Penetapan rekomendasi pemupukan N, P dan K tanaman duku (Lansium domesticum) berdasarkan analisis daun

PENETAPAN REKOMENDASI PEMUPUKAN N, P DAN K
TANAMAN DUKU (Lansium domesticum)
BERDASARKAN ANALISIS DAUN

DESI HERNITA

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2012

PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN
SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi Penetapan Rekomendasi
Pemupukan N, P dan K Tanaman Duku (Lansium domesticum) Berdasarkan
Analisis Daun adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan
belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini.


Bogor, Agustus 2012

Desi Hernita
A262070091

ABSTRACT
DESI HERNITA. The Recommendation for N, P and K Fertilization of Duku
(Lansium domesticum) Based on Leaf Analysis. Under direction of ROEDHY
POERWANTO, ANAS DINURROHMAN SUSILA, and SYAIFUL ANWAR
Fertilizer recommendation rate of N, P and K for duku (Lansium
domesticum) based on leaf analysis have been established. The study comprise of
four parts, i.e. (1) Determination of N, P, K concentration to built nutrient level
category for duku seedling, and to find out the optimum rate of fertilizer
aplication, (2) Correlation study to find out the best leaf sample for nutrient leaf
analysis, (3) Callibration study to determine leaf N, P, K level category and
recomendation study determine the optimum fertilizer rate for each nutrient level
category (4) NPK fertilization to find out the effect of NPK fertilization on fruit
yield and quality. The first study was conducted from March 2010 to March 2011
at Jambi and the second to the fourth study were carry on from December 2008 to
April 2012, in area of duku central production at Kumpeh Ulu District, Muaro

Jambi Regency. The first study consist of three experimens each for N, P and K
study. Nitrogen treatment (0, 100, 200, 400, 800 ppm), P treatment (0, 50, 100,
200, 400 ppm), and K treatment (0, 50, 100, 200, 400 ppm) was arranged in the
Randomized Completely Block Design (RCBD) with three replication. In the
second study, the treatment were three leaves sample from the most recently
mature leaves with position in the first and the third leaves from fruiting and nonfruiting branches, and sampled before harvest time, at harvest time, and after
harvest. The third and fourth research treatment were N (0, 400, 800, 1,200, 1,600
g N/plant/year), P (0, 500, 1,000, 1,500, 2,000 g P2O5/plant/year), and K (0, 600,
1,200, 1,800, 2,400 g K2O/plant/year). Each treatments were arranged in RCBD
with 5 replications. The results showed that leaf nutrient status on duku seedling
of N was deficiency: < 1.36% dry weight, adequacy: 1.36–1.46%, and excessive >
1.46%; status of P was deficiency < 0.14%, adequacy: 0.14–0.25%, and excessive
> 0.25%; status of K was deficiency < 1.26%, adequacy: 1.26–1.62%, and
excessive > 1.62%. The optimum fertilizer rate of duku seedling for very low
nutrient status was 398 ppm N, 195 ppm P and 177 ppm K, each of 50 ml per
plant aplied two days times or equivalent to 79 g urea, 115 g SP-36 and 32 g
KCl/year. The best leaf sample of duku was the third mature leaves at harvest
time of non fruiting branches (correlation coefficient 0.87, 0.74, and 0.71 for N, P
and K respectively). The second alternative were the third or the first mature
leaves at harvest time of fruiting branches. The leaf nutrient status of N was very

low (< 1.81%), low (1.81 ≤ N < 2.82%), and medium (≥ 2.82%); status of P was
very low (< 0.09%), low (0.09 ≤ P < 0.17%), and medium (≥ 0.17%); status of K
was very low (< 1.16%), low (1.16 ≤ K < 2.19%) and medium (≥ 2.19%).
Fertilizer recommendation rate on duku plant (1) for very low nutrient status were
858 g N, 1,770 g P2O5 and 1,900 g K2O/plant/year, (2) for low nutrient status
were 622 g N, 1,335 g P2O5 and 1,107 g K2O/plant/year, (3) multinutrient
approach were 920 g N, 1,565 g P2O5 dan 1,488 g K2O (lower production cost)
Fertilization of N, P and K can increased fruit yield and quality of duku.
Keywords: Relatif yield; nutrient status, correlation, callibration.

RINGKASAN
DESI HERNITA. Penetapan Rekomendasi Pemupukan N, P dan K Tanaman
Duku (Lansium domesticum) Berdasarkan Analisis Daun. Dibimbing oleh
ROEDHY POERWANTO, ANAS DINURROHMAN SUSILA, dan SYAIFUL
ANWAR.
Duku (Lansium domesticum) merupakan salah satu buah tropis penting di
Indonesia yang memiliki pasar yang luas mulai dari pasar tradisional hingga
supermarket modern, sehingga mempunyai prospek yang baik untuk
dikembangkan. Di Provinsi Jambi, duku merupakan salah satu komoditi buahbuahan yang mempunyai nilai komersial tinggi, banyak ditanam dan menjadi
sumber pendapatan petani. Hasil penelitian di daerah sentra produksi duku

Kumpeh menunjukkan bahwa produksi duku masih rendah karena permasalahan
pada aspek budidaya, terutama masalah pemupukan. Analisis daun akan
menggambarkan perubahan status hara tanaman yang berhubungan dengan
perubahan produksi akibat pemupukan. Konsentrasi hara dalam daun dipengaruhi
oleh posisi daun pada tajuk.
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk membangun model
pemupukan tanaman duku berdasarkan analisis daun dan mempelajari kategori
tingkat kecukupan hara pada bibit duku. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah
untuk: (1) menetapkan kategori defisiensi, kecukupan dan kelebihan hara N, P dan
K pada bibit duku; (2) nenentukan dosis pupuk N, P dan K untuk pertumbuhan
maksimum pada bibit duku; (3) menetapkan daun yang tepat untuk diagnosis
status hara N, P dan K pada tanaman duku; (4) menetapkan kategori kecukupan
hara N, P dan K pada tanaman duku; (5) menyusun rekomendasi kebutuhan pupuk
N, P dan K pada tanaman duku; and (6) mempelajari pengaruh pemupukan N, P
dan K terhadap hasil dan kualitas buah duku. Hasil penelitian ini akan menjadi
acuan untuk penentuan pemupukan pada tanaman duku, khususnya di Provinsi
Jambi dan di Indonesia pada umumnya.
Penelitian penetapan status kecukupan hara N, P dan K pada bibit duku
dilaksanakan di Kota Jambi pada bulan Maret 2010 sampai dengan Maret 2011.
Analisis kimia dilakukan di laboratorium Balai Penelitian Tanah, Bogor. Aplikasi

