Perbandingan SMKN 2 Garut dengan SMKN 7 Garut . Error Bookmark not defined. Perbandingan SMKN 7 Garut dengan SMKN 9 Garut .. Error Bookmark not defined. Variabel penelitian Paradigma Penelitian

Yulianti Oktaviani, 2013 Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Siswa Memilih SMK Bidang Keahlian Teknik Bangunan Sebagai Sekolah Lanjutannya Di Kabupaten Garut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4.3.2 SMKN 9 Garut ........................................... Error Bookmark not defined. 4.3.4 Seluruh SMK bangunan di Kabupaten Garut.......... Error Bookmark not defined.

4.3.5 Perbandingan SMKN 2 Garut dengan SMKN 7 Garut . Error Bookmark not defined.

4.3.6 Perbandingan SMKN 7 Garut dengan SMKN 9 Garut .. Error Bookmark not defined.

4.3.7 Perbandingan SMKN 2 Garut dengan SMKN 9 Garut .. Error Bookmark not defined.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................ Error Bookmark not defined. 5.1 Kesimpulan ................................................... Error Bookmark not defined. 5.2 Saran ............................................................. Error Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA Yulianti Oktaviani, 2013 Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Siswa Memilih SMK Bidang Keahlian Teknik Bangunan Sebagai Sekolah Lanjutannya Di Kabupaten Garut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan adalah salah satu faktor yang turut mementukan kualitas sumberdaya suatu bangsa. Kualitas pendidikan yang bagus tentu didukung olah banyak aspek diantaranya kelengkapan sarana pembelajaran, tenaga pengajar, input siswa dan lain sebagainya. Dalam undang-undang no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 1 ayat 1 dikemukakan bahwa: “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pambelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.” Jalur pendidikan di Indonesia dibedakan menjadi 3, yaitu pendidikan formal, nonformal dan Informal. Selanjutnya pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan mnengah dan pendidikan tinggi. Sekolah menengah kejuruan SMK merupakan salah satu jenjang pendidikan tingkat menengah formal yang kurikulumnya mengacu pada pendekatan kebutuhan dunia usaha atau industri yang bertujuan untuk mengutamakan pengembangan kemampuan siwa agar terampil dalam melakukan jenis pekerjaan tertentu. Dari seluruh SMK yang ada di Indonesia saat ini terdapat 38 bidang keahlian dan 181 program keahlian, setiap SMK biasanya hanya membuka satu atau dua kelompok bidang keahlian saja seperti kelompok teknologi dan rekayasa, kelompok seni dan budaya dan sebagainya. Pada kelompok teknologi dan rekayasa terdapat beberapa bidang keahlian, yaitu teknik bangunan, teknik tenaga listrik, teknik mekanik otomotif, audio video, multi media, serta teknik geologi dan pertambangan. Pada bidang keahlian teknik bangunan terdapat beberapa program keahlian, Yulianti Oktaviani, 2013 Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Siswa Memilih SMK Bidang Keahlian Teknik Bangunan Sebagai Sekolah Lanjutannya Di Kabupaten Garut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu diantaranya Teknik Gambar Bangunan, Teknik konstruksi Baja, Teknik konstruksi Kayu, Teknik Batu dan Beton, Teknik Pekerjaan finishing, Teknik Plambing dan Sanitasi, Menejemen Properti, Teknik furniture dan Interior Dekorator. Dengan demikian, setelah menyelesaikan pendidikan nanti, siswa SMK ini diharapkan bisa memenuhi kebutuhan tenaga kerja tingkat menengah di bidang teknik bangunan. Sampai sekarang pembangunan terus berlangsung, berbagai gedung baru sedang dibangun. baik di industri jasa properti maupun jasa konstruksi. Tentu membutuhkan banyak tenaga kerja pelaksana, baik tenaga ahli maupun tenaga tingkat menengah. Tenaga kerja tersebut merupakan tenaga terampil yang mendukung sepenuhnya pekerjaan para ahli dalam bidang bangunan. Dan tenaga kerja tingkat menengah tersebut dapat dipenuhi oleh lulusan SMK yang kompeten dibidangnya. Sukmadinata Dimyati, 2007:6 mengungkapkan bahwa „pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah, suasta maupun masyarakat membutuhkan banyak tenaga pelaksana daripada