Sistem informasi pelayanan jasa serta penjualan dan pembelian barang pada Katie Pet Shop Sukabumi

(1)

(2)

(3)

(4)

BIODATA MAHASISWA

DATA PRIBADI:

Nim : 10509005 Nama : Mutiara Amalia Tempat/Tgl. Lahir : sukabumi, 1991-08-20 Jenis Kelamin : Wanita

Semester : 8

Jenjang Pendidikkan : Program Sarjana (Strata - I)

Alamat Rumah : jl.cipelang leutik no.36 sukabumi 43114 Alamat Bandung : jl.dago barat 45A

E-Mail : [email protected] No. Telepon : 082112220991

DATA KELUARGA:

Nama Ayah : H.M.A Basar Nama Ibu : Hj.Nani Wiarni

Alamat Orang Tua : jl.cipelang leutik no.36 sukabumi 43114 No. Telpon Orang Tua : 081563107059

Pekerjaan Orang Tua : Pensiunan PNS Pajak

Dengan ini saya, yang bertandatangan dibawah ini, menyatakan bahwa data di atas adalah benar.

Hormat Saya,


(5)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata 1)

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Mutiara Amalia

1.05.09.005

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEHNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(6)

iii

taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis Penelitian ini sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.

Maksud dan tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk memenuhi persyaratan kelulusan program Studi Strata I pada Jurusan Sistem Informasi di Universitas Komputer Indonesia. Penelitian dilaksanakan di KATIE Pet Shop yang beralamat di Jalan Siliwangi no.52 Sukabumi. Dalam laporan ini penyusun

mengambil judul ”SISTEM INFORMASI PELAYANAN JASA SERTA

PENJUALAN DAN PEMBELIAN BARANG PADA KATIE PETSHOP

SUKABUMI”

Dalam penulisan Penelitian ini, tentunya banyak pihak yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materil. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang tiada hingganya kepada :

1. Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga laporan skripsi ini dapat terselesaikan.

2. Kepada Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

3. Kepada Bapak Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir.,M.Sc selaku Dekan Fakultas Tehnik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia. 4. Kepada Bapak Syahrul Mauluddin,S.Kom M.Kom selaku Ketua Program


(7)

iv

6. Kepada Bapak Tono Hartono S.Si., MT,. yang baik hati selaku dosen wali SI-1 yang telah membimbing dan memberikan saran selama penulis menimba ilmu 4 tahun.

7. Seluruh staf pengajar sebagai dosen yang telah memberi materi perkuliahan dari semester 1 sampai semester 8 sehingga penulis dapat menimba ilmu dan mengimplementasikannya dalam kegiatan diluar kampus.

8. Keluarga Tercinta, terutama Pak Basar, Mamah Nani, dan Kakak-Kakak serta para Keponakan dan Mpus-mpus tersayang (Onet&Cio) yang selalu memberikan semangat dan dukungan moril maupun materil, Serta doa yang tak pernah henti-hentinya, mungkin dengan kelulusan ini sedikitnya dapat membuat mamah dan bapak bangga dengan anaknya.

9. Kepada 3 sahabat seperjuangan satu kosan satu kelas satu bimbingan Bunga mbel, Lina Cipul dan juga Bundo Vera yang telah menempuh berbagai lika-liku suka-duka kehidupan perjuangan perkuliahan hingga penyusunan skripsi ini sampai begadang kelaparan bersama-sama terima kasih banyak sahabat .

10.Kepada Yangsen Daiyoo yang telah meluangkan waktu sibuknya untuk menemani, memberikan perhatian serta semangat nya kepada penulis terima kasih banyak mangbro maaf sudah banyak merepotkan.


(8)

v

maaf banget makasih sudah memberi semangatnya.

12.Kepada rekan-rekan SI-1 angkatan 2009 yang telah bertukar pikiran dan berdiskusi bersama Jupri, Sandy, Ale, Nizar, Gembul, Asdos, yang sama sama menyusun skripsi, untuk teman SI-1 lainnya yang banyak banget terima kasih sudah menyemangati.

13.Kepada teman-teman Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Komputer, Universitas Komputer Indonesia.

14.Kepada Teh Susi selaku Pemilik KATIE Pet Shop Sukabumi dan seluruh staffnya yang telah banyak membantu .

15.Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu karena banyak pihak yang telah membantu menyusun laporan skripsi ini.

Dalam penyusunan laporan Penelitian ini penyusun menyadari masih ada kekurangan, oleh karena itu penyusun mengharapkan saran dan kritik dimasa yang akan datang. Akhir kata semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas kebaikan semua orang yang telah membantu penyusunan laporan Penelitian ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penyusun maupun bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Bandung, Juli 2013


(9)

vi

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR SIMBOL ... xviii

BAB IPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 4

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 4

1.2.2. Rumusan Masalah ... 5

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.3.1. Maksud Penelitian ... 5

1.3.2. Tujuan Penelitian ... 6

1.4. Kegunaan Penelitian... 6

1.4.1. Kegunaan Praktis ... 7

1.4.2. Kegunaan akademis ... 7

1.5. Batasan Masalah... 8

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 8

BAB IILANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem ... 10

2.1.1. Pengertian Sistem ... 10


(10)

vii

2.2.3. Siklus Informasi ... 13

2.3. Pengertian Sistem Informasi ... 17

2.3.1. Komponen Sistem Informasi ... 17

2.4. Pengertian Dari Kasus yang Dianalisis ... 19

2.4.1. Pengertian Pelayanan Jasa ... 19

2.4.1.1 Karakteristik Jasa ... 20

2.4.2. Pengertian Penjualan... 20

2.4.3. Pengertian Pembelian ... 21

2.5. Arsitektur Aplikasi ... 22

2.5.1. Pengertian Jaringan Komputer... 22

2.5.2. Jenis – Jenis Jaringan ... 24

2.5.3. Topologi Jaringan ... 25

2.5.4. Pengertian Client Server ... 29

2.6. Metode Penelitian ... 30

2.6.1 Desain Penelitian ... 31

2.7. Metode Pendekatan ... 32

2.7.1 Pendekatan Berorientasi Objek ... 32

2.7.2. Pendekatan Terstruktur ... 35

2.8. Metode Pengembangan Sistem ... 36

2.8.1 Model Prototype ... 36

2.8.2 Model Waterfall ... 38

2.9. Bahasa Pemrograman Java ... 40

2.9.1 Keunggulan Java ... 41

2.9.2. Kekurangan Java ... 42

2.10. Perangkat Lunak Pendukung... 43

2.10.1 Pengertian NetBeans IDE 7.2 ... 43


(11)

viii

3.1.2. Visi dan Misi Katie pet Shop ... 46

3.1.3. Struktur Organisasi Katie Pet Shop ... 46

3.1.4. Deskripsi Tugas... 47

3.2. Metode Penelitian... 48

3.2.1. Desain Penelitian... 49

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 49

3.2.2.1 Sumber Data Primer ... 49

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder ... 50

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 51

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem ... 51

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 51

3.2.3.3 Alat bantu analisis dan perancangan ... 54

3.2.4. Pengujian Software ... 54

BAB IVANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan ... 56

4.1.1. Analisis Prosedur yang sedang berjalan ... 56

4.1.1.1 Use Case Diagram yang sedang berjalan ... 57

4.1.1.2 Skenario Use Case yang sedang berjalan ... 57

4.1.1.3 Activity Diagram yang sedang berjalan ... 62

4.1.2. Evaluasi yang sedang berjalan ... 68

4.2. Perancangan sistem ... 69

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem ... 70

4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan ... 70

4.2.3. Perancangan Prosedur yang diusulkan ... 71

4.2.3.1 Use Case Diagram yang diusulkan ... 71

4.2.3.2 Skenario Use Case yang diusulkan ... 72


(12)

ix

4.2.3.8 Class Diagram yang diusulkan ... 102

4.2.4. Perancangan Basis data ... 104

4.2.4.1 Kodefikasi ... 104

4.2.5. Perancangan Antar Muka ... 105

4.2.5.1 Perancangan Struktur Menu ... 106

4.2.5.2 Perancangan Input ... 106

4.2.5.3 Perancangan Output ... 113

4.2.6. Perancangan Arsitektur Jaringan ... 117

BAB VPENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM 5.1. Implementasi ... 118

5.1.1. Batasan Implementasi ... 118

5.1.2. Implementasi Perangkat Lunak ... 119

5.1.3. Implementasi Perangkat Keras ... 119

5.1.4.Implementasi Basis Data ... 120

5.1.5.Implementasi Antarmuka ... 123

5.1.6.Implementasi Instalasi Program ... 127

5.1.7.Penggunaan Program ... 130

5.2. Pengujian Sistem ... 148

5.2.1. Rencana Pengujian ... 148

5.2.2. Kasus dan Hasil Pengujian ... 149

5.2.2.1 Pengujian Login ... 149

5.2.2.2 Pengujian Data Master ... 150

5.2.2.3 Pengujian Proses Transaksi ... 151

5.2.2.4 Pengujian Laporan ... 152


(13)

x

DAFTAR PUSTAKA BIODATA


(14)

Aji, Supriyanto.2005. Jaringan Komputer. Alfabeta Jogjakarta. Antonius Rachmat C, S.Kom, Pemograman Jaringan Modul 21

Ariesto, Hadi Sutopo, 2008, Analisis dan Desain Berorientasi Objek, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Assauri, Sofjan. 2000. Manajemen Pemasaran: Dasar,Konsep dan Strategi, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta

HM. Jogiyanto.2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta. Hudal, Miftakhul & Bunafit Komputer, 2010, Membuat Aplikasi Database

dengan Java, MySQL, dan Netbean, PT. Elexmedia Komputindo, Jakarta.

Iwan Abadi Ir., MM. Analisa dan Perancangan Sistem Informasi. Modul 3. Iwan Sofana. 2008. Membangun Jaringan Komputer. Informatika. Bandung. Krismiaji.2002. Sistem Informasi Akuntansi, AMYKPN, Jakarta.

