TESIS PERAN LEGISLASI DEWAN PERWAKILAN DAERAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP UPAYA MEMPERKUAT CHECKS AND BALANCES DI LEMBAGA LEGISLATIF.

i

TESIS

PERAN LEGISLASI DEWAN PERWAKILAN
DAERAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP UPAYA
MEMPERKUAT CHECKS AND BALANCES
DI LEMBAGA LEGISLATIF

JOHN SINARTHA WOLO
No. Mhs.: 135201994/PS/MIH

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
2014

iv

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS


Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama

: John Sinartha Wolo

No. Mhs

: 135201994

Alamat

: Jl. Indrapastha, Nomor 18 Pringgolayang, RT 02, RW 26,
Kelurahan Condong Catur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman

Dengan ini menyatakan bahwa:
1. Tesis ini, dengan judul Peran Legislasi Dewan Perwakilan Daerah dan
Pengaruhnya terhadap Upaya Memperkuat Checks and Balances di Lembaga
Legislatif merupakan karya asli penulis dan bukan merupakan hasil plagiat dan
belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar akademik (magister hukum),
baik di Universitas Atma Jaya Yogyakarta maupun di perguruan tinggi lainnya.

2. Tesis ini adalah murni gagasan, rumusan dan penelitian penulis sendiri, tanpa
bantuan pihak lain, kecuali atas arahan dari Tim Dosen Pembimbing.
3. Seluruh informasi yang dimuat dalam Tesis ini yang berasal dari penulis lain
telah diberikan penghargaan dengan menyebut nama pengarang, judul buku
atau tulisan aslinya, dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Yogyakarta, 11 November 2014
Yang menyatakan

John Sinartha Wolo

v

ABSTRAKSI

Penelitian yang berjudul Peran Legislasi Dewan Perwakilan Daerah dan
Pengaruhnya terhadap Upaya Memperkuat Checks and Balances di Lembaga
Legislatif ini difokuskan pada permasalahan antara lain: peran legislasi Dewan
Perwakilan Daerah, kendala yang dihadapi dan solusi untuk mengatasi kendala
tersebut dalam memperkuat checks and balances di lembaga legislatif.

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis peran legislasi
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia dan pengaruhnya terhadap upaya
memperkuat checks and balances di lembaga legislatif. Analisis terhadap peran
legislasi Dewan Perwakilan Daerah juga bertujuan untuk mengetahui kendalakendala yang dihadapi Dewan Perwakilan Daerah dalam menjalankan peran
legislasinya, dan mengupayakan solusi guna menyelesaikan kendala-kendala
tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian normatif yang menggunakan
pendekatan perundang-undangan, pendekatan historis, pendekatan perbandingan
hukum, dan pendekatan politik hukum, serta mengkajinya dari perspektif teori
demokrasi, teori trias politica , teori legislatif dan teori perundang-undangan.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa: (1) Amandemen UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah melahirkan Dewan
Perwakilan Daerah dan menjadi salah satu lembaga legislatif, selain Dewan
Perwakilan Rakyat. (2) Kehadiran Dewan Perwakilan Daerah dirancang sebagai
saluran aspirasi daerah sekaligus menjadi kamar penyeimbang (checks and
balances) di lembaga legislatif. (3) Pasca kelahiran Dewan Perwakilan Daerah
hingga Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 92/PUU/2012, pengaturan
tentang peran legislasi Dewan Perwakilan Daerah masih menunjukkan kesan
sebagai lembaga bantu Dewan Perwakilan Rakyat, dan jauh dari tujuan dasar
dihadirkannya Dewan Perwakilan Daerah di Negara Indonesia. Hal tersebut
bertentangan dengan hakikat teori demokrasi, teori pembagian kekuasaan, teori
legislatif dan teori perundang-undangan, yang pada dasarnya tidak berpihak pada

