Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Batuan - Kecamatan Sukawati - Kabupaten Gatuan.

(1)

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN TEMATIK REVOLUSI MENTAL UNUD PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA/KELURAHAN : BATUAN

KECAMATAN : SUKAWATI

KABUPATEN : GIANYAR

NAMA MAHASISWA : NI MADE ARI SUPINI

NIM : 1301305065

FAKULTAS/PRODI : ILMU BUDAYA/SASTRA INGGRIS

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM) UNIVERSITAS UDAYANA


(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmatNya penulis dapat menyelesaikan laporan kegiatan KKN Tematik Revolusi Mental UNUD XIII di Desa Batuan tepat pada waktunya. Adapun penulisan laporan ini merupakan syarat untuk menyelesaikan program kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik Revolusi Mental yang diselenggarakan oleh Universitas Udayana. Dalam penyelesaian program KK Dampingan ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak yaitu:

1. Ibu Ir. A.A. Ayu Trisnadewi, MP selaku dosen pembimbing lapangan yang telah memberi dukungan, pengarahan dan pendampingan terhadap penulis sehingga dapat menyelesaikan program dengan baik.

2. Bapak I Nyoman Netra selaku Kepala Desa Batuan yang membantu penulis dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi penulis dalam pelaksanaan program di KK Dampingan.

3. Bapak I Wayan Sumadi, selaku kepala Keluarga KK Dampingan di Banjar Tegeha yang telah bekerjasama dengan baik, sehingga kegiatan ini dapat berjalan lancar.

4. Teman-teman KKN Tematik Revolusi Mental di Desa Batuan yang memberikan semangat dan saran dalam pemecahan masalah yang dihadapi penulis.

Penulis menyadari bahwa tugas ini jauh dari yang diharapkan karena keterbatasan kemampuan yang dimiliki penulis. Harapan penulis semoga setelah kita mendiskusikan program pokok non tema KK dampingan ini kita dapat memahami dan menyelesaikan program ini dana kan dapat berguna bagi kita semua untuk menambah wawasan. Atas perhatiannya, penulis ucapkan terimakasih.

DesaBatuan, 25 Agustus 2016 Penulis


(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

HALAMAN PENGESAHAN... . iii

I. GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN ... 1

1.1. Profil Keluarga Dampingan ... 1

1.2. Ekonomi Keluarga Dampingan ... 4

1.2.1. PendapatanKeluarga ... 4

1.2.2. PengeluaranKeluarga ... 4

II. IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH ... 6

2.1. Permasalahan Keluarga ... 6

2.2. Masalah Prioritas ... 8

III. USULAN PENSOLUSIAN MASALAH ... 10

3.1. Program ... 10

3.1.1. Perbaikan Perekonomian Keluarga... 10

3.1.2. Program Penyelesaian Penataan Rumah ... 11

3.1.3. Program PemberianSembako ... 11

3.2. JadwalKegiatan ... 12

IV. PELAKSANAAN, HASIL, KENDALA DAN PENDAMPINGAN KELUARGA ... 14

4.1. PendampinganKeluarga ... 14

4.1.1. Pelaksanaan ... 14

4.1.2. Hasil ... 15

4.1.3. Kendala ... 15

V. PENUTUP ... 17

5.1. Simpulan ... 17

5.2. Rekomendasi ... 17


(4)

HALAMAN PENGESAHAN

Dengan berakhirnya kegiatan KKN Tematik Revolusi Mental yang kami kerjakan, maka saya :

Nama Mahasiswa : Ni Made Ari Supini Nomor Induk Mahasiswa : 1301305065

Desa/Kelurahan : Batuan Kecamatan : Sukawati Kabupaten/Kota : Gianyar

Fakultas/PS : Ilmu Budaya/Sastra Inggris

Telah menyelesaikan laporan kegiatan pendampingan keluarga saya selama berada di lokasi KKN Tematik Revolusi Mental di Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar.

Desa Batuan, 25 Agustus 2016

Megetahui/Menyetujui KK Dampingan


(5)

1 BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA 1.1. Profil Keluarga

Kuliah Kerja Nyata Tamtik Revolusi Mental merupakan salah satu wujud pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat. KKN Tematik Revolusi Mental merupakan wujud nyata dari pembelajaran terhadap mahasiswa untuk menerapkan segala ilmu yang sudah di dapatkan selama belajar di perguruan tinggi. KKN Tematik Revolusi Mental merupakan bentuk pendidikan yang penting untuk melatih mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah masyarakat, menerapkan pengalaman dan ilmunya untuk mengatasi segala masalah pembangunan di masyarakat.

