Konfigurasi Microtic Bride Ke Station Dan Konfigurasi Wireless Access point Di PT. Dirgantara Indonesia

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Seiring dengan berkembangnya zaman dan pesatnya perkembangan dari ilmu teknologi informasi belakangan ini. Dengan keadaan dimana semua kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan manusia zaman sekarang ini harus dilakukan dengan cepat serta efektif dan efesien. Demikian pula dalam suatu perusahaan, yang dimana teknologi informasi sangat berperan penting dalam meningkatkan kinerja dan ketepatan pekerjaan dan produktivitas perusahaan tersebut.

Dalam hal ini PT Dirgantara Indonesia selaku perusahaan penerbangan terkemuka di asia sangat menyadari bahwa suatu teknologi informasi adalah suatu kebutuhan untuk meningkatkan daya saing dalam mengelola inventaris dan produk mereka.

Aplikasi yang bisaa digunkan di dalam desktop kini akan digantikan dengan teknologi perangkat lunak berbasis web karena lebih cocok, maka desktop aplikasi Integrated Resource Planning atau yang disingkat menjadi IRP akan dikembangkan menjadi web aplikasi IRP.

1.2 Perumusan Masalah

Adapun tujuan dari analisis dan pengembangan aplikasi ini adalah :

1. Menganalisa dan mendokumentasikan perangkat jaringan yang telah dikembangkan

2. Dapat lebih memudahkan admin jaringan di dalam pengelolaan informasi.

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari analisis dan pengembangan jaringan adalah :

1. Menganalisa dan mendokumentasikan perangkat jaringan yang ada dan yang sedang dikembangkan

2. Mengetahui serta mempelajari jaringan agar tidak terjadi konflik antar ip

1.4 Batasan Masalah

Berikut adalah batasan masalah perancangan jaringan :


(2)

2. Mengatur ip address

3. Melakukan setting Microtic

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Laporan KP ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN, pada bab ini menguraikan penjelasan tentang Latarbelakang masalah, Rumusan masalah, Tujuan KP, Batasan masalah serta Sistematika Penulisan yang digunakan untuk menyusun laporan ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, pada bab ini menguraikan tentang Profil Dirgantara Indonesia dan Landasan Teori dari jaringan di PT.Dirgantara Indonesia.

BAB III PEMBAHASAN, pada bab ini menguraikan aplikasi Jaringan Pada PT. Dirgantara Indonesia.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN,berisi mengenai kesimpulan dari uraian masalah yang dibahas serta saran-saran

DAFTAR PUSTAKA, menguraikan informasi sumber referensi dari penyusunan laporan KP ini.


(3)

(4)

BAB I

PROFIL DIRGANTARA INDONESIA

1.1 Sejarah Dirgantara Indonesia

PT Dirgantara didirikan pada tahun 1976, merupakan salah satu perusahaan penerbangan yang memiliki kompetensi utama dalam merancang pesawat terbang, mengembangkan dan memproduksi pesawat terbang regional untuk sipil dan militer yang telah sukses memanfaatkan kemampuanya pada bidang pesawat terbang dan juga pada bidang-bidang lain seperti Information Technology, Automotive, Maritime, Simulation Technology, Industrial Turbine dan Enggineering Services.

Diawali dengan membangun dasar penguasaan teknologi melalui lisensi, perusahaan

industri yang berdiri pada 23 Agustus 1976 ini, memproduksi Helikopter dan pesawat terbang : NBO 105, Super puma NAS-332, NC-212, dan tiga tahun kemudian mengintegrasikan teknologi, PT. Dirgantara Indonesia bersama CASA merancang dan memproduksi CN-235.

Dalam rangka memantapkan kehadirannya dalam masyrakat industri kedirgantaraan dunia serta meningkatkan kemampuan sebagai industri pesawat terbang, kerjasama internasional ditanda-tangani, antara lain dengan Boeing Company, menghasilkan komponen pesawat Boeing, dengan Bell Helicopte Textronr, memproduksi NBELL-412. Selanjutnya dengan penguasaan teknologi serta keahlian yang terus berkembang, PT. Dirgantara Indonesia merancang bangun N250, generasi pesawat penumpang subsonic dengan daya angkut 64-68 penumpang dengan fly by wire system. Prototype pertamanya telah berhasil diterbangkan pertama kalinya, pada tanggal 10 Agustus 1995, dan telah menjalani sekitar 600 jam uji terbang. Lalu, mengembangkan pesawat N2130 pesawat jet transonic dengan inovasi baru, dalam tahap preliminary design. Namun, keduanya terhenti karena adanya pendanaan.

Di tahun 1998, yaitu tahun mulainya dampak dari krisis ekonomi dan moneter pada tahun sebelumnya, industri ini telah mempersiapkan paradigma baru. Dengan Paradigma tersebut PT. Dirgantara Indonesia bisa lebih berorientasi bisnis dengan memanfaatkan teknologi yang telah diserap selama 3 windu, sebagai ujung tombak dalam menghasilkan produk dan jasa.

Di awal tahun 2004, programrestrukturisasi perusahaan yang mencakup reorientasi bisnis dan penataan ulang Sumber Daya Manusia (SDM) digulirkan, jumlah karyawan


(5)

menjadi berkurang 9.670 menjadi sekitar 3.500 orang dan PT. Dirgantara Indonesia memfokuskan bisnisnya dari 18 menjadi 5 satuan usaha yaitu :

1. Aircraft

Memproduksi beragam pesawat terbang untuk memenuhi berbagai misi sipil, militer, dan juga misi khusus. Adapun produk yang dihasilkannya yaitu NC-212, CN-235, NBO-105, Super Puma NAS-332, dan NBELL-412.