dominasi suatu lembaga tertentu (tirani). Inferioritas peran legislasi Dewan
Perwakilan Daerah menunjukkan praktik legislasi yang tidak lazim jika
dibandingkan dengan negara-negara yang mengakomodasi hadirnya lembaga
kedua di parlemen. Pengabaian terhadap peran legislasi Dewan Perwakilan
Daerah dalam proses legislasi menunjukkan aspek pragmatis dari para pembuat
undang-undang, jauh dari prinsip checks and balances.
Berdasarkan kesimpulan tersebut, peneliti mengajukan beberapa saran
utama sebagai berikut: diperlukan amandemen kelima terhadap Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 guna memperjelas pengaturan
tentang peran legislasi Dewan Pewakilan Daerah mulai dari ranah Konstitusi,
hingga pengaturan di bawahnya. Amandemen terhadap Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia memang tidak mudah dilaksanakan. Oleh karena itu,
Mahkamah Konstitusi sebagai the sole interpreter of constitution atau judicial
interpretation, dapat memberikan penafsiran yang jelas terhadap ranah peran
legislasi Dewan Perwakilan Daerah. Praktik Konvensi yang melibatkan Dewan
Perwakilan Daerah dalam proses legislasi juga merupakan solusi alternatif.

vi

Kata Kunci


: Peran Legislasi, Dewan Perwakilan Daerah, aspirasi daerah,
checks and balances, Amandemen UUD 1945, judicial
interpretation dan praktik konvensi.

vii

ABSTRACT
Research titled “Legislation Function of Senate Republic of Indonesia and
its effects to strengthen checks and balances system in Legislative Institution”,
focused on legislation functions of Senate, the obstacles and its solution to resolve
in order to strengthen checks and balances system in Legislative Institution.
This research aims to examine and analyze the legislation functions of
Senate Republic of Indonesia and its effect to strengthen checks and balances
system in Legislative Institution. The analyze concerning to the legislation
function of Senate also aims to know the obstacles that found by Senate when
Senate perform legislations function, and try to find the solving. This research is a
normative research that uses legislations approach, historical approach, legal
comparison approach, legal politics approach, by examining the theory of
democratic, theory of trias politica, theory of legislative and theory of legislations.

Result of this research concludes that: (1) Amendments of the
Constitutional of the Republic of Indonesia 1945 has thought out the Senate as
one of the two legislatives institutions, besides Political Representative Council.
(2) The presents of the Senate is planned as a channel of regional aspiration, and
all at once as a revising chamber in legislative institution. (3) After Senate was
born, until the decision of Constitution Court Number 92/PUU/2012, the
regulations of Senate especially in the sector of legislation point us the Senate as
an auxiliary of Political Representative Council. That’s fact are contradiction to
the theory of democratic, theory of trias politica, theory of legislative and theory
of legislations that basically avoid to the tyranny. The inferiority of legislation
functions of Senate point out the different practices of another country that
accommodate the second chamber in their parliament. The neglect to the
legislation functions of Senate point out the pragmatic aspect of the legal maker,
and not accommodates the principles of checks and balances.
Based on the conclusion, researcher suggests some ideas such as the fifth
amendments of Constitutional of the Republic of Indonesia 1945 is needed to
clarify the regulation about legislation functions of Senate, started by Constitution
up to the under regulation. The amendment of Constitutional of the Republic of
Indonesia 1945 is so difficult. So, as the the sole interpreter of constitution or as
the judicial interpretation, Constitution Court of the Republic of Indonesia can

offer clear interprete about the legislation functions of Senate. The practices of
conventions that involve the Senate to the process of legislation are also
alternative solution.
Keywords
: Legislation functions, Senate, regional aspiration, checks and
balances, amendment of the Constitution 1945, judicial
interpretation, and the Constitutional practices.

viii

KATA PENGANTAR

“Ada selalu berarti berada bersama dengan yang lain”
(Gabriel Marcel)

Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kasih
yang telah melimpahkan rahmat dan kasihnya kepada Penulis, sehingga
penelitian yang berjudul Peran Legislasi Dewan Perwakilan Daerah dan
Pengaruhnya terhadap Upaya Memperkuat Checks and Balances di
Lembaga Legislatif dapat diselesaikan. Penelitian dengan topik tersebut

bermula ketika Penulis berinteraksi dengan sebagian masyarakat (dan bahkan
Penulis sendiri) yang meski terlibat aktif memilih anggota Dewan Perwakilan
Daerah tiap perhelatan Pemilu tetapi merasa bingung, kurang pengetahuan
tentang “apa itu sebenarnya Dewan Perwakilan Daerah?”
Penelitian ini dimaksudkan untuk melengkapi syarat guna memperoleh
gelar Magister Humaniora pada Program Studi Magister Ilmu Hukum
Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Rampungnya penelitian ini tidak sematamata merupakan usaha penulis secara personal, tetapi terlebih atas bantuan
beberapa pihak yang dengan caranya yang khas dan tulus turut membantu
Penulis. Penulis menyampaikan limpah terima kasih kepada:

