PENGARUH METODE MONAURAL BEAT TERHADAP SIKAP SUAMI PEROKOK DI DESA GLAGAHAGUNG KECAMATAN PURWOHARJO KABUPATEN BANYUWANGI
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PENGARUH METODE MONAURAL BEAT TERHADAP SIKAP SUAMI PEROKOK DI DESA GLAGAHAGUNG KECAMATAN PURWOHARJO
KABUPATEN BANYUWANGI
KARYA TULIS ILMIAH
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan
Disusun Oleh
:RENY DIAH LESTARI
NIM R1110022
PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
(2)
commit to user
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul ” Pengaruh Metode Monaural Beat Terhadap Sikap Suami Perokok Di Desa Glagahagung Kecamatan Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi ”.
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis memperoleh bimbingan, bantuan, dan saran dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :
1. H. Tri Budi Wiryanto, dr, Sp.OG (K), Ketua Program Studi DIV Kebidanan
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.
2. Erindra Budi C, S.Kep, Ns, M. Kes selaku pembimbing I yang telah membimbing dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.
3. Muthmainah, dr, M.Kes, selaku pembimbing II yang telah membimbing dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.
4. S. B Widjokongko, dr, PHK. M. Pd. Ked, selaku Ketua penguji.
5. Mujahidatul Musfiroh, S. Kep, Ns, selaku sekretaris penguji.
6. Seluruh Dosen beserta Staf Program Studi DIV Kebidanan Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret yang telah membantu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
7. Orang tua, kakak, adik, dan keponakan yang telah memberi motivasi dan do’a dalam proses penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
8. Teman-teman seperjuangan DIV kebidanan Transfer tahun 2010 yang telah
membantu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah membantu dalam penyusunan dan penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini. Penulis menyadari dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan, sehingga penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi penyempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini
Surakarta, Agustus 2011
(3)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
MOTTO
“ Bahwasanya tiadalah manusia memperoleh sesuatu kecuali apa yang telah dia usahakan. Dan bahwasanya usaha –usahanya kelak akan diperlihatkan kepada-Nya. Kemudian akan diberikan balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna ’’.
( Q.S. Al – Najm : ayat 39 – 41 )
“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan”.
(4)
commit to user
vii
PERSEMBAHAN
1 Bagi-Mu Sang Maha Pengasih, Syukur Alhamdulillah kuucapkan atas
karunia yang telah Engkau limpahkan pada hamba-Mu ini dan janganlah Engkau jauhkan hamba dari Rahmat-Mu.
2 Teruntuk Ayah dan Ibu Tercinta, terima kasih atas curahan cinta dan kasih sayang yang begitu besar, iringan do’a yang selalu terpanjatkan serta semangat yang selalu kalian berikan dalam setiap langkah hidupku.
3 Untuk Kakak dan Adikku Tersayang, terima kasih atas dukungan dan keceriaanmu selama ini.
4 Untuk Mbak Ernie dan Mbak Febriarti, terima kasih atas dukungan, bantuan dan kebersamaan kalian semua yang begitu indah selama ini.
5 Semua sahabat-sahabatku di asrama Putri Sari (Rizki dan Rohmah), terima kasih untuk keceriaan, semangat dan indahnya kebersamaan yang kalian berikan.
6 Serta teman – teman seperjuangan kelas Transfer , terima kasih atas kebersamaan dan keceriaan kalian selama ini.
(5)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL………... …… i
HALAMAN PERSETUJUAN………... ii
HALAMAN PENGESAHAN………... …… iii
ABSTRAK……….. …… iv
ABSTRACT……… v
MOTTO………... vi
PERSEMBAHAN……….. vii
KATA PENGANTAR……… …… viii
DAFTAR ISI………...……. ix
DAFTAR GAMBAR……….. …… xii
DAFTAR TABEL………... …… xiii
DAFTAR LAMPIRAN……….. …… xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang…...………. 1
B. Rumusan Masalah……… 3
C. Tujuan Penelitian………...……….. 3
1. Tujuan Umum……… 3
2. Tujuan Khusus………... 3
D. Manfaat Penelitian………... 4
1. Manfaat Teoristis……… 4
2. Manfaat Aplikatif………... 4
BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori………... 5
1. Pengaruh………. 5
(6)
commit to user
x
3. Sikap………... 7
4. Perokok ……….. 9
B. Kerangka Konsep………. 10
C. Hipotesis ……….. 11
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitia……… 12
B. Tempat dan Waktu Penelitian……….. 12
1. Tempat Penelitian………... 12
2. Waktu Penelitian……….. 12
C. Populasi Penelitian………. 13
1. Populasi Target………. 13
2. Populasi Aktual……… 13
D. Sampel dan Teknik Sampel……… 13
E. Besar Sampel……….……….. 13
F. Kriteria Restriksi………. 14
1. Kriteria Inklusi……….. 14
2. Kriteria Eksklusi……… 14
G. Definisi Operasional……… 14
1. Variabel Bebas……….. 15
2. Variabel Terikat………. 15
H. Cara Kerja……… 15
1. Pengelompokan Subjek………. 15
2. Intervensi………... 16
3. Instrumentasi………. 16
4. Cara Menggunakan Instrumen……….. 19
I. Pengolahan Data………. 20
1. Editing………... 20
2. Coding………... 20
3. Data Entry………. 20
J. Analisis Data………... 20 BAB IV HASIL PENELITIAN
(7)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
A. Rerata Nilai Pretest dan Posttest Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kotrol…….………. 21 B. Rerata Perubahan Nilai Pretest dan Postest Kelompok
Perlakuan dan Kontrol…….……… 22
C. Hasil Uji Independent T Test………..………. 22
BAB V PEMBAHASAN………..……….. 24
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan……….……….………… 28
B. Saran………..………….. 28
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
(8)
commit to user
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2. 1 Pengaruh Metode Monaural Beat Terhadap Sikap Suami
Perokok………. Gambar 3. 1 Rancangan Sebelum dan Sesudah Perlakuan Mengguna- kan Dua Kelompok………..…. Gambar 3. 2 Skema Penelitian………...
10
11 18
(9)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 3. 1 Skala Likert………
Tabel 3. 2 Kisi – Kisi Kuesioner………. Tabel 4. 1 Rerata Nilai Pretest dan Posttest Kelompok Perlakuan
dan Kontrol……… Tabel 4. 2 Perubahan Nilai Pretest dan Posttest Kelompok
Perlakuan dan Kontrol………... Tabel 4. 3 Hasil Uji Shapiro Wilk Perubahan Nilai Kelompok
Perlakuan dan Kontrol……… Tabel 4. 4 Hasil Uji T Test untuk Sampel Independent…………...