tenaga pemikir. Tenaga pelaksana yang dibutuhkan minimal berkualifikasi mahir atau terampil, dan mereka adalah lulusan SMK‟. Namun, kenyataannya sampai saat ini masih belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Dari hasil observasi masih ada anggapan bahwa SMK adalah pilihan kedua, pelarian dari siswa yang tidak diterima disekolah umum. SMK dianggap sekolah keterampilan yang mementingkan kerja tangan dan tidak menuntut siswanya untuk cerdas. Selain itu, SMK juga dianggap sebagai sekolah bagi anak-anak yang secara ekonomi orang tuanya kurang mampu. Masuk SMK harapannya hanyalah cepat lulus, cari kerja dan mendapat penghasilan untuk membantu menopang ekonomi orang tua. Bahkan lulusan SMK dianggap memiliki peluang yang kecil dalam bersaing melanjutkan ke perguruan tinggi, karena mata pelajarannya sudah dijuruskan pada keterampilan tertentu sehingga pilihannya terbatas. Hal yang menarik tentang SMK adalah bidang keahlian teknik bangunan, selain jumlah sekolah yang membuka bidang keahlian tersebut sedikit dibandingkan dengan Yulianti Oktaviani, 2013 Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Siswa Memilih SMK Bidang Keahlian Teknik Bangunan Sebagai Sekolah Lanjutannya Di Kabupaten Garut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu bidang keahlian lain, berdasarkan pengamatan peneliti pada saat melakukan Program Latihan Profesi PLP di SMKNegeri 2 Garut, jumlah siswa yang mendaftar lebih sedikit dari daya tampung sekolah pada setiap tahunnya, sehingga sering kali siswa yang tidak diterima pada bidang keahlian yang mereka inginkan dimasukan pada bidang keahlian teknik bangunan. Sedikitnya siswa yang melanjutkan sekolah ke SMK bidang keahlian teknik bangunan bukan terjadi di kota Garut saja, kota-kota lain seperti Tasik, Cianjur bahkan di Pangkalpinang pun mengalami hal yang sama bahkan di sebuah SMK di Kediri bidang keahlian sampai sampai ditutup karena kekurangan siswa. Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa jumlah siswa yang mendaftar ke SMK bidang keahlian teknik bangunan sangat sedikit, apakah tidak berminat? apakah karena siswa sendiri merasa bidang keahlian ini tidak menarik dibandingkan dengan bidang keahlian lain? Atau karena peluang kerjanya nanti? atau mungkin karena apresiasi masyarakat terhadap lulusannya rendah, sehingga dianggap sama dengan kuli? Diduga ada beberapa faktor yang yang melatarbelakangi hal tersebut, dalam hal ini Abdullah Dimyati, 2007:9 mengemukakan “ dua faktor yang mempengaruhi individu dalam memilih jenis sekolah yang akan dimasuki, yaitu keadaan sosial ekonomi dan jenis pekerjaan yang diinginkan”. Adapun beberapa faktor lain yang turut mempengaruhi jumlah siswa tersebut, yaitu minat, pengaruh teman, kondisi ekonomi keluarga, lingkungan masyarakat tempat tinggal, kondisi sekolah SMK, dan jarak antara tempat tinggal dengan SMK. Banyaknya faktor-faktor yang menjadi penyebab individu dalam memilih sekolah, membuat penulis tertarik untuk meneliti para siswa yang tetap memilih SMK bidang keahlian teknik bangunan sebagai sekolah lanjutan ditengah pergeseran makna lulusannya di masyarakat. Sehingga penulis mengambil judul “Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Siswa Memilih SMK Bidang Keahlian Teknik Bangunan Sebagai Sekolah Lanjutannya di Kabupaten Garut”. Yulianti Oktaviani, 2013 Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Siswa Memilih SMK Bidang Keahlian Teknik Bangunan Sebagai Sekolah Lanjutannya Di Kabupaten Garut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.2 Identifikasi masalah

Identifikasi masalah diperlukan untuk menjelaskan aspek-aspek permasalahan yang akan timbul dan diteliti lebih lanjut. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka permasalahan dalam penelitian ini yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut: a. Sedikitnya jumlah siswa SMK bidang keahlian teknik bangunan. b. Adanya persepsi yang keliru tentang prospek lulusan SMK bidang keahlian teknik bangunan di masyarakat c. Jumlah SMK bidang keahlian teknik bangunan mengalami penurunan yang signifikan d. Kecenderungan input siswa SMK bidang keahlian teknik bangunan tidak terlalu bagus.