ix

1. Allah Tritunggal Yang Mahakudus yang senantiasa memberikan
rahmat dan pancaran pencerahan kasih-Nya sehingga dapat menjiwai
Penulis selama proses penelitian.
2. Keluarga besar, Ayahanda, Ibunda dan Kakak-kakak, yang telah
memotivasi Penulis dalam merampungkan penelitian ini.
3. Pimpinan Universitas Atma Jaya Yogyakarta: Bapak Dr. R.Maryanto,
M.A, selaku Rektor Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Bapak Drs.
M. Parnawa Putranta, M.B.A., Ph.D. selaku Direktur Program Pasca

Sarjana Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Ibu Dr. E. Sundari, S.H.,
M.Hum selaku Ketua Program Magister Ilmu Hukum Universitas
Atma Jaya Yogyakarta.
4. Bapak Dr. W. Riawan Tjandra, S.H., M. Hum selaku dosen
pembimbing utama yang dengan segala keikhlasannya, telah banyak
meluangkan waktu

dan pikiran memberikan bimbingan dan

pencerahan kepada Penulis selama proses penelitian.
5. Bapak Dr. G. Sri Nurhartanto, S.H., LL.M selaku dosen pembimbing
anggota, telah banyak memberikan sumbangan pemikiran, bimbingan
dan masukan yang sangat berharga.
6. Bapak Y. Hartono, S.H., M. Hum selaku dosen penguji anggota, telah
memberikan masukan, memperkaya dan mempertajam pemahaman
Penulis mengenai isi penelitian ini.
7. Para Narasumber: Bapak Ir. Abraham Paul Liyanto, Bapak Paulus
Yohanes Sumino, Bapak B. Hestu Cipto Handoyo, S.H., M.Hum dan

x


Bapak Dr. W. Riawan Tjandra S.H., M.Hum yang telah berbagi
pengetahuan melalui pemikirannya yang tajam, sehingga memperkaya
penelitian ini.
8. Pengelola Perpustakaan Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Pengelola
Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia –
Yogyakarta, dan Pengelola Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta, yang telah membantu Penulis mendapatkan
jasa pustaka sehingga memperkaya sumber kepustakaan dalam
penelitian ini.
9. Seluruh Dosen pada Program Pasca Sarjana, Magister Ilmu Hukum
Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang telah membentuk wawasan
keilmuan di bidang hukum bagi Penulis selama mengikuti
perkuliahan.
10. Rekan-rekan Mahasiswa Angkatan September 2013 Program Pasca
Sarjana, Magister Ilmu Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta
yang telah mendukung, menyemangati dan memberikan kontribusi
yang berguna dalam penyelesaian penelitian ini.
11. Semua pihak yang tidak dapat Penulis sebutkan satu persatu yang
telah berkenan memberikan dukungan dan bantuan guna terselesainya

penelitian ini.

Akhirnya, Penulis haturkan limpah terima kasih kepada segenap
pembaca yang terkasih. Penulis menyadari bahwa tulisan ini belumlah

xi

sempurna dan masih membutuhkan ide-ide cermat dan kritis untuk melengkapi
dan membenahinya. Karena itu, Penulis sangat mengharapkan masukan kritis
dan ide-ide cemerlang dari pembaca sekalian, guna memperdalam dan
memperkaya isi tulisan ini. Akhir kata Penulis berharap semoga tesis ini dapat
memberikan manfaat bagi pembaca dan dunia pendidikan.
Salam dan selamat membaca.

Penulis

John Sinartha Wolo

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ------------------------------------------------------------------------i
HALAMAN PERSETUJUAN TESIS -------------------------------------------------- ii
HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI -------------------------------------- iii
PERNYATAAN KEASLIAN ----------------------------------------------------------- iv
ABSTRAKSI -------------------------------------------------------------------------------- v
ABSTRACT ------------------------------------------------------------------------------- vii
KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------------ viii
DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------------ xii
DAFTAR TABEL ----------------------------------------------------------------------- xix

BAB I PENDAHULUAN ----------------------------------------------------------------- 1
A. Latar Belakang Masalah ------------------------------------------------------------ 1
B. Rumusan Masalah ------------------------------------------------------------------ 14
C. Batasan Masalah -------------------------------------------------------------------- 15
D. Keaslian Penelitian ----------------------------------------------------------------- 18
1.
2.
3.

