52
Metode prototype paling baik digunakan untuk mengembangkan sistem yang didefinisikan kurang baik dan cocok untuk menerapkan sistem kecil dan
unik. Berikut adalah langkah-langkah penulis dalam merancang sebuah sistem yang menggunakan mekanisme pengembangan sistem dengan prototype, langkah-
langkah tersebut antara lain: a. Penulis akan mengidentifikasi kebutuhan user pada Katie Pet Shop,
supaya penulis bisa merancang sistem yang akan dibangun sesuai dengan yang diharapkan user. Sebelum pada tahap perancangan, penulis menganalisis sistem
dengan cara melakukan mengumpulkan data yaitu dengan field reserch metode penelitianobservasi langsung pada Katie pet Shop, dan interview wawancara
pada pemilik dan pelaku bisnis Katie Pet Shop dan dengan cara literatur yaitu dengan dokumentasi terhadap kebutuhan yang diinginkan pemakai, baik dalam
model interface, teknik, prosedural maupun dalam teknologi yang akan digunakan.
b. Pada tahap kedua, penulis membuat prototype sistem tersebut untuk memperlihatkan kepada pemakai model sistem yang akan dirancang.
c. Pada tahap ketiga, penulis melakukan uji coba sistem pelayanan penjualan dan pembelian yang telah dirancang untuk memastikan bahwa sistem
tersebut dapat digunakan dengan baik dan benar, sesuai kebutuhan pemakai Katie Pet Shop.
d. Pada tahap keempat, penulis akan menentukan apakah sistem tersebut dapat diterima oleh pemakai, atau harus dilakukan beberapa perbaikan atau
bahkan dibongkar semuanya dan mulai dari awal lagi, tergantung permintaan dari
53
Katie Pet Shop itu sendiri dan setelah perbaikan sistem itu selesai dikerjakan, penulis akan kembali lagi pada tahap yang ketiga yaitu dengan melakukan
pengujian prototype kembali. e. Pada tahap kelima, penulis mengembangkan versi produksi, penulis
akan merampungkan sesuai dengan masukan terakhir dari pemakai dan memberikan gambaran bagaimana penggunaan sistem pelayanan penjualan dan
pembelian tersebut kepada pemakai Katie Pet Shop setelah sistem tersebut disetujui.
Seluruh metode pengembangan sistem memiliki kelebihan dan kekurangan, berikut adalah kelebihan-kelebihan dan kekurangan-kekurangan dari
metode prototype Kelebihan menggunakan metode pengembangan prototype adalah sebagai
berikut : a.
Komunikasi user dan pengembang intensif b.
User terlibat aktif dalam menentukan requirement c.
Waktu pengembangan relatif singkat d.
Implementasi mudah karena pemakai mengetahui dari awal apa yang akan diperolehnya
Sedangkan adapun kekurangan menggunakan metode pengembangan prototype adalah sebagai berikut:
a. Kemungkinan terjadi shortcut dalam pendefinisian masalah
b. Pemakai bisa terlalu berlebih menentukan requirement sehingga sulit
dipenuhi
54
c. Kemungkinan tidak dihasilkan rancangan yang baik
3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan
Metode analisis yang digunakan untuk pengembangan system adalah analisis berorientasi objek. Analisis tersebut berfokus pada aliran data atau
informasi yang mengalir dalam sistem. Alat bantu analisis yang digunakan adalah: 1.
Sistem yang sedang berjalan : a.
Use Case Diagram b.
Activity Diagram 2.
Sistem yang diusulkan : a.
Use Case Diagram b.
Activity Diagram c.
Sequence Diagram d.
Collaboration Diagram
e.
Class Diagram f.
Component Diagram g.
Deployment Diagram
3.2.4. Pengujian Software Penelitian ini menggunakan metode pengujian Black Box. Pengujian ini
bertujuan untuk menunjukkan fungsi Perangkat Lunak tentang cara beroperasinya, apakah pemasukan data keluaran telah berjalan sebagaimana yang diharapkan dan
apakah informasi yang disimpan secara eksternal selalu dijaga kemutakhirannya. Pengujian Black Box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori
sebagai berikut:
55
1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang. 2. Kesalahan interface.
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses databse eksternal. 4. Kesalahan kinerja.
5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi. Adapun faktor-faktor pengujian black-box adalah :
1. Authorization Menjamin data diproses sesuai dengan ketentuan manajemen. Authorisasi
menyangkut proses transaksi secara umum yaitu otoritas bisnis, dan secara khusus otoritas pelaksanaan tindakan khusus.
2. File Integrity Menekankan pada data yang dimasukkan melalui aplikasi akan tidak bisa
diubah. Prosedur yang akan memastikan bahwa file yang digunakan benar dan data dalam file tersebut akan disimpan sekuensial dan benar.
3. Audit Trail Menekankan pada kemampuan untuk mendukung proses yang terjadi.
Pemrosesan data secara keseluruhan berdasarkan retensi dari kejadian yang cukup mendukung keakuratan, kelengkapan, batas waktu dan otorisai data.