Salah satu yang menjadi fokus dari Kuliah Kerja Nyata Tematik Revolusi Mental Periode XIII adalah Program Pendampingan Keluarga. Program Keluarga Dampingan atau yang lebih dikenal dengan KK Dampingan merupakan salah satu program kerja yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa peserta KKN Tematik Revolusi Mental, sejalan dengan pelaksanaan program pemberdayaan keluarga maka LPPM Universitas Udayana merancang program pendampingan keluarga yang merupakan rangkaian dari Kuliah Kerja NyataTematik Revolusi Mental. Program PendampinganKeluarga ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mempelajari permasalahan yang dihadapi oleh keluarga pra-sejahtera, dimana kegiatan ini bertujuan untuk memberi bantuan kesejahteraan hidup keluarga yang tergolong keluarga prasejahtera yang memerlukan semangat dan dukungan dengan caramenyarankan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi dan berusaha menggali potensi-potensi dalam lingkungan keluarga dampingan. Patut disyukuri bahwa program keluarga dampingan mendapat respon yang oleh masyarakat di desa.Selain itu pendampingan ini juga melakukan penggalian potensi-potensi dan sebagai motivator bagi keluarga dampingan terkait. Pelaksanaan program Keluarga Dampingan ini mendapat respon yang baik oleh masyarakat, khususnya keluarga prasejahtera di lingkungan Desa Batuan yang menjadi sasaran program ini.


(6)

2 Pada Program Keluarga Dampingan yang menjadi salah satu program KKN Tematik Revolusi Mental, keluarga yang didampingi penulis yaitu keluarga Bapak I Wayan Sumadi. Keluarga Beliau bermukim di Banjar Penida, Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. Bapak I Wayan Sumadi lahir 45 tahun silam tepatnya pada tanggal 31 Desember 1971 di Gianyar. Istri Beliau Ni Made Suwerti berumur 37 tahun yang lahir pada tanggal 30 Maret 1979. Pasangan tersebut dikarunia 3 orang anak perempuan. Anak pertamanya bernama I Wayan Wiranjaya yang berumur 19 tahun. Wiranjaya tamatan SMA/sederajat dan akan melanjutkan ke perguruan tinggi. Anak kedua bernama Ni Made Lokasari. Saat ini ia berumur 14 tahun dan masih mengenyam pendidikan di bangku kelas 3 SMP/sederajat. Anak ketiga bernma Ni Nyoman Krisnayanti. Saat ini berumur 9 tahun pendidikan di bangku kelas 4 SD/Sederajat.

Adapun data profil keluarga dampingan adalah sebagai berikut: Tabel 1.1 Data Profil Keluarga Dampingan

No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Ket

1. I Wayan Sumadi

Kawin 45 Tahun SMP Buruh Ukir

Suami 2. Ni Made

Suwerti

Kawin 37 Tahun SD Pengepul Banten

Istri 3. I Wayan

Wiranjaya

Belum Kawin

19 Tahun SMA/sederajat Pelajar Anak 4. Ni Made

Lokasari

Belum Kawin

14 Tahun SMP/sederajat Pelajar Anak 5. Ni Nyoman

Krisnayanti

Belum Kawin

9 Tahun SD/Sederajat Pelajar Anak

Bapak I Wayan Sumadi tidak memiliki tempat tinggal pribadi, saati ini beliau tinggal tinggal satu perkarangan dengan saudara beliau. Rumah tersebut dihuni oleh 2 kepala keluarga termasuk Bapak I Wayan Sumadi. Rumah yang ditinggali Bapak I Wayan Sumadi terbilang cukup sempit, hanya terdiri dari tiga ruangan. Tembok rumah hanya berupa batako, tidak diplester, sedangkan lantai rumah hanya terbuat


(7)

3 dari semen yang kasar. Rumah keluarga Bapak I Wayan Sumadi tidak memiliki kamar mandi, sehingga untuk keperluan mandi cuci kakus dan memcuci pakaiannya, keluarga bapak I Wayan Sumadi harus meminjam kamar mandi tetangganya, dan tidak jarang keluarga beliau mencuci di sungai.

Bapak I Wayan Sumadi hanya bekerja sebagai buruh ukir dari salah satu toko di Desa Batuan dan sang istri Ni Made Suwerti sebagai ibu rumah tangga dengan bekerja sampingan membuat alat-alat upacara dan dijual ke dagang di pasar. Anak pertama pasangan tersebut baru saja lulus SMA dan akan memasuki perkuliahan. Untuk kebutuhan sehari-hari beliau hanya mengandalkan hasil dari pekerjaannya sebagai buruh ukir, padahal untuk urusan pendapatan, Bapak I Wayan Sumadi mengaku memiliki pendapatan yang tidak menentu.Kegiatan sehari-hari keluarga Bapak I Wayan Sumadi adalah bekerja. Bapak I Wayan Sumadi memulai pekerjaan mengukirnya pada pagi hari di rumahnya kemudian pesanan ukirannya akan diselesaikan seminggu dan Ibu Ni Made Suwerti menyelesaikan alat-alat upacaranya di sela-sela kegiaan rumahnya. Pekerjaan sebagai buruh ukir setiap hari dapat dijalani oleh bapak Wayan Sumadi karena beliau mengukir pesanannya di rumah dan harus diselesaikan sesuai target dan juga sama seperti sang istri ibu Ni Made Suwerti yang menyelesaikan pesanan dari dagang-dagang di pasar.

