Tinjauan Atas Laporan Simpan Pinjam KPRI "Persaudaraan"Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Holtikultura Kabupaten Cianjur

(1)

1 1.1 Latar belakang Kerja Praktek

Perubahan perekonomian membawa pengaruh terhadap dunia usaha. Perubahan tersebut dapat berupa kemajuan ataupun kemunduran usaha, yang dapat terjadi secara cepat maupun lambat. Hal ini makin terlihat dengan semakin banyaknya perusahaan yang mengalami kemunduran, karena di dalam pengelolaannya tidak dapat mengikuti perubahan-perubahan yang terjadi. Sedangkan di sisi lain kita dapat pula melihat banyak perusahaan yang maju karena mereka relatif dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi.

Kondisi ekonomi yang meningkat mebuat kebutuhan serba naik, tentu saja mengakibatkan dampak buruk, apalagi untuk kalangan menengah kebawah tentu keadaan seperti ini mengakibatkan mereka bekerja keras untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar lagi. Dengan adanya koperasi bisa sedikit meringankan beban mereka, karena Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan koperasi yang berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.

Koperasi yang berdasar atas asas kekeluargaan membuat para anggotanya serasa memiliki keluarga selain keluarganya di rumah. Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang bergerak di bidang simpanan dan pinjaman. Simpan pinjam


(2)

yang dilakukan dikoperasi berdampak baik bagi para anggotanya, karena mereka dapat menikmati hasil dari apa yang mereka simpan selama ini. Dari uraian tersebut, penulis tertarik untuk membahas penyajian laporan simpan pinjam pada koperasi persaudaraan di cianjur dan menjadikan sebagai objek laporan kerja praktek dengan judul “TINJAUAN ATAS LAPORAN SIMPAN PINJAM KPRI “PERSAUDARAAN” DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HOLTIKULTURA KABUPATEN CIANJUR”.

1.2 Maksud Dan Tujuan Kerja Praktek

Maksud dari penulis mengadakan penelitian ini adalah untuk memperoleh dan mengumpulkan data atau keterangan serta informasi yang berhubungan dengan permasalahan yang akan dibahas oleh penulis yaitu untuk mengetahui penyajian informasi relevan tentang simpanan dan pinjaman kas selama suatu periode. Berdasarkan masalah yang ada, maka tujuan yang akan dicapai oleh penulis dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui penyajian laporan simpan pinjam pada Koperasi Persaudaraan Cianjur

2. Untuk mengetahui prosedur penyusunan laporan simpan pinjam pada Koperasi Persaudaraan Cianjur

3. Untuk mengetahui bidang-bidang yang terlibat dalam proses penyusunan laporan simpan pinjam pada Koperasi Persaudaraan Cianjur

4. Untuk mengetahui hambatan atau kendala pada proses penyususnan laporan simpan pinjam pada Koperasi Persaudaraan Cianjur


(3)

5. Untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan Koperasi Persaudaraan Cianjur dalam mengatasi hambatan atau kendala dalam penyusunan laporan arus kas.

1.3 Kegunaan Hasil Kerja Praktek

Informasi-informasi yang berhasil dikumpulkan selama penelitian ini baik yang diperoleh dari perusahaan yang diteliti maupun literatur, diharapkan akan memberi manfaat bagi penulis, bagi perusahaan serta masyarakat secara umum.

1. Bagi Penulis

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dan perbandingan yang dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan serta menjadi informasi dasar yang memadai tentang penyajian laporan simpan pinjam Koperasi Persaudaraan Cianjur.

2. Bagi Perusahaan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran atau informasi serta masukan positif bagi manajemen perusahaan yang berhubungan dengan laporan simpan pinjam koperasi persaudaraan cianjur sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan agar mampu meningkatkan kinerjanya pada masa yang akan datang.

3. Bagi pihak lainnya

Dapat menjadi tambahan referensi dan tambahan informasi mengenai pelaksanaan penyajian laporan simpn pinjam, serta menambah pengetahuan rekan mahasiswa lain yang kelak akan membutuhkannya.


(4)

1.4 Metode Kerja Praktek

Dalam suatu pemecahan masalah penelitian diperlukan keteraturan, kehati-hatian dan bersifat kontinuitas atau terus-menerus, untuk melaksanakannya maka diperlukan pengetahuan bagaimana langkah-langkah penelitian. Hal tersebut harus dilakukan dengan menggunakan metode penelitian.

Metode penelitian adalah suatu teknik atau cara mencari, memperoleh, mengungkapkan atau mencatat data baik berupa data primer maupun data sekunder yang digunakan untuk keperluan menyususn suatu karya ilmiah dan kemudian menganalisa faktor yang berhubungan dengan pokok-pokok permasalahan sehingga akan terdapat suatu kebenaran data yang diperoleh.

Metode penelitian yang akan diterapkan oleh penulis adalah metode deskriptif Analisa dengan pendekatan kuantitatif, yaitu suatu metode yang bertujuan untuk memberikan gambaran yang cukup jelas mengenai masalah yang sedang diteliti lalu dibandingkan secara kuantitatif antara praktek dalam perusahaan atau instansi dengan landasan teoritis yang ada.

Menurut Sugiyono dalam bukunya yang berjudul Statistika Untuk Penelitian menyatakan pengertian metode Analisa deskriptif sebagai berikut :

“Metode Deskriptif Analisa merupakan metode penelitian dengan cara mengumpulkan datadata sesuai dengan yang sebenarnya kemudian data -data tersebut disusun, diolah dan di Analisa untuk dapat memberikan gambaran mengenai masalah yang ada.”

(2006:21)

Berdasarkan pengertian diatas yang dimaksud dengan metode Analisa deskriptif adalah metode penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian yang ada.


(5)

Di dalam memperoleh data dan informasi yang penulis butuhkan, maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a) Penelitian Lapangan ( Field research )

Yaitu penelitian yang dilakukan penulis dengan cara peninjauan secara langsung pada instansi yang dijadikan objek penelitian untuk mendapatkan data. Data ini dapat diperoleh dengan cara:

1. Pengamatan ( Observaion )

Pengamatan (Observaion) adalah teknik penelitian dan pengumpulan data dengan cara mengamati objek secara langsung pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KP-RI) Dinas Pertanian dan

Holtikultura Kabupaten Cianjur (“PERSAUDARAAN”). Teknik ini menuntut adanya pengamatan dari si peneliti baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap objek penelitiannya. Instrumen yang dipakai dapat berupa lembar pengamatan, paduan pengamatan dan lain-lain.

2. Wawancara (Interview)

Wawancara (Interview) adalah salah satu teknik pengumpulan data yang pelaksanaanya dapat dilakukan secara langsung berhadapan dengan yang diwawancara, dapat juga secara tidak langsung seperti memberikan daftar pertanyaan untuk dijawab pada kesempatan lain. Instrumen yang digunakan berupa pedoman wawancara maupun checklist. Penulis memperoleh data dengan mewawancarai pegawai bagian Kas dan Penagihan


(6)

.

b) Penelitian Kepustakaan (library research)

Yaitu suatu kegiatan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mempelajari, meneliti dan menelaah berbagai macam bahan bacaan yang ada di perpustakaan baik buku-buku, diktat dan bahan-bahan lain yang ditulis dan disusun oleh beberapa penulis yang erat hubungannya dengan masalah yang dibahas. Selain itu catatan-catatan pribadi penulis yang pernah didapat selama mengikuti perkuliahaan.

1.5 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek

Dalam penyusunan laporan kerja praktek ini, penulis melakukan penelitian di Koperasi Persaudaraan di Cianjur berlokasi di Jl. Raya Bandung No. 61 Cianjur telepon ( 0263 ) 261156, sedangkan waktu kerja praktek yang dilaksanakan dalan satu periode penuh yaitu dari tanggal 2-27 Agustus 2010. Hari kerja praktek yang

berlaku dari hari Senin sampai dengan Jum’at dan waktu pelaksanaan kegiatan


(7)

No

Bulan Juli Agustus September Oktober November Desember

Kegiatan / minggu ke- 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Memperoleh surat izin Kerja

Praktek dari kampus

2 Mencari tempat untuk

melaksanakan Kerja Praktek 3

Mengajukan surat

permohonan Kerja Praktek ke perusahaan

4 Menentukan tempat Kerja

Praktek

5 Meminta surat pengantar

kepada perusahaan

6 Melaksanakan Kerja Paktek di

perusahaan 7

Pengambilan dan pengumpulan data dari perusahaan

8 Menyiapkan laporan Kerja

Praktek

9 Bimbingan di perusahaan

10 Penyusunan laporan Kerja

Praktek

11 Bimbingan di kampus

12 Penyempurnaan laporan Kerja

Praktek

13 Penggandaan laporan Kerja


(8)

8

2.1 Gambaran Umum Koperasi Persaudaraan Cianjur 2.1.1 Sejarah Singkat Koperasi Persaudaraan Cianjur

Kota Cianjur merupakan kabupaten yang penuh dengan aktifitas warganya yang bervariasi, secara geografis, kabupaten Cianjur terletak pada 106. 250 -107. 250 Bujur Timur dan 6.210– 7.320 Lintang Selatan.