Moh. Nazir, Ph.D. 2004. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta Raymond Mcleod, Jr. 2001. Sistem Informasi Manajemen.

Rosa A.S and M. Shalahuddin. 2011. Rekayasa Perangkat Lunak. Modula. Bandung.

Susanto azhar. 2004. Sistem Informasi Manajemen, konsep dan pengembangan. lingga jaya. Bandung.


(15)

1

1.1. Latar Belakang Penelitian

Peranan sebuah Teknologi Informasi sudah menjadi salah satu bagian penting dalam meningkatkan produktivitas ataupun kemampuan serta kualitas dari sebuah perusahaan baik dalam skala kecil maupun besar yang digunakan untuk memanipulasi dan memproses suatu data baik yang digunakan secara sistem manual maupun dengan menggunakan data elektronik.. Ketepatan,

kecepatan dan keakuratan suatu sumber informasi sebagai input penentu kebijakan sangatlah penting mengingat persaingan bisnis yang semakin kompleks, dan tentunya sebuah Tekhnologi Informasi mampu menjawab dan menjembatani kebutuhan pokok sumber input informasi untuk diolah menjadi bahan pertimbangan sehingga diharapkan sebuah hasil output yang maksimal.

KATIE Pet Shop merupakan salah satu perusahaan yang tergolong

dalam usaha kecil menengah yang beralamatkan di Jalan Siliwangi no.52 Kota Sukabumi. Usaha yang sudah 5 tahun berdiri ini merupakan usaha yang bergerak

dibidang hobi pecinta hewan khususnya kucing. Dalam bisnisnya Katie Pet Shop menjual berbagai kebutuhan hewan peliharaan mulai dari makanan anjing, kucing, hamster, kelinci, ikan, dan juga perlengkapan aksesoris hewan termasuk obat-obatan, kandang serta menjual kucing dari berbagai ras. Selain menjual berbagai pelengkapan hewan, Katie Pet Shop juga menawarkan pelayanan jasa Grooming atau dikenal dengan Salon hewan yang dikhususkan untuk kucing saja


(16)

seperti perawatan, mandi dan potong kuku, serta pelayanan jasa penitipan khusus kucing. Sementara itu untuk barang-barang yang dijual diperoleh dari 15 pemasok.

Adapun permasalahan yang saat ini dihadapi oleh Katie Pet Shop diantaranya adalah masalah dalam pelayanan jasa seperti sistem pelayanan yang masih menggunakan pencatatan manual, penggunaan kalkulator dan belum adanya catatan atau bukti transaksi untuk pelanggan, adapun pelayanan jasa grooming/penitipan yang berjalan belum sesuai dengan prosedur penerimaan yang seharusnya yaitu tidak ada bukti pengambilan kucing. Masalah lain yaitu sering mengalami kesulitan dalam pengontrolan dan pencarian stok barang masuk dan keluar yang dimana bag.gudang terlambat untuk mengetahui stok barang apa saja yang sudah habis . Pembuatan laporan harian penjualan dan pembelian pun memakan waktu yang cukup lama karena diperlukan waktu untuk merekapitulasi seluruh catatan penjualan dan pembelian. Dengan banyaknya pelayanan jasa dan penjualan sedikitnya 50 transaksi dalam sehari, Katie Pet Shop ingin berusaha untuk memberikan yang terbaik dan mengefisiensikan waktu dalam pelayanan konsumen. Berikut ini adalah pertambahan jumlah data penjualan yang disajikan dalam bentuk grafik.


(17)

0 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000

2009 2010 2011 2012

Gambar 1.1 Grafik Transaksi Penjualan Barang

[ Sumber : Arsip Katie PetShop]

Dari hasil grafik di atas, terlihat banyaknya jumlah transaksi dari tahun ke tahun dan pengolahan data yang semakin meningkat karena pada tahun 2009-2012 hanya Katie Pet Shop saja toko khusus hewan peliharaan yang berada di Kota Sukabumi, maka sangat diperlukan suatu alat bantu yang dapat melakukan pencatatan pengolahan dan pemrosesan seluruh data yang dibutuhkan secara cepat dan tepat. Hal ini cukup penting mengingat pertambahan data penjualan dan pembelian pada tiap tahunnya serta untuk memberikan pelayanan yang terbaik demi kelancaran proses tersebut. Sehubungan dengan itu diusulkan

pemecahan masalah dengan mendesain sistem Pelayanan Penjualan dan Pembelian barang dan Jasa pada Katie Pet Shop yang menggabungkan komponen sub-sub sistem ke dalam satu sistem dan menjamin fungsi-fungsi dari sub sistem tersebut sebagai satu kesatuan sistem yang diharapkan dapat dipakai untuk meningkatkan pelayanan penjualan barang dan jasa pada Katie Pet Shop. Dengan demikian, maka penulis bermaksud untuk melakukan penelitian dan menuangkannya kedalam bentuk laporan Skripsi dengan mengambil judul


(18)

SISTEM INFORMASI PELAYANAN JASA SERTA PENJUALAN DAN

PEMBELIAN BARANG PADA KATIE PET SHOP SUKABUMI ”.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berikut ini adalah identifikasi dan rumusan masalah sistem yang peneliti telah temukan pada Katie Pet Shop Sukabumi.

1.2.1. Identifikasi Masalah

Dengan adanya masalah yang dijelaskan pada latar belakang diatas maka dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan di Katie Pet Shop adalah sebagai berikut.

1. Pencatatan data dan transaksi penjualan barang,kucing dan jasa di Katie Pet Shop masih menggunakan cara manual yang ditulis setiap harinya dalam buku transaksi dan belum tersedianya bukti/struk transaksi untuk konsumen serta pencatatan jasa grooming dan penitipan yang dilakukan belum menggunakan bukti pengambilan sehingga memakan proses yang cukup lama .

2. Pengelolaan transaksi pembelian data barang dan data pemasok, input penerimaan data barang, serta pencarian data barang belum terkoordinasi sehingga seringkali terjadi kehabisan stok barang yang tidak terpantau serta tidak teraturnya sistem penyimpanan data.

3. Pembuatan laporan yang memerlukan pencatatan ulang dari setiap berkas atau dari data fisik penjualan dan pembelian serta tidak secara otomatis sehingga menyebabkan terjadinya kesalahan pemasukan dan penggandaan data .


(19)

1.2.2. Rumusan Masalah

Seperti yang terdapat dalam masalah-masalah yang terindentifikasi di atas maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana Sistem Pelayanan Jasa serta Penjualan dan Pembelian Barang yang sedang berjalan saat ini pada Katie Pet Shop Sukabumi. 2. Bagaimana Perancangan Sistem Informasi yang akan diusulkan pada

Katie Pet Shop yang dapat membantu memudahkan dalam proses manipulasi data, pengelolaan transaksi, pencarian data dan memudahkan dalam proses pembuatan laporan.

3. Bagaimana Pengujian Sistem Informasi yang dibangun dapat membantu proses kegiatan pelayanan penjualan dan pembelian di Katie Pet Shop.

4. Bagaimana Implementasi rancangan terhadap bahasa pemrograman sehingga menghasilkan Sistem Informasi di Katie Pet Shop.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Dalam membangun perancangan Sistem Informasi Pelayanan Jasa serta Penjualan dan Pembelian barang pada Katie Pet Shop ini penulis mempunyai maksud dan tujuan tertentu. Adapun maksud dan tujuan tersebut sebagai berikut. 1.3.1. Maksud Penelitian

Penelitian yang dilakukan bermaksud untuk membuat sebuah perancangan Sistem Informasi Pelayanan Jasa serta Penjualan dan Pembelian barang pada Katie Pet Shop di Sukabumi yang diharapkan dapat berguna untuk membantu memudahkan dan memperlancar proses pengolahan data transaksi


(20)

penjualan dan pembelian pada Katie Pet Shop sehingga lebih efektif dalam segi waktu pengerjaan dan efisien dalam segi penyimpanan data .

1.3.2. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui Sistem yang sedang berjalan di Katie Pet Shop sukabumi, lalu mengevaluasi serta menemukan permasalahan yang menghambat kegiatan bisnis tersebut.

2. Untuk membuat dan merancang program Sistem Informasi Pelayanan Jasa serta Penjualan dan Pembelian barang pada Katie Pet Shop sehingga dapat memberikan gambaran jelas mengenai kebutuhan sistem yang akan dibangun.

3. Untuk melakukan Pengujian Sistem Informasi Pelayanan Jasa serta Penjualan dan Pembelian barang pada Katie Pet Shop, apakah sistem yang telah dibuat sesuai dengan kebutuhan sistem di Katie Pet Shop 4. Untuk mengimplementasikan Sistem Informasi Pelayanan Jasa serta

Penjualan dan Pembelian barang pada Katie Pet Shop, agar dapat memecahkan permasalahan yang ada.

1.4. Kegunaan Penelitian

Berikut adalah kegunaan penelitian yang dilakukan oleh penulis di Katie Pet Shop Sukabumi :


(21)

1.4.1. Kegunaan Praktis

Kegunaan atau manfaat penelitian ditinjau dari kegunaan praktis adalah Sistem Informasi Pelayanan Jasa serta Penjualan dan Pembelian barang pada Katie Pet Shop Sukabumi, diharapkan dapat membantu perusahaan ini dalam kegiatan pengolahan dan pemrosesan data dengan menggunakan sistem terkomputerisasi sehingga meningkatkan kualitas pelayanan secara cepat dan akurat .

1.4.2. Kegunaan Akademis

Kegunaan atau manfaat penelitian ditinjau dari kegunaan akademis adalah sebagai berikut :

a) Bagi Penelitian

Berguna dalam menambah wawasan pengetahuan terapan dalam pengolahan data dan menganalisa permasalahan – permasalahan baik secara teori ataupun praktek dan mengaplikasikan ilmu – ilmu yang tealah didapat selama kuliah.

b) Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan sumber informasi studi kepustakaan dalam penelitian yang sama dengan bidang yang dibahas dalam penelitian ini.

c) Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan

Hasil penelitian ini dapat memberikan suatu karya penelitian baru yang dapat mendukung dalam pengembangan sistem informasi.


