PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Juknis BOS SE Mendagri No 910 106 SJ

MENTERI DALAM NEGERI
REPUBL!K INDONESIA
Jakarta, 11 .js::uari 2017

Yth.

Kepada
1. Sdr. Gubernur KDH Provinsi.
2. Sd/i BupatiMalikota.
di-

Seluruh lndonesia.

SURAT EDARAN
NOMOR 9rc/ t*f ::'
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN
SERTA PERTANGGUNGJAWABAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH
SATUAN PENDIDIKAN NEGERI YANG DISELENGGARAKAN OLEH
KABUPATEN/KOTA PADA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH


Dalam rangka mewujudkan pengelolaan keuangan daerah yang tertib, efisien,
ekonomis, efektif, transparan dan bertanggung jawab khususnya dalam hal pengelolaan
Dana Bantuan Operasional Sekolah (Dana BOS) yang diselenggarakan kabupaten/kota
pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), serta untuk menghindari
permasalahan hukum yang timbul dikemudian hari bersama ini disampaikan kepada
Saudara hal-hal sebagai berikut:

1. Dana BOS merupakan dana transfer dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah

2.

3.

Provinsi yang penyalurannya dilakukan melalui pemindahbukuan dari Rekening Kas
Umum Negara yang selanjutnya disebut RKUN ke Rekening Kas Umum Daerah yang
selanjutnya disebut RKUD Provinsi.
Dana BOS sebagaimana dimaksud pada angka 1, selanjutnya disalurkan oleh
Pemerintah Provinsi dari RKUD langsung kepada masing-masing Satuan Pendidikan
melalui mekanisme hibah, paling lama 7 (tujuh) hari kerja setelah diterimanya Dana
BOS dimaksud pada RKUD Provinsi.

Berdasarkan Pasal 327 ayal (1) dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
mengamanatkan semua penerimaan dan pengeluaran daerah dianggarkan dalam
APBD dan dilakukan melalui Rekening Kas Umum Daerah yang dikelola oleh
Bendahara Umum Daerah dan dalam hal penerimaan dan pengeluaran daerah tidak
dilakukan melalui Rekening Kas Umum Daerah sesuai dengan peraturan perundangundangan dilakukan pencatatan dan pengesahan oleh Bendahara Umum Daerah.

-2-

21 PSAP Nomor 02 Lampiran I Peraturan Pemerintah Nomor
71 Tahun 2010 dijelaskan bahwa Pendapatan LRA diakui pada saat diterima pada
Rekening Kas Umum Negara/Daerah. lnterprestasi Standar Akuntansi Pemerintahan

4. Berdasarkan Paragraf

A


(IPSAP) Nomor 02 tentang Pengakuan Pendapatan Yang Diterima Pada Rekening Kas
Umum Negara/Daerah dijelaskan bahwa pengakuan pendapatan ditentukan oleh
BUN/BUD sebagai pemegang otoritas dan bukan semata-mata oleh RKUN/RKUD
sebagai salah satu tempat penampungnya. Selanjutnya penjelasan IPSAP Nomor 02
bahwa pendapatan juga mencakup antara lain pendapatan kas yang diterima
Satker/SKPD dan digunakan langsung tanpa disetor ke RKUN/RKUD, dengan syarat
entitas penerima wajib melaporkannya kepada BUN/BUD untuk diakui sebagai
pendapatan negara/daerah.
Untuk melaksanakan hal sebagaimana dimaksud pada angka 3 dan angka 4
disampaikan kepada Saudara dan untuk selanjutnya dilaksanakan yakni Petunjuk
Teknis Penganggaran, Pelaksanaan Dan Penatausahaan Serta Pertanggungjawaban
Dana BOS Satuan Pendidikan Negeri Yang Diselenggarakan oleh Kabupaten/Kota
pada APBD dengan rincian sebagai berikut:

a.

Penganggaran:

1) Penganggaran Dana BOS bagi Satuan Pendidikan Negeri dalam APBD,
ditetapkan berdasarkan alokasi Dana BOS bagi Satuan Pendidikan Negeri yang

bersangkutan sebagaimana yang tercantum dalam Keputusan Gubernur tentang
Daftar Penerima dan Jumlah Dana BOS pada setiap Satuan Pendidikan
Kabupaten/Kota dan Keputusan Gubernur dimaksud ditetapkan setelah alokasi
Dana BOS setiap Provinsi dengan berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan.
2) Dalam hal Keputusan Gubernur tentang Daftar Penerima dan Jumlah Dana
BOS pada setiap Satuan Pendidikan Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud
pada angka '1) belum ditetapkan, maka penganggaran Dana BOS tersebut
didasarkan pada alokasi penyaluran final triwulan lV tahun sebelumnya.
3) Berdasarkan alokasi Dana BOS sebagaimana dimaksud pada angka 1) atau
angka 2), Kepala Satuan Pendidikan Negeri menyusun Rencana Kegiatan dan
Anggaran Sekolah yang selanjutnya disebut RKAS Dana BOS yang memuat
rencana belanja Dana BOS.