Koperasi adalah jenis badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum dengan melaksanakan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sehingga sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.

Kinerja koprasi khusus mengenai perhimpunan, koperasi harus bekerja berdasarkan ketentuan undang-undang umum mengenai organisasi usaha (perseorangan, persekutuan, dsb.) serta hukum dagang dan hukum pajak. Organisasi koperasi yang khas dari suatu organisasi harus diketahui dengan menetapkan anggaran dasar yang khusus.

Secara umum, variabel kinerja koperasi yang di ukur untuk melihat perkembangan atau pertumbuhan (growth) koperasi di Indonesia terdiri dari kelembagaan (jumlah koperasi per-provinsi, jumlah koperasi per-jenis/kelompok koperasi, jumlah koperasi aktif dan nonaktif) keanggotaan, volume usaha, permodalan, asset, dan sisa hasil usaha. Variabel-variabel tersebut pada dasarnya belumlah dapat mencerminkan secara tepat untuk dipakai melihat peranan pangsa


(9)

(share) koperasi terhadap pembangunan ekonomi nasional. Demikian pula dampak dari koperasi (cooperative effect) terhadap peningkatan kesejahteraan anggota atau masyarakat belum tercermin dari variabel-variabel yang di sajikan. Dengan demikian variabel kinerja koperasi cenderung hanya dijadikan sebagai salah satu alat untuk melihat perkembangan koperasi sebagai badan usaha.

Gerakan koperasi digagas oleh Robert Owen (1771-1858), yang me-nerapkannya pertama kali pada usaha pemintalan kapas di New Lanark, Skotlandia. Gerakan koperasi ini dikembangkan lebih lanjut oleh William King (1786-1865) dengan mendirikan toko koperasi di Brighton, Inggris.

Pada 1 mei 1828, King menerbitkan publikasi bulanan yang bernama The Cooperator yang berisi berbagai gagasan dan saran-saran praktis tentang mengelola toko dengan prinsip koperasi.

Sejarah singkat gerakan koperasi bermula pada abad ke-20 yang pada umumnya merupakan hasil dari usaha yang tidak sepontan dan tidak dilakukan oleh orang-orang yang sangat kaya. Meraka mempersatukan diri untuk memperkaya dirinya sendiri, seraya ikut mengembangkan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya. Koperasi tumbuh dari kalangan rakyat, ketika penderitaan dalam lapangan ekonomi dan sosial yang di timbulkan oleh sistem kapitalisme demikian memuncaknya. Beberapa orang yang penghidupannya sederhana dengan kemampuan ekonomi terbatas, terdorong oleh penderitaan dan beban ekonomi yang sama, secara sepontan mempersatukan diri untuk menolong dirinya sendiri dan manusia sesamanya.


(10)

Pada tahun 1896 seorang Pamong Praja Patih R.Aria Wiria Atmaja di Purwokerto mendirikan sebuah Bank untuk para pegawai negri (priyayi). Ia terdorong oleh keinginanmya untuk menolong para pegawai yang makin menderita karena terjerat oleh lintah darat yang memberikan pinjaman dengan bunga yang tinggi. Maksud Patih tersebut untuk mendirikan koperasi kredit model seperti di Jerman. Ia dibantu oleh seorang asisten Residen Belanda (Pamong Praja Belanda) Assisten-Residen itu sewaktu cuti berhasil mengunjungi Jerman dan menganjurkan akan mengubah Bank Pertolongan Tabungan yang sudah ada menjadi Bank Pertolongan, Tabungan dan Pertanian. Selain pegawai negeri juga para petani perlu dibantu karena mereka makin menderita karena tekana para pengijon (pelepan uang). Ia juga menganjurkan merubah Bank tersebut menjadi koperasi.

Di samping itu ia pun mendirikan lumbung-lumbung desa yang menganjurkan para petani menyimpan pada pada musim panen dan memberikan pertolongan pinjaman padi pada musim paceklik. Ia pun berusaha menjadikan lumbung-lumbung itu menjadi Koperasi Kredit Padi. Tetapi Pemerintah Belanda pada waktu itu berpendirian lain. Bank Pertolongan, Tabungan dan Pertanian dan Lumbung Desa tidak dijadikan Koperasi tetapi Pemerintah Belanda membentuk lumbung-lumbung desa baru, bank –bank Desa , rumah gadai dan Centrale Kas yang kemudian menjadi Bank Rakyak Indonesia (BRI). Semua itu adalah badan usaha Pemerintah dan dipimpin oleh orang-orang Pemerintah.


(11)

Pada zaman Belanda pembentuk koperasai belum dapat terlaksana, karena:

1. Belum ada instansi pemerintah ataupun badan non pemerintah yang memberikan penerangan dan penyuluhan tentang koperasi.

2. Belum ada Undang-Undang yang mengatur kehidupan kopeasi.

3. Pemerintah jajahan sendiri masih ragu-ragu menganjurkan koperasi karena pertimbangan politik, khawatir koperasi itu akan digunakan oleh kaum politik untuk tujuan yang membahayakan pemerintah jajahan itu.

Menjamur kembali, tetapi pada tahun 1933 keluar UU yang mirip UU no. 431 sehingga mematikan usaha koperasi untuk yang kedua kalinya. Pada tahun 1942 Jepang menduduki Indonesia. Jepang lalu mendirikan koperasi kumiyai. Awalnya koperasi ini berjalan mulus. Namun fungsinya berubah drastis dan menjadi alat jepang untuk mengeruk keuntungan, dan menyengsarakan rakyat.

Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan koperasi di Indonesia mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di Tasikmalaya Hari itu kemudian ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia.


(12)

Koperasi ini bernama Koperasi Pegawai Dinas Pertanian dan Holtikulturan Kabupaten daerah Tingkat II Cianjur dengan nama “PERSAUDARAAN”.

Koperasi ini didirikan di Desa Sabandar (dalam A.D desa Bojong) Kecamatan Karangtengah Kabupaten Daerah Tingkat II Cianjur Propinsi Jawabarat pada tanggal 1 November 1950.

A. Koperasi Pegawai Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten daerah Tingkat II Cianjur, berkedudukan dan mempunyai anggota yang tersebar di wilayah kabupaten DT.II.Cianjur.

B. Koperasi dapat mendirikan/ membuka komisariat- komisariat daerah tingkat kecamatan apabila diperlukan.

KPRI “PERSAUDARAAN” Dinas Pertanian dan Holtikultura kabupaten Cianjur berdiri pada tanggal 1 November 1950 didirikan oleh usaha bersama karyawan pertanian dengan nama “PERSAUDARAAN” dan pada tanggal 1 maret 1952 dilakukan perubahan yang asalnya usaha bersama menjadi usaha Gotong Royong Simpan Pinjam dengan nama tetap yaitu “PERSAUDARAAN” dan pada tanggal 18 juli 2000 mengalami perubahan lagi menjadi KPRI

“PERSAUDARAAN” Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Cianjur, Koperasi ini dibentuk atas kesepakatan para anggota dan asas Koperasi Republik Indonesia yaitu yang mengutamakan kekeluargaan. Sesuai dengan Undang-undang No. 25 Tahun 1992 Bab II Pasal 2, Koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang- undang dasar 1945 serta berdasarkan atas asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota


(13)

khususnya dan masyarakat umumnya serta turut membangun tatanan perekonomian Nasional.

Dalam Undang- undang No.25 Tahun 1992 Bab III Pasal 5 dijelaskan bahwa Koperasi melaksanakan Prinsip sebagai berikut:

1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka 2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis 3. Pembagian Sisa Hasil Usaha anggota

4. Pemberian balas jasa yang terbatas pada modal 5. Kemandirian

Kelima prinsip tersebut dijunjung oleh anggota Koperasi dan Pengurus

KPRI”PERSAUDARAAN” Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura

Kabupaten Cianjur untuk pembangunan Koperasi itu sendiri.

Adapun anggota yang tercatat sebagai anggota KPRI”PERSAUDARAAN” Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Cianjur berjuang dan meyakinkan kepada seluruh anggota bahwa koperasi merupakan pendorong terhadap kemajuan ekonomi Nasional. Kinerja tetap pada komitmen yaitu mengutamakan kejujuran, keterbukaan untuk kepentingan anggota yang dilandasi rasa tanggung jawab serta berpegang pada AD/ART(anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga) dan asas Koperasi.

KPRI “PERSAUDARAAN” Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Cianjur, berdiri pada tahun 1950 dan memiliki Hak Badan Hukum No. 3780/BH/PAD/KWK.10/XI/2000.