1.3 Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya lingkup permasalahan penelitian dan keterbatasan penulis, agar penelitian dapat mencapai sasaran sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Oleh karena itu, pembatasan masalah yang akan diungkapkan oleh penulis sebagaimana berikut ini: a. Faktor yang akan diungkap adalah faktor-faktor yang mempengaruhi siswa memilih SMK bidang keahlian teknik bangunan sebagai sekolah lanjutan, baik faktor internal yang menyangkut motivasi, bakat dan minat maupun eksternal yaitu mencakup SMK bidang keahlian teknik bangunan dari sisi kondisi fisik dan lokasi sekolah, prospek lulusan SMK, keluarga dari sisi ekonomi dan profesi orang tua serta saudara, teman sebaya, alumni sekolah SMP, Guru SMP dan pandangan masyarakat terhadap SMK bidang keahlian teknik bangunan dan lulusannya. b. Prospek kerja lulusan disini menyangkut peluang kerja dan profesi yang bisa dilakukan setelah lulus, berwirausaha dan melanjutkan ke perguruan tinggi. Yulianti Oktaviani, 2013 Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Siswa Memilih SMK Bidang Keahlian Teknik Bangunan Sebagai Sekolah Lanjutannya Di Kabupaten Garut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas X di SMKN 2 Garut, SMKN 7 Garut dan SMKN 9 Garut. 1.4 Perumusan Masalah Untuk mempermudah penentuan arah, tujuan dan metodologi penelitian yang akan digunakan, perlu adanya perumusan masah terlebih dahulu. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi siswa memilih SMK bidang keahlian teknik bangunan sebagai sekolah lanjutan pilihannya? b. Faktor apa yang memberikan kontribusi paling besar bagi siswa untuk memilih SMK bidang keahlian teknik bangunan sebagai sekolah lanjutan pilihannya?

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk memperolah jawaban masalah yang telah dirumuskan diatas. Sehingga tujuan penelitian ini adalah serbagai berikut: a. Untuk mendapatkan gambaran besarnya persentase dari setiap faktor-faktor yang mempengaruhi siswa memilih SMK bidang keahlian teknik bangunan sebagai sekolah lanjutannya b. Untuk mengetahui faktor yang memberikan kontribusi paling besar bagi siswa dalam pemilihan SMK bidang keahlian teknik bangunan sebagai sekolah lanjutannya.

1.6 Manfaat Penulisan

Berdasarkan tujuan yang telah dikemukakan, maka penelitian ini diharapkan dapat memiliki manfaat sebagai berikut: a. Menjadi acuan bagi sekolah yang bersangkutan, faktor apa yang memberikan pengaruh paling besar dalam proses pemilihan sekolah. b. Bagi siswa menjadi bahan evaluasi dalam rangka menyesuaikan diri dengan bidang yang sedang digeluti. Yulianti Oktaviani, 2013 Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Siswa Memilih SMK Bidang Keahlian Teknik Bangunan Sebagai Sekolah Lanjutannya Di Kabupaten Garut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Memberikan informasi baru bagi para pembaca bahwa prospek kerja lulusan SMK bidang keahlian bangunan bukan untuk menjadi kuli bangunan seperti persepsi yang telah terbantuk selama ini, melainkana sebagai tenaga kerja teknis tingkat menengah. Yulianti Oktaviani, 2013 Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Siswa Memilih SMK Bidang Keahlian Teknik Bangunan Sebagai Sekolah Lanjutannya Di Kabupaten Garut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian

Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini, lokasi pengumpulan data dilakukan di beberapa tempat. Lokasi penelitian dilaksanakan di tiga SMK di kabupaten Garut, yaitu SMKN 2 Garut yang beralamat di Jl. Suherman No.90 Tarogong kaler Garut, SMKN 7 Garut yang beralamat di Jalan raya Wado Desa Cisitu Malangbong Garut dan SMKN 9 Garut yang beralamat di Jalan raya Garut- Bayongbong Km.9 Desa Panembong Garut. Untuk pengujian instrument dilakukan di SMKN 2 Garut, karena lokasinya lebih mudah dijangkau oleh peneliti yang beralamat di kecamatan Banyuresmi. SMKN 2 Garut memiliki 2 kelas untuk kelas X, sehingga satu kelas digunakan untuk uji coba dan kelas yang lain digunakan untuk penelitian. Pelaksanaan uji coba intrumen dilakukan pada hari sabtu, 21 september 2012 pada 20 menit sebelum jam istirahat pukul 10.00 WIB dengan meminta ijin terlebih dahulu pada guru yang bersangkutan dengan pertimbangan barang kali waktu istirahat selama 30 menit tidak cukup untuk mengisi 67 item pertanyaaan. Untuk pengumpulan data penelitian, lamanya penelitian ini selama 2 hari yaitu tanggal 11 dan tanggal 12 Oktober 2012 seperti terlampir di lampiran 3 dalam surat tanda telah telah melakukan penelitian dari SMK yang bersangkutan. Tanggal 11 Oktober di SMKN 2 Garut pada jam isitrahat sebelum sholat duhur sehingga tidak mengganggu aktifitas belajar dan SMKN 7 Garut pada jam istirahat jam 9 pagi dibantu oleh ketua prodi sehingga pengisian istrumen penelitian dilaksanakan pada jam istirahat dan 15 menit memekai jam pelajaran setelah istirahat dengan meminta ijin guru yang bersangkutan sebelumnya. Selanjutnya tanggal 12 Oktober di SMKN 9 Yulianti Oktaviani, 2013 Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Siswa Memilih SMK Bidang Keahlian Teknik Bangunan Sebagai Sekolah Lanjutannya Di Kabupaten Garut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Garut pada hari jum’at pukul 13.00 peneliti meminta waktu 45 menit pada jam pelajaran, dengan ijin dari guru yang bersangkutan.

3.2 Metode Penelitian

Dalam suatu penelitian metode merupakan cara untuk mencapai suatu tujuan penelitian, Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu metode yang digunakan untuk mengkaji dan menelaah serta memecahkan permasalahan-permasalahan yang terjadi pada masa sekarang atau saat ini. Sementara itu, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan penelitian yang dilakukan dengan pencatatan dan penganalisaan data hasil penelitian dengan menggunakan statistik. Penelitian ini dapat digolongkan pada penelitian survei, yaitu suatu metode penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan sejumlah besar data berupa variabel, unit, atau individu dalam waktu yang bersamaan. Data dikumpulkan melalui individu atau sampel fisik tertentu dengan tujuan agar dapat mengeneralisasikan terhadap hal yang diteliti. Variabel yang dikumpulkan dapat berupa fisik ataupun sosial, survei untuk penelitian sosial kemasyarakatan biasanya menggunakan teknik wawancara dan kuesioner atau angket. Pada penelitian ini analisis dilakukan untuk mengetahui besaran persentase dari setiap faktor-faktor yang mempengaruhi siswa memilih SMK bidang keahlian teknik bangunan sebagai sekolah lanjutannya dan faktor yang paling besar pengaruhnya .

3.3 Variabel dan Paradigma Penelitian

3.3.1 Variabel penelitian

Variabel secara sederhana dapat diartikan sebagai gejala atau karakteristik yang bervariasi atau menurut Arikunto 1997:99 mengatakan bahwa “ variabel adalah objek penelitian , atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”. Yulianti Oktaviani, 2013 Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Siswa Memilih SMK Bidang Keahlian Teknik Bangunan Sebagai Sekolah Lanjutannya Di Kabupaten Garut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Variabel dalam penelitian ini hanya mendeskripsikan satu variabel saja variabel tunggal yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi siswa memilih SMK bidang keahlian teknik bangunan sebagai sekolah lanjutannya.

3.3.2 Paradigma Penelitian

Menurut Arikunto 1997:49 : “Paradigma adalah suatau kerangka berfikir yang menggambarkan alur pikiran penelitian” . Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa paradigma merupakan cara berfikir atau pola untuk penelitian dalam skema. Paradigma dalam penelitian ini dapat dlihat pada gambar 3.1 berikut: Yulianti Oktaviani, 2013 Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Siswa Memilih SMK Bidang Keahlian Teknik Bangunan Sebagai Sekolah Lanjutannya Di Kabupaten Garut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan : = Alur penelitian = Ruang lingkup penelitian Gambar 3. 1 Paradigma penelitian Siswa kelas X SMK bidang keahlian teknik bangunan Faktor yang melatar belakangi: a. Faktor Internal  Motivasi  Bakat  minat b. Faktor Eksternal  SMK bidang keahlian teknik bangunan  prospek lulusan SMK bidang keahlian teknik bangunan  Keluarga  Teman SMP  Alimni sekolah SMP  Guru  Masyarakat Temuan penelitian Temuan penelitian Yulianti Oktaviani, 2013 Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Siswa Memilih SMK Bidang Keahlian Teknik Bangunan Sebagai Sekolah Lanjutannya Di Kabupaten Garut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.4 Data dan Sumber Data