2. Aerostructure

Bergerak dalam bidang manufacturing pesawat terbang. 3. Aircraft Services

Dengan keahlian dan pengalaman bertahun-tahun, Unit Usaha Aircraft Service menyediakan servis pemeliharaan pesawat dan helikopter berbagai jenis, meliputi :

 Penyediaan suku cadang

 Pembaharuan dan modifikasi struktur pesawat terbang

 Pembaharuan interior

Maintenance dan Overhaul

4. Engineering Services

Dilengkapi dengan peralatan perancangan dan analisis yang canggih, fasilitas uji teknologi yang tinggi, serta tenaga ahli yang berlisensi dan pengalaman standar internasional, satuan usaha ini siap memenuhi kebutuhan produk dan jasa bidang engineering.

5. Defence

Bisnis utama usaha ini meliputi : produk-produk militer, perawatan, perbaikan, pengujian, dan kalibrasi baik secara mekanik maupun elektrik dengan tingkat akurasi yang tinggi, integrasi alat-alat perang, produksi beragam sistem senjata, antara lain :

FFAR 2,75” rocket, SUT Torpedo, dll.

Kini, PT. Dirgantara Indonesia telah berhasil sebagai industri manufaktur dan memiliki diversifikasi produknya, tidak hanya bidang pesawat terbang, tetapi juga dalam bidang lain, seperti teknologi informasi, telekomunikasi, otomotif, maritim, militer, otomasi dan kontrol, minyak dan gas, turbin industri, teknologi simulasi, dan engineering services.

Dengan visi akan menjadi perusahaan teknologi tinggi dan bisa bersaing dalam pasar global, dengan mengandalkan keunggulan biaya. Dan dengan misi menjalankan usaha dengan selalu berorientasi pada aspek bisnis dan komersil dan dapat juga mengahsilkan produk dan


(6)

jasa yang memiliki keunggulan biaya. Sebagai pusat keunggulan pada bidang industri dirgantara, terutama dalam rekayasa, rancang, bangun, manufaktur, produksi serta pemeliharaan untuk kepentingan komersil dan militer dan juga untuk aplikasi di luar industri dirgantara. Menjadikan perusahaan sebagai pemain kelas dunia pada industri global yang mampu bersaing dan melakukan aliansi strategis dengan industri dirgantara kelas dunia lainya.

1.2 Visi dan Misi Dirgantara Indonesia

Visi :

Menjadi perusahaan kelas dunia dalam industri dirgantara yang berbasis pada penguasaan teknologi tinggi dan mampu bersaing dalam pasar global, dengan mengandalkan keuntungan biaya.

Misi :

 Menjalankan usaha dengan selalu berorientasi pada aspek dan bisnis komersil dan dapat menghasilkan produk dan jasa yang memiliki keunggulan biaya.

 Sebagai pusat keunggulan di bidang industri dirgantara, terutama dalam rakayasa, rancang bangun, manufaktur, produksi dan pemeliharaan untuk kepentingan komersial dan milliter dan juga untuk aplikasi di luar industri dirgantara.

 Menjadikan perusahaan sebagai pemain kelas dunia di industri global yang mampu bersaing dan melakukan aliansi strategis dengan industri dirgantara kelas dunia lainya.

1.3 Logo Dirgantara Indonesia

Gambar 1 Logo Dirgantara Indonesia Arti Logo pada gambar diatas adalah :


(7)

a. Sayap kecil menunjukan bahwa Perusahaan Dirgantara Indonesia yang dahulu bernama PT. Nurtanio.

b. Sayap sedang menunjukan bahwa Perusahaan Dirgantara Indonesia yang dahulu bernama PT. Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN).

c. Sayap besar menunjukan bahwa sampai sekarang perusahaan tersebut bernama Dirgantara Indonesia

d. Bulatan diantara ketiga sayap tersebut menunjukan bola dunia yang mengartikan bahwa Perusahaan Dirgantara Indonesia berusaha menguasai industri penerbangan di dunia.

e. Warna biru menunjukan langit.

1.4 Badan Hukum Dirgantara Indonesia

Perusahaan Dirgantara Indonesia berbadan hukum menurut peraturan pemerintah No.12 tanggal 5 April 1975 dan mulai diresmikan pendiriannya pada tanggal 23 Agustus 1976.

1.5 Struktur Organisasi dan Job Deskripsi

Berikut adalah Struktur Organisasi dan Job deskripsi dari Perusahaan Dirgantara Indonesia.


(8)

Gambar 2 Struktur Organisasi

1. Direktur Utama

Memimpin perusahaan agar menjadi lebih mandiri secara bisnis serta mampu bersaing dipasar internasional serta dapat penguasaan teknologi kedirgantaraan beserta pengembangan untuk mengurangi ketergantungan dari luar.

2. Wakil Direktur Utama

Membantu Direktur Utama untuk menjadi salah satu perusahaan pendorong pertumbuhan industri nasional serta menumbuhkan kekuatan bangsa di bidang kedirgantaraan untuk menunjang ketahanan dan keamanan nasional.

3. Satuan Pengawasan Intern

Melaksanakan system pengamanan perusahaan secara fisik dan non fisik terhadap segala kemungkinan bahaya/bencana agar terdapat kesatuan cara bertindak untuk


(9)

pencegahan dan penanggulangan yang berdaya guna dan berhasil guna, sehingga pelaksanaannya dapat menjamin untuk mewujudkan rasa dan situasi aman, tentram, tertib dan teratur dalam rangka menunjang visi, misi dan tujuan perusahaan.

4. Divisi Manajemen Resiko

Sebagai pedoman dan arahan tentang pengelolaan resiko yang mungkin terjadi dalam menjalankan kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai tujuan Perusahaan, untuk meminimalkan dampak negatif yang kemungkinan akan terjadi.

