Sistem Informasi Geografis Untuk Menentukan Lokasi Potensi Wisata Di Dinas Perhubungan Kota Tasikmalaya Berbasis Web

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

Antoni Zulius

10103275

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

i

BERB ASIS WEB

Oleh

ANTONI ZULIUS

10103275

Kota Tasikmalaya memiliki potensi wisata yang beragam, baik potensi alam, kuliner maupun belanja. Dalam usaha pengembangan potensi wisata daerah ini, pendekatan secara teknologi dalam mendapatkan informasi masih kurang.

Dengan pendekatan teknologi diharapkan informasi potensi wisata dapat diterima dengan lebih optimal, dan pengembangan daerah berpotensi dapat direncanakan dengan baik. Kondisi ini dapat dipenuhi dengan adanya Sistem Informasi Geografis (SIG) yang dapat menyediakan data atribut dari suatu objek peta beserta data spasialnya.

Sistem Informasi Geografi (SIG) adalah sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisa, dan menghasilkan data bereferensi geografis,

Peranan SIG wisata dapat digunakan sebagai alat bantu pengambilan tindakan terhadap daerah yang potensial untuk pengembangan lebih lanjut. GIS yang disajikan dengan berbasis web pada perancangan ini juga dapat digunakan sebagai alat pemberian informasi kepada masyarakat luas.


(3)

ii

LOCATION TOURISM POTENTIAL IN DEPARTMENT OF TRANSPORTATION TASIKMALAYA CITY

By

ANTONI ZULIUS 10103275

Tasikmalaya city has the tourism potential of diverse, both tourism potential nature, culinary and shopping. In an effort to develop the potential of this region, technological approach in obtaining the information is still lacking.

Under this approach the tourism potential of information technology areas are expected to be accepted by more optimally by the community at large, and potentially regional development can be planned well. This condition can be overcome by the Geographic Information System (GIS) that can provide the data attributes of an object map and spatial data.

Geographic Information System (GIS) is an information system that commonly used for insert, saving, retrieve, processing, analyzing, and producing geographic data reference.

The role of GIS in the development potential can be used as a tool taking action against a potential area for further development. GIS is presented with a web-based on this design can also be used as a tool to provide information to the public.


(4)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGAN TAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR SIMBOL ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan ... 3

1.3.1 Maksud ... 3

1.3.2 Tujuan ... 3

1.4 Batasan Masalah ... 4

1.5 Metode Penelitian ... 5

1.5.1 Tahap Pengumpulan Data ... 5

1.6 Sistematika Penulisan ... 8

BAB II LANDASAN TEORI ... 10

2.1 Analisis Instansi ... 10

2.1.1 Sejarah Dinas Perhubungan Kota Tasikmalaya ... 10

2.1.2 Visi dan Misi Dinas Perhubungan Kota Tasikmalaya ... 10

2.2 Konsep Dasar Sistem ... 26

2.2.1 Pengertian Sistem ... 27

2.2.2 Bentuk Umum Sistem ... 27

2.2.3 Karakteristik Sistem... 2

2.2.4 Perancangan Sistem ... 27


(5)

vi

2.3.1 Definisi ... 8

2.3.2 Sejarah ... 11

2.3.3 Subsistem Sistem Informasi Geografis ... 14

2.3.4 Konsep Model Data Spasial ... 16

2.3.4.1 Data Vektor ... 16

2.3.4.1 Data Raster ... 17

2.3.5 Kebutuhan Terhadap SIG ... 17

2.36 Sistem Komputer SIG ... 18

2.3.7 SIG Sebagai Ilmu Multi Disiplin ... 28

2.3.8 Cakupan SIG ... 29

2.3.9 SIG Sebagai Infrastruktur Informasi ... 29

2.3.10 SIG untuk Pengambilan Keputusan ... 32

2.4 Konsep Basis Data ... 34

2.4.1 Pengertian Basis Data (Database)... 34

2.5 WEB ... 37

2.5.1 Sejarah Lahirnya WEB... 37

2.5.2 Aplikasi WEB ... 38

2.5.3 AplikasiPendukung Perancangan WEB ... 39

2.6 HTML ... 40

2.7 CSS ... 40

2.8 PHP ... 42

2.6.1 Sejarah PHP... 42

2.8.2 Kelebihan PHP ... 42

2.9 Google Maps API ... 43

2.9 Ajax ... 49

2.10 MySQL ... 50

2.10.1 Penggunaan ... 51

2.10.2 Administrasi ... 51

BAB III ANALISIS DAN PERAN CANGAN ... 53


(6)

vii

3.1.1 Analisis Masalah ... 53

3.1.2 Ruang Lingkup Masalah ... 53

3.1.3 Analisis Data ... 54

3.1.3.1 Data Spasial ... 54

3.1.3.1 Data Atribut ... 58

3.1.4 Analisis Prosedur ... 58

3.1.5 Perangkat Lunak ... 59

3.1.7 Perangkat Keras ... 59

3.1.8 Pengguna Sistem ... 60

3.2 Analisis Basis Data... 61

3.3 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 62

3.31. Diagram Konteks (Context Diagram) ... 62

3.3.2 Diagram Aliran Data (Data Flow Diagram)... 63

3.3.3 Spesifikasi Proses ... 73

3.3.4 Kamus Data ... 100

3.4 Perancangan Sistem... 105

3.4.1 Skema Relasi ... 105

3.4.2 Struktur Tabel... 106

3.4.3 Struktur Menu ... 109

3.4.4 Rancangan Antarmuka ... 111

BAB IV IMPLEMENTASI ... 156

4.1 Implementasi ... 156

4.1.1 Batasan Implementasi ... 156

4.1.2 Perangkat Keras ... 157

4.1.3 Perangkat Lunak ... 157

4.1.4 Implementasi Basis Data ... 158

4.1.5 Implementasi Antarmuka ... 162

4.2 Pengujian Sistem ... 211

4.2.1 Rencana Pengujian ... 212


(7)

viii

4.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian Alpha ... 227

4.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian Beta ... 228

4.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian Beta... 241

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 243

5.1 Kesimpulan ... 243

5.2 Saran ... 244

DAFTAR PUSTAKA ... 245

LAMPIRAN A ... 246

LAMPIRAN B ... 266


(8)

xvii

Entitas Luar / Terminator

Proses

Aliran data

Penyimpanan data

Flow Map Diagram / Sistem Prosedur

Proses oleh komputer

Stored data

Kondisi

Penyimpanan internal


(9)

xviii

Penghubung

Terminator

Monitor

Entity Relations hip Diagram (ERD)

Entity

Relationship

Atribut


(10)

xix

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A ... 246

LAMPIRAN B ... 266


(11)

280

Teknologi Online.Universitas Komputer Indonesia.

2. Hakim, Lukmanul (2008), Membongkar Trik Rahasia Para Master PHP, Lokomedia, Yogyakarta.

3. Riyanto, Indelarko, Prilnali (2006), Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Geografis Berbasis Dekstop dan Web, Yogyakarta.

4. Jogiyanto, H. M., Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Andi Offset, Jakarta, 1989.

5. Prahasta, E., 2001. Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis. CV. Informatika, Bandung.


(12)

1

1.1Latar Belakang Masalah

Kota tasikmalaya merupakan daerah yang memiliki banyak potensi wisata dan perlu dikembangkan. Baik itu wisata alam, wisata kuliner maupun wisata belanja dan masih banyak lagi wisata yang berpotensi berkembang. Tasikmalaya terkenal dengan kota kota yang yang berpredikat kota dagang ini terkenal dengan industri kerajinan rakyat berupa bordir, tikar, anyaman, payung dan kelom geulis. perkembangannya terus berjalan seiring dengan industri kerajinan yang telah maju. Namun ternyata karena sulitnya informasi sehingga mengakibatkan masyarakat dan investor pengembang kurang mengetahui bahwa ternyata masih banyak lokasi- lokasi wisata yang bisa dikembangkan.

Saat ini hampir sebagian besar pemerintah daerah belum memiliki sistem informasi yang dapat menyediakan informasi- informasi melalui internet khususnya yang berbasis peta mengenai potensi wisata yang dimiliki oleh daerah masing- masing. Saat ini informasi peta yang di peroleh masih manual dalam bentuk kertas biasa, meskipun ada yang ditampilkan melalui web browser, tetapi masih ada yang hanya sebatas tampilan gambar dan legendanya saja tanpa menyertakan database yang menunjukan atribut dari setiap objek yang ada dalam peta tersebut. Hal ini mengakibatkan peta yang dibaca kurang memberikan informasi objek peta yang lengkap dan sulit untuk di perbaharui data objeknya. Oleh karena itu diperlukan adanya sistem identifikasi lokasi- lokasi wisata yang


(13)

dapat memberikan informasi berbasis web yang mudah dicerna dan saling terintegrasi baik bagi masyarakat, investor yang ingin mengembangkan atau pemerintah daerah untuk melakukan pembangunan.

Berdasarkan uraian masalah diatas, untuk mengatasi hal tersebut diperlukan adanya suatu sistem informasi yang cepat, akurat, mudah dicerna dan saling terintegrasi kepada masyarakat agar semua potensi wisata yang dimiliki oleh kota Tasikmalaya dapat dikenali oleh masyarakat luas dan dikembangkan dengan tepat sasaran dan sebaik-baiknya, selain itu juga agar proses manajemen yang dilakukan pemerintah terhadap lokasi- lokasi wisata yang dimiliki akan lebih terkordinir.

Sistem Informasi Geografis Berbasis Web (WebSIG) muncul sebagai penawaran solusi dari permasalahan diatas. Keberadaan WebSIG ini dapat digunakan sebagai daya dorong pengguna untuk mencari dan mendapatkan informasi yang cepat, akurat, saling terintegrasi mengenai informasi potensi wisata agar lebih representatif. Selain dapat memberikan informasi spasial dan non spasial, WebGIS juga dapat digunakan sebagai sarana pendukung dalam pengambilan tindakan di lingkup perencanaan untuk pengembangan potensi wisata.