16 16
20
20
21 21
(10)
commit to user
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penelitian
Lampiran 2. Surat Pernyataan Keaslian Penelitian Lampiran 3. Permohonan Ijin Studi Pendahuluan Lampiran 4. Kuesioner Studi Pendahukuan Lampiran 5. Permohonan Menjadi Responden Lampiran 6. Informed Consent
Lampiran 7. Kuesioner
Lampiran 8. Hasil Uji Validitas Lampiran 9. Hasil Uji Reliabilitas
Lampiran 10. Daftar Nilai Pretest dan Postest Suami Perokok di Desa Glagahagung,Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi Lampiran 11. Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas
Lampiran 12. Hasil Uji Independent T Test Lampiran 13. Lembar Konsultasi
(11)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv ABSTRAK
Reny Diah Lestari . R 1110022. Pengaruh Metode Monaural Beat Terhadap Sikap Suami Perokok Di Desa Glagahagung Kecamatan Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi. Program Studi D IV Kebidanan FK UNS. 2011.
Latar Belakang : Jumlah kematian perokok pasif di seluruh dunia diketahui lebih dari 600.000 orang setiap tahunnya, sedangkan jumlah kematian dari perokok aktif adalah 5, 1 juta per tahun. Banyaknya angka kematian yang disebabkan oleh rokok membuat para dokter dan ilmuan menciptakan cara dan memberikan solusi untuk melepaskan diri dari kecanduan rokok. Cara yang ditawarkan antara lain: SEFT (Spiritual Emotional Freedom Tecnique), Binaural beat, dan Monaural beat.
Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh metode monaural beat terhadap sikap suami perokok di Desa Glagahagung, Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian Quasy-Experimental design dengan menggunakan metode pretest-posttest control group design. Sebelum perlakuan kelompok diberikan pretest terlebih dahulu dan sesudah perlakuan kelompok diberikan posttest. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Glagahagung, Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik Cluster random Sampling (Sampel dibagi secara random menjadi kelompok perlakuan sebanyak 15 orang dan kelompok kontrol 15 oarang). Pengumpulan data tentang sikap suami perokok
pretest dan posttest menggunakan kuesioner dengan skala Likert sebagai instrumen. Uji hipotesis menggunakan Independent t Test dan menggunakan bantuan program SPSS 16.0 for Windows.
Hasil : Analisis penelitian menunjukkan rata-rata perubahan nilai sikap suami perokok kelompok perlakuan = 17,33 ± 8,01 dan rata-rata kelompok kontrol = 12,93 ± 4,80 . Uji t independent menunjukkan ttabel(2,052) > thitung(1,825) atau p(0,081) > 0,05. Hal ini berarti terdapat perbedaan yang tidak signifikan antara nilai pretest dan nilai posttest.
Kesimpulan : Tidak ada pengaruh metode monaural beat terhadap sikap suami perokok.
(12)
commit to user
v ABSTRACT
Reny Diah Lestari. R1110022. The Influence Monaural Beat Method Toward Husband Smoker Attitude in Glagahagung Village, Purwoharjo, Banyuwangi. D IV Midwifery Program Sebelas Maret University. 2011.
Background: The death amount of passive smoker in the world has been known more than 600.000 person in every years, meanwhile the amount of active smoker is 5,1 million every years. The increase of death amount which is caused of smoke make doctor and scientist make the way and give solution to detache from cigarette addiction. There are three ways: SEFT(Spiritual Emotional Freedom Technique), Binaural Beat, and Monaural Beat.
Purpose: The purpose of this research is to know there is influence Monaural Beat toward the attitude of husband smoker in Glagahagung village, purwoharjo, Banyuwangi.
Method: This research is Quasy-Experimental design by using Pretest-posttest control group design method. Before treatment group was given pretest and after treatment the group was given posttest. This research has been held in Glagahagung village, Purwoharjo, Banyuwangi. With 30 person sample. Taking the sample use Cluster Random Sampling technique (Sample was divided by random become treatment group about 15 person and control group is 15 person). The collecting the data about attitude husband smoker pretest and posttest use questioner with liqert scale as the instrument. Hypothesis test use Independent t test and use SPSS 16.0 for windows program.
The Result: The research analysis show the average of the change attitude husband smoker in treatment group= 17,33±8,01 and the average of group control 12,93±4,80. T Independent test show the ttabel(2,052) >thitung(1,825) or p(0,081) > 0,05. it mean there is different whis isn’t significant between pretest and posttest.
Conclution: There isn’t influence Monaural Beat method toward the husband smoker attitude.
(13)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rokok merupakan senjata pembunuh paling populer di dunia dan mengalahkan berbagai macam senjata mutakhir lainnya, karena lebih dari 600.000 orang perokok pasif di seluruh dunia setiap tahunnya meninggal, sedangkan jumlah kematian dari perokok aktif adalah 5, 1 juta per tahun (Harahap, 2010). Badan kesehatan dunia WHO menyebutkan bahwa di Amerikat, sekitar 346 ribu orang meninggal tiap tahun dikarenakan rokok. Dan tidak kurang dari 90% dari 660 orang yang terkena penyakit kanker di salah satu rumah sakit Sanghai Cina adalah disebabkan rokok (Share, 2010).
Indonesia merupakan juara ketiga dalam hal perokok setelah China dan India. Saat ini jumlah perokok di Indonesia sekitar 60 juta orang. Menurut data Kementerian Kesehatan, hampir 2 juta anak Indonesia berusia 7-18 tahun, merokok rata-rata dua batang setiap hari (Yulie, 2010). Bahkan pengguna internet seluruh dunia pernah digemparkan dengan video dan foto Boy Ardi Rizal, anak berusia 5 tahun perokok asal Indonesia, sehingga mengundang kritikan kepada pemerintah Republik Indonesia (Higwaysstar, 2010).
Dari sisi kesehatan bahaya rokok tidak dapat dipungkiri lagi, bukan hanya menurut WHO tetapi lebih dari 70 ribu artikel ilmiah membuktikan bahwa rokok mengandung zat-zat berbahaya bahkan di dalam asap rokok mengandung 4.000 partikel zat kimia, 200 di antaranya mengandung racun
(14)
commit to user
dan 43 jenis lainnya bersifat karsinogenik merangsang tumbuhnya kanker (Ahyar, 2009).