5. Sekertaris Perusahaan

Tugas dari Sekretaris perusahaan adalah sebagai berikut :

a. Memastikan perusahaan Direksi sesuai dengan peraturan perusahaan dan

ketentuan Good Corporate Goverence (GCG), serta memfasilitasi pelaksanaan GCG melalui kegiatan-kegiatan perusahaan.

b. Mengembangkan dan Mempertahankan citra perusahaan melalui kehumasan yang

efektif.

c. Menyediakan sistem informasi komputasi bisnis yang handal guna mendukung proses bisnis dan kegiatan perusahaan yang efektif, efisien dan profitable.

6. Asisten Pengamanan

Menjadikan pengamanan sebagai bagian integral dan budaya perusahaan (corporate culture) dan sebagai landasan etika, perilaku seluruh karyawan (security mindedness) PT. Dirgantara Indonesia, untuk mendukung terwujudnya perusahaan yang memiliki iklim kerja dan iklim usaha yang sehat, dinamis dan aman.

7. Direktorat Niaga dan Pengembangan Usaha

Dibagi menjadi tiga divisi yang terdri dari : a. Divisi Riset dan Pengembangan Pasar, bertugas :

1. Membuat strategi, kebijakan dan prosedur yang mengarah pada perencanaan riset dan pengembangan pasar yang handal dalam rangka meningkatkan


(10)

peluang –peluang bagi produk-produk perusahaan serta demi tercapainya sasaran-sasaran pemasaran perusahaan.

2. Memastikan bahwasanya keputusan-keputusan perusahaan didasarkan peluang dan kebutuhan pasar.

b. Divisi Integrasi Komersil dan Pengembangan Usaha

Menyiapkan kreasi-kreasi solusi bisnis untuk mencapai target pemasaran dan penjualan serta menjaga kesinambungan bisnis persusahaan

c. Divisi Pemasaran

1. Melakukan koordinasi untuk persiapan kontrak pemasaran produk dan jaa perusahaan dari seluruh fungsi-fungsi yang ada di dalam perusahaan.

2. Menjaga hubungan dengan konsumen untuk program yang sedang berjalan, termsuk adanya program yang akan datang.

8. Direktorat Teknologi

Dibagi menjadi lima divisi yang terdiri dari : a. Divisi Pusat Pengembangan teknologi

Sebagai pedoman dan arahan dalam proses pemilihan dan penentuan langkah yang diperlukan untuk mengembangkan teknologi yang akan diintegrasikan ke dalam produk dan produk yang terkait dengan teknologi kedirgantaraan serta menjaga kesiapan seluruh peralatan pengembangan teknologi sehingga dalam mengintegrasikan seluruh proses pengembanga teknologi dan peralatan yang dipilih akan dicapai rangkaian proses yang paling efisien, efektif dan kompetitif.

b. Divisi Pusat Pengambangan Pesawat Terbang

Sebagai pedoman dan arahan dalam merancang, mengelola serta melaksanakn publikasi dan komunikasi antara perusahaan dengan publik perusahaan, baik internal maupun external melalui berbagai media komunikasi


(11)

massa untuk menciptakan hubungan baik dan harmonis dalam upaya menjaga meningkatkan citra perusahaan

c. Divisi Pusat Uji Terbang

Sebagai pedoman dan arahan dalam pelaksanaan penyediaan dan pengelolaan sistem informasi manajemen di dalam perusahaan, sehingga dapat mendukung bisnis perusahaan secara efektif, efisien dan pada tingkat resiko yang dapat dikelola perusahaan serta dapat meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan.

d. Divisi Pusat Laboratorium Uji dan Pengukuran

Sebagai pedoman dan arahan tentang hirarki, penyiapan, pemeriksaan, persetujuan dan penerbitan command media, tulisan dinas sera system administrasinya agar tercapai visi, misi dan tujuan perusahaan secara efektif dan efisien.

e. Divisi pusat Keselamatan dan Sertifikasi

Sebagai pedoman dan arahan dalam pengelolaan keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup yang bertujuan untuk memberikan perlindungan bagi tenaga kerja dan mitra kerja serta lingkungannya.

9. Direktorat Operasi/Produksi

Dibagi menjadi dua divisi yang terdiri dari : a. Divisi Logistik dan Kawasan Berikat

1. Menghimpun, menganalisa supplier yang masih bermasalah baik secara sistem maupun manual.

2. Membuat proposal pengganti material pesawat ke Enggineering. b. Divisi Pengembangan Sistem Produksi

Sebagai pedoman dan arahan pengelolaan pengadaan barang/material, property dan jasa dengan menjamin pelaksanaan yang transparan,


(12)

memperhatikan mutu yang tinggi, harha yang optiman, etika bisnis yang layak, tepat waktu, menjaga citra perusahaan serta kepercayaan dari pelanggaran dan pemasok.

10. Direktorat Keuangan

Dibagi menjadi tiga divisi yang terdiri dari : a. Divisi Perencanaan

Merencanakan, melaksanakan, menetapkan arah, sasaran dan strategi yang jelas untuk masa depan perusahaan dalam menghadapi perubahan lingkungan eksternal dan internal.

b. Divisi Pendanaan

Mengatur likuiditas perusahaan dan bertanggung jawab atas kelancaran, pelaksanaan pengamanan baik penerimaan maupun pembayaran, serta melakukan pengembangan terhadap penjajagan sumber pendanaan yang baru yang menguntungkan bagi perusahaan.

c. Divisi Akutansi

1. Merencanakan, menyusun, memelihara prosedur, sistem akutansi dan kebijakan akutansi sesuai perkembangan proses bisnis perusahaan.