Berdasarkan permasalahan tersebut diatas penulis mengambil judul untuk penyusunan Tugas Akhir yaitu “Sistem Informasi Geografis Untuk Menentukan Lokasi Pariwisata di Dinas Perhubungan Kota Tasikmalaya Berbasis Web“.


(14)

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan dari latar belakang, maka timbul permasalahan yaitu bagaimana membangun Aplikasi SIG Untuk Menentukan Lokasi Pariwisata di Dinas Perhubungan Kota Tasikmalaya Berbasis Web.

1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis bermaksud membangun Aplikasi SIG untuk menentukan lokasi pariwisata didinas perhubungan kota Tasikmalaya berbasis web.

1.3.1 Tujuan

Tujuan dibangunnya sistem informasi geografis ini adalah :

1. Menyediakan data dan informasi berbasis web agar sebaran potensi wisata dikota Tasikmalaya bisa dikenali oleh masyarakat luas.

2. Memudahkan dalam memperoleh informasi dan lokasi potensi wisata di Tasikmalaya karena dilengkapi dengan peta.

3. Memudahkan masyarakat luas untuk mencari rute perjalanan menuju objek wisata yang ada di kota Tasikmalaya,


(15)

1.4 Batasan Masalah

Agar pembahasan yang dilakukan lebih terarah, maka perlu ditentukan batas permasalahan. Adapun batasan masalahnya adalah karena luasnya ruang lingkup kajian, maka untuk lebih memfokuskan pembahasan yang menjadi batasan dalam sistem informasi geografis berbasis web ini adalah bahwa pembahasan di fokuskan pada potensi pariwisata alam, kuliner dan potensi wisata belanja, adapun uraian lebih jelasnya mengenai batasan lainnya adalah :

a. Pengambilan data difokuskan pada data potensi yang menonjol saja berdasarkan data yang berada di Kota Tasikmalaya, adapun data yang ditangani dalam sistem ini adalah :

1. Data potensi wisata alam. 2. Data potensi wisata kuliner. 3. Data potensi wisata belanja.

b. Aplikasi SIG yang dibangun hanya memberikan informasi mengenai lokasi potensi wisata dan rute menuju lokasi tersebut.

c. Dalam penambahan data spasial harus diketahui terlebih dahulu nama tempatnya.

d. Dan untuk penambahan lokasi atau koordinat wisata (garis bujur dan garis lintang) ditambahkan oleh Admin dari Dinas Perhubungan Kota Tasikmalaya bagian IT.

e. Aplikasi SIG yang dibangun berbasis web atau lebih dikenal dengan WebGIS, sehingga dapat dijalankan di berbagai sistem operasi seperti : Windows, Linux, dan sistem operasi lainnya.


(16)

f. perangkat lunak yang digunakan untuk membangun aplikasi ini adalah: 1. Aplikasi yang di bangun menggunakan bahasa pemrograman PHP,

Ext-JS Ajax dan Google Maps API

2. Aplikasi SIG yang dibangun menggunakan database MySQL.

3. Aplikasi SIG yang dibangun menggunakan tools seperti : Macromedia Dreamweaver, dan Adobe Photoshop.

1.5 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian merupakan suatu proses yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah yang logis, dimana memerlukan data-data untuk mendukung terlaksananya suatu penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan metode yang menggambarkan fakta- fakta dan informasi dalam situasi atau kejadian dimana sekarang secara sistematis, faktual dan akurat. Metode penelitian ini memiliki dua tahapan, yaitu tahap pengumpulan data dan tahap pengumpulan perangkat lunak.

1.5.1 Tahap Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Studi Literatur

Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan literatur, jurnal, paper dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan judul penelitian.


(17)

b. Observasi

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan langsung terhadap permasalahan yang diambil.

c. Interview

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung yang berkaitan dengan topik yang diambil.

1.5.1Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Model analisa dan proses pembuatan perangkat lunak yang dilakukan adalah dengan menggunakan pendekatan model waterfall. Adapun alur model

waterfall yang dapat digambarkan dengan diagram yang ada dibawah ini :

Gambar 1.1 Gambar Waterfal 1. System Engineering

Merupakan bagian dari sistem yang terbesar dalam pengerjaan suatu proyek, dimulai dengan menetapkan berbagai kebutuhan dari semua elemen yang diperlukan sistem dan mengalokasikannya kedalam pembentukan perangkat lunak.


(18)

2. Analysis

Merupakan tahap dimana sistem engineering menganalisis hal- hal yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek pembuatan perangkat lunak.

3. Design

Tahap penerjemahan dari keperluan atau data yang dianalisis kedalam bentuk yang mudah dimengerti oleh user atau pemakai.

4. Coding

Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang ke dalam bahasa pemrograman komputer yang ditentukan.

5. Testing

Tahap pengujian dari perangkat lunak yang dibangun.

6. Maintenance

Tahap terakhir dimana suatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat mengalami perubahan-perubahan atau penambahan sesuai dengan permintaan

user.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan penelitian ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Dalam menyajikan laporan tugas akhir ini, digunakan sistematika penulisan sebagai berikut :


(19)

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan latar belakang, merumuskan inti permasalahan yang dihadapi, maksud dan tujuan dari pembuatan aplikasi, batasan masalah aplikasi, dan sistematika penulisan

BAB II. LANDASAN TEORI

Bab ini berisi penjelasan tentang teori dasar serta referensi – referensi yang digunakan pada penelitian ini.

BAB III. ANALISIS DAN PERAN CANGAN SISTEM

Bab ini berisi gambaran aplikasi dan deskripsi hasil analisa Sistem Informasi Geografis (SIG) yang disajikan dengan rancangan basis datanya serta perancangan Sistem Informasi Geografis (SIG)yang akan dibangun.

BAB IV. IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini berisi tentang aplikasi hasil perancangan serta implementasi antar muka dan deskripsi teknik pengujian serta strategi yang akan digunakan untuk menguji aplikasi.

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan yang diambil dari pembahasan Sistem Informasi Geografis (SIG) ini dan saran untuk pengembangan Sistem Informasi Geografis (SIG) ini


(20)

9 2.1 Profil Perusahaan

2.1.1 Sejarah Dinas Pe rhubungan Kota Tasikmalaya

Sejak berdirinya Kota Tasikmalaya tanggal 17 Oktober 2001, dibentuk Kantor Lalu Lintas dan Angkutan Jalan sebagai salah satu Perangkat Daerah Kota Tasikmalaya. Perkembangan selanjutnya Kantor LLAJ berubah menjadi Dinas Perhubungan Kota Tasikmalaya berdasarkan Perda Kota Tasikmalaya Nomor 15 Tahun 2003 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Tasikmalaya dan pada tahun 2009 Dinas Perhubungan berubah menjadi Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika berdasarkan Perda Kota Tasikmalaya Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kota Tasikmalaya.

2.1.2 Visi dan Misi Dinas Perhubungan Kota Tasikmalaya a. Visi

Terwujudnya Pelayanan Perhubungan sebagai Penunjang Utama Pembangunan Kota Tasikmalaya”

b. Misi

1. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang Profesional

2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas fasilitas lalu lintas dan perlengkapan jalan


(21)

3. Mewujudkan Pelayanan Prima di Bidang perhubungan 4. Meningkatkan keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan 5. Mengembangkan sarana dan prasarana di bidang Perhubungan.

2.2 Landasan Teori 2.2.1 Konsep Dasar Sistem

Konsep dasar sistem ini meliputi pengertian dasar dari sistem, bentuk umum sistem, karakteristik sistem dan analisis system.

2.2.2 Pengertian Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem yaitu yang menekankan pada prosedurnya mendefinisikan sistem sebagai berikut :

Menurut JOG [4] :

Suatu sistem adalah suatu jaringan dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Sedangkan pendekatan sistem yang menekankan pada komponennya mendefinisikan sistem sebagai berikut :

Menurut JOG [4] :

Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.


(22)

2.2.3 Bentuk Umum Sistem

Bentuk umum dari suatu sistem terdiri atas masukan (input), proses, dan keluaran (output). Dalam bentuk umum sistem ini biasa melakukan satu atau lebih masukan yang akan diproses dan menghasilkan keluaran sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya,model sistem sederhana dapat dilihat pada gambar 2.1.

Gambar 2.1 Model Sistem Sederhana

2.2.4 Karakteristik Sistem

Adapun karakteristik suatu sistem, yaitu : a. Komponen-komponen (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama untuk membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen system dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

b. Batas Sistem (Boundary)

Batas sistem (Boundary) merupakan daerah yang membatasi antara satu sistem yang lain atau dengan linkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan.


(23)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

d. Perhubungan (Interface)

Perhubungan merupakan media penghubung antara satu sub sistem dengan subsistem lain.

e. Masukan (Input)

Masukan adalah energi yang dinasukkan kedalam sistem. f. Keluaran (Output)

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.

g. Pengolahan

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

h. Sasaran (Object)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran-sasaran dari sistem sangat membutuhkan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

2.2.5 Perancangan Sistem

Perancangan sistem adalah tahap setelah analisis sistem dan siklus pengembangan sistem, pendefinisian kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk merancang bangun implementasi, menggambarkan suatu sistem


(24)

yang akan dibentuk. Perancangan sistem dapat menggunakan pemodelan secara terstruktur menggunakan grafik atau diagram.

Langkah- langkah yang dilakukan pada tahap-tahap perancangan sistem ini adalah membuat usulan pemecahan masalah secara logika.

Alat bantu yang digunakan adalah : a. Flow Map

Menurut FAT [2], flow map merupakan gambaran hubungan antara entity

yang terlihat berupa aliran-aliran dokumen yang ada. Bagian alir dokumen merupakan bagan alir yang menunjukan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusannya.

b. Diagram Konteks

Menurut JOG [4], Diagram Konteks adalah diagram arus data yang berfungsi untuk menggambarkan yang dirancang disuatu objek, diagram konteks ini menggambarkan secara global atau menyeluruh dari suatu sistem informasi keterkaitan aliran-aliran data antara sistem dengan bagian-bagian luar. Kesatuan luar ini merupakan sumber arus data yang berhubungan dengan sistem informasi tersebut.

c. Kamus Data

Menurut JOG [4], Kamus data adalah merupakan faktor tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu informasi, kamus data yang dibuat berdasarkan arus data dari DFD.