Pada anak kecil yang terpapar asap rokok berisiko terkena infeksi telinga, asma dan gangguan mental (Weitzman, 2010) selain itu bahaya asap rokok pada ibu hamil dapat menyebabkan keguguran janin (5-6%), bayi terlahir dengan berat badan dibawah normal (17-26%), kelahiran prematur (7-10%), dan meningkatkan risiko kelainan kehamilan (Momo, 2010).
Banyaknya angka kematian yang disebabakan oleh rokok sehingga membuat para dokter dan ilmuan menciptakan cara dan memberikan solusi untuk melepaskan diri dari kecanduan rokok. Ada beberapa cara yang ditawarkan untuk menghentikan diri dari kebiasaan merokok, diantaranya SEFT (Spiritual Emotional Freedom Tecnique), Binaural beat, Monaural beat. Dari beberapa cara tersebut memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Monauaral beat merupakan salah satu cara yang digunakan untuk mepaskan diri dari kecanduan rokok yaitu dengan mendengarkan CD yang berjudul Addiction Treatmen. Kelebihan dari metode ini adalah bisa didengarkan menggunakan semua jenis media player yang bisa memutar
digital audio file, MP3, dan mudah dilakukan (Mustajib, 2007). Karena alasan tersebut peneliti memakai metode monaural beat.
Desa Glagahagung Kecamatan Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi sebagian besar para suami adalah perokok. Parahnya lagi, para suami perokok tersebut saat merokok tidak peduli dengan orang disekitarnya (perokok pasif), selain itu belum ada peneliti yang melakukan penelitian tentang metode
(15)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Dari fenomena di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh metode monaural beat terhadap sikap suami perokok.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
“Apakah ada pengaruh metode monaural beat terhadap sikap suami
perokok?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui adanya pengaruh metode monaural beat terhadap sikap suami perokok.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui perubahan sikap suami perokok pada kelompok
perlakuan setelah diberikan metode monaural beat
b. Mengetahui sikap suami perokok pada kelompok kontrol 14 hari setelah dilakukan pretest
c. Menganalisis pengaruh metode monaural beat terhadap sikap suami perokok dengan membandingkan besarnya perubahan sikap suami perokok antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol
(16)
commit to user D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini memberikan informasi dan membuktikan sacara ilmiah mengenai keefektifan metode monaural beat.
2. Manfaat Aplikatif
a. Mendapatkan cara baru untuk melepaskan diri dari kebiasaan merokok.
b. Mendapat tambahan informasi dan pengetahuan tentang metode
(17)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5 BAB II TINJAUAN TEORI
A. Landasan Teori 1. Pengaruh
Pengertian pengaruh menurut Yasyin (1997) adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang.
2. Metode Monaural Beat
a. Metode
Metode berasal dari bahasa Yunani Methodos yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan (S. Balkiah, Farida, 2008).
Metode adalah cara yang tersusun dan teratur, untuk mencapai tujuan, khususnya dalam ilmu pengetahuan (Yasyin, 1997)
b. Monaural Beat
Pada metode monaural beat ini Mustajib (2007) memberikan penjelasan sebagai berikut:
Dua atau lebih frekuensi getaran nada yang dimainkan bersama-sama naik atau turun dari satu sama lain, maka terbentuk gelombang tunggal yang biasanya kita rasakan sebagai dua atau lebih nada. Beat adalah Binaural dan monaural terjadi sebagai
(18)
commit to user
hasil penjumlahan dua bentuk gelombang yang sangat dekat sehingga keduanya menambah dan mengurangi satu sama lain.
Pada metode monaural beat gelombang yang didengarkan otak kiri dan kanan adalah sama sehingga otak tidak perlu memproses kembali frekuensi yang didengar oleh telinga.
Monaural beat tidak memiliki keterbatasan gelombang karena hampir setiap frekuensi (bahkan di luar 900Hz) ada dan dapat dirasakan jika kedua gelombang yang diterma otak dipisah lebih dari 25 Hz.
Monaural beat bisa didengarkan memakai semua jenis media
player yang bisa memutar digital audio file diantaranya laptop, CD/DVD player yang biasanya terhubung dengan TV,MP3 player.
Untuk mendapatkan hasil yang sempurna, dengarkan CD menggunakan metode monaural beat dua kali sehari sambil menutup mata, tapi jika tidak bisa karena alasan sibuk bisa mendengarkan satu kali sehari. Efek dari metode ini akan terasa dalam satu atau dua minggu, untuk mencapai hasil yang maksimal memerlukan waktu satu atau dua bulan.
Saat menggunakan metode ini tidak disarankan sambil mengemudi karena kondisi dalam keadaan hypnosis.
CD yang didengarkan menggunakan metode monaural beat
pada penelitian ini namanya addiction treatment. Terapi addiction treatment ini adalah audio berbasis suara gelombang seperti musik. Terapi ini menjadi pilihan yang baik bagi orang-orang dengan
(19)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
kecanduan obat terlarang, minuman keras dan merokok. Terapi ini dapat membantu dunia batin bagi penggunanya menjadi lebih baik tanpa harus mengkonsumsi bahan kimia atau minum obat.
3. Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respons seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulasi atau objek (Notoatmodjo, 2003).
Dalam Azwar (2003) faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap adalah:
a. Pengalaman Pribadi
Apa yang telah dan sedang kita alami akan ikut membentuk dan mempengaruhi penghayatan kita terhadap stimulus sosial. Tanggapan akan menjadi salah satu dasar terbentuknya sikap. Untuk dapat mempunyai tanggapan dan penghayatan, seseorang harus mempunyai pengalaman yang berkaitan dengan objek psikologis. Tidak adanya pengalaman sama sekali dengan suatu objek psikologis cenderung akan membentuk sikap yang negatif terhadap objek tersebut.
b. Pengaruh Orang Lain yang Dianggap Penting
Orang lain di sekitar kita merupakan salah satu diantara komponen sosial yang ikut mempengaruhi sikap kita. Seseorang yang kita anggap penting, atau seseorang yang berarti khusus bagi kita, akan banyak mempengaruhi pembentukan sikap kita terhadap sesuatu.