4) Rencana belanja Dana BOS sebagaimana dimaksud pada angka 3),
dianggarkan dengan mempedomani Petunjuk Teknis Penggunaan Dana BOS
yang ditetapkan oleh Kementerian yang menyelenggarakan urusan Pendidikan.

5) Kepala Satuan Pendidikan Negeri menyampaikan RKAS Dana
6)


7)

8)

BOS
sebagaimana dimaksud pada angka 3) kepada Kepala SKPD Dinas Pendidikan
pada Kabupaten/Kota.
Berdasarkan RKAS Dana BOS sebagaimana dimaksud pada angka 5), Kepala
SKPD Dinas Pendidikan pada Kabupaten/Kota menyusun Rencana Kerja dan
Anggaran SKPD yang selanjutnya disebut RKA-SKPD, yang memuat rencana
pendapatan Dana BOS dan belanja Dana BOS.
Rencana Pendapatan Dana BOS pada RKA-SKPD sebagaimana dimaksud
pada angka 6) dianggarkan pada Kelompok Pendapatan Asli Daerah, Jenis
Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang sah, Obyek Dana BOS, Rincian Obyek
Dana BOS pada masing-masing Satuan Pendidikan Negert sesuai kode
rekening berkenaan.
Rencana belanja Dana BOS pada RKA-SKPD sebagaimana dimaksud pada
angka 6) dianggarkan pada Kelompok Belanja Langsung, Program BOS, yang
diuraikan ke dalam Kegiatan, Jenis, Obyek, dan Rincian Obyek Belanja sesuai
kode rekening berkenaan.


-3-

9) RKA-SKPD sebagaimana dimaksud angka 6) dipergunakan sebagai bahan
penyusunan Peraturan Daerah yang selanjutnya disebut Perda tentang APBD
dan Peraturan Kepala Daerah yang selanjutnya disebut Perkada tentang
Penjabaran APBD sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
b. Pelaksanaan

dan Penatausahaan:

1) Berdasarkan Perda tentang APBD dan Perkada tentang Penjabaran APBD

2)

sebagaimana dimaksud pada huruf a angka 9), Kepala SKPD Dinas Pendidikan
pada Kabupaten/Kota menyusun Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD yang
selanjutnya DPA-SKPD yang memuat pendapatan dan belanja Dana BOS
sesuai dengan RKA-SKPD sebagaimana dimaksud pada huruf a angka 6).
Untuk menyelenggarakan fungsi perbendaharaan dana BOS, Kepala Daerah

mengangkat Bendahara Dana BOS pada masing-masing Satuan Pendidikan
Negeri setiap tahun anggaran atas usul Kepala SKPD Dinas Pendidikan melalui

Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disebut PPKD.
Pengangkatan bendahara tersebut ditetapkan dengan Keputusan Kepala
Daerah.

3) Bendahara Dana BOS sebagaimana dimaksud pada angka 2),

4)

membuka
rekening Dana BOS pada masing-masing Satuan Pendidikan Negeri atas nama
Satuan Pendidikan yang diusulkan oleh Kepala Satuan Pendidikan melalui
Kepala SKPD Dinas Pendidikan, yang selanjutnya rekening tersebut ditetapkan
oleh Bupati/VValikota.
Kepala SKPD Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota menyampaikan Rekening
Dana BOS pada masing-masing Satuan Pendidikan Negeri sebagaimana
dimaksud pada angka 3) kepada Kepala SKPD Dinas Pendidikan Provinsi,
sebelum dilaksanakan penandatanganan Naskah Perjanjian Hibah yang


selanjutnya disebut NPH BOS.
5) Penyaluran Dana BOS dari RKUD Provinsi ke Rekening Dana BOS masingmasing Satuan Pendidikan Negeri sebagaimana dimaksud pada angka 3)
dilakukan setelah penandatanganan NPH BOS.
6) Penerimaan Dana BOS pada masing-masing Satuan Pendidikan sebagaimana
dimaksud pada angka 5), diakui sebagai pendapatan SKPD Dinas Pendidikan
pada Kabupaten/Kota untuk digunakan langsung dalam rangka pelayanan
pendidikan pada masing-masing Satuan Pendidikan Negeri.
7) Dalam hal terdapat bunga dan/atau jasa giro dalam pengelolaan Dana BOS,
maka bunga dan/atau jasa giro lersebut menambah pendapatan Dana BOS
pada tahun anggaran berkenaan dan dapat langsung digunakan untuk
pelayanan pendidikan pada Satuan Pendidikan bersangkutan dengan
berpedoman pada Petunjuk Teknis Penggunaan Dana BOS tahun berkenaan.
B) Dalam hal sampai dengan berakhirnya tahun anggaran, terdapat sisa Dana
BOS pada Satuan Pendidikan Negeri, maka sisa Dana BOS dicatat sebagai
Sisa Lebih Pembrayaan yang selanjutnya disebut SILPA tahun berkenaan, dan
selanjutnya digunakan pada tahun anggaran berikutnya dengan berpedoman
pada Petunjuk Teknis Penggunaan Dana BOS tahun berikutnya.
9) Tata Cara Pencatatan dan Penyampaian Laporan Realisasi Pendapatan dan
Belanja Dana BOS sebagai berikut:


a) Bendahara Dana BOS pada Satuan Pendidikan Negeri

mencatat
pendapatan dan belanja Dana BOS pada Buku Kas Umum beserta Buku
Kas Pembantu dengan Contoh format Buku Kas Umum, Buku Kas
Pembantu, Buku Pembantu Bank, Buku Pembantu Pajak dan Buku
Pembantu Rincian Objek Belanja pada Bendahara Dana BOS.