(25)

Model entity didasarkan pada persepsi dunia nyata yang terdiri dari himpunan objek dasar yang disebut dengan entity dan relasi terdiri dari antar entity. Entity adalah objek yang dapat diidentifikasikan secara unik. e. Struktur Data

Struktur data merupakan hasil taransformasi dari entitas-entitas pada diagram E-R.

f. Struktur Menu

Struktur menu adalah bentuk umum dari suatu rancangan program untuk memudahkan pemakai dalam menjalankan program komputer, sehingga saat menjalankan program user tidak mengalami kesulitan dalam memilih menu-menu yang diinginkan.

2.2.3 Sistem Informasi Geografis 2.2.3.1 Definisi

Sistem Informasi Terdiri dari dua kata yaitu Sistem dan Informasi. Sistem sendiri berarti gabungan dari beberapa sub sistem yang bertujuan untuk mencapai satu tujuan. Informasi berarti sesuatu yang mudah dipahami oleh si penerima. Sistem Informasi memiliki makna sistem yang bertujuan menampilkan informasi.

Sistem Informasi Geografis (bahasa Inggris: Geographic Information System disingkat GIS) adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan), atau dalam arti yang lebih sempit adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis,


(26)

misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database. Menurut sumber lain GIS adalah suatu sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang bereferensi spasial atau berkoordinat geografi, atau dengan kata lain suatu GIS adalah suatu sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk menangani data yang bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan seperangkat operasi kerja (Barus dan Wiradisastra, 2000). Sedangkan menurut (Anon, 2001) Sistem Informasi Geografis adalah suatu Sistem Informasi yang dapat memadukan antara data grafis (spasial) dengan data teks (atribut) objek yang dihubungkan secara geogrfis di bumi (georeference).

Disamping itu, GIS juga dapat menggabungkan data, mengatur data dan melakukan analisis data yang akhirnya akan menghasilkan keluaran yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi.

Sistem Informasi Geografis dibagi menjadi dua kelompok yaitu sistem manual (analog), dan sistem otomatis (yang berbasis digital komputer). Perbedaan yang paling mendasar terletak pada cara pengelolaannya. Sistem Informasi manual biasanya menggabungkan beberapa data seperti peta, lembar transparansi untuk tumpang susun (overlay), foto udara, laporan statistik dan laporan survey lapangan. Kesemua data tersebut dikompilasi dan dianalisis secara manual dengan alat tanpa komputer. Sedangkan GIS otomatis telah menggunakan computer sebagai sistem pengolah data melalui proses digitasi. Sumber data digital dapat berupa citra satelit atau foto udara digital serta foto udara yang terdigitasi.


(27)

Pengertian GIS saat ini lebih sering diterapkan bagi teknologi informasi spasial atau geografi yang berorientasi pada penggunaan teknologi komputer. Dalam hubungannya dengan teknologi komputer, Arronoff (1989) dalam Anon (2003) mendifinisikan GIS sebagai sistem berbasis komputer yang memiliki kemampuan dalam menangani data bereferensi geografi yaitu pemasukan data, manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan kembali), memanipulasi dan analisis data, serta keluaran sebagai hasil akhir (output). Sedangkan Burrough, 1986 mendefinisikan GIS sebagai sistem berbasis komputer yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, mengelola, menganalisis dan mengaktifkan kembali data yang mempunyai referensi keruangan untuk berbagai tujuan yang berkaitan dengan pemetaan dan perencanaan. Komponen utama Sistem Informasi Geografis dapat dibagi kedalam 4 komponen utama yaitu: perangkat keras (digitizer, scanner, Central Procesing Unit (CPU), hard-disk, dan lain- lain), perangkat lunak (ArcView, Idrisi, ARC/INFO, ILWIS, MapInfo, dan lain- lain), organisasi (manajemen) dan pemakai (user). Kombinasi yang benar antara keempat komponen utama ini akan menentukan kesuksesan suatu proyek pengembangan Sistem Informasi Geografis.

Tujuan pokok dari pemanfaatan Sistem Informasi Geografis adalah untuk mempermudah mendapatkan informasi yang telah diolah dan tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau obyek. Ciri utama data yang bisa dimanfaatkan dalam Sistem Informasi Geografis adalah data yang telah terikat dengan lokasi dan merupakan data dasar yang belum dispesifikasi (Dulbahri, 1993).


(28)

Data-data yang diolah dalam GIS pada dasarnya terdiri dari data spasial dan data atribut dalam bentuk digital, dengan demikian analisis yang dapat digunakan adalah analisis spasial dan analisis atribut. Data spasial merupakan data yang berkaitan dengan lokasi keruangan yang umumnya berbentuk peta. Sedangkan data atribut merupakan data tabel yang berfungsi menjelaskan keberadaan berbagai objek sebagai data spasial.

Penyajian data spasial mempunyai tiga cara dasar yaitu dalam bentuk titik, bentuk garis dan bentuk area (polygon). Titik merupakan kenampakan tunggal dari sepasang koordinat x,y yang menunjukkan lokasi suatu objek berupa ketinggian, lokasi kota, lokasi pengambilan sample dan lain- lain. Garis merupakan sekumpulan titik-titik yang membentuk suatu kenampakan memanjang seperti sungai, jalan, kontus dan lain- lain. Sedangkan area adalah kenampakan yang dibatasi oleh suatu garis yang membentuk suatu ruang homogen, misalnya: batas daerah, batas penggunaan lahan, pulau dan lain sebagainya.

Struktur data spasial dibagi dua yaitu model data raster dan model data vektor. Data raster adalah data yang disimpan dalam bentuk kotak segi empat (grid)/sel sehingga terbentuk suatu ruang yang teratur. Data vektor adalah data yang direkam dalam bentuk koordinat titik yang menampilkan, menempatkan dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik, garis atau area polygon

(Barus dan Wiradisastra, 2000).

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, maka GIS dapat berfungsi sebagai:


(29)

bank data terpadu, yaitu dapat memandu data spasial dan non spasial dalam suatu basis data terpadu, sistem modeling dan analisis, yaitu dapat digunakan sebagai sarana evaluasi potensi wilayah dan perencanaan spasial sistem pengelolaan yang bereferensi geografis, yaitu untuk mengelola operasianal dan administrasi lokasi geografis; sebagai sistem pemetaan komputasi, yaitu sistem yang dapat menyajikan peta sesuai dengan kebutuhan [1].

2.2.3.2 Sejarah Penge mbangan

Tiga puluh lima ribu tahun yang lalu, di dinding gua Lascaux, Perancis, para pemburu Cro-Magnon menggambar hewan mangsa mereka, juga garis yang dipercaya sebagai rute migrasi hewan-hewan tersebut. Catatan awal ini sejalan dengan dua elemen struktur pada sistem informasi gegrafis modern sekarang ini, arsip grafis yang terhubung ke database atribut. Pada tahun 1700-an teknik survey

modern untuk pemetaan topografis diterapkan, termasuk juga versi awal pemetaan tematis, misalnya untuk keilmuan atau data sensus.

Awal abad ke-20 memperlihatkan pengembangan "litografi foto" dimana peta dipisahkan menjadi beberapa lapisan (layer). Perkembangan perangkat keras komputer yang dipacu oleh penelitian senjata nuklir membawa aplikasi pemetaan menjadi multifungsi pada awal tahun 1960-an.Tahun 1967 merupakan awal pengembangan GIS yang bisa diterapkan di Ottawa, Ontario oleh Departemen Energi, Pertambangan dan Sumber Daya.

Dikembangkan oleh Roger Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS (Canadian GIS), digunakan untuk menyimpan, menganalisis dan mengolah data


(30)

yang dikumpulkan untuk Inventarisasi Tanah Kanada (CLI - Canadian land Inventory) sebuah inisiatif untuk mengetahui kemampuan lahan di wilayah pedesaan Kanada dengan memetakaan berbagai informasi pada tanah, pertanian, pariwisata, dalam bebas, unggas dan penggunaan tanah pada skala 1:250000. Faktor pemeringkatan klasifikasi juga diterapkan untuk keperluan analisis. CGIS merupakan sistem pertama di dunia dan hasil dari perbaikan aplikasi pemetaan yang memiliki kemampuan timpang susun (overlay), penghitungan, pendijitalan/pemindaian (digitizing/scanning), mendukung sistem koordinat national yang membentang di atas benua Amerika , memasukkan garis sebagai

arc yang memiliki topologi dan menyimpan atribut dan informasi lokasional pada berkas terpisah. Pengembangya, seorang geografer bernama Roger Tomlinson kemudian disebut "Bapak GIS".

CGIS bertahan sampai tahun 1970-an dan memakan waktu lama untuk penyempurnaan setelah pengembangan awal, dan tidak bisa bersaing denga aplikasi pemetaan komersil yang dikeluarkan beberapa vendor seperti Intergraph. Perkembangan perangkat keras mikro komputer memacu vendor lain seperti ESRI dan CARIS berhasil membuat banyak fitur GIS, menggabung pendekatan generasi pertama pada pemisahan informasi spasial dan atributnya, dengan pendekatan generasi kedua pada organisasi data atribut menjadi struktur database.

Perkembangan industri pada tahun 1980-an dan 1990-an memacu lagi pertumbuhan GIS pada workstation UNIX dan komputer pribadi. Pada akhir abad ke-20, pertumbuhan yang cepat di berbagai sistem dikonsolidasikan dan distandarisasikan menjadi platform lebih sedikit, dan para pengguna mulai


(31)

mengekspor menampilkan data GIS lewat internet, yang membutuhkan standar pada format data dan transfer.