(20)
commit to user
c. Pengaruh Kebudayaan
Kebudayaan di mana kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita. Tanpa kita sadari, kebudayaan telah menanamkan garis pengaruh sikap kita terhadap berbagai masalah.
d. Media Massa
Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan orang. Pesan-pesan sugestif yang dibawa informasi tersebut, apabila cukup kuat, akan memberi dasar afektif dalam menilai sesuatu hal sehingga terbentuklah arah sikap tertentu.
e. Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama
Lembaga pendidikan dan lembaga agama sebagai suatu sistem mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap dikarenakan keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu, pemahaman akan baik dan buruk, garis pemisah antara sesuatu yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan, diperoleh dari pendidikan dan dari pusat keagamaan serta ajaran-ajarannya.
f. Pengaruh Faktor Emosional
Suatu bentuk sikap terkadang merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego. Sikap demikian dapat merupakan sikap yang sementara dan segera berlalu
(21)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
begitu frustasi telah hilang akan tetapi dapat pula merupakan sikap yang lebih persisten dan bertahan lama.
Sedangkan langkah-langkah perubahan sikap menurut Azwar(2003) meliputi :
a. Perhatian
Pemusatan atau kesadaran yang diarahkan kepada sesuatu obyek tertentu yang memberikan rangsangan kepada seseorang, sehingga orang tersebut hanya mempedulikan obyek yang merangsang itu.
b. Pemahaman
Suatu proses cara memahami, cara mempelajari baik-baik supaya paham dan mendapatkan pengetahuan banyak.
c. Penerimaan
Subjek atau orang mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan(objek).
4. Perokok
Pada hakekatnya perokok dibagi menjadi dua yaitu perokok aktif dan perokok pasif. Perokok aktif yaitu orang yang melakukan langsung aktivitas merokok dalam arti mengisap batang rokok yang telah dibakar. Sedangkan perokok pasif adalah seseorang yang tidak melakukan aktivitas merokok secara langsung, akan tetapi ikut menghirup asap yang dikeluarkan oleh perokok aktif (Iervan, 2009).
Ada beberapa tipe perokok yang digolongkan menjadi 3 (tiga) bagian berdasarkan kemampuannya menghisap rokok dalam sehari:
(22)
commit to user
a. Perokok berat, yaitu apabila mereka mampu merokok 21-31 batang
perhari atau lebih
b. Perokok sedang, biasanya mampu menghabiskan 11-20 batang
perhari
c. Perokok ringan menghabiskan rokok sekitar 10 batang perhari (Triswanto, 2007)
B. Kerangka Konsep M
Gambar 2. 1 pengaruh metode monaural beat terhadap sikap suami perokok
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pembentukan sikap :
1. Media massa
a. Selain metode monaural beat(Binaural Beat, SEFT) b. Metode monaural beat
2. Pengaruh orang lain 3. Pengalaman pribadi
4. Pengaruh kebudayaan
5. Lembaga pendidikan dan agama
6. Pengaruh factor emosional
Metode Monaural Beat
Suami Perokok
Langkah-langkah perubahan sikap : 1. Perhatian
2. Pemahaman
3. Penerimaan
Perubahan sikap suami perokok
(23)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Keterangan :
: diteliti : tidak diteliti
C. Hipotesis
(24)
commit to user
12 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah Quasy-Experimental design
dengan menggunakan metode pretest-posttest control group design.
Sebelum perlakuan kelompok diberikan pretest terlebih dahulu dan sesudah perlakuan kelompok diberikan posttest (Sugiyono, 2010).
O1 (x) O2 O3 O4
Gambar 3. 1 Rancangan sebelum dan sesudah perlakuan menggunakan dua kelompok
Keterangan :
O1 : pengamatan sebelum perlakuan pada kelompok eksperimen
O3 : pengamatan sebelum perlakuan pada kelompok kontrol
O2 : pengamatan setelah perlakuan pada kelompok eksperimen
O4 : pengamatan setelah perlakuan pada kelompok kontrol
X : perlakuan
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian : Desa Glagahagung, Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi
(25)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
C. Populasi Penelitian 1. Populasi Target
Populasi target pada penelitian ini adalah suami perokok aktif di desa Glagahagung yaitu sebanyak 2.049 orang.
2. Populasi Aktual
Populasi aktual dalam penelitian ini adalah suami perokok di desa Glagahagung dan pada bulan Juni 2011 yang masih merokok
D. Sampel dan Teknik Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah suami perokok aktif di Desa Glagahagung, Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi
Teknik sampel yang digunakan adalah Cluster Random Sampling
(Area Sampling). Teknik ini digunakan untuk menentukan penduduk mana yang akan dijadikan sampel, maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2010). Di desa Glagahagung terdiri dari tiga dusun, maka setiap dusun diambil 10 responden secara random untuk dijadikan sampel, sehingga total sampel pada penelitian ini sejumlah 30 responden.
E. Besar Sampel
Besar sampel pada penelitian ini ditentukan berdasarkan Rule Of Thumb yaitu sebesar 30 responden. Menurut Ircham(2005) alasan mengambil 30 responden adalah :
(26)
commit to user
2. Jumlah responden 30 adalah batas jumlah antara sedikit dan banyak 3. Data diatas 30, kurvanya akan mendekati kurva normal. Maksud dari
kurva normal adalah merupakan suatu fenomena yang universal mengenai fenomena ciri atau sifat alami yang normal.
F. Kriteria Restriksi
Subjek dalam penelitian ini adalah subjek yang memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakter umum subjek dalam populasinya. Dalam penelitian ini yang menjadi kriteria inklusi adalah suami perokok yang tergolong dalam perokok ringan (menghabiskan rokok kurang dari sampai dengan 10 batang perhari), memiliki fasilitas untuk melakukan metode monaural beat seperti laptop, CD/DVD player
yang biasanya terhubung dengan TV, MP3 player dan bersedia untuk menjadi responden ditandai dengan menandatangani lembar informed concent permintaan menjadi responden.
2. Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah kriteria untuk mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi karena beberapa sebab atau karena subjek menolak untuk mengikuti penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi kriteria eksklusi adalah suami perokok yang tidak teratur dalam melakukan metode monaural beat selama penelitian.