2. Mengimplementasikan dan mengendalikan pelaksanaan prinsip-prinsip akutansi yang ditetapkan Ikatan Akutansi dalam proses pencatatan akutansi.

11. Direktorat Umum

Dibagi menjadi tiga divisi yang terdiri dar : a. Divisi Sumber Daya Manusia


(13)

Sebagai Pedoman dan arahan untuk pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mengakomodasikan prinsip-prinsip manajemen SDM sehingga terdapat ketersediaan SDM secara efektif dan efisien sesuai kebutuhan perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam mendukung tujuan perusahaan.

b. Divisi Hukum

Merencanakan, mengkoordinir dan mengendalikan pembuat an pemrosesan semua produk hukum perusahaan dalam bentuk ketentuan/peraturan hukum guna kelancaran pelaksanaan aktivitas perusahaan serta menerbitkan serta produk hukum dalam bidang bisnis untuk melegitimasi bisnis perusahaan dan berkewajiban menyelesaikan permasalahan hukum yang timbul berdasarkan ketentuan perundang-undangan nasional dan/atau internasional yang berlaku. c. Divisi Fasilitas

1. Menciptakan, mengelola dan mengembangkan bisnis umum yang menjadi bidang usaha Divisi Fasilitas: penyewaan gedung, transportasi darat/udara, kesehatan, telekomunikasi, dan lain-lain.

2. Membuat perencanaan dan pelakanaan pemeliharaan, renovasi dan pengembangan fasilitas.

12. Divisi Jaminan Mutu

Divisi ini bertugas :

1. Menjamin bahwa operasional perusahaan telah diperbaiki secara

berkesinambungan, sehingga menghasilkan produk yang unggul kualitasnya di dunia.

2. Menjamin kepuasan pelangganbagi seluruh produk dan jasa perusahaan.

3. Memastikan kesesuaian semua proses dan produk terhadap persyaratan aturan keselamatan penerbangan yang berlaku di Indonesia dan authority asing.

13. Satuan Usaha Aircraft


(14)

Memproduksi beragam pesawat untuk memenuhi berbagai misi sipil, militer, dan juga mis khusus. Pesawat berkapasitas 19-24 penumpang, dengan beragam versi, dapat lepas landas dan mendarat dalam jarak pendek serta mampu beroperasi pada landasan rumput/tanah/dll.

14. Satuan Usaha Aerostructure

Didukung oleh tenaga ahli yang berpengalaman dan mempunyai kemampuan tinggi dalam manufaktur pesawat, dilengkapi pula dengan fasilitas manufaktur dengan ketepatan tinggi, seperti: mesin-mesin canggih, bengkel dan pengelasan.

15. Satuan Usaha Aircraft Services

Dengan keahlian dan pengalaman bertahun-tahun. Unit Usaha Aircraft Services menyediakan servis pemeliharaan pesawat dan helikopter berbagai jenis.

16. Satuan Usaha Engineering Services

Dilengkapi dengan peralatan perancangan dan analisis yang canggih, fasilitas uji berteknologi serta tenaga ahli yang berlisensi dan berpengalaman standard internasional, Satuan Usaha Engineering Services siap memenuhi kebutuhan produk dan jasa bidang engineering.

17. Satuan Usaha Defence

Bisnis utama Satuan Usaha Defence terdiri dari produk-produk militer, perawatan, perbaikan, pengujian dan kalibrasi baik secara mekanik maupun elektrik dengan tingkat akurasi yang tinggi, integrasi alat-alat perang, produksi beragam sistem senjata.


(15)

1.6 Landasan Teori

Sebuah perusahaan besar tentunya sangatlah mementingkan kemudahan dalam melakukan penyampaian informasi antara 1 komputer dengan komputer lainnya. Begiu juga dengan jaringan yang dimiliki PT. DIRGANTARA INDONESIA telah sesuai dengan standard internasional. Disini kami akan menjelaskan landasan teori yang telah di bangun oleh PT. Dirgantara Indonesia sebagai berikut :

1.6.1 IP Address

IP addres adalah alamat yang diberikan pada jaringan komputer dan peralatan jaringan yang menggunakan TCP/IP. IP address terdiri dari 32 bit angka biner yang dapat dituliskan sebagai empat kelompok angka decimal yang dipisahkan oleh tanda titik seperti 192.68.0.1. Ip address terdiri dari dua bagian yaitu network ID dan host ID, dimanan network ID menentukan alamat jaringan komputer, sedangkan host ID menentukan alamat Host (Komputer,router,switch). Oleh sebab itu IP addres memberikan alamat lengkap suatu host beserta alamat jaringan dimana host itu berada.

1.6.2 Kelas-kelas IP Address

Untuk memudahkan pemakaian bergantung pada kebutuhan pemakai, IP address dibagi dalam tiga kelas yang sering di pergunakan yaitu :

Kelas A 1.6.2.1

Bit pertama IP address kelas A adalah 0, dengan panjang net ID 8 bit dan panjang host ID 24 bit. Jadi byte pertama IP address kelas A mempunyai range dari 0-127. Jadi pada kelas A terdapat 127 network dengan tiap network dapat menampung sekitar 16 juta host (255x255x255).

Kelas B 1.6.2.2

Dua bit IP address kelas B selalu diset 10 sehingga byte pertamanya selalu bernilai antara 128-191. Network ID adalah 16 bit pertama dan 16 bit sisanya adalah host ID sehingga kalau ada komputer mempunyai IP address 167.205.26.161, network ID = 167.205 dan host ID = 26.161. Pada. IP address kelas B ini mempunyai range IP dari 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx,


(16)

yakni berjumlah 65.255 network dengan jumlah host tiap network 255 x 255 host atau sekitar 65 ribu host.