pupuk N, P dan K masing-masing dilakukan dalam percobaan tunggal dengan
lima perlakuan konsentrasi pupuk yang disusun dalam rancangan acak kelompok
lengkap (RAKL). Perlakuan N terdiri dari: 0, 100, 200, 400, 800 ppm, P: 0, 50,
100, 200, 400 ppm dan K: 0, 50, 100, 200, 400 ppm. Setiap perlakuan terdiri atas
tiga tanaman dan tiga ulangan sehingga keseluruhan berjumlah 45 bibit duku yang
berumur dua tahun. Pengamatan pertumbuhan terdiri dari tinggi tanaman, jumlah
daun dan diameter batang. Data hasil pengamatan dianalisis dengan analisis ragam
dan uji kontras polinomial. Penentuan status hara dan dosis pupuk N, P dan K
pada bibit duku dilakukan dengan model regresi kuadratik.
Penelitian uji korelasi konsentrasi hara N, P dan K daun dengan hasil
relatif tanaman duku dilaksanakan dari bulan Desember 2008 sampai dengan
April 2012, di daerah sentra duku Jambi Desa Pemunduran. Analisis kimia
dilakukan di Laboratorium Balai Penelitian Tanah, Bogor. Sampel yang
digunakan adalah pohon duku yang relatif seragam (umur 30–40 tahun) sebanyak
20 pohon. Daun sampel yang diambil adalah daun dewasa pada cabang terminal

yaitu: (1) daun yang dewasa sebelum panen, (2) daun yang dewasa saat panen dan
(3) daun dewasa setelah panen. Posisi pengambilan daun adalah anak daun kesatu
dan ketiga. Pengamatan dilakukan terhadap konsentrasi hara N, P dan K daun,
sifat kimia tanah (pH, KTK, C-organik, N total, P tersedia dan potensial, K

tersedia dan potensial, Ca dan Mg dapat ditukar), produksi/pohon serta data
pendukung berupa tinggi muka air tanah, curah hujan, suhu dan kelembaban.
Data analisis daun dikorelasikan dengan hasil relatif untuk memperoleh daun yang
tepat untuk mendiagnosa hara N, P dan K pada tanaman duku.
Penelitian uji kalibrasi hara N, P, K menggunakan analisis jaringan daun
dan pengaruh pemupukan N, P, K terhadap perkembangan bunga dan buah
tanaman duku dilaksanakan pada bulan Desember 2008 sampai dengan April
2012; di daerah sentra duku Jambi Desa Lopak Alai, Arang-Arang dan Teluk
Raya, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muara Jambi. Analisis kimia
dilakukan di Laboratorium Balai Penelitian Tanah, Bogor. Aplikasi pupuk N, P
dan K masing-masing dilakukan dalam percobaan tunggal dengan lima perlakuan
yaitu: 0, 400, 800, 1,200, 1,600 g N; 0, 500, 1,000, 1,500, 2,000 g P2O5, dan 0,
600, 1,200, 1,800, 2,400 g K2O/tanaman/tahun, yang disusun dalam RAKL.
Setiap perlakuan terdiri atas lima tanaman umur 30-40 tahun dan masing-masing
tanaman merupakan ulangan. Sampel daun adalah daun yang mempunyai
koefisien korelasi terbaik antara konsentrasi hara N, P, K dengan hasil relatif,
(hasil dari uji korelasi). Pengamatan yang dilakukan sama dengan percobaan dua.
Data hasil pengamatan dianalisis dengan analisis ragam dan uji kontras
polinomial. Penentuan status hara dan dosis pupuk dilakukan dengan model
regresi linier dan kuadratik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa status kecukupan hara N pada bibit
duku berdasarkan analisis jaringan daun yaitu 1.36–1.46% berat kering,
defisiensi: < 1.36% dan kelebihan > 1.46%; kecukupan hara P: 0.14–0.25%,
defisiensi: < 0.14%, dan kelebihan > 0.25%; kecukupan hara K: 1.26–1.62%,
defisiensi: < 1.26 dan kelebihan > 1.62%. Pertumbuhan maksimum bibit duku
untuk status hara sangat rendah diperoleh pada dosis 398 ppm N, 195 ppm P, dan
177 ppm K, setara dengan 79 g urea, 115 g SP-36 dan 32 g KCl/tahun. Daun
yang berkorelasi terbaik dengan hasil relatif tanaman duku adalah daun ketiga
dewasa saat panen dari cabang yang tidak berbuah, dengan nilai koefisien
korelasi masing-masing 0.87, 0.74, dan 0.71 untuk N, P dan K. Alternatif kedua
apabila semua cabang berbuah daun ketiga atau daun kesatu yang dewasa saat
panen dari cabang yang berbuah dapat digunakan untuk mendiagnosis status hara
N, P dan K. Status hara N sangat rendah (< 1.81%), rendah (1.81 ≤ N < 2.82%),
dan sedang (≥ 2.82%); P sangat rendah (< 0.09%), rendah (0.09 ≤ P < 0.17%),
dan sedang (≥ 0.17%); K sangat rendah (< 1.16%), rendah (1.16 ≤ K < 2.19%)
dan sedang (≥ 2.19%). Rekomendasi pemupukan pada tanaman duku
berdasarkan: (1) status hara sangat rendah: 858 g N, 1,770 g P2O5 dan 1,900 g
K2O/tanaman/tahun, (2) status hara rendah: 622 g N, 1,335 g P2O5 dan 1,107 g
K2O/tanaman/tahun dan (3) pendekatan multinutrien: 920 g N, 1,565 g P2O5 dan
1,488 g K2O/tanaman/tahun (biaya produksi terendah). Pemupukan N, P dan K

dapat meningkatkan hasil dan kualitas buah duku.
Kata kunci : Hasil relatif, status hara, korelasi, kalibrasi.

© Hak Cipta milik IPB, tahun 2012
Hak Cipta dilindungi Undang-undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan
atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,
penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau
tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan
yang wajar IPB
Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis
dalam bentuk apapun tanpa izin IPB

PENETAPAN REKOMENDASI PEMUPUKAN N, P DAN K
TANAMAN DUKU (Lansium domesticum)
BERDASARKAN ANALISIS DAUN

DESI HERNITA

Disertasi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Doktor
pada Program Studi Agronomi dan Hortikultura

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2012

Penguji pada Ujian Tertutup: Dr. Ir. Sudradjat, MS
Dr. Ani Kurniawati, SP. M.Si
Penguji pada Ujian Terbuka: Prof. Dr. Ir. Didy Soepandi, M.Agr.
Dr. Ir. Yusdar Hilman, MS.