(27)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
G. Definisi Operasional
1. Variabel Bebas (X) : Metode Monaural Beat
Definisi : cara mendengarkan gelombang musik addiction
treatment dengan speaker atau headphone, metode ini dilakukan selama 14 hari, tiap harinya mendengarkan satu kali dan dilakukan selama 30 menit
Skala Variabel: Nominal (diberi metode monaural beat dan tidak diberi metode monaural beat)
2. Variabel Terikat (Y) : Sikap suami perokok
Definisi : perubahan sikap suami perokok aktif setelah diberi perlakuan dengan metode monaural beat, perubahan sikap
diketahui dengan kuesioner yang berisi tentang
pernyataan sikap mengenai merokok yang meliputi : sikap suami tentang dampak asap rokok bagi orang lain (perokok pasif), sikap suami mengenai bahaya rokok bagi
tubuh, strategi berhenti merokok. Skala Variabel : Interval
H. Cara Kerja
1. Pengelompokan Subjek
Subjek pada penelitian ini adalah suami perokok di Desa Glagahagung yang telah memenuhi kriteria inklusi yaitu sebanyak 30 responden. Jumlah tersebut diambil dari tiga dusun secara cluster random Sampling. Karena pada penelitian ini menggunakan dua
(28)
commit to user
kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan maka dari 30 responden yang ada dibagi menjadi dua kelompok secara random. Kelompok control sejumlah 15 repsonden dan kelompok perlakuan sejumlah 15 responden.
2. Intervensi
Pada intervensi ini terlebih dahulu peneliti mengumpulkan data dan jenis data yang dipakai adalah data primer. Langkah–langkah pengumpulan data oleh peneliti adalah sebagai berikut :
a. Menentukan subjek penelitian yaitu suami perokok yang telah memenuhi kriteria inklusi sebagai responden dan diberi surat persetujuan sebagai bukti bahwa suami tersebut bersedia untuk menjadi responden dalam penelitian ini.
b. Membagikan kuesioner pertama untuk diisi oleh responden sebagai data pre-test
c. Membimbing atau menjelaskan apabila ada kalimat pertanyaan yang tidak jelas atau tidak dimengerti
3. Instrumentasi
(29)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
Tabel 3.1. Skala Likert
Kuesioner yang disusun berupa suatu pernyataan dengan kisi-kisi sebagai berikut :
Tabel 3.2. Kisi-kisi Kuesioner
Indikator sikap suami perokok
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif Jumlah Soal Dampak asap rokok bagi
perokok pasif
10, 31, 20, 34, 17, 36
12, 26 8
Bahaya rokok bagi tubuh 3, 15, 21, 24 28, 33
5, 13, 14, 19, 16, 22, 23, 27, 29, 38
16
Strategi berhenti merokok
1, 7, 8, 11, 30, 35, 37
2, 4, 6, 9, 18, 25, 32
14
Jumlah 19 19 38
Kuesioner yang ada terlebih dahulu diuji validitasnya pada 30 responden yang memiliki karakteristik mirip dengan responden yang Pernyataan Positif
(favourable)
Nilai Pernyataan Negatif (un favourable)
Nilai
Sangat Setuju (SS) 4 Sangat Setuju (SS) 1
Setuju (S) 3 Setuju (S) 2
Tidak Setuju (TS) 2 Tidak Setuju (TS) 3
Sangat Tidak Setuju (STS)
1 Sangat Tidak Setuju
(STS)
(30)
commit to user
akan dijadikan kelompok perlakuan yaitu di Desa Sidorejo, kemudian
pernyataan yang telah dijawab tersebut diuji validitasnya
menggunakan rumus korelasi pearson product moment. Dalam uji validitas, pernyataan dikatakan significant jika besarnya rxy hitung lebih besar dari rxy tabel. Sedangkan jika besarnya rxy hitung lebih kecil dari rxy tabel maka pernyataan tersebut tidak significant sehingga harus diganti atau direvisi, atau dihilangkan (Notoatmodjo, 2010). Pada penelitian ini dari 38 soal, setelah dilakukan uji validitas terdapat 8 soal yang tidak valid yaitu soal nomor 17, 20, 31, 33, 34, 35, 36, 38. Soal yang tidak valid tersebut dihilangkan. Hasil uji validitas selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6.
Setelah dilakukan uji validitas, soal yang valid diuji reliabilitasnya menggunakan rumus Alpha Cronbach. Pada uji reliabilitas ini kuesioner atau angket dikatakan reliabel jika memiliki nilai alpha minimal 0,7(Riwidikdo, 2009). Hasil uji reliabilitas kuesioner pada penelitian ini menunjukkan hasil nilai alpha sebesar 0, 986. Untuk memudahkan dalam pengujian validitas dan reliabilitas digunakan program SPSS 16.
(31)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Dari uraian cara kerja di atas, secara ringkas dapat dilihat dalam skema berikut:
Gambar 3. 2 Skema Penelitian
4. Cara Menggunakan Instrumen
a. Menunjuk survier untuk membantu dalam penyebaran kuesioner b. Menjelaskan kepada survier maksud dan tujuan dari penyebaran
kuesioner yaitu untuk mengukur sikap suami perkok di desa Glagahagung
c. Meminta survier untuk menyebarkan kuesioner tersebut kepada responden untuk diisi kemudian mengambil kuesioner yang telah diisi.
d. Mentabulasi hasil kuesioner yang telah diisi. Kuesioner tentang sikap
Uji Validitas dan Reabilitas
Kuesioner yang Valid dan Reliabel
Pre-test
15 responden kelompok kontrol
15 responden kelompok perlakuan
Tidak diberi perlakuan Perlakuan metode monaural
beat selama 14 hari secara berturut-turut
Post-test
Selisih posttest dan pretest di analisis dengan uji t-independent antara kelompok control dan kelompok perlakuan
(32)
commit to user I. Pengolahan Data
1. Editing : melekukan pemeriksaan terhadap data yangdikumpulkan serta memeriksa kelengkapan data dan kesalahan
2. Coding : merupakan kegiatan pemberian kode numeric (angka) terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. 3. Data entry : kegiatan memasukkan data yang telahdikumpulkan
kedalam master tabel atau database computer, kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana atau dengan membuat tabel kontingensi (Hidayat, 2009).
J. Analisis Data
Analisis data yang digunakan adalah uji Independent t Test karena untuk mengetahui adanya perbedaan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen (Riwidikdo, 2009). Akan tetapi sebelum menggunakan uji Independent t Test, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data menggunakan uji Shapiro Wilk dengan alasan sampel yang digunakan pada penelitian ini ≤ 50. Hasil uji normalitas menunjukkan data berdistribusi normal.