IP Kelas C 1.6.2.3

IP address kelas C digunakan untuk keperluan multicasting. 4 bit pertama IP address kelas C selalu diset 1110 sehingga byte pertamanya berkisar antara 224-247, sedangkan bit-bit berikutnya diatur sesuai keperluan multicast group yang menggunakan IP address ini. Dalam multicasting tidak dikenal istilah network ID dan host ID.

1.6.3 Microtic

MikroTik RouterOS™, merupakan sistem operasi Linux base yang diperuntukkan sebagai network router. Didesain untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya. Administrasinya bisa dilakukan melalui Windows Application (WinBox). Selain itu instalasi dapat dilakukan pada Standard komputer PC (Personal Komputer). PC yang akan dijadikan router mikrotik pun tidak memerlukan resource yang cukup besar untuk penggunaan standard, misalnya hanya sebagai gateway. Untuk keperluan beban yang besar (network yang kompleks, routing yang rumit) disarankanuntukmempertimbangkanpemilihanresource PC yang memadai.

1.6.4 TCP/IP

TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol adalah sekelompok protokol yang mengatur komunikasi data komputer di internet. Komputer-komputer yang terhubung ke internet berkomunikasi dengan TCP/IP, karena menggunakan bahasa yang sama perbedaan jenis komputer dan system iperasi tidak menjadi masalah. Komputer PC dengan system operasi windows dapat berkomunikasi dengan komputer macintosh atau dengna Sun SPARC yang menjalankan solaris. Jadi jika sebuah komputer menggunakan protocol TCP/IP dan terhubung langsung ke internet, maka komputer tersebut dapat berhubungan dengan komputer di belahan dunia manapun yang juga terhubung dengan internet.


(17)

BAB I

PEMBAHASAN

1.1 Setting gabungan access point tlwa601g dan modem speedy dalam satu Server 1.1.1 Step by step settingan awal tlwa601g

A. HARDWARE

1. Modem adsl linksys ag241v2 2. Access Point tl‐wa601g 3. Personal Computer (PC) 5. AC adaptor

B. SOFTWARE

1. OS Modem adsl linksys ag241v2

2. OS Access Point tl‐wa601g

3. My Lan viewer

4. OS Window XP

1.1.2 Step by step settingan awal tlwa601g

Saat awal komputer belum dicolokkan ke Access Point, kondisinya

memiliki 3 buah LAN‐CARD yang masing-masing :

a) LAN CARD yang sudah terkoneksi MODEM SPEEDY (Ip address

192.168.1.28)

b) LAN CARD yang terhubung dengan HUB jaringan di kantor(IP address

192.168.0.1)

c) LAN Card yang masih kosong → nantinya dicolokkan ke Access point

dengan (Ip address 192.168.0.123)

Catatan: Nomor IP itu bisa disesuaikan, tetapi harap diperhatikan bahwa identitas nomor IP tiap komputer bersifat tunggal di tiap komputer yang terjalin di sana. Rumusan umumnya 192.168.x.x ataupun untuk jaringan internal kantor


(18)

bisaanya 192.168.0.x sampai xxx. Untuk IP koneksi server lan bisaanya 192.168.0.1.

Subnet masknya bisaanya menyesuaikan dengan isian 255.255.255.0

1. Kesulitan terjadi mana kala terdapat kesamaan antara IP Modem dengan

IP Access point dalam kondisi default. Yakni 192.168.1.1. Maka, ketika dipanggil menggunakan browser, yang keluar malah modem :

Gambar 1 Login DSL Router

Untuk mengubah setting IP Address Access point. Berikut langkah‐langkahnya :

 Ubah IP Komputer yang terkoneksi Access point menjadi

192.168.1.x atau Beberapa referensi lain menggunakan

192.168.17.2.

 Sambungkan dengan Access point

 Panggil di browser dengan http://192.168.1.1 dengan begitu sudah bisa masuk control panel AP (Access point).

 Jika belum bisa atau blank, berarti setting IP access point sudah berubah ataupun tidak dalam kondisi static.

 Gunakan software MyLan Viewer untuk mengetahui IP address access point yang tercolok di komputer. Dengan melakukan klik scan dan tunggu beberapa saat, maka muncul ip yang ada.


(19)

Gambar 2 IP Address pada MyLan

 Jika sudah ketemu, maka langkah selanjutnya ketikkan dibrowser dengan nomor IP di atas: 192.168.0.11X. Kalaupun tak memiliki software mylan viewer, maka lakukan panggilan di browser dengan alamat tl-waa601g.mshome.net. lihat dengan contoh berikut ketika diketikkan di browser:

Gambar 3 Login melalui Browser

 Password dan user name defaultnya adalah: admin dan sudah bisa masuk ke control panel.


(20)

Gambar 4 Tampilan TP Link

Gambar diatas menunjukkan sudah bisa mengganti IP address di TP Link dengan IP address yang dikehendaki. Diatas ternyata settingnya, tadinya dynamic dan IP addressnya 192.168.0.11x. Jadikan yang tadinya dynamic jadi static setelah itu, access point di save dan lepas untuk mengembalikan ke server.

Diserver bisa di panggil dengan alamat http://192.168.0.11x ataupun http://tl‐waa601g.mshome.net.

Catatan :

Jika lupa bahwa settingnya terlanjur menjadi dynamic, lakukan pelacakan dengan software MyLan Viewer. Lakukan scanning IP address sampai selesai dan temukan IP address dengan identitas : tlwaa601g.mshome.net.

 Setelah melakukan penyetingan IP, maka dilanjutkan dengan

beberapa penambahan dan perubahan

 Masuk ke setting wireless dan kemudian isikan identitas jaringan hotspot. Penamaan itu dapat dilakukan di FORM wireless setting di bagian SSID dan sesuaikan lainnya.