Judul disertasi
Nama
NIM

: Penetapan Rekomendasi Pemupukan N, P dan K Tanaman
Duku (Lansium domesticum) Berdasarkan Analisis Daun

: Desi Hernita
: A262070091

Disetujui
Komisi Pembimbing

Prof.Dr.Ir.Roedhy Poerwanto, M.Sc.
Ketua

Dr.Ir.Anas Dinurrohman Susila, M.Si.
Anggota

Dr.Ir.Syaiful Anwar, M.Sc.
Anggota

Mengetahui

Ketua Program Studi
Agronomi dan Hortikulura


Dekan Sekolah Pascasarjana

Prof.Dr.Ir.Munif Ghulamahdi, M.S.

Dr.Ir.Dahrul Syah, M.Sc.Agr

Tanggal Ujian: 16 Juli 2012

Tanggal lulus:

PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karuniaNya,
penulis dapat menyelesaikan disertasi dengan judul Penetapan Rekomendasi
Pemupukan N, P dan K Tanaman Duku (Lansium domesticum) Berdasarkan
Analisis Daun. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Desember 2008 sampai
dengan April 2012, disusun berdasarkan enam sub kegiatan yang ditulis dalam
bentuk artikel. Artikel yang berjudul “Penentuan Status Hara Nitrogen pada Bibit
Duku” telah diterbitkan pada Jurnal Hortikultura Badan Litbang Pertanian Vol. 22
No. 1 tahun 2012.
Dalam pelaksanaan penelitian dan penyelesaian studi, penulis banyak
mendapat bantuan baik dari perorangan maupun lembaga atau instansi. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan secara khusus
kepada komisi pembimbing yang diketuai oleh Prof. Dr. Ir. Roedhy Poerwanto,
M.Sc dengan anggota Dr. Ir. Anas Dinurrohman Susila M.Si, dan Dr. Ir. Syaiful
Anwar, M.Sc. Bimbingan tim komisi pembimbing sangat intensif, cermat dan
terarah memberikan tuntunan kepada penulis tentang kesabaran, motivasi dan cara
berpikir analitis dan sistematik. Terima kasih kepada Prof. Dr. Ir. Slamet Sutanto,
M.Sc dan Ir. Atang Sutandi, MS, Ph.D yang telah menguji pada ujian kualifikasi;
Dr. Ir. Sudradjat, MS dan Dr. Ani Kurniawati, SP. M.Si yang telah menguji pada
ujian tertutup serta Dr. Ir. Maya Melati, MS yang telah memberikan masukan
pada saat ujian kualifikasi dan tertutup. Terima kasih disampaikan pula kepada
Prof. Dr. Ir. Didy Soepandi, M.Agr dan Dr. Ir. Yusdar Hilman, MS yang telah
bersedia menguji pada ujian terbuka; Prof. Dr. Ir. Munif Ghulamahdi, MS (ketua
PS-AGH) Prof. Dr. Ir. Dadang, MSc (pimpinan sidang tertutup) dan Prof. Dr. Ir.
Bambang Pramudya, M.Eng (pimpinan sidang terbuka) atas masukan dan
sarannya.
Terima kasih juga disampaikan kepada Kepala Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian Jambi dan Komisi Pembinaan Tenaga Badan Litbang
Pertanian, atas kesempatan tugas belajar untuk mengikuti program doktor di
Institut Pertanian Bogor dan beasiswa yang diberikan serta bantuan dana
penelitian melalui program KKP3T tahun 2010 dan 2011. Terima kasih kepada
Pemda Provinsi Jambi atas bantuan dana penelitian tahun 2009 dan penyelesaian
studi tahun 2011 melalui program beasiswa Dinas Pendidikan Provinsi Jambi.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Pak Toha, Umar, Yabun,
Zarkasih dan Rasyid atas izin dan batuan fasilitas pemakaian kebun dan tanaman
duku selama penelitian ini; Pak Rusli, Syaiful, Buyung, Sugeng, Gunawan dan
Amin atas bantuan pengamatan dan pelaksanaan penelitian di lapangan; Ibu Vita
yang telah memberikan saran dan mahasiswanya dalam membantu penelitian ini.
adik-adik mahasiswa universitas Jambi; Siska, Ester, Hani, Selvi dan Masni, yang
telah membantu dalam pelaksanaan panen, pengukuran dan entri data.
Kepada rekan-rekan satu bimbingan: mbak Selvi, Pak Alwi, Ismadi,
Mathias, Odit dan Fardedi, terima kasih atas bantuan dan kebersamaannya; rekanrekan AGH 2007: Pak Budi, Hermanto, Syafrizal, Bu Arifah, mbak Ika dan kak
Karlin, terima kasih atas kerjasama, saran, masukan dan kebersamaannya; rekanrekan AGH 2008–2011, PBT 2007–2011, seluruh petugas belajar Litbang atas
kerjasama, bantuan dan kebersamaannya selama penulis menempuh studi di IPB.
Terima kasih juga kepada rekan-rekan dari BPTP Jambi, khususnya: Zubir, Lutfi,

wati, Jon, Pak Busyra, Bu Kus, Eva, Masyito atas kerjasama, saran dan bantuan
dalam pelaksanaan penelitian dan penyusunan disertasi; terima kasih kepada
sahabatku Ezi dari Balai Besar Pasca Panen, atas bantuan, motivasi, saran dan
fasilitas yang diberikan.
Terima kasih juga penulis sampaikan kepada seluruh staf pengajar di
Departemen AGH yang telah banyak memberikan ilmu dan wawasan kepada
penulis selama perkuliahan; staf administrasi: mbak Neng, Bu Mimin, Pak Udin
dan Mas Kohar yang telah membantu penulis dalam segala kegiatan akademik dan
motivasi selama penulis menempuh studi di Departemen AGH.
Kepada Ayahanda Syarifuddin (alm) dan Ibunda Syamsinar, terima kasih
tak terhingga atas didikan, kasih sayang dan doa yang tak pernah putus hingga
penulis dapat menyelesaikan studi di IPB. Terima kasih juga disampaikan kepada
ibu mertua Hj.Khalijah, saudara-saudaraku (uda Mansas, kak Iwan, Bang Pison,
dek Yanti, Hendri, Ira, Ita dan Dian) dan seluruh saudara ipar serta keponakan
atas semua perhatian, pengertian, dukungan dan doanya selama ini.
Terima kasih yang spesial buat suamiku tercinta: Bang Fauzan, atas restu,
kesabaran, pengertian, keikhlasan, motivasi, bantuan moril dan materil, doa serta
pengorbanan yang telah diberikan selama penulis melaksanakan tugas belajar ini.
Akhirnya penulis berharap semoga disertasi ini bermanfaat baik bagi
penulis maupun yang tertarik untuk mempelajari hara tanaman duku.
Bogor, Agustus 2012
Desi Hernita

RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di Jambi pada tanggal 18 Desember 1971, merupakan anak
keempat dari sembilan bersaudara pasangan Bapak Syarifuddin (alm) dan Ibu
Syamsinar. Tahun 2004 penulis menikah dengan Fauzan, SE.
Penulis menamatkan pendidikan formal di SDN 30/1V Jambi tahun 1984,
SMPN 5 Jambi tahun 1987, dan SMAN 1 Jambi tahun 1990. Penulis
mendapatkan gelar Sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Jambi
dengan Bidang Budidaya Pertanian-Agronomi pada tahun 1995. Tahun 1999
penulis melanjutkan pendidikan ke Program Studi Agronomi Pascasarjana
Universitas Gadjah Mada, dengan beasiswa dari ARMP II yang disalurkan
melalui Badan Litbang Pertanian, Departemen Pertanian RI dan menyelesaikan
studi pada tahun 2002. Tahun 2007 penulis melanjutkan pendidikan Program
Doktor di Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor program studi Agronomi
dengan beasiswa dari Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian RI.
Penulis bekerja sebagai staf peneliti bidang budidaya di Badan Litbang
Pertanian dan ditempatkan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi, sejak
tahun 1997.

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ..........................................................................................

xix

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................

xxi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xxiii
PENDAHULUAN .........................................................................................
Latar Belakang ........................................................................................
Tujuan Penelitian .......................................................................................
Manfaat Penelitian ...................................................................................
Hipotesis ....................................................................................................
Ruang Lingkup Penelitian .........................................................................

1
1
3
4
4
4

TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................
Karakteristik Tanaman Duku .....................................................................
Pertumbuhan Tanaman Duku ...................................................................
Pemupukan pada Tanaman Duku .............................................................
Nitrogen dalam Tanah dan Tanaman .........................................................
Fosfor dalam Tanah dan Tanaman .............................................................
Kalium dalam Tanah dan Tanaman ...........................................................
Analisis Hara Tanah dan Tanaman ............................................................
Interpretasi Hasil Analisis Hara .................................................................

7
7
8
9
11
11
12
13
14

PENETAPAN STATUS KECUKUPAN HARA NITROGEN
PADA BIBIT DUKU ......................................................................................
Pendahuluan .............................................................................................
Bahan dan Metode ......................................................................................
Hasil dan Pembahasan ................................................................................
Kesimpulan .................................................................................................

17
18
19
21
29

PENETAPAN STATUS KECUKUPAN HARA FOSFOR
PADA BIBIT DUKU ......................................................................................
Pendahuluan .............................................................................................
Bahan dan Metode ......................................................................................
Hasil dan Pembahasan ................................................................................
Kesimpulan .................................................................................................

31
32
33
35
42

PENETAPAN STATUS KECUKUPAN HARA KALIUM
PADA BIBIT DUKU ......................................................................................
Pendahuluan .............................................................................................
Bahan dan Metode ......................................................................................
Hasil dan Pembahasan ................................................................................
Kesimpulan .................................................................................................

43
44
46
47
53

UJI KORELASI KONSENTRASI HARA N, P DAN K DAUN DENGAN
HASIL TANAMAN DUKU ...........................................................................
Pendahuluan ............................................................................................
Bahan dan Metode ......................................................................................
Hasil dan Pembahasan ................................................................................
Kesimpulan .................................................................................................

55
56
57
60
66

UJI KALIBRASI HARA N, P DAN K MENGGUNAKAN
ANALISIS DAUN PADA TANAMAN DUKU ............................................
Pendahuluan ............................................................................................
Bahan dan Metode ......................................................................................
Hasil dan Pembahasan ................................................................................
Kesimpulan .................................................................................................

67
68
69
71
80

PENGARUH PEMUPUKAN N, P DAN K TERHADAP PERKEMBANGAN
BUNGA DAN BUAH TANAMAN DUKU ..................................................
81
Pendahuluan ............................................................................................
82
Bahan dan Metode ......................................................................................
83
Hasil dan Pembahasan ................................................................................
84
Kesimpulan ................................................................................................. 100
PEMBAHASAN UMUM ..............................................................................

101

KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................

113

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

115

LAMPIRAN ...................................................................................................

125

GLOSARI

139

...................................................................................................

DAFTAR TABEL
Halaman
1

Pengaruh pemberian N terhadap tinggi tanaman, jumlah daun dan
diameter batang pada bibit duku setelah 12 Bulan ................................

21

Gejala defisiensi, kecukupan dan kelebihan N secara visual
pada bibit duku .......................................................................................

26

3

Rata-Rata konsentrasi N daun berdasarkan gejala visual ......................

26

4

Pengaruh pemberian P terhadap tinggi tanaman, jumlah daun dan
diameter batang pada bibit duku setelah 12 Bulan ................................

35

5

Gejala defisiensi, kecukupan dan kelebihan P secara visual .................

38

6

Rata-Rata konsentrasi P daun berdasarkan gejala visual
pada bibit duku ........................................................................................

39

Pengaruh pemberian K terhadap tinggi tanaman, jumlah daun dan
diameter batang pada bibit duku setelah 12 Bulan ................................

48

8

Rata-Rata konsentrasi K daun berdasarkan gejala visual ......................

51

9

Posisi dan waktu pengambilan sampel daun .........................................

58

10

Korelasi antara konsentrasi N pada berbagai posisi daun dengan hasil
relatif (RY) tanaman duku .....................................................................

60

Korelasi antara konsentrasi P pada berbagai posisi daun dengan hasil
relatif (RY) tanaman duku ......................................................................

61

Korelasi antara konsentrasi K pada berbagai posisi daun dengan hasil
relatif (RY) tanaman duku .....................................................................

62

13

Hasil analisis tanah pada uji korelasi tahun I sampai dengan III ..........