1.2. Ekonomi Keluarga Dampingan

Ekonomi merupakan salah satu alat untuk mengukur tingkat kesejahteraan dari seseorang. Dalam hal ini pengukuran ekonomi dari keluarga dampingan bertujuan untuk mengidentifikasi sumber pendapatan keluarga dampingan untuk memenuhi pengeluaran keluarga dampingan, seperti kebutuhan sehari – hari. Untuk itu dalam mengukur tingkat kesejahteraan keluarga dampingan Bapak Wayan Sumadi diperlukan dua hal, yaitu pendapatan keluarga dampingan dan pengeluaran keluarga dampingan. Lebih jelasnya akan tercantum pada sub – sub berikut:


(8)

4 1.2.1. Pendapatan keluarga

Bapak Wayan Sumadi termasuk ke dalam salah satu keluarga pra-sejahtera di Banjar Penida, Desa Batuan yang mana perekonomiannya masih jauh dalam tingkat sejahtera. Pendapatan yang diperoleh setiap harinya tidak pasti karena beliau harus menyelesaikan ukirannya dan digaji pemilik toko 300.000 sampai 600.000 ribu rupiah per ukirannya yang diselesaikan berminggu-minggu. Sedangkan istri beliau Made Suwerti hanya dapat membantu sedikit meskipun pendapatan yang tidak pasti. Selain itu, pendapatan keluarga Bapak I Wayan Sumadi dibantu oleh anak pertama mereka, I Wayan Wiranjaya yang membantu ayahnya membuat ukiran jadi menjadi lebih cepat dari target. Dengan pendapatan yang tidak menentu tersebut, keluarga Bapak I Wayan Sumadi hanya mengandalkan beasiswa untuk anaknya menuju perguruan tinggi. Begitu pula untuk anak kedua dan ketiganya.

1.2.1 Pengeluaran Keluarga

Keluarga Bapak I Wayan Sumadi termasuk dalam katagori keluarga yang sangat sederhana yang dalam memenuhi kebutuhannya terbatas hanya pada kebutuhan pokok saja. Untuk pengeluaran kebutuhan pokok dari keluarga Bapak I Wayan Sumadi yaitu tidak menentu. Hal tergantung dari pendapatan yang diperoleh Bapak Wayan Sumadi dan Ni Made Suwerti. Tetapi pada umumnya, keluarga Bapak I Wayan Sumadi menghabiskan beras sebanyak 5 kg per minggu. Untuk kebutuhan air, beliau tidak membelinya namun memanfaatkan air di sungai kecil yang letaknya di depan rumahnya, sedangkan listrik beliau melakukan patungan dengan keluarga adiknya dengan mengeluarkan uang sebesar kurang lebih Rp. 150.000 untuk 1 bulan lamanya. Pengeluaran lainnya dijabarkan sebagai berikut:

a. Konsumsi

Bapak I Wayan Sumadi memenuhi kebutuhan dalam hal konsumsi anggota keluarganya dengan mengandalkan dari hasil upah mengukir Bapak I Wayan Sumadi dan istrinya yaitu ibu Ni Made Suwerti sebagai pengepul ke pedagang di pasar.


(9)

5 Konsumsi yang dikeluarkan oleh keluarga ini untuk setiap hari tidak menentu karena penghasilannya yang tidak tetap. Hal tersebut disesuaikan dengan upah yang didapat Bapak Wayan Sumadi setelah digajih oleh pemilik toko.

b. Kesehatan

Secara umum,masalah kesehatan yang dialami keluarga ini tidaklah kompleks. Hanya saja beliau kurang menyadari arti penting kesehatan. Kondisi rumah Bapak Wayan Sumadi yang tidak ber plafond dan bocor menyebabkan kondisi kesehatan yang kurang baik. Selain itu kebersihan di lingkungan sekitar rumah Bapak Wayan Sumadi juga masih perlu dijaga karena di halaman rumahnya masih ada bagian semak-semak yang dapat menimbulkan sarang nyamuk.

c. Sosial

Pengeluaran tambahan lain yang sifatnya kondisional seperti biaya iuran sosial yang berupa pengeluaran adat meliputi iuran banjar, banten sehari-hari dan terkadang upacara besar di pura (piodalan). Untuk hal tersebut keluarga Bapak Wayan Sumadi biasanya menghabiskan dana kurang lebih sebesar Rp. 100.000,00 setiap bulannya.

d. Pendidikan

Bapak Wayan Sumadi tidak terlalu banyak mengeluarkan dana yang untuk biaya pendidikan anak-anaknya. Hal tersebut dikarenakan keluarga beliau mendapatkan tanggungan berupa beasiswa dari yayasan dari anak pertama sampai anak ketiganya. Bapak I Wayan Sumadi juga tidak banyak mengeluarkan biaya transportasi untuk anak-anaknya, sedangkan uang jajan tidak menentu. Untuk keperluan alat-alat tulis dan keperluan sekolah didapat langsung dari sekolah dan yayasan.