(22)

1.5. Batasan Masalah

Untuk mengkaji suatu permasalahan yang dihadapi oleh Katie Pet Shop, penulis membatasi masalah yang akan dibahas dan penyusunan dapat dilakukan secara terarah dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Adapun batasan masalah yang diambil oleh penulis yaitu :.

1. Sistem Informasi yang penulis bangun meliputi alur pelayanan jasa dan penjualan terhadap konsumen dari mulai transaksi hingga proses pembayaran secara tunai, pengelolaan data master barang, data kucing serta data pemasok berikut pembelian stock barangnya .

2. Untuk Pelayanan Jasa dan Penitipan hanya dikhususkan untuk hewan kucing saja .

3. Pemasok menyediakan barang-barang yang diminta dan memberikan sesuai dengan jumlah barang yang diminta.

4. Tidak membahas mengenai retur pembelian dan retur penjualan pada sistem, karena pengecekan barang yang dibeli dan retur barang dilakukan langsung pada saat proses transaksi pembelian barang kepada pemasok.

5. Penulis membahas sistem pembuatan laporan penjualan dan laporan pelayanan jasa serta laporan pembelian barang yang dipilih sesuai periode yang diinginkan .

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi dan waktu dalam melakukan penelitian adalah sebagai berikut :


(23)

2. Alamat Perusahaan : Jalan Siliwangi no.52 Kota Sukabumi telp. (0266) 7002056

3. Waktu Penelitian :Dilakukan selama 4 bulan dari mulai Bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2013

Adapun jadwal dari rangkaian kegiatan penelitian tersebut dapat dilihat pada tabel 1.1.

Tabel 1.1 Estimasi Waktu Penelitian

No Kegiatan Penelitian

Tahun 2013

Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Penyusunan Proposal 2. Survei Objek

Penelitian

3.

Pengumpulan Data : a. Observasi di

PetShop

b. Wawancara Pemilik dan Pelaku Bisnis 4.

Identifikasi Objek: a. Analisis prosedur b. Analisis dokumen

5.

Perancangan Prototype a. Perancangan

prosedur

b. Perancangan Basis data

c. Perancangan Interface I/O 6 Pengkodean Sistem 7. Pengujian dan Evaluasi

Prototype 8. Implementasi

Prototype

9. Penyusunan Skripsi


(24)

10

permasalahan yang akan dibahas sebagai dasar terhadap pemahaman sebuah sistem dan sarana untuk mendukung sekaligus memperkuat dalam penyusunan suatu sistem informasi yang akan dikembangkan.

2.1. Konsep Dasar Sistem

2.1.1. Pengertian Sistem

Menurut Jogiyanto (2008:1) Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.

Abdul Kadir (2002:305), sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu “systema” yang mempunyai arti serangkaian dari objek–objek yang digabungkan oleh suatu kerangka interaksi atau saling bergantungan.

Dari dua definisi para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa Secara umum Sistem dapat didefinisikan sebagai sekumpulan hal atau kegiatan atau elemen atau subsistem yang saling bekerja sama sehingga membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan tertentu.

`2.1.2. Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (component), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung {interface), masukan


(25)

(input), pengolahan (process) keluaran (output) dan sasaran (objektif) atau tujuan (goals). (Jogiyanto, H.M, 2008:3)

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sub-sub sistem mempunyai sifat-sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Jogiyanto (2008 : 4)

2. Batas Sistem

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan lainnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dengan demikian harus dijaga dan dipelihara, sedangkan lingkungan luar yang merugiakan harus ditahan dan dikendalikan kalau tidak maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem.


(26)

4. Penghubung Sistem

Penghubung merupakan media penghubung antara sub sistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukan (input) pada sistem lainnya dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem lainnya membentuk satu kesatuan. Jogiyanto (2008:5).

5. Masukan Sistem

Masukan sistem adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan (signal input). maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluarannya.

6. Keluaran Sistem

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

7. Pengolahan Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.


(27)

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objektif). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila megenai sasaran aturan tertentu.

2.1.3. Klasifikasi Sistem

Sistem-sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai beikut ini. Jogiyanto (2008:6) :

a. Sistem menurut bentuk fisiknya :

1. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide yang tak tampak secara fisik. Contoh : sistem teologi adalah sebuah susunan gagasan mengenai Tuhan, manusia dan alam. Jogiyanto (2008:7).

2. Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik. Contoh : sistem peredaran darah, sistem sekolah, sistem transportasi, sistem computer

b. Sistem menurut terjadinya sistem :

1. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena adanya proses alam. Contohnya : pergantian siang dan malam, erosi dan bencana alam

2. Sistem buatan adalah sistem yang terjadi karena sengaja dibuat oleh manusia. Contohnya : sistem Komputer dan sistem irigasi

c. Sistem menurut kejadian masa depan


(28)

laku yang dapat diprediksi. Contoh : hasil pertadingan sepak bola, dan prestasi

2. Sistem Probabilistik adalah suatu sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi. Contoh : sistem kematian

d. Sistem menurut sifatnya

1. Sistem Tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan atau tidak dipengaruhi oleh lingkungan luarnya sistem ini bekerja otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Contoh : Sistem adat masyarakat baduy

2. Sistem Relatif Tertutup/Terbuka adalah suatu sistem yang memiliki masukan dan keluaran yang tertentu. Sistem ini tidak terpengaruh gejolak dari luar. Contoh : sistem program computer karena hanya menerima masukan yang telah ditentukan, mengolah , memproses dan memberikan keluaran tertentu.

3. Sistem Terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya sistem ini menerima masukan dan menghasilkan pengeluaran untuk subsistem iainya. Contoh : sistem musyawarah. Jogiyanto (2008:7).


(29)

2.2. Konsep Dasar Informasi

2.2.1. Pengertian Informasi

Sistem informasi menurut Robert N. Anthony and John Dearden adalah suatu data yang diolah manjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Jogiyanto (2008 : 8)

Sedangkan menurut Azhar Susanto (2007:40) Informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Informasi adalah data yang diproses yang memberikan manfaat dan berguna dalam pengambilan sebuah keputusan, sekarang atau untuk masa yang akan datang.

2.2.2. Kualitas Informasi

Menurut Mc Leod, di dalam SIM (2001 : 40) “ Suatu informasi yang berkualitas harus memiliki ciri – ciri yaitu, informasi harus akurat (accurate), tepat waktu (timelines), relevan (relevance) dan lengkap (comprehensive) “.

1. Akurat

Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus menjelaskan dan mencerminkan maksudnya atau dengan kata lain tidak menimbulkan pertanyaan bagi penerima informasi tersebut.

2. Tepat waktu

Berarti informasi yang datang kepada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang usang tidak memiliki nilai lagi karena informasi merupakan landasan bagi pengambil keputusan.


(30)

3. Relevan

Berarti informasi mempunyai manfaat yang sesuai bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

4. Lengkap

Informasi harus diberikan secara lengkap tidak setengah setengah. Misalnya informasi tentang penjualan tidak ada bulannya atau tidak ada data fakturnya.

2.2.3. Siklus Informasi

Siklus informasi yaitu data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus.

Gambar 2.2 Siklus Informasi Proses

(Model)

Input (Data) Output

(Informasi)

Data (Ditangkap)

Penerima

Hasil Tindakan

Keputusan (Tindakan) Dasar data


(31)

(Sumber: Analisis dan Desain, Andi, Yogyakarta. Jogiyanto, HM, 2008:9) 2.3. Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis adalah suatu sistem di dalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Jogiyanto (2008 : 11).

Jadi dapat disimpulkan, Sistem Informasi adalah satuan komponen yang saling berhubungan yang mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan kendali dalam suatu organisasi agar mencapai suatu tujuan tertentu.

2.3.1. Komponen Sistem Informasi

John Burch dan Gary Grudnitski didalam Jogianto (2008 : 12) mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen - komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), blok basis data (database block), dan blok kendali (controls block). Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya. Blok-blok tersebut adalah :


(32)

a. Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

b. Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

c. Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

d. Blok Teknologi

Teknologi merupakan ”kotak alat” (tool-box) dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

e. Blok Basis Data

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer


(33)

dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan di dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut.

f. Blok Kendali

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.4. Pengertian Kasus Yang Dianalisis

Berikut ini adalah beberapa pengertian yang berhubungan dengan kasus yang dianalisis pada penelitian yang ditulis oleh penulis.

2.4.1. Pengertian Pelayanan Jasa

Menurut Tjiptono, Fandy (2009: 190) “jasa atau pelayanan” adalah suatu kinerja penampilan, tidak berwujud dan cepat hilang, ia lebih dapat dirasakan daripada dimiliki.

Menurut Assauri (2000: 149) Definisi pelayanan adalah bentuk pemberian yang diberikan oleh produsen baik terhadap pelayanan barang yang diproduksi maupun terhadap jasa yang ditawarkan guna memperoleh minat konsumen.

Dari kedua pernyataan di atas maka dapat disimpulkan bahwa Pelayanan Jasa adalah kegiatan atau manfaat yang dapat diberikan oleh satu pihak kepada pihak lainnya yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak pula berakibat pemilikan sesuatu dalam proses penjualan baik dalam bidang jasa maupun barang.


(34)

2.4.1.1.Karakteristik Jasa

Menurut Tjiptono (2009: 18) jasa memiliki empat karakteristik yang membedakannya dengan sektor yang lain, diantaranya:

1. Intangible, jasa tidak dapat dipegang, diukur, diinventarisasi dan diperankan,

sehingga sulit diberi tarif dan sulit dievaluasi, karena kriteria pelanggan berbeda – beda, tidak dapat distandarisasi.