(21)

Gambar 5 Pengaturan Wireless

 Selesai dengan setting basic, kemudian masuk pada wireless mode yang disetting sebagai access point

Gambar 6 Pengaturan Wireless sebagai Access Point

 Pada bagian security settings tersedia berbagai model keamanan. Lalu pilih yang diinginkan, yakni dengan mode WEP dengan type automatic dan Formatnya ASCII. Isikan passwordnya sesuai dengan key tipe yang ada. Semakin panjang key tipenya maka akan semakin panjang passwordnya. Semisal 64 byte ternyata hanya 6 digit dan ketika 128 membutuhkan 13 digit password


(22)

Gambar 7 Pengaturan Keamanan

 Pemberian password di atas mengakibatkan jika ada komputer atau

laptop mencoba masuk area dan hendak mengkoneksi jaringan kantor, maka akan ada opsi pengisian password.

 Untuk setting lainnya abaikan saja, karena tidak digunakan, access point ini di off kan saja.

 Jika sudah, save dan biarkan access point itu restart ataupun refresh

 Sampai sini silahkan diuji sudah terkoneksi ke Laptop atau belum Kalau belum ikuti langkah selanjutnya:

1.1.3 Permasalahan Koneksi

Jika internet sudah menyala, modem menyala, LAN jaringan menyala

dan access point sudah disetting sebagaiman alangkah di atas, lakukanlah pembuatan jaringan networking agar semua koneksi terhubung ke internet:

a. Masuk ke opsi pembuatan jaringan (network setup wizard) dengan cara: tekan start> setting> control panel


(23)

Gambar 8 Setup Pada Control Panel

c. Pada gambar dibawah adalah melanjutkan perintah berikutnya


(24)

d. Langkah berikutnya memilih apakah jaringan yang di buat terhubung dengan internet atau tidak

Gambar 10 Pilihan Setup Jaringan

e. Bila jaringan ini terhubung dengan internet , selajutnya memilih device internet yang sedang dipergunakan


(25)

f. Setelah itu pilih jaringan yang ada dengan menekan mouse ke area di radio button

Gambar 12 Pemilihan jaringan

g. Perhatikan gambar di atas, lakukan centang atau contreng yang nantinya menjadi koneksi jembatan ataupun BRIDGE, yang berarti menjadikan satu koordinasi antara LAN Jaringan di Kantor denganAccess point. Tujuannya adalah agar keduanya dapat teraliri oleh internet. Lalu, lanjutkan langkah di bawah


(26)

h. Langkah selanjutnya menuliskan name workgroup

Gambar 14 Pembuatan nama Workgroup

i. Pada step berikut ini adalah pengaturan sharing printer, jika sharing printer ingin diaktifkan centang Turn on file and printer sharing


(27)

Gambar 15 Sharing data

j. Setelah semua langkah dijalankan akan muncul tampilang seperti berikut lalu pilih next

Gambar 16 Jaringan Wireless telah selesai dibuat

k. Lalu tunggu sampai selesai


(28)

Gambar 17 Tampilan pada pemilahan koneksi internet

Jika sudah, silahkan dicoba di jaringan LAN dan wireless LAN. Seharusnya sudah bisa terkoneksi semua. Jika belum, teliti lagi langkah di atas, ping semua jaringan sehingga semua bisa terdeteksi, periksa DNS server dan juga gatewaynya.

1.2

Konfigurasi Wireless di Mikrotik sebagai Router & Wds

Gambar 18 Konfigurasi Wireless di Mikrotik sebagai Router & Wds

Teknologi Wireless LAN menjadi sangat popular saat ini di banyak aplikasi. Wireless LAN bekerja dengan menggunakan gelombang radio. Sinyal radio menjalar dari pengirim kepenerima melalui free space, pantulan, difraksi, Line of Sight dan Obstructed LOS. Ini berarti sinyal radio tiba di penerima melalui banyak alur (Multipath), dimana tiap sinyal (pada jalur yang berbeda-beda) memiliki level kekuatan, delay dan fasa yang berbeda-beda. Awalnya teknologi ini didesain untuk aplikasi perkantoran dalam ruangan, namun sekarang Wireless LAN dapat digunakan pada jaringan peer to peer dalam ruangan dan juga point to


(29)

point diluar ruangan maupun point to multipoint pada aplikasi bridge. Wireless LAN di desain sangat modular dan fleksibel. Jaringan ini juga bisa di optimalkan pada lingkungan yang berbeda. Dapat mengatasi kendala geografis dan rumitnya instalasi kabel.

A. HARDWARE

1. 2 Antenna grid yang masing-masing sudah tersambung ke router board mikrotik Outdoor RB433AH menggunakan kabel coaxial

2. Ligthning Protector

3. Ligthning protector Arrester 4. Power Over Ethernet

5. Mounting 6. AC adaptor 7. RJ45 Injector 8. Kabel UTP

B. SOFTWARE

5. OS Mikrotik

6. Winbox 3.14


(30)

1.3 TOPOLOGI

1.3.1 Topologi Wireless sebagai Router

Gambar 19 Topologi Wireless sebagai Router

1.3.2 Topologi Wireless sebagai WDS

Gambar 20 Topologi Wireless sebagai WDS

1.3.3 LANGKAH KONFIGURASI & PENGUJIAN Konfigurasi Wireless Sebagai Router 1.3.3.1

3.3.1.1 Konfigurasi AP

Beri ip address pada interface wlan 1 seperti gambar di bawah ini. IP Address = 10.1.3.1/24


(31)

Gambar 21 Konfigurasi AP

Begitu juga pada interface ether1. IP Address = 10.2.200.8/24 Interface = ether1

Gambar 22 Interface Ether1

1. Setelah selesai mengatur ip maka langkah selanjutnya adalah kita masuk ke table wireless lalu enabelkan wlan1 pada tab interface.