Indonesia sudah mengadopsi sistem ini sejak Pelita ke-2 ketika LIPI mengundang UNESCO dalam menyusun "Kebijakan dan Program Pembangunan Lima Tahun Tahap Kedua (1974-1979)" dalam pembangunan ilmu pengetahuan, teknologi dan riset. Pada masa ini telah dikembangkan sistem-sistem yang secara khusus dibuat untuk menangani masalah informasi yang bereferansi geografis dalam berbagai cara dan bentuk. Masalah- masalah ini mencakup:

a. Pengorganisasian data dan informasi b. Penempatan informasi pada lokasi tertentu.

c. Melakukan komputasi, memberikan ilusi keterhubungan satu sama lainnya (koneksi), beserta analisa-analisa spasial lainnya.

Sebutan umum untuk sistem-sistem yang menangani masalah- masalah tersebut adalah Sistem Informasi Geografis. Dalam literatur, Sistem Informasi Geografis dipandang sebagai hasil perpaduan antara sistem komputer untuk bidang Kartografi (CAC) atau sistem komputer untuk bidang perancangan (CAD) dengan teknologi basis data (database) [2].

Pada awalnya, data geografis hanya disajikan di atas peta dengan menggunakan symbol, garis dan warna. Elemen-elemen geografis ini dideskripsikan di dalam legendanya misalnya: garis hitam tebal untuk jalan utama, garis hitam tipis untuk jalan sekunder dan jalan-jalan yang berikutnya. Selain itu, berbagai data yang di-overlay-kan berdasarkan sistem koordinat yang


(32)

sama. Akibatnya sebuah peta menjadi media yang efektif baik sebagai alat presentasi maupun sebagai bank tempat penyimpanan data geografis. Tetapi media peta masih mengandung kelemahan atau keterbatasan. Informasi- informasi yang disimpan, diproses dan dipresentasikan dengan suatu cara tertentu, dan biasanya untuk tujuan tertentu pula, tidak mudah untuk merubah presentasi tersebut karena peta selalu menyediakan gambar atau simbol unsur geografis dengan bentuk yang tetap walaupun diperlukan untuk kebutuhan yang berbeda.

2.2.3.3 Subsistem Sistem Informasi Geografis

Sistem Informasi Geografis dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem sebagai berikut:

a. Data Input: Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan data dan mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber dan bertanggung jawab dalam mengkonversi atau mentransfortasikan format-format data-data aslinya kedalam format-format yang dapat digunakan oleh GIS. b. Data output: Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran

seluruh atau sebagian basis data baik dalam bentuk softcopy maupun bentuk hardcopy seperti: tabel, grafik dan peta.

c. Data Management: Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun data atribut ke dalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, diupdate dan diedit.

d. Data Manipulation & Analysis: Subsistem ini menentukan informasiinformasi yang dapat dihasilkan oleh GIS dan melakukan


(33)

manipulasi serta pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan, dapat di lihat pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Subsistem-subsistem GIS

2.2.3.4 Konsep Model Data Spasial

Data spasial merupakan data yang paling penting dalam GIS. Seperti penjelasan diatas data spasial ada 2 macam yaitu data raster dan data vector. Dibawah ini adalah salah satu contoh konsep data geospasial/spasial dihubungkan pula dengan atributnya, untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar 2.3.


(34)

Gambar 2.3 Contoh Gambar Geospasial

2.2.3.4.1 Data Vektor

Model data vektor yang menampilkan, menempatkan dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik-titik, garis-garis, atau kurva atau polygon

beserta atribut-atributnya. Bentuk dasar representasi data spasial didalam system model data vektor, didefinisikan oleh sistem koordinat kartesian dua dimensi (x,y).

2.2.3.4.2 Data Raster

Model data raster menampilkan, menempatkan dan menyimpan spasial dengan menggunakan struktur matriks atau pixel-pixel yang membentuk grid.


(35)

Akurasi model data ini sangat bergantung pada resolusi atau ukuran pixelnya (sel grid) di permukaan bumi. Contoh data raster adalah citra satelit misalnya Spot, Landsat, dll. Konsep model data ini adalah dengan memberikan nilai yang berbeda untuk tiap-tiap pixel atau grid dari kondisi yang berbeda.

2.2.3.5 Kebutuhan Terhadap GIS

Berikut ini beberapa alasan mengapa GIS dibutuhkan: a. Penangan data geospatial sangat buruk

b. Peta dan statistik sangat cepat kadaluarsa c. Data dan informasi sering tidak akhurat d. Tidak ada pelayanan penyediaan data e. Tidak ada pertukaran data

Dengan GIS diterapkan, didapat keuntungan berikut:

a. Penanganan data geospatial menjadi lebih baik dalam format baku b. Devisi dan pemutakhiran data menjadi lebih mudah

c. Data geospatial dan informasi lebih mudah dicari, dianalisis dan direpresentasikan

d. Menjadi produk bernilai tambah e. Data geospatial dapat dipertukarkan

f. Produktivitas staf meningkat dan lebih efisien g. Penghematan waktu dan biaya


(36)

Kelebihan-kelebihan GIS dapat dilihat pada Tabel 2.1. Tabel 2.1 Kelebihan-kelebihan GIS

Peta GIS Manual

Penyimapan Database digital baku dan terpadu Skala dan standar berbeda Pemanggilan kembali Pencatatan dengan komputer Cek Manual

Pemutakhiran Sistematis Mahal dan memakan waktu

Analisis overlay Sangat cepat Memakan waktu dan tenaga

Penayang Murah dan cepat Mahal

2.3.6 Sistem Kompute r untuk SIG

Sistem komputer biasanya terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).

a. Perangkat Keras

Terdiri dari beberapa komponen.

1. Central processing unit(CPU)

CPU menjalankan program komputer dan mengendalikan operasi seluruh komponen. Biasanya digunakan CPU untuk komputer pribadi (PC/personal computer), atau work station pada sebuah jaringan komputer.

2. Memory

Memory Utama: adalah bagian paling esensi pada komputer seluruh data dan program berada pada memori utama untuk akses yang


(37)

lebih cepat. Dibutuhkan setidaknya memori berkapasitas 64 MB untuk SIG berbasis PC.

Memory Tambahan: digunakan data berukuran besar baik permanen maupun semi-permanen, dengan akses lebih rendah dibanding memori utama. Dikenal juga sebagai media penyimpanan data, seperti harddisk, disket (floppy disk), pita magnetis atau cakram padat optis (CD-ROM). Untuk harddisk dibutuhkan setidaknya yang berkapasitas 1 GB.

b. Perangkat Lunak

Terdiri atas sistem operasi, compiler dan program aplikasi.

Sistem Operasi (Operating System): mengendalikan seluruh operasi program, juga menghubungkan perangkat keras dengan program aplikasi. Untuk PC : MS-DOS (IBM PCs) dan WINDOWS adalah sistem operasi yang banyak digunakan. Untuk Workstation: UNIX dan VMS adalah OS yang dominan.

Compiler: menerjemahkan program yang ditulis dalam bahasa komputer pada kode mesin sehingga CPU mampu menjalankan program yang harus dieksekusi. Bahasa kompiler yang biasa digunakan adalah C, Pascal, FORTRAN, BASIC, dll.


(38)

2.2.3.6 SIG Sebagai Ilmu Multi Disiplin

GIS sebagai ilmu multi displin terpadu terdiri atas beberapa disiplin ilmu berikut. a. Geografi

b. Kartografi

c. Penginderaan Jauh d. Fotogrammetri e. Ilmu Ukur Tanah f. Geodesi

g. Statistika

h. Operations Research

i. Ilmu Komputer j. Matematika k. Perencanaan Sipil l. Perencanaan Kota, dll.

SIG memiliki banyak nama alternatif yang sudah digunakan bertahuntahun menurut cakupan aplikasi dan bidang khusus masing- masing, sebagai berikut:

a. Sistem Informasi Lahan (Land Information System - LIS)

b. Pemetaan terautomatisasi dan Pengelolaan Fasilitas (AM/FM-Automated Mapping and Facilities Management)

c. Sistem Informasi Lingkungan (Environmental Information System - EIS) d. Sistem Informasi Sumber Daya (Resources Information System)

e. Sistem Informasi Perencanaan (Planning Information System) f. Sistem Penanganan Data keruangan (Spatial Data Handling System)

GIS kini menjadi disiplin ilmu yang independen dengan nama "Geomatic", "Geoinformatics", atau "Geospatial Information Science" yang digunakan pada berbagai departemen pemerintahan dan universitas.


(39)

2.2.3.7 Cakupan Aplikasi SIG

Cakupan utama Aplikasi SIG dapat dikelompokkan ke dalam lima kategori.

a. PengelolaanFasilitas

Peta skala besar dan akurat, dan analisis jaringan (network analysis) digunakan untuk pengelolaan utilitas kota. AM/FM biasanya digunakan pada tujuan ini.

b. Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan

Untuk tujuan ini digunakan peta skala menengah dan kecil, dan teknik tumpang tindih (overlay) digabungkan dengan foto udara dan citra satelit untuk analisis dampak lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam.

c. Jaringan Jalan

Untuk fungsi jaringan jalan digunakan peta skala besar dan menengah, dan analisis keruangan yang digunakan untuk rute kendaraan, lokasi perumahan dan jalan, dll.

d. Perencanaan dan Rekayasa

Digunakan peta skala besar dan menengah, dan model rekayasa untuk perencanaan sipil.

e. Sistem Informasi Lahan

Digunakan peta kadastral skala besar atau peta persil tanah, dan analisis keruangan untuk informasi kadastral, pajak, dll.