2. Perishable, yang berarti jasa tidak dapat disimpan untuk dikonsumsi kembali

dikemudian hari atau dijual kembali.

3. Simultaneous, jasa diproduksi dan dikonsumsi secara simultan, melibatkan

konsumen dan penyedia dalam transaksi dan outcome jasa, terjadi kontak yang tinggi dengan pengguna jasa.

4. Heterogeneous, setiap produk jasa dihasilkan berbeda. Hal ini terjadi karena

proses produksi jasa selalu berbeda dari pengguna jasa yang berbeda.

2.4.2. Pengertian Penjualan

Penjualan mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu perusahaan, karena dapat memasarkan produknya, yaitu dengan cara menjual hasil produknya tersebut.

Penjualan adalah Penerimaan yang diperoleh dari pengiriman barang dagangan atau dari penyerahan pelayanan dalam bursa sebagai barang pertimbangan. Pertimbangan ini dapat dalam bentuk tunai peralatan kas atau harta lainnya. Pendapatan dapat diperoleh pada saat penjualan, karena terjadi pertukaran, harga jual dapat ditetapkan dan bebannya diketahui.


(35)

(http://www.scribd.com/doc/11320689/Definisi-Penjualan/ 21 April 2013) Kegiatan penjualan terbagi dalam dua hal :

1. Penjualan kredit yaitu penjualan barang yang dilakukan dengan cara mengirim barang sesuai dengan pesanan dari pembeli dan tidak ada pembayaran langsung yang terjadi dalam jangka waktu tertentu dan took mempunyai tagihan pada pembeli tersebut.

2. Penjualan tunai yaitu apabila took tersebut menjual produknya secara langsung pada pembeli dan di bayar pada saat itu jg oleh pembelinya.

Sistem Informasi Penjualan adalah suatu sistem informasi yang mengorganisasikan serangkaian prosedur dan metode yang dirancang untuk menghasilkan, menganalisa, menyebarkan dan memperoleh informasi guna mendukung pengambilan keputusan mengenai penjualan.

2.4.3. Pengertian Pembelian

Menurut Krismiaji (2002:101), dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi, pengertian pembelian yaitu : ”Pembelian adalah membeli aktiva produk untuk digunakan dalam kegiatan perusahaan yang digunakan untuk mencatat pembelian barang dagangan selama satu periode, hanya digunakan untuk mencatat pembelian barang dagangannya”.

Pembelian adalah proses penemuan sumber dan pemesanan bahan, jasa, dan perlengkapan. Kegiatan tersebut terkadang disebut Pengadaan barang. Tujuan utamanya adalah memperoleh bahan dengan biaya serendah mungkin yang konsisten dengan kualitas dan jasa yang dipersyaratkan.


(36)

(http://manager.smetoolkit.org/indonesia/en/content/id/435/Managing-Your-Materials/ 21 April 2013)

Sistem Informasi Pembelian adalah suatu sistem informasi yang mengorganisasikan serangkaian prosedur pada proses terjadinya pengadaan barang yang tergolong kurang memenuhi kebutuhan yang di perlukan

2.5. Arsitektur Aplikasi

Arsitektur aplikasi adalah suatu perancangan dalam jaringan komputer untuk memudahkan dalam proses client / server sehingga informasi yang dihasilkan akan mudah dan cepat kepada orang yang membutuhkan informasi tersebut.

2.5.1. Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah himpunan “interkoneksi” antar 2 komputer autonomous atau lebih yang terhubung dengan media transmisi kabel atau tanpa kabel (wireless). Bila sebuah komputer dapat membuat komputer lainnya restart, shutdown, atau melakukan control lainnya, maka komputer-komputer tersebut bukan autonomous (tidak melakukan control terhadap komputer lain dengan akses penuh).

Tujuan dibangunnya jaringan komputer adalah membawa informasi secara tepat dan tanpa adanya kesalahan dari sisi pengirim (transmitter) menuju ke sisi penerima (receiver) melalui komunikasi.


(37)

Adapun beberapa manfaat jaringan komputer diantaranya adalah :

1. Jaringan memungkinkan manajemen sumber daya lebih efisien. Misalnya, banyak pengguna dapat saling berbagi printer tunggal dengan kualitas tinggi, dibandingkan memakai printer kualitas rendah di masing-masing meja kerja. Selain itu, lisensi perangkat lunak jaringan dapat lebih murah dibandingkan lisensi stand-alone terpisah untuk jumlah pengguna sama.

2. Jaringan membantu mempertahankan informasi agar tetap handal dan up-to-date. Sistem penyimpanan data terpusat yang dikelola dengan baik memungkinkan banyak pengguna mengakses data dari berbagai lokasi yang berbeda, dan membatasi akses ke data sewaktu sedang diproses.

3. Jaringan membantu mempercepat proses berbagi data (data sharing). Transfer data pada jaringan selalu lebih cepat dibandingkan sarana berbagi data lainnya yang bukan jaringan.

4. Jaringan memungkinkan kelompok-kerja berkomunikasi dengan lebih efisien. Surat dan penyampaian pesan elektronik merupakan substansi sebagian besar sistem jaringan, disamping sistem penjadwalan, pemantauan proyek, konferensi online dan groupware, dimana semuanya membantu team bekerja lebih produktif.

5. Jaringan membantu usaha dalam melayani klien mereka secara lebih efektif. Akses jarak jauh ke data terpusat memungkinkan karyawan dapat melayani klien di lapangan dan klien dapat langsung berkomunikasi dengan pemasok.


(38)

2.5.2. Jenis-jenis Jaringan

Menurut Supriyanto Aji (2005:19) terdapat (4) empat kategori utama jaringan komputer yaitu:

1. LAN (Local Area Network)

LAN digunakan untuk menghubungkan komputer yang berada di dalam suatu area kecil. Jarak antar komputer yang dihubungkannya mencapai 5 sampai 10 km, kecepatannya mulai 10 Mpbs sampai 100 Mbps.

2. MAN (Metropolitan Area Network)

MAN merupakan suatu jaringan yang cakupannya meliputi suatu kota. MAN menghubungkan LAN-LAN yang lokasinya berjauhan. Jangkauan MAN bisa mencapai 10 km sampai beberapa ratus km. Suatu MAN biasanya bekerja pada kecepatan 1,5 sampai 150 Mbps.

3. WAN (Wide Area Network)

WAN dirancang untuk menghubungkan komputer-komputer yang terletak pada suatu cakupan geografis yang luas, seperti hubungan dari satu kota ke kota lain di dalam suatu negara. Cakupan WAN bisa meliputi 100 km sampai 1.000 km, dan kecepatan antar kota bisa bervariasi anatara 1,5 Mbps sampai 2,4 Gbps. Dalam WAN, biaya untuk peralatan transmisi sangat tinggi, dan biasanya jaringan WAN dimiliki dan dioperasikan sebagai suatu jaringan public

4. Jaringan Tanpa Kabel.

Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komunikasi yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang yang ingin mendapat informasi atau melakukan komunikasi walaupun sedang


(39)

berada diatas mobil atau pesawat terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel diperlukan karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat. Saat ini jaringan tanpa kabel sudah marak digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit dan mampu memberikan kecepatan akses yang lebih cepat dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel.

2.5.3. Topologi Jaringan

Menurut Iwan Sofana (2008:25). Topologi secara fisik dari suatu jaringan lokal adalah merujuk kepada konfigurasi kabel, komputer, dan perangkat lainnya. Berikut adalah macam-macam topologi fisik yang digunakan di dalam jaringan lokal dintaranya :

1. Linear Bus (Garis Lurus)

Topologi linear bus terdiri dari satu jalur kabel utama dimana masing-masing ujungnya diberikan sebuah terminator. Semua nodes pada jaringan (file server, workstation, dan perangkat lainnya) terkoneksi sebuah kabel utama (backbone). Installasi dari topologi linier bus ini sangat sederhana dan murah tetapi maksimal terdiri dari 5-7 Komputer.


(40)

(Sumber : Iwan Sofana. 2008. Membangun Jaringan Komputer. Informatika.

Bandung) 2. Star (Bintang)

Pada topologi star, setiap nodes (file server, workstation, dan perangkat lainnya) terkoneksi ke jaringan melalui sebuah concentrator. Pada Topologi star, koneksi yang terganggu antara suatu node dan hub tidak mempengaruhi jaringan. Jika hub terganggu ( rusak ) maka semua node yang di hubungkan ke hub tersebut tidak dapat saling berkomunikasi. Topologi ini merupakan topologi jaringan yang paling sering digunakan.

Gambar 2.6 Topologi Star

(Sumber : Iwan Sofana. 2008. Membangun Jaringan Komputer. Informatika.

Bandung) 3. Ring (Cincin)

Topologi ring adalah topologi jaringan dimana setiap komputer yang terhubung membuat lingkaran. Topologi ini menggunakan teknik konfigurasi yang sama dengan topologi star tetapi pada topologi ini terlihat bahwa jalur media transmisi menyerupai suatu lingkaran tertutup. Adapun kelebihan dari


(41)

topologi ini adalah kabel yang digunakan bisa lebih dihemat. Tetapi kekurangan dari topologi ini adalah pengembangan jaringan akan menjadi susah karena setiap komputer akan saling terhubung

Gambar 2.7 Topologi Ring

(Sumber : Iwan Sofana. 2008. Membangun Jaringan Komputer. Informatika.

Bandung) 4. Tree (Pohon)

Topologi model ini merupakan perpaduan antara topologi linear bus dan star, yang terdiri dari kelompok-kelompok dari workstation dengan konfigurasi star yang terkoneksi ke kabel utama yang menggunakan topologi linear bus. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang berbeda Topologi ini memungkinkan untuk perkembangan jaringan yang telah ada dan memungkinkan untuk mengkonfigurasi jaringan sesuai dengan kebutuhan.


(42)

Gambar 2.8 Topologi Tree

(Sumber : Iwan Sofana. 2008. Membangun Jaringan Komputer. Informatika.