65

14

Definisi dari tingkatan analisis daun menurut Kidder 1993 .................

69

15

Perlakuan dosis pupuk N, P dan K pada tanaman duku ........................

70

16

Waktu aplikasi pupuk N, P dan K pada tanaman duku .........................

70

17

Konsentrasi hara N daun duku tahun I, II dan III setelah pemberian
pupuk .....................................................................................................

72

Konsentrasi hara P daun duku tahun I, II dan III setelah pemberian
Pupuk .....................................................................................................

74

Konsentrasi hara K daun duku tahun I, II dan III setelah pemberian
Pupuk .....................................................................................................

75

Alternatif pemupukan N, P dan K pada tanaman duku berdasarkan
pendekatan multinutrien ........................................................................

78

Evaluasi ekonomi beberapa alternatif rekomendasi pemupukan
N, P dan K pada tanaman duku di Kumpeh Ulu Jambi ........................

79

Pengaruh pemupukan N terhadap perkembangan bunga dan buah duku

86

2

7

11
12

18
19
20
21
22

23

Pengaruh pemupukan P terhadap perkembangan bunga dan buah duku

88

24

Pengaruh pemupukan K terhadap perkembangan bunga dan buah duku

89

25

Produksi tanaman duku sebelum dan setelah pemupukan N ................

89

26

Produksi tanaman duku sebelum dan setelah pemupukan P .................

90

27

Produksi tanaman duku sebelum dan setelah pemupukan K ................

91

28

Kode ukuran bobot dan diameter buah duku berdasarkan SNI
buah duku tahun 2009 ...........................................................................

91

29

Pengaruh pemupukan N terhadap bobot buah duku tahun I dan III .....

92

30

Pengaruh pemupukan N terhadap diameter buah duku tahun I dan III .

92

31

Pengaruh pemupukan N terhadap tebal kulit dan TPT tahun I dan III .

93

32

Pengaruh pemupukan N terhadap persentase edibel tahun I dan III .....

93

33

Pengaruh pemupukan N terhadap bobot biji tahun I dan III .................

94

34

Pengaruh pemupukan N terhadap serapan hara pada kulit, biji dan aril
tahun I dan III ........................................................................................

94

35

Pengaruh pemupukan P terhadap bobot buah duku tahun I dan III ......

95

36

Pengaruh pemupukan P terhadap diameter buah duku tahun I dan III .

95

37

Pengaruh pemupukan P terhadap tebal kulit dan TPT tahun I dan III ..

96

38

Pengaruh pemupukan P terhadap persentase edibel tahun I dan III .....

96

39

Pengaruh pemupukan P terhadap bobot biji tahun I dan III .................

96

40

Pengaruh pemupukan P terhadap serapan hara pada kulit, biji dan aril
tahun I dan III ........................................................................................

97

41

Pengaruh pemupukan K terhadap bobot buah duku tahun I dan III ....

97

42

Pengaruh pemupukan K terhadap diameter buah duku tahun I dan III .

98

43

Pengaruh pemupukan K terhadap tebal kulit dan TPT tahun I dan III .

98

44

Pengaruh pemupukan K terhadap persentase edibel tahun I dan III .....

99

45

Pengaruh pemupukan K terhadap bobot biji tahun I dan III .................

99

46

Pengaruh pemupukan K terhadap serapan hara pada kulit, biji dan aril
tahun I dan III ........................................................................................

99

Status hara N, P dan K bibit duku pada kategori sangat rendah
sampai dengan sangat tinggi ..................................................................

106

Status hara N, P dan K pada kategori sangat rendah sampai dengan
sedang pada tanaman duku .....................................................................

107

Status hara N, P dan K pada kategori rendah dan sedang pada
beberapa tanaman buah ..........................................................................

108

47
48
49

DAFTAR GAMBAR
Halaman
1

Bagan alir pelaksanaan penelitian

.......................................................

5

2

Bibit duku umur 12 bulan (0, 100 dan 200 ppm), umur 6 bulan
(400 ppm) dan umur 3 bulan (800 ppm) setelah pemberian pupuk N ....

22

Gejala defisiensi (A, B), kecukupan (C) dan kelebihan (D, E) N pada
daun duku dewasa ..................................................................................

22

Hubungan konsentrasi N daun dengan pertambahan tinggi relatif
bibit duku ...............................................................................................

27

Pengaruh konsentrasi pupuk N terhadap pertambahan tinggi relatif bibit
duku pada status hara sangat rendah ......................................................

28

6

Bibit duku umur 12 bulan setelah pemberian pupuk P ..........................

37

7

Gejala defisiensi (A), kecukupan (B) dan kelebihan (C) P pada
akar bibit duku .......................................................................................

37

Gejala defisiensi (A), kecukupan (B) dan kelebihan (C) P pada
daun duku dewasa ..................................................................................

37

Hubungan konsentrasi P daun dengan pertambahan tinggi relatif
bibit duku ...............................................................................................

40

Pengaruh konsentrasi pupuk P terhadap pertambahan tinggi relatif bibit
duku pada status hara sangat rendah ......................................................

41

11

Bibit duku umur 12 bulan setelah pemberian pupuk K .........................

49

12

Gejala defisiensi (A), kecukupan (B) dan kelebihan (C) K pada
daun duku dewasa ..................................................................................

49

Hubungan konsentrasi K daun dengan pertambahan tinggi relatif
tanaman duku .........................................................................................

52

Pengaruh konsentrasi pupuk K terhadap pertambahan tinggi relatif bibit
duku pada status hara sangat rendah ......................................................

53

15

Pengambilan sampel berdasarkan posisi daun pada tajuk .....................

58

16

Hubungan antara konsentrasi N, P dan K daun dewasa saat panen
dengan hasil relatif tanaman duku tahun I dan III ..................................

64

17

Kurva penentuan kelas dan batas kritis status hara ................................

71

18

Hubungan konsentrasi N daun dengan hasil relatif tanaman duku ......

72

19

Hubungan konsentrasi P daun dengan hasil relatif tanaman duku .......

73

20

Hubungan konsentrasi K daun dengan hasil relatif tanaman duku .......

74

21

Pengaruh pemupukan N, P dan K terhadap hasil relatif pada status
hara sangat rendah .................................................................................

76

3
4
5

8
9
10

13
14

22
23
24
25
26
27

Pengaruh pemupukan N, P dan K terhadap hasil relatif pada status
hara rendah ............................................................................................

76

Pengaruh pemupukan N, P dan K terhadap hasil relatif melalui
pendekatan multinutrien .........................................................................

