Peramalan permintaan sayuran pada PD.Pacet Segar, Cianjur

PERAMALAN PEMPNTAAN SAUURAN
PADA PI). PACET SEGAR, CIANJUR

OLEH :
Bela Wisastri
A14101634

PROGRAM EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006

BELA WISASTRI 2005. Peramalan Pennintaan Sayuran di PD Pacet Segar,
Cianjur, Jawa Barat. Di bawah bimbingan HARMINI.
Sayuran adalah salah satu kelompok hortikultura mempunyai arti dan
kedudukan tersendi dalam proses pembangunan nasional di sub sektor pertanian,
dimana sayuran m e ~ p a k a nsumber vitamin dan mineral yang penting bagi
pemenuhan gizi masyarakat. Adanya kebutuhan konsumsi masyarakat akan
sayuran yang terus me~ngkatdan belum dapat dipenuhi oleh produksi dalam
negeri menyebabkan Indonesia mash hams mengimpor komoditi ini. Tingginya
volume dan nilai impor sayuran Indonesia menandakan bahwa terdapat peluang

bagi para produsen agribisnis untuk mengembangkan usaha sayuran dalam
rangka memenuhi kebutuhan sayuran.
Perusahaan Pacet Segar merupakan salah satu pemsahaan yang bergerak di
bidang produksi clan pemasaran komoditi sayur-mayur. Mengingat jumlah
permintaan sayuran yang berfluktuasi dan peran peramalan permintaan untuk
pengambilan keputusan pihak manajemen pemsahaan, maka perusahaan
membutuhkan suatu metode peramalan. Peramalan permintaan tersebut digunakan
sebagai informasi dasar untuk menyusun perencanaan dan keputusan di berbagai
bidang. Peramalan yang dilakukan PD. Pacet Segar merupakan salah satu upaya
untuk mengantisipasi permintaan pelanggan di masa yang akan datang. Mengingat
jenis sayuran yang diusahakan cukup banyak, maka peramalan hanya dilakukan
pada beberapa sayuran. Sayuran tersebut m e ~ p a k a npilihan dari sayuran yang
termasuk dalam klas sayuran unggul. Komoditi yang terpilih mempakan sayuran
yang pada tahun 2004 yang memiliki prospek permintaan yang bagus dari sisi
harga, profit dan kuantitas. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka komoditi
yang terpilih terdiri atas lima komoditi yaitu lettuce head, bunga kol, wortel, sawi
putih dan brokoli.
Selama ini p e d a a n dalam meramalkan permintaan adalah berdasarkan
survei dan pertimbangan. Peramalan permintaan komoditi sayuran yang selama
ini dilakukan pemsahaan seringkali melebii dari jumlah standar yang ditetapkan.

Hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan membutuhkan metode peramalan
altematif yang lebih akurat, dan mudah digunakan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengadisis pola data pennintaan beberapa
jenis sayuran, memilih model peramalan terakuraf mendapatkan ramalan
permintaan beberapa jenis sayuran untuk tahun 2005 beserta rekomendasinya
untuk perusahaan. Model yang dicoba dalam penelitian ini adalah modeseries dan kausal.
Berdasarkan plot data permintaan beberapa jenis sayuran dan plot
autokorelasinya dietahui bahwa pola data untuk lettuce head, bunga kol, wortel,
sawi putih dan brokoli adalah tidak stasioner, memiliki pola data trend dan
musiman.
Pola trend pada lettuce head cenderung meningkat beberapa tahun
terakhir. Permintaan lettuce head meningkat karena pasokan komoditi ini relatif
stabil. Selain itu, pola data trend yang meningkat disebabkan adanya permintaan
dari pelanggan baru yaitu McDonald's, dimana pelanggan sebelumnya adalah

-

Hero dan Makro. Permintaan lettuce head tertinggi sebesar 1085 kg pada minggu
ke empat bulan Oktober 2004 dan mencapai permintaan terendah pada minggu ke
pertama bulan Maret 2002 yaitu sebesar 308 kg. Pola trend pada bunga kol