(14)

KPRI “PERSAUDARAAN” Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Cianjur, memberikan pelayanan kepada anggotanya dalam bentuk pinjaman dan dibayarkan dalam bentuk angsuran dengan bunga serendah mungkin, sehingga tidak memberatkan anggota(peminjam) . Modal koperasi ini didapat dari simpanan anggota, hasil pinjaman tersebut dipinjamkan kepada para anggota yang membutuhkan, Oleh karena itu, KPRI

“PERSAUDARAAN” Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Cianjur, sangat besar manfaatnya bagi para anggota.

2.1.2 Azaz dan Tujuan Koperasi

Koperasi melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Kinerja koprasi khusus mengenai perhimpunan, koperasi harus bekerja berdasarkan ketentuan undang-undang umum mengenai organisasi usaha (perseorangan, persekutuan, dsb.) serta hukum dagang dan hukum pajak. Organisasi koperasi yang khas dari suatu organisasi harus diketahui dengan menetapkan anggaran dasar yang khusus.

Secara umum, Variabel kinerja koperasi yang di ukur untuk melihat perkembangan atau pertumbuhan (growth) koperasi di Indonesia terdiri dari kelembagaan (jumlah koperasi per provinsi, jumlah koperasi per jenis/kelompok koperasi, jumlah koperasi aktif dan nonaktif). Keanggotaan, volume usaha, permodalan, asset, dan sisa hasil usaha. Variabel-variabel tersebut pada dasarnya belumlah dapat mencerminkan secara tepat untuk dipakai melihat peranan pangsa (share) koperasi terhadap pembangunan ekonomi nasional. Demikian pula dampak dari koperasi (cooperative effect) terhadap peningkatan kesejahteraan


(15)

anggota atau masyarakat belum tercermin dari variabel-variabel yang di sajikan. Dengan demikian variabel kinerja koperasi cenderung hanya dijadikan sebagai salah satu alat untuk melihat perkembangan koperasi sebagai badan usaha

Koperasi bertujuan mengembangkan kesejahteraan ekonomi anggota pada khususnya dan keluarga besar pegawai Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten DT.II. Cianjur pada umumnya, dalam rangka menggalang terlaksananya masyarakat adil dan makmur berdasarkan pancasila.

Fungsi dan peran koperasi sebagai berikut:

 Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.

 Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.

 Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko-gurunya.

 Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional, yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

 Mengembangkan kreativitas dan membangun jiwa berorganisasi bagi para pelajar bangsa.


(16)

Menurut UU No. 25 tahun 1992 Pasal 5 disebutkan prinsip koperasi, yaitu:

 Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.

 Pengelolaan dilakukan secara demokratis.

 Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota (andil anggota tersebut dalam koperasi).

 Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.

 Kemandirian.

 Pendidikan perkoprasian.

 kerjasama antar koperasi.

2.1.3 Logo Koperasi Persaudaraan

Lambang gerakan koperasi Indonesia memiliki arti sebagai berikut :

1. Roda Bergigi menggambarkan upaya keras yang ditempuh secara terus menerus. Hanya orang yang pekerja keras yang bisa menjadi calon Anggota dengan memenuhi beberapa persyaratannya.

2. Rantai (di sebelah kiri): melambangkan ikatan kekeluargaan, persatuan dan persahabatan yang kokoh. Bahwa Anggota sebuah Koperasi adalah


(17)

Pemilik Koperasi tersebut, maka semua Anggota menjadi bersahabat, bersatu dalam kekeluargaan, dan yang mengikat sesama Anggota adalah hukum yang dirancang sebagai Anggaran Dasar (A.D) / Anggaran Rumah Tangga (ART) Koperasi. Dengan bersama-sama bersepakat mentaati AD/ART, maka Padi dan Kapas akan mudah diperoleh.

3. Kapas dan Padi (di sebelah kanan): menggambarkan kemakmuran anggota koperasi secara khusus dan rakyat secara umum yang diusahakan oleh koperasi. Kapas sebagai bahan dasar sandang (pakaian), dan Padi sebagai bahan dasar pangan (makanan). Mayoritas sudah disebut makmur-sejahtera jika cukup sandang dan pangan.

4. Timbangan berarti keadilan sosial sebagai salah satu dasar koperasi. Biasanya menjadi simbol hukum. Semua Anggota koperasi harus adil dan seimbang antara "Rantai" dan "Padi-Kapas", antara "Kewajiban" dan "Hak", dan yang menyeimbangkan itu adalah Bintang dalam Perisai.

5. Bintang dalam perisai yang dimaksud adalah Pancasila, merupakan landasan ideal koperasi. Bahwa Anggota Koperasi yang baik adalah yang mengindahkan nilai-nilai keyakinan dan kepercayaan, yang mendengarkan suara hatinya. Perisai bisa berarti "tubuh", dan Bintang bisa diartikan "Hati". 6. Pohon beringin sebagai simbol kehidupan, sebagaimana pohon dalam Gunungan wayang yang dirancang oleh Sunan Kalijaga. Dahan pohon disebut kayu (dari bahasa Arab "Hayyu"/kehidupan). Timbangan dan Bintang dalam Perisai menjadi nilai hidup yang harus dijunjung tinggi.


(18)

7. Koperasi Indonesia menandakan bahwa Koperasi yang dimaksud adalah koperasi rakyat Indonesia, bukan Koperasi negara lain. Tata-kelola dan tata-kuasa perkoperasian di luar negeri juga baik, namun sebagai Bangsa Indonesia harus punya tata-nilai sendiri.

8. Warna merah dan putih yang menjadi bacground logo menggambarkan sifat nasional Indonesia.


(19)

Sekretaris

2.2 Struktur Organisasi Koperasi Persaudaraan

Pembina kepala Dinas Pertanian TPH

Kab. Cianjur

Manager

Kasir

Sie. Niaga

Ketua

Bendahara

Sie.

Pembukuan


(20)

2.3 Uraian tugas pada Koperasi Persaudaraan

Uraian tugas pada Koperasi Persaudaraan adalah sebagai berikut: 1. Ketua

a. Memimpin dan mengawasi pelaksanaan tugas anggota lainnya serta mengkordinir tugas para pengurus secara keseluruhan

b. Memberikan laporan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas pengurus Kepada Rapat Anggota Tahunan(RAT)

c. Menandatangani surat keluar dan surat berharga d. Memimpin Rapat Anggota Tahunan(RAT)

e. Secara umum mengusahakan pengadaan dana baik dalam maupun luar f. Memberikan pengarahan dan mengawasi manager

g. Membimbing pelaksanaan usaha(manager) 2. Bendahara

a. Memelihara buku- buku organisasi

b. Bertanggung jawab dalam bidang administrasi/ tata usaha c. Membuat notulen rapat- rapat

d. Membuat laporan organisasi

e. Membantu mengatur dan mengurus kekayaan koperasi

f. Menghimpun dan mengolah seluruh permohonan kredit baik kedalam maupun keluar.

g. Mempersiapkan, mengolah dan menyusun laporan tahunan dibantu oleh pengurus lain.


(21)

3. Sekretaris

a. Mengurus keuangan Koperasi

b. Membimbing dan mengawasi pekerjaan kasir

c. Menyusun rencana kerja dan rencana anggaran penerimaan dan pengeluaran koperasi

d. Menandatangani surat berharga bersama ketua

e. Mempersiapkan dan memberikan bahan laporan keuangan dalam penyusunan laporan tahunan

4. Manager Kasir

Berdasarkan SK pengurus KPN Persaudaraan Nomor 25 a/I/1987 tanggal 19 maret, Tugas manager adalah sebagai berikut:

a. Bertanggung jawab penuh kepada pengurus dalam pengilahan dan peningkatan usaha

b. Pelaksanaan seluruh kegiatan usaha

c. Membantu pengurus dalam meyelesaikan rencana kerja dan rencana anggaran penerimaan dan pengeluaran

d. Pelaksanaan kegiatan usaha/ operasional berdasarkan rencana kerja dan rencana anggaran penerimaan/ pengeluaran yang telah ditetapkan oleh pengurus sesuai dengan hasil keputusan RAT

e. Mengatur seluruh kegiatan- kegiatan operasional setiap kegiatan transaksi keuangan dan barang niaga dalam rangka pengamanan dan penertiban usaha Koperasi


(22)

f. Menyelenggarakan administrasi umum, pembukuan keuangan dan barang- barang niaga

g. Dalam p[elaksanaan seluruh kegiatan manager dibantu oleh beberapa karyawan

h. Bertanggung jawab penerimaan/ pengeluaran keuangan kepada manager atau bendahara

i. Mengerjakan Buku kas harian kasir

j. Mengerjakan buku tagihan bulanan. Termasuk pengetikan 5. Sie. Niaga

Setiap barang atau produk yang dibeli pada koperasi ini dicatat lalu diberikan catatannya kepada sie. Pembukuan. Barang yang dibeli secara kredit dibayar berdasarkan ketentuan barang tersebut jangka waktu pembayarannya, akan tetapi biasanya setiap awal bulan.

6. Sie. Pembukuan

Pengelolaan buku harian memorial dan rekap buku harian memorial dan Mengisi buku besar, buku simpanan dan buku piutang.