(40)

2.2.3.8 SIG sebagai Infrastruktur Informasi

Informasi menjadi isu utama dalam era komputer sekarang ini, karena informasi memberikan kontribusi pada kualitas hidup seperti tertulis di bawah ini:

a. Infrastruktur sosial ... masyarakat yang lebih baik b. Infrastruktur lingkungan ... pengelolaan yang lebih baik c. Infrastruktur kota ... kehidupan yang lebih baik

d. Infrastruktur ekonomi ... usaha yang lebih baik

e. Infrastruktur pendidikan ... pengetahuan yang lebih baik Infrastruktur informasi SIG dijelaskan pada Gambar 2.4.

Gambar 2.4 Infrastruktur Informasi GIS

Untuk mendapatkan infrastruktur informasi SIG, isu-isu seperti pada Gambar 2.4 harus dipecahkan dan dikembangkan.


(41)

Gambar 2.5 SIG yang ideal 1. Kebijakan Data Terbuka

Data dan informasi tentang SIG harus bisa diperoleh oleh siapapun tanpa batasan dan gratis atau murah.

2. Standarisasi

Standar untuk struktur dan format data harus dibangun untuk memungkinkan transfer data dan pertukaran data geospatial.

3. Pertukaran Data/Informasi

Untuk penghematan waktu dan biaya dalam digitasi, pertukaran data harus dikembangkan. Untuk mendukung pekerjaan dengan data geospatial, informasi dan pengalaman harus dipertukarkan antar sesama pengguna.


(42)

Sistem komputer yang tersebar antar instansi harus dihubungkan dengan jaringan untuk peningkatan akses dan pelayanan.

5. Pendekatan Multi Disiplin

Karena SIG adalah ilmu multi disiplin, maka para ilmuwan, insinyur, teknisi dan tenaga administrasi dari berbagai disiplin harus bekerja sama untuk tujuan bersama.

6. Prosedur Interoperable

SIG harus dapat dihubungkan dengan prosedur komputer lain seperti CAD, komputer grafis, DEM, dll.

2.2.3.9 SIG untuk Pengambilan Keputusan

SIG bisa menjadi alat yang sangat penting pada pengambilan keputusan untuk pembangunan berkelanjutan, karena SIG memberikan informasi pada pengambil keputusan untuk analisis dan penerapan database keruangan seperti diperlihatkan pada Gambar 2.6.

Pengambilan keputusan termasuk pembuatan kebijakan, perencanaan dan pengelolaan dapat diimplementasikan secara langsung dengan pertimbangan faktor- faktor penyebabnya melalui suatu konsesus masyarakat. Faktor penyebab itu bisa berupa pertumbuhan populasi, tingkat kesehatan, tingkat kesejahteraan, teknologi, politik, ekonomi dll. yang kemudian ditentukan target dan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup, untuk lebih jelasnya tentang GIS untuk emngambil keputusan dapat dilihat pada gambar 2.6.


(43)

Gambar 2.6 GIS untuk Pengambilan Keputusan

Dua, faktor penyebab dari manusia, elemen kuci dimensi manusia pada pengambilan keputusan, akan memberikan akibat pada lingkungan seperti peningkatan pemakaian sumber daya alam, urbanisasi, industrialisasi, konstruksi, konsumsi energi, dll. Akibat yang terjadi pada manusia ini akan berpengaruh pada perubahan lingkungan, seperti perubahan penggunaan tanah, perubahan gaya


(44)

hidup, degradasi tanah, polusi, perubahan iklim, dll. Perubahan lingkungan itu dapat dipantau untuk meningkatkan kewaspadaan publik. Penginderaan jauh dapat sangat berguna untuk pemahaman yang lebih baik atas akibat pada manusia dengan perubahan lingkungan, selain pengineraan jauh juga membangun database.

Dimensi fisik/lingkungan yang dipantau dengan penginderaan jauh dapat memerikan umpan balik pada manusia melalui analisis dan pengkajian dengan SIG untuk mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik. Dalam hal ini, penginderaan jauh harus diintegrasikan dengan SIG.

2.2.4 Konsep Basis Data (Database)

Konsep basis data merupakan hal yang sangat penting. Kesulitan utama dalam merancang basis data adalah bagaimana merancang sehingga database

dapat memuaskan keperluan saat ini dan masa mendatang. Konsep basis data merupakan langkah untuk menentukan basis data yang diharapkan dapat mewakili seluruh kebutuhan pengguna.

2.2.4.1 Pengertian Basis Data (Database)

Dalam buku konsep dan perancangan database mendefinisikan database

sebagai berikut :

Menurut KRIS [1] :

Database adalah kumpulan file- file yang mempunyai kaitan antara satu file dengan file lain sehingga membentuk satu bangunan data untuk menginformasikan satu perusahaan, instansi dalam batasan tertentu.


(45)

Basis data sendiri dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti :

a. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.

b. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

c. Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronik.

2.2.5 Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sekumpulan komputer pribadi saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya menggunakan protokol komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, program penggunaan bersama perangkat keras seperti printer, harddisk. Selain itu jaringan komputer dapat diartikan sebagai kumpulan sejumlah terminal komunikasi yang berada di berbagai lokasi yang terdiri dari lebih dari satu komputer yang saling berhubungan. Dalam sebuah jaringan komputer dapat diartikan sebagai kumpulan sejumlah terminal komunikasi yang berada di berbagai lokasi yang terdiri dari satu komputer yang saling berhubungan. Dalam sebuah jaringan komputer biasanya terhubung sejumlah komputer ke sebuah/ beberapa server.


(46)

Server adalah komputer yang difungsikan sebagai “pelayanan” pengiriman data dan penerimaan data diantara komputer-komputer yang tersambung.

Tujuan dibangunnya suatu jaringan komputer adalah membawa informasi secara tepat dan tanpa adanya kesalahan dari sisi pengirim (transmisi) menuju ke sisi penerima (receiver) melalui media komunikasi.

TCP/IP (Trasmission Control Protocol/Internet Protocol) merupakan protokol standard internet yang digunakan untuk melakukan koneksi ke internet protokol. TCP/IP memiliki beberapa subyek protocol yang berbeda yang beroperasi pada lapisan yang berbeda dan mempunyai tugas masing- masing. Berkat adanya protokol ini setiap komputer dapat berhubungan secara fleksibel dengan host-host yang terkoneksi.

2.2.5.1 Jenis - jenis Jaringan Kompute r

Jenis- jenis jaringan ada dua, yaitu: a. Model Peer To Peer

Menurut model ini, setiap host dapat menawarkan layanan ke peer lain dan juga mengambil layanan dari peer lain. Model ini cocok untuk jaringan kecil.

b. Model Client/Server

Model ini memisahkan secara jelas, mana yang dapat memberikan layanan jaringan (server) dan mana yang hanya memberikan layanan (client). Beberapa komputer diset-up sebagai server yang memberikan sumber


(47)

daya (resource) dari jaringan : printer, modem, dan saluran lainnya kepada komputer lain yang dikoneksi kejaringan yang berfungsi sebagai client.

2.2.6 WEB

2.2.6.1 Sejarah Lahirnya WEB

Sejarah Web dimulai pada bulan Maret 1989 ketika Tim Berner-Lee yang bekerja di Laboratorium Fisika Partikel Eropa atau yang dikenal dengan nama

Consei European pour la Recherce Nuclaire (CERN) yang berada di Genewa, Swiss, mengajukan protokol atau suatu tatacara untuk berkomunikasi system distribusi informasi internet yang digunakan untuk berbagai informasi diantara para fisikawan.

Protokol inilah yang yang selanjutnya dikenal sebagai protokol World Wide Web (WWW) dan dikembangkan oleh World Wide Web Consortium W3C). Dimana W3C adalah konsorsium dari sejumlah organisasi yang berkepentingan dalam pengembangan berbagai standar yang berkaitan dengan Web.

W3C meletakan gabungan spesifikasi dalam standar web, berikut adalah hasil dari W3C:

a. Standar web yang paling mendasar adalah HTML, Cascade Style Sheet

b. (CSS), dan Extended Markup Language (XML)

c. Standar HTML yang terakhir adalah Extended Hypertext markup Language 1.0(XHTML 1.0) [3].


(48)

2.2.6.2 Aplikasi Web

Aplikasi web pada awalnya dibangun hanya dengan menggunakan bahasa yang disebut dengan HTML dan protokol yang digunakan yang dinamakan Hyper Text Transfer Protocol (HTTP). Pada perkembangan berikutnya, sejumlah skrip dan objek dikembangkan untuk memperluas kemampuan HTML, antara lain yaitu

PHP Hypertext Preprocessor (PHP) dan Active Server Pages (ASP), sedangkan contoh yang berupa objek antara lain adalah applet (Java). Aplikasi Web sendiri dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

a. Web Statis b. Web Dinamis

Web statis dibentuk dengan menggunakan HTML saja. Kekurangan aplikasi seperti ini terletak pada keharusan untuk memelihara program secara terus- menerus untuk mengikuti setiap perubahan yang terjadi, karena suatu web dapat cepat sekali populer dikalangan pengguna internet apabila terdapat kemudahan yang disediakan untuk pengguna web dalam melakukan penelusuran, penjelajahan dan pencarian informasi (surfing) dan juga suatu web akan dikenal dengan cepat apabila informasi yang disajikan selalu up to date dan atau lengkap, semua Kelemahan ini dapat diatasi dengan model aplikasi Web Dinamis yang tidak memerlukan pemeliharaan program secara terus menerus untuk mengikuti perubahan yang terjadi, salah satu bahasa yang sering digunakan untuk aplikasi web dinamis adalah PHP, ASP dan banyak lagi.