56
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
4.1. Analisis Sistem yang Berjalan
Sebelum melakukan perancangan sistem yang diusulkan pada KATIE Pet Shop Sukabumi, maka harus terlebih dahulu melakukan analisis sistem agar
memperoleh gambaran yang jelas mengenai kelemahan dan kelebihan sistem yang sedang berjalan.
Tahap analisis ini merupakan tahap yang paling penting didalam merancang sistem informasi karena apabila pada tahap ini terjadi kesalahan, maka
terjadi kesalahan pada tahap berikutnya. Analisis sistem yang sedang berjalan
yang dilakukan berdasarkan urutan kejadian yang ada pada suatu perusahaan.
4.1.1. Analisis Prosedur yang berjalan
Analisis prosedur yang sedang berjalan merupakan kegiatan menganalisis prosedur-prosedur kerja yang terjadi pada sistem yang sedang berjalan.Analisis
terhadap prosedur-prosedur yang sedang berjalan hendaknya perlu dilakukan terlebih dahulu sebelum dilakukannya perancangan terhadap sistem yang akan
diusulkan. Dan harus pula dilakukan analisis terhadap hal-hal yang menjadi tujuan pemakai sehingga masalah tersebut dapat didefinisikan secara jelas.
57
4.1.1.1. Use Case Diagram yang sedang berjalan
Use Case menggambarkan suatu urutan interaksi antara satu atau lebih aktor dan sistem. Aktor merepresentasikan seorang user atau subsistem lain yang
akan berinteraksi dengan sistem. Sedangkan use case merupakan urutan kejadian yang menggambarkan interaksi antara user dengan sistem. Berikut ini adalah use
case yang berjalan di KATIE Pet Shop Sukabumi.
Gambar 4.1. Use Case sistem yang sedang berjalan 4.1.1.2. Skenario Use Case yang sedang berjalan
Skenario use case digunakan untuk memudahkan dalam menganalisa skenario yang akan kita gunakan pada fase-fase selanjutnya dengan melakukan
penilaian terhadap skenario tersebut. Adapun tahapan-tahapan sekenario use case Sistem Informasi Pelayanan Jasa serta Penjualan dan Pembelian yang Sedang
Berjalan di KATIE Pet Shop Sukabumi adalah sebagai berikut :
58
Tabel 4.1. Skenario Use Case Mencatat Transaksi Pelayanan Jasa
Identifikasi Nama Use Case
Mencatat Pelayanan Jasa Aktor
Kasir dan Pelanggan Tujuan
Pelanggan datang untuk meminta pelayanan jasa kepada kasir
Skenario Normal Aktor
Sistem 1.
Pelanggan datang
langsung memberikan
kucingnya untuk
dimandikanperawatan pelayanan
jasa lainnya 2.
Kasir mencatat data pelayanan dan data pelanggan
3. Pelanggan menerima konfirmasi
pelayanan jasa yang telah selesai 4.
Pelanggan melakukan pembayaran 5.
Kasir mencatat transaksi Pelayanan Jasa
Tabel 4.2. Skenario Use Case Mencatat Transaksi Penjualan
Identifikasi Nama Use Case
Mencatat Transaksi Penjualan Aktor
Kasir dan Pelanggan Tujuan
Pelanggan datang
untuk membeli
baranghewan Skenario Normal
Aktor Sistem
1. Pelanggan memilih langsung
baranghewan yang akan dibeli dan diserahkan pada kasir
2. Kasir mencatat data penjualan
3. Kasir menghitung pembayaran
4. Pelanggan
menerima baranghewan dan jika ada
uang kembalian
59
Tabel 4.3. Skenario Use Case Merekap Transaksi Pelayanan dan Penjualan
Identifikasi Nama Use Case
Merekap Transaksi Pelayanan dan Penjualan Aktor
Kasir Tujuan
Kasir membuat rekap transaksi untuk pembuatan laporan
Skenario Normal Aktor
Sistem 1.
Kasir mendata
catatan pelayanan
dan penjualan
perhari 2.
Kasir mencatat ulang dan merapihkan data penjualan dan data pelayanan
3. Kasir menghitung keseluruhan transaksi
pembayaran 4.
Kasir merekapitulasi transaksi untuk pembuatan laporan bulanan
Tabel 4.4. Skenario Use Case Mendata Barang
Identifikasi Nama Use Case
Mendata Barang Aktor
Bag.Gudang Tujuan
Bag.gudang melakukan pendataan barang habis untuk dilakukan pemesanan
Skenario Normal Aktor
Sistem 1.
Bag.gudang melakukan pendataan dan pemeriksaan stock barang
2. Jika stock barang masih ada, maka
bag.gudang tidak
melakukan pemesanan kepada supplier
3. Jika barang hampir atau bahkan
habis terjual maka bag.gudang akan melakukan pemesanan
4. Bag.Gudang
mencatat list
pemesanan barang habis