-4-

Dana BOS pada Satuan Pendidikan Negeri menyampaikan
pendapatan
dan realisasi belanja setiap bulan kepada Kepala
realisasi
Satuan Pendidikan, dengan melampirkan bukti-bukti pendapatan dan belanja
yang sah, paling lama pada tanggal 5 bulan berikutnya, untuk pengesahan
oleh Kepala Satuan Pendidikan.
c) Berdasarkan Buku Kas Umum dan/atau Buku Kas Pembantu sebagaimana
dimaksud pada huruf a), Bendahara Dana BOS menyusun Laporan

Realisasi Pendapatan dan Belanja Dana BOS masing-masing Satuan
b) Bendahara

Pendidikan Negeri setiap triwulan.
d) Bendahara Dana BOS menyampaikan Laporan Realisasi Pendapatan dan
Belanja Dana BOS sebagaimana dimaksud pada huruf c) kepada Kepala
Satuan Pendidikan Negeri, untuk selanjutnya disampaikan kepada Kepala
SKPD Dinas Pendidikan pada setiap triwulan paling lama tanggal 10 bulan
berikutnya setelah triwulan yang bersangkutan berakhir.
e) Penyampaian Laporan Realisasi Pendapatan dan Belanja Dana BOS
dilampiri Surat Pernyataan
sebagaimana dimaksud pada huruf
Tanggungjawab Kepala Satuan Pendidikan Negeri.
Dalam hal mempertimbangkan lokasi, kondisi geografis dan jarak tempuh
serta pertimbangan objektif lainnya, BupatiMalikota dapat menetapkan
kebijakan penyampaian Laporan Realisasi Pendapatan dan Belanja Dana
BOS sebagaimana dimaksud pada huruf d) djlakukan setiap semester
paling lanra tanggal 10 bulan berikutnya setelah semester yang

d)


bersangkutan berakhir.
s) Berdasarkan Laporan Realisasi Pendapatan dan Belanja dari Kepala Satuan
Pendidikan sebagaimana dimaksud pada huruf d) atau huruf f), Kepala
SKPD Dinas Pendidikan menyampaikan Surat Permintaan Pengesahan
Pendapatan dan Belanja yang selanjutnya disebut SP3B Satuan Pendidikan
Negeri kepada PPKD.
h) Berdasarkan SP3B Satuan Pendidikan sebagaimana dimaksud pada huruf
g), PPKD selaku BUD menerbitkan Surat Pengesahan Pendapatan dan
Belanja (SP2B) Satuan Pendidikan Negeri.
i) Pejabat Penatausahaan Keuangan yang selanjutnya disebut PPK SKPD
Dinas Pendidikan dan PPKD selaku BUD melakukan pembukuan atas
pendapatan dan belanja Dana BOS Satuan Pendidikan berdasarkan SP2B

Dana BOS Satuan Pendidikan sebagaimana dimaksud pada huruf

h),

dengan berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan.

c.

Pelaporan dan Pertanggu ngjawaban:

1) Kepala Satuan Pendidikan Negeri bertanggungjawab secara formal dan material
atas pendapatan dan belanja Dana BOS yang diterima langsung oleh Satuan
Pendidikan.

2)

Berdasarkan SP2B Satuan Pendidikan sebagaimana dimaksud pada huruf b
angka huruf i), Kepala SKPD Dinas Pendidikan menyusun Laporan Realisasi
Pendapatan dan Belanja yang bersumber dari Dana BOS serta menyajikan
dalam Laporan Keuangan SKPD Dinas Pendidikan pada Kabupaten/Kota yang
akan dikonsolidasikan menjadi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah sesuai
dengan ketentuan Peraturan Perundang-Undangan di bidang pengelolaan
keuangan daerah.