78

Perkembangan bunga duku mulai dari bakal bunga sampai dengan
buah masak fisiologis .............................................................................

85

Pengaruh pemupukan N terhadap panjang tandan bunga duku (A)
dan curah hujan di lokasi penelitian (B) tahun 2011 ............................

86

Pengaruh pemupukan P terhadap perkembangan panjang tandan
bunga duku (A) dan curah hujan di lokasi penelitian (B) tahun 2011 ..

87

Pengaruh pemupukan K terhadap perkembangan panjang tandan
bunga duku (A) dan curah hujan di lokasi penelitian (B) tahun 2011 ..

88

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1

Peta titik pohon percobaan uji korelasi di Desa Pemunduran ............... 125

2

Prosedur penetapan N total dengan metode kjeldahl ............................ 126

3

Prosedur penetapan P total dengan cara pengabuan basah ..................... 127

4

Prosedur penetapan K total dengan cara pengabuan basah .................... 128

5

Gambar pipa paralon untuk mengukur tinggi muka air tanah ............... 128

6

Peta titik pohon pada uji kalibrasi (aplikasi pupuk N)
di Desa Arang-Arang ............................................................................. 129

7

Peta titik pohon pada uji kalibrasi (aplikasi pupuk P)
di Desa Lopak Alai ................................................................................. 130

8

Peta titik pohon pada uji kalibrasi (aplikasi pupuk K)
di Desa Teluk Raya ................................................................................. 131

9

Hasil analisis tanah pada aplikasi pupuk N tahun III ............................ 132

10

Hasil analisis tanah pada aplikasi pupuk P tahun III .............................. 133

11

Hasil analisis tanah pada aplikasi pupuk K tahun III ............................ 134

12

Jumlah curah hujan di lokasi penelitian tahun 2009–2012 ................... 135

13

Jumlah bulan basah dan bulan kering di lokasi penelitian tahun
2009–2012 ............................................................................................. 135

14

Tinggi muka air tanah selama tiga tahun penelitian ............................... 136

15

Suhu dan kelembaban pada kondisi on year di Desa Arang-Arang
(A), Lopak Alai (B), Teluk Raya (C) dan Pemunduran (D) ................. 137

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Duku merupakan buah penting di Indonesia dan memiliki pasar yang luas
mulai dari pasar tradisional hingga supermarket modern. Buah duku banyak
digemari

karena

rasa yang manis dan aroma tidak menyengat serta baik

dikonsumsi karena kandungan nilai gizi tinggi. Di Provinsi Jambi, duku
merupakan salah satu komoditi buah-buahan yang mempunyai nilai komersial
tinggi, banyak ditanam dan menjadi sumber pendapatan petani. Duku unggul di
Provinsi Jambi antara lain adalah duku Kumpeh, yang mempunyai kelebihan
dibanding duku lain, yaitu rasa manis, legit, daging buah bening, tekstur daging
kenyal tidak berserat, dan hampir tidak berbiji (Amrullah et al. 2002). Luas
pertanaman duku di Provinsi Jambi pada tahun 2008 mencapai 7,660.36 ha
dengan luas panen 1,661.50 ha dan rata-rata hasil 12.40 ton/ha. Hasil ini lebih
rendah dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 14.66 ton/ha dengan luas panen yang
lebih sempit yaitu sebesar 1,474 ha (Dispertan Prov. Jambi 2009).
Hasil penelitian Sa’ad et al. (2000); Minsyah et al. (2000); Hernita dan
Asni (2006); dan hasil survey tahun 2008-2009 di daerah sentra produksi duku
Kumpeh diketahui bahwa permasalahan tanaman duku adalah aspek teknologi
budidaya, terutama pemupukan. Hal ini dapat dilihat dari nilai pH, C organik, Ntotal, KTK, P dan K tanah rendah, sehingga menyebabkan produksi semakin
berkurang setiap tahun. Petani duku hampir tidak pernah melakukan pemupukan
dan belum mengetahui berapa jumlah pupuk yang harus diberikan terhadap
tanaman duku produktif dengan kisaran umur tanaman rata-rata 20–50 tahun atau
bahkan ada yang berumur lebih dari 100 tahun. Menurut Suparwoto dan Hutapea
(2005), duku berproduksi optimal pada umur 50–75 tahun dan tidak akan
menghasilkan lagi pada umur lebih dari 120 tahun.
Budidaya duku sebagian besar masih dilakukan secara konvensional
yang menyebabkan rendahnya kualitas, kuantitas, serta kontinuitas duku di
Indonesia, khususnya di Provinsi Jambi. Rendahnya produksi duku selain kurang
pupuk juga disebabkan belum tersedianya pengetahuan tentang hara mineral yang
optimum untuk pertumbuhan dan produksi. Dahnke dan Olson (1990) menyatakan

2
bahwa pemupukan yang rasional dan ilmiah apabila didasari pada potensi atau
status hara dan kebutuhan tanaman. Hal ini sesuai dengan filosofi pemupukan
yaitu ”pupuk merupakan tambahan hara ke dalam tanah bila tanah tidak mampu
menyediakannya bagi tanaman untuk tumbuh dan berproduksi secara maksimum”.
Pendekatan pemberian pupuk yang tepat didasarkan pada analisis tanah
atau tanaman (Lozano 1990). Analisis tanah banyak digunakan sebagai alat
manajemen untuk tanaman semusim, sedangkan untuk pohon buah-buahan agak
sulit diinterpretasikan, karena korelasi antara hasil analisis tanah dan produksi
buah sering kali tidak baik serta sulit memprediksi kedalaman efektif dari hara
tanaman dibandingkan dengan tanaman semusim (Poerwanto 2003). Analisis
daun menurut Heckman (2001), merupakan prosedur untuk menentukan
konsentrasi unsur dalam daun yang merefleksikan status hara dari tanaman buah.
Hasil ini digunakan untuk menentukan level kesuburan tanah dan aplikasi pupuk
yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tanaman. Analisis tanah merefleksikan
hara potensial yang tersedia untuk tanaman dari tanah, tetapi tidak dapat
menggambarkan berapa besar hara mineral untuk kebutuhan aktual atau yang
dapat diabsorsi oleh tanaman. Informasi ini lebih baik ditentukan oleh analisis
jaringan tanaman (Taiz dan Zeiger 2002).
Bhargava (2002), Mooney (1992) dan Zwart (2006) juga menyatakan
bahwa analisis daun umumnya merupakan alat yang lebih dapat dipercaya dalam
menentukan status hara pada tanaman buah, karena dapat memberikan informasi
aktual tentang penyerapan hara dan mengungkapkan gejala kelebihan dan
kekurangan hara. Status hara pada jaringan tanaman juga merupakan gambaran
status hara aktual dalam tanah. Hal ini didasarkan pada prinsip bahwa konsentrasi
suatu unsur hara di dalam tanaman merupakan hasil interaksi dari semua faktor
yang mempengaruhi penyerapan unsur tersebut dari dalam tanah (Susila 2002).
Duku mempunyai perakaran yang dalam sehingga sulit untuk memperoleh
sampel tanah yang representatif pada daerah perakaran yang luas dan bervariasi.
Menurut Cline dan McNeill (1997), uji tanah mempunyai nilai terbatas untuk
pohon buah yang mempunyai perakaran yang dalam, misalnya nitrogen (N)
merupakan hara yang sangat kritis dan uji tanah untuk N tidak memuaskan