Bandung) 5. Topologi Bus

Topologi ini adalah topologi yang awal di gunakan untuk menghubungkan komputer. Dalam topologi ini masing masing komputer akan terhubung ke satu kabel panjang dengan beberapa terminal, dan pada akhir dari kable harus di akhiri dengan satu terminator. Topologi ini sudah sangat jarang digunakan didalam membangun jaringan komputer biasa karena memiliki beberapa kekurangan diantaranya kemungkinan terjadi nya tabrakan aliran data, jika salah satu perangkat putus atau terjadi kerusakan pada satu bagian komputer maka jaringan langsung tidak akan berfungsi sebelum kerusakan tersebut di atasi.

.

Gambar 2.9 Topologi Bus

(Sumber : Iwan Sofana. 2008. Membangun Jaringan Komputer. Informatika.


(43)

2.5.4. Pengertian Client Server

Client Server dapat diartikan sebagai kemampuan komputer untuk meminta layanan request data kepada komputer lain. Komputer yang meminta layanan disebut sebagai client, sedangkan yang menyediakan layanan disebut sebagai server.

Pengertian lain, client melakukan permintaan suatu informasi atau mengirim perintah ke server. Server akan menerima permintaan dan perintah client. Kemudian server akan memproses berdasarkan permintaan tersebut, dan mengembalikan kepada client sebagai hasil pemrosesan yang sudah dilakukan.

Gambar 2.10 Arsitektur Model Client Server

(Sumber : Antonius Rachmat C, S.Kom, Pemograman Jaringan Modul 21)

a. Service Request adalah permintaan dari client baik berupa permintaan data maupun perintah ke server.

b. Service Response berupa balasan dari server atas permintaan dari client berupa hasil proses.

Data yang diminta oleh client dapat diambil dari database pada sisi server yang sering disebut database server, seperi misalnya MySQL, PostgreSQL, Oracle, atau SQL Server.

Client – Web

Middleware

PHP, JSP,ASP

Server – Apache, IIS

Service Request Services Response

Database: MySQL, Oracle


(44)

2.6. Metode Penelitian

Menurut Moh. Nazir (2004:1) Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara atau teknik ilmiah yang dimaksud adalah dimana kegiatan penelitian itu dilaksanakan berdasarkan ciri-ciri keilmuan, yaitu Rasional berarti penelitian dilakukan dengan cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh nalar manusia. Empiris berarti cara atau teknik yang dilakukan selama penelitian itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara atau teknik atau langkah yang digunakan selama proses penelitian. Sistematis, maksudnya adalah proses yang dilakukan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang logis.

Menurut Moh. Nazir (2004:1) bahwa berdasarkan tingkat eksplanasinya terdapat 3 macam metode penelitian yaitu sebagai berikut :

a. Penelitian Deskriptif

Penelitian deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.

b. Penelitian Komparatif

Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Disini variabelnya masih sama dengan variabel mandiri tetapi untuk sample yang lebih dari satu, atau dalam waktu yang berbeda.


(45)

c. Penelitian Asosiatif

Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun juga hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini mempunyai tingkatan tertinggi dibandingkan dengan diskriptif dan komparatif karena dengan penelitian ini dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi unguk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala.

2.6.1. Desain Penelitian

Pengertian desain penelitian menurut Moh Nazir (2004 : 6) adalah suatu rencana kerja yang terstruktur dalam hal hubungan-hubungan antar variabel secara komprehensif, sedemikian rupa agar hasil risetnya dapat memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan riset. Rencana tersebut mencakup hal-hal yang dilakukan periset, mulai dari membuat hipotesis dan implikasinya secara operasional sampai pada analisis akhir.

Keseluruhan dari perencanaan bertujuan untuk menjawab pertanyaan penelitian dan mengantisipasi beberapa kesulitan yang mungkin timbul selama proses penelitian, hal ini penting karena desain penelitian merupakan strategi untuk mendapatkan data yang dibutuhkan untuk keperluan pengujian hipotesis atau untuk menjawab pertanyaan penelitian dan sebagai alat untuk mengontrol variabel yang berpengaruh dalam penelitian.

2.7. Metode Pendekatan

Pendekatan sistem dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses sebuah sistem yang merujuk pada pandangan tentang


(46)

terjadinya suatu proses yang bersifat masih sangat umum dalam mewadahi, mengispirasi, dan melatari metode pendekatan dalam cakupan teoritis tertentu.

Didalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode pendekatan sistem berorientasi objek, namun ada baiknya apabila kita melakukan perbandingan terlebih dahulu antara pendekatan terstruktur dan pendekatan berorientasi objek.

2.7.1. Pendekatan Berorientasi Objek

Pendekatan berorientasi objek merupakan suatu teknik atau cara pendekatan dalam melihat permasalahan dan sistem (sistem perngkat lunak, sistem informasi, atau sistem lainnya). Pendekatan ini akan memandang sistem yang akan dikembangkan sebagai suatu kumpulan objek yang berkorespondensi dengan objek-objek dunia nyata.

Suatu program dapat dikatakan program berbasis objek (OOP), karena terdapat :

1. Encapsulation (Pembungkusan)

Pembungkusan adalah mekanisme pemrograman yang membungkus kode dan data yang dimanipulasi dan menjaganya supaya terhindar dari interferensi dan penggunaan yang tidak perlu. Salah satu caranya dengan membentuk objek.

2. Inheritance (pewarisan)

Pewarisan memungkinkan programer meletakkan objek yang sama dalam satu kelas dan kelas-kelas lain dapat mewarisi objek tersebut. kelas yang mengandung objek yang sama dari beberapa kelas lain dinamakan super class


(47)

atau parent class. Kelas yang mewarisi dinamakan sub class atau child class. Pewarisan menghasilkan kelas hirarki.

3. Polymorphism (Polimorfisme-Perbedaan Bentuk)

Polimorfisme artinya mempunyai banyak bentuk. Dua objek atau lebih dikatakan sebagai Polimorfisme, bila objek-objek itu mempunyai antar muka yang identik namun mempunyai perilaku-perilaku yang berbeda.

Alat-alat yang digunakan dalam pendekatan analisis dan pemrograman berorientasi objek yaitu dengan notasi UML dengan membuat tujuh diagram yaitu:

a. Use Case Diagram

Use Case Diagram menggambarkan apa saja aktifitas yang dilakukan oleh suatu sistem. Use case Diagram juga merupakan rangkaian/uraian sekelompok yang saling terkait dan membentuk sistem secara teratur yang dilakukan atau diawasi oleh sebuah aktor. Use case Diagram digunakan untuk membentuk tingkah-laku benda dalam sebuah model serta di Realisasikan oleh sebuah collaboration. Umumnya use case digambarkan dengan sebuah elips dengan garis yang solid, biasanya mengandung nama. Use case Diagram menggambarkan proses system (kebutuhan system dari sudut pandang user).

b. Activity Diagram

Activity Diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Pada dasarnya Activity Diagram sering digunakan oleh flowchart. Activity Diagram berfokus pada


(48)

aktifitas-aktifitas yang terjadi yang terkait dalam suatu proses tunggal. Jadi dengan kata lain, diagram ini menunjukkan bagaimana aktifitas-aktifitas tersebut bergantung satu sama lain.

c. Sequence Diagram

Sequence Diagram adalah suatu diagram yang menggambarkan interaksi antar obyek dan mengindikasikan komunikasi diantara obyek-obyek tersebut. Diagram ini juga menunjukkan serangkaian pesan yang dipertukarkan oleh obyek-obyek yang melakukan suatu tugas atau aksi tertentu. Obyek-obyek tersebut kemudian diurutkan dari kiri ke kanan, aktor yang menginisiasi interaksi biasanya ditaruh di paling kiri dari diagram.

d. Collaboration Diagram

Diagram ini bersifat dinamis, dalam interaksinya menekankan pada organisasi structural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan (message).

e. Class Diagram

Class Diagram digunakan untuk menampilkan kelas-kelas dan paket-paket di dalam system. Class Diagram memberikan gambaran system secara statis dan relasi antar mereka. Biasanya, dibuat beberapa class diagram untuk sistem tunggal. Beberapa diagram akan menampilkan subset dari kelas-kelas dan relasinya. Dapat dibuat beberapa diagram sesuai dengan yang diinginkan untuk mendapatkan gambaran lengkap terhadap system yang dibangun.


(49)

f. Component Diagram

Component Diagram dibuat untuk menunjukan organisasi dan ketergantungan diantara kumpulan komponen dalam sebuah sistem. Diagram komponen fokus pada komponen sistem yang dibutuhkan dan ada didalam sistem.

g. Deployment Diagram

Sebuah Deployment Diagram diagram menunjukkan perangkat keras sistem dan perangkat lunak dalam perangkat keras tersebut. Deployment Diagram berguna ketika solusi perangkat lunak Anda dikerahkan di beberapa mesin dengan masing-masing memiliki konfigurasi yang unik.

2.7.2. Pendekatan Terstruktur

Pada pendekatan terstruktur ini permasalahan dilihat sebagai urutan sesuatu yang harus dikerjakan, seperti menerima masukan, pemrosesan, kemudian menghasilkan keluaran. Apa yang dilakukan pada pendekatan terstuktur terutama adalah menulis daftar perintah yang harus diikuti oleh komputer, kemudian mengorganisasikan perintah-perintah tersebut kedalam kelompok-kelompok yang dinamakan fungsi / prosedur.

Kelemahan pendekatan terstuktur adalah data global, pada program yang berukuran sangat besar sangat sulit untuk dilacak. Selain itu kelemahannya yaitu tidak menggambarkan dunia nyata (real world) dengan baik. Sebabnya adalah karena fungsi-fungsi berorientasi pada aksi dan tidak terhubung langsung dengan permasalahan. Pendekatan ini lebih memungkinkan perangkat lunak


(50)

sesuai dengan keinginan pengembang, bukan sesuai dengan kebutuhan/keinginan pengguna.