(32)

2. Kemudian setting Mode = ap bridge, SSID = Mikrotik,

Frequensi = 5180 pada tab wireless di Interface ,seperti gambar dibawah ini.

Gambar 23 Settingan pada tab Wireless

Kemudian buat routing agar dapat terkoneksi ke stasion, seperti gambar dibawah ini.

Gambar 24 Routing

Untuk melihatnya ketikan perintah print pada ip route, seperti gambar dibawah ini.


(33)

3.3.1.2 Konfigurasi Stasion

1. Sama halnya seperti pada AP, beri ip pada interface ether1 dan wlan1 seperti gambar dibawah ini.

- IP Address = 10.1.3.2/24 interface = wlan1

Gambar 26 interface ether1 dan wlan1

- Gambar 13 IP Address = 10.1.200.1/24 interface = ether1

Gambar 27 interface = ether1

2. Setelah selesai mengatur ip maka langkah selanjutnya adalah kita masuk ke table wireless lalu enabelkan wlan1 pada tab interface.


(34)

3. Kemudian setting Mode = stasion, SSID = Mikrotik, Frequensi = 5180 pada tab wireless di Interface , (SSID dan frekuensi harus sama dengan AP) seperti gambar dibawah ini.

Gambar 28 Settingan Frekuensi pada tab Wireless 4. Buat routing dari stasion seperti gambar dibawah ini.

Gambar 29 routing dari stasion

5. Lakukan perintah print pada ip route untuk melihat tampilannya.

Gambar 30 Perintah print pada IP Route

3.3.1.3 Pengujian

1. Pengujian dapat dilakukan dengan cara uji koneksi dengan perintah

ping dari router AP ke station atau dari stasion ke AP Gambar Ping dari AP ke PC client Stasion


(35)

Gambar 31 perintah ping dari router AP ke station atau dari stasion ke AP Gambar 14 Ping dari pc client AP ke pc client Stasion

Untuk mengecek apakah computer terlah terhubung, buka cmd lalu kettikkan perintah Ping dari Stasion ke AP & pc client AP


(36)

Gambar 33 Pengecekan koneksi Internet

Gambar 34 Pengecekan Koneksi Internet

1.3.4 Konfigurasi Wireless Sebagai WDS Konfigurasi AP

1.3.4.1

Sebelumnya, buat interface bridge untuk bridging dari masing-masing wireless.(AP dan Stasion-WDS).lihat gambar dibawah ini.


(37)

Gambar 35 Konfigurasi AP

1. Gambar 16 Setting bridge seperti gambar dibawah ini.

Gambar 36 Settingan Bridge

Berikan ip address pada masing-masing interface bridge1 dan ether contohnya 10.1.3.1/24 Interface = bridge1


(38)

Gambar 37 Pemberian IP Adress - lalu isikan 10.1.200.8/24 Interface = ether1

Gambar 38 Pengisian pad Interface = ether1

Masuk ke tab Bridge Port, kemudian atur interfacenya untuk bridging, seperti gambar dibawah.


(39)

Gambar 39 Bridge Port wlan1

Gambar 40 Bridge Port ether1

Kemudian setting wireless pada interface wlan1, setting Mode sebagai ap-bridge, SSID = Mikrotik, frekuensi = 5180.lihat gambar dibawah :


(40)

Gambar 41 setting wireless pada interface wlan1

KonfigurasiStasion-WDS 1.3.4.2

1. Buat interface bridge1

Gambar 42 Interface Bridge1 2. Berikan ip address pada masing-masing interface.


(41)

Gambar 43 IP Address = 10.1.3.2/24 Interface = bridge1

Gambar 44 Berikan IP Address = 10.1.200.10/24 Interface = ether1

3. Masuk ke tab Bridge Port, kemudian atur interfacenya untuk bridging, seperti gambar di bawah.


(42)

Gambar 45 Bridge Port wlan1

Gambar 46 Bridge Port ether1

4. Setting wireless pada interface wlan1, setting mode sebagai stasion-wds, SSID dan frekuensi disamakan dengan konfigurasi AP. Lihat gambar dibawah ini.


(43)

Gambar 47 Settingan pada interface wlan1 5. Kemudian setting WDS-nya.

Gambar 48 Setting WDS 6. Setting mode WDS-nya = dynamic.

7. Setelah itu masuk ke interface wds kemudian atur master interfacenya sebagai wlan1.


(44)

Gambar 49 WDS Mode


(45)

1

KONFIGURASI MICROTIC BRIDGE KE STATION

DAN KONFIGURASI WIRELESS ACCESS POINT

DI PT. DIRGANTARA INDONESIA

KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek

Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(46)

45

DAFTAR PUSTAKA

http://google.co.id

http://www.mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=13

http://bayuraxery.wordpress.com/2008/01/15/kelas-kelas-tcpip/

http://anakblingkid.blogspot.com/2010/01/setting-wireless-mikrotik-sebagai.html http://bayuraxery.wordpress.com/2008/01/15/kelas-kelas-tcpip/

http://f4dzh4.wordpress.com/kelas-kelas-ip/

http://anto-chuakev.web.id/archives/category/mikrotik/wireless-di-mikrotik-sbg-router

http://fikridermawan.wordpress.com/2010/09/07/httpteroriscinta-blog-friendster- com200904tutorial-membuat-hotspot-setting-gabungan-access-point-tl-wa601g-dan-modem-speedy-dalam-satu-server-di-windows-xp/

http://iq-network.blogspot.com/2009/10/konfigurasi-wireless-di-mikrotik-sbg.html http://www.scribd.com/Tutorial-Setting-Gabungan-Access-Point-Tl/d/45075207\ http://id.wikipedia.org/wiki/Alamat_IP


(47)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah Subhanallah Wata’ala, karena atas semua nikmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan kegiatan Kerja Praktek yang merupakan salah satu tugas mata kuliah Kerja Praktek pada Universitas Komputer Indonesia tempat kami belajar.