(33)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21 BAB IV
HASIL PENELITIAN
Penelitian telah dilaksanakan selama 14 hari yaitu memberikan metode
monaural beat kepada suami perokok dengan ketentuan suami tersebut menghabiskan rokok kurang dari atau sama dengan sepuluh batang per hari.
Pemberian metode tersebut berupa mendengarkan musik yang berjudul Addiction
treatment setiap hari tanpa putus satu hari pun yang laksanakan di Desa Glagahagung, Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi pada tanggal 11 – 24 Juli 2011. Hasil penelitian dengan judul:“Pengaruh Metode Monaural Beat
Terhadap Sikap Suami Perokok” dapat dilihat sebagai berikut :
A. Rerata Nilai Pretest dan Posttest Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol
Tabel 4. 1 Rerata Nilai Pretest dan Posttest Kelompok Perlakuan dan Kontrol
Pretest Posttest
Kelompok
Rerata Standar Deviasi Rerata Standar Deviasi
Perlakuan 60, 67 4, 64 77, 87 6,16
Kontrol 59, 40 5, 45 73, 00 4, 23
Pada tabel diatas menunjukkan bahwa nilai rerata kelompok perlakuan dan kelompok kontrol pada posttest lebih tinggi dari pada nilai rerata pada
(34)
commit to user
B. Rerata Perubahan Nilai Pretest dan Posttest Kelompok Perlakuan dan Kontrol
Tabel 4. 2 Rerata Perubahan Nilai Pretest dan Posttest Kelompok Perlakuan dan Kontrol
Pada tabel di atas didapatkan rerata perubahan nilai pada kelompok perlakuan lebih tinggi dari pada kelompok kontrol
C. Hasil Uji Independent T Test
Uji independent t – test digunakan untuk membandingkan rerata perubahan nilai pada kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol. Sebelum dilakukan uji independent t – test dari seluruh data di uji normalitasnya dengan uji Shapiro Wilk. Adapun hasil uji Shapiro Wilk dapat dilihat pada tabel 4. 3 berikut :
Tabel 4. 3 Hasil Uji Shapiro Wilk Perubahan Nilai Kelompok Perlakuan dan Kontrol
Kelompok Shapiro Wilk
Statistik df Sig
Perlakuan 0, 958 15 0, 650
Kontrol 0, 967 15 0, 819
Dari tabel 4. 3 menunjukkan bahwa data berdistribusi normal (sig perlakuan dan sig kontrol lebih besar dari 0,05)
Hasil uji Shapiro Wilk menunjukkan data berdistribusi normal, selanjutnya dilakukan uji independent t – test dengan hasil sebagai berikut :
Kelompok Rerata Perubahan Nilai Standar Deviasi
Perlakuan 17, 33 8, 01
(35)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Tabel 4. 4 Hasil uji t test untuk sampel independent Levene’s Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed)
Kenaikan skor Equal variances assumed
Equal variances not assumed
4,314 0,047 -1,825
-1,825
28
22,925
0,079
0,081
Tabel di atas menunjukkan nilai p sebesar 0,081 > 0,05, atau nilai |thitung | sebesar 1,825 < |ttabel| sebesar 2,052. Dengan demikian Ho di terima dan Ha di tolak atau terdapat perbedaan yang tidak bermakna antara perubahan nilai pada kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol.
(36)
commit to user
24 BAB V PEMBAHASAN
Pada penelitian ini terdiri dari responden yang telah memenuhi kriteria untuk sampel penelitian, yaitu suami perokok yang tergolong dalam perokok ringan (menghabiskan rokok kurang dari atau sama dengan sepuluh batang per hari) dengan jumlah 30 orang. Rinciannya adalah 15 orang sebagai kelompok kontrol dan 15 orang sebagai kelompok perlakuan.
Hasil uji independent t – test membuktikan bahwa nilai |thitung| > |ttabel| atau
nilai p ( 0,081) > ά (0,05). Hal ini berarti terdapat perbedaan yang tidak bermakna
mengenai perubahan nilai sikap suami perokok antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Dengan demikian metode monaural beat pada penelitian ini tidak berpengaruh terhadap sikap suami perokok. Hal ini dapat terjadi karena adanya berbagai faktor.
Menurut Azwar (2003) faktor – faktor tersebut dapat berupa adanya pengaruh media massa, seperti radio, televisi, koran dan lain sebagainya. Pada televisi dan radio biasanya ada acara tentang kesehatan yang mendatangkan dokter atau pengamat kesehatan untuk membahas bahaya rokok baik bagi perokok aktif maupun bagi perokok pasif. Fakta-fakta tentang jumlah kematian tiap tahunnya dan berbagai penyakit yang diderita akibat rokok biasaya dimuat pada koran. Informasi mengenai bahaya rokok yang dipaparkan oleh media massa tersebut diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi para perokok sehingga bisa menjalani hidup sehat dan bebas dari tembako.
Sikap juga dipengaruhi oleh orang lain yang dianggap penting seperti istri atau anak. Keluarga adalah mutiara yang harus dijaga dan dilindungi, apabila
(37)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
seorang suami memiliki kebiasaan kurang baik yaitu merokok dan tidak segera meninggalkan kebiasaan tersebut lambat laun akan sakit akibat rokok yang diakhiri dengan kematian, dengan pernyataan tersebut diharapkan suami perokok segera meninggalkan rokok demi keluarga. Selain itu pengalaman pribadi juga dapat mempengaruhi sikap seseorang contohnya orang tersebut pernah mengalami radang tenggorokan dengan berhenti merokok radang tersebut bisa sembuh tanpa harus dibawa ke tenaga kesehatan seperti Puskesmas atau Rumah Sakit. Pengalaman adalah guru yang terbaik, dengan adanya kejadian yang telah dialami oleh perokok sendiri, maka akan membuatnya jera sehingga tidak akan mengulangi pengalaman buruk yang telah dialaminya yaitu merokok.
Pengaruh kebudayaan setempat juga bisa mempengaruhi perubahan sikap seperti berada didaerah bebas rokok, maka lama-kelamaan orang tersebut menjadi terbiasa tidak merokok. Seseorang yang bekerja ditempat menggunakan pendingin ruangan atau ditempat umum seperti terminal, rumah sakit dan lain-lain, tempat tersebut merupakan daerah bebas rokok maka kebiasaan baik tidak merokok yang telah dilakukan setiap hari tersebut akan memberikan dampak yang baik yaitu meninggalkan kebiasaan merokok. Adanya hukum agama yang menegaskan bahwa rokok itu haram atau makruh hukumnya dapat mempengaruhi perubahan sikap suami terhadap rokok. Semua agama mengajarkan kebaikan dan umat yang bertakwa adalah yang menjalankan semua perintah dan menjauhi segala laraganNya, dengan adanya fatwa bahwasanya rokok itu haram membuat para suami yang merokok segera meninggalkan barang haram tersebut.