t

-5-

3) Dalam hal alokasi Dana BOS dalam Perda tentang APBD yang dianggarkan
berdasarkan alokasi penyaluran final triwulan lV tahun sebelumnya
sebagaimana dimaksud pada huruf a angka 2), tidak sesuai dengan alokasi
Dana BOS dalam Keputusan Gubernur tentang Daftar Penerima dan Jumlah
Dana BOS pada setiap Satuan Pendidikan Kabupaten/Kota sebagaimana
dimaksud pada huruf a angka 1), maka pemerintah kabupaten/kota harus
melakukan penyesuaian alokasi Dana BOS dalam Perda tentang APBD dengan
memperhitungkan sisa Dana BOS tahun sebelumnya pada masing-masing
Satuan Pendidikan Negeri.
4) Penyesuaian alokasi Dana BOS sebagaimana dimaksud pada angka 3)
dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan perubahan Perkada tentang
Penjabaran APBD, dan pemberitahuan kepada Pimpinan DPRD, untuk
selanjutnya ditampung dalam Perda tentang perubahan APBD.
5) Dalam hal alokasi Dana BOS dalam Perda tentang Perubahan APBD
sebagaimana dimaksud pada angka 3) tidak sesuai dengan realisasi penyaluran
final Dana BOS triwulan lV tahun berjalan, maka pemerintah kabupaten/kota
harus melakukan penyesuaian alokasi Dana BOS dengan melakukan
perubahan Perkada tentang Penjabaran Perubahan APBD, dan pemberitahuan
kepada Pimpinan DPRD, untuk selanjutnya dicatat dalam Laporan Realisasi
Anggaran (LRA).
6) Dalam hal Dana BOS bagi Satuan Pendidikan Negeri belum dianggarkan dalam
APBD Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2016, maka untuk memenuhi prinsip
transparansi dan akuntabilitas pengelolaan Dana BOS dalam Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah, pendapatan dan belanja Dana BOS sekurangkurangnya disajikan dalam Neraca, Laporan Operasional (LO), dan Catatan
atas Laporan Keuangan (CaLK).

6. Untuk

mempermudah pengelolaan Dana BOS Satuan Pendidikan Negeri yang
dilaksanakan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota, agar mempedomani contoh
format penganggaran, contoh format pelaksanaan dan penatausahaan serta contoh
format pelaporan dan pertanggungjawaban sebagaimana tercantum dalam Lampiran
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Edaran ini.
Demikian untuk menjadi perhatian dan agar segera dilaksanakan.

ffi
ffi

DALAM NEGERI,

O KUMOLO

Tembusan kepada Yth. :
1. Bapak Presiden Republik lndonesia;
2. Bapak Wakil Presiden Republik lndonesia;
3. Ketua Badan Pemeriksaan Keuangan Republik lndonesia;

4.
5.
6.
7.
8.
9.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik

lndonesia;
Menteri Keuangan Republik lndonesia;

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan
Pembangunan Nasional Republik lndonesia;
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik lndonesia;
Ketua DPRD Provinsi Seluruh lndonesia; dan
Ketua DPRD Kabupaten/Kota Seluruh lndonesia.

Perencanaan

LAMPIRAN :

SURAT EDARAN MENTERI DALAM NEGERI

NOMOR : il'iit/lt3/-,:
.;rua-: lC't?
TANGGAL :
TENTANG : PETUNJUK TEKNIS PENGANGGARAN,

PELAKSANAAN DAN

PENATAUSAHAAN, SERTA PERTANGGUNGJAWABAN DANA
BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH SATUAN PENDIDIKAN
NEGERI YANG DISELENGGARAKAN KABUPATEN/KOTA.

A. CONTOH FORMAT RENCANA
Nama Sekolah
Desa/Kecamatan
Kabupaten/Kota
Provinsi
Sumber Dana BOS

NO.
1

:

KODE
REKENING

URAIAN

2

3

Mengetahui,
Komite Sekolah

KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH RKAS

Dana BOS

Menyetujui,
Kepala Sekolah.

NIP.

JUMLAH
(Rp)
4

TRIWULAN
I

5

il
6

ilt
7

Bendahara Dana BOS,

NIP.

Tata Cara Pengisian Format RKAS:

1.
2.
3.
4.
5.

Kolom 1, diisi dengan nomor urut;
Kolom 2, diisi Kode Rekening antara lain kode rekening belanja pegawai Dana
BOS dan/atau belanja barang dan jasa Dana BOS serta belanja modal Dana BOS;
Kolom 3, diisi uraian berupa belanja pegawai Dana BOS dan belanja barang dan
jasa dana BOS serta belanja modal Dana BOS;
Kolom 4, diisijumlah rencana belanja;dan
Kolom 5, 6,7 , dan 8 diisi jumlah rencana pengeluaran pada tiap triwulan.

IV
8

2B.

CONTOH FORMAT RKA.SKPD DINAS PENDIDIKAN
LOGO
DAERAH

Kabupaten/Kota

.)

RENCANA KERJA ANGGARAN
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
(RKA-SKPD)
TAHUN ANGGARAN ..

Urusan Pemerintah
Organisasi
Pengguna Anggaran
a. Nama
b. NIP
c. Jabatan
Nama Formulir
Rincian Anqqaran Pendapatan Satuan Kerja Perangkat Daerah
Rincian Anggaran Belanja menurut Program dan Per Kegiatan
Satuan Keria Perangkat Daerah

Kode
RKA-SKPD 1
RKA-SKPD 2.2.1

A. Formulir RKA-SKPD

1

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
Formulir
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
RKA-SKPD
Kabupaten/Kota ..
Tahun Anqqaran ..
Urusan Pemerintah
Orqanisasi
Rincian Anqqaran Pendapatan Satuan Kerja Perangkat Daerah
Jumlah
Rincian
Kode
Uraian
(Rp)
perhitunqan
Rekeninq
2

1

XX
XX

XX

XX

XX

XX

XX

XX

xx

XX

XX

xx

XX

XX

XX

3

4

5

Pendapatan
Pendapatan Asli Daerah
Lain-lain PAD yang sah
Dana BOS
Dana BOS Satdik Negeri..