Kami ingin mengucapkan terimakasih banyak pula kepada pihak-pihak yang terkait selama kami melaksanakan Kerja Praktik baik dari lingkungan perusahaan tempat kami bekerja yaitu PT. Dirgantara Indonesia maupun dari pihak Universitas. Terutama kepada Bapak Irfan Maliki S.T selaku Pembimbing kami dari Universitas Komputer Indonesia selama melaksanakan Kerja Praktek. Dan kepada Bapak M.Zailani dan staf selaku Pembimbing kami selama kami bekerja pada PT. Dirgantara Indonesia. Tak lupa kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman seperjuangan yang telah membantu menyelesaikan laporan ini sehingga laporan ini selesai tepat pada waktunya.

Laporan ini berisikan tentang kegiatan-kegiatan selama kami melaksanakan Kerja Praktek pada PT. Dirgantara Indonesia. Dimulai dari Latar belakang, Batasan masalah, Tujuan Kerja Praktek, Sejarah Perusahaan, Landasan Teori.

Kami pun sadar bahwa laporan ini tidak sepenuhnya sempurna, untuk itu apabila pembaca mendapatkan kesalahan baik dari penulisan laporan maupun konsep sistem yang kami buat maka kami selaku penyusun sangat terbuka akan masukan dan kritikan dari pembaca.

Akhir kalimat, semoga laporan ini dapat berguna untuk pembaca baik dari kalangan Mahasiswa maupun dari pihak lain yang sekiranya membutuhkan referensi. Terimakasih.

Januari 2011


(1)

Gambar 45 Bridge Port wlan1

Gambar 46 Bridge Port ether1

4. Setting wireless pada interface wlan1, setting mode sebagai stasion-wds, SSID dan frekuensi disamakan dengan konfigurasi AP. Lihat gambar dibawah ini.


(2)

Gambar 47 Settingan pada interface wlan1 5. Kemudian setting WDS-nya.

Gambar 48 Setting WDS 6. Setting mode WDS-nya = dynamic.

7. Setelah itu masuk ke interface wds kemudian atur master interfacenya sebagai wlan1.


(3)

Gambar 49 WDS Mode


(4)

1

KONFIGURASI MICROTIC BRIDGE KE STATION

DAN KONFIGURASI WIRELESS ACCESS POINT

DI PT. DIRGANTARA INDONESIA

KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek

Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(5)

45

DAFTAR PUSTAKA

http://google.co.id

http://www.mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=13

http://bayuraxery.wordpress.com/2008/01/15/kelas-kelas-tcpip/

http://anakblingkid.blogspot.com/2010/01/setting-wireless-mikrotik-sebagai.html http://bayuraxery.wordpress.com/2008/01/15/kelas-kelas-tcpip/

http://f4dzh4.wordpress.com/kelas-kelas-ip/

http://anto-chuakev.web.id/archives/category/mikrotik/wireless-di-mikrotik-sbg-router

http://fikridermawan.wordpress.com/2010/09/07/httpteroriscinta-blog-friendster- com200904tutorial-membuat-hotspot-setting-gabungan-access-point-tl-wa601g-dan-modem-speedy-dalam-satu-server-di-windows-xp/

http://iq-network.blogspot.com/2009/10/konfigurasi-wireless-di-mikrotik-sbg.html http://www.scribd.com/Tutorial-Setting-Gabungan-Access-Point-Tl/d/45075207\ http://id.wikipedia.org/wiki/Alamat_IP


(6)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah Subhanallah Wata’ala, karena atas semua nikmat dan

karunianya kami dapat menyelesaikan kegiatan Kerja Praktek yang merupakan salah satu tugas mata kuliah Kerja Praktek pada Universitas Komputer Indonesia tempat kami belajar.

Kami ingin mengucapkan terimakasih banyak pula kepada pihak-pihak yang terkait selama kami melaksanakan Kerja Praktik baik dari lingkungan perusahaan tempat kami bekerja yaitu PT. Dirgantara Indonesia maupun dari pihak Universitas. Terutama kepada Bapak Irfan Maliki S.T selaku Pembimbing kami dari Universitas Komputer Indonesia selama melaksanakan Kerja Praktek. Dan kepada Bapak M.Zailani dan staf selaku Pembimbing kami selama kami bekerja pada PT. Dirgantara Indonesia. Tak lupa kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman seperjuangan yang telah membantu menyelesaikan laporan ini sehingga laporan ini selesai tepat pada waktunya.

Laporan ini berisikan tentang kegiatan-kegiatan selama kami melaksanakan Kerja Praktek pada PT. Dirgantara Indonesia. Dimulai dari Latar belakang, Batasan masalah, Tujuan Kerja Praktek, Sejarah Perusahaan, Landasan Teori.

Kami pun sadar bahwa laporan ini tidak sepenuhnya sempurna, untuk itu apabila pembaca mendapatkan kesalahan baik dari penulisan laporan maupun konsep sistem yang kami buat maka kami selaku penyusun sangat terbuka akan masukan dan kritikan dari pembaca.

Akhir kalimat, semoga laporan ini dapat berguna untuk pembaca baik dari kalangan Mahasiswa maupun dari pihak lain yang sekiranya membutuhkan referensi. Terimakasih.

Januari 2011