(49)

2.2.6.3 Aplikasi Pendukung Perancangan Web

Adapun beberapa program yang dianggap mampu membantu dalam proses design sebuah web adalah

a. Macromedia dreamweaver MX 2004 : Macromedia Dreamweaver MX 2004 merupakan perangkat lunak yang dikenal sebagai web authoring tool, yaitu perangkat lunak yang digunakan untuk desain tampilan halaman web. Macromedia Dreamweaver MX 2004 mempunyai kemampuan untuk editing

kode pada aplikasi web dengan bahasa pemrograman yang berbeda-beda, seperti PHP, ASP, Java Server Pages (JSP) dan lainnya.

b. Adobe photoshop 7 : Adobe photoshop 7 banyak sekali digunakan dalam pengolahan gambar, teks maupun dalam pembuatan button, karena dapat memberikan efek-efek yang dinamis secara praktis. Hasil pengolahan dari photoshop banyak digunakan dalam halaman-halaman web.

c. Corel draw 10 : Merupakan salah satu Software grafis berbasis vector dengan kemampuan yang besar yang bisa dijadikan pilihan yang akan membawa sebuah ide fantasi yang ada di kepala menuju sebuah karya nyata.

d. Flash MX : Macromedia flash MX merupakan teknologi pilihan dalam membuat animasi-animasi yang dinamis dan interaktif, baik untuk pembuatan isi multimedia maupun untuk pembuatan animasi yang dibutuhkan dalam halaman web. Ada beberapa faktor yang mempunyai kontribusi besar pada teknologi yang membuat animasi flash menjadi populer, yaitu format .swf yang dapat mengompres file image dan suara, dengan ukuran file yang sangat kecil [4].


(50)

2.2.7 HTML

HTML atau Hyper Text Markup Language, adalah bahasa yang digunakan untuk mendesain dan memformat halaman web. Kita mungkin sering mendengar tentang bahasa program seperti C, C++, Java, dan Visual basic. Masing- masing bahasa ini terdiri dari perintah sintak dan programming . Sintak ini yang sering digunakan programmer untuk memanggil kode. Sangatlah penting mengetahui bagaimana cara menulis kode menggunakan bahasa yang relevan. Lebih dari itu, harus konvensional dengan aturan menyangkut bahasa tertentu. Didalam HTML, sintak ini disebut tag. Tag ditulis dengan tanda-kurung bersudut <sintak>. Ada kelompok tag yang sudah dikenal didalam HTML, yang mana digunakan untuk berbagai tujuan. Sebagai contoh, dalam rangka memodifikasi satu baris teks ke dalam bold, kita menerapkan tag bold dengan suatu tag <b>, kemudian tulis beberapa teks atau suatu paragraph yang berisi beberapa teks,dan tutup tag menggunakan tag </b> seperti dalam contoh listing 1. Semua tag didalam HTML harus ditutup menggunakan sintak </sintak>. Tetapi ada beberapa perkecualian pada aturan ini. Kita memakai tag ini sebab HTML bukanlah bahasa yang sensitip seperti C++ dan Java [5].

2.2.8 CSS

CSS memungkinkan web developer untuk memisahkan HTML dari aturan-aturan untuk membentuk tampilan sebuah website .CSS (Cascading Style Sheet) digunakan untuk melengkapi file HTML, dan tugas utamanya adalah menetapkan aturan tampilan/style yang akan digunakan pada sebuah website.


(51)

CSS diperkenalkan untuk pengembangan website pada tahun 1996. Nama CSS didapat dari fakta bahwa setiap deklarasi style yang berbeda dapat diletakkan secara berurutan, yang kemudian akan membentuk hubungan parent-child pada setiap style,Setelah CSS distandarisasikan, Internet Explorer dan Netscape melepas browser terbaru yang telah sesuai atau paling tidak hampir mendekati dengan standar CSS [6].

CSS adalah sebuah dokumen yang berdiri sendiri dan dapat dimasukkan dalam kode HTML atau sekedar mejadi rujukan oleh HTML dalam pendefinisian

style. CSS menggunakan kode yang tersusun untuk menetapkan style pda elemen HTML atau dapat juga digunakan membuat style baru yang biasa disebut class. CSS dapat mengubah besar kecilnya text, mengganti warna background pada sebuah halaman, atau dapat pula mengubah warna border pada tabel, dan masih banyak lagi hal yang dapat dilakukan oleh CSS. Singkatnya, CSS digunakan untuk mengatur susunan tampilan pada halaman HTML.

CSS dapat digunakan untuk menggantikan <font>, <b>, <u> dan <u>, dikarenakan hal berikut:sebuah file css dapat menjadi rujukan banyak halaman HTML. Hanya dibutuhkan 1 baris kode untuk melakukan hal tersebut. Ini berarti akan meminimalkan file HTML yang akan dibuat.Jika ingin mengubah tampilan

website yang telah dibuat, maka yang perlu dilakukan hanya mengganti barisbaris kode pada css nya saja, tanpa perlu mengutak-atik file-file HTML nya, CSS dapat mengatur banyak atribut pada sebuah halaman secara mudah. Misalnya: warna

background, border, shadow, yang berbeda pada masing- masing tag yang digunakan.


(52)

2.2.9 PHP (PHP Hypertext Preprocessor)

PHP adalah bahasa pemrograman script yang paling banyak dipakai saat ini. PHP banyak dipakai untuk memrogram situs web dinamis, walaupun tidak tertutup kemungkinan digunakan untuk pemakaian lain.

2.2.9.1 Sejarah PHP

PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP masih bernama FI (Form Interpreted), yang wujudnya berupa sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data form dari web. Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan menamakannya PHP/FI, kependekan dari Hypertext Preprocessing'/Form Interpreter. Dengan perilisan kode sumber ini menjadi open source, maka banyak

programmer yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP.

Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini interpreter PHP sudah diimplementasikan dalam program C. Dalam rilis ini disertakan juga modul- modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan.

Pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend menulis ulang interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih baik, dan lebih cepat. Kemudian pada Juni 1998, perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP dan meresmikan rilis tersebut sebagai PHP 3.0. Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP baru dan rilis tersebut dikenal dengan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak dipakai pada awal abad ke-21. Versi ini banyak dipakai disebabkan kemampuannya untuk membangun aplikasi web


(53)

Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek [7].

2.2.9.2 Kelebihan PHP

a. Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaanya.

b. Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana - mana dari mulai IIS sampai dengan apache, dengan configurasi yang relatif mudah. c. Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis – milis

dan developer yang siap membantu dalam pengembangan.

d. Dalam sisi pemahamanan, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah karena referensi yang banyak.

e. PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai mesin (linux, unix, windows) dan dapat dijalankan secara runtime melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah system.

2.2.10 Google Map API

Google Map Api adalah tool atau library dari Google untuk menampilkan peta digital di website, penggunaan Google Maps di website dapat melalui

javascript. Untuk memposisikan suatu tempat di peta yang disebut MARKERS. Data atau aplikasi yang di pakai oleh Google Maps API adalah :


(54)

2.2.10.1 Maps

Peta atau citra satelit dari Google Maps yang digunakan untuk menampilkan lokasi Wisata. Google Maps memiliki tiga jenis maps yaitu:

1. Map; layer berisi peta

2. Satelite; layer berisi citra satelit

3. Hybrid; layer berisi gabungan peta dengan citra satelit

Google Maps memiliki tingkat perbesaran hingga 19 kali perbesaran. Perbandingan skala terhadap zoom level yang dimiliki Google Maps dapat dilihat pada Tabel 2.2 dibawah ini.

Tabel 2.2 Skala berdasarkan Zoom Level

Zoom Level Skala

0 1 : 1000.000.000

1 1 : 500.000.000

2 1 : 250.000.000

3 1 : 120.500.000

4 1 : 62.500.000

5 1 : 30.125.000

6 1 : 15.600.000

7 1 : 7.850.000

8 1 : 3.925.000

9 1 : 1.960.000

10 1 : 980.000

11 1 : 490.000

12 1 : 245.000

13 1 : 122.500

14 1 : 61.250

15 1 : 30.600

16 1 : 15.300

17 1 : 7.600


(55)

19 1 : 1.900

2.2.10.2 Koordinat

Data yang dapat digunakan untuk menentukan lokasi pada peta atau citra satelit yang ditampilkan pada Google Maps, menentukan jarak dari suatu tempat ke tempat lain, menentukan luas suatu area, dan menentukan zona waktu.

Gambar 2.7 memperlihatkan permukaan bumi yang terdiri dari derajat latitude

dan longitude.

Gambar 2.7 Derajat Permukaan Bumi

Data koordinat terdiri dari: a. Latitude (Garis Lintang)

Latitude adalah garis khayal yang digunakan untuk menentukan lokasi di bumi terhadap garis khatulistiwa (utara atau selatan). Posisi lintang merupakan penghitungan sudut dari 0° di khatulistiwa sampai 90° di kutub (90° U 90° S)


(56)

b. Longitude (Garis Bujur)

Longitude menggambarkan lokasi sebuah tempat di timur atau barat bumi dari sebuah garis utara-selatan yang disebut Meridian Utama. Longitude diberikan berdasarkan pengukuran sudut yang berkisar dari 0° di Meridian Utama ke +180° arah timur dan - 180° arah barat

2.2.10.3. Marker

Marker adalah simbol yang menandakan suatu lokasi wisata pada peta yang ditampilkan Google Maps.

2.2.10.4. Polygon

Polygon adalah shape yang digunakan untuk menandakan suatu daerah atau area. Polygon seperti halnya polyline, yaitu terdiri dari kumpulan titik

koordinat.

Elemen – elemen penting pada Google Map API adalah :

1. Loading Google Maps API

Koneksi script yang kita buat keserver Google Map API dengan menggunakan key yang anda dapatkan pada saat anda mendaftar ke Google Maps API.

2. Map DOM Elements

Untuk menampilkan map pada halaman web, umumnya menggunakan


(57)

dengan nama "map_canvas", dan mereferensikan element ini ke

Document Object Model (DOM) 3. GMap2 - Elementary Object

Class javascript yang membuat peta itu ada adalah class GMap2, Object dari class ini akan menyediakan sebuah peta di halaman web,

Variable map akan berikan nilai sebuah object dari class GMap2. Fungsi GMap2 adalah sebagai constructor dan definisinya.