Jumlah

1

6=(3x5)

-J-

tanggal ..........
Kepala SKPD Dinas Pendidikan
(tanda tangan)
(nama lenqkap)
NlP. .....................
Keteranqan
Tanqqal Pembahasan
Catatan Hasil
Pembahasan

:

1.

2.
Dst

Nama

No

Tim Anggaran Pemerintah Daera[
Jabatan
NIP

Tanda Tangan

1

2

dst
Tata Cara Pengisian Formulir RKA-SKPD

1:

Formulir RKA-SKPD 1 sebagai formulir untuk menyusun rencana pendapatan Dana
BOS untuk Satuan Pendidikan Negeri pada SKPD Dinas Pendidikan dalam tahun
anggaran yang direncanakan. Oleh karena itu, nomor kode rekening dan uraian nama
kelompok, jenis, obyek dan rincian obyek pendapatan yang dicantumkan dalam formulir
RKA-SKPD 1 disesuaikan dengan pendapatan yang bersumber dari Dana BOS pada
Satuan Pendidikan Negeri sebagaimana ditetapkan berdasarkan peraturan perundangundangan.

Untuk memenuhi azas transparansi dan prinsip anggaran berdasarkan rencana
pendapatan yang dianggarkan, pengisian rincian penghitungan tidak diperkenankan
mencantumkan satuan ukuran yang tidak terukur.

1. Kabupaten/kota diisi dengan nama provinsi/kabupaten/kota;
2. Tahun anggaran diisi dengan tahun anggaran yang direncanakan;

3.

Urusan Pemerintahan diisi dengan nomor kode urusan pemerintahan dan nama
urusan pemerintahan daerah yang dilaksanakan sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi SKPD;

4. Organisasi diisi dengan nomor kode perangkat daerah dan nama SKPD;
5. Kolom 1 (kode rekening) diisi dengan kode rekening akun, kelompok, jenis, obyek,
rincian obyek pendapatan SKPD;

6.

Kolom 2 (uraian) diisi dengan uraian nama akun, kelompok, jenis, obyek dan rincian
obyek Pendapatan;

7.

Kolom 3 (volume) diisi dengan jumlah target dari rincian obyek pendapatan yang
bersumber dari Dana BOS untuk Satuan Pendidikan Negeri didasarkan pada
jumlah penetapan Dana BOS pada Satuan Pendidikan Negeri;
Kolom 4 (satuan) diisi dengan satuan hitung dari target rincian obyek yang
direncanakan;

8.

L

Kolom

5

(tarif/harga) diisi dengan besaran satuan Dana BOS untuk Satuan

Pendidikan Negeri;

10. Kolom 6 (jumlah) diisi dengan jumlah pendapatan yang direncanakan menurut
kelompok, jenis, objek, rincian obyek pendapatan. Jumlah pendapatan dari setiap
rincian obyek yang dianggarkan merupakan hasil perkalian kolom 3 dengan kolom
5;

-411. Formulir RKA-SKPD 1 merupakan input data untuk menyusun formulir RKA-SKPD;
12. Nama ibu kota, bulan, tahun diisi berdasarkan pembuatan formulir RKA-SKPD 1,
dengan mencantumkan nama jabatan Kepala SKPD Dinas Pendidikan;
13. Formulir RKA-SKPD 1 ditandatangani oleh Kepala sKPD Dinas Pendidikan dengan
mencantumkan nama lengkap dan nomor induk pegawai;
14. Keterangan diisi dengan tanggal pembahasan formulir RKA-SKPD 1 oleh Tim

Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). Apabila terdapat catatan dari hasil

pembahasan oleh TAPD untuk mendapatkan perhatian Kepala SKPD dicantumkan
dalam baris catatan hasil pembahasan;
15. Seluruh anggota TAPD menandatangani formulir RKA-SKPD 1 yang telah dibahas
yang dilengkapi dengan nama, NIP dan jabatan;

16. Formulir RKA-SKPD 1 dapat diperbanyak sesuai dengan kebutuhan;
17. Apabila formulir RKA-SKPD 1 lebih dari satu halaman, maka pada halamanhalaman berikutnya cukup diisi mulai dari rincian anggaran pendapatan SKPD serta
pengisian nama ibukota, bulan, tahun, nama jabatan, tandatangan Kepala SKPD
ditempatkan pada halaman terakhir dan setiap halaman diberi nomor urut halaman.
B. Formulir RKA-SKPD 2.2.1
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
SATUAN KERJA PEMNGKAT DAERAH
Kabupaten/Kota
Tahun Anqgaran
Urusan Pemerintah
Orqanisasi
..Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
Proqram
Keqiatan
Lokasi Keqiatan
Jumlah Tahun n-1
Jumlah Tahun n
Jumlah Tahun n+1
lndikator dan Tolok Ukur Kinerja B
Tarqet Kineria
Tolok Ukur Kineria
lndikator
Capaian Proqram
Masukan
Keluaran
Hasil
Rincian Anggaran Belanja Langsung
menurut Program dan Per Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah
Rincian perhitungan