Dalam pelaksanaan tugasnya, mereka saling membantu apabila mengalami kesulitan, agar semua kegiatan koperasi tersebut berjalan dengan lancar.

Koperasi berjalan lancar apabila para pengurusnya memiliki syarat seperti berikut: 1. Dalam pemilihan pengurus, anggota yang tidak hadir didalam rapat

anggota dapat di ikut sertakan didalam Pengurus koperasi 2. Pemilihan Pengurus dapat ditempuh dengan 2( dua ) Jalan:


(23)

2.1. Dengan jalan pemilihan secara langsung atau aklamasi. 2.2. Dengan jalan pemilihan secara formatur

3. Yang dipilih menjadi Pengurus ialah mereka yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

3.1.Memiliki pengetahuan dan pengertian tentang perkoperasian. 3.2. Memiliki sifat yang jujur dan memiliki keterampilan kerja.

4. Pengurus dipilih dari anggota yang masih aktif melaksanakan tugas dinas maupun yang sudah tidak aktif( Pensiun) dari melaksanakn tugas dinas. 5. Susunan anggota pengurus, diumumkan kepada anggota dan peresmiannya

oleh pejabat dengan mengucapkan sumpah atau janji berdasarkan kepercayaannya masing- masing.


(24)

PASAL 10.

1. Masa Jabatan kepengurusan adalah selama 2(dua) tahun.

2. Rapat anggota dapat memberhentikan pengurus, apabila pengurus tersebut terbukti menyimpang dari ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan pada anggaran dasar.

3. Anggota pengurus yang masa jabatannya telah lampau, dapat dicalonkan dan dipilih kembali.

4. Bilamana seseorang pengurus mengajukan permohonan berhenti sebelum masa jabatannya berakhir, maka rapat anggota pengurus lainnya dapat mengangkat penggantinya, akan tetapi pengangkatannya itu harus disyahkan oleh anggota rapat berikutnya.

Pengurus terdiri dari sekurang-kurangnya 3(tiga) orang, dan sebanyak-banyaknya 5(lima) orang atau disesuaikan dengan kebutuhan yang diperlukan dan dalam jumlah ganjil.

Hak dan Kewajiban Pengurus

1. Dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, setiap anggota pengurus mempunyai tanggung jawab masing- masing yang diatur dalam aturan tugas yang ditetapkan oleh rapat pengurus.

2. Dalam menghadapi pihak luar dan rapat anggota, pengurus bertanggung jawab secara bersama.


(25)

Dalam melaksanakan tugasnya, anggota pengurus diberikan imbalan jasa yang besarnya ditetapkan dan disyahkan oleh rapat anggota.

1. Pengurus harus melaksanakan administrasi perkoperasian, yang disesuaikan dengan ketentuan administrasi yang berlaku.

2. Setiap anngota pengurus harus memberikan bantuan kepada pejabat dan pemeriksa dalam melaksanakan tugasnya, dan diwajibkan untuk memberikan keterangan- keterangan yang diperlukan.

Pengurus diwajibkan untuk mencatat setiap kejadian yang mempengaruhi jalannya koperasi dan wajib memberitahukan pada anggota.

1. Pengurus wajib memberikan laporan tentang keadaan serta perkembangan organisasi dan usaha- usahanya.

2. Pengurus diwajibkan berusaha agar segala laporan pemeriksaan koperasi dapat diketahui oleh anggota dan pejabat.

3. Pengurus harus melaksanakan semuah ketentuan dalam anggaran dasar, anggaran rumah tangga, peraturan- peraturan khusus dan keputusan rapat anggota terutama dalam pelaksanaan Rapat Anggota Tahunan.

Pengurus diwajibkan menyusun anggaran pendapatan dna belanja koperasi dengan memperhatikan usul- usul dari manager sebagai pelaksana usaha, Badan Pemeriksa dan anngota.

Sesuai dengan perkembangan koperasi, pengurus dapat mengangkat seorang atau lebih manager dan karyawan yang bukan anggota pengurus maupun badan pemeriksa menurut kebutuhan.


(26)

Dalam usaha mencapai tujuannya koperasi mengadakan unit-unit usaha diantaranya:

1. Unit usaha perkreditan, untuk memberikan jasa pelayanan terhadap anggota yang memerlukan permodalan atau keprluan hidup yang layak. 2. Unit usaha perniagaan, untuk memberikan jasa layanan terhadap anggota

yang memerlukan kebutuhan bahan sandang dan pangan atau mengadakan kios atau pertokoan serba ada.

Keanggotaan Koperasi terdiri dari:

1. Pegawai organik pada Dinas Pertania Tanaman Pangan Kabupaten DT. II. Cianjur, baik yang berstatus pegawai Pusat, Propinsi dan Kabupaten. 2. Pegawai non organik pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten

DT .II.Cianjur , baik sebag ai tenaga bulanan atau honorer.

3. Pensiaunan pegawai Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten DT.II.Cianjur, berdomisili di daerah Kabupaten Cianjur.

4. Janda/akhli waris pegawai dan janda pensiunan pegawai Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten DT.II.Cianjur yang berdomisili di daerah Kabupaten Cianjur , sepanjang yang bersangkutan memperoleh penghasilan dari pemerintah dan bersedia mentaati segala peraturan yang telah ditetapkan.

Syarat keanggotaan koperasi


(27)

2. Dalam waktu 1(satu) bualn pengurus harus memberikan keputusan/jawaban tentang diterima atau ditolaknya permohonan tersebut . 3. Pegawai. pensiuanan dan janda, yang diterima menjadi anggota harus membayar simpanan pokok sebesar yang telah ditetapkan oleh anggota dan dapat diangsur selambat-lambatnya 5( lima ) kali angsuran bulan. Keanggotaan berakhir apabila anggota :

1. Meninggal dunia .

2. Mengajukan permohonan berhenti atas kehendak sendiri .

3. Diberhentikan oleh pengurus, karena tidak memenuhi lagi syarat keanggotaan .

4. Dipecat oleh pengurus, karena tidak mengindahkan kewajiban sebagai anggota , terutama dalam hal keuangan atau karena berbuat sesuatu yang dapat merugikan koperasi:

Adapun hak dan kewajiban sebagai anggota koperasi terkait dengan keanggotaannya adalah sebagai berikut:

1. Keanggotaan koperasi tidak dapat dipindahka tangan, artinya keanggotaan tidak dapat diwakilikan oleh siapapun kecuali bila meninggal dunia dapat dilimpahkan pada akhli warisnya.

2. Setiap anggota harus tunduk pada ketentuan Anggaran Dasar , Anggaran Rumah Tangga, Peraturan Khusus dan Keputusan Rapat Anggota.


(28)

3. Dalam hal koperasi bubar/dibubarkan hak wewenag hukum beralih kepada penyelesaian, maka hubungan keanggotaan terbatas pada masalah penyelesain koperasi itu sendiri, antara lain Hutan-Pihutang.

2.4 Aspek Kegiatan Koperasi

Kegiatan yang dilakukan oleh koperasi bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya sesuai dengan prinsip koperasi tersebut. Modal koperasi yang merupakan uang tunai didalam kas, hanya disediakan untuk keperluan administrasi operasional.

Simpanan Anggota:

1. Setiap anggota di haruskan menyimpan atas namanya pada koperasi yaitu simpanan pokok sebesar Rp.500, (lima ratus rupiah), yang pada waktu keanggotaannya diakhiri, merupakan suatu tagihan atas koperasi sebesar jumlah tersaebut, jika perlu dikurangi sebesar 10% sebagai tanggungan kerugian.

2. Simpanan pokok tidak dapat diminta kembali, sebelum anggota berhenti dari keanggotaannya.

3. Setiap anggota diwajibkan untuk membayar simpanan wajib atas namanya di koperasi sebesar minimal Rp 1000,- (seribu rupiah)setiap bulannya, yang langsung di potong dari gaji. Atau menyetor secara sukarela


(29)

4. Setiap anggota digiatkan untuk mengadakan atas namanya pada koperasi, menurut kemampuan masing-masing.

5. Simpanan Sukarela yang jangka waktu simpanannya melebihi 1 (satu) satun, pada tahun kedua dan seterusnya, diberikan jasa simpanan sebesar 2% setiap bulan.

Pembagian sisa hasil usaha disesuaikan dengan Anggaran dasar. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga, dapat diatur dialam peraturan khusus atau keputusan Rapat Pengurus yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, yang sudah mendapat persetujuan RAT(Anggaran Rumah Tangga) ini mulai berlaku sejak ditetapkan.

Sisa Hasil Usaha

1. Sisa hasil usaha merupakan pendapatan yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya dapat dipertanggungjawabkan, penyusutan, kewajiban lainnya termasuk pajak dan zakat yang harus dibayarkan dalam tahun buku yang bersangkutan.

2. Sisa Basil Usaha yang diperoleh dibagikan untuk: a. cadangan;

b. anggota sesuai transaksi dan simpanannya; c. pendidikan;

d. insentif untuk Pengurus;

e. insentif untuk Manager dan karyawan.