Tesis Pembanding I ------------------------------------------------------------- 18
Tesis Pembanding II ------------------------------------------------------------ 22
Tesis Pembanding III ----------------------------------------------------------- 24

E. Manfaat Penelitian ------------------------------------------------------------------ 27
1.

Manfaat Teoretis ---------------------------------------------------------------- 28

2.

Manfaat Praktis ------------------------------------------------------------------ 28
a. Manfaat bagi Pemerintah ------------------------------------------------- 28

xiii

b.

Manfaat bagi Masyarakat ------------------------------------------------- 28

F. Tujuan Penelitian ------------------------------------------------------------------- 29
G. Landasan Teori ---------------------------------------------------------------------- 29
1. Teori Demokrasi ------------------------------------------------------------------ 31
a. Gagasan Dasar Teori Demokrasi -------------------------------------------- 31
b. Korelasi Teori Demokrasi dengan Penelitian ini ------------------------- 35
2. Teori Trias Politica --------------------------------------------------------------- 37
a. Gagasan Dasar Teori Trias Politica ---------------------------------------- 37
b. Korelasi Teori Trias Politica dengan Penelitian ini ---------------------- 38
3. Teori Legislatif -------------------------------------------------------------------- 40
a. Gagasan Dasar Teori Legislatif --------------------------------------------- 40
b. Korelasi Teori Legislatif dengan Penelitian ini --------------------------- 43
4. Teori Perundang-Undangan ----------------------------------------------------- 44
a. Gagasan Dasar Teori Perundang-Undangan ------------------------------- 44
b. Korelasi Teori Perundang-Undangan dengan Penelitian ini ------------ 46
H.

Sistematika Penulisan ------------------------------------------------------------ 48

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ------------------------------------------------------- 50
A. Peran Legislasi Dewan Perwakilan Daerah ----------------------------------- 50
B. Upaya Memperkuat Checks and Balances ------------------------------------- 53
C. Lembaga Legislatif ----------------------------------------------------------------- 57

BAB III METODE PENELITIAN --------------------------------------------------- 62
A. Jenis Penelitian ---------------------------------------------------------------------- 62
B. Pendekatan Penelitian ------------------------------------------------------------- 62
C. Data Penelitian----------------------------------------------------------------------- 64
1.

Sumber Data --------------------------------------------------------------------- 64
a. Bahan Hukum Primer ----------------------------------------------------- 64

xiv

b.
2.

Bahan Hukum Sekunder ------------------------------------------------- 66

Metode Pengumpulan Data ---------------------------------------------------- 67
a. Studi Kepustakaan --------------------------------------------------------- 67
b. Wawancara ----------------------------------------------------------------- 67

D. Analisis Hukum---------------------------------------------------------------------- 69
1.

Analisis Data Bahan Hukum Primer ----------------------------------------- 69
a.
b.
c.

d.
2.

Deskripsi -------------------------------------------------------------------- 69
Sistematisasi ---------------------------------------------------------------- 69
Interpretasi Hukum ------------------------------------------------------- 72
1) Interpretasi Gramatikal ---------------------------------------------- 72
2) Interpretasi Sistemik ------------------------------------------------- 72
3) Interpretasi Intensional ---------------------------------------------- 73
Menilai Hukum Positif ---------------------------------------------------- 73

Analisis Bahan Hukum Sekunder --------------------------------------------- 75

E. Proses Berpikir ---------------------------------------------------------------------- 76

BAB IV PERAN LEGISLASI DEWAN PERWAKILAN DAERAH DAN
PENGARUHNYA TERHADAP UPAYA MEMPERKUAT CHECKS AND
BALANCES DI LEMBAGA LEGISLATIF ---------------------------------------- 77

A. Peran Legislasi Dewan Perwakilan Daerah ----------------------------------- 77
1.

Tinjauan Umum tentang Dewan Perwakilan Daerah Republik
Indonesia ------------------------------------------------------------------------- 77

2.