(10)

6 BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai masalah-masalah yang dihadapi oleh keluarga Bapak Wayan Sumadi dimana masalah-masalah tersebut akan dikelompokkan. Sehingga akan didapatkan permasalahan utama yang nantinya menjadi masalah prioritas dan dicarikan solusi permasalahannya.

2.1. Permasalahan Keluarga

Bapak I Wayan Sumadi dan keluarganya merupakan salah satu keluarga yang termasuk ke dalam keluarga prasejahtera. Hal tersebut menyebabkan seringkalinya timbul permasalahan dalam bidang perekonomian, penataan rumah dan berbagai masalah lainnya. Penulis dapat mengidentifikasi beberapa permasalahn yang dialami oleh keluarga bapak I Wayan Sumadi berdasarkan hasil dari kunjungan yang di laksanakan. Beberapa permasalahan tersebut yaitu, antara lain: Bapak I Wayan Sumadi merupakan seorang buruh ukir yang digaji stelah ukirannya selesai pada target yang telah ditentukan dan penataan rumah yang belum terlalu baik yang menyebabkan kurangnya produktifitas keluarga bapak Sumadi.

Ibu Ni Made Suwerti selaku istri juga tidak lepas andil dalam membantu perekonomian keluarga. Beliau membantu menopang perekonomian keluarga dengan ikut membuat bahan dagangan berupa alat-alat persembahyangan yang dijual ke pasar. Namun Ibu Made Suwerti juga kesulitan untuk mendapatkan tambahan penghasilan karena pekerjaannya yang tidak menentu dan hasil yang kurang dari harapan. Sementara anak pertama beliau, I Wayan Wiranjaya juga ikut membantu perekonomian dengan membantu ayahnya mengukir sehingga hasil ukirannya dapat diselesaikan dengan lebih cepat dari target yang telah ditentukan.

Berikut ini terdapat beberapa permasalahan dalam keluarga Bapak I Wayan Sumadi, yang dapat diidentifikasi, antara lain:


(11)

7 a. Masalah Perekonomian Keluarga

Bapak I Wayan Sumadi memiliki masalah perekonomian seperti keluarga lainnya. Namun, masalah perekonomian bapak Sumadi kurang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Hal tersebut dikarenakan jumlah penghasilan bapak Sumadi dan ibu Suwerti yang tidak menentu setiap bulannya. Pekerjaan bapak Sumadi sebagai buruh ukir dan ibu Suwerti sebagai buruh pengepul ke pedagang di pasar dan tidak memberikan hasil yang pasti setiap harinya. Padahal banyak pengeluaran yang harus ditanggung, khususnya untuk pendidikan anaknya. Namun, untuk saat ini perekonomian keluarga Bapak I Wayan Sumadi tidak hanya mengandalkan upah dari pekerjaan beliau semata. Anak pertama dari bapak Sumadi membantu beliau mengukir untuk mengurangi beratnya perekonomian di rumahnya, sehingga dengan selsesainya ukiran dengan cepat jadi gajihnya pun juga akan cepat didapat dan bisa mengambil pesanan ukiran berikutnya.

b. Penataan Rumah

Penataan rumah yang dimiliki oleh keluarga Bapak I Wayan Sumadi sudah termasuk memiliki pekarangan luas. Namun di pekarangan rumahnya masih terdapat semak-semak yang rentan dijadikan sarang oleh nyamuk. Begitu pula di dalam rumah yang hanya terdiri dari tiga ruangan tersebut, bapak I Wayan Sumadi tidak memiliki kamar mandi untuk melalkukan kebutuhan Mandi Cuci Kakus (MCK). Beliau masih meminjam kamar mandi di rumah tetangga di sebelah rumahnya. Tembok rumah beliau hanya terbuat dari batako sementara itu dasar rumah tidak berubin hanya beralaskan semen saja. Pintu dan jendela di rumah Bapak Sumadi juga tidak layak karena sudah mulai rapuh dan rusak. Keluarga bapak Sumadijuga banyak memelihara binatang seperti anjing, ayam dan bebek.

c. Pendidikan

Berdasarkan hasil analisis penulis, keluarga bapak I Wayan Sumadi memiliki beberapa kendala dalam menyelesaikan pendidikan anak-anaknya.


(12)

8 Masalah yang di dapatkan keluarga Bapak Sumadi dalam pendidikan adalah masih mengandalakan bantuan dari sekolah dan juga beasiswa. Sempat juga berbincang dengan ibu Suwerti bahwa pendidikan untuk perguruan tinggi mungkin saja akan diprioritaskan kepada anak lelainya saja.