3. Pembagian Sisa Basil Usaha dan pendapatan Koperasi terdiri atas 3 (tiga) bagian:


(30)

a. pendapatan yang diperoleh dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota Koperasi;

b. pendapatan diperoleh dari usaha yang diselenggarakan ,untuk bukan anggota; dan

c. pendapatan yang diperoleh dari non operasional.

4. Bagian dari hasil Sisa Hasil Usaha Koperasi yang diperoleh dari anggota dipergunakan sebagai berikut:

a. untuk cadangan;

b. untuk anggota menurut perbandingan jasanya, dalam usaha Koperasi untuk memperoleh pendapatan perusahaan;

c. untuk anggota menurut perbandingan simpanannya dengan ketentuan tidak melebihi suku bunga yang - berlaku pada Bank-bank Pemerintah;

d. untuk dana Pengurus dan Pengawas;

e. untuk Kesejahteraan Pengelola Usaha dan Karyawan Koperasi; f. untuk dana Pendidikan Koperasi;

g. untuk dana Sosial.

5. Sisa Hasil Usaha yang diperoleh dari usaha yang diselenggarakan untuk Pihak bukan Anggota dibagi sebagai-berikut :

a. untuk cadangan; b. untuk anggota;

c. untuk dana Pengurus dan Pengawas; d. untuk dana pengelola dan karyawan;


(31)

e. untuk dana Pendidikan Koperasi; f. untuk dana Sosial.

6. Bagian dari Pendapatan Koperasi yang diperoleh dari pendapatan non operasional dipergunakan sebagai berikut :

a. untuk cadangan;

b. untuk anggota menurut perbandingan simpanannya; c. c.untuk dana Pendidikan Koperasi;

d. untuk dana Sosial.

7. Penggunaan dana-dana Pendidikan dan Dana Sosial diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan atau diputuskan dalam Rapat Anggota Tahunan.

8. Pembagian dan prosentase sebagaimana dimaksud ayat (4), (5) dan ayat (6) ditentukan dalam Anggaran Rumah Tangga -dan diputuskan oleh Rapat Anggota

9. Bagian Sisa Hasil Usaha untuk anggota dapat diberikan secara langsung atau dimasukkan dalam simpanan atau tabungan anggota yang bersangkutan sesuai dengan Keputusan Rapat Anggota.

10. Cadangan dipergunakan untuk pemupukan modal dan menutup -Ikerugian Koperasi sesuai dengan Keputusan Rapat Anggota.

11. Bagian dari cadangan Koperasi dapat dibagikan kepada anggota dalam bentuk simpanan khusus, apabila jumlah cadangan telah mencapai lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh simpanan pokok, simpanan wajibdan simpanan khusus anggota.


(32)

12. Rapat anggota dapat memutuskan untuk mempergunakan paling tinggi 1/2 (satu per dua) bagian atau 50% (limapuluhpersen) dari jumlah seluruh cadangan untuk perluasan perusahaan Koperasi. 13. Sekurang-kurangnya 1/2 (satu per dua) bagian atau 50% (limapuluh

persen) dari uang cadangan harus disimpan dalam bentuk giro pada Bank yang ditunjuk oleh Pengurus.

14. Anggota Koperasi yang berhenti dari keanggotaan Koperasi-secara sah dapat memperoleh bagian atas cadangan Koperasiberdasarkan prosentase jumlah simpanan pokok dan simpananwajib yang dimilikinya pada Koperasi, yang ketentuannya diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga.


(33)

34 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek

Penulis melaksanakan kuliah kerja praktek di Koperasi Persaudaraan di Cianjur. Penulis ditempatkan pada bagian Pembukuan, dalam pelaksanaan tersebut penulis diberikan pengarahan dan bimbingan mengenai kegiatan pembukuan.

3.1.1 Pengertian Kas

Dalam laporan ini menurut Zaki Baridwan dalam bukunya Intermediate Accounting dikatakan bahwa:

“Kas merupakan suatu alat pertukaran dan juga digunakan sebagai ukuran dalam akuntansi. Dalam neraca, kas merupakan aktiva yang paling lancar, dalam arti paling sering berubah. Hampir pada setiap transaksi dengan pihak luar selalu mempengaruhi kas. Kas adalah aktiva yang tidak produktif oleh karena itu harus dijaga supaya jumlah kas tidak terlalu besar sehingga tidak ada “iddle cash”. Daya beli uang bisa berubah-ubah mungkin naik atau turun tetapi kenaikan atau penurunan daya beli ini tidak akan mengakibatkan penilaian kembali terhadap kas.” (1995:85)

Menurut Sofyan Syarif Harahap dalam bukunya Analisa Laporan Keuangan mengatakan bahwa :

“Kas adalah uang dan surat berharga lainnya yang dapat diuangkan setiap saat serta surat berharga lainnya yang sangat lancar yang memenuhi syarat setiap saat dapat ditukar menjadi kas, tanggal jatuh temponya sangat dekat. Kecil resiko perubahan nilai yang disebabkan perubahan tingkat bunga.”


(34)

Menurut Kieso & Weygandt dalam bukunya Akuntansi Intermediate mengatakan bahwa:

“Kas, harta yang paling likuid, adalah media pertukaran baku dan dasar bagi pos lainnya. Kas umumnya diklasifikasikan sebagai harta lancar. Agar dapat dilaporkan sebagai “kas”, pos bersangkutan harus siap tersediauntuk pembayaran kewajiban lancar, dan harus bebas dari setiap ikatan kontraktual yang membatasi penggunaannya dalam pemenuhan hutang”.

(1995:402)

Sedangkan menurut Dwi Prastowo dan Rifka Julianty dalam bukunya Analisa Laporan Keuangan yaitu:

“Kas merupakan konsep dana yang paling berguna, karena keputusan para investor, kreditor dan pihak lannya terfokus pada penilaian arus kas dimasa datang”.

(2005:34)

Dari empat definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Digunakan sebagai alat tukar.

2. Mempunyai dasar pengukuran akuntansi.

3. Kas merupakan konsep dana yang berbentuk uang atau surat berharga yang berguna bagi para investor dan kreditor untuk penilaian di masa yang akan datang.

4. Kas merupakan aktiva paling likuid.


(35)

3.1.2 Piutang Definisi Piutang:

1. Mas’ud Machfoedz, 1999

Adalah klaim terhadap pihak lain agar pihak lain tersebut membayar sejumlah uang atau jasa dalam waktu paling lama satu tahun atau satu periode akuntansi, jika periode akuntansi tersebut lebih lama dari satu tahun.

2. Efraim Ferdinan G, 1993

adalah tuntutan kepada pihak lain untuk memperoleh uang, barang atau jasa tertentu (aktiva) pada masa yang akan datang, sebagai akibat penyerahan barang atau jasa yang dilakukan saat ini.

Klasifikasi Piutang menurut IAI dlm PSAK No.9 Paragraf 07e: - Pitang usaha

- Piutang lain-lain

3.1.3 Simpan Pinjam Koperasi

Koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang melayani kegiatan peminjaman dan penyimpanan uang para anggotanya. untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan anggota koperasi, maka kegiatan usaha simpan pinjam perlu ditumbuhkan dan dikembang. kegiatan sebagaimana dimaksud huruf a harus dikelola secara berdaya guna dan berhasil. Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas dan sebagai pelaksanaan Pasal 44 Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, maka dipandang perlu


(36)

untuk mengatur kegiatan usaha simpan pinjam oleh Koperasi dalam Peraturan Pemerintah.

Menghimpun dana dan menyalurkannya melalui kegiatan usaha simpan pinjam dari dan untuk anggota koperasi yang bersangkutan, calon anggota koperasi yang bersangkutan, koperasi lain dan atau anggotanya. Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang kegiatannya hanya usaha simpan pinjam. Unit Simpan Pinjam adalah unit koperasi yang bergerak di bidang usaha simpan pinjam, sebagai bagian dari kegiatan usaha Koperasi yang bersangkutan.

Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh anggota, calon anggota, koperasi-koperasi lain dan atau anggotanya kepada koperasi dalam bentuk tabungan, dan simpanan koperasi berjangka.

Simpanan Berjangka adalah simpanan di koperasi yang penyetorannya dilakukan sekali dan penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan koperasi yang bersangkutan. Tabungan Koperasi adalah simpanan di koperasi yang penyetorannya dilakukan berangsur-angsur dan penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati antara penabung dengan koperasi yang bersangkutan dengan menggunakan Buku Tabungan Koperasi.