Terakhir adalah faktor emosional yang dapat mempengaruhi perubahan sikap karena jika seseorang sedang menghadapi masalah dilampiaskan dengan
(38)
commit to user
merokok tetapi saat emosinya stabil dalam artian sedang tidak menghadapi masalah orang tersebut tidak merokok. Hal ini disebabkan karena apabila seseorang dalam keadaan emosi pikirannya kacau, dan jika hal ini terjadi pada malam hari akan membuat orang tersebut menjadi susah tidur sehingga membutuhkan ketenangan untuk mengatasinya, dan cara yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut dengan merokok.
Dari penjelasan di atas, ternyata faktor-faktor tersebut tidak berpengaruh terhadap sikap suami perokok. Hal tersebut dapat dilihat pada penelitian yang telah dilaksakan dan hasilnya tidak merubah sikap suami perokok untuk mengurangi jumlah rokok yang dihisap.
Selain faktor-faktor tersebut di atas, kemungkinan lain yang menyebabkan metode monaural beat pada penelitian ini tidak berpengaruh terhadap sikap suami perokok adalah pemberiannya kurang lama. Pada penelitian ini ternyata didapatkan data bahwa metode monaural beat tidak berpengaruh terhadap sikap suami perokok karena hanya dilakukan selama 14 hari, akan tetapi bila penggunaan terapi gelombang otak berupa metode monaural beat ini digunakan dalam waktu yang sudah ditentukan atau selama dua bulan pemakaian mungkin akan ada efek yang dikehendaki. Menurut Mustajib (2007) pemberian metode
monaural beat dapat memaparkan gelombang alpha dan tetha, dimana didalam gelombang tersebut memberikan pesan bawah sadar kepada pemakainya. Dengan demikian para perokok yang mendengarkan terapi ini diharapkan akan mengalami perubahan sikap.
Peneliti Becker (1979), mengungkapkan dalam penelitiannya bahwasannya pesan bawah sadar dapat menurunkan kejadian merokok hingga 79%, akan tetapi
(39)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
bila pesan bawah sadar tersebut dihentikan problem keinginan untuk merokok tersebut relatif akan timbul kembali sehingga terapi gelombang otak harus terus dilakukan selama waktu yang sudah disarankan atau sampai adanya perubahan sikap.
Peneliti Sakaki (1994), hasil pemerikasaannya menggunakan EEG (Electro Encephalographs) menemukan bahwa gelombang otak pada para perokok mengalami peningkatan yang signifikan pada gelombang beta. Maka dari itu bila para perokok tersebut diberikan terapi berupa gelombang alpha dan tetha, lambat laun otak tersebut akan tersbiasa secara alami memasuki gelombang alpha dan tetha dan kemungkinan akan diikuti dengan perubahan sikap.
Pada kelompok kontrol dapat terjadi peningkatan nilai sikap. Hal ini mungkin disebabkan oleh rasa keingintahuan para suami perokok pada kontrol mengenai informasi tentang rokok dan mencari tahu informasi tersebut, selain itu ada rasa tidak mau kalah dari kelompok perlakuan jadi saat mengerjakan pernyataan pada posttest dibaca, dipahami, dan dijawab dengan seksama sehingga pada posttest nilainya bisa meningkat dari sebelumnya atau pada nilai pretest.
(40)
commit to user
28 BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
1. Terdapat peningkatan nilai rerata sikap suami perokok pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.
2. Terdapat perbedaan yang tidak bermakna dalam perubahan sikap suami perokok antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol sehingga metode monaural beat tidak berpengaruh
B. Saran
1. Bagi Suami Perokok
a. Diharapkan bagi para suami yang merokok, memahami akan bahaya rokok terhadap kesehatan diri sendiri maupun orang lain(perokok pasif) b. Para suami perokok diharapkan segera memotivasi diri sendiri untuk
meninggalkan kebiasaan merokok menggunakan metode monaural beat
atau metode lain. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Diharapkan melakukan penelitian dengan waktu perlakuan yang lebih lama dan ditambah dengan metode lain misalnya dengan penyuluhan, leaflet sehingga lebih efektif dan diharapkan sampai ada efek yang dikehendaki yaitu adanya perubahan sikap
(41)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
b. Diharapkan untuk mengkaji variabel lain yang mungkin belum diteliti, yaitu variabel yang dapat merubah sikap suami perokok sampai melepaskan diri dari kebiasaan merokok dalam artian berhenti merokok.
(1)
commit to user
24
BAB V PEMBAHASAN
Pada penelitian ini terdiri dari responden yang telah memenuhi kriteria untuk sampel penelitian, yaitu suami perokok yang tergolong dalam perokok ringan (menghabiskan rokok kurang dari atau sama dengan sepuluh batang per hari) dengan jumlah 30 orang. Rinciannya adalah 15 orang sebagai kelompok kontrol dan 15 orang sebagai kelompok perlakuan.
Hasil uji independent t – test membuktikan bahwa nilai |thitung| > |ttabel| atau
nilai p ( 0,081) > ά (0,05). Hal ini berarti terdapat perbedaan yang tidak bermakna
mengenai perubahan nilai sikap suami perokok antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Dengan demikian metode monaural beat pada penelitian ini tidak berpengaruh terhadap sikap suami perokok. Hal ini dapat terjadi karena adanya berbagai faktor.
Menurut Azwar (2003) faktor – faktor tersebut dapat berupa adanya pengaruh media massa, seperti radio, televisi, koran dan lain sebagainya. Pada televisi dan radio biasanya ada acara tentang kesehatan yang mendatangkan dokter atau pengamat kesehatan untuk membahas bahaya rokok baik bagi perokok aktif maupun bagi perokok pasif. Fakta-fakta tentang jumlah kematian tiap tahunnya dan berbagai penyakit yang diderita akibat rokok biasaya dimuat pada koran. Informasi mengenai bahaya rokok yang dipaparkan oleh media massa tersebut diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi para perokok sehingga bisa menjalani hidup sehat dan bebas dari tembako.