2.2. Masalah Prioritas

Berdasarkan beberapa masalah yang ditemukan, pendamping atau penulis mengambil semua masalah yang harus dicarikan pemecahannya, sehingga dapat membantu dan meningkatkan tingkat kehidupan keluarga yang di dampingi. Masalah yang diutamakan untuk dicarikan pemecahannya adalah masalah pendidikan yang berakibat pada perekonomian keluarga dimana penghasilan keluarga yang tidak menentu dan masalah pemanfaatan lahan yang produktif.

a. Penataan Rumah

Penataan rumah yang dimiliki oleh keluarga Bapak I Wayan Sumadi sudah termasuk memiliki pekarangan luas. Namun di pekarangan rumahnya masih terdapat semak-semak yang rentan dijadikan sarang oleh nyamuk. Begitu pula di dalam rumah yang hanya terdiri dari tiga ruangan tersebut, bapak I Wayan Sumadi tidak memiliki kamar mandi untuk melalkukan kebutuhan Mandi Cuci Kakus (MCK). Beliau masih meminjam kamar mandi di rumah tetangga di sebelah rumahnya. Tembok rumah beliau hanya terbuat dari batako sementara itu dasar rumah tidak berubin hanya beralaskan semen saja. Pintu dan jendela di rumah Bapak Sumadi juga tidak layak karena sudah mulai rapuh dan rusak. Keluarga bapak Sumadi juga banyak memelihara binatang seperti anjing, ayam dan bebek.

Penulis berpemikiran bahwa pemanfaatan lahan rumah oleh keluarga Bapak I Wayan Sumadi perlu dibenahi melihat dibeberapa sudut pekarangan masih terdapat lahan yang produktif akan tetapi kurang pemanfaatannya. Keluarga Bapak I Wayan Sumadi memiliki cukup pekarangan yang dapat dibuat sebagai tempat Mandi Cuci Kakus (MCK) sehingga kegiatan sehari-hari keluarga Bapak I Wayan Sumadi lebih produktif.


(13)

9 b. Masalah pendidikan yang berakibat pada perekonomian keluarga

Masalah perekonomian keluarga Bapak I Wayan Sumadi yaitu jumlah penghasilan yang tidak menentu setiap bulannya dikarenakan akibat pendidikan bapak I Wayan Sumadi yang hanya tamat SMP dan Ibu Ni Made Suwerti yang hanya mengenyam pendidikan di SD. Hal tersebut mengakibatkan timbulnya masalah yaitu peluang mencari pekerjaan mereka tidak banyak. Pekerjaan Bapak Sumadi dan ibu Suwerti tidak memberikan hasil yang pasti dan memuaskan bagi keluarganya dan khususnya pada ketiga anaknya.

Upah yang didapatkan bapak Sumadi dan istrinya yaitu ibu Suwerti digunakan untuk kebuthan hari dibagi dengan keperluan anaknya sehari-hari. Dimana anaknya memerlukan biaya makan dan untuk keperluan sekolah yang lainnya. Selain hal itu perekonomian keluarga Bapak I Wayan Sumadi hanya mengandalkan upah dari pekerjaan yang sifatnya tidak menentu. Hal tersebut mengakibatkan kekurangan mengenai ekonominya yang menyebabkan Bapak Wayan Sumadi sering merasa kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya sehari-hari secara maksimal. Penulis cukup prihatin dengan keadaan keluarga Bapak I Wayan Sumadi


(14)

10 BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1. Program

Pendampingan keluarga yang dilakukan oleh penulis ini dapat dibagi menjadi beberapa kegiatan. Adapun pelaksanaan/aksi yang dilakukan untuk keluarga dampingan bapak I Wayan Sumadi merupakan bentuk pemecahan masalah-masalah berdasarkan permasalahan yang ditemukan. Penulis memprioritaskan beberapa masalah tersebut untuk dipecahkan dan dicari solusinya. Dari 2 permasalahan yang ditemukan, diprioritaskanlah kedua masalah tersebut untuk dipecahkan dan dicari solusinya. Beberapa kegiatan yang dilaksanakan penulis saat pendampingan adalah:

3.1.1. Program penyelesaian penataan rumah

Penulis sedikit memberikan kontribusinya dalam menanggapi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Bapak I Wayan Sumadi dalam bidang penyelesaian penataan rumah. Pendamping keluarga yang diberikan oleh penulis yaitu memberikan informasi dan tips yang dapat dilakukan keluarga bapak Sumadi untuk memanfaatkan lahan pekarangan rumah yang kosong agar menjadi lebih produktif dengan cara beternak ayam dan bebek dan mengandangkannya agar lebih tertata. Selain itu, dengan diberikannya solusi – solusi yang dapat dilakukan apabila ada waktu kosong saat sedang tidak mengukir. Istri dari Bapak I Wayan Sumadi akan memiliki pekerjaan sambilan selain mengukir untuk kemudian hari agar dapat dijual ke warga yang memerlukan atau ke pasar sehingga menambah hasil perekonomian keluarga. Hal lain yang dilakukan penulis adalah melapor ke kantor desa bahwa ada warganya yang tidak memiliki kamar mandi untuk melakukan kegiatan mandi cuci kakus (MCK) sehingga desa memiliki data dan nantinya dapat diberikan bantuan berupa MCK.