Sifat- sifat dari pemrograman terstruktur adalah sebagai berikut : 1. Memuat teknik pemecahan masalah yang logis dan sistematis.

2. Memuat algoritma yang efesien, efektif dan sederhana. 3. Program disusun dengan logika yang mudah dipahami. 4. Tidak menggunakan perintah GOTO.

5. Biaya pengujian program relatif rendah. 6. Memiliki dokumentasi yang baik.

7. Biaya perawatan dan dokumentasi yang dibutuhkan relatif rendah

2.8. Metode Pengembangan Sistem

Terdapat beberapa metode dalam melakukan pengembangan sistem, namun dalam hal ini hanya akan membahas dua metode yang mendekati dalam melakukan pengembangan sistem. Adapun dua metode yang mendekati yaitu sebagai berikut :

2.8.1. Model Prototype

Model prototipe dapat digunakan untuk menyambung ketidakpahaman pelanggan mengenai hal teknis dan memperjelas spesifikasi kebutuhan yang diinginkan pelanggan kepada pengembang perangkat lunak.


(51)

Gambar 2.11 Model Prototype

(Sumber : Rosa A.S – M.Shalahuddin. 2011. Rekayasa Perangkat Lunak (Terstuktur dan Berorientasi Objek). Modula. Bandung)

Model prototipe dimulai dari mengumpulkan kebutuhan pelanggan tehadap perangkat lunak yang akan dibuat. Lalu dibuatlan program prototipe agar pelanggan lebih terbayang dengan apa yang sebenarnya diinginkan. Program prototipe biasanya merupakan program yang belum jadi. Program ini biasanya menyediakan tampilan dengan simulasi alur perangkat lunak sehingga tampak seperti perangat lunak yang sudah jadi. Program prototipe ini dievaluasi oleh pelanggan atau user sampai ditemukan spesifikasi yang sesuai dengan keinginan pelanggan atau user.

Model prototipe cocok digunakan untuk menjabarkan kebutuhan pelanggan secara lebih detail karena pelanggan sering kali kesulitan menyampaikan kebutuhannya secara detail tanpa melihat gambaran yang jelas. Utnuk mengantisipasi agar proyek dapat berjalan sesuai dengan target waktu dan biaya di awal, maka sebaiknya spesifikasi kebutuhan sistem harus sudah disepakati oleh pengembang dengan pelanggan secara tertulis. Dokumen tersebut akan menjadi patokan agar spesifikasi kebutuhan sistem masih dalam ruang lingkup proyek.


(52)

2.8.2. Model Waterfall

Model waterfall sering juga disebut sekuensial linier (sequential linear) atau alur hidup klasik (classic life cycle). Model waterfall menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian, dan tahap pendukung (support).

Gambar 2.12 Model Waterfall

(Sumber : Rosa A.S – M.Shalahuddin. 2011. Rekayasa Perangkat Lunak (Terstuktur dan Berorientasi Objek). Modula. Bandung)

Berikut ini adalah langkah-langkah model waterfall : a) Analisa

Langkah ini merupakan analisa terhadap kebutuhan sistem. Pengumpulan data dalam tahap ini bisa malakukan sebuah penelitian, wawancara atau study literatur. Seorang sistem analis akan menggali informasi sebanyak-banyaknya dari user sehingga akan tercipta sebuah sistem komputer yang bisa melakukan tugas-tugas yang diinginkan oleh user tersebut. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen user requirment atau bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan sistem. Dokumen ini lah yang akan menjadi acuan sistem analis untuk menterjemahkan ke dalam bahasa pemprograman.


(53)

b) Design

Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirment. Dokumen inilah yang akan digunakan proggrammer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya.

c) Coding & Testing

Coding merupan penerjemahan design dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Dilakukan oleh programmer yang akan meterjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan ini lah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu sistem. Dalam artian penggunaan komputer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat tadi. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut dan kemudian bisa diperbaiki.

d) Penerapan

Tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah sistem. Setelah melakukan analisa, design dan pengkodean maka sistem yang sudah jadi akan digunakan oleh user.

e) Pemeliharaan

Perangkat lunak yang sudah disampaikan kepada pelanggan pasti akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa karena mengalami kesalahan


(54)

karena perangkat lunak harus menyesuaikan dengan lingkungan (periperal atau sistem operasi baru) baru, atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional.

Dari kenyataannya yang terjadi sangat jarang model waterfall dapat dilakukan sesuai alurnya karena :

a. Perubahan spesifikasi perangkat lunak terjadi di tengah alur pengembangan. b. Sangat sulit bagi pelanggan untuk mendefinisikan semua spesifikasi di awal

alur pengembangan. Pelanggan sering kali butuh contoh untuk menjabarkan spesifikasi kebutuhan sistem lebih lanjut.

c. Pelanggan tidak mungkin bersabar mengakomodasi perubahan yang diperlukan di akhir alur perkembangan.

Dengan berbagai kelemahan yang dimiliki model waterfall tapi model ini telah menjadi dasar dari model-model lain yang dalam melakukan perbaikan model pengembangan perangkat lunak.

2.9. Bahasa Pemrograman Java

Java adalah bahasa pemrograman yang berorientasi objek (OOP). Java diciptakan oleh James Gosling, developer dari Sun Microsystems pada tahun 1991. Perkembangan Java tidak hanya terfokus pada satu sistem operasi, tetapi dikembangkan untuk berbagai sistem operasi dan bersifat open source. Sebagai bahasa pemrograman yang berorientasi objek, Java menggunakan kelas untuk membentuk suatu objek.Bahasa pemrograman Java pertama lahir dari The Green Project, yang berjalan selama 18 bulan dari awal tahun 1991 hingga musim panas 1992. Proyek tersebut belum menggunakan versi yang dinamakan Oak.


(55)

Java adalah bahasa pemrograman yang multi platform dan multi device. Sekali anda menuliskan sebuah program dengan menggunakan Java, anda dapat menjalankannya hampir di semua komputer dan perangkat lain yang support Java, dengan sedikit perubahan atau tanpa perubahan sama sekali dalam kodenya. Aplikasi dengan berbasis Java ini dikompulasikan ke dalam p-code dan bisa dijalankan dengan Java Virtual Machine. Fungsionalitas dari Java ini dapat berjalan dengan platform sistem operasi yang berbeda karena sifatnya yang umum dan non-spesifik.

2.9.1. KeunggulanJava

Java mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan dengan bahasa pemrograman lainnya. Keunggulan bahasa pemrograman Java antara lain:

a. Berorientasi Objek

Java adalah bahasa pemrograman yang berorientasi pada objek. Java membagi program menjadi objek-objek serta memodelkan sifat dan tingkah laku masing-masing dalam menyelesaikan suatu masalah.

b. Java bersifat Multiplatform

Java dirancang untuk mendukung aplikasi yang dapat beroperasi di lingkungan jaringan berbeda. Untuk mengakomodasi hal tersebut, Java compiler membangkitkan bytecodes (sebuah format yang tidak tergantung pada arsitektur tertentu yang didesain untuk mengirimkan kode ke banyak platform perangkat keras dan perangkat lunak secara efisien). Java dapat dijalankan oleh banyak platform seperti Linux, Unix, Windows, Solari, maupun Mac.


(56)

c. Java bersifat Multithread

Multithreading adalah kemampuan suatu program komputer untuk mengerjakan beberapa proses dalam suatu waktu. Thread dalam Java memiliki kemampuan untuk memanfaatkan kelebihan multi prosessor apabila sistem operasi yang digunakan mendukung multi prosessor.

d. Dapat didistribusi dengan mudah

Java memiliki library rutin yang lengkap untuk dirangkai pada protocol TCP/IP (seperti HTTP dan FTP) dengan mudah. Kemampuan networking Java lebih kuat dan lebih mudah digunakan. Java memudahkan tugas pemrograman jaringan yang sulit seperti membuka dan mengakses sebuah soket koneksi. Java juga mamudahkan pembuatan CGI (Common Gateway Interface).

e. Bersifat Dinamis

Java dirancang untuk beradaptasi dengan lingkungan yang sedang berkembang. Java bersifat dinamis dalam tahap linking. Class yang ada dapat di link sebatas yang diperlukan, apabila diperlukan modul kode yang baru dapat di link dari beberapa sumber, bahkan dari sumber dalam jaringan Internet.

2.9.2. Kekurangan Java

Kekurangan yang dimiliki oleh Java adalah pada satu slogannya, adalah sebagai berikut :

a. Slogan “Tulis sekali dan jalankan dimana saja” ternyata tidak sepenuhnya benar. Beberapa hal harus disesuaikan jika dijalankan pada platform yang berbeda. Misalnya untuk J2SE dengan platform SWT-AWT bridge tidak dapat berfungsi di Mac OS X.


(57)

b. Kemudahan aplikasi Java didekompilasi. Dekompilasi adalah suatu proses membalikkan sebuah aplikasi menjadi kode sumbernya. Hal ini memungkinkan terjadi pada Java karena berupa bytecode yang menyimpan bahasa tingkat tinggi. Hal ini terjadi pula pada platform .NET dari Microsoft sehingga program yang dihasilkan mudah dibajak kodenya karena sulit untuk disembunyikan.

2.10. Perangkat Lunak Pendukung

Beberapa perangkat lunak pendukung yang digunakan dalam pembuatan Sistem Informasi Pelayanan jasa serta Penjualan dan Pembelian barang pada katie pet shop sukabumi adalah NetBeans IDE 7.2 dandatabase MySQL.