Pinjaman adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam


(37)

antara Koperasi dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu disertai dengan pembayaran sejumlah imbalan. usaha simpan pinjam hanya dilaksanakan oleh Koperasi Simpan Pinjam atau Unit Simpan Pinjam. Koperasi Simpan Pinjam dapat berbentuk Koperasi Primer atau Koperasi Sekunder. Unit Simpan Pinjam dapat dibentuk oleh Koperasi Primer atau Koperasi Sekunder

3.1.4 Prosedur Peminjaman

1. Pengecekan, pengisian formulir, dan pengagendaan permohonan pinjaman oleh pegawai Bidang Simpan Pinjam

2. Pengajuan Surat Permohonan Pinjaman Uang

3. Pemeriksaan dan pemberian pertimbangan persetujuan oleh Manajer Bidang Simpan Pinjam

4. Pengisian nilai nominal pada Bukti Pengeluaran Kas dan melengkapi data pada Surat Pengakuan Pinjaman oleh pegawai Bidang Simpan Pinjam

5. Penyiapan daftar transaksi pinjaman dan penghitungan premi asuransi oleh pegawai Bidang Simpan Pinjam

6. Pengajuan permohonan pembayaran pemberian pinjaman dari Manajer Bidang Simpan Pinjam diketahui oleh Ketua I kepada Bendahara 7. Persetujuan pemberian pinjaman oleh Ketua


(38)

8. Penerbitan cek dan pencairan pinjaman kepada peminjam oleh Bendahara

9. Pengiriman bukti transfer kepada Ketua

10.Penyerahan Surat Permohonan Pinjaman Uang dan bukti pengeluaran kas serta bukti penerimaan kas (bila ada):

a. lembar 1 untuk pembukuan; b. lembar 2 untuk Pengawas; c. lembar 3 untuk peminjam.

Penandatanganan KK dan KM oleh Manajer Bidang Simpan Pinjam

3.1.5 Tujuan dan Manfaat Koperasi

1.Tujuan Koperasi

Koperasi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Hal ini diperoleh dengan adanya pembagian Sisa Hasil Usaha(SHU) kepada para anggotanya. Tujuan koperasi ini membedakan koperasi dengan badan usaha lainnya. Secara umum badan usaha lainnya bertujuan untuk memperoleh keuntungan sebesar- besarnya.

2. Manfaat Koperasi

Berikut ini beberapa manfaat koperasi:


(39)

b. Memberikan kemudahan bagi anggotanya untuk memperoleh modal usaha.

c. Memberikan keuntungan bagi anggotanya melalui Sisa Hasil Usaha (SHU).

d. Mengembangkan usaha anggota koperasi. e. Meniadakan praktik rentenir

3.1.6 Prinsip Koperasi

Menurut UU No. 25 tahun 1992 Pasal 5 disebutkan prinsip koperasi, yaitu:

1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.

2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.

3. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota (andil anggota tersebut dalam koperasi).

4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal. 5. Kemandirian

6. Pendidikan perkoprasian. 7. kerjasama antar koperasi.


(40)

3.1.7 Jenis-Jenis Koperasi

Koperasi secara umum dapat dikelompokkan menjadi koperasi konsumen,koperasi produsen,dan koperasi kredit usaha (jasa keuangan). Koperasi dapt pula dikelompokkan berdasarkan jenis usahanya, yaitu sebagai berikut:

a. Koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang melayani kegiatan peminjaman dan penyimpanan uang para anggotanya.

b. Koperasi konsumsi adalah koperasi yang usahanya memenuhi kebutuhan sehari-hari anggota koperasi.

c. Koperasi produksi adalah koperasi yang anggotanya menghasilkan produk dan kemudian dijual atau dipasarkan melalui koperasi.

Berdasarkan keanggotaanyan, koperasi dapat dibedakan menjadi berikut: a. Koperasi Unit Desa (KUD) adalah koperasi yang beranggotakan

masyarakat pedesaan dan melayani kebutuhannya, terutama kebutuhan dibidang pertanian.

b. Koperasi Pasar adalah koperasi yang beranggotakan pedagang pasar. c. Koperasi Sekolah adalah koperasi yang beranggotakan siswa-siswa

sekolah, karyawan sekolah dan guru.

d. Koperasi pegawai Negeri adalah koperasi yang beranggotakan pegawai negeri.


(41)

3.1.8 Sumber Modal Koperasi

Seperti halnya bentuk badan usaha yang lain, untuk menjalankan kegiatan usahanya koperasi memerlukan modal. Adapun modal koperasi terdiri atas modal sendiri dan modal pinjaman.

Modal sendiri meliputi sumber modal sebagai berikut:  Simpanan Pokok

Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi. Simpanan pokok jumlahnya sama untuk setiap anggota.

 Simpanan Wajib

Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang harus dibayarkan oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu, misalnya tiap bulan dengan jumlah simpanan yang sama untuk setiap bulannya. Simpanan wajib tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi.

 Simpanan khusus/lain-lain

Misalnya simpanan sukarela (simpanan yang dapat diambil kapan saja), Simpanan Qurba, dan Deposito Berjangka.

 Dana Cadangan

Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan Sisa Hasil usaha, yang dimaksudkan untuk pemupukan modal sendiri,


(42)

pembagian kepada anggota yang keluar dari keanggotaan koperasi, dan untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan.

 Hibah

Hibah adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan uang yang diterima dari pihak lain yang bersifat hibah/pemberian dan tidak mengikat.

Adapun modal pinjaman koperasi berasal dari pihak-pihak sebagai berikut:

 Anggota dan calon anggota Koperasi lainnya dan/atau anggotanya yang didasari dengan perjanjian kerjasama antarkoperasi

 Bank dan Lembaga keuangan bukan banklembaga keuangan lainnya yang dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perudang-undangan yang berlaku

 Penerbitan obligasi dan surat utang lainnya yang dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

 Sumber lain yang sah

3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek

Adapun teknis pelaksanaan kerja praktek adalah:

1. Perkenalan dengan para Pengurus Koperasi Persaudaraan.

2. Mendapatkan penjelasan umum tentang kepegawaian dan struktur organisasi Koperasi Persaudaraan


(43)

Dari semua pendapatan yang diterima oleh kasir lalu dibuat data penerimaan dalam bentuk struk penerimaan, pada struk penerimaan tersebut terdapat semua pendapatan seperti rekening air bulan ini, rekening air bulan lalu, biaya keterlambatan, pendaftaran, dll.

4. Membantu karyawan untuk mengarsipkan dokumen. 5. Memasukan data anggota yang melakukan pinjaman

6. Memasukan data pajak para staf dan karyawan serta jumlah tanggungannya.

3.3 Pembahasan Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek

Koperasi adalah jenis badan usaha yang ber-anggotakan orang-orang atau badan hukum dengan melaksanakan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sehingga sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Kinerja koperasi khusus mengenai perhimpunan, koperasi harus bekerja berdasarkan ketentuan undang-undang umum mengenai organisasi usaha (perseorangan, persekutuan, dsb.) serta hukum dagang dan hukum pajak. Organisasi koperasi yang khas dari suatu organisasi harus diketahui dengan menetapkan anggaran dasar yang khusus.

Kegiatan usaha simpan pinjam adalah kegiatan yang dilakukan untuk menghimpun dana dan menyalurkannya melalui kegiatan usaha simpan pinjam dari dan untuk anggota koperasi yang bersangkutan, calon anggota koperasi yang bersangkutan, koperasi lain dan atau anggotanya. Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang kegiatannya hanya usaha simpan pinjam. Unit Simpan Pinjam


(44)

adalah unit koperasi yang bergerak di bidang usaha simpan pinjam, sebagai bagian dari kegiatan usaha Koperasi yang bersangkutan

3.2.1 Hambatan atau Kendala dalam Koperasi  Permasalahan Internal:

Kebanyakan pengurus koperasi telah lanjut usia sehingga kapasitasnya terbatas;

Pengurus koperasi juga tokoh dalam masyarakat, sehingga

“rangkap jabatan” ini menimbulkan akibat bahwa focus

perhatiannya terhadap pengelolaan koperasi berkurang sehingga kurang menyadari adanya perubahan-perubahan lingkungan; Bahwa ketidakpercayaan anggota koperasi menimbulkan kesulitan dalam memulihkannya;

Oleh karena terbatasnya dana maka tidak dilakukan usaha pemeliharaan fasilitas (mesin-mesin), padahal teknologi berkembang pesat; hal ini mengakibatkan harga pokok yang relative tinggi sehingga mengurangi kekuatan bersaing koperasi; Administrasi kegiatan-kegiatan belum memenuhi standar tertentu sehingga menyediakan data untuk pengambilan keputusan tidak lengkap; demikian pula data statistis kebanyakan kurang memenuhi kebutuhan;

Kebanyakan anggota kurang solidaritas untuk berkoperasi di lain pihak anggota banyak berhutang kepada koperasi;


(45)

Dengan modal usaha yang relative kecil maka volume usaha terbatas; akan tetapi bila ingin memperbesar volume kegiatan, keterampilan yang dimiliki tidak mampu menanggulangi usaha besar-besaran; juga karena insentif rendah sehingga orang tidak tergerak hatinya menjalankan usaha besar yang kompleks.