Kode
Rekening

U

2

1

5
5 2
2 1
2 1
5 2 1
5 2 2

XX

xx

5 2 2

XX

q

xx

2 2

5 2 J
J xx
5
5 2 3 xx

raian

xx

xx

xx

Belanja
Belania
Belania
Belania
Belania
Belania
Belanja
BOS
Belanja
BOS
Belania
Belania
Belania

Lanqsunq
Pegawai
Peqawai Dana BOS
Peqawai .Dana BOS
Barang dan Jasa
Barang dan Jasa Dana
Barang dan Jasa Dana
Modal
Modal Dana BOS
Modal Dana BOS

Formulir
RKA.
SKPD
2.2.1

Jumlah
(Rp)

Volume

Satuan

Harga
Satuan

6=13x5)

J

4

5

6

-5Jumlah

7

tanggal
Kepala SKPD Dinas Pendidikan
(tanda tangan)

(nama lenqkao)
NtP. .....................
Keteranqan
Tanggal
Catatan Hasil

Pembahasan:
Pembahasan i

_

1.

2.

Dst
Tim Anggaran
No

Nama

PeneI[lqh lasqh

NIP

Jabatan

Tanda
Tanqan

1

dst

Tata Cara Pengisian Formulir RKA-SKPD 2.2.1:

1.

--

Formulir RKA-SKPD 2.2.1 digunakan untuk merencanakan belanja Langsung dari
setiap kegiatan yang diprogramkan. Dengan demikian, apabila dalam 1 (satu)
program terdapat 1 (satu) atau lebih kegiatan, maka setiap kegiatan dituangkan
dalam formulir RKA-SKPD 2.2.1 masing-masing;
Untuk memenuhi azas transparansi dan prinsip anggaran berdasarkan prestasi
kerja, pengisian rincian penghitungan tidak diperkenankan mencantumkan satuan
ukuran yang tidak terukur;
Kabupaten/kota diisi dengan nama kabupaten/kota;
Tahun anggaran diisi dengan tahun anggaran yang direncanakan;
Urusan Pemerintahan diisi dengan nomor kode urusan pemerintahan dan nama
urusan pemerintahan daerah yang dilaksanakan sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi SKPD;
Organisasi diisi dengan nomor kode perangkat daerah dan nama SKPD;
Baris kolom program diisi dengan nomor kode Program BOS yang dananya
bersumber dari DAK Non Fisik;
Baris kolom kegiatan diisi dengan nomor kode kegiatan dan nama kegiatan yang
akan dilaksanakan;
Baris kolom lokasi kegiatan diisi dengan nama lokasi atau tempat dari setiap
kegiatan yang akan dilaksanakan. Lokasi atau tempat dimaksud dapat berupa
nama desa/kelurahan, kecamatan;
10. Baris kolom Jumlah Tahun n-1 diisi dengan jumlah perkiraan belanja kegiatan
berkenaan untuk 1 (satu) tahun sebelumnya;
11. Baris kolom Jumlah Tahun n diisi dengan jumlah perkiraan belanja kegiatan
berkenaan pada tahun yang direncanakan;
12. Baris kolom Jumlah Tahun n+1 diisi dengan jumlah perkiraan belanja kegiatan
berkenaan untuk tahun berikutnya;
13. lndikator dan tolok ukur serta target kinerja program dan kegiatan;
't 4. Kelompok sasaran kegiatan diisi dengan penjelasan terhadap karakteristik
kelompok sasaran;
15. Kolom 1 (kode rekening) diisi dengan kode rekening akun, kelompok, jenis, obyek,
rincian obyek belanja Langsung;
16. Kolom 2 (uraian) diisi dengan uraian nama akun, kelompok, jenis, obyek dan
rincian obyek belanja Langsung;

2.

3.
4.
5.

6.
7.
8.
9.

-617. Kolom 3 (volume) diisi dengan jumlah satuan dapat berupa jumlah orang/pegawai
dan barang;

18. Kolom

't9.
20.

21

.

22.
23.

24.
25.

26.