4. Inisialisasi Map

inisialisasi di proses dengan menggunakan method setCenter(). Method setCenter() membutuhkan GetLatLng koordinat dan zoom level, dan method ini harus segera dikirim sebelum ada pengoperasian lain pada peta, termasuk seting atribut peta itu sendiri

5. Loading Map

Ketika halaman HTML di render, document object model (DOM) sudah bisa digunakan, dan semua gambar external dan script diterima oleh object document. Untuk memastikan peta kita dimuat sesudah halaman selesai dimuat oleh browser

6. Fungsi GUnload

adalah utility untuk menangani memory leak

7. Fungsi GDirections


(58)

2.2.11 AJAX

Asynchronous JavaScript and XMLHTTP, atau disingkat AJaX, adalah suatu teknik pemrograman berbasis web untuk menciptakan aplikasi web interaktif.

Tujuannya adalah untuk memindahkan sebagian besar interaksi pada computer web surfer, melakukan pertukaran data dengan server di belakang layar, sehingga halaman web tidak harus dibaca ulang secara keseluruhan setiap kali seorang pengguna melakukan perubahan. Hal ini akan meningkatkan interaktivitas, kecepatan, dan usability. Ajax merupakan kombinasi dari:

a. DOM yang diakses dengan client side scripting language, seperti VBScript dan implementasi ECMAScript seperti JavaScript dan JScript, untuk menampilkan secara dinamis dan berinteraksi dengan informasi yang ditampilkan

b. Objek XMLHTTP dari Microsoft atau XMLHttpRequest yang lebih umum di implementasikan pada beberapa browser. Objek ini berguna sebagai kendaraan pertukaran data asinkronus dengan web server. Pada beberapa

framework AJAX, element HTML IFrame lebih dipilih daripada XMLHTTP atau XMLHttpRequest untuk melakukan pertukaran data dengan web server.

c. XML umumnya digunakan sebagai dokumen transfer, walaupun format lain juga memungkinkan, seperti HTML, plain text. XML dianjurkan dalam pemakaian teknik AJaX karena kemudahan akses penanganannya dengan memakai DOM.


(59)

d. JSON dapat menjadi pilihan alternatif sebagai dokumen transfer, mengingat JSON adalah JavaScript itu sendiri sehingga penanganannya lebih mudah Seperti halnya DHTML, LAMP, atau SPA, Ajax bukanlah teknologi spesifik, melainkan merupakan gabungan dari teknologi yang dipakai bersamaan. Bahkan, teknologi turunan/komposit yang berdasarkan Ajax, seperti AFLAX sudah mulai bermunculan [8].

2.2.12 MySQL

MySQLadalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (bahasa Inggris: database management system) atau DBMS yang multithread,

multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL. Tidak sama dengan proyek-proyek seperti Apache, dimana perangkat lunak dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya masing- masing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia MySQL AB, dimana memegang hak cipta hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah: David Axmark, Allan Larsson, dan Michael "Monty" Widenius [9].


(60)

2.2.12.1 Penggunaan

MySQL sangat populer dalam aplikasi web seperti MediaWiki (perangkat lunak yang dipakai Wikipedia dan proyek-proyek sejenis) dan PHP-Nuke dan berfungsi sebagai komponen basis data dalam LAMP. Popularitas sebagai aplikasi web dikarenakan kedekatannya dengan popularitas PHP, sehingga seringkali disebut sebagai Dynamic Duo.

2.2.12.2 Administrasi

Untuk melakukan administrasi dalam basis data MySQL, dapat menggunakan modul yang sudah termasuk yaitu command-line (perintah: mysql dan mysqladmin). Juga dapat diunduh dari situs MySQL yaitu sebuah modul berbasis grafik (GUI): MySQL Administrator dan MySQL Query Browser. Selain itu terdapat juga sebuah perangkat lunak gratis untuk administrasi basis data MySQL berbasis web yang sangat populer yaitu phpMyAdmin. Untuk perangkat lunak untuk administrasi basis data MySQL yang dijual secara komersial antara lain: MySQL front, Navicat dan EMS SQL Manager for MySQL [9].


(61)

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Sistem

Analisis sistem bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan permasalahan yang ada pada sistem. Analisa ini diperlukan sebagai dasar untuk tahapan perancangan sistem. Analisis sistem meliputi identifikasi masalah, spesifikasi aplikasi, spesifikasi pengguna dan lingkungan operasi.

3.1.1 Analisis Masalah

Masalah yang dihadapi dalam membangun aplikasi ini adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana membangun SIG berdasarkan data spasial dan data non-spasial yang diperoleh.

b. Bagaimana cara menentukan titik koordinat lokasi wisata secara akurat.

c. Bagaimana supaya sistem yang akan di bangun dapat dimengerti oleh pengguna, sehingga informasi yang diberikan memberikan hasil yang optimal.

3.1.2 Ruang Lingkup Masalah

Ruang lingkup masalah yang dibahas dalam membangun aplikasi ini yaitu memberikan layanan informasi kepada pengguna yang membutuhkan informasi lokasi dan informasi penting lainnya mengenai tempat pariwisata di Tasikmalaya. Fitur- fitur utama aplikasi ini adalah sebagai berikut:


(62)

c. Memberikan informasi rute kendaraan menuju objek wisata d. Pengolahan data pariwisata

3.1.3 Analisis Data

Data yang digunakan dalam GIS berupa data spasial dan data atribut. Oleh karena itu penulis mengelompokkannya berdasarkan kategori tersebut.

3.1.3.1 Data Spasial

3.1.3.1.1 Analis Google Maps API

Google Maps adalah layanan Peta gratis dari perusahaan Google Inc, Google memngizinkan siapapun yang dapat menambahkan fitur Google Maps dalam web mereka sendiri dengan Google Maps API.

Dalam hal kecepatan pencarian data, google sangat diunggulkan oleh semua pemakai internet, maka google maps sangat optimal dan handal dalam hal pencarian data.

Elemen – elemen penting pada Google Map API adalah :

1. Loading Google Maps API

Koneksi script yang kita buat ke server Google Map API dengan menggunakan key yang anda dapatkan pada saat anda mendaftar ke Google Maps API.

2. Map DOM Elements

Untuk menampilkan map pada halaman web, umumnya menggunakan div tag untuk menampungnya. Diharuskan membuat sebuah div tag


(63)

Document Object Model (DOM) 3. GMap2 - Elementary Object

Class javascript yang membuat peta itu ada adalah class GMap2,

Object dari class ini akan menyediakan sebuah peta di halaman web,

Variable map akan berikan nilai sebuah object dari class GMap2. Fungsi GMap2 adalah sebagai constructor dan definisinya.

4. Inisialisasi Map

nisialisasi di proses dengan menggunakan method setCenter(). Method setCenter() membutuhkan GetLatLng koordinat dan zoom level, dan

method ini harus segera dikirim sebelum ada pengoperasian lain pada peta, termasuk seting atribut peta itu sendiri

5. Loading Map

Ketika halaman HTML di render, document object model (DOM) sudah bisa digunakan, dan semua gambar external dan script diterima oleh object document. Untuk memastikan peta kita di muat sesudah halaman selesai dimuat oleh browser

6. Fungsi GUnload

adalah utility untuk menangani memory leak

7. Fungsi GDirections

Adalah utility yang menangani masalah pencarian rute

8. GMarker

Marker adalah simbol yang menandakan suatu lokasi wisata pada peta yang ditampilkan Google Maps


(64)

Google Maps API kita dapat menghemat waktu dan biaya untuk membangun aplikasi peta digital yang handal, sehingga dapat fokus hanya pada data-data non spasial, Maps yang dipakai digoogle maps adalah maps dunia, maka diperlukan sebuah pembatas yaitu polygon, polygon adalah shape yang digunakan untuk menandakan suatu daerah atau area. Polygon yaitu terdiri dari kumpulan titik koordinat. Daerah Tasikmalaya di tandai dengan polygon sebagai pembatas dari daerah sebelahnya agar daerah lokalisir Tasikmalaya bisa di lihat dan bisa di tentukan titik – titik koordinat yang di dalam daerah Kota Tasikmalaya atau berada diluar kota tasikmalaya, di gunakan rumus yaitu mencari 1 titik diantara dua titik, untuk langkah – langkahnya adalah sebagai berikut

Gambar 3.1 Teknik Penyelesaian Lokalisir Daerah 1. Menentukan titik/koordinat utama dari polygon atau batas daerah, 2. Membuat garis dari titik – titik utama disepanjang polygon,


(65)

4. Dari perhitungan yang dilakukan lewat penentuan garis yang telah dibuat didapatkan batas kiri dan batas kanan dari sebuah polygon atau daerah lokalisir,

5. Batas kanan dan batas kiri dibuat menjadi array agar bisa di pakai untuk validasi data koordinat yang akan dimasukkan.

6. Membandingkan koordinat yang akan di inputkan apakah terdapat didalam polygon atau berada diluar polygon.

Dan untuk menandakan posisi potensi wisata di gunakan marker, sebagai penanda pada satu titik koordinat, dan sebagai penunjuk arah atau rutenya menggunakan API GDirections, GDirections menyediakan rute dari satu tempat ketempat lain.

3.1.3.2 Data Atribut/ Non Spasial

Data atribut merupakan data pendukung, dalam hal ini data wisata, seperti alamat, kode pos, gambar, keterangan dan sebagainya.

3.1.4 Analisis Prosedur

Analisis prosedur dilakukan untuk menetapkan proses apa saja yang dilakukan sistem. Dalam proses pelaksanaannya, pengolahan data harus dilaksanakan berdasarkan prosedur-prosedur yang telah ditetapkan, seperti berikut:


(66)

tersebut layak atau benar untuk di tampilkan, jika data tersebut layak untuk ditampilkan maka Admin memasukan Latitude dan Longitude (Koordinat) pada data tersebut agar kemudian tampilkan,

3. kemudian menghasilkan data yang siap disajikan kepada pengunjung.

Pengunjung dapat melihat data wisata tersebut dan rute perjalanan menuju lokasi wisata tersebut.