 Permasalahan Eksternal

Bertambahnya persaingan dari badan usaha yang lain yang secara bebas memasuki bidang usaha yang sedang ditangani oleh koperasi;

Karena dicabutnya fasilitas-fasilitas tertentu koperasi tidak dapat lagi menjalankan usahanya dengan baik, misalnya usaha penyaluran pupuk yang pada waktu lalu disalurkan oleh koperasi melalui koperta sekarang tidak lagi sehingga terpaksa mencari sendiri.

Tanggapan masyarakat sendiri terhadap koperasi; karena kegagalan koperasi pada waktu yang lalu tanpa adanya pertanggungjawaban kepada masyarakat yang menimbulkan ketidakpercayaan pada masyarakat tentang pengelolaan koperasi;

Tingkat harga yang selalu berubah (naik) sehingga pendapatan penjualan sekarangtidak dapat dimanfaatkan untuk meneruskan usaha, justru menciutkan usaha.


(46)

Persoalan-persoalan yang dihadapi koperasi kiranya menjadi relative lebih akut, kronis, lebih berat oleh karena beberapa sebab :

1. Kenyataan bahwa pengurus atau anggota koperasi sudah terbiasa dengan system penjatahan sehingga mereka dahulu hanya tinggal berproduksi, bahan mentah tersedia, pemasaran sudah ada salurannya,

juga karena sifat pasar “sellers market” berhubungan dengan

pemerintah dalam melaksanakan politik. Sekarang system ekonomi

terbuka dengan cirri khas : “persaingan”. Kiranya diperlukan

penyesuaian diri dan ini memakan waktu cukup lama.

2. Para anggota dan pengurus mungkin kurang pengetahuan/skills dalam manajemen. Harus ada minat untuk memperkembangkan diri menghayati persoalan-persoalan yang dihadapi.

3. Oleh karena pemikiran yang sempit timbul usaha “manipulasi” tertentu, misalnya dalam hal alokasi order/ tugas-tugas karena kecilnya

“kesempatan yang ada” maka orang cenderung untuk memanfaatkan

sesuatu untuk dirinya terlebih dahulu.

4. Pentingnya rasa kesetiaan (loyalitas) anggota; tetapi karena anggota berusaha secara individual (tak percaya lagi kepada koperasi) tidak ada waktu untuk berkomunikasi, tidak ada pemberian dan penerimaan informasi, tidak ada tujuan yang harmonis antara anggota dan koperasi dan seterusnya, sehingga persoalan yang dihadapi koperasi dapat menghambat perkembangan koperasi.


(47)

3.2.2 Upaya Mengatasi Hambatan

1. Partisipasi Anggota

Partisipasi merupakan factor yang paling penting dalam mendukung keberhasilan atau perkembangan koperasi. Dalam koperasi, semua program manajemen harus memperoleh dukungan dari anggota. Pihak manajemen memerlukan berbagai informasi yang berasal dari anggota, khususnya informasi tentang kebutuhan dan kepentingan anggota. Informasi ini hanya akan diperoleh jika partisipasi dalam koperasi berjalan baik.

Peningkatan partisipasi akan dapat meningkatkan rasa tanggung jawab serta semangat dan kegairahan kerja. Tanpa partisipasi, anggota koperasi tidak akan dapat bekerja secara efisien dan efektif.

Suatu koperasi bisa berhasil dalam kompetisi jika seluruh anggota dapat memanfaatkan kemampuannya masing-masing dan bekerjasama untuk suatu tujuan yang akan dicapai.

2. Perhatian Pemerintah

Dengan adanya perhatian pemerintah secara penuh terhadap koperasi terutama dalam bantuan dana. Perhatian pemerintah dalam mengawasi perkembangan-perkembangan koperasi di Indonesia serta memberikan


(48)

penyuluhan dan pendidikan yang baik bagi anggota dan pengurus koperasi.

Pemerintah untuk tidak bersifat sangat mencampuri kehidupan koperasi yang terutama bersifat menghambat perkembangan koperasi.

3. Manajemen Koperasi

Diperlukannya suatu manajemen dalam pelaksanaan koperasi, baik dari bentuk perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan. Manajemen koperasi sangat berfungsi dalam pengambilan keputusan yang tetap tak terlepas dari partisipasi anggota.

Apabila seluruh kegiatan koperasi berjalan teratur dan telah adanya pembagian tugas yang baik dan benar maka dasar manajemen koperasi sudah berjalan baik, tinggal melanjutkannya hingga pengambilan keputusan yang tepat dalam mempertahankan dan membangun koperasi.


(49)

54 4.1 Kesimpulan

Dari hasil pembahasan pelaksanaan kerja praktek tersebut dan setelah penulis menganalisa, memahami dan mempelajari serta menguraikan masalah tentang pelaksanaan simpan pinjam pada koperasi, maka penulis mencoba menyimpulkan beberapa hasil dari kerja praktek yang dilakukan di Koperasi di Cianjur yaitu :

1. Pada penyajian laporan keuangan untuk simpan pinjam sudah baik dilihat ketika adanya peminjaman dan pelunasan maupun adanya pengeluaran yang akan direncanakan dalam kegiatan koperasi sudah tersusun sesuai dengan aktivitas yang dilakukan baik aktivitas operasional, investasi maupun pendanaan .

2. Pada prosedur penyusunan laporan keuangan simpan pinjam yang dilakukan Koperasi Persaudaraan di Cianjur yaitu :

a. Menentukan kas yang disediakan dari operasi.

b. Menentukan kas yang disediakan atau digunakan dalam aktivitas investasi dan pendanaan.

c. Menentukan perubahan (kenaikan atau penurunan) dalam kas selama periode itu.

d. Merekonsiliasi perubahan dalam kas dari saldo awal dan saldo akhir. 3. Bidang yang terlibat dalam proses penyusunan laporan simpan pinjam


(50)

4. Adapun hambatan dalam penyajian laporan arus kas perusahaan, yaitu terdapatnya selisih data pada kas perusahaan dan lambatnya data penerimaan dan pengeluaran pada kas di terima oleh pembuat laporan simpan pinjam koperasi.

5. Upaya yang dilakukan perusahaan untuk mengatasi hambatan yaitu dengan cara menyesuaikan antara pencatatan pada buku kas dengan bukti fisik penerimaan dan pengeluaran kas koperasi dan konfirmasi dengan pihak yang bersangkutan agar data lebih cepat dikonfirmasikan kepada petugas pembuat laporan simpan pinjam koperasi.

4.2 Saran

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengajukan beberapa saran untuk peningkatan serta kelancaran dalam proses penyajian laporan arus kas, diantaranya adalah :

1. Dalam proses penyajian laporan arus kas pada Koperasi Persaudaraan kanupaten Cianjur sebaiknya memanfaatkan teknologi computer dalam bentuk aplikasi system selain menggunakan aplikasi Microsoft Excel yaitu seperti MYOB ataupun program komputer lainnya sehingga dapat mengoptimalkan kinerja komputerisasi di bidang keuangan dan accounting untuk meringankan pelaksanaan pekerjaan.

2. Dalam pembuatan laporan simpan pinjam koperasi harus lebih teliti agar tidak terjadi selisih data selain itu juga lebih meningkatkan kerja sama


(51)

antara pihak-pihak yang terlibat dalam pembuatan laporan arus kas perusahaan.

3. Meningkatkan kerjasama dan komunikasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam pembuatan laporan simpan pinjam dan mendata bukti fisik penerimaan dan pengeluaran kas sesuai tanggal dan nomor transaksi, apabila terdapat selisih data sehingga mudah untuk mendapatkan solusinya.


(52)

HOLTIKULTURA KABUPATEN CIANJUR Laporan Kerja Praktek

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Mata Kuliah Kerja Praktek Studi S-1 Program Studi Akuntansi

Oleh :

NAMA : DITA MERDIANA NIM : 21107088

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(53)

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki, Drs., Akt., Msc. 2004. Intermediate Accounting, Edisi 8. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Kieso, dkk. 2002. Akuntansi Intermediate, Edisi Ke-10 Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Syafri Harahap, Sofyan. 2001. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Edisi

Revisi. Jakarta: Raja Grafindo Pustaka Utama.

Prastowo, Dwi dan Julianty Rifka. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: AMP YKPN.

S. Munawir. 2004. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Ke-4, Liberty, Yogyakarta. Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). 2004. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

(PSAK ). Jakarta: Salemba Empat.


(54)

DATA PRIBADI

Nama Lengkap : Dita Merdiana Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, Tgl Lahir : Cianjur, 21 Mei 1989

Agama : Islam

Alamat : Perumnas Hegarmanah Karang Tengah Jl. Jambu Batu No. 53 Cianjur Telepon : 085723000705

Golongan Darah : B

Kewarganegaraan : Indonesia

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. Tahun 1995 Lulus TK PGRI - Cianjur

2. Tahun 2001 Lulus SD N 1 Perumnas - Cianjur

3. Tahun 2004 Lulus SLTP N I Karang Tengah - Cianjur 4. Tahun 2007 Lulus SMA N I Cianjur - Cianjur

5. Tahun 2007 Masih tercatat sebagai Mahasiswa di Universitas Komputer Indonesia Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Jenjang Strata Satu (S 1).