4

(satuan) diisi dengan satuan hitung dari target rincian obyek yang

direncananakan seperti unit, waktu/jam/hari/bulan/tahun, ukuran berat, ukuran luas,
ukuran isi dan sebagainya;
Kolom 5 (harga satuan) diisi dengan harga satuan dapat berupa tarif, harga, tingkat
suku bunga, nilai kurs;
Kolom 6 (umlah) diisi dengan jumlah perkalian antara jumlah volume dengan harga
satuan. Setiap jumlah uraian rincian obyek dijumlahkan menjadi jumlah rincian
obyek belanja. Setiap jumlah rincian obyek pada masing-masing obyek belanja"
selanjutnya dijumlahkan menjadi obyek belanja berkenaan. Setiap obyek belanja
pada masing-masing jenis belanja kemudian dijumlahkan menjadi jumlah jenis
belanja. Penjumlahan dari seluruh jenis belanja merupakan jumlah kelompok
belanja Langsung yang dituangkan dalam formulir RKA-SKPD 2.2;
Baris jumlah pada kolom 7 merupakan penjumlahan dari seluruh jenis belanja
Langsung yang tercantum dalam kolom 7;
Formulir RKA-SKPD 2.2.1 dapat diperbanyak sesuai dengan kebutuhan;
Apabila Formulir RKA-SKPD 2.2.1 lebih dari satu halaman, maka pada halamanhalaman berikutnya cukup diisi mulai dari rincian belanja Langsung program
perkegiatan satuan kerja perangkat daerah dan setiap halaman diberi nomor urut
halaman;
Tanggal, bulan, tahun diisi berdasarkan pembuatan RKA-SKPD 2.2.1;
Formulir RKA-SKPD 2.2.1 ditandatangani oleh Kepala SKPD dengan
mencantumkan nama lengkap dan NIP yang bersangkutan;
Keterangan diisi dengan tanggal pembahasan formulir RKA-SKPD 2.2.1 oleh
TAPD. Apabila terdapat catatan dari hasil pembahasan oleh TAPD untuk
mendapatkan perhatian Kepala SKPD dicantumkan dalam baris catatan hasil
pembahasan;

27. Seluruh anggota TAPD menandatangani formulir RKA-SKPD 2.2.1 yang lelah
dibahas yang dilengkapi dengan nama, NIP dan jabatan;
28. Apabila formulir RKA-SKPD 2.2.1 lebih dari satu halaman maka tanggal, bulan dan
tahun pembuatan, kolom tanda tangan dan nama lengkap Kepala SKPD, serta
keterangan, tanggal pembahasan. catatan hasil pembahasan, nama, NlP, Jabatan
dan tanda tangan TAPD ditempatkan pada halaman terakhir;
29. Selanjutnya setiap lembar RKA-SKPD 2.2.1 yang telah dibahas diparaf oleh setiap
anggota TAPD;
30. Formulir RKA-SKPD 2.2.1 merupakan input data untuk menyusun formulir RKASKPD dan RKA-SKPD 2.2.

-7

-

C. CONTOH FORMAT DPA-SKPD DINAS PENDIDIKAN

LOGO
DAERAH

Kabupaten/Kota

.).............

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
(DPA-SKPD)
TAHUN ANGGARAN ..

UrusanPemerintah

:

Organisasi

:

PenggunaAnggaran

a. Nama
b. NIP
c. Jabatan

:

:
:

Kode
,ro_.^ro

,

DpA-sKp D 2 2

I

1

Nama Formulir

| [],"j,J"Hl:'fl1 s;:?:;un",n
I

Fffi,*'r::'ff

A. FORMULIR DPA-SKPD

onnn,"n r"no,o,,,n s,,,,n

,.^ffl:[TlX?X,f

?.X?ilH,??l;li? i::,.X'#

"

1

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

NOMOR DPA.SKPD
X.XX

xxloolool4

FORMULIR
DPA-SKPD 1

Kabupaten/Kota
Tahrrn Anooaran
Urusan
Orqanisasi

Rincian Dokumen Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan Satuan Keria Perangkat Daerah
Rincian Perhitunqan
Kode Rekening

Uraian

1

2

XX
XX

xx

XX

XX

xx

XX

XX

XX

XX

XX

XX

XX

XX

Pendapatan
Pendapatan Asli Daerah
Lain-lain Pendapatan
Asli Daerah yanq Sah
Dana BOS
BOS pada Satdik
xx
Neoeri...

Volume

Satuan

Tarif I
Harqa

3

4

5

Jumlah

6=3x5

-8Jumlah
Rcnn2na Pendanatan oer Triwulan

........, tanggal ........
Mengesahkan,
Pejabat Pengelola Keuangan Daerah
(tanda tangan)
(nama lenokap)
NIP.
Tata Cara Pengisian Formulir DPA-SKPD

1.

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
L

'1

:

