuniai 2 orang anak yaitu bernama Desak Putu Sri Purnama Sari yang sudah duduk di bangku sekolah kelas 1 SD dan Dewa Made Adnyana Putra belum sekolah karena masih berumur 4 Tahun. Bapak Dewa sehari-hari bekerja sebagai karyawan di warung rumah makan babi guling yang bertempat di Ubud sebagai kasir, dengan di gajih harian yaitu Rp.70.000 per hari. Jam kerja Bapak Dewa mulai dari jam 08.00 Wita – 17.00 Wita. Istri Bapak dewa yaitu Luh Putu Sri Wulandari sebagai ibu rumah tangga dan tidak bekerja, hal tersebut dikarenakan ibu Luh Putu harus mengurus anak-anak nya di rumah.

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

1.2.1 Pendapatan Keluarga Keluarga Bapak Dewa Made Eka Putra merupakan salah satu dari keluarga yang tinggal di daerah Batuan tepatnya di Banjar Gede yang berada pada situasi kurang sejahtera. Akibat pendidikan Bapak Dewa Made Eka Putra yang tamatan SD dan Ibu yang bernama Luh Putu Sri Wulandari hanya tamatan SMP, mengakibatkan pilihan kerja mereka tidak banyak. Selain sebagai karyawan di restoran babi guling dengan gajih harian Rp.70.000. Istri bapak Dewa Made Eka Putra hanya sebagai ibu rumah tangga. Bapak Dewa Made Eka Putra juga tidak memiliki kebun sehingga tidak ada penghasilan tambahan yang diperoleh dari hasil kebun setiap tahunnya untuk menambah keuangan keluarga. Keluarga ini juga tidak memelihara hewan ternak seperti sapi, kambing, namun hanya memiliki unggas seperti ayam yang hanya dapat di konsumsu sendiri. 1.2.2 Pengeluaran keluarga a. Kebutuhan sehari-hari Untuk kebutuhan sehari – hari seperti kebutuhan pangan atau memasak keluarga ini menghabiskan sekitar Rp 60.000 per hari untuk membeli beras, lauk pauk, sayuran dan untuk bekal anak sekolah. Dalam keluarga ini yang memasak adalah satu orang yaitu Ibu Luh Putu Sri Wulandari dalam satu dapur, dimana dapurnya terletak di dalam pekarangan rumah. Selain untuk keperluan dapur terdapat pula keperluan lainnya, adapun perincian untuk kebutuhan sehari-hari keluarga Bapak Dewa Made Eka Putra dalam sebulan adalah sebagai berikut : Makan sehari-hari : Rp 30.000 x 30 hari = Rp 900.000 Kebutuhan Mck = Rp 100.000 Kopi = Rp 50.000 Gula = Rp 50.000 + Rp 1.100.000 b. Sosial Pengeluaran di bidang sosial, mencakup keperluan – keperluan adat istiadat di banjar dan lain-lain jumlahnya tidak tetap dan bersifat tentatif. Dalam kegiatan sosial ini, Bapak Dewa Made Eka Putra mempunyai pengeluaran dalam sebulan sebagai berikut: Biaya suka duka banjar = Rp 10.000 Pengeluaran tidak terduga = Rp 30.000 + Rp 40.000 per bulan c. Kesehatan Bapak Dewa Made Eka Putra termasuk dalam keluarga prasejahtera sehingga mereka bisa mendapatkan bantuan pengobatan dari puskesmas dengan mendapatkan kartu KIS Kartu Indonesia Sehat dan BPJS Badan Pelayanan Jaminan Sosial. Keluarga Bapak Dewa Made Eka Putra termasuk keluarga yang sehat karena terlihat dari istri dan anak- anak nya tidak ada yang sering sakit-sakitan d. Pendidikan Untuk pengeluaran pendidikan anak-anaknya, keluarga Bapak Dewa Made Eka Putra menggantungkan dari hasil bekerja sebagai karyawan di warung babi guling. Anaknya yang bersekolah saat ini hanya anak pertama. Anak pertamanya tersebut duduk di bangku sekolah dasar dan biaya SPP-nya gratis karena mendapat bantuan dari dana Bantuan Operasional Sekolah. BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Keluarga