3.1.5 Kebutuhan Perangkat Lunak

Berikut akan dijelaskan tentang beberapa kebutuhan spesifikasi perangkat lunak yang menunjang dalam pembuatan aplikasi ini, diantaranya sebagai berikut:

1. Sistem Operasi : Windows XP SP2. 2. Database : MySQL versi 5.0.

3. Pemrograman : PHP versi 5, JavaScript. 4. Aplikasi : Apache Web Server 2.2.

Aplikasi web yang akan dibangun memiliki kemampuan sebagai berikut: a. Dapat menampilkan lokasi wisata beserta informasi yang ada

pada suatu objek wisata dan rute kendaraan menuju lokasi wisata tersebut. b. Memiliki kemampuan navigasi peta seperti zoom in, zoom out,

recenter,index, indeks dan calebar.

c. Memiliki fitur pencarian, untuk mencari lokasi dan informasi suatu wisata. d. Memberikan informasi rute perjalanan menuju suatu objek wisata.


(67)

karena tanpa perangkat keras yang memenuhi syarat, aplikasi yang akan kita bangun tidak akan bisa berjalan dengan baik. Berikut spesifikasi perangkat keras yang digunakan untuk membangun aplikasi ini:

1. Memory 1 GB

2. Processor Intel Pentium IV 2.4GHz 3. Harddisk 80GB

4. Video Card 128MB

5. Monitor 1024 x 768 dengan 256 warna

3.1.7 Pe ngguna Siste m

Aplikasi ini dapat digunakan oleh pengunjung yang ingin mengetahui lokasi wisata dikota Tasikmalaya, pengunjung hanya bisa melihat data wisata yang telah di olah. Pengunjung bisa mendaftarkan sabagai member di website ini , maka pengunjung tersebut di beri otoritas untuk bisa memasukan data wisata, dan mengubah data yang telah di masukan oleh user tersebut, dan yang mempunyai akses penuh atas WebGIS ini adalah admin, admin disini adalah pegawai bagian IT di Dinas Perhubungan Kota Tasikmalaya, admin diharuskan mempunyai pengetahuan di bidang geografis, khususnya untuk wilayah kota Tasikmalaya. Dan admin menggunakan GPS untuk menentukan Latitude dan Longitude yang akurat.


(68)

3.2Analisis Basis Data

E-R merupakan cara untuk mengorganisasikan data, dimana diagram ini akan memperlihatkan hubungan entitas yang terdapat dalam sistem. E-R yang diusulkan untuk sistem yang akan dibangun dapat dilihat pada gambar 3.2 dibawah ini.


(69)

(70)

Dalam langkah ini dilakukan penentuan entitas-entitas, data-data yang mengalir serta prosedur-prosedur yang bisa dilakukan oleh masing- masing entitas.

3.3.1 Diagram Konteks (Context Diagram)

Diagram konteks adalah alur data yang berfungsi untuk menggambarkan keterkaitan aliran-aliran data antara sistem dengan bagian-bagian luar. Adapun diagram konteks untuk sistem yang akan dibangun dapat dilihat pada gambar 3.3 dibawah ini.


(71)

terdapat diluar sistem dengan sistem dan masukan serta keluaran dari sistem. Dalam sistem informasi ini, terdapat 4 entitas yaitu :

a. Pengunjung

Pengunjung adalah siapa saja yang mengakses web site SIG ini tanpa harus login terlebih dahulu, dan aksesnya terbatas hanya fitur- fitur tertentu.

b. Member

member adalah siapa saja yang yang mendaftar pada aplikasi ini dan mempunyai akses untuk menambah, menghapus, dan merubah data wisata yang telah mereka inputkan.

c. Admin

Admin adalah user yang memiliki hak akses penuh atas sistem ini yang dapat melakukan update data dan manajemen data.

d. Google Maps API

Google Maps Api adalah tool atau library dari Google untuk menampilkan peta digital di website, penggunaan Google Maps di website dapat melalui pemrogramman.

3.3.2 Diagram Aliran Data (Data Flow Diagram)

DFD adalah sebuah teknik yang menggambarkan aliran data dan transformasi yang digunakan sebagai perjalanan data dari masukan menuju keluaran..


(72)

proses login merupakan proses pertama yang harus dilakukan admin agar bisa memasuki proses selanjutnya yaitu pendaftaran, login, olah wisata, olah jalan, olah kategori, olah berita, olah kelurahan, olah kecamatan dan olah user, dan proses pertama yang harus di lakukan proses pendaftaran pengunjung menjadi

member, agar bisa melakukan proses tambah, ubah dan hapus wisata, pada gambar 3.4 dijelaskan bagaimana seluruh usulan sistem yanga kan di bangun...


(73)

(74)

Gambar 3.5 DFD Level 2 Proses 1 Pendaftaran Member

DFD Level 1 menjelaskan proses pendaftaran member oleh pengunjung.


(75)

Gambar 3.7 DFD Level 2 Proses Olah Wisata

Pada gambar 3.7 Pada DFD Level 2 proses olah wisata ini terdiri atas proses tambah,hapus, edit, dan cari data wisata.


(76)

Gambar 3.8 DFD Level 2 Proses Olah Jalan

Pada gambar 3.8 Pada DFD Level 2 proses olah jalan ini terdiri atas proses tambah,hapus, edit, dan cari data jalan.


(77)

Gambar 3.9 DFD Level 2 Proses Olah Kategori

P Pada gambar 3.09 ada DFD Level 2 proses olah Kategori ini terdiri atas proses tambah,hapus, edit, dan cari data Kategori.


(78)

Gambar 3.10 DFD Level 2 Proses Olah Berita

Pada gambar 3.10 Pada DFD Level 2 proses olah berita ini terdiri atas proses tambah,hapus, edit, dan cari data berita.


(79)

Gambar 3.11 DFD Level 2 Proses Olah Kelurahan

Pada gambar 3.11 Pada DFD Level 2 proses olah kelurahan ini terdiri atas proses tambah,hapus, edit, dan cari data kelurahan.


(80)

Gambar 3.12 DFD Level 2 Proses Olah Kecamatan

Pada gambar 3.12 DFD Level 2 proses olah kelurahan ini terdiri atas proses tambah,hapus, edit, dan cari data kecamatan.


(81)

Gambar 3.13 DFD Level 2 Proses Olah User

Pada gambar 3.13 DFD Level 2 proses olah user ini terdiri atas proses tambah,hapus, edit, dan cari data user.

3.3.3 Spesifikasi Proses

Proses-proses yang terdapat pada Data Flow Diagram akan dijelaskan lebih terperinci pada spesifikasi proses sebagai berikut :


(82)

weNO PROS ES KET ERANGAN

1

No Proses 1.1

Nama Proses Daftar Member

Source (sumber) Pengunjung

Input Identitas Pengunjung

Output Info Identitas Pengunjung

Destinati on (tujuan)

Pengunjung

Logika Proses

Begin

{pengunjung me laku kan daftar member dengan me masukkan data pengunjung}

end

2

No Proses 1.2

Nama Proses Konfirmasi

Source (sumber) Pengunjung

Input Data daftar

Output Pendaftaran Invalid

Destinati on

(tujuan) pengunjung

Logika Proses

Begin

{pengunjung input identitas pengujung ke database} if validasi benar

Then pendaftaran berhasil, kirim kode_konfirmasi ke ema il pengunjung

else

Pendaftaran invalid endif

end

3

No Proses 2.1

Nama Proses Login

Source (sumber) Admin

Input -UserNa me

-Password

Output

-UserNa me Invalid -Password Invalid


(1)

243

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Setelah adanya WebGIS ini potensi wisata di kota Tasikmalaya bisa dikenali oleh masyarakat luas,

2. Dengan adanya aplikasi SIG Pariwisata ini, masyarkat luas dapat dengan mudah mencari informasi tentang tempat wisata yang ada di wilayah kota Tasikmalaya

3. Administrator dapat dengan mudah mengelola data serta informasi potensi wisata dikota Tasikmalaya secara dinamis.


(2)

244

5.2 Saran

Perangkat lunak ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu perlu dilakukan pengembangan dan penyempurnaan lebih lanjut. Adapun saran yang dapat dikemukakan agar perangkat lunak ini bisa berfungsi dengan lebih optimal adalah:

1. Untuk menghasilkan informasi rute kendaraan yang lebih lengkap dan lebih akurat, pada aplikasi ini harus ditambahkan algoritma untuk mencari rute terpendek.

2. Fasilitas pencarian rute terpendek dapat mempermudah pengunjung dalam menentukan rute terbaik dari rute-rute yang tersedia menuju suatu lokasi wisata.


(3)

i

BIODATA PENULIS

Data Pribadi

Nama Lengkap : Antoni Zulius

Tempat / Tgl. Lahir : Muara Kelingi, 11 September 1985 Jenis Kelamin : Laki- laki

Agama : Islam

Bangsa/Suku : Indonesia/Melayu

Alamat : Jl. M. Akip Sas No. 561 RT II Kel. Muara Kelingi, Kec. Muara Kelingi, Kab Musi Rawas, SUMSEL 31663

No.Telpon : 081220413166

Pendidikan Formal

2003 – 2010 Universitas Komputer Indonesia, Teknik Informatika.

2000 - 2003 Sekolah Menengah Atas Negeri, SMAN I Muara Kelingi, Musi Rawas, SUMSEL

1997- 2000 Sekolah Menengah Pertama Negeri, SMPN 1 Muara Kelingi 1995 - 1997 Sekolah Dasar, SDN 5 Muara Kelingi

1990 - 1995 Sekolah Dasar, SDN 3 Muara Kelingi

Organisasi

2004 Wakil ketua Devisi Litbang KLUB (Klub Linux Bandung) 2007 – 2009 Ketua II Klik! (Komunitas Linux Unikom)

2009 - 2010 Penasihat Klik! (Komunitas Linux Unikom)

Pengalaman Kerja

2007 - 2010 Programmer CV. Caesar Media Cipta Informatika 2005 Instruktur Linux


(4)

(5)

(6)