(15)

11 3.1.2. Perbaikan Perekonomian Keluarga

Penulis menganalisis beberapa kegiatan yang mampu dilakukannya berdasarkan melihat keadaan keluarga Bapak I Wayan Sumadi dalam perbaikan perekonomian. Dilihat dari rendahnya pengetahuan dan pendidikan dalam keluarga bapak Sumadi mengakibatkan sedikit berpengaruhnya pada kelancaran perekonomian beliau. Bapak Sumadi sebagai buruh ukir dan istrinya yaitu ibu Suwerti memiliki profesi sebagai pengepul yang penghasilan tidak menentu sehari-harinya. Dengan profesi bapak Sumadi dan istrinya ibu Suwerti seperti yang dijeaskan sebelumnya, tidak mampu menopang kehidupan perekonomian keluarga beliau. Untuk meningkatkan perekonomian keluarga Bapak I Wayan Sumadi dan istri, maka mahasiswa dampingan memberikan solusi agar keluarga Bapak I Wayan Sumadi dan istri dapat lebih memanfaatkan sumber daya alam yang telah ada melihat mereka memiliki hewan ternak seperti ayam dan bebek. Selain itu, solusi yang diberikan kepada istri bapak I Wayan Sumadi yaitu Ni Made Suwerti untuk mengisi waktu senggang, selain membuat alat-alat upacara ibu bisa membuat canang untuk dijual sehingga ada penghasilan tambahan untuk memenuhi kebutuhan.

3.1.3. Program pemberian sembako

Program pemberian sembako juga dilakukan oleh penulis, hal tersebut karena kurangnya penghasilan yang diperoleh oleh Bapak I Wayan Sumadi dan istrinya ibu Suwerti. Minimnya penghasilan beliau membuat sulitnya membeli bahan pokok secara maksimal untuk kehidupan sehari - hari keluarga. Penulis sebagai pendamping keluarga Bapak I Wayan Sumadi memberikan bantuan tambahan berupa sumbangan sembako kepada keluarga beliau tersebut di saat hari terakhir pendampingan. Penulis berharap walaupun hanya sebentar dan seadanya kontribusi yang diberikan oleh penulis, hal tersebut dapat berguna dan dimanfaatkan dengan baik oleh keluarga bapak I Wayan Sumadi.


(16)

12 Adapun jadwal kegiatan KK Dampingan selama 1 bulan masa KKN adalah:

Tabel 1.2. Kegiatan Keluarga Dampingan

No Hari/Tanggal Agenda Kegiatan

1 Sabtu, 23 Juli 2016

Mengdakan janji bertemu Kelian Br.

Bngkilesan dan berkenalan dengan KK

Dampingan

Melakukan perkenalan dengan Kelian Banjar Juga dan langsung menuju rumah KK

dampingan serta membuat janji dengan KK dampingan

untuk kunjungan esok hari.

2 Minggu, 24 Juli 2016

Berkunjung ke KK Dampingan

Berbincang-bincang dengan KK dampingan untuk lebih

mengakrabkan diri dan mensosialisasikan maksud dari

program KK Dampingan

3 Selasa, 26 Juli 2016

Berkunjung ke KK Dampingan

Bersosialisasi serta memulai mengakrabkan diri dengan KK

Dampingan dengan tidak terlalu formal

4 Rabu, 27 Juli 2016 Berkunjung ke KK Dampingan

Berkunjung ke rumah KK dampingan untuk melihat kegiatan sehari – hari di rumah

Bapak I Wayan Sumadi

5 Jumat, 29 Juli 2016

Berkunjung ke KK Dampingan

Mulai mendata profil keluarga KK dampingan dan ikut serta

dalam kegiatan sehari-hari Bapak I Wayan Sumadi 6 Minggu, 31 Juli

2016

Berkunjung ke KK Dampingan

Mulai mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh

keluarga dampingan.

7 Senin, 1 Agustus 2016

Berkunjung ke KK Dampingan

Membantu kegiatan bapak I Wayan Sumadi dalam menghaluskan patung untuk

dijual

8 Selasa, 2 Agustus 2016

Berkunjung ke KK Dampingan

Bersosialisasi dan memberikan informasi mengenai cara

pengelohan keuangan sederhana 9 Sabtu, 6 Agustus

2016

Berkunjung ke KK Dampingan

Membantu Bapak I Wayan Sumadi untuk membersihkan

pekarangan rumah. 10 Minggu, 7

Agustus 2016

Berkunjung ke KK Dampingan

Berbincang-bincang dengan ibu Ni Made Suwerti


(17)

13 11 Senin, 8 Agustus

2016

Berkunjung ke KK Dampingan

Pemberian informasi mengenai pemanfaatan lahan

berpotensi produktif

12 Jumat, 12 Agustus 2016

Berkunjung ke KK Dampingan

Melakukan sosialisasi mengenai mengenai tanaman yang berpotensi untuk ditanam

di ladang berpotensi produktif 13 Sabtu, 13 Agustus

2016

Berkunjung ke KK Dampingan

Memberi informasi mengenai kesehatan, kebersihan dan

pendidikan. 14 Selasa, 16

Agustus 2016

Berkunjung ke KK

Dampingan Berbincang-bincang 15 Rabu, 17 Agustus

2016

Berkunjung ke KK Dampingan

Berkunjung untuk memberikan oleh-oleh untuk anak bapak I Wayan Sumadi 16 Jumat, 19 Agustus