Sikap juga dipengaruhi oleh orang lain yang dianggap penting seperti istri atau anak. Keluarga adalah mutiara yang harus dijaga dan dilindungi, apabila
(2)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
seorang suami memiliki kebiasaan kurang baik yaitu merokok dan tidak segera meninggalkan kebiasaan tersebut lambat laun akan sakit akibat rokok yang diakhiri dengan kematian, dengan pernyataan tersebut diharapkan suami perokok segera meninggalkan rokok demi keluarga. Selain itu pengalaman pribadi juga dapat mempengaruhi sikap seseorang contohnya orang tersebut pernah mengalami radang tenggorokan dengan berhenti merokok radang tersebut bisa sembuh tanpa harus dibawa ke tenaga kesehatan seperti Puskesmas atau Rumah Sakit. Pengalaman adalah guru yang terbaik, dengan adanya kejadian yang telah dialami oleh perokok sendiri, maka akan membuatnya jera sehingga tidak akan mengulangi pengalaman buruk yang telah dialaminya yaitu merokok.
Pengaruh kebudayaan setempat juga bisa mempengaruhi perubahan sikap seperti berada didaerah bebas rokok, maka lama-kelamaan orang tersebut menjadi terbiasa tidak merokok. Seseorang yang bekerja ditempat menggunakan pendingin ruangan atau ditempat umum seperti terminal, rumah sakit dan lain-lain, tempat tersebut merupakan daerah bebas rokok maka kebiasaan baik tidak merokok yang telah dilakukan setiap hari tersebut akan memberikan dampak yang baik yaitu meninggalkan kebiasaan merokok. Adanya hukum agama yang menegaskan bahwa rokok itu haram atau makruh hukumnya dapat mempengaruhi perubahan sikap suami terhadap rokok. Semua agama mengajarkan kebaikan dan umat yang bertakwa adalah yang menjalankan semua perintah dan menjauhi segala laraganNya, dengan adanya fatwa bahwasanya rokok itu haram membuat para suami yang merokok segera meninggalkan barang haram tersebut.
Terakhir adalah faktor emosional yang dapat mempengaruhi perubahan sikap karena jika seseorang sedang menghadapi masalah dilampiaskan dengan
(3)
commit to user
merokok tetapi saat emosinya stabil dalam artian sedang tidak menghadapi masalah orang tersebut tidak merokok. Hal ini disebabkan karena apabila seseorang dalam keadaan emosi pikirannya kacau, dan jika hal ini terjadi pada malam hari akan membuat orang tersebut menjadi susah tidur sehingga membutuhkan ketenangan untuk mengatasinya, dan cara yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut dengan merokok.
Dari penjelasan di atas, ternyata faktor-faktor tersebut tidak berpengaruh terhadap sikap suami perokok. Hal tersebut dapat dilihat pada penelitian yang telah dilaksakan dan hasilnya tidak merubah sikap suami perokok untuk mengurangi jumlah rokok yang dihisap.
Selain faktor-faktor tersebut di atas, kemungkinan lain yang menyebabkan metode monaural beat pada penelitian ini tidak berpengaruh terhadap sikap suami perokok adalah pemberiannya kurang lama. Pada penelitian ini ternyata didapatkan data bahwa metode monaural beat tidak berpengaruh terhadap sikap suami perokok karena hanya dilakukan selama 14 hari, akan tetapi bila penggunaan terapi gelombang otak berupa metode monaural beat ini digunakan dalam waktu yang sudah ditentukan atau selama dua bulan pemakaian mungkin akan ada efek yang dikehendaki. Menurut Mustajib (2007) pemberian metode
monaural beat dapat memaparkan gelombang alpha dan tetha, dimana didalam
gelombang tersebut memberikan pesan bawah sadar kepada pemakainya. Dengan demikian para perokok yang mendengarkan terapi ini diharapkan akan mengalami perubahan sikap.
Peneliti Becker (1979), mengungkapkan dalam penelitiannya bahwasannya pesan bawah sadar dapat menurunkan kejadian merokok hingga 79%, akan tetapi
(4)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
bila pesan bawah sadar tersebut dihentikan problem keinginan untuk merokok tersebut relatif akan timbul kembali sehingga terapi gelombang otak harus terus dilakukan selama waktu yang sudah disarankan atau sampai adanya perubahan sikap.
Peneliti Sakaki (1994), hasil pemerikasaannya menggunakan EEG (Electro
Encephalographs) menemukan bahwa gelombang otak pada para perokok
mengalami peningkatan yang signifikan pada gelombang beta. Maka dari itu bila para perokok tersebut diberikan terapi berupa gelombang alpha dan tetha, lambat laun otak tersebut akan tersbiasa secara alami memasuki gelombang alpha dan tetha dan kemungkinan akan diikuti dengan perubahan sikap.
Pada kelompok kontrol dapat terjadi peningkatan nilai sikap. Hal ini mungkin disebabkan oleh rasa keingintahuan para suami perokok pada kontrol mengenai informasi tentang rokok dan mencari tahu informasi tersebut, selain itu ada rasa tidak mau kalah dari kelompok perlakuan jadi saat mengerjakan pernyataan pada posttest dibaca, dipahami, dan dijawab dengan seksama sehingga pada posttest nilainya bisa meningkat dari sebelumnya atau pada nilai pretest.
(5)
commit to user
28
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
1. Terdapat peningkatan nilai rerata sikap suami perokok pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.
2. Terdapat perbedaan yang tidak bermakna dalam perubahan sikap suami perokok antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol sehingga metode monaural beat tidak berpengaruh
B. Saran
1. Bagi Suami Perokok
a. Diharapkan bagi para suami yang merokok, memahami akan bahaya rokok terhadap kesehatan diri sendiri maupun orang lain(perokok pasif) b. Para suami perokok diharapkan segera memotivasi diri sendiri untuk
meninggalkan kebiasaan merokok menggunakan metode monaural beat
atau metode lain. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Diharapkan melakukan penelitian dengan waktu perlakuan yang lebih lama dan ditambah dengan metode lain misalnya dengan penyuluhan, leaflet sehingga lebih efektif dan diharapkan sampai ada efek yang dikehendaki yaitu adanya perubahan sikap
(6)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
b. Diharapkan untuk mengkaji variabel lain yang mungkin belum diteliti, yaitu variabel yang dapat merubah sikap suami perokok sampai melepaskan diri dari kebiasaan merokok dalam artian berhenti merokok.