3
sedangkan uji tanah untuk kalium (K) tidak selalu menunjukkan K tersedia untuk
pertumbuhan pohon.
Prinsip yang umum digunakan sebagai petunjuk dalam pengambilan
sampel daun adalah daun yang telah dewasa. Tipe daun mana yang sebaiknya
digunakan untuk menentukan status hara pada tanaman buah dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain adalah posisi daun pada tajuk. Pengambilan contoh
daun yang tepat dapat dilaksanakan apabila perubahan konsentrasi hara pada
periode perkembangan tanaman mempunyai korelasi terbaik dengan produksi
(Bhargava 2002). Daun tanaman duku merupakan tipe daun majemuk yang terdiri
5–7 anak daun dan belum diketahui daun mana yang dapat menggambarkan status
hara tersebut. Bila daun sampel telah diketahui maka dapat digunakan untuk
menentukan kategori status hara serta model yang sesuai untuk memprediksi
respon tanaman terhadap pemberian pupuk dan menyusun rekomendasi
pemupukan pada tanaman duku. Rekomendasi pupuk yang tepat akan
meningkatkan produksi.
Tujuan Penelitian
Tujuan umum dari penelitian ini adalah membangun model pemupukan
tanaman duku berdasarkan analisis daun dan mempelajari kategori tingkat
kecukupan hara pada bibit duku. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah
untuk:
1. Menetapkan kategori kecukupan, defisiensi dan kelebihan hara N, P dan K
pada bibit duku.
2. Menentukan dosis pupuk N, P dan K untuk pertumbuhan maksimum pada
bibit duku.
3. Menetapkan daun yang tepat untuk diagnosis status hara N, P dan K pada
tanaman duku, yaitu daun yang mempunyai korelasi terbaik antara konsentrasi
N, P dan K daun dengan hasil relatif.
4. Menetapkan kategori kecukupan hara N, P dan K pada tanaman duku.
5. Menyusun rekomendasi kebutuhan pupuk N, P dan K pada tanaman duku
untuk meningkatkan hasil.
6. Mempelajari pengaruh pemupukan N, P dan K terhadap hasil dan kualitas
buah duku.

4
Manfaat Penelitian
Paket rekomendasi pemupukan yang diperoleh dari hasil penelitian ini
akan meningkatkan produksi dan kualitas buah duku sehingga pendapatan dan
kesejahteraan petani duku juga meningkat. Hasil penelitian ini, secara luas dapat
diterima dan diterapkan oleh petani duku serta menjadi acuan untuk penentuan
pemupukan pada tanaman duku di Provinsi Jambi khususnya dan di Indonesia
pada umumnya.
Hipotesis
1. Konsentrasi N, P dan K pada status hara yang berbeda akan memberikan
pertumbuhan yang berbeda pada bibit duku.
2. Terdapat hubungan antara dosis pupuk N, P dan K dengan status hara pada
bibit duku.
3. Konsentrasi hara N, P dan K pada posisi daun yang berbeda mempunyai
keeratan hubungan yang berbeda dengan hasil relatif.
4. Konsentrasi N, P dan K pada status hara yang berbeda akan memberikan hasil
yang berbeda pada tanaman duku.
5. Terdapat hubungan antara kebutuhan pupuk N, P dan K dengan status hara
pada tanaman duku.
6. Pemupukan N, P dan K akan meningkatkan produksi dan kualitas buah duku.

Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan empat rangkaian percobaan yang bertujuan untuk
menentukan status hara dan rekomendasi pemupukan N, P dan K pada tanaman
duku berdasarkan analisis jaringan daun.

Penelitian satu dilaksanakan pada

tanaman duku varietas Kumpeh stadia bibit yang berumur dua tahun dalam
polybag, sedangkan penelitian 2–4 dilaksanakan pada tanaman duku varietas
Kumpeh produktif berumur 30–40 tahun di daerah sentra produksi duku Desa
Lopak Alai, Arang-Arang, Teluk Raya dan Pemunduran Kecamatan Kumpeh Ulu,
Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi. Analisis tanah dan jaringan tanaman
dilakukan di laboratorium Balai Penelitian Tanah Bogor. Hasil dari penelitian ini
akan digunakan untuk menyusun rekomendasi kebutuhan pupuk N, P dan K pada

5
tanaman duku sehingga dapat dicapai pertumbuhan dan produksi maksimum
dengan aplikasi pemupukan yang optimum. Ruang lingkup penelitian secara
ringkas dapat dilihat pada Gambar 1.

MEMBANGUN REKOMENDASI PEMUPUKAN N, P DAN K
PADA TANAMAN DUKU BERDASARKAN ANALISIS DAUN

Tanaman duku stadia bibit

Tanaman duku produktif

Umur 30–40

Gejala defisiensi, kecukupan
dan kelebihan hara N, P dan K

Uji korelasi kosentrasi hara N, P
dan K daun dengan hasil relatif

Posisi daun yang konsentrasi
hara N, P, K berkorelasi
terbaik dengan hasil relatif

Status hara N, P dan K
(rendah, sedang, tinggi)

Uji kalibrasi hara N, P dan K
daun dengan hasil relatif

Status hara N, P dan K
(rendah, sedang, tinggi)

Dosis N, P dan K untuk
mendapatkan pertumbuhan
maksimum

Uji optimasi N, P dan K

Dosis optimum N, P, K untuk
mendapatkan hasil maksimum

Gambar 1 Bagan alir pelaksanaan penelitian.