Nomor Dph-SKpD diisi dengan nomor kode urusan pemerintahan, nomor kode
organisasi sKPD, nomor kode program diisi dengan kode 00 dan nomor kode

kegiatan diisi dengan kode 00 serta nomor kode anggaran pendapatan diisi dengan
kode 1;
Provinsi/kabupaten/kota diisi dengan nama kabupaten/kota;
Tahun anggaran diisi dengan tahun anggaran yang direncanakan;
Urusan Pemerintahan diisi dengan nomor kode urusan pemerintahan daerah dan
nama u!"usan pemerintahan daerah yang dilaksanakan sesuai dengan tugas pokok
dan fungsi SKPD;
Organisasi diisi dengan nomor kode perangkat daerah dan nama SKPD;
Kolom 1 kode rekening diisi dengan kode rekening kelompok, jenis, obyek, rincian
obyek pendapatan SKPD;
Kolom 2 (uraian) diisi dengan uraian nama kelompok, jenis, obyek dan rincian
obyek pendapatan;
Kolom 3 (volume) diisi dengan jumlah target dari rincian obye kpendapatan yang
bersumber dari Dana BOS untuk Satuan Pendidikan Negeri yang didasarkan pada
penetapan Dana BOS;
Kolom 4 (satuan) diisi dengan satuan hitung dari target rincian obyek yang

direncanakan;
10. Kolom 5 (tarif/harga) diisi dengan besaran satuan Dana BOS;
1 1. Kolom 6 (umlah) diisi dengan jumlah pendapatan yang direncanakan menurut
kelompok, jenis, obyek, rincian obyek pendapatan. Jumlah pendapatan dari setiap
rincian obyek yang dianggarkan merupakan hasil perkalian kolom 3 dengan kolom
5;

'12. Formuiir DPA-SKPD 1 merupakan input data untuk menyusun formulir DPA-SKPD;
13. Nama ibukota, bulan, tahun diisi berdasarkan pembuatan formulir DPA-SKPD 1'
dengan mencantumkan nama jabatan kepala satuan kerja pengelola keuangan
daerah;

14. Rencana pendapatan setiap triwulan selama tahun anggaran yang direncanakan,
tidak perlu diisi, mengingat Dana BOS untuk Satuan Pendidikan Negeri diterima
setiap bulan dan digunakan langsung oleh Satuan Pendidikan Negeri yang
diselenggarakan Kabupaten/Kota;
15. Formulir DPA-SKPD 1 ditandatangani oleh Pejabat Pengelola Keuangan Daerah
dengan mencantumkan nama lengkap dan nomor induk pegawai;
16. Formulir DPA-SKPD 1 dapat diperbanyak sesuai dengan kebutuhan;
17. Apabila formulir DPA-SKPD 1 lebih dari satu halaman setiap halaman diberi nomor
urut halaman.

-9B. FORMULIR DPA-SKPD

1

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

NOMOR DPA-SKPD

x.xx

lxxlxxlxxl51

2

FORMULIR
DPA-SKPD
2.2.1

Provinsii Kabupaten/Kota ... .... . ..
Tahun Anggaran ...... ."

Urusan

Pemerintah

Organisasi
Program
Keqiatan

: .... . . ...... ......

:........................"..........'..".......
:.......................'....'......."'......"'
: .................................."............

Waktu Pelaksanaan
Lokasi Keqiatan
Sumber Dana
lndikator dan Tolok Ukur Kinerja Belanja Langsung
Kelompok Sasaran Kegiatan
Rincian Dokumen Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan Saluan Kerla Perangkat
Rincian Perhitungan
Harga
Uraian
Kode Rekening
Volume Satuan
Satuan
6
J
4
2
1

Jumlah

6=3x5

5
2
5

2

1

t

2

1

xx

5

2

I

XX

2

2

2

2

xx

2

2

xx

2

2

q

2

J

XX

q

2

3

XX

5

6,

xx

xx

xx

Belanja Pegawai
Belanja Pegawai Dana
BOS
Belanja Pegawai Dana
BOS
Belanja Barang dan
Jasa
Belanja Barang dan
Jasa Dana BOS
Belanja Barang dan
Jasa Dana BOS
Belania Modal
Belanja Modal Dana
BOS
Belanja Modal Dana
BOS
Jumlah

Rencana Penadapatan per Triwulan
Triwulan
Rp........
.:.:.:::.:..
Triwulan

I
ll Rp. ..
Triwulanlll Rp......................
Triwulan lV Ro......................
Jumlah Rp. .....................

........, tanggal ......

.

Mengesahkan,
Pejabat Pengelola Keuangan Daerah
(tanda tangan)
(nama lenqkap)
NIP.

- 10Tata Cara Pengisian Formulir DPA-SKPD 2.2.1:

l.NomorDP-A-SKPDdiisidengannomorkodeUrusanPemerintahan,nomorkode
Organisasi, nomor kode program diisi denga kode program dan nomor kode
keliatan diisi dengan nomor kode kegiatan, nomor kode anggaran belanja diisi
2.

3.
4.

de-ngan kode 5 seria nomor kode kelompok belanja langsungdiisidengankode 2;
Provinsi/Kabupaten/Kota diisi dengan nama Kabupaten/Kota;
Tahun anggaran diisi dengan tahun anggaran yang direncanakan;

Urusan Pemerintahan diisi dengan nomor kode urusan pemerintahan daerah dan
nama urusan pemerintahan daerah yang dilaksanakan sesuai dengan tugas pokok
dan fungsi SKPD;
5. Organisasi diisi dengan nomor kode SKPD dan nama SKPD;
b. Baris kolom program diisi dengan kode program dan nama program dari kegiatan
yang berkenaan. Program merupakan instrument kebijakan yang berisi satu atau
[eOi6 t