Peran Legislasi Dewan Perwakilan Daerah --------------------------------- 79
a.

Peran Dewan Perwakilan Daerah dalam Penyusunan Program
Legislasi Nasional dalam Perbandingan dengan Dewan Perwakilan
Rakyat dan Pemerintah --------------------------------------------------- 79
1) Peran Dewan Perwakilan Daerah dalam Penyusunan
Prolegnas -------------------------------------------------------------- 80
2) Peran Dewan Perwakilan Rakyat dalam Penyusunan
Prolegnas -------------------------------------------------------------- 82
3) Peran Pemerintah dalam Penyusunan Prolegnas ----------------- 85

xv

3.

b.

Peran Dewan Perwakilan Daerah dalam Pengajuan Rancangan
Undang-Undang dalam Perbandingan dengan Dewan Perwakilan
Rakyat dan Presiden ------------------------------------------------------- 86
1) Peran Dewan Perwakilan Daerah dalam Pengajuan
Rancangan Undang-Undang ---------------------------------------- 86
2) Peran Dewan Perwakilan Rakyat dalam Pengajuan
Rancangan Undang-Undang ---------------------------------------- 89
3) Peran Presiden dalam Pengajuan Rancangan
Undang-Undang ------------------------------------------------------ 91

c.

Peran Dewan Perwakilan Daerah dalam Pembahasan Rancangan
Undang-Undang dalam Perbandingan dengan Dewan Perwakilan
Rakyat dan Presiden ------------------------------------------------------- 93
1) Peran Dewan Perwakilan Daerah dalam Pembahasan
Rancangan Undang-Undang ---------------------------------------- 93
2) Peran Dewan Perwakilan Rakyat dalam Pembahasan
Rancangan Undang-Undang ---------------------------------------- 95
3) Peran Presiden dalam Pembahasan Rancangan
Undang-Undang ------------------------------------------------------ 99

d.

Peran Dewan Perwakilan Daerah dalam Penyebarluasan Program
Legislasi Nasional dan Rancangan Undang-Undang dalam
Perbandingan dengan Dewan Perwakilan Rakyat dan Presiden --- 100
1) Peran Dewan Perwakilan Daerah dalam Penyebarluasan
Prolegnas ------------------------------------------------------------- 100
2) Peran Dewan Perwakilan Rakyat dalam Penyebarluasan
Prolegnas ------------------------------------------------------------- 100
3) Peran Presiden dalam Penyebarluasan Prolegnas --------------- 101

e.

Peran Dewan Perwakilan Daerah dalam Pembahasan Rancangan
Undang-Undang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang dalam Perbandingan dengan Dewan Perwakilan
Rakyat dan Presiden ------------------------------------------------------ 102

f.

Pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah atas Rancangan UndangUndang Anggaran Pendapatan Belanja Negara dan Rancangan
Undang-Undang Pajak, Pendidikan, dan Agama--------------------- 103

Peran Legislasi Dewan Perwakilan Daerah Pasca Putusan Mahkamah
Konstitusi Nomor 92/PUU-X/2012------------------------------------------ 105
a.
b.

Peran Dewan Perwakilan Daerah dalam Penyusunan Program
Legislasi Nasional -------------------------------------------------------- 109
Peran Dewan Perwakilan Daerah dalam Pengajuan
Rancangan Undang-Undang -------------------------------------------- 114
1) Peran Dewan Perwakilan Daerah dalam Pengajuan
Rancangan Undang-Undang --------------------------------------- 115

xvi

2) Peran Dewan Perwakilan Daerah dalam Penyusunan
Rancangan Undang-Undang --------------------------------------- 118
3) Peran Dewan Perwakilan Daerah dalam Penyampaian
Rancangan Undang-Undang --------------------------------------- 119
4) Peran Dewan Perwakilan Rakyat dalam Penyampaian
Rancangan Undang-Undang --------------------------------------- 120
5) Peran Presiden dalam Penyampaian
Rancangan Undang-Undang --------------------------------------- 122

4.

c.

Peran Dewan Perwakilan Daerah dalam Pembahasan
Rancangan Undang-Undang -------------------------------------------- 124

d.

Peran Dewan Perwakilan Daerah dalam Penarikan
Rancangan Undang-Undang -------------------------------------------- 128

e.