2016

Berkunjung ke KK Dampingan

Berbincang-bincang mengenai solusi dari permasalahan

keluarga 17 Minggu, 21

Agustus 2016

Berkunjung ke KK Dampingan

Membantu anak bapak I Wayan Sumadi membuat

pekerjaan rumah

18 Selasa, 23 Agustus 2016

Berkunjung ke KK Dampingan

Memberikan sembako dan mengucapkan salam perpisahan pada seluruh angora keluarga bapak I


(18)

14 BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL, KENDALA DAN PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1. Pendampingan Keluarga

Kegiatan pendampingan KK oleh penulis dilaksanakan beberapa kali pertemuan di rumah Bapak I Wayan Sumadi yang bertempat di Br. Penida, Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar selama waktu KKN Tematik Revolusi Mental UNUD Periode XIII dilaksanakan. Jadwal kunjungan ke keluarga dampingan dilakukan penulis minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jamkegiatan. Pelaksanaan kunjungan ke KK Dampingan di keluarga Bapak Wayan Sumadi telah dilaksanakan sebanyak 18 kali. Kegiatan kunjungan ke keluarga Bapak Wayan Sumadi ini biasanya dilakukan pada sore hari, karena pada jam-jam efektif seluruhanggota keluarga ini masih melakukan tugas dan tanggung jawab masing-masing. Adapun rincian pelaksanaan kegiatan tersebut dapat dilihat di bawah ini.

4.1.1. Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan pendampingan dilakukan berupa kegiatan survey KK dampingan, bincang-bincang/penyuluhan sederhana, serta membantu kegiatan sehari-hari keluarga Bapak I Wayan Sumadi. Secara lebih terperinci pelaksanaan kegiatan ini dapat dilihat pada jadwal kegiatan mahasiswa di rumah keluarga tersebut.

a. Waktu

Kegiatan pendampingan KK Miskin tersebut dilakukan selama beberapa waktu. Adapun rincian waktu tersebut dapat dilihat pada jadwal kegiatan mahasiswa di rumah keluarga tersebut. Pada kesempatan kali ini penulis berkunjung sebanyak 18 kali ke keluarga dampingan. Adapun biasanya setiap kunjungan dilakukan minimal selama 2 hingga 6 jam per satu kali kunjungan.


(19)

15 Lokasi kegiatan pendampingan dilakukan di rumah Bapak I Wayan Sumadi yaitu di Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. Secara spesifik lokasi tempat tinggal KK Dampingan yaitu keluarga Bapak I Wayan Sumadi bertempat di Br. Penida, Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar

4.1.2. Hasil

Pelaksanaan kegiatan pendampingan oleh penulis dilakukan berupa kegiatan survey KK dampingan. Adapun hasil yang diharapkan setelah dilakukan pendampingan terhadap keluarga Bapak I Wayan Sumadi yaitu dalam bidang perekonomian. Permasalahan ekonomi yang dimaksud adalah mengenai rendahnya penghasilan keluarga. Penulis berharap dengan solusi–solusi yang diberikannya, keluarga bapak I Wayan Sumadi dapat mengatasi masalah ekonomi yang sedang dialaminya dan meningkatkan perekonomian keluarganya. Masalah – masalah perekonomian yang sedang dialami oleh keluarga bapak I Wayan Sumadi agar cepat bias teratasi. Masalah pemanfaatan pada lahan pekarangan rumah bapak Sumadi juga agar cepat bias teratasi. Penulis berharap solusi yang diberikanya dapat diaplikasikan dengan baik oleh keluarga bapak Sumadi, sehingga bapak Sumadi dapat maksimal memanfaatkan lahannya yang berpotensi produktif. Masalah pendidikan yang dimaksud adalah lebih fokusnya pengkontrolan Bapak Sumadi dan istrinya terhadap pendidikan yang sedang dijalani. Hasil yang diharapkan agar anak-anak Bapak I Wayan Sumadi dapat membantu perekonomian kedua orang tuanya dengan mengaplikasikan lebih baik lagi teknologi – teknologi sekarang untuk membantu meningkatkan perekonomian keluarga.

4.1.3. Kendala

Selama kegiatan pendampingan berlangsung, tidak ada masalah khusus dan berat yang menghalangi terlaksananya kegiatan pendampingan. Masalah yang mahasiswa alami umumnya kesulitan dalam mencari waktu untuk datang berkunjung ke rumah KK dampingan sebab harus menyesuaikan dengan jalannya


(20)

16 program kerja lain. Selain itu kendala serupa yang penulis hadapi yaitu terkait waktu kunjungan yang kurang tepat. Solusi untuk permasalahan di atas adalah mengatur waktu sebaik mungkin dan melakukan kunjungan di saat yang tepat agar tidak mengganggu kegiatan KK Dampingan dan tidak mengganggu jalannya Program Pokok dari Kelompok KKN Tematik Revolusi Mental Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar.