2.10.1. Pengertian NetBeans IDE 7.2

Netbeans merupakan sebuah aplikasi Integrated Development Environment (IDE) yang berbasiskan Java dari Sun Microsystems yang berjalan di atas swing. Swing merupakan sebuah teknologi Java untuk pengembangan aplikasi desktop yang dapat berjalan pada berbagai macam platform seperti windows, linux, Mac OS X dan Solaris. Sebuah IDE merupakan lingkup pemrograman yang di integrasikan ke dalam suatu aplikasi perangkat lunak yang menyediakan Graphic User Interface (GUI), suatu kode editor atau text, suatu compiler dan suatu debugger

Fitur fitur yang terdapat dalam netbeans antara lain:

1. Smart Code Completion: untuk mengusulkan nama variabel dari suatu tipe, melengkapi keyword dan mengusulkan tipe parameter dari sebuah method.


(58)

2. Bookmarking: fitur yang digunakan untuk menandai baris yang suatu saat hendak kita modifikasi.

3. Go to commands: fitur yang digunakan untuk jump ke deklarasi variabel, source code atau file yang ada pada project yang sama.

4. Code generator: jika kita menggunakan fitur ini kita dapat meng-generate constructor, setter and getter method dan yang lainnya.

5. Error stripe: fitur yang akan menandai baris yang eror dengan memberi highlight merah.

2.10.2.Pengertian MySQL

Definisi SQL (Structured Query Language) adalah bahasa terstruktur yang digunakan untuk query, mengupdate dan mengolah relasi antar database. MySQL merupakan salah satu database server keluaran T.c.X DataConsult AB, sebuah perusahaan IT Swedia. Microsoft SQL adalah salah satu nama database yang paling populer di kalangan pengembang perangkat lunak. SQL memiliki sistem berarsitektur terbuka yang memungkinkan para pengembang program memperluas dan menambahkan fungsi – fungsi ke dalam database tersebut.

SQL adalah sistem manajemen database relasional (RDBMS) yang dirancang untuk aplikasi dengan arsitektur client server. Istilah client, server, dan client/server dapat digunakan untuk merujuk kepada konsep yang sangat umum atau hal spesifik dari perangkat keras atu perangkat lunak.


(59)

45 3.1. Objek Penelitian

Objek penelitian ini berisikan tentang gambaran tempat penulis melakukan penelitian, diantaranya tentang sejarah singkat perusahaan, visi dan misi, deskripsi tugas, dan struktur organisasi Katie Pet Shop yang berlokasi di jalan Siliwangi no.52 Kota Sukabumi .

3.1.1. Sejarah Singkat Katie Pet Shop

Latar belakang berdirinya Katie Pet Shop ini berawal dari kecintaan pemiliknya terhadap kucing terutama kucing ras. Ibu Susi sang pemilik saat itu mempunyai 1 pasang kucing yang menghasilkan banyak anak kucing. Banyaknya permintaan teman dan tetangga yang tertarik akan membeli kucing ras serta sulitnya untuk mendapatkan kebutuhan para kucing karena belum adanya toko khusus perlengkapan hewan di Sukabumi, ibu Susi mempunyai ide untuk menghadirkan sebuah tempat dimana para pecinta kucing dapat memanjakan dan memenuhi kebutuhan hewan-hewan peliharaannya tercinta.

Dengan ide sederhana ini, Ibu Susi mendirikan sebuah petshop yang dibuka pada pertengahan tahun 2008 dan diberi nama Katie Pet Shop. Nama Katie ini diambil dari nama kucing Persia pertama peliharaannya. Katie Pet Shop ini menghadirkan makanan berkualitas tidak hanya untuk kucing tetapi untuk hewan peliharaan lainnya seperti anjing, hamster, dan kelinci. Selain itu juga tersedia accesories, baju, snack, kandang, produk perawatan, supplement dan kebutuhan


(60)

fasilitas grooming dan perawatan khusus kucing yang berkualitas.

Demi menjamin kepuasan pelanggan, Katie Pet Shop terus berupaya untuk meningkatkan mutu pelayanannya baik dari segi service, maupun kualitas produk-produk yang disediakan. Sesuai dengan slogan Katie Pet Shop yaitu Kami senang dapat melayani anda karena kepuasan anda adalah prioritas kami.

3.1.2. Visi dan Misi Katie Pet Shop Sukabumi

Visi dan Misi yang dimiliki oleh Katie Pet Shop adalah : 1. Visi

Menjadikan Katie Pet Shop sebagai toko khusus hewan peliharaan yang paling dicari dan terbaik di kota Sukabumi .

2. Misi

a. Menyediakan produk-produk unggul dan berkualitas bagi hewan hewan peliharaan.

b. Memberikan kepuasan dan kepercayaan terhadap pelayanan para pelanggan baik itu kepada pemiliknya maupun hewan peliharaannya.

3.1.3. Struktur Organisasi Katie Pet Shop Sukabumi

Struktur Organisasi yang sedang berjalan pada Katie Pet Shop Sukabumi adalah sebagai berikut :


(61)

Kasir

Staff

Gudang

Karyawan

Asisten

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Katie Pet Shop

Sumber : Arsip Katie Pet Shop 3.1.4. Deskripsi Tugas

Berdasarkan struktur organisasi Katie Pet Shop Sukabumi diatas, berikut deskripsi tugas masing-masing dari setiap bagian.

1. Pemilik

Pemilik Katie Pet Shop mempunyai tugas sebagai pemimpin perusahaan yang mengontrol , mengendalikan , mengambil keputusan dan kebijakan dalam Katie Pet Shop serta menerima laporan atas keseluruhan proses bisnis dan kegiatan transaksi.

2. Asisten

Asisten mempunyai tugas :

a. Mengawasi seluruh kegiatan pelaksanaan transaksi penjualan dan pembelian. b. Menganalisa dan merencanakan strategi untuk penjualan

c. Mengatur keseluruhan proses bisnis

d. Sebagai pemegang posisi tangan kanan pemilik . e. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan.


(62)

Kasir mempunyai tugas : a. Menerima dan melayani pelanggan.

b. Melaksanakan kegiatan transaksi pelayanan dan penjualan c. Membuat laporan kegiatan transaksi pelayanan dan penjualan.

4. Staff Gudang

Staff Gudang mempunyai tugas : a. Mendata barang dan supplier

b. Melakukan pengecekan stock barang dan bertanggung jawab atas stock barang c. Melaksanakan kegiatan transaksi pembelian

d. Membuat laporan kegiatan transaksi pembelian. 5. Karyawan

Karyawan Katie Pet Shop mempunyai tugas untuk membantu jalannya proses bisnis yang berlangsung seperti melayani pelanggan di depan toko, mempromosikan diluar toko, membantu staff gudang saat barang datang dan tugas tugas lainnya yang dibebankan asisten toko.

3.2. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Karena penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan karakteristik subjek ataupun objek penelitian secara terperinci dan sistematik. Penelitian ini berkenaan dengan kondisi atau hubungan yang ada dalam proses perencanaan di lingkungan suatu organisasi dan pengaruhnya terhadap produktivitas organisasi.


(63)

pengumpulan data, metode pendekatan dan pengumpulan sistem dan pengujian software.

3.2.1. Desain Penelitian

Desain Penelitian yang digunakan penulis selama melakukan penelitian di Katie Pet Shop Sukabumi adalah menggunakan metode Analisis Deskriptif. Pada tahap pertama penulis melakukan dengan cara mengumpulkan data dan bahan yang diperlukan terlebih dahulu, dan pada tahap berikutnya penulis mengolah dan membahas sampai pada suatu kesimpulan yang pada akhirnya dapat dibuat suatu laporan untuk melampirkan semua kegiatan yang dikerjakan selama dilakukan penelitian di Katie Pet Shop Sukabumi.

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder yang menunjukkan kepada tujuan sasaran studi. Adapun langkah-langkah yang digunakan untuk mendapatkan informasi ini, penulis mencoba untuk menerapkan teori-teori yang didapat selama perkuliahan dengan menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

3.2.2.1. Sumber Data Primer

Untuk pengumpulan data-data yang diperlukan mengenai penelitian kegiatan bisnis yang terjadi di Katie Pet Shop Sukabumi ini, penulis menggunakan dua cara yaitu :


(64)

Penulis melakukan pengamatan langsung ke Katie Pet Shop Sukabumi kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengamati dan mendapatkan data dan informasi terhadap kegiatan-kegiatan yang akan diteliti.

2. Wawancara

Penulis melakukan tanya jawab langsung dengan pemilik dan staff yang ada di Katie Pet Shop Sukabumi yang bertujuan untuk mengetahui permasalahan apa saja yang terjadi dalam perusahaan tersebut. Berikut ini pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pada saat wawancara :

a. Apa saja proses bisnis yang ada di Katie Petshop Sukabumi. b. Bagaimana sejarah dan profil Katie Petshop.

c. Bagaimana prosedur sistem yang sedang berjalan di Katie Pet Shop. d. Masalah-masalah apa saja yang terjadi pada sistem Katie petshop. e. Perangkat Lunak yang seperti apa yang saat ini dibutuhkan Katie

Petshop.

3.2.2.2. Sumber Data Skunder

Cara yang digunakan untuk mengumpulkan data sekunder adalah metode dokumentasi dengan cara mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dari sumber-sumber yang berhubungan dengan masalah yang penulis teliti. Sumber data-data atau informasi lainnya penulis melakukan penelitian melalui perpustakan, internet, dan lain-lain. Studi dokumentasi yang digunakan adalah pencarian bahan-bahan atau buku-buku bacaan, karya ilmiah dan sumber-sumber bacaan lainya seperti dari internet.


(65)

Dalam menyusun penelitian ini, penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metode pendekatan berorientasi objek dan untuk mengembangkan sistem informasinya menggunakan metode pengembangan sistem Adapun metode pendekatan dan pengembangan sistem yang digunakan oleh penulis, yaitu:

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang di gunakan dalam perancangan sistem informasi pelayanan jasa serta penjualan dan pembelian di Katie Pet Shop Sukabumi adalah dengan pendekatan berorientasi objek Dengan alat bantu yang digunakan adalah UML (Unified Modelling Language) dan software yang

digunakan adalah Star UML.