Peran Dewan Perwakilan Daerah dalam Pembahasan Rancangan
Undang-Undang Pencabutan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-undang (Perppu) ------------------------------------------------ 129

f.

Peran Dewan Perwakilan Daerah dalam Penyebarluasan Program
Legislasi Nasional dan Rancangan UndangUndang --------------------------------------------------------------------- 130

Perbandingan Peran Legislasi Dewan Perwakilan Daerah di
Beberapa Negara ------------------------------------------------------------- 130
a.
b.

Amerika Serikat ----------------------------------------------------------- 130
Perancis -------------------------------------------------------------------- 134

B. Kendala-kendala Peran Legislasi Dewan Perwakilan Daerah ---------- 136
1.

Peran Legislasi Dewan Perwakilan Daerah Dibatasi oleh UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 ----------------- 136
a.
b.

Ketidaktegasan Tafsiran terhadap Pasal 22D Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 ---------------------- 136
Peran Legislasi Dewan Perwakilan Daerah dalam Tahap
Pembentukan Terganjal Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 ---------------------------------------------------- 141
1) Berkaitan dengan bidang tugas Peran Legislasi Dewan
Perwakilan Daerah -------------------------------------------------- 141
2) Berkaitan dengan ketentuan Pasal 20 ayat (1) dan ayat (2)
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 ------------------------------------------------------------------- 142

xvii

2.

Peran Legislasi Dewan Perwakilan Daerah Dibatasi oleh UndangUndang dan Pengaturan di Bawahnya -------------------------------------- 148
a.

b.

c.

Peran Legislasi Dewan Perwakilan Daerah Dibatasi oleh UndangUndang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan
Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah
dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah -------------------------------- 148
Peran Legislasi Dewan Perwakilan Daerah Dibatasi oleh
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan ---------------------------------------- 155
Pengaturan Peran Legislasi Dewan Perwakilan Daerah yang
Dibatasi dalam Pengaturan Tata Tertib Dewan Perwakilan
Daerah dan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat------------------ 157

C. Upaya Mengatasi Kendala-kendala dalam Peran Legislasi Dewan
Perwakilan Daerah ---------------------------------------------------------------- 159
1.

Memperkuat Peran Dewan Perwakilan Daerah
dalam Pengaturan -------------------------------------------------------------- 161
a.

Memperkuat Peran Legislasi Dewan Perwakilan Daerah dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 ---------------------------------------------------------------- 162
1) Mengakomodasi Jenis Strong Bicameralism -------------------- 166
2) Mengakomodasi Jenis Likely Bikameralism--------------------- 168
3) Rancang Ulang Lembaga Majelis Permusyawaratan Rakyat
sebagai Rumah Bersama Seluruh Anggota Dewan Perwakilan
Rakyat dan Seluruh Anggota Dewan Perwakilan Daerah ----- 172

b.

Memperkuat Peran Legislasi Dewan Perwakilan Daerah dalam
Undang-Undang tentang Pembentukan Peraturan PerundangUndangan ------------------------------------------------------------------ 174

c.

Memperkuat Peran Legislasi Dewan Perwakilan Daerah dalam
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis
Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan
Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah -------- 178

d.

Memperkuat Peran Legislasi Dewan Perwakilan Daerah dalam
Pengaturan Tata Tertib Dewan Perwakilan Daerah dan Tata
Tertib Dewan Perwakilan Rakyat -------------------------------------- 182

2.

Memperkuat Peran Legilasi Dewan Perwakilan Daerah melalui
Praktik Konvensi -------------------------------------------------------------------- 184

3.

Memperkuat Dewan Perwakilan Daerah dengan Aksi ke Tengah
Masyarakat --------------------------------------------------------------------------- 185

xviii

BAB V PENUTUP ----------------------------------------------------------------------- 187
A. Kesimpulan -------------------------------------------------------------------------- 187
B. Saran ---------------------------------------------------------------------------------- 194

DAFTAR PUSTAKA ------------------------------------------------------------------- 199

xix

DAFTAR TABEL

Tabel 1

Bagan Penggunaan Landasan Teori .......................................................29

Tebel 2

Penyusunan Program Legislasi Nasional .............................................109

Tebel 3

Pengajuan Rancangan Undang-undang ...............................................114

Tebel 4

Pembahasan Rancangan Undang-undang ............................................124