(21)

17 BAB V

PENUTUP 5.1. Simpulan

Simpulan yang diperoleh dari hasil pendampingan keluarga Bapak I Wayan Sumadi sebagai KK Dampingan selama kurang lebih 1 bulan antara lain sebagai berikut:

1. Masalah yang ditemukan pada keluarga Bapak I Wayan Sumadi terutama mengenai masalah pendidikan yang berakibat pada pekerjaan dan perekonomi keluarga dan penataan rumah yang meliputi lahan produktifitas belum efisien digunakan.

2. Solusi yang diberikan lebih banyak mengarah pada saran dan bimbingan mengenai bagaimana cara mengatasi masalah pendidikan yang berakibat pada perekonomi keluarga Bapak I Wayan Sumadi dan memberikan keluarga Bapak I Wayan Sumadi bantuan dalam bentuk bantuan sembako, pembuatan akun media social dan solusi pemanfaatan lahan berpotensi produktif.

5.2. Rekomendasi

Sehubungan dengan permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Bapak I Wayan Sumadi, maka selaku pendamping keluarga ini berusaha memberikan saran sebagai berikut:

1. Keluarga sebaiknya memotivasi anak-anak untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi dan keluarga tidak hanya mengandalkan satu aspek pekerjaan saja tanpa melihat peluang lain untuk dapat menghasilkan uang. Oleh karena itu, perlu adanya kesadaran untuk memanfaatkan peluang dan kesempatan yang ada di lingkungan keluarga ini.

2. Keluarga dampingan disarankan untuk pandai-pandai mengelola keuangan, menyisihkan penghasilan untuk kebutuhan sehari-hari, hingga untuk keadaan darurat di masa mendatang.


(22)

(23)

19 LAMPIRAN

Gambar 1. Kondisi rumah Keluarga Bapak Wayan Sumadi


(24)

20

Gambar 3. Keadaan dapur untuk memasak keluarga Wayan Sumadi


(25)

21

Gambar 5. Saat berbincang dengan Ibu Made Suwerti

Gambar 6. Memberikan kenang-kenangan berupa sembako kepada keluarga Bapak I Wayan Sumadi


(1)

16 program kerja lain. Selain itu kendala serupa yang penulis hadapi yaitu terkait waktu kunjungan yang kurang tepat. Solusi untuk permasalahan di atas adalah mengatur waktu sebaik mungkin dan melakukan kunjungan di saat yang tepat agar tidak mengganggu kegiatan KK Dampingan dan tidak mengganggu jalannya Program Pokok dari Kelompok KKN Tematik Revolusi Mental Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar.


(2)

17 BAB V

PENUTUP

5.1. Simpulan

Simpulan yang diperoleh dari hasil pendampingan keluarga Bapak I Wayan Sumadi sebagai KK Dampingan selama kurang lebih 1 bulan antara lain sebagai berikut:

1. Masalah yang ditemukan pada keluarga Bapak I Wayan Sumadi terutama mengenai masalah pendidikan yang berakibat pada pekerjaan dan perekonomi keluarga dan penataan rumah yang meliputi lahan produktifitas belum efisien digunakan.

2. Solusi yang diberikan lebih banyak mengarah pada saran dan bimbingan mengenai bagaimana cara mengatasi masalah pendidikan yang berakibat pada perekonomi keluarga Bapak I Wayan Sumadi dan memberikan keluarga Bapak I Wayan Sumadi bantuan dalam bentuk bantuan sembako, pembuatan akun media social dan solusi pemanfaatan lahan berpotensi produktif.

5.2. Rekomendasi

Sehubungan dengan permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Bapak I Wayan Sumadi, maka selaku pendamping keluarga ini berusaha memberikan saran sebagai berikut:

1. Keluarga sebaiknya memotivasi anak-anak untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi dan keluarga tidak hanya mengandalkan satu aspek pekerjaan saja tanpa melihat peluang lain untuk dapat menghasilkan uang. Oleh karena itu, perlu adanya kesadaran untuk memanfaatkan peluang dan kesempatan yang ada di lingkungan keluarga ini.

2. Keluarga dampingan disarankan untuk pandai-pandai mengelola keuangan, menyisihkan penghasilan untuk kebutuhan sehari-hari, hingga untuk keadaan darurat di masa mendatang.


(3)

(4)

19 LAMPIRAN

Gambar 1. Kondisi rumah Keluarga Bapak Wayan Sumadi


(5)

20

Gambar 3. Keadaan dapur untuk memasak keluarga Wayan Sumadi


(6)

21

Gambar 5. Saat berbincang dengan Ibu Made Suwerti

Gambar 6. Memberikan kenang-kenangan berupa sembako kepada keluarga Bapak I Wayan Sumadi