PENETAPAN STATUS KECUKUPAN HARA NITROGEN
PADA BIBIT DUKU
Abstrak
Nitrogen (N) merupakan unsur yang sangat mempengaruhi pertumbuhan,
perkembangan dan produksi tanaman, karena N adalah komponen esensial dari
klorofil, protein, hormon dan enzim. Defisiensi atau kelebihan N akan
mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman, sehingga perlu upaya untuk
mencegah terjadinya gejala tersebut pada tanaman duku (Lansium domesticum).
Gejala defisiensi atau kelebihan N dapat dilihat pada daun dengan pengamatan
secara visual dan menentukan konsentrasi hara N pada masing-masing kondisi
tersebut. Penelitian status hara N dilakukan di Jambi pada bibit duku umur dua
tahun yang ditanam pada media pasir. Penelitian menggunakan rancangan acak
kelompok lengkap, dengan lima perlakuan yang masing-masing terdiri dari tiga
tanaman dan tiga ulangan. Perlakuan terdiri atas lima level konsentrasi N: 0, 100,
200, 400, dan 800 ppm yang diaplikasikan dalam bentuk air irigasi setiap dua hari
sekali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada status hara sangat rendah (N
daun < 1.20%) dan rendah (N daun 1.20 ≤ N < 1.36%); terdapat gejala defisiensi
N pada daun tua yang ditandai dengan adanya bercak-bercak kuning pada helaian
daun sedangkan tulang daun tetap berwarna hijau, tetapi pada tahap lanjut seluruh
daun akan mengalami klorosis; jumlah daun < 4.22 helai dan pertumbuhan
lambat. Pada status hara sedang atau kecukupan N ditandai dengan pertumbuhan
yang normal, daun berwarna hijau tua, jumlah daun berkisar antara 4.22–5.50
helai dan konsentrasi N daun 1.36 ≤ N < 1.46%. Pada status hara tinggi dan
sangat tinggi terdapat gejala kelebihan N yang terlihat pada daun yang berwarna
coklat, kering dan tepi daun menggulung, jumlah daun kurang dari 3.78 helai,
pertumbuhan bibit terhambat, konsentrasi N daun ≥ 1.46%. Pertumbuhan
maksimum bibit duku untuk status hara sangat rendah diperoleh pada konsentrasi
398 ppm N, setara dengan 79 g urea/tahun atau 13 g urea/2 bulan.
Kata kunci: Gejala, defisiensi, kelebihan, konsentrasi N daun.
Abstract
Nitrogen is greatly affects crop growth, development and production.
Nitrogen is an essential component of chlorophyl, proteins, hormones and
enzymes. Deficiency or excessive of N will have negative effects on the crop
growth and production, so it is necessary to avoid those unusual occurrences.
Nitrogen deficiency or excessive symptoms can be seen mainly in the leaves, that
can be detected visually and analyze N concentration in every conditions. The
study of N status on duku (Lansium domesticum) seedling was conducted in Jambi
Provinces, which planted in sand. The study was in randomized complete block
design, with five treatments. It consisted of three plants in each treatment and
three replications. The treatments were five levels N fertilization: 0, 100, 200,
400, and 800 ppm, that used an irrigation solution for the seedling in every two
days. The results was showed that N deficiency symptoms appear in older leaves

18
in which yellow spots on the upper leaf surfaces, leaves color changed to light
green and yellowish (chlorosis). The leaves number was < 4.22, stunted growth
and leaf N concentration if < 1.20% (very low nutrient status) and 1.20 ≤ N <
1.36% (low nutrient status). Adequate N was characterized by normal growth,
dark green leaves, numbers of leaves were 4.22–5.50, and leaves N concentration
were 1.36 ≤ N < 1.46% (medium nutrient status). Symptoms of N excessive
showed by brown leaves, dry leaves (necrosis), leaf margins that will roll, number
of leaves ≤ 3.78, inhibited seedling growth, N concentration of leaf was ≥ 1.46%
(very high nutrient status). The maximum growth of duku seedling for very low
nutrient status was 398 ppm N, which was equivalent to 79 g urea/year or 13 g
urea/2 month.
Keywords: Symptom, deficiency, excessive, leaf N concentration.
Pendahuluan
Latar Belakang
Nitrogen (N) merupakan unsur hara makro yang dibutuhkan dalam jumlah
paling banyak oleh tanaman, dapat memacu pertumbuhan dan perkembangan
daun, cabang dan produksi buah. Status hara N merupakan salah satu dasar dari
program pemupukan bagi tanaman hortikultura. Nitrogen merupakan komponen
dasar dalam sintesis protein, enzim, asam amino, asam nukleat dan bagian integral
dari klorofil.

Nitrogen juga berperan dalam mengontrol semua reaksi

metabolisme di dalam tanaman (Stefanelli et al. 2010; Subhan et al. 2009;
Mathuis 2009).
Nitrogen diserap oleh tanaman dalam bentuk ion nitrat (NO3-) dan
amonium (NH4+). Nitrat (NO3-) bermuatan negatif sehingga selalu berada dalam
larutan tanah dan mudah diserap oleh tanaman tetapi lebih mudah tercuci.
Sebaliknya amonium (NH4+) bermuatan positif sehingga terikat oleh kaloid tanah,
dan tidak mudah tercuci. Amonium baru dapat dimanfaatkan oleh tanaman
melalui pertukaran ion (Havlin et al. 1999; Miller et al. 2009).
Nitrogen yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman
berbeda-beda pada setiap jenis tanaman. Tingkat defisiensi atau kelebihan N
menurut Perry dan Hickman (2001), dapat diukur dengan beratnya gejala dan
tingkat pertumbuhan tanaman. Gejala defisiensi atau kelebihan N dapat diamati
secara visual dan analisis daun tanaman.

Analisis daun dilakukan untuk

membantu memberikan identifikasi yang lebih akurat, karena gejala yang tampak

19
dapat menyerupai gejala yang ditimbulkan oleh penyakit atau keracunan pestisida
(Bhargava 2002; Bierman dan Rosen 2005). Analisis daun juga merupakan cara
yang tepat untuk menentukan status hara pada tanaman buah, terutama hara yang
mobil seperti N (Alva et al. 2006; Correia et al. 2002; Fernández-Escobar et al.
2011).
Gejala defisiensi N secara umum menyebabkan daun menguning,
pertumbuhan daun dan ranting terbatas, tanaman kerdil, bunga mekar sedikit dan
produksi buah rendah. Gejala yang lebih spesifik akibat defisiensi dan kelebihan
N pada setiap je