Dengan pendekatan berorientasi objek, permasalahan-permasalahan yang ada di Katie Pet Shop dapat dipecahkan dan hasil dari sistem lebih mudah untuk dipelihara, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat waktu, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik.

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini adalah Metode prototype. Metode protoype dirancang agar dapat menerima perubahan-perubahan dalam rangka menyempurnakan prototype yang sudah ada sehingga pada akhirnya dapat menghasilkan sistem informasi yang dapat diterima dan memberikan gambaran bagaimana penggunaan sistem tersebut kepada pemakai setelah sistem tersebut disetujui.


(66)

yang didefinisikan kurang baik dan cocok untuk menerapkan sistem kecil dan unik. Berikut adalah langkah-langkah penulis dalam merancang sebuah sistem yang menggunakan mekanisme pengembangan sistem dengan prototype, langkah- langkah tersebut antara lain:

a. Penulis akan mengidentifikasi kebutuhan user pada Katie Pet Shop, supaya penulis bisa merancang sistem yang akan dibangun sesuai dengan yang diharapkan user. Sebelum pada tahap perancangan, penulis menganalisis sistem dengan cara melakukan mengumpulkan data yaitu dengan field reserch (metode penelitian)/observasi langsung pada Katie pet Shop, dan interview (wawancara) pada pemilik dan pelaku bisnis Katie Pet Shop dan dengan cara literatur yaitu dengan dokumentasi terhadap kebutuhan yang diinginkan pemakai, baik dalam model interface, teknik, prosedural maupun dalam teknologi yang akan digunakan.

b. Pada tahap kedua, penulis membuat prototype sistem tersebut untuk memperlihatkan kepada pemakai model sistem yang akan dirancang.

c. Pada tahap ketiga, penulis melakukan uji coba sistem pelayanan penjualan dan pembelian yang telah dirancang untuk memastikan bahwa sistem tersebut dapat digunakan dengan baik dan benar, sesuai kebutuhan pemakai Katie Pet Shop.

d. Pada tahap keempat, penulis akan menentukan apakah sistem tersebut dapat diterima oleh pemakai, atau harus dilakukan beberapa perbaikan atau bahkan dibongkar semuanya dan mulai dari awal lagi, tergantung permintaan dari


(1)

Kasus dan Hasil Uji ( Data Salah )

Data Masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Username : (tidak

sesuai dengan username user) password : (tidak sesuai dengan password user)

Notif kesalahan Login dan Tidak dapat Login

Gagal Login [ ] Diterima

[ X ] Ditolak

5.2.2.2. Pengujian Pengisian Data Master

Pengujian Pengisian data terbagi menjadi tiga bagian yaitu pengisian data barang, data supplier, data karyawan dan data kucing.

Tabel 5.8. Pengujian Data Master Kasus dan Hasil Uji ( Data Normal )

Data Masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Klik Tambah Memulai proses

input

Textfield dan tombol aktif

[ X ] Diterima [ ] Ditolak Klik Simpan Menyimpan data Data tersimpan [ X ] Diterima

[ ] Ditolak

Klik Edit Mengoreksi data

yang salah

Data Pelanggan berhasil diubah

[ X ] Diterima [ ] Ditolak

Klik Update Mengubah data Data dapat

diupdate

[ X ] Diterima [ ] Ditolak

Klik Hapus Menghapus Data Data bisa di

hapus

[ X ] Diterima [ ] Ditolak

Klik Cetak Menampilkan dan

Mencetak data laporan

Laporan dapat ditampilkan dan dicetak

[ X ] Diterima [ ] Ditolak


(2)

151

Klik Keluar Keluar dari form data master

Form Data Master dapat ditutup

[ X ] Diterima [ ] Ditolak

5.2.2.3. Pengujian Proses Transaksi

Pengujian Proses Transaksi terbagi menjadi tiga bagian yaitu transaksi pelayanan jasa, penjualan dan pembelian.

A. Transaksi Pelayanan jasa

Tabel 5.9. Pengujian Pelayanan Jasa Kasus dan Hasil Uji ( Data Normal )

Data Masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Klik Tambah Memulai proses

input transaksi

Textfield dan tombol aktif

[ X ] Diterima [ ] Ditolak

Klik Simpan Menyimpan data

transaksi berhasil dan menampilkan struk pengambilan

Data tersimpan dan menampilkan struk

[ X ] Diterima [ ] Ditolak

Klik Hapus Menghapus Data

Transaksi

Data bisa di hapus [ X ] Diterima [ ] Ditolak Klik Keluar Keluar dari form

pelayanan

Form Pelayanan dapat ditutup

[ X ] Diterima [ ] Ditolak B. Transaksi Penjualan Barang

Tabel 5.10. Pengujian Penjualan Barang Kasus dan Hasil Uji ( Data Normal )

Data Masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Klik Tambah Memulai proses Textfield dan [ X ] Diterima


(3)

input transaksi tombol aktif [ ] Ditolak

Klik Simpan Menyimpan data

transaksi berhasil dan menampilkan struk penjualan

Data tersimpan dan menampilkan struk

[ X ] Diterima [ ] Ditolak

Klik Hapus Menghapus Data

Transaksi

Data bisa di hapus [ X ] Diterima [ ] Ditolak Klik Keluar Keluar dari form

pelayanan

Form Penjualan dapat ditutup

[ X ] Diterima [ ] Ditolak C. Transaksi Pembelian barang

Tabel 5.11. Pengujian Pembelian Barang Kasus dan Hasil Uji ( Data Normal )

Data Masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Klik Tambah Memulai proses

input transaksi

Textfield dan tombol aktif

[ X ] Diterima [ ] Ditolak

Klik Simpan Menyimpan data

transaksi berhasil dan menampilkan faktur pemesanan

Data tersimpan dan menampilkan faktur

[ X ] Diterima [ ] Ditolak

Klik Hapus Menghapus Data

Transaksi

Data bisa di hapus [ X ] Diterima [ ] Ditolak Klik Keluar Keluar dari form

pelayanan

Form Pembelian dapat ditutup

[ X ] Diterima [ ] Ditolak

5.2.2.4. Pengujian Laporan

Pengujian Laporan terbagi menjadi 3 bagian yaitu laporan pelayanan, laporan penjualan, dan laporan pembelian


(4)

153

Tabel 5.12. Pengujian Laporan Kasus dan Hasil Uji ( Data Normal )

Data Masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Klik Cb1 Memilih Awal

Periode Transaksi

Dapat memilih periode awal

[ X ] Diterima [ ] Ditolak

Klik Cb2 Memilih Akhir

Periode Transaksi

Dapat memilih periode akhir

[ X ] Diterima [ ] Ditolak

Klik Lihat Menampilkan

laporan transaksi sesuai periode

Dapat melihat laporan sebelum dicetak

[ X ] Diterima [ ] Ditolak

Klik Export2Pdf Menampilkan dan Mencetak Laporan transaksi dalam format Pdf

Laporan dalam bentuk pdf

[ X ] Diterima [ ] Ditolak

5.2.3. Kesimpulan Hasil Pengujian

Berdasarkan dari hasil implementasi dan pengujian terhadap hasil dari perancangan sistem informasi pelayanan jasa serta penjualan dan pembelian barang ini, dapat disimpulkan bahwa perangkat lunak yang dibangun telah sesuai dengan kasus - kasus yang diberikan terhadap pengujian yang dilakukan. Prosedur - prosedur perangkat lunak telah berjalan dengan baik dengan tingkat pemahaman pengguna terhadap perangkat lunak yang dibangun dapat dipahami dengan mudah


(5)

154

Setelah mengadakan penelitian, menganalisa permasalahan dan merancang sistem informasi, yang telah dituangkan dalam bab – bab sebelumnya, maka dalam bab ini penulis akan memberikan kesimpulan dan saran yang diharapkan dapat membantu dalam kemajuan Sistem Informasi Pelayanan Jasa serta Penjualan dan Pembelian pada Katie Pet Shop Sukabumi

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan sistem informasi yang telah dibuat mengenai Sistem Informasi Pelayanan Jasa serta Penjualan dan Pembelian pada Katie Pet Shop Sukabumi, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Dengan adannya sistem informasi di Katie Pet Shop dapat mempercepat dan memudahkan pengguna dalam proses pengolahan transaksi pelayanan penjualan dan pembelian sehingga tidak perlu melakukan pencatatan pada sebuah buku yang memerlukan waktu lebih lama, serta telah tersedianya bukti/struk transaksi untuk pelanggan.

2. Dengan adanya sistem informasi ini, dapat memudahkan pengguna sistem dalam pengolahan dan pencarian data. sehingga penyampaian informasi ketersediaan barang pun menjadi lebih cepat serta adanya penyimpanan didatabase yang otomatis dan terkoordinasi dengan baik.


(6)

155

3. Penyajian laporan-laporan tepat waktu dan bisa kapan saja diakses dan terhindar dari kesalahan pada penulisan, penyimpanan dan perhitungan. Dengan begitu tidak akan merasa kesulitan dan memudahkan dalam pengolahan data-data laporan.

6.2. Saran

Setelah penulis menyusun dan membuat suatu sistem informasi pelayanan jasa serta penjualan dan pembelian, penulis dapat mengetahui apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan dari sistem yang penulis susun. Adapun saran terhadap penggunaan sistem informasi penjualan dan pembelian yang telah dibuat adalah sebagai berikut :

1. Untuk pengembangan sistem informasi pelayanan jasa serta penjualan dan pembelian selanjutnya, akan lebih baik jika pembayaran transaksi pelayanan serta penjualan dapat menggunakan electronic card .

2. Dalam proses sistem transaksi penjualan barang diberikan sistem barcode harga untuk memudahkan proses transaksi sehingga tidak susah untuk penginputan harga barang.

Demikian saran-saran yang penulis ajukan, diharapkan dengan saran tersebut Sistem Informasi Pelayanan Jasa serta Penjualan dan Pembelian pada Katie Pet Shop Sukabumi dapat diimplementasikan dengan lebih baik lagi.