cenderung menurun disebabkan tidak stabilnya pasokan bunga kol. Hal ini
dikarenakan pemilihan waktu tanam tidak disesuaikan dengan pola konsumsi di
daerah pemasaran dan tidak adanya lagi kerjasama dengan Carrefour. Permintaan
bunga kol tertinggi sebesar 1169 kg pada minggu ke pertama bulan Oktober 2004
dan mencapai permintaan terendah pada minggu ke empat bulan Desember 2002
yaitu sebesar 3 15 kg.
Pola trend pada wortel cenderung menurun beberapa tahun terakhir. Trend
permintaan yang meningkat pada awalnya disebabkan banyaknya permintaan dari
swalayan seperti Hero, Makro dan Carrefour. Oleh karena Carrefour tidak lagi
melakukan kerjasama dengan PD Pacet Segar, maka permintaan wortel menurun.
Permintaan mingguan wortel tertinggi sebesar 1.I26 kg pada minggu ke tiga bulan
Nopember 2002 dan minggu ke empat bulan Nopember 2003 juga sebesar 1.126
kg. Permintaan terendah terjadi pada minggu dua Maret 2004 dan minggu ke tiga
Agustus 2004 sebesar 3 12 kg.
Pola data permintaan sawi putih yang horizontal salah satu disebabkan
oleh pola tanam yang dilakukan PD Pacet Segar selama ini dari tahun ke tahun
relatif stabil. Selain itu, permintaan yang dilakukan oleh swalayan khususnya
Hero dan Makro mengalami peningkatan, walaupun PD Pacet Segar tidak iagi
bekerja sama dengan Carrefour. Permintaan tertinggi sebesar 8780 kg pada
minggu ke empat bulan November 2002 dan mencapai permintaan terendah yaitu

sebesar 750 kg pada minggu ke dua bulan Juli 2001.
Brokoli memiliki trend yang menurun. Permintaan brokoli menurun
karena pasokannya tidak stabil. Selain itu, turunnya permintaan disebabkan oleh
tidak adanya kerjasama lagi antara PD Pacet Segar dan Carrefour, dimana jumlah
permintaan Hero, Makro dan Carrefour cukup tinggi. Permintaan tertinggi terjadi
pada minggu kelima bulan Oktober 2004 sebesar 1169 kg, sedangkan permintaan
terendah pada minggu kelima bulan Desember 2003 yaitu sebesar 3 15 kg.
Model peramalan time series yang akan digunakan adalah model rata-rata
bergerak sederhana, rata-rata sederhana, model dua parameter dari Holt, model
Brown, model trend, model pemulusan tunggal, model Winter multiplikatif,
dekomposisi (aditif dan multiplikatif) dan model ARIMA. Model regresi
yangdicoba adalah regresi linier dan double log. Berdasarkan nilai SE
(standar error) terkecil maka model peramalan yang paling skurat untuk lettuce
head addah ARIMA, dengan model (2,1,2) (1,1,1)~ yaitu (1-B) (I-B)~
~)
(1- 0.1215B +B') (1 - 0.1253B + B')Y, = 0.07536 + (1 - 0.993B - 0 . 7 3 4 5 ~ (10.993B - 0 . 2 6 1 7 ~ ~ )Model
~ ~ . terakurat untuk bunga kol sama dengan wortel
adalah dekomposisi multiplikatif. Untuk sawi putih dan brokoli model terakwat
adaiah dekomposisi aditif.
Berdasarkan model-model tersebut, diperkirakan permintaan lettuce head

terendah 583.27 kg ada pada minggu pertama Febmari 2005 dan tertinggi
749.09 kg minggu ke dua Desember 2005. Total perkiraan permintaan untuk
tahun 2005 adalah 33697.27 kg, jika dibandiigkan dengan realisasi tahun 2004
maka terjadi peningkatan permintaan sebesar 26.75 persen. Hasil ramalan
permintaan bunga kol terendah 1.54 kg ada pada minggu ke tiga November 2005
dan tertinggi 813.67 kg minggu ke lima November 2005. Total perkiraan

permintaan untuk tahun 2005 adalah 28308.69 kg, jika dibandingkan dengan
realisasi tahun 2004 maka tejadi p e n m a n permintaan sebesar 4.50 persen.
Hasil ramalan permintaan wortel terendah 285.41 kg ada pada minggu pertama
November 2005 dan tertinggi 612.92 kg minggu ke lima Agustus 2005. Total
perkiraan permintaan untuk tahun 2005 adalah 21442.32 kg, jika dibandingkan
dengan realisasi tahun 2004 maka terjadi penurunan pennintaan sebesar
11.98 persen. Hasil ramalan permintaan sawi putih terendah 975.38 kg ada pada
minggu pertama Februari 2005 dan tertinggi 3649.15 kg minggu ke dua Desember
2005. Total perkiraan permintaan untuk tahun 2005 adalah 94405.06 kg, jika
dibandingkan dengan realisasi tahun 2004 maka terjadi penurunan permintaan
sebesar 2.15 persen. Hasil ramalan permintaan brokoli terendah 358.63 kg ada
pada minggu ke dua Februari 2005 dan tertinggi 1024.77 kg minggu ke tiga
November 2005. Total p e r k i i permintaan untuk tahun 2005 adalah

29103.52 kg, jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2004 maka terjadi
peningkatan permintaan sebesar 4.11 persen.
Berdasarkan hasil ramalan dengan menggunakan model terakurat,
sebaiknya perusahaan memilih waktu tanam yang sesuai, niemperluas dan
mempertahankan pangsa pasar yang ada, melakukan promosi dengan efektif clan
efisien, serta meningkatkan kualitas sayuran.