(55)

(56)

ii

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan ridho-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek. Laporan kerja praktek ini penulis susun berdasarkan hasil kerja praktek yang dilakukan di Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Purwakarta yang berjudul

“TINJAUAN ATAS LAPORAN SIMPAN PINJAM

KPRI”PERSAUDARAAN” DINAS TANAMAN PANGAN DAN HOLTIKULTURA KABUPATEN CIANJUR”. Laporan ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam menempuh progran studi Stara 1 pada program studi Akuntansi FE di Universitas Komputer Indonesia Bandung (UNIKOM).

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kerja praktek ini masih banyak kekurangannya bahkan jauh dari sempurna, mengingat keterbatasan kemampuan, pengalaman dan pengetahuan penulis, baik dalam hal penyajian maupun dalam penggunaan tata bahasa. Tetapi penulis berupaya menyusun sebaik mungkin dengan harapan laporan kerja praktek ini bermanfaat bagi semua pihak. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik demi perbaikan dimasa yang akan datang.

Selama penyusunan laporan kerja praktek ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik berupa petunjuk, bimbingan, pengarahan, maupun bantuan moril dan materiil. Oleh karena itu, dalam


(57)

iii

1. Kedua orang tuaku yang selalu memberikan doa dengan penuh kasih cinta dan kasih sayang, dengan ikhlas dan penuh kesabaran mendorong dan selalu memberi semangat penulis untuk menyelesaikan laporan kerja praktek ini.

2. Dr. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

3. Prof. Dr. Umi Narimawati, DRA., S.E.,M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

4. Ibu Sri Dewi Anggadini, SE., M.Si., Ak. Selaku Ketua Porgram Studi Akuntansi dan Dosen Wali Kelas Akuntansi-2.

5. Inta Budi Nusa, SE.,M.Ak.,Ak. Selaku Dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu guna membimbing, mengarahkan, dan memberikan petunjuk yang sangat berharga demi selesainya penyusunan laporan kerja praktek.

6. Staff Kesekretariatan Program Studi Akuntansi (Mbak Senny dan Mbak Dona serta A gugun) makasih banyak untuk pelayanan dan informasinya. 7. Seluruh Staff Dosen Pengajar UNIKOM yang telah membekali penulis

dengan pengetahuan.

8. Bapak H. Homzar Effendi, MP selaku Ketua Koperasi Persaudaraan yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk melaksanakan kerja praktek.


(58)

iv

perhatian selama penulis melakukan penelitian.

10.Bapak Mansur Alamsyah selaku Bendahara Koperasi Persaudaraan.

11.Seluruh Pengurus Koperasi Persaudaraan, Ibu Deti. Sahidah(Mamah Tercinta sekaligus sebagai Manager Kasir), Ibu Rustini(Sie.Pembukuan)dan Ibu Nia Kurniasih(Sie.Niaga) yang telah membantu penulis dalam melakukan kerja praktek di koperasi.

12.Kakek dan Nenek tersayang yang selalu memberikan dukungan terhadap penulis selama penulis melakukan kerja praktek dan menyelesaikan laporan kerja praktek ini.

13.Adik- adik ku tersayang(Gina dan Rengga) yang telah memberikan doa, dorongan, semangat untuk menyelesaikan laporan kerja praktek ini.

14.Untuk orang spesial (Goesti Sabda Laksana SP.d) yang tiada henti memberi semangat, memberi bantuan sekaligus masukan serta dorongan kepada penulis dalam pembuatan laporan kerja praktek ini.

15.Semua teman-teman ku kelas Akuntansi-2 terima kasih atas dukungan dan bantuannya untuk legi, lina, suci, winda, anggita, najma, diane, vidya, nopy, indri.

16.Seluruh pihak-pihak yang telah membantu penyusunan laporan ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.


(59)

v Terima kasih.

Wassalamua’laikum Wr. Wb.

Cianjur, Desember 2010


(1)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama Lengkap : Dita Merdiana Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, Tgl Lahir : Cianjur, 21 Mei 1989 Agama : Islam

Alamat : Perumnas Hegarmanah Karang Tengah Jl. Jambu Batu No. 53 Cianjur Telepon : 085723000705

Golongan Darah : B

Kewarganegaraan : Indonesia

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. Tahun 1995 Lulus TK PGRI - Cianjur

2. Tahun 2001 Lulus SD N 1 Perumnas - Cianjur

3. Tahun 2004 Lulus SLTP N I Karang Tengah - Cianjur 4. Tahun 2007 Lulus SMA N I Cianjur - Cianjur

5. Tahun 2007 Masih tercatat sebagai Mahasiswa di Universitas Komputer Indonesia Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Jenjang Strata Satu (S 1).


(2)

(3)

ii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan ridho-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek. Laporan kerja praktek ini penulis susun berdasarkan hasil kerja praktek yang dilakukan di Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Purwakarta yang berjudul “TINJAUAN ATAS LAPORAN SIMPAN PINJAM

KPRI”PERSAUDARAAN” DINAS TANAMAN PANGAN DAN

HOLTIKULTURA KABUPATEN CIANJUR”. Laporan ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam menempuh progran studi Stara 1 pada program studi Akuntansi FE di Universitas Komputer Indonesia Bandung (UNIKOM).

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kerja praktek ini masih banyak kekurangannya bahkan jauh dari sempurna, mengingat keterbatasan kemampuan, pengalaman dan pengetahuan penulis, baik dalam hal penyajian maupun dalam penggunaan tata bahasa. Tetapi penulis berupaya menyusun sebaik mungkin dengan harapan laporan kerja praktek ini bermanfaat bagi semua pihak. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik demi perbaikan dimasa yang akan datang.

Selama penyusunan laporan kerja praktek ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik berupa petunjuk, bimbingan, pengarahan, maupun bantuan moril dan materiil. Oleh karena itu, dalam


(4)

iii

kesempatan ini dengan segenap ketulusan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak/Ibu :

1. Kedua orang tuaku yang selalu memberikan doa dengan penuh kasih cinta dan kasih sayang, dengan ikhlas dan penuh kesabaran mendorong dan selalu memberi semangat penulis untuk menyelesaikan laporan kerja praktek ini.

2. Dr. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

3. Prof. Dr. Umi Narimawati, DRA., S.E.,M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

4. Ibu Sri Dewi Anggadini, SE., M.Si., Ak. Selaku Ketua Porgram Studi Akuntansi dan Dosen Wali Kelas Akuntansi-2.

5. Inta Budi Nusa, SE.,M.Ak.,Ak. Selaku Dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu guna membimbing, mengarahkan, dan memberikan petunjuk yang sangat berharga demi selesainya penyusunan laporan kerja praktek.

6. Staff Kesekretariatan Program Studi Akuntansi (Mbak Senny dan Mbak Dona serta A gugun) makasih banyak untuk pelayanan dan informasinya. 7. Seluruh Staff Dosen Pengajar UNIKOM yang telah membekali penulis

dengan pengetahuan.

8. Bapak H. Homzar Effendi, MP selaku Ketua Koperasi Persaudaraan yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk melaksanakan kerja praktek.


(5)

iv

9. Ibu Eni Hanifah SPKP selaku Sekretaris Koperasi Persaudaraan sekaligus selaku pembimbing yang telah memberikan pengarahan, bimbingan serta perhatian selama penulis melakukan penelitian.

10.Bapak Mansur Alamsyah selaku Bendahara Koperasi Persaudaraan.

11.Seluruh Pengurus Koperasi Persaudaraan, Ibu Deti. Sahidah(Mamah Tercinta sekaligus sebagai Manager Kasir), Ibu Rustini(Sie.Pembukuan)dan Ibu Nia Kurniasih(Sie.Niaga) yang telah membantu penulis dalam melakukan kerja praktek di koperasi.

12.Kakek dan Nenek tersayang yang selalu memberikan dukungan terhadap penulis selama penulis melakukan kerja praktek dan menyelesaikan laporan kerja praktek ini.

13.Adik- adik ku tersayang(Gina dan Rengga) yang telah memberikan doa, dorongan, semangat untuk menyelesaikan laporan kerja praktek ini.

14.Untuk orang spesial (Goesti Sabda Laksana SP.d) yang tiada henti memberi semangat, memberi bantuan sekaligus masukan serta dorongan kepada penulis dalam pembuatan laporan kerja praktek ini.

15.Semua teman-teman ku kelas Akuntansi-2 terima kasih atas dukungan dan bantuannya untuk legi, lina, suci, winda, anggita, najma, diane, vidya, nopy, indri.

16.Seluruh pihak-pihak yang telah membantu penyusunan laporan ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.


(6)

v

Semoga Allah SWT membalas jasa semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan laporan kerja praktek ini.

Terima kasih.

Wassalamua’laikum Wr. Wb.

